Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
Perhatikan gambar lingkaran berikut.
Pembahasan
PQ garis singgung lingkaran, sehingga PQ tegak lurus dengan OS. Dengan phytagoras
didapat:
Soal No. 2
Diberikan sebuah lingkaran dengan pusat titik O.
Jika besar sudut ABC adalah 70° dan titk C dan titik A berturut-turut adalah titik singgung
garis CB dan AB pada lingkaran O, tentukan besar dari sudut AOC
Pembahasan
∠ OBC = 70°/2 = 35°
∠BOC = 180° − 90° − 35 = 55°
Soal No. 3
Diketahui dua buah lingkaran dengan pusat A dan B, dengan panjang jari-jari masing-
masing 7 cm dan 2 cm. Jika jarak AB = 13 cm, maka panjang garis singgung persekutuan
luar kedua lingkaran tersebut adalah...
(Soal UN Matematika SMP Tahun 2007)
A. 5 cm
B. 6 cm
C. 12 cm
D. 15 cm
Pembahasan
Garis singgung persekutuan luar dua buah lingkaran
Dengan pythagoras
Garis singgung kedua lingkaran sejajar dan sama panjang dengan garis CB yaitu 12 cm
Soal No. 4
Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran 8 cm. Jika jarak titik pusat
kedua lingkaran 17 cm dan panjang jari-jari salah satu lingkaran 10 cm, maka panjang
jari-jari lingkaran yang lain adalah...
A. 5 cm
B. 6 cm
C. 7 cm
D. 9 cm
Pembahasan
Misalkan lingkaran A dan B dengan jarak titik pusat AB dan panjang garis singgung
persekutuan dalam adalah PQ:
AB = 17 cm
PQ = 8 cm
RA = 10 cm
RB = ....
Soal No. 5
Diketahui dua lingkaran dengan pusat P dan Q, jarak PQ = 26 cm, jari-jari lingkaran
masing-masing 12 cm dan 2 cm. Panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran
adalah....
A. 16 cm
B. 24 cm
C. 28 cm
D. 30 cm
Pembahasan
Menentukan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Misalkan hendak menggunakan
rumus yang seperti ini
dimana
p = jarak pusat ke pusat = 26 cm
R = 12 cm
r = 2 cm
d = garis singgung persekutuan luar = ....
masukkan datanya
Soal No. 6
Diketahui dua lingkaran jari-jari lingkaran masing-masing 14 cm dan 2 cm. Jika jarak
antara kedua pusat lingkaran adalah 20 cm maka panjang garis singgung persekutuan luar
kedua lingkaran adalah....
A. 16 cm
B. 18 cm
C. 22 cm
D. 25 cm
Pembahasan
Dengan cara dan rumus yang sama diperoleh garis singgungnya persekutuan luar:
Soal No. 7
Perhatikan gambar berikut !
dimana
d = garis singgung persekutuan dalam
p = jarak pusat ke pusat lingkaran
Soal No. 8
Diketahui dua lingkaran jari-jari lingkaran masing-masing 10 cm dan 6 cm. Jika jarak
antara kedua pusat lingkaran adalah 20 cm maka panjang garis singgung persekutuan
dalam kedua lingkaran adalah....
A. 4 cm
B. 8 cm
C. 12 cm
D. 16 cm
Pembahasan
Bentuk lain dari rumus soal sebelumnya adalah
masukkan datanya
Soal No. 9
Panjang garis singgung persekutuan luar dua buah lingkaran adalah 12 cm dan jarak dua
titik pusat lingkaran tersebut adalah 13 cm. Jika panjang salah satu jari-jari lingkaran
adalah 8 cm, panjang jari-jari lingkaran lain adalah…. A. 2 cm
B. 3 cm
C. 5 cm
D. 6 cm
Pembahasan
Bentuk lain dari rumus garis singgung luar, dengan data R = 8, p = 13, l = 12 dan r =
dicari,
Soal No. 10
Diketahui dua buah lingkaran dengan pusat di A dan B, masing-masing berjari-jari 34 cm
dan 10 cm. Garis CD merupakan garis singgung persekutuan luar. Bila CD = 32 cm, panjang
AB =.....
A. 66 cm
B. 44 cm
C. 42 cm
D. 40 cm
Pembahasan
Menentukan jarak pusat dua lingkaran, diketahui garis singgung persekutuan luarnya:
Soal No. 11
Dua buah roda dililit dengan tali seperti gambar berikut!
Pembahasan
Perhatikan gambar:
Pembahasan
Perhatikan gambar, D adalah diameter lingkaran, dan K adalah keliling:
Pembahasan
Amir : Budi = 3 : 5
Jumlah uang = Rp 240.000,00
Uang yang diterima oleh Amir adalah
3
/8 x Rp 240.000,00 = Rp 90.000,00
Uang yang diterima oleh Budi adalah
5
/8 x Rp 240.000,00 = Rp 150.000,00
Soal No. 2
Ayah akan membagian uang sejumlah Rp 320.000,00 kepada Amir, Budi dan Charli dengan
perbandingan 3 : 5 : 8. Tentukan jumlah uang yang diterima masing-masing oleh Amir,
Budi dan Charli!
Pembahasan
Amir : Budi : Charli = 3 : 5 : 8
Jumlah uang = Rp 240.000,00
Uang yang diterima oleh Amir adalah
3
/16 x Rp 320.000,00 = Rp 60.000,00
Uang yang diterima oleh Budi adalah
5
/16 x Rp 320.000,00 = Rp 100.000,00
Uang yang diterima oleh Charli adalah
8
/16 x Rp 320.000 = Rp 160.000,00
Soal No. 3
Kota A dan kota B berjarak 60 km. Tentukan jarak kedua kota tersebut dalam suatu peta
yang berskala 1 : 1.200.000 nyatakan dalam cm!
Pembahasan
Jarak sebenarnya = 60 km = 60.000 m = 6.000.000 cm
Skala = 1 : 1.200.000
Jarak pada peta = 6.000.000 : 1.200.000
= 5 cm
Soal No. 4
Ayah Andi merancang sebuah rumah dengan menggambar denah yang berskala 1 : 20. Jika
lebar rumah dalam denah tersebut adalah 25 cm, tentukan lebar sebenarnya setelah
rumah tersebut berdiri, nyatakan dalam satuan meter!
Pembahasan
Skala denah = 1 : 200
Jarak pada denah = 25 cm
Jarak sebenarnya = 25 m x 20
= 500 cm = 5 m
Soal No. 5
Sebuah mobil balap menempuh 60 km dalam waktu 30 menit. Berapa jam waktu yang
diperlukan mobil tersebut untuk menempuh jarak 180 km?
