Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kronis merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejalagejala


yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang, serta merupakan masalah kesehatan
yang serius dan menyebabkan kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data World Health
Organization (WHO) prevalensi penyakit kronis di dunia mencapai 70% dari kasus yang
mengakibatkan kematian. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup,
mengkonsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, merokok dan stress yang tinggi. Tahun
2030 diperkirakan sekitar 150 juta orang akan terkena penyakit kronis. Tahun 2008
penyakit kronis menyebabkan kematian pada 36 juta orang di seluruh dunia atau setara
dengan 36% jumlah kematian di dunia. Penyakit kronik yang menyebabkan kematian
diantaranya penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit paru obstruksi kronis, hipertensi
dan diabetes militus (DM).

Saat ini Indonesia mengalami transisi epidemiologi, dimana terjadi penurunan


prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak
menular (PTM) atau penyakit degenerative. Indonesia masuk 10 negara terbesar
penderita Diabetes Melitus di dunia. Tepatnya, posisi Indonesia ada di nomor tujuh
dengan jumlah penderita sebanyak 8,5 juta orang. Di posisi teratas, ada Cina (98,4 juta
jiwa), India (65,1 juta jiwa), dan Amerika (24,4 juta jiwa).
Perubahan life style kearah negatif seperti kurang aktifitas fisik, lebih sering
mengkonsumsi fast food, junk food dan faktor stress adalah beberapa faktor yang
memicu tingginya angka kejadian hipertensi dan diabetes melitus hal ini ditunjukkan
dengan kedua penyakit tersebut telah menjadi 10 besar penyakit terbanyak di Provinsi
NTB.
Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang

2
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Prolanis merupakan program baru dari pemerintah sehingga banyak masyarakat
belum mengetahui dan sebagai petugas kesehatan memepunyai kewajiban dalam
mensosialisasikan dan penggerak dalam kegiatan. Selain itu Petugas Prolanis di
Puskesmas juga masih belum proaktif dalam melaksanakan kegiatan.
Dari masalah tersebut penulis akan menyusun rancangan kegiatan untuk
mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Oleh karena itu, tugas aktualisasi ini
bertujuan agar Kegiatan-kegiatan prolanis dipuskesmas Santong menjadi lebih efektif
sehingga pasien yang memiliki penyakit kronis mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal.

1.2 Tujuan Aktualisasi


- Tujuan Umum
Mewujudkan nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,Etika
Publik,Komitmen mutu, dan Anti korupsi dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
Dokter di UPT BLUD Puskesmas Santong.
- Tujuan Khusus
Mengoptimalkan kegiatan Prolanis di puskesmas sehingga meningkatkan pelayanan
kesehatan terutama untuk kasus penyakit Diabetes dan hipertensi.

1.3 Manfaat Aktualisasi


a. Manfaat untuk Puskesmas
- Meningkatkan Kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama untuk
penyakit Diabetes dan Hipertensi.
- Meningkatkan kinerja progremer Prolanis di Puskesmas.
b. Manfaat Untuk Penulis
- Meningkatkan kemampuan ASN dalam memberikan inovasi dan solusi bagi
instansi tempat kerja.
c. Manfaat untuk Masyarakat

3
- Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan instansi UPT Puskesmas santong
memberikan dampak yang positif bagi masyarakat disekitarnya.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penulisan laporan ini mencakup salah satu aspek tugas pokok
dokter umum di Puskesmas, Yaitu Membina petugas dalam meningkatkan mutu
pelayanan, baik pelayanan kesehatan Perorangan (UKP) maupun Pelayanan Kesehatan
Masyarakat (UKM). Dalam kegiatan Aktualisasi ini,difokuskan untuk meningkatkan
pelayanan Kesehatan UKM yaitu programer Prolanis, dimana pada kegiatan tersebut
mencakup Pembinaan kepada programer Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Lansia di
lingkup Kerja UPT BLUD Puskesmas Santong. Kegiatan akan dilakukan selama 30
Hari, dengan rincian kegiatan meliputi sosialisasi kegiatan prolanis, Merencanakan
kegiatan Kelompok Prolanis, Membentuk Kelompok prolanis, Mengaplikasikan
kegiatan yang ada dalam perencanaan dan melakukan evaluasi setalah dilakukan
pelatihan. Dalam Pelaksanaan Kegiatan tersebut akan diterapkan nilai-nilai dasar
ANEKA yaitu akuntabilitas, nasionalisme,etika publik, komitmen mutu dan antikorupsi.

