SKRIPSI
Oleh:
Robertus Eka Kurniawan
NIM : 048114149
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Robertus Eka Kurniawan
NIM : 048114149
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
NIM : 048114149
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya
Glikol. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Penulisan skripsi ini tidak pernah lepas dari bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
2. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
3. Agatha Budi Susiana, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas waktu,
4. CM. Ratna Rini Nastiti, S.Si., Apt. selaku dosen penguji atas waktu,
6. Rini Dwiastuti, S.Farm., Apt. atas semangat dan dukungan yang telah
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Romo Drs. P. Sunu Hardiyanta, S.Si,. S.J atas semangat dan dukungannya
8. Curcuma mangga Val. team, Retri dan Wiwid, atas doa, perhatian,
menyelesaikan skripsi.
12. Pak Musrifin, Mas Wagiran, Mas Heru, Mas Andri, Mas Agung, Mas
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
ini.
kekurangan. Oleh karena itu, sumbangan pemikiran, saran, dan kritik sangat
diharapkan. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan mudah-
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Intisari
Kata kunci: ekstrak rimpang kunir putih, sunscreen, sorbitol, propilen glikol,
simplex lattice design
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstract
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
INTISARI .................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................. x
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kurkuminoid ........................................................................................ 8
C. Ekstrak ................................................................................................. 9
D. Gel ....................................................................................................... 10
E. Humectant ........................................................................................... 11
F. Sinar UV ............................................................................................. 13
G. Sunscreen ........................................................................................... 14
J. Keterangan Empiris.............................................................................. 17
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Pembuatan Ekstrak Etanol Rimpang Kunir Putih (C. mangga Val.) ... 27
Putih....................................................................................................... 32
E. Optimasi Formula................................................................................. 37
A. Kesimpulan ......................................................................................... 50
B. Saran .................................................................................................... 50
LAMPIRAN ................................................................................................ 55
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Carbopol® 940…………………………………………………. 24
Tabel II. Penentuan nilai SPF secara in vitro dengan metode Petro......... 31
Tabel III. Hasil pengukuran rata-rata dan SD untuk daya sebar, viskositas
Tabel V. Respon daya sebar rata-rata (secara terukur) dan secara teoritis
(hasil perhitungan)........................................................................ 40
Tabel VI. Tabel analisis variansi untuk menguji semua variabel bebas
Tabel VIII. Respon viskositas rata-rata (secara terukur) dan secara teoritis
(hasil perhitungan)........................................................................ 42
Tabel IX. Tabel analisis variansi untuk menguji semua variabel bebas
Tabel XII. Tabel analisis variansi untuk menguji semua variabel bebas
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
sebar........................................................................................... 39
viskositas 41
pergeseran viskositas................................................................... 45
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
putih......................................................................................... 59
Lampiran 8. Foto Serbuk dan Ekstrak Rimpang Kunir Putih (C. mangga) 79
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sedikit yang sampai ke bumi karena sebagian diserap oleh atmosfer, sedangkan
aliran darah dengan cara menghambat proliferasi sel otot polos, menghindari
dini (skin aging), bahkan kanker kulit (Badmaev, Vladimir M.D., Prakash,
Lakshmi, Majeed, dan Muhammed, 2005 ; Jellinek, 1970). Dari beberapa alasan
untuk kulit dari bahaya paparan sinar UV terutama terhadap paparan sinar UV A
dan UV B. Sunscreen merupakan salah satu bentuk sediaan yang ditujukan untuk
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Senyawa sintetik jika masuk ke dalam jaringan tubuh dapat menimbulkan reaksi
alergi pada kulit yang sensitif (Anonim, 2006). Maka dari itu, bahan alam dapat
menjadi solusi untuk mengganti bahan sintetik sebagai zat aktif dalam sediaan
sunscreen. Bahan alam lebih dipilih dibandingkan dengan senyawa sintetik dalam
formulasi suncreen karena sebagian besar bahan alam dapat memberikan toleransi
yang baik pada kulit dan mempunyai spektrum absorpsi yang luas. Selain itu,
dengan meningkatnya nilai SPF tidak meningkatkan efek samping seperti pada
bahwa ekstrak etanol rimpang kunir putih dapat memberikan serapan pada range
panjang gelombang UVA – UVB (290 – 400 nm). Ekstrak rimpang kunir putih