Pembahasan
60 km → 30 menit
180 km → ......menit
Logikanya adalah waktu yang diperlukan akan semakin besar seiring dengan
bertambahnya jarak, sehingga gunakan perbandingan senilai:
t
/ 30 = 180 /60
t = 180/60 x 30 = 3 x 30 = 90 menit
90 menit adalah 1,5 jam
Soal No. 6
Amir menyediakan satu kantong plastik makanan untuk ikannya yang berjumlah 10 ekor
yang habis dalam waktu 12 hari. Jika ikan Amir sekarang berjumlah 25 ekor, perkirakan
berapa hari satu kantong plastik makanan yang disediakan oleh Amir akan habis!
Pembahasan
10 ekor → 15 hari
25 ekor → ..... hari
Semakin bertambah jumlah ikan, makanan akan lebih cepat habis, kurang dari 15 hari.
Gunakan perbandingan berbalik nilai:
h
/15 = 10/25
h = ( 10/25) x 15
h = 6 hari
Soal No. 7
Ayah Charli hendak membangun sebuah rumah yang akan dikerjakan oleh 25 pekerja
dengan perkiraan waktu selesai dalam 60 hari. Jika pekerjaan tersebut dilakukan oleh 45
pekerja, perkirakan dalam berapa hari pekerjaan tersebut akan selesai!
Pembahasan
25 pekerja → 60 hari
45 pekerja → ....hari
Tentunya hasilnya akan lebih kecil dari 60 hari, karena jumlah pekerjanya semakin
banyak. Gunakan perbandingan berbalik nilai
h
/60 = 25/45
h = 25/45 x 60
h = 37,5 hari
Soal No. 8
Sebuah proyek direncanakan dapat diselesaikan dalam waktu 9 bulan oleh 140 karyawan.
Jika proyek tersebut dipercepat penyelesaiannya, maka agar dapat selesai dalam waktu 7
bulan banyak karyawan yang harus ditambahkan sebanyak....
A. 40 orang
B. 80 orang
C. 150 orang
D. 180 orang
Soal No. 9
Perbandingan uang Amir dan Budi adalah 2 : 3, sementara itu perbandingan uang Budi dan
Cici adalah 4 : 5. Jika jumlah uang mereka adalah Rp3.500.000,00 maka banyaknya uang
Amir adalah....
A. Rp600.000,00
B. Rp650.000,00
C. Rp700.000,00
D. Rp800.000,00
Pembahasan
Terdapat dua perbandingan yang terpisah pada soal di atas. Langkah pertama satukan
dulu perbandingannya:
Penghubungnya adalah Budi, cari kpk antara angka 3 dan 4, yaitu 12. Sehingga
perbandingan pertama dikali 4, yang kedua dikali 3 menjadi:
Soal No. 10
Perbandingan kelereng Faiz dan Bayu adalah 4 : 11. Jumlah kelereng mereka ada 60.
Selish kelereng keduanya adalah...
A. 16 butir
B. 24 butir
C. 28 butir
D. 44 butir
Pembahasan
Selisih perbandingan Faiz dan Bayu adalah 11 − 4 = 7. Jadi Selisih kelerengnya adalah:
Berikut kumpulan soal cerita dan pembahasan persamaan linear satu variabel dalam
kehidupan sehari-hari yang diambil dari soal-soal ujian nasional tingkat SMP.
Soal Nomor 2
Jika xx dan yy adalah penyelesaian dari
sistem persamaan 2x+3y=32x+3y=3 dan 3x−y=103x−y=10, maka
nilai 2x−y=⋯⋅2x−y=⋯⋅
A. 33 B. 44 C. 55 D. 77
Penyelesaian
Soal Nomor 3
Himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel {7x+3y=−55x+2y=1{7x+3y=−55x+2y=1 adalah ⋯⋅⋯⋅
A. {(13,−32)}{(13,−32)} C. {(32,−13)}{(32,−13)}
B. {(−13,−32)}{(−13,−32)} D. {(−32,−13)}{(−32,−13)}
Penyelesaian
Diketahui SPLDV
{7x+3y=−5(⋯1)5x+2y=1(⋯2){7x+3y=−5(⋯1)5x+2y=1(⋯2)
Eliminasi yy dari persamaan (1)(1) dan (2)(2).
7x+3y=−55x+2y=1∣∣∣×2×3∣∣∣ 14x+6y=−10 15x+6y=3–
−x=−13x=137x+3y=−55x+2y=1|×2×3| 14x+6y=−10 15x+6y=3–
−x=−13x=13
Substitusi x=13x=13 pada salah satu persamaan, misalkan pada persamaan (1)(1).
7x+3y=−57(13)+3y=−53y=−96y=−327x+3y=−57(13)+3y=−53y=−96y=−32
Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV tersebut adalah {(13,−32)}{(13,−32)}
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 4
Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
{x−y=53x−5y=5{x−y=53x−5y=5
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. {(−2,9)}{(−2,9)} C. {(−5,10)}{(−5,10)}
B. {(10,5)}{(10,5)} D. {(5,10)}{(5,10)}
Penyelesaian
Diketahui SPLDV
{x−y=5(⋯1)3x−5y=5(⋯2){x−y=5(⋯1)3x−5y=5(⋯2)
Eliminasi xx dari persamaan (1)(1) dan (2)(2).
x−y=53x−5y=5∣∣∣×3×1∣∣∣ 3x−3y=15 3x−5y=5–
2y=10y=5x−y=53x−5y=5|×3×1| 3x−3y=15 3x−5y=5–2y=10y=5
Substitusi y=5y=5 pada salah satu persamaan, misalkan pada persamaan (1)(1).
x−y=5x−5=5x=10x−y=5x−5=5x=10
Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV tersebut adalah {(10,5)}{(10,5)}.
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 5
Andi membeli 22 buku tulis dan 33 pensil seharga Rp8.500,00, sedangkan Didit
membeli 33 buku tulis dan 22 pensil seharga Rp9.000,00. Jika Anita membeli 11 buku
dan 11 pensil, maka ia harus membayar sebesar ⋯⋅⋯⋅
A. Rp5.000,00 C. Rp4.000,00
B. Rp4.500,00 D. Rp3.500,00
Penyelesaian
Misalkan xx = harga 11 buku tulis dan yy = harga 11 pensil, sehingga dapat
dibentuk model matematika berupa SPLDV sebagai berikut.
{2x+3y=8.500(⋯1)3x+2y=9.000(⋯2){2x+3y=8.500(⋯1)3x+2y=9.000(⋯2)
Jumlahkan persamaan (1)(1) dan (2)(2).