4
BAB II
PENETAPAN ISU
2.1 Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya.
Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik organisasi dengan harapan-
harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar orga’nisasi yang apabila tidak ditangani secara baik
akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap
krisis. Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis yaitu di UPT BLUD Puskesmas Santong.
Isu-isu yang ditemukan antara lain sebagai berikut :
a) Kurang Efektifnya pengelolaan program Prolanis.
b) Kurangnya sistem keselamatan pasien di puskesmas.
c) Banyak pasien jiwa mangkir untuk berobat.
d) Belum optimalnya Kualitas pelayanan di loket .

2.2 Isu yang Diangkat


Dalam menganalisa isu-isu yang muncul tersebut, penulis akan menganalisa isu
menggunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu
memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu
yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.

Tabel 2.1 Pemilihan Isu melalui kriteria APKL.

NO ANALISIS JM Perin
ISU
L gkat
A P K L

1 Kurang Efektifnya pengelolaan program Prolanis 4 3 3 4 14 1

2 Belum optimalnya Kualitas pelayanan di loket . 3 3 4 3 13 2

5
3 Banyak pasien jiwa mangkir untuk berobat. 3 3 2 3 11 4

4 Kurangnya sistem keselamatan pasien di Puskesmas 3 4 3 3 13 3

Keterangan:
A: Aktual, P : Problematik, K : Kekhalayakan, L : Layak

Setelah didapatkan peringkat tiga besar berdasarkan metode APKL, isu yang ada
di analissi lagi dengan metode USG untuk memilih isu yang akan dicarikan solusinya.
Urgency adalah seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan
ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut harus dibahas, dianalisa
dan ditindaklanjuti. Sedangkan Growth adalah seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat dilihat
pada Tabel 2.2 dibawah ini:

No ANALISIS
ISU JML Peringkat
U S G

1 Kurang efektifnya pengelolaan 4 4 3 11 1


program Prolanis

2 Kurangnya sistem keselamatan 3 3 3 9 2


pasien di puskesmas.

3 Kualitas pelayanan di loket masih 3 2 3 8 3


belum optimal.

Keterangan : U : Urgency, S : Seriousness, G : Growth

Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan metode USG maka penulis


mengangkat isu “Kurang efektifnya pengelolaan program prolanis di UPT BLUD Puskesmas
Santong”.

6
2.3 Dampak Isu
Dampak yang terjadi bila isu tidak segera diminimalisir, Yaitu :
1. Pasien dengan penyakit kronis tidak mendapatkan pelayanan yang efektif.
2. Pengetahuan masyarakat tentang penanganan penyakit Kronis kurang.
3. Banyak pasien yang memiliki penyakit kronis bosan untuk berobat terus menerus.
4. Meningkatnya beban pengobatan pasien akibat tidak terkontrolnya penyakit kronis.
5. Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan (KBKP) menjadi tidak aman dan
berakibat kurangnya pendapatan Puskesmas.

2.4 Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan hasil identifikasi, analisis isu serta analisis dampak yang
dilakukan,berikut penulis sajikan beberapa rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
memberikan solusi pemecahan isu, sebagai berikut :
1. Konsultasi dengan atasan dalam hal ini kepala Puskesmas terkait rancangan
aktualisasi.
2. Melakukan sosialisasi program prolanis kepada programer Penyakit tidak menular
(PTM) dan programer lansia di puskesmas santong.
3. Melakukan perencanaan program Prolanis untuk kegiatan bulanan.
4. Melakukan Kegiatan penyuluhan tentang “bahaya penyakit kronis dan program
pembentukan kelompok prolanis.
5. Membentuk kelompok prolanis
6. Melakukan evaluasi Kegiatan program prolanis.
7. Melakukan Entrie P-Care disetiap kegiatan Prolanis.