merupakan salah satu bahan alam yang diketahui mengandung kurkumin yang
mampu mengabsorpsi UVA dan UVB (Hutapea, 1993 ; Anonim, 2004). Mengacu
pada penelitian tersebut maka dapat ditetapkan nilai SPF secara in vitro dari
ekstrak etanol kunir putih dengan metode Petro dan dapat digunakan sebagai
lotion. Bentuk sediaan gel merupakan bentuk sediaan yang baru untuk produk
sunscreen. Gel lebih baik dibanding dengan krim atau lotion karena gel
bentuk sediaan setengah padat yang berupa emulsi kental sehingga terkandung
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rasa tidak nyaman saat pemakaian dan dapat masalah pada orang dengan produksi
Lotion memiliki viskositas yang lebih encer sehingga ketika diaplikasikan tidak
dapat bertahan lama pada kulit dan efek perlindungannya berkurang. Gel
didefinisikan sebagai suatu sistem semisolid yang terdiri dari suatu dispersi yang
tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar
dan saling diresapi cairan (Allen, Jr., 2002). Gel yang dibuat merupakan hidrogel
karena pembawa yang digunakan adalah air sehingga memberikan rasa nyaman
saat digunakan karena tidak menutup pori kulit dan kompatibilitasnya relatif baik
dengan jaringan biologis. Bentuk sediaan gel lebih mudah dalam pengaplikasian
dan meninggalkan suatu lapisan tipis transparan elastis dengan daya lekat tinggi,
tidak menyumbat pori kulit, tidak mempengaruhi respirasi kulit, dan dapat mudah
kelembaban kulit dengan cara menjaga kandungan air pada lapisan stratum
corneum serta mengikat air dari lingkungan ke kulit (Loden, 2001). Propilen
glikol dapat menurunkan viskositas, kelemahan ini dapat ditutupi oleh sorbitol
air. Maka dari itu, humectant yang digunakan perlu dioptimasi. Penelitian ini
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cukup lama dan memenuhi parameter kualitas sifat fisik sediaan gel yang
B. Perumusan Masalah
1. Berapakah kadar kurkuminoid dalam ekstrak etanol rimpang kunir putih yang
sesuai dengan nilai SPF kurang lebih 15 secara in vitro yang diukur dengan
3. Berapa variasi sorbitol dan propilen glikol yang memenuhi uji sifat fisik dan
stabilitas?
C. Keaslian Penelitian
optimasi formula gel sunscreen ekstrak etanol rimpang kunir putih (Curcuma
mangga Val.): tinjauan terhadap sorbitol dan propilen glikol belum pernah
dilakukan.
mangga Val.) dengan Carbopol® 940 sebagai Gelling Agent dan Propilen
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mangga Val.) dengan Carbopol® 940 sebagai Gelling Agent dan Sorbitol
mangga Val.) dengan Carbopol® 940 sebagai Gelling Agent dan Humektan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
dalam menentukan sifat fisik gel sunscreen ekstrak rimpang kunir putih.
E. Tujuan
yang sesuai dengan nilai SPF kurnag lebih 15 secara in vitro yang diukur
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Untuk mengetahui variasi sorbitol dan propilen glikol yang memenuhi uji sifat
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kunir Putih
1. Nama daerah
temu lalab dan temu pauh (Melayu), koneng joho, koneng lalab, dan koneng pare
(Sunda), kunir putih dan temu bayangan (Jawa), dan temu paoh (Madura)
2. Morfologi
Umbi berbentuk seperti umbi jahe, berwarna kuning muda (krem), dalam
keadaan segar baunya seperti buah mangga kweni, bila telah diekstrak atau
2002).
3. Kandungan kimia
alkaloid, steroid, terpen dan minyak atsiri, juga mengandung senyawa aktif
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kegunaan
Dalam kunir putih juga terdapat zat antioksidan yang mencegah kerusakan gen
B. Kurkuminoid
O O
R1 R2
HO OH
Keterangan :
R1 R2
Kurkumin OCH3 OCH3
Demetoksikurkumin OCH3 H
Bisdemetoksikurkumin H H
dapat digunakan sebagai antioksidan dalam sediaan topikal. Efek farmakologi lain
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari serbuk rimpang Curcuma mangga Val. bersama dengan demetoksi kurkumin
dan bisdemetoksi kurkumin. Kurkumin sedikit demi sedikit larut dalam minyak
dan tidak larut dalam air. Larut dalam alkohol dan alkalis. Kurkumin relatif stabil
1996).
terkonjugasi dan gugus auksokrom. Selain itu, kurkumin juga dapat menghambat
C. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari
nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari
langsung. Cairan penyari yang biasa digunakan adalah air, eter, atau cairan etanol-
air (Anonim, 1979). Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif,
kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, netral,
absorpsinya baik, dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, dan
panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit, sedangkan kerugian etanol
adalah harganya yang mahal. Etanol dapat melarutkan alkaloida basa, minyak
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus
dinding sel dan masuk ke rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan
larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel
dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa
D. Gel
Gel didefinisikan sebagai suatu sistem semisolid yang terdiri dari suatu
dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar dan saling diresapi cairan. Gel digolongkan berdasarkan 2
sistem klasifikasi. Sistem klasifikasi pertama membagi gel menjadi inorganik dan
organik. Klasifikasi yang kedua membagi gel menjadi hidrogel dan organogel
(Allen, Jr., 2002). Hidrogel adalah material polimerik yang mampu mengembang
dalam air tanpa larut dan mampu mempertahankan air dalam strukturnya.
komponen bersifat hidrofil, tidak larut, membentuk polimer tiga dimensi, dan
yang lain adalah air. Polimer yang digunakan dalam hidrogel terhidrolisis lambat
dan secara bertahap melepaskan obat bebas (Zatz dan Kushla, 1996).