2x+3y=8.5003x+2y=9.000+5x+5y=17.500x+y=3.5002x+3y=8.5003x+2y=9.000+5x+
5y=17.500x+y=3.500
Dengan demikian, Anita harus membayar Rp3.500,00 untuk membeli 11 buku tulis
dan 11 pensil.
(Jawaban D)
[collapse]
Soal Nomor 6
Harga 55 kg gula pasir dan 3030 kg beras adalah Rp410.000,00, sedangkan harga 22 kg
gula pasir dan 6060 kg beras adalah Rp740.000,00. Harga 22 kg gula pasir dan 55 kg
beras adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Rp154.000,00 C. Rp74.000,00
B. Rp80.000,00 D. Rp32.000,00
Penyelesaian
Misalkan xx = harga gula pasir per kg dan yy = harga beras per kg, sehingga dapat
dibentuk model matematika berupa SPLDV sebagai berikut.
{5x+30y=410.000(⋯1)2x+60y=740.000(⋯2){5x+30y=410.000(⋯1)2x+60y=740.00
0(⋯2)
Eliminasi yy dari persamaan (1)(1) dan (2)(2).
5x+30y=410.0002x+60y=740.000∣∣∣×2×1∣∣∣10x+60y=820.0002x+60y=740.000–
8x=80.000x=10.0005x+30y=410.0002x+60y=740.000|×2×1|10x+60y=820.00
02x+60y=740.000–8x=80.000x=10.000
Substitusi x=10.000x=10.000 pada salah satu persamaan, misalkan
pada persamaan (1)(1).
5x+30y=410.0005(10.000)+30y=410.00050.000+30y=410.00030y=36.000y=12.0005x+30y=
410.0005(10.000)+30y=410.00050.000+30y=410.00030y=36.000y=12.00
0
Jadi, harga 11 kg gula pasir adalah Rp10.000,00 dan harga 11 kg beras adalah
Rp12.000,00.
Dengan demikian, harga
22 kg gula pasir dan 55 kg beras adalah
2×10.000+5×12.000=Rp80.000,002×10.000+5×12.000=Rp80.000,00 (Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 7
Harga 22 kg gula pasir dan 33 kg beras adalah Rp27.000,00, sedangkan harga 33 kg gula
pasir dan 33 kg beras adalah Rp33.000,00. Harga 11 kg gula pasir dan 11 kg beras
(masing-masing) adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Rp6.000,00 dan Rp5.000,00
B. Rp5.000,00 dan Rp6.000,00
C. Rp5.000,00 dan Rp7.000,00
D. Rp7.000,00 dan Rp5.000,00
Penyelesaian
Misalkan xx = harga gula pasir per kg dan yy = harga beras per kg, sehingga dapat
dibentuk model matematika berupa SPLDV sebagai berikut.
{2x+3y=27.000(⋯1)3x+3y=33.000(⋯2){2x+3y=27.000(⋯1)3x+3y=33.000(⋯2)
Eliminasi yy dari persamaan (1)(1) dan (2)(2).
2x+3y=27.0003x+3y=33.000–−x=−6.000x=6.0002x+3y=27.0003x+3y=33.000–
−x=−6.000x=6.000
Substitusi x=6.000x=6.000 pada salah satu persamaan, misalkan pada persamaan (1)(1).
2x+3y=27.0002(6.000)+3y=27.00012.000+3y=27.0003y=15.000y=5.0002x+3y=27.0002(6
.000)+3y=27.00012.000+3y=27.0003y=15.000y=5.000
Jadi, harga 11 kg gula pasir adalah Rp6.000,00 dan harga 11 kg beras adalah Rp5.000,00.
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 8
Harga 55 pensil dan 22 buku adalah Rp26.000,00, sedangkan harga 33 pensil dan 44 buku
Rp38.000,00. Jika harga 11 pensil dinyatakan dengan aa dan harga 11 buku dinyatakan
dengan bb, maka sistem persamaan linear dua variabel yang tepat sesuai masalah di atas
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 5a+2b=26.0005a+2b=26.000 dan 4a+3b=38.0004a+3b=38.000
B. 5a+2b=26.0005a+2b=26.000 dan 3a+4b=38.0003a+4b=38.000
C. 2a+5b=26.0002a+5b=26.000 dan 3a+4b=38.0003a+4b=38.000
D. 2a+5b=26.0002a+5b=26.000 dan 4a+3b=38.0004a+3b=38.000
Penyelesaian
Harga 55 pensil dan 22 buku adalah Rp26.000,00, kita
tulis 5a+2b=26.0005a+2b=26.000
Harga 33 pensil dan 44 buku adalah Rp38.000,00, kita
tulis 3a+4b=38.0003a+4b=38.000
Jadi, SPLDV yang sesuai adalah
{5a+2b=26.0003a+4b=38.000{5a+2b=26.0003a+4b=38.000
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 9
Keliling lapangan yang berbentuk persegi panjang adalah 5858 meter. Jika selisih panjang
dan lebarnya 99 meter, maka luas lapangan tersebut adalah ⋯ m2⋯ m2.
A. 9595 C. 261261
B. 190190 D. 380380
Penyelesaian
Diketahui keliling persegi panjang 58 meter, berarti ditulis
2(p+l)=58⇔p+l=292(p+l)=58⇔p+l=29
Diketahui juga bahwa selisih panjang dan lebar 9 meter, berarti ditulis
p−l=9p−l=9
Dengan demikian, diperoleh SPLDV
{p+l=29(⋯1)p−l=9(⋯2){p+l=29(⋯1)p−l=9(⋯2)
Eliminasi ll dari persamaan (1)(1) dan (2)(2).
p+l=29p−l=9+2p=38p=19p+l=29p−l=9+2p=38p=19
Untuk p=19p=19, diperoleh 19−l=919−l=9, yang berarti l=10l=10.
Jadi, luasnya adalah L=pl=19(10)=190 m2L=pl=19(10)=190 m2
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 10
Sukardi membeli kue untuk merayakan acara ulang tahun pacarnya. Kue yang dibeli
ada 22 jenis, yaitu kue nastar dan kue keju. Harga 11 kaleng kue nastar sama dengan dua
kali harga 11 kaleng kue keju. Jika harga 33 kaleng kue nastar dan 22 kaleng kue keju
adalah Rp480.000,00, maka uang yang harus dibayar Sukardi apabila ia memutuskan untuk
membeli 22 kaleng kue nastar dan 33 kaleng kue keju adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Rp480.000,00 C. Rp360.000,00
B. Rp420.000,00 D. Rp180.000,00
Penyelesaian
Misalkan x=x= harga satu kaleng kue nastar dan y=y= harga satu kaleng kue keju.