7
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

5.1 Deskripsi Organisasi


5.1.1 Deskripsi Organisasi
5.1.1.1 Nama Organisasi
Nama organisasi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Santong merupakan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakatndi wilayah kecamatan
Kayangan yang melipiti tiga desa yaitu desa Santong, desa Pendua dan desa
Sesait dengan wilayah kerja Puskesmas seluas 31,04 Km2 .
5.1.1.2 Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
Mewujutkan masyarakat di wilayah puskesmas Santong yang Sehat dan
Bugar tahun 2020
b. Misi
- Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
- Meningkatkan Usia Harapan Hidup
- Meningkatkan Gerakan Asuhan Sayang Ibu dan Anak
- Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat melalui PHBS (Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat)
- Meningkatkan Survailans Penyakit dan Mencegah KLB (Kejadian Luar
Biasa)
- Menciptakan keuangan yang efektif, efisien dan ekonomi

5.1.1.3 Motto Puskesmas


“I N D A H”

8
a. Inovatif
b. Nyaman
c. Damai
d. Aman
e. Harmonis
5.1.1.4 Tata Nilai Puskesmas
“B E R A D A P”
a. Bersih
b. Rapi
c. Amanah
d. Bertanggung jawab
5.1.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi organisasi
Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan dua fungsi
utama yaitu upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama.
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama meliputi :
 pelayanan promosi kesehatan;
 pelayanan kesehatan lingkungan;
 pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
 pelayanan gizi; dan
 pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
2. Upaya kesehatan perseorangan (UKP)
UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan. tingkat pertama meliputi :
 Rawat jalan Poli Umum

9
 Rawat jalan Poli Gigi
 Pelayanan gawat darurat
 Pelayanan satu hari (one day care)
 Home care
 Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
5.1.1.6 Struktur Organisas
Pola struktur organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Santong telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes/PMK) Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
yaitu sebagai berikut :

10
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Santong

KEPALA UPT BLUD

PUSKESMAS
SANTONG

KEPALA TATA
USAHA

SISTEM
KEPEGAWAIAN KEUANGAN INFORMASI RUMAH TANGGA
PUSKESMAS

PJ. UKM ESENSIAL PJ. UKM PENGEMBANGAN PJ. UKP, KEFARMASIAN& LABORATORIUM PJ. PELAYANAN
PUSKESMAS

PENGELOLA POLI
PROGREMER PROMKES & PROGREMER KESEHATAN JIWA PENGELOLA BERSALIN
UMUM PETUGAS PUSTU
UKS
PROGREMER.KES. GIGI PENGELOLA POLI PENGELOLARAWAT
PROGREMER KESLING MASYARAKAT GIGI MULUT INAP PETUGAS POLINDES

PROGREMER KESTRAD PENGELOLA POLI PENGELOLAFARMA


KOMPLEMENTER KIA/KB PENGELOLA PUSKEL
PROGREMER KIA-KB SI
PROGREMER KESEHATAN PENGELOLA UGD PENGELOLA
OLAHRAGA
LABORATORIUM.
PROGREMER GIZI
PROGREMER KES. INDERA PENGELOLA POLI
GIZI
PROGREMER P2P PROGREMER KES. LANSIA&
REMAJA

PROGREMER PERKESMAS PROGREMER KESEHATAN


KERJA

1
3.1.2 Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi
Penulis merupakan dokter umum yang bertugas di Puskesmas santong, selain itu
penulis juga memiliki tugas tambahan yaitu :

1. Penanggung jawab (PJ) upaya kesehatan perorangan (UKP) yang membawahi


semua pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas.
2. Ketua Tim Peningktan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang bertanggung
jawab dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas.
3. Supervisor Tim program Indonesia Sehat (PIS-PK) yang bertugas Memonitoring
pembinaan dan pendataan dalam meningkatkan taraf kesehatan keluarga di
wilayah kerja Puskesmas Santong.
4. Anggota Tim Failure mode Efektive analisis (FMEA) yang bertugas menganalisis
berbagai resiko di setiap unit pelayanan kesehatan puskesmas.