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
asam alginat, bentonite, dan carbomer. Karakteristik dari gelling agent akan
memiliki berat molekul besar, berupa serbuk putih dan halus, memiliki bau yang
(menghasilkan pH 2,8 – 3,2) tetapi tidak larut dalam air dan sebagian besar
E. Humectant
air, yang mempunyai tipe polyhydric alkohol (polyols) yang dapat mengambil air.
propilen glikol, urea, sodium laktat, dan butilen glikol (Loden, 2001). Humectant
membantu menjaga kelembaban kulit dengan cara menjaga kandungan air pada
lapisan stratum corneum serta mengikat air dari lingkungan ke kulit. Efikasi dari
2001).
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sorbitol
higroskopik, berasa manis, sangat mudah larut air, sukar larut dalam etanol, dalam
methanol dan dalam asam asetat (Anonim, 1995). Sorbitol dalam kefarmasian
digunakan sebagai pemanis. Sorbitol sifatnya tidak iritatif pada kulit, dan tidak
toksik jika digunakan peroral sampai dosis 9 gram/hari dan dalam jumlah besar
Propilen glikol
OH
HO
Gambar 3. Struktur Propilen Glikol (Anonim, 1995)
Propilen glikol jernih, tak berwarna, kental dan berasa manis. Propilen
glikol stabil secara kimia saat dicampur dengan gliserin, air, dan alkohol. Propilen
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan pada produk kosmetik dengan konsentrasi lebih dari 50%. Propilen
glikol tidak menyebabkan iritasi lokal bila diaplikasikan pada membran mukosa,
subkutan atau injeksi intramuskular, dan telah dilaporkan tidak terjadi reaksi
hipersensitivitas pada 38% pemakai propilen glikol secara topikal (Loden, 2001).
F. Sinar UV
berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu UV, sinar tampak, dan infra merah. UV
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu UV A (320 – 400 nm), UV B (290 – 320
lapisan ozon sekitar 10%. Apabila lapisan ozon menipis, sinar UVB yang dapat
melewati lapisan ozon akan semakin banyak sehingga UVB yang mencapai
gelombang yang paling panjang diantara sinar UV dekat lainnya sehingga sinar
ini hampir seluruhnya dapat melewati lapisan ozon. Dengan demikian sinar UV
yang paling banyak mencapai permukaan bumi adalah sinar UVA. (Anonim,
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Sunscreen
merupakan kombinasi dari dua atau lebih zat aktif. (Stanfield, 2003).
kimia sehingga sinar matahari tidak dapat kontak dengan kulit melainkan akan
2. Penghalang fisika menghalangi permukaan kulit dan tidak dapat diabsorbsi oleh
dilihat dari nilai SPF (Sun Protection Factors). SPF dapat mengindikasikan
matahari tanpa menimbulkan eritema sebagai salah satu akibat dari sunburn
(Anonim, 2007).
H. Spektrofotometri UV–Vis
mengamati tentang interaksi atom atau molekul yang memakai sumber radiasi
elektromagnetik (REM) UV dekat (200 – 400 nm) dan sinar tampak (400 – 750
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan elektron bebas yang tidak mengabsorbsi pada daerah UV dan jika terikat
absorbsinya. Contoh dari gugus auksokrom adalah OH, NH2, CH3 (Silverstein et
didapatkan dari aplikasi simplex lattice design. Keuntungan dari model ini adalah
macam formula yang mengandung kombinasi yang berbeda dari variabel bahan.
digunakan untuk memprediksi respon yang diinginkan dengan rumus atau cara
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membantu menjelaskan beberapa konsep dari simplex lattice design. Satu
dapat dipertimbangkan komponen A dan B untuk kedua pelarut, yang terdiri dari
sistem pelarut dari produk obat. Kita mengharapkan campuran A dan B dalam
proporsi yang benar untuk optimasi kelarutan suatu obat. Sistem dapat juga
dari A dan B jika ditambahkan harus 100%. Pada percobaan ini respon yang
diamati pada tiga titik yaitu 100%A, 100%B, dan campuran 50-50 A dan B
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J. Keterangan Empiris
Dalam penelitian ini dilakukan optimasi formula gel dengan bahan ekstrak
humectant dengan metode simplex lattice design, dimana propilen glikol dapat
menurunkan viskositas, kelemahan ini dapat ditutupi oleh sorbitol yang mampu
mempertahankan viskositas karena kurang mampu untuk menarik air. Maka dari
itu, humectant tersebut dikombinasi untuk mendapatkan sediaan gel dengan sifat
fisik dan stabilitas yang baik. Humectant yang bersifat higroskopis akan menahan
air pada sediaan gel untuk menghalangi penguapan. Sifat fisik dan stabilitas
formula dilihat dari formula yang memiliki viskositas tertentu, yaitu memiliki
setelah diaplikasikan pada kulit, serta memiliki daya sebar yang baik, dalam arti
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
simplex lattice design dan bersifat eksploratif, yaitu mencari formula sunscreen
ekstrak etanol rimpang kunir putih yang memenuhi syarat mutu, yaitu aman,
1. Variabel bebas
propilenglikol.
2. Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik dan stabilitas gel.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional
1. Ekstrak rimpang kunir putih adalah ekstrak yang diperoleh dari hasil maserasi
cairan penyari.
zat aktif sunscreen untuk melindungi kulit dari edema yang disebabkan oleh
radiasi UVB. Pada penelitian ditentukan nilai SPF secara in vitro berdasar
permukaan kulit dengan cara menarik lembab dari lingkungan. Pada penelitian
5. Sifat fisik adalah sifat gel yang dapat dilihat kenampakan fisiknya dan dapat
diukur secara kuantitatif meliputi daya sebar yang mempunyai range 3cm-
menghasilkan range optimum yang memenuhi kriteria sifat fisik dan stabilitas.
7. Contour plot adalah grafik yang merupakan hasil dari data daya sebar,
8. Contour plot superimposed adalah range yang memuat semua arsiran dalam
contour plot yang memenuhi persamaan regresi dan diprediksi sebagai range
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak rimpang kunir
putih (Curcuma mangga Val.), etanol (kualitas p.a.), etanol (kualitas teknis),
(TEA).
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas (PYREX-
1. Determinasi tanaman
Yogyakarta.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditandai dengan mudah dipatahkan atau hancur bila diremas. Setelah simplisia
putih ditambah 180 ml bagian etanol 96% v/v dicampur di dalam erlenmeyer
bertutup dan di letakkan di atas shaker dengan kecepatan 450 rpm. Didiamkan
selama 1 hari. Kemudian saring dengan kertas saring dengan bantuan vakum.
Diamkan selama 2 hari untuk mengendapkan pati yang ada lalu saring
menambahkan etanol 96%. Hasil yang didapat adalah ekstrak etanol Curcuma
mangga Val.
nilai SPF dengan metode spektrofotometri cara Petro (1981). Pipet 1mL;
1,25mL; 1,5mL; 1,75mL ekstrak etanol kunir putih lalu masukkan dalam labu
rumus:
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AUC =
………………………………………………(1)
Keterangan:
………………………………………………………(2)
Keterangan:
Selanjutnya nilai log SPF diubah menjadi nilai SPF (Petro, 1981).
ml.
Kemudian dari larutan baku intermediet dibuat kadar 0,6 mg% untuk
serapan maksimum.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari larutan baku induk ambil sebanyak 0,04 ml; 0,08 ml; 0,12 ml; 0,20
ml; dan 0,24 ml, masukkan dalam labu ukur 10,0 ml. Kemudian encerkan
dengan etanol 96% sampai tanda sehingga diperoleh larutan baku dengan
konsentrasi 0,2 mg%; 0,4 mg%; 0,6 mg%; 0,8 mg%; 1,0 mg%; dan 1,2
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Carbopol dimasukkan ke dalam air dan diaduk dengan kecepatan 400 rpm
selama 10 menit (campuran 1). Di tempat yang berbeda campur humectant yang
sampai homogen dengan kecepatan 400 rpm selama 5 menit. Tambahkan ekstrak
mempunyai pH netral.
Uji sifat fisik dilakukan dengan uji daya sebar dan viskositas, sedangkan uji
bulan.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atas gel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan
(dilakukan 2 hari setelah gel dibuat) (Garg, Alka, Aggrawal, Deeplika, Garg,
Uji viskositas
pengujiannya yaitu gel dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada portable
alat Viscotester Rion seri VT 04. Cara pengujiannya yaitu gel dimasukkan dalam
wadah dan dipasang pada portable viscotester. Viskositas gel setelah 1 bulan
95% dengan metode simplex lattice design untuk melihat range optimum dalam
menentukan sifat fisik gel. Berdasarkan analisis statistik ini maka ditentukan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
dengan mengumpulkan rimpang kunir putih. Rimpang kunir putih didapatkan dari
bahwa morfologi kunir putih yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan
literatur yang digunakan untuk determinasi yaitu rimpang bercabang, bagian luar
hijau berbentuk bulat panjang membujur, artinya tanaman yang digunakan dalam
kain hitam untuk mencegah rusaknya zat aktif karena sinar matahari dan untuk
dengan suhu tidak lebih dari 40 ºC. Rimpang dianggap kering apabila rimpang
tersebut sudah mudah dipatahkan (kaku). Sortasi kering juga dilakukan untuk
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
partikel sehingga memperbesar range kontak serbuk dengan solven dan dapat
(20/30) untuk mendapatkan ukuran serbuk yang sama sehingga dapat diasumsikan
jika ukuran serbuk sama maka luas permukaan serbuk dan kontak dengan pelarut
juga sama. Artinya semakin kecil ukuran serbuk maka semakin besar luas
permukaan serbuk sehingga semakin banyak jumlah zat yang akan terekstraksi.
Tetapi penyerbukan yang terlalu halus dapat menyebabkan sel yang pecah,
sehingga zat yang tidak diinginkan dapat tersari (Anonim, 1986). Pengambilan
ekstrak dilakukan dengan cara maserasi. Maserasi merupakan cara penyarian yang
sederhana dan digunakan untuk simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah
larut dalam cairan penyari (Anonim, 1986). Jadi dengan adanya perbedaan
konsentrasi maka akan terjadi difusi zat aktif dari simplisia ke cairan penyari.