Dengan demikian, diperoleh SPLDV
{x=2y3x+2y=480.000{x=2y3x+2y=480.000
Substitusi 2y=x2y=x pada persamaan 22, sehingga ditulis
3x+x=480.0004x=480.000x=120.0003x+x=480.0004x=480.000x=120.000
Ini berarti, y=12⋅120.000=60.000y=12⋅120.000=60.000
Harga 22 kaleng kue nastar dan 33 kaleng kue keju adalah
2x+3y=2(120.000)+3(60.000)=240.000+180.000=420.0002x+3y=2(120.000)+3(60.000
)=240.000+180.000=420.000
Jadi, uang yang harus dibayar Sukardi adalah Rp420.000,00.
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 11
Budi dan Joko membeli buku tulis dan pulpen di toko Pak Umar. Budi membeli 1010 buku
tulis dan 44 pulpen dengan harga Rp36.000,00. Joko membeli 55 buku tulis dan 88 pulpen
dengan harga Rp27.000,00. Harga 11 buku tulis dan 11 pulpen masing-masing
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Rp2.000,00 dan Rp2.000,00
B. Rp2.500,00 dan Rp2.750,00
C. Rp3.000,00 dan Rp1.750,00
D. Rp3.000,00 dan Rp1.500,00
Penyelesaian
Misalkan x,yx,y berturut-turut menyatakan harga 11 buku tulis dan 11 pulpen, sehingga
terbentuk SPLDV
{10x+4y=36.000(⋯1)5x+8y=27.000(⋯2){10x+4y=36.000(⋯1)5x+8y=27.000(⋯2)
Eliminasi xx dari persamaan (1)(1) dan (2)(2).
10x+4y=36.0005x+8y=27.000∣∣∣÷2×1∣∣∣ 5x+2y=18.000 5x+8y=27.000–
6y=9.000y=1.50010x+4y=36.0005x+8y=27.000|÷2×1| 5x+2y=18.000 5x+8y
=27.000–6y=9.000y=1.500
Substitusi y=1.500y=1.500 pada salah satu persamaan, misalkan
pada persamaan pertama.
5x+2y=18.0005x+2(1.500)=18.0005x+3.000=18.0005x=15.000x=3.0005x+2y=18.0005x+
2(1.500)=18.0005x+3.000=18.0005x=15.000x=3.000
Jadi, harga 11 buku tulis dan 11 pulpen berturut-turut adalah Rp3.000,00 dan Rp1.500,00.
(Jawaban D)
[collapse]
Soal Nomor 12
Perhatikan gambar berikut!
Gambar a dan b masing-masing menunjukkan potongan struk belanjaan Lucky dan Claresta
di Indo April Alun-alun Pacitan. Jika pada hari yang sama, Audrey memiliki uang
Rp165.000,00 dan ingin membeli buku tulis 10’s dan pensil 2B dengan kuantitas terbanyak,
maka barang yang dapat dibeli olehnya adalah ⋯⋅⋯⋅
A. empat buku tulis 10’s dan enam pensil 2B
B. enam buku tulis 10’s dan empat pensil 2B
C. sepuluh buku tulis 10’s dan enam pensil 2B
D. enam buku tulis 10’s dan delapan pensil 2B
Penyelesaian
Misalkan x,yx,y berturut-turut menyatakan harga 1 buku tulis 10’s dan 1 pensil, sehingga
terbentuk SPLDV
{2x+3y=80.000(⋯1)x+y=35.000(⋯2){2x+3y=80.000(⋯1)x+y=35.000(⋯2)
Eliminasi xx dari persamaan (1)(1) dan (2)(2).
2x+3y=80.000x+y=35.000∣∣∣×1×2∣∣∣ 2x+3y=80.000 2x+2y=70.000–
y=10.0002x+3y=80.000x+y=35.000|×1×2| 2x+3y=80.000 2x+2y=70.000–
y=10.000
Substitusi y=10.000y=10.000 pada salah satu persamaan, misalkan
pada persamaan (2)(2).
x+y=35.000x+10.000=35.000x=25.000x+y=35.000x+10.000=35.000x=25.000
Ini berarti, harga 11 buku tulis 10’s dan 11 pensil berturut-turut adalah Rp25.000,00 dan
Rp10.000,00.
Cek alternatif jawaban:
A. empat buku tulis 10’s dan enam pensil 2B
4x+6y=4(25.000)+6(10.000)=160.0004x+6y=4(25.000)+6(10.000)=160.000
B. enam buku tulis 10’s dan empat pensil 2B
6x+4y=6(25.000)+4(10.000)=190.0006x+4y=6(25.000)+4(10.000)=190.000
(kelebihan)
C. sepuluh buku tulis 10’s dan enam pensil 2B
10x+6y=10(25.000)+6(10.000)=310.00010x+6y=10(25.000)+6(10.000)=310.000
(kelebihan)
D. enam buku tulis 10’s dan delapan pensil 2B
6x+8y=6(25.000)+8(10.000)=230.0006x+8y=6(25.000)+8(10.000)=230.000
(kelebihan)
(Jawaban A)
Untuk memastikan bahwa nilai x, y, dan z yang diperoleh sudah benar, kalian
dapat mengeceknya dengan cara mensubtitusikan nilai x, y, dan z ke dalam
tiga SPLTV di atas.
■ Persamaan pertama
⇒ x + y – z = –3
⇒ –1 + 2 – 4 = –3
⇒ –34 = –3 (benar)
■ Persamaan kedua
⇒ x + 2y + z = 7
⇒ –1 + 2(2) + 4 = 7
⇒ –1 + 4 + 4 = 7
⇒ 7 = 7 (benar)
■ Persamaan ketiga
⇒ 2x + y + z = 4
⇒ 2(–1) + 2 + 4 = 4
⇒ –2 + 2 + 4 = 4
⇒ 4 = 4 (benar)
Berdasarkan pembuktian tersebut, maka bisa dipastikan bahwa nilai x, y dan z
yang diperoleh sudah benar dan memenuhi sistem persamaan linear tiga
variabel yang ditanyakan.
Setelah koefisien x ketiga persamaan sudah sama, maka langsung saja kita
kurangkan atau jumlahkan persamaan pertama dengan persamaan kedua dan
persamaan kedua dengan persamaan ketiga sedemikian rupa hingga variabel
x hilang. Prosesnya seperti di bawah ini.