3.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis

1. Melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien Puskesmas.


2. Mengelola sistem rujukan
3. Membentu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.
4. Membantu manajemen membina karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari.
5. Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.
6. Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas.
7. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan .
8. Membina perawat bidan dalam pelaksanaan MTBS.
9. Membantu manajemen melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas induk, Pustu, Pos Puskesling, Polindes, Posyandu dan di Masyarakat.
10. Mengkoordinir kegiatan Sistem informasi Kesehatan.

1
3.2 Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
3.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup beberapa hal
antara lain :
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :


1. Untuk menyediakan kontrol demokratis
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain:
1. Jujur
2. Transparan
3. Integritas
4. Tanggungjawab (responsibilitas)

2
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan target
9. Konsisten
10. Partisipatif

3.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu identitas
sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan
setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan
publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :

1. Religius
2. Amanah
3. Disiplin
4. Non Diskriminasi
5. Saling Menghormati
6. Persamaan Derajat
7. Mencintai sesama manusia
8. Rela Berkorban
9. Menjaga Ketertiban
10. Kerja Sama
11. Cinta Tanah Air
12. Musyawarah
13. Kekeluargaan
14. Kepentingan Bersama
15. Hidup Sederhana

3
16. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
17. Kerja Keras
18. Menghargai karya orang Lain
19. Menghormati Keputusan Bersama
20. Tenggang Rasa

3.2.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :

1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila


2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
3. Profesional
4. Tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6. Non diskriminatif
7. Beretika luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
10. Berdaya guna dan berhasil guna
11. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
12. Transparan
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir
3.2.4 Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari itu untuk
mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu
pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan
dalam komitmen mutu antara lain :

4
1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2. Inovatif
3. Selalu melakukan perbaikan mutu
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
5. Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan
kejujuran
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal
7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),
sejak memulai setiap pekerjaan
8. Efektif dan efisien dalam bekerja

3.2.5 Anti Korupsi


Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri
maupun golongan. Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :

1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggungjawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil

3.3 Whole of government


WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. WOG juga memiliki pemahaman yakni suatu
pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.

3.4 Managemen ASN

5
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,
melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone ke
competitive zone. Tujuan utama UU ASN antara lain :

1. Independensi dan netralitas


2. Kompetensi
3. Kinerja atau produktifitas kerja
4. Integritas
5. Kesejahteraan
6. Kualitas pelayanan publik
7. Pengawasan

3.5 Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat. Terdapat 7 sikap pelayanan prima,
yakni :

1. Passionate (bersemangat)
2. Progressive (memakain cara terbaik)
3. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
4. Promth (positif, tanpa curiga)
5. Patience (sabar)
6. Proporsional (tidak mengada-ada)
7. Functional (tepat waktu)

6
1
3. Rancangan Kegiatan
Nama : dr. Muksan Abdul Somad

NIP : 199006142019021005

Instansi : UPT BLUD Puskesmas Santong

Kelas :A

No. Absen : 16

No Kegiatan Tahapan/ Prosedur Output/ Hasil Nilai-nilai Teknik Kontribusi Penguatan Nilai-
Kegiatan Kegiatan Dasar Aktualisasi Nilai terhadap Visi-Misi nilai Organisasi
Dasar Organisasi

1. Konsultasi  Menyampaikan  Mendapatkan Akuntabilitas -Menunjukkan rasa Dengan melakukan Penulis


dengan atasan rencana kegiatan persetujuan dari pertanggung konsultasi dengan memperkuat nilai-
Kepala atasan langsung
dalam hal ini aktualisasi kepada jawaban penulis nilai organisasi
puskesmas sebelum melakukan
kepala Kepala puskesmas untuk kepada atasan kegiatan aktualisasi, yaitu
Puskesmas  Meminta izin merealisasikan langsung sebelum penulis telah Amanah dan
untuk melakukan tugas berkontribusi dalam
terkait melakukan Bertanggung
tugas aktualisasi aktualisasi menjalankan Visi
rancangan kegiatan puskesmas santong jawab.
aktualisasi Etika publik yang bertujuan
-Sebelum meningkatkan derajat
merealisasikan kesehatan
aktualisasi penulis masyarakat di
meminta ijin wilayah kerja tahun
terlebih dahulu 2020.
kepada atasan yang
terkait dengan
2
menjunjung tinggi
kesopanan.