Keuntungan dari maserasi adalah sederhana, mudah untuk dilakukan, dan tidak
perbandingan yang sama dan proses yang sama pada waktu yang tidak sama
ekstraksi dengan panas dihindari karena dalam kunir putih terdapat butir-butir
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tetapi berdasarkan orientasi yang dilakukan, pada penelitian ini maserasi hanya
karena cairan penyari yang digunakan telah jenuh setelah 24 jam sehingga jumlah
senyawa yang terekstraksi oleh cairan penyari tidak begitu banyak setelah waktu
kurkuminoid pada waktu maserasi 24 jam, 48 jam, 72 jam tidak berbeda secara
signifikan sehingga waktu 24 jam atau yang lebih singkat dipilih sebagai waktu
difusi dengan membantu perpindahan zat aktif dari permukaan serbuk ke pelarut
sehingga zat aktif yang berada dalam serbuk dapat berpindah ke permukaan
serbuk dan proses difusi menjadi lebih optimal. Maserasi dilakukan dengan cairan
penyari yaitu etanol 96%. Etanol 96% dipilih karena lebih selektif, kapang dan
kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, netral, absorbsinya
baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, panas yang
diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit. Selain itu, etanol 60% dapat melarutkan
yang masih terdapat dalam ekstrak. Setelah itu, ekstrak disaring sehingga amilum
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang mengendap akan tertinggal pada kertas saring. Adanya amilum dalam
kurkuminoid dalam ekstrak. Dalam penelitian ini jumlah ekstrak yang didapatkan
nilai SPF (Sun Protection Factor). Salah satu metode untuk menentukan nilai SPF
adalah metode Petro (1981). SPF dapat mengindikasikan lamanya seseorang yang
menimbulkan eritema sebagai salah satu akibat dari sunburn (Anonim, 2007).
Prinsip metode Petro (1981) adalah menentukan nilai SPF dengan menghitung
luas daerah di bawah kurva (AUC) antara dua panjang gelombang yang berurutan.
Syarat penentuan nilai SPF dengan metode Petro adalah pada panjang
gelombang tertentu. Nilai 0,05 merupakan absorptivitas molar (ε) atau serapan
minimum yang dapat dideteksi dari pelarut etanol (Petro, 1981). Maka, nilai 0,05
merupakan faktor koreksi serapan dari etanol sebagai pelarut yang dapat
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel II. Penentuan nilai SPF secara in vitro dengan metode Petro (1981)
Konsentrasi
AUC Log SPF SPF
(mg%)
0,547 219,1550 0,9962 9,90
Cuplikan
0,558 221,9950 1,0091 10,21
1
0,534 217,1025 0,9868 9,70
0,704 284,3575 1,2100 16,22
Cuplikan
0,672 266,7850 1,1599 14,45
2
0,687 269,6025 1,1722 14,86
0,831 319,7675 1,3324 21,50
Cuplikan
0,835 325,0675 1,3268 21,42
3
0,830 325,5050 1,3563 22,71
0,888 348,8125 1,4237 26,48
Cuplikan
0,903 350,8725 1,4321 27,04
4
0,957 370,835 1,4833 30,41
Dari data di atas dipilih cuplikan 2 dengan nilai SPF rata-rata 15,18.
Menurut FDA, produk sunscreen dengan nilai SPF 15,18 termasuk dalam kategori
perlindungan sedang. Penggunaan sunscreen dengan nilai SPF 15,18 pada daerah
tropis seperti Indonesia sudah cukup melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Nilai SPF ini sudah cukup untuk menyerap sinar UV, tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Nilai SPF yang terlalu rendah menyebabkan perlindungan yang
tidak optimal dari paparan sinar UV, sedangkan nilai SPF yang terlalu tinggi
antara lain melindungi DNA terhadap paparan UV dan melindungi kulit dari
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sel kanker. Maka dari itu, dibutuhkan nilai SPF yang optimal.
Kunir Putih
dalam rimpang kunir putih. Dalam hal ini kadar kurkumin yang terhitung sebagai
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lebih besar dari nilai r tabel pada taraf kepercayaan 99% (0,917) artinya terdapat
korelasi linear yang bermakna antara serapan dan konsentrasi sehingga dengan
KURVA BAKU
2
1.8
1.6
1.4
Absorbansi
1.2
1
Y = 1,4424X+0,0282
0.8
r = 0,9994
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5
Konsentrasi (mg%)
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa baku kurkuminoid dan ekstrak
etanol kunir putih sama-sama mempunyai serapan pada panjang gelombang UV.
Selain itu, baku kurkuminoid dan ekstrak etanol kunir putih juga memberikan
karakteristik pada daerah ultraviolet atau sinar tampak. Gugus ini mengandung
ikatan kovalen tak jenuh (terkonjugasi), contohnya: ikatan C=C, C=O, N=O, N=N
dengan elektron bebas yang jika terikat pada kromofor akan mempengaruhi
et.al.,1991;Skoog,1985).