■ Dari persamaan pertama dan kedua:
2x + 6y +
= 32
4z
2x + 4y –
= 12
2z −
2y + 6z = 20
2y + = 20 |× → 10y + = 100
6z 5| 30z
2y – – |×
= → 6y – 30z = –84
10z 28 3|
+
16y = 16
y = 1
z = 3
Sampai pada tahap ini kita sudah memperoleh nilai y = 1 dan z = 3. Langkah
terakhir, untuk mendapatkan nilai x, kita subtitusikan nilai y dan z tersebut ke
dalam salah satu SPLTV, misalnya persamaan x + y + 4z = 20 sehingga kita
peroleh:
⇒ x + y + 4z = 20
⇒ x + 1 + 4(3) = 20
⇒ x + 1 + 12 = 20
⇒ x + 13 = 20
⇒ x = 20 – 13
⇒x=7
Dengan demikian kita peroleh nilai x = 7, y = 1 dan z = 3 sehingga himpunan
penyelesaian SPLTV di atas adalah {(7, 1, 3)}.
Kumpulan Contoh Soal dan Jawaban SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel)
5 Macam Metode Menentukan Penyelesaian SPLTV + Contoh Soal dan Pembahasan Bagian
3
15 Contoh Soal Cerita SPLDV, SPLTV, SPLK dan Jawabannya
Langkah pertama, kita tentukan variabel mana yang akan kita eliminasi
terlebih dahulu. Untuk mempermudah, lihat variabel yang paling sederhana.
Dari ketiga SPLTV di atas, variabel yang paling sederhana adalah y sehingga
kita akan mengeliminasi y dulu. Untuk menghilangkan peubah y, maka kita
harus menyamakan koefisien masing-masing y dari ketiga persamaan.
Perhatikan penjelasan berikut.
x – y + 2z = 4 → koefisien y = –1
2x + 2y – z = 2 → koefisien y = 2
3x + y + 2z = 8 → koefisien y = 1
Agar ketiga koefisien y sama, maka kita kalikan persamaan pertama dan
persamaan ketiga dengan 2 sedangkan persamaan kedua kita kalikan 1.
Prosesnya adalah sebagai berikut.
|× 2x – 2y +
x – y + 2z = 4 → = 8
2| 4z
2x + 2y – = 2 |× → 2x + 2y – z = 2
z 1|
3x + y + |× 6x + 2y +
= 8 → = 16
2z 2| 4z
Setelah koefisien y ketiga persamaan sudah sama, maka langsung saja kita
kurangkan atau jumlahkan persamaan pertama dengan persamaan kedua dan
persamaan kedua dengan persamaan ketiga sedemikian rupa hingga variabel
y hilang. Prosesnya seperti di bawah ini.
● Dari persamaan pertama dan kedua:
2x – 2y +
= 8
4z
2x + 2y –
= 2
z +
4x + 3z = 10
2x + 2y – z = 2
6x + 2y +
= 16
4z −
−4x − 5z = −14
4x + 5z = 14
2 1 1 x 12
1 2 −1 y = 3
3 −1 1 z 11
Kedua, kita tentukan nilai D, Dx, Dy dan Dz dengan ketentuan seperti pada
langkah-langkah di atas.
■ Menentukan nilai D
2 1 1 2 1
D = 1 2 −1 1 2
3 −1 1 3 −1
D = [(2)(2)(1) + (1)(−1)(3) + (1)(1)(−1)] – [(3)(2)(1) + (−1)(−1)(2) +
(1)(1)(1)]
D = [4 – 3 – 1] − [6 + 2 + 1]
D=0−9
D = −9
■ Menentukan nilai D x
Dx = 12 1 1 12 1
3 2 −1 3 2
11 −1 1 11 −1
Dx = [(12)(2)(1) + (1)(−1)(11) + (1)(3)(−1)] – [(11)(2)(1) +
(−1)(−1)(12) + (1)(3)(1)]
Dx = [24 – 11 – 3] − [22 + 12 + 3]
Dx = 10 − 37
Dx = −27
■ Menentukan nilai D y
2 12 1 2 12
Dy = 1 3 −1 1 3
3 11 1 3 11
Dy = [(2)(3)(1) + (12)(−1)(3) + (1)(1)(11)] – [(3)(3)(1) + (11)(−1)(2) +
(1)(1)(12)]
Dy = [6 – 36 + 11] − [9 − 22 + 12]
Dy = −19 – (–1)
Dy = −18
■ Menentukan nilai D z
2 1 12 2 1
Dz = 1 2 3 1 2
3 −1 11 3 −1
Dz = [(2)(2)(11) + (1)(3)(3) + (12)(1)(−1)] – [(3)(2)(12) + (−1)(3)(2) +
(11)(1)(1)]
Dz = [44 + 9 – 12] − [72 − 6 + 11]
Dz = 41 − 77
Dz = −36
■ Menentukan nilai x, y, z
Setelah nilai D, Dx, Dy, dan Dz kita peroleh, langkah terakhir adalah menentukan
nilai x, y, dan z menggunakan rumus berikut ini.
Dx −27
x = = = 3
D −9
Dy −18
y = = = 2
D −9
Dz −36
z = = = 4
D −9
Dengan demikian, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 3
variabel di atas adalah HP = {(3, 2, 4)}.
Setelah koefisien p ketiga persamaan sudah sama, maka langsung saja kita
selisihkan atau jumlahkan persamaan pertama dengan persamaan kedua dan
persamaan kedua dengan persamaan ketiga sedemikian rupa hingga variabel
p hilang. Perhatikan proses berikut ini.
● Dari persamaan pertama dan kedua:
2p + 4q + 8r = 2
−2p + 8q +
= 0
24r +
12q + 32r = 2
1 /x = p 1 /y = q 1 /z = r
–
1 /x = 1 1 /y =
1/2
1/z = 1/4
–
x = 1 y = z = 4
2
Dengan demikian kita peroleh nilai x = 1 , y = −2, dan z = 4 sehingga
himpunan penyelesaian SPLTV tersebut adalah {(1, −2, 4)}.
Contoh Soal 1:
Tentukan himpunan penyelesaian SPKK berikut dan gambarkan sketsa grafik
tafsiran geometrinya.
y = x2
y = 2x2 – 3x
Jawab:
Subtitusikan bagian kuadrat yang pertama y = x2 ke bagian kuadrat yang
kedua y = 2x2 – 3x sehingga diperoleh:
⇒ x2 = 2x2
⇒ 2x2 – x2 – 3x = 0
⇒ x2 – 3x = 0
⇒ x(x – 3) = 0
⇒ x = 0 atau x = 3
Selanjutnya, subtitusikan nilai x = 0 dan x = 3 ke bagian kuadrat yang
pertama y = x2.