2. Melakukan  Menentukan jadwal dan  Dokumentasi Nasionalisme Menjunjung tinggi Mendukung visi Kegiatan ini
sosialisasi tujuan pertemuan. terlaksananya nilai kemanusiaan puskesmas yaitu menguatkan nilai
 Memberitahuan jadwal sosialisasi untuk memberikan mewujudkan organisasi yaitu
program
dan tujuan pertemuan. program pelayanan terbaik masyarakat di amanah,dimana
prolanis  Mempersiapkan bahan prolanis. kepada pasien. wilayah puskesmas penulis
kepada sosialisasi santong yg sehat dan menjalankan

programer  Mencatat hasil bugar tahun 2020 amanah untuk


pertemuan. mewujudkan
Penyakit tidak Etika Publik
 Membuat kesepakatan tugas pokok
Penulis melakukan
menular pertemuan untuk sebagai dokter
kegiatan tersebut
membuat perencanaan umum untuk
(PTM) dan dengan profesional
meningkatkan
programer dan sesuai dengan
kualitas staf
tupoksi sebagai
lansia di puskesmas
dokter,dimana
puskesmas santong.
dokter juga
santong. bertanggung untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
di puskesmas.

Komitmen
Penulis ingin
mutu
menerapkan setiap
kegiatan harus
berorientasi
dengan mutu yang
akan berdampak

3
positif pada
pelayanan
berkualitas kepada
pasien terutama
pasien penyakit
kronis

3. Melakukan  Mengadakan pertemuan  Terbentuk Akuntabilitas Kegiatan ini Mendukung visi Nilai-nilai
perencanaan dengan programer PTM Rencana merupakan suatu puskesmas yaitu organisasi yang
dan Lansia bulanan yang bentuk mewujudkan
program menguat dalam
 Merumuskan Masalah berkaitan pertanggung masyarakat di
Prolanis untuk program. dengan jawaban atas wilayah puskesmas kegiatan ini
kegiatan  Membuart rencana program kegiatan yang santong yg sehat dan adalah
program bulanan. prolanis mengandung nilai bugar thn 2020
bulanan. Bertanggung
 Meminta persetujuan akuntabilitas .
jawab,dimana
pimpinan terkait
Etika Publik setiap kegiatan
Dalam hal ini
harus memiliki
penulis memiliki
hati yang luhur perencanaan
dengan selalu sebagai bahan
meminta evaluasi
persetujuan dari
pimpinan instansi pertanggung
agar tercapai jawaban kegiatan.
tujuan bersama. .

Komitmen Penulis ingin


mutu menerapkan
perbaikan mutu
4
yaitu dengan
melakukan
perencanaan
terlebih dahulu
supaya kegiatan
menjadi terarah.