Keterangan :
R1 R2
Kurkumin OCH3 OCH3
Demetoksikurkumin OCH3 H
Bisdemetoksikurkumin H H
gugus kromofor : ---
gugus auksokrom pada : --- kurkumin = OH, R1, dan R2
demetoksikurkumin = OH dan R1
bisdemetoksikurkumin = OH
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kunir putih dengan mengukur serapan ekstrak etanol kunir putih pada panjang
SPF yang didapatkan yaitu 15,18. Kadar kurkuminoid yang didapatkan adalah
0,688 mg %.
dengan konsentrasi 1% untuk membentuk viskositas gel yang lebih tinggi dan
penampakan gel yang lebih jernih. Carbopol mempunyai sifat asam, maka dalam
menetralkan sifat asam dari carbopol. Gel yang dihasilkan dari proses formulasi
Parameter untuk menentukan kualitas dari sediaan gel adalah sifat fisik
dan stabilitas dari gel tersebut. Sifat fisik dari sediaan gel dapat dilihat dari data
daya sebar dan viskositas yang didapatkan, sedangkan untuk stabilitas dapat
mengetahui kemampuan suatu gel untuk menyebar pada permukaan kulit setelah
diaplikasikan. Percobaan ini dilakukan dengan meletakkan gel di atas kaca bulat
berskala kemudian ditutup dengan kaca bulat lainnya dan diberi beban sehingga
total massa beban penutup 125 gram. Satu menit kemudian, dilakukan pengukuran
diameter penyebaran gel. Nilai daya sebar yang direkomendasikan untuk sediaan
semistiff yaitu ≤ 5 cm (Garg et al., 2002). Yang diinginkan dalam penelitian ini
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah daya sebar dengan range 3cm-5cm karena persayaratan yang tertera untuk
sediaan semistiff yaitu ≤ 5 cm, dan bila suatu sediaan semisolid mempunyai nilai
daya sebar 0 cm maka sediaan tersebut akan sangat sulit ketika diaplikasikan pada
kulit. Maka dari itu, dipertimbangkan sediaan dengan daya sebar 3cm-5cm.
JAPAN) dan dilakukan 2 hari setelah pembuatan gel. Tujuan pengukuran 2 hari
setelah pembuatan gel adalah agar pengukuran viskositas tidak dipengaruhi oleh
Menurut literatur gel dengan carbomer 940 menghasilkan viskositas atau 400 –
600 dPa.s (Allen, Jr., 2002). Tetapi pada penelitian ini digunakan humectant yang
mempunyai kemampuan untuk mengambil uap air cukup baik dari lingkungan gel
maka gel yang dihasilkan mempunyai kecenderungan nilai viskositas yang lebih
rendah. Selain itu, adanya etanol dalam formula dapat menurunkan viskositas dari
untuk mengetahui kestabilan dari sediaan gel. Hasil pengukuran daya sebar,
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Hasil pengukuran rata-rata dan SD untuk daya sebar, viskositas
awal, dan viskositas setelah 1 bulan.
E. Optimasi Formula
simplex lattice design. Optimasi ini dilakukan untuk percobaan daya sebar,
viskositas awal, dan pergeseran viskositas. Tujuan dari optimasi ini adalah untuk
mengetahui profil optimum dari penggunaan dua humectant yang berbeda yang
memenuhi syarat daya sebar, viskositas, dan % pergeseran viskositas yang baik.
Daya sebar yang optimum dapat menghasilkan sediaan yang mudah untuk
diaplikasikan dan lebih nyaman karena penyebaran pada kulit yang baik.
sunscreen, contour plot masing-masing uji digabungkan dalam contour plot super
imposed.
analisis uji F dengan taraf kepercayaan 95%. Simplex lattice design dilakukan
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mengetahui persamaan dari tiap percobaan sifat fisik dan stabilitas, dan uji
F dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan SLD tersebut regresi atau tidak.