■ Untuk x = 0 diperoleh:
⇒ y = x2
⇒ y = (0)2
⇒y=0
■ Untuk x = 3 diperoleh:
⇒ y = x2
⇒ y = (3)2
⇒y=9
Dengan demikian, himpunan penyelesaian SPKK itu adalah {(0, 0), (3, 9)}.
Anggota-anggota dari himpunan penyelesaian SPKK tersebut secara
geometris dapat ditafsirkan sebagai koordinat titik potong antara parabola y
= x2 dengan parabola y = 2x2 – 3x. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di
bawah ini.
Contoh Soal 2:
Tentukan himpunan penyelesaian SPKK berikut dan gambarkan sketsa grafik
tafsiran geometrinya.
y = x2 – 1
y = x2 – 2x – 3
Jawab:
Subtitusikan bagian kuadrat yang pertama y = x2 – 1 ke bagian kuadrat yang
kedua y = x2 – 2x – 3 sehingga diperoleh:
⇒ x2 – 1 = x2 – 2x – 3
⇒ x2 – x2 = –2x – 3 + 1
⇒ 2x = –2
⇒ x = –1
Selanjutnya, subtitusikan nilai x = –1 ke persamaan y = x2 – 1 sehingga
diperoleh:
⇒ y = x2 – 1
⇒ y = (–1)2 – 1
⇒y=1–1
⇒y=0
Dengan demikian, himpunan penyelesaian dari SPKK tersebut adalah {(–1,
0)}. Tafsiran geometrinya adalah grafik parabola y = x2 – 1 dan parabola y =
x2 – 2x – 3 berpotongan di satu titik, yaitu di (–1, 0). Perhatikan gambar di
bawah ini.
Contoh Soal 3:
Baca Juga:
Contoh Soal 4:
Misalkan diketahui SPKK berikut ini.
y = 3x2 + m
y = x2 – 2x – 8
■ Tentukan nilai m agar SPKK tepat mempunyai satu anggota dalam
himpunan penyelesaiannya.
■ Tentukan himpunan penyelesaian yang dimaksud itu.
Jawab:
Banyaknya anggota himpunan penyelesaian dari suatu SPKK ditentukan
berdasarkan nilai diskriminan, dengan kriteria sebagai berikut.
1 Jika D > 0, SPKK mempunyai dua himpunan penyelesaian (parabola
berpotongan di dua titik).
2 Jika D = 0, SPKK mempunyai satu himpunan penyelesaian (parabola
berpotongan di satu titik atau saling bersinggungan).
3 Jika D < 0, SPKK tidak mempunyai himpunan penyelesaian (parabola tidak
berpotongan atau bersinggungan).
(b) 5x – 15 ≤ 0
⇒ 5x ≤ 15
⇒x≤3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x | x ≤ 3, x ∈ R}. Garis bilangannya
dapat digambarkan seperti pada Gambar (b).
Contoh Soal 2:
Carilah himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut ini.
(a) 2 – 3x ≥ 2x + 12
(b) 4x + 1 < x – 8
Jawab:
(a) 2 – 3x ≥ 2x + 12
⇒ −2x – 3x ≥ −2 + 12
⇒ −5x ≥ 10
⇒ x ≤ −2
Jadi, himpunan penyelesaian pertidaksamaan itu adalah {x | x ≤ −2, x ∈ R}.
(b) 4x + 1 < x – 8
⇒ 4x – x < −8 – 1
⇒ 3x < −9
⇒ x < −3
Jadi, himpunan penyelesaian pertidaksamaan itu adalah {x | x < −3, x ∈ R}.
Contoh Soal 3:
Baca Juga:
Contoh Soal 4:
Carilah himpunan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan linear berikut ini.
(a) 2x – 1 < 0
(b) 3x – 6 > 0
Jawab:
(a) 2x – 1 < 0
⇒ 2x < 1
⇒ x < 1/2
Jadi, himpunan penyelesaiannya, HP = {x | x < 1/2}.
(b) 3x – 6 > 0
⇒ 3x > 6
⇒ x > 6/3
⇒x>2
Jadi, himpunan penyelesaiannya, HP = {x | x > 2}.
Contoh Soal 5:
Carilah himpunan penyelesaian setiap pertidaksamaan linear berikut ini.
(a) 2x – 4 < 3x – 2
(b) 1 + x ≥ 3 – 3x
Jawab:
(a) 2x – 4 < 3x – 2
⇒ 2x – 3x < –2 + 4
⇒ –x < 2
⇒ x > –2
Jadi, himpunan penyelesaiannya, HP = {x | x > –2}.
(b) 1 + x ≥ 3 – 3x
⇒ x + 3x ≥ 3 – 1
⇒ 4x ≥ 2
⇒ x ≥ 2/4
⇒ x ≥ 1/2
Jadi, himpunan penyelesaiannya, HP = {x | x ≥ 1/2}.
Contoh Soal 6:
Carilah himpunan penyelesaian setiap pertidaksamaan berikut ini.
(a) x/2 + 2 < x/3 + 21/2
(b) 1 < 2x – 1 ≤ 3
Jawab:
(a) x/2 + 2 < x/3 + 21/2
⇒ x/2 + 2 < x/3 + 21/2
⇒ x/2 − x/3 < 21/2 – 2
⇒ 3x/6 − 2x/6 < 1/2
⇒ x/6 < 1/2
⇒ x < 6/2
⇒x<3
Jadi, himpunan penyelesaiannya, HP = {x | x < 3}.
(b) 1 < 2x – 1 ≤ 3
⇒ 1 + 1 < 2x ≤ 3 + 1
⇒ 2 < 2x ≤ 4
⇒1<x≤2
Jadi, himpunan penyelesaiannya, HP = {x | 1 < x ≤ 2}.
1. Menentukan Penyelesaian Pertidaksamaan Pecahan
Nilai nol pembilang dan penyebut ditempatkan pada diagram garis bilangan.
Nilai-nilai nol tersebut membagi garis bilangan menjadi tiga interval yaitu x
< −1, −1 < x < 2, dan x > 2. Perhatikan gambar berikut ini.
Kemudian kita tentukan tanda interval cukup dengan menggunakan satu nilai
uji. Ambil angka yang paling mudah dihitung, yaitu x = 0 yang terlatak dalam
selang −1 < x < 2. Apabila nilai x = 0 kita masukkan ke pertidaksamaan
pecahan, maka kita peroleh:
2(0) – 4 4
= −
3(0) + 3 3
Karena hasilnya negatif, maka interval −1 < x < 2 bertanda − atau < 0.