4. Melakukan  Menentukan Jadwal  Terbentuk Nasionalisme Sebagai rasa Mendukung salah Nilai-nilai
Kegiatan kegiatan. kesepakatan mencintai sesama satu misi puskesmas organisasi yang
 Menginformasikan programer manusia maka yaitu Meningkatkan
penyuluhan menguat dalam
kepada kader desa. dengan pasien- penulis Pemberdayaan
tentang  Menyediakan media pasien memberikan Masyarakat melalui kegiatan ini
“bahaya untuk penyuluhan mengenai pengetahuan PHBS dalam hal ini adalah
bahaya penyakit DM kegiatan- tentang bahaya dengan memberi
penyakit Bertanggung
dan HT. kegiatan penyakit kronis materi agar
kronis dan jawab, Rapi,
 Memberikan klompok supaya masyarakat masyarakat faham
program penyuluhan kepada prolanis. lebih proaktif dengan hidup bersih Amanah,dan
pembentukan pasien DM dan  Melakukan dalam menjaga dan sehat.
bersih
Hipertensi. pendataan kesehatannya.
kelompok
 Memberikan pasien-pasien
prolanis”. penyuluhan tentang yang bersedia
Etika Publik
program prolanis . ikut klompok Pemberian materi
prolanis. yang ringan dan
sopan
menunjukkan etika
yang baik ,santun
dalam
berkomunikasi,
berkonsultasi dan
kerjasama.

5
Komitmen
Mutu
Penulis
membangun
kerjasama kolega
antar pegawai yang
dilandasi
kepercayaan dan
kejujuran, dalam
hal ini bekerjasama
dengan Programer
PTM dan Lansia.

5. Membentuk  Menentukan jadwal  Klompok Akuntabilitas Dalam hal ini Mendukung salah Nilai-nilai
kelompok kegiatan. prolanis sudaah penulis memilikik satu misi puskesmas organisasi yang
 Mempersiapkan terdaftar di kewajiaban untuk
prolanis yaitu Meningkatkan menguat dalam
Peralatan pendukung. situs BPJS. partisisipasi dalam
 Melakukan pertemuan pembentukan Usia Harapan Hidup, kegiatan ini
dengan programer PTM kelompok dengan adanya adalah
dan Lansia. ptolanis,sehingga
kelomok diharapkan Bertanggung
 Mengumpulkan data kelompok yang
terbentuk jadi lebih masyarakat yang jawab, Rapi,
peserta.
 Melakukan daftar online maksimal. mengalami Amanah,dan
disitus BPJS Kesehatan. Nasionalisme Kegiatan ini penyakitkronisbisa bersih.
membutuhkan saling dukung untuk
kerjasama antar
tetap berobat.
program dan
dokter penanggun
jawab, sehingga
kelompok prolanis

6
terbentuk.

6. Melakukan  Evaluasi Programer :  Terdapat Akuntabilitas Penulis Mendukung salah Nilai-nilai


evaluasi  Menentukan jadwal Laporan menekankan satu misi puskesmas organisasi yang
pertemuan evaluasi. bulanan adanya pelaporan
Kegiatan yaitu Meningkatkan menguat dalam
 Melakukan pertemuan kegiatan. disetiap kegiatan
program evaluasi kegiatan.  Terselenggara sebagai Kualitas Pelayanan kegiatan ini
prolanis.  Menganalisis monitoring pertanggung Kesehatan adalah
permasalahan. kegiatan- jawaban atas
Masyarakat, dengan Bertanggung
 Memberikan solusi bila kegiatan di semua kegiatan
lapangan. yang telah adanya evaluasimaka jawab, Rapi,
terdapat kendala.
Evaluasi Kegiatan : dikerjakan. kualitas pelayanan Amanah,dan
Mengikuti Kegiatan- Nasionalisme tetap dipantau dan bersih
Kegiatan Prolanis.
Kegiatan ini ditingkatkan.
merupakan
kepentingan
bersama baik
kepada programer,
dokter maupun
Etika Publik Puskesmas.

Degnan adanya
evaluasi
,menunjukkan
penulis
mengutamakan
pencapaian hasil
dan mendorong

7
Komitmen kinerja programer.
Mutu
Dengan adanya
evaluasi penulis
ingin semua
kegiatan
diterapkan secara
efektif danefesien
dalam bekerja.