Jika nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel persamaan dapat digunakan untuk
1. Daya Sebar
Pada uji daya sebar untuk optimasi humectant digunakan kriteria kualitas
yaitu 3cm-5cm. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebar. Untuk menguji apakah persamaan simplex lattice design yang telah
diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi respon daya sebar pada titik
tertentu di daerah optimal, maka dihitung dan dianalisis dengan analisis variansi
dengan taraf kepercayaan 95%. Tabel V menunjukkan respon daya sebar (yang
terukur) dan respon daya sebar yang secara teoritis dihitung berdasarkan
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. Respon daya sebar rata-rata (yang terukur) dan secara teoritis
(hasil perhitungan)
Keterangan:
Formula 1 = sorbitol 100% : propilen glikol 0%
Formula 2 = sorbitol 66,67% : propilen glikol 33,33%
Formula 3 = sorbitol 50% : propilen glikol 50%
Formula 4 = sorbitol 33,33% : propilen glikol 66,67%
Formula 5 = sorbitol 0% : propilen glikol 100%
Tabel VI. Tabel analisis variansi untuk menguji semua variabel bebas
yang akan mempengaruhi persamaan regresi
Jumlah Derajat Rata-rata
Kuadrat Bebas Kuadrat F
Regresi 1,0212 2 0,5106
35,127
Sisa 0,392467 27 0,014535815
Total 1,806134 29
F(2,27) untuk p = 0,05 yaitu 3,35 (tabel distribusi F)
hitung (35,127) lebih besar daripada F tabel (3,35) atau artinya H0 ditolak dan H1
lattice design yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan respon daya
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Viskositas
Dari hasil percobaan didapatkan data sebagai berikut:
Tabel VII. Nilai viskositas berdasarkan percobaan
mengetahui apakah persamaan SLD tersebut regresi atau tidak. Pada uji viskositas
untuk optimasi humectant digunakan kriteria kualitas yaitu 350-440 dPa.s. Hasil
yang diperoleh dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Semua range
350-440 dPa.s
405
400
Viskositas (dPa.s)
395
390
385
380
375
370
365
360
0 33 50 67 100 sorbitol
100 67 50 33 0 propilen glikol
Komposisi humektan (%)
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VIII. Respon viskositas rata-rata (yang terukur) dan secara teoritis
(hasil perhitungan)
Keterangan:
Formula 1 = sorbitol 100% : propilen glikol 0%
Formula 2 = sorbitol 66,67% : propilen glikol 33,33%
Formula 3 = sorbitol 50% : propilen glikol 50%
Formula 4 = sorbitol 33,33% : propilen glikol 66,67%
Formula 5 = sorbitol 0% : propilen glikol 100%
viskositas. Untuk menguji apakah persamaan simplex lattice design yang telah
diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi respon viskositas pada titik tertentu
di daerah optimal, maka dihitung dan dianalisis dengan analisis variansi dengan
taraf kepercayaan 95%. Tabel VIII menunjukkan respon viskositas (yang terukur)
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan respon viskositas yang secara teoritis dihitung berdasarkan persamaan simplex
lattice design.
Tabel IX. Tabel analisis variansi untuk menguji semua variabel bebas
yang akan mempengaruhi persamaan regresi
hitung (-179,2928) lebih kecil daripada F tabel (3,35) atau artinya H0 diterima dan
lattice design yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menentukan respon
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kriteria kualitas yaitu ≤ 10%. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar di
bawah ini. Semua range perbandingan humectant merupakan daerah yang masuk
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pergeseran viskositas dan kestabilan dari sediaan akan berkurang. Untuk menguji
apakah persamaan simplex lattice design yang telah diperoleh dapat digunakan
dalam aplikasi komposisi yang lain pada percobaan, maka dihitung dan dianalisis
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:
Formula 1 = sorbitol 100% : propilen glikol 0%
Formula 2 = sorbitol 66,67% : propilen glikol 33,33%
Formula 3 = sorbitol 50% : propilen glikol 50%
Formula 4 = sorbitol 33,33% : propilen glikol 66,67%
Formula 5 = sorbitol 0% : propilen glikol 100%
Tabel XII. Tabel analisis variansi untuk menguji semua variabel bebas
yang akan mempengaruhi persamaan regresi
Rata-rata
Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat F
Total 963.545 29
F(2,27) untuk p = 0,05 yaitu 3,35 (tabel distribusi F)
hitung (6,523) lebih besar daripada F tabel (3,35) atau artinya H0 ditolak dan H1
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari perhitungan diatas maka kita dapat menentukan range optimum untuk
menggabungkan kurva yang berasal dari persamaan yang regresi, dalam penelitian
ini adalah kurva daya sebar dan kurva % pergeseran viskositas. Penggabungan
dari kedua kurva ini disebut contour plot super imposed. Dengan penggabungan
tersebut kita dapat melihat range optimum untuk kedua humectant yang kita
gunakan. Warna hijau merupakan daerah yang memenuhi kriteria daya sebar dan
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa variasi sorbitol dan propilen
glikol yang optimal ditinjau dari uji sifat fisik (daya sebar) dan stabilitas
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
A. Kesimpulan
1. Kadar kurkuminaoid dalam ekstrak etanol kunir putih (Curcuma mangga Val.)
2. Variasi sorbitol dan propilen glikol yang optimal ditinjau dari uji sifat fisik
perbandingan humectant.
3. Profil dari daya sebar, viskositas, dan pergeseran viskositas adalah cembung.
B. Saran
SPF gel ekstrak etanol kunir putih (Curcuma mangga Val.) secara in vivo
pada hewan uji sehingga dapat diketahui gambaran apabila sunscreen tersebut
2. Perlu diuji lebih lanjut dari penggunaan sorbitol dan propilen glikol dalam
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Allen Jr., Loyd V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical
Compounding, Second edition, 301-315, American Pharmaceutical
Association, USA.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fitriana, E., 2007, Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih
(Curcuma mangga Val.) dengan carbopol® 940 sebagai gelling agent
dan sorbitol sebagai humectant, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., dan Williamson, Elizabeth M., 2004,
Fundamentals of Pharmacognosy and Phytotherapy, 264, Elsevier
Science Limited, UK.
Hutapea, Johnny Ria DR., 1993, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (II), 165,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Juheini, Hanani, E., Siregar, S., dan Aini, A.N., 2002, Efek Antiinflamasi Ekstrak
Etanol Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Val.), Seminar
Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXI, 64, Fakultas Farmasi
Universitas Surabaya.