Karena satu interval sudah diketahui, maka dua interval lainnya juga dapat
dengan mudah ditentukan, yaitu interval x < −1 bertanda positif dan interval
x > 2 juga bertanda positif, karena setiap melompati pembuat nol, tanda harus
berganti (selang-seling) seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.
Dengan mengingat bahwa bagian penyebut tidak boleh sama dengan nol,
maka:
⇔ 3x + 3 ≠ 0
⇔ 3x ≠ 3
⇔ x ≠ 3/3
⇔x≠1
Sehingga tanda selang pada gambar garis bilangan di atas berubah menjadi
seperti berikut.
q = 8 maka 82 = 64
Tampak bahwa 0 < 5 < 8 dan 52 < 82
■ Misalkan p = 1 maka 1 = 1
2
q = 3 maka 32 = 9
Tampak bahwa 0 < 1 < 3 dan 12 < 32
Berdasarkan contoh di atas, secara umum dapat dikatakan sebagai berikut.
Nilai mutlak dari suatu bilangan real x (dilambangkan dengan |x|) adalah nilai
tak negatif dari bilangan rea itu. Misalnya, |3| = 3, |−2| = 2, dan |−1/2| = 1/2.
Nilai mutlak bilangan nol didefinisikan sebagai bilangan itu sendiri, sehingga |
0 | = 0. Secara umum, nilai mutlak didefinisikan sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan real x, nilai mutlak x, ditulis |x| diartikan
x, untuk x ≥ 0
|x| = −x, untuk x <
0
Misalkan |x| < 0 maka dapat ditentukan suatu bilangan positif p sehingga |x|
+ p = a, a ≥ 0. Oleh karena itu,
|x| + p = a
⇔ (|x| + p)2 = a2
⇔ x2 + 2p|x| + p2 = a2
Karena p positif dan |x| positif, jika dimisalkan q = 2p|x| + p2 maka q
merupakan bilangan positif, sehingga diperoleh bahwa x2 + q = a2. Karena x2 +
q (positif) = a2 maka dapat disimpulkan bahwa
a, untuk a ≥ 0 ⇔ x2 <
|x| <
a2
Analogi dengan cara di atas maka kita juga akan memperoleh
a, untuk a ≥ 0 ⇔ x2 >
|x| >
a2
Cobalah kalian buktikan.
Akibat dari sifat |x| < a, untuk a ≥ 0 ⇔ x2 < a2 adalah sebagai berikut.
x 2 < a2
⇔ x2 – a2 < 0
⇔ (x – a)(x + a) < 0
Pembuat nol di ruas kiri pertidaksamaan itu adalah
(x – a)(x + a) < 0
⇔ x – a = 0 atau x + a = 0
⇔ x = a atau x = −a
Gambar garis bilangannya adalah sebagai berikut.
Soal Nomor 2
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk 88 cm. Jarak
titik BB ke garis HCHC adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 12√2 cm122 cm D. 8 cm8 cm
B. 8√5 cm85 cm E. 4√6 cm46 cm
C. 8√3 cm83 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 3
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk 66 cm. Jarak
antara titik BB dan EGEG adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 3√6 cm36 cm D. 6√6 cm66 cm
B. 4√6 cm46 cm E. 7√6 cm76 cm
C. 5√6 cm56 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 4
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm8 cm. MM adalah
titik tengah EHEH. Jarak titik MM ke garis AGAG sama dengan ⋯⋅⋯⋅
A. 4√6 cm46 cm D. 4√2 cm42 cm
B. 4√5 cm45 cm E. 4 cm4 cm
C. 4√3 cm43 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Misalkan titik OO merupakan proyeksi titik MM pada garis AGAG. Titik OO tepat
di tengah AGAG karena panjang MAMA dan MGMG sama.
Pertama, perhatikan segitiga siku-siku MHGMHG.
Diketahui HG=8 cmHG=8 cm dan MH=4 cmMH=4 cm (setengah dari
panjang rusuk kubus). Dengan Teorema Pythagoras, diperoleh
MG=√HG2+MH2=√82+42=√64+16=√80=4√5 cmMG=HG2+MH2=82+42=64+
16=80=45 cm
Sekarang, tinjau segitiga siku-siku MOGMOG.
Diketahui OG=4√3 cmOG=43 cm (setengah dari panjang diagonal ruang kubus)
dan MG=4√5 cmMG=45 cm. Dengan Teorema Pythagoras, diperoleh
MO=√MG2−OG2=√(4√5)2−(4√3)2=√80−48=√32=4√2 cmMO=MG2−OG2=(45)2
−(43)2=80−48=32=42 cm
Jadi, jarak titik MM ke garis AGAG sama dengan 4√2 cm42 cm
(Jawaban D)
[collapse]
Soal Nomor 5
Panjang rusuk kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH adalah 12 cm12 cm.
Jika PP titik tengah CGCG, maka jarak titik PP ke garis HBHB adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 8√5 cm85 cm D. 6√2 cm62 cm
B. 6√5 cm65 cm E. 6 cm6 cm
C. 6√3 cm63 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 7
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk aa cm. Jarak
titik EE ke bidang diagonal BDHFBDHF adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 12a√3 cm12a3 cm D. 12a cm12a cm
B. 12a√2 cm12a2 cm E. 14a cm14a cm
C. 14a√2 cm14a2 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Jarak titik EE ke bidang diagonal BDHFBDHF sama dengan jarak titik EE ke titik
tengah diagonal HFHF. Misalkan OO titik
tengah diagonal HFHF. EGEG merupakan diagonal bidang dengan
panjang a√2 cma2 cm.
Perhatikan bahwa panjang EOEO merupakan setengah dari
panjang diagonal EGEG, sehingga
EO=12(a√2)=12a√2 cmEO=12(a2)=12a2 cm
Jadi, jarak titik EE ke bidang diagonal BDHFBDHF adalah 12a√2 cm12a2 cm
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 8
Pada kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH yang panjang rusuknya 8 cm8 cm, jarak
titik EE ke bidang BGDBGD adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 13√3 cm133 cm D. 83√3 cm833 cm
B. 23√3 cm233 cm E. 163√3 cm1633 cm
C. 43√3 cm433 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Misalkan proyeksi titik EE pada bidang BDGBDG adalah titik KK, sedangkan
titik JJ dan LL berturut-turut merupakan titik tengah bidang alas dan bidang
atas kubus.
Pertama, perhatikan terlebih dahulu segitiga siku-siku JCGJCG.
