Anda di halaman 1dari 2

METODE PELAKSANAAN

Penanaman

Jarak tanam jagung (baik monokultur dan tumpangsari) adalah 100cm x 25


cm. Tanaman kacang tanah monokultur menggunakan jarak tanam 50 cm x 25
cm. Untuk perlakuan P3 (jagung + 1 baris kacang tanah),kacang tanah ditanam
tepat di tengah antara barisan jagung dengan jarak tanam dalam barisan 25 cm,
sedangkan untuk P4(jagung + 2 baris kacang tanah), kacang tanah ditanam 2 baris
diantara barisan jagung berjarak 25 cm dikiri dan dikanan barisan jagung.
Langkah–langkah penanaman sebagai berikut:

1. Lahan setiap petak 5 m x 5 m, diolah secara manual dengan garpu dan


cangkul. Ukur dan pastikan petakan sesuai ukuran, lurus dan rapi pinggirnya
dan sudutnya siki–siku. Agar ukuran lahan simetris, setiap sudut dibidik
dengan rumus pytagoras (gunakan tali rafia berbanding panjang 3:4:5).
2. Pada saat pengolahan juga diberikan pupuk kandang (2 karung/petak) dan
dolomit 2 ton/ha,dicampur dan diaduk rata dengan tanah.
3. Untuk mendapatkan barisan tanaman yang teratur (arah timur barat),
digunakan tali rafia yang telah diberi tanda (simpul) sesuai dengan jarak
antara barisan.
4. Barisan tanaman pertama dimulai setengah jarak tanam antara barisan
dipinggir petakan. Untuk jagung = 50 cm dari pinggir petakan, rentangkan 2
tali rafia berjarak 100 cm pada sisi barat dan timur, sebagai acuan baris
tanaman atau gunakan ajir sebagaia acuan. Tali yang telah diberi tanda 25
cm yang diikat pada 2 ajir, digunakan sebagai acuan lubang tanam,
digerakkan sesuai jarak antara baris (arah timur dan barat). Untik kacang
tanah = 25 cm dari pinggir dan jarak antar barisan tanam 50 cm dan jarak
dalam barisan 25 cm.
5. Lubang tanam dibuat dengan menggunakan tugal sedalam 3-4 cm (jangan
terlalu dalam, ingat tipe perkecambahan epigeal dan hypogeal)
6. Untuk tanaman jagung tanam 1 benih per lubang, sedangkan kacang tanah 2
benih per lubang dan berikan furadan kira-kira 5 butir/lubang.
7. Buatlah alur pupuk dengan jarak 7 cm dari sebelah kanan barisan tanaman,
kedalaman alur sekitar 7 cm (pada timpang sari hanya jagung yang di
pupuk).
8. Campuran pupuk urea, SP-36 dan KCL sesuai dosis per petak secara merata.
Setelah dicampur merata, bagilah menjadi sebanyak barisan tanaman.
9. Taburlah jatah pupuk kedalam alur secara merata dari ujung ke ujung
barisan tanaman.
10. Tutuplah alur pupuk dan lubang tanam secara merata dengan tanah yang
lembut dan gembur.
11. Pasang label sesuai petak perlakuan.
12. Siramkan air secukupnya, hingga lembab pada barisan tanaman(apabila saat
tanam tidak ada hujan atau tanah kering).

Pemeliharaan
1. Satu minggu setelah tanam (1 MST) dilakukan penyulaman tanaman
2. Pengendalian gulma dilakukan secara manual setiap minggu dengan
membuang gulma yang tumbuh dilapangan. Kegiatan ini bertujuan juga
untuk pengemburan tanah dan diusahakan gulma tercabut dengan akarnya.
3. Pengendalian hama dan penyakit, lakukan penyemprotan isektisida dan
fungisida apabila diperlukan (cek selama 2 minggu sekali), sesuai dosis dan
volume semprot anjuran yang tertera pada label kemasan.
4. Pemasukan dan pembuangan air; apabila tanah terlalu kering bagi tanaman,
alirkan air masuk kedalam petakan, sebaliknya apabila curah hujan tinggi
perbaiki saluran air disekeliling petakan sehingga pembuangan air lancar.
5. Pembubunan jagung dilakukan bersamaan dengan pemupukan urea ke-2
(setengah dosis urea sisa pemupukan awal) saat 4 MST. Pada saat itu
berikan juga puradan 3G pada setiap pucuk tanaman jagung (kurang lebih 5
butir/tanaman).
6. Untuk kacang tanah, pada saat 4MST lakukan pemberian kapur pertanian
atau dolomit. Caranya dengan membuat alur disamping barisan tanaman
pada sisi yang berbeda dengan alur pupuk saat tanam.

Anda mungkin juga menyukai