7. Melakukan  Mengumpulkan  Data Entrian di Akuntabilitas Menurut penulis, Mendukung salah Nilai-nilai
Entrie P-Care potocopy Kertu BPJS portal situs entridata satu misi puskesmas organisasi yang
Peserta. BPJS. merupakan sebuah
disetiap yaitu Menciptakan menguat dalam
 Menyiapkan Komputer bentuk konsistensi
kegiatan untuk mengentry. dari semua keuangan yang kegiatan ini
Prolanis  Melakukan entri peserta rangkain kegiatan efektif, efisien dan adalah
prolanis. yang ada di
ekonomis. dengan Bertanggung
prolanis.
meningkatnya entri jawab, Rapi,
Etika Publik peserta prolanis Amanah,dan
Dengan kegiatan
maka pemasukan bersih.
entri data beratri
semuakegiatan puskesmas dari segi
tersebut memiliki KBKP akan
daya guna dan meningkat.
berhasil guna
terutama untuk
Komitmen
kepentingan
Mutu
bersama di
puskesmas
santong.

8
4. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN terbatas, hanya 18 hari kerja dilakukan sesuai jadwal kegiatan pada tabel
berikut ini:

Tabel 2.1 Jadwal pelaksanaan aktualisasi dan habituasi

NO Bulan Oktober – November 2019

Kegiatan Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Miggu 5 okt.- Minggu 2


miggu 1 Nov.

Konsultasi dengan atasan dalam hal ini kepala X


1
Puskesmas terkait rancangan aktualisasi

Melakukan sosialisasi program prolanis kepada X

2 programer Penyakit tidak menular (PTM) dan


programer lansia di puskesmas santong.

Melakukan perencanaan program Prolanis untuk X


3
kegiatan bulanan.

Melakukan Kegiatan penyuluhan tentang X

4 “bahaya penyakit kronis dan program


pembentukan kelompok prolanis”.

9
5 Membentuk kelompok prolanis X

6 Melakukan evaluasi Kegiatan program prolanis. X

Melakukan Entrie P-Care disetiap kegiatan X


7
Prolanis

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Habituasi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Whole of
Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Hasil Aktualisasi Kegiatan


Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar di Puskesmas Santong , penulis
menyusun target rancangan kegiatan aktualisasi dengan maksud agar seluruh rencana kegiatan yang
telah dibuat dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu. Dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi nilai-nilai dasar terdapat beberapa perubahan dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu
penulis merasa perlu untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan agar tercapai hasil
yang di inginkan. Namun sebelum penulis melakukan perubahan, terlebih dahulu penulis
berkonsultasi dengan beberapa pihak ditempat kerja untuk mendapat persetujuan, adapun
rancangan dan realisasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Target rancangan dan Realisasi Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan 1 : Konsultasi dengan atasan dalam hal ini kepala Puskesmas Santong terkait rancangan
aktualisasi.

a. Target rancangan berupa waktu dan Output

Waktu :

Output : Mendapatkan persetujuan dari Kepala


Puskesmas untuk merealisasikan tugas
aktualisasi

b. Realisasi pelaksanaan berupa waktu, Output, dan penjelasan


disertai evidence
Waktu :

Output : Mendapatkan persetujuan dari Kepala


Puskesmas untuk merealisasikan tugas
aktualisasi

Penjelasan disertai : Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan Pak


evidence Nurdin,SKM selaku Kepala Puskesmas

13
Santong. Dari berbagai isu yang
disampaikan didapatkan satu isu yang sesuai
dengan tupoksi penulis dan mampu
diselesaikan dalam jangka waktu 1 bulan.

Kegiatan 2 : Melakukan Advokasi kepada pemangku Keputusan dan Progremer Terkait.

a. Target rancangan berupa waktu dan Output

Waktu :

Output : Mendapat dukungan dari kepala puskesmas


serta programer terkait terhadap semua
kegiatan aktualisasi tsb.

b. Realisasi pelaksanaan berupa waktu, Output, dan penjelasan


disertai evidence
Waktu : 10 Juli dan 12 Juli 2019

Output : Koordinasi dengan KSM Umum dan Kepala


Instalasi IGD

Penjelasan disertai : Koordinasi dengan KSM Umum dan Kepala

evidence Instalasi IGD menyesuaikan dengan waktu


luang masing-masing Kepala KSM Umum
dan Kepala Instalasi IGD.

14

Anda mungkin juga menyukai