Diketahui CG=8 cmCG=8 cm dan JC=4√2 cmJC=42 cm karena merupakan
setengah dari panjang diagonal bidang.
Dengan Teorema Pythagoras, panjang JGJG dapat ditentukan sebagai berikut.
JG=√JC2+CG2=√(4√2)2+82=√32+64=√96=6√6 cmJG=JC2+CG2=(42)2+82=3
2+64=96=66 cm
Selanjutnya, tarik garis EG,EJEG,EJ, dan JGJG sehingga diperoleh segitiga yang
dapat digambarkan sebagai berikut.
Diketahui panjang EG=8√2 cmEG=82 cm dan LJ=8 cmLJ=8 cm
Akan dicari panjang EKEK dengan menggunakan kesamaan luas segitiga.
L1=L212×LJ×EG=12×EK×JG8×8√2=EK×4√6EK=82×8 √24 √6√3=16√3=163√3L1=L2
12×LJ×EG=12×EK×JG8×82=EK×46EK=82×8 24 63=163=1633
Jadi, jarak titik EE ke bidang BGDBGD adalah 163√31633
Tips & Trick: Untuk soal setipe ini, jarak yang dimaksud dapat dicari secara
langsung dengan rumus 23s√323s3
dengan ss panjang rusuk kubus.
(Jawaban E)
[collapse]
Soal Nomor 9
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk 1212 cm.
Jarak ruas garis HDHD dan EGEG adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 6 cm6 cm D. 8 cm8 cm
B. 6√2 cm62 cm E. 8√2 cm82 cm
C. 6√3 cm63 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 10
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 10 cm10 cm.
Titik PP dan QQ masing-masing terletak di tengah-
tengah rusuk ABAB dan AFAF. Jarak titik CC ke
bidang DPQHDPQH adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 3√5 cm35 cm D. 6√3 cm63 cm
B. 4√5 cm45 cm E. 7√2 cm72 cm
C. 5√3 cm53 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 11
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk 88 cm.
Panjang proyeksi DEDE pada BDHFBDHF adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 2√2 cm22 cm D. 4√6 cm46 cm
B. 2√6 cm26 cm E. 8√2 cm82 cm
C. 4√2 cm42 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Proyeksi DEDE pada BDHFBDHF adalah ODOD, di mana OO titik tengah HFHF.
Pada segitiga HODHOD (siku-siku di HH), diketahui
panjang DH=8 cmDH=8 cm. Karena
panjang HFHF (diagonal bidang) 8√2 cm82
cm,
maka HO=12(HF)=12(8√2)=4√2 cmHO=12(HF)=12(82)=42 cm. Dengan
menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh
OD=√DH2+HO2=√82+(4√2)2=√64+32=√96=4√6 cmOD=DH2+HO2=82+(42)2
=64+32=96=46 cm
Dengan demikian, panjang proyeksinya adalah panjang ODOD,
yaitu 4√6 cm46 cm (Jawaban D)
[collapse]
Soal Nomor 12
Kubus PQRS.TUVWPQRS.TUVW mempunyai panjang rusuk 66 cm. Jarak antara
bidang PUWPUW dan bidang QVSQVS adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 6√3 cm63 cm D. 2√3 cm23 cm
B. 6√2 cm62 cm E. 2√2 cm22 cm
C. 3√3 cm33 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 13
Diketahui kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm12 cm.
Titik PP terletak pada
perpanjangan rusuk DCDC sehingga DC:CP=3:1DC:CP=3:1. Jarak
titik PP terhadap garis AHAH adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 8√28 cm828 cm D. 2√82 cm282 cm
B. 4√82 cm482 cm E. 2√28 cm228 cm
C. 4√28 cm428 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 14
Kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 12 cm12 cm.
Titik PP terletak pada rusuk EFEF dengan perbandingan EP:PF=1:3EP:PF=1:3.
Jarak titik BB ke ruas garis PGPG adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 12√175 cm12175 cm D. 6√175 cm6175 cm
B. 12√345 cm12345 cm E. 6√345 cm6345 cm
C. 12√515 cm12515 cm
Penyelesaian
Perhatikan sketsa gambar berikut.
Soal Nomor 15
Diketahui SS adalah titik yang terletak di
perpanjangan HDHD pada kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dengan DS:HD=1:2
DS:HD=1:2. Jika panjang rusuk kubus adalah 6 cm6 cm, jarak titik FF ke
titik SS adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 5√17 cm517 cm D. 2√17 cm217 cm
B. 4√17 cm417 cm E. √17 cm17 cm
C. 3√17 cm317 cm
Penyelesaian
Metode Penyelesaian 1: Konsep Segitiga
Berdasarkan perbandingan yang diberikan, titik SS dipastikan berada
dibawah kubus (di bawah garis HDHD). Perhatikan sketsa gambar berikut.
Karena HD:DS=2:1HD:DS=2:1 dan HD=6 cmHD=6 cm,
maka DS=12×6=3 cmDS=12×6=3 cm, sehingga HS=9 cmHS=9 cm.
Buatlah segitiga siku-siku SHFSHF seperti gambar di atas.
Karena HFHF diagonal bidang kubus, maka jelas HF=6√2 cmHF=62 cm.
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, diperoleh
SF=√HS2+HF2=√92+(6√2)2=√81+72=√153=3√17 cmSF=HS2+HF2=92+(62)2
=81+72=153=317 cm
Jadi, jarak titik SS ke FF adalah 3√17 cm317 cm
Metode Penyelesaian 2: Konsep Vektor 3D
Catatan: Cara ini dapat digunakan bila materi vektor sudah dikuasai.
Posisikan kubus ABCD.EFGHABCD.EFGH dalam koordinat Kartesius 3D seperti
gambar berikut, di mana DD berada di titik asal.
Titik SS haruslah di bawah kubus berdasarkan perbandingan yang diberikan.
Karena HD:DS=2:1HD:DS=2:1 dan HD=6 cmHD=6 cm, maka
DS=12×6=3 cmDS=12×6=3 cm
sehingga koordinat titik SS adalah (0,0,−3)(0,0,−3).
Selanjutnya, buat vektor →SFSF→, dengan vektor posisinya diwakili oleh
→SF=F–S=(6,6,6)–(0,0,−3)=(6,6,9)SF→=F–S=(6,6,6)–(0,0,−3)=(6,6,9)
Panjang →SFSF→ adalah
|→SF|=√62+62+92=√36+36+81=√153=3√17|SF→|=62+62+92=36+36+81=
153=317
Jadi, jarak titik SS ke FF adalah 3√17 cm317 cm
(Jawaban C)
[collapse]