Loden, M., 2001, Hydrating Substance, in Barrel, Andre O.,Paye, Marc, dan
Maibach, Howard I., Handbook of Cosmetics Science and Technology,
355-356,Marcel Dekker Inc., New York.
Lucas, R., McMichael, T., Smith, W., & Armstrong, B., 2006, Solar Ultraviolet
Radiation: Global Burden of Disease From Solar Ultraviolet Radiation.
Environmental Burden of Disease [Serial Online], 4, 88, 148, 151 (No.
13): (258 screens), Available from URL: http// www.who.int.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Milis, S., dan Bone, K., 200, Principles and Practice of Phytotherapy Modern
Herbal Medicine, 570, Churchil Livingston, New York.
Mulja, M., dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, 19, 24-32, Airlangga
University Press, Surabaya.
Muller, Alban, 1996, Herbal Complexes with Proven Efficacy, in Fridd, Petrina,
(Ed), Natural Ingredients in Cosmetics-II, 156-158, Micelle Press,
Wayemouth, England.
Rawlings, Anthony V., Harding, Clive R., Watkinson, Allan, Chandar, Prem, dan
Scott, Ian R., 2002, Humectants, in Leyden, James J., dan Rawlings,
Anthony V., (Eds.), Skin Moisturization, 248-249, Marcel Dekker Inc.,
New York.
Santoso, R., 2007, Formulasi Sediaan Sunscreen Ekstrak Rimpang Kunir Putih
(Curcuma Mangga Val.) Dengan Carbopol® 940 Sebagai Gelling Agent
dan Gliserol Sebagai Humectant, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Silverstein, R.M., Bassler, G. Clayton., & Morril, Terence C., 1991, Spectrometric
Identification of Organic Compounds, 5th Ed., 289-314, John Willey &
Sons, Inc., Singapore.
Skoog, D.A., 1985, Principles of Instrumental Analysis, 3th Ed., 160-214, CBS
College Publishing, Japan.
Veasilia, T.I., 2007, Formulasi Sediaan Sunscreen Ekstrak Rimpang Kunir Putih
(Curcuma mangga Val.) Dengan Carbopol® 940 Sebagai Gelling Agent
dan Propilen glikol Sebagai Humectant, Skripsi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, edisi ke-5, 141, 343, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Winarti, C., dan Nurdjanah, N., 2005, Peluang Tanaman Rempah dan Obat
Sebagai Sumber pangan Fungsional, Jurnal Litbang Pertanian, 49,
http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/p3242051.pdf. Diakses pada
tanggal 15 Desember 2007.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Zats, J.L., dan Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Lachman, L.,
Schwatz, J.B., (Eds.), Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse System
Vol. 2, 2nd Ed., 413-414, Marcel Dekker Inc., New York.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Kurva baku 1
Penimbangan
Kertas = 0,1438 gram
Kertas + zat = 0,1566 gram = 0,15736 gram
Kertas + sisa = 0,14497 gram
Zat = 0,01239 gram
C (mg%) Absorbansi
0,1982 0,315
0,3965 0,604
0,5947 0,902
0,7390 1,148
0,9912 1,438
1,1894 1,767
A = 0,0282
B = 1,4424
r = 0,9994
y = 1,4424x + 0,0282
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurva baku 2
Penimbangan
Kertas = 0,1441 gram
Kertas + zat = 0,1571 gram = 0,15732 gram
Kertas + sisa = 0,14535 gram
Zat = 0,01197 gram
C (mg%) Absorbansi
0,1919 0,283
0,3830 0,591
0,5746 0,869
0,7661 1,087
0,9576 1,405
1,1491 1,645
A = 0,0330
B = 1,4127
r = 0,9990
y = 1,4127x + 0,0330
Kurva baku 3
Penimbangan
Kertas = 0,1392 gram
Kertas + zat = 0,1525 gram = 0,15254 gram
Kertas + sisa = 0,14104 gram
Zat = 0,01150 gram
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. 46,00mg%. 0,04 ml = C . 10 ml
C = 0,1840 mg%
b. 46,00 mg%. 0,08 ml = C . 10 ml
C = 0,3680 mg%
c. 46,00 mg%. 0,12 ml = C . 10 ml
C = 0,5520 mg%
d. 46,00 mg%. 0,16 ml = C . 10 ml
C = 0,7360 mg%
e. 46,00 mg%. 0,20 ml = C . 10 ml
C = 0,9200 mg%
f. 46,00 mg%. 0,24 ml = C . 10 ml
C = 1,1040 mg%
C (mg%) Absorbansi
0,1840 0,248
0,3680 0,534
0,5520 0,791
0,7360 0,983
0,9200 1,258
1,1040 1,476
A = 0,0313
B = 1,3205
r = 0,9987
y = 1,3205x + 0,0313
Dari keempat replikasi diatas dipilih kurva baku y = 1,4424x + 0,0282 dengan
nilai r = 0,9994.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Penentuan nilai SPF secara in vitro dengan metode Petro (1981)
AUC =
Konsentrasi
kurkuminoid AUC Log SPF SPF
(mg%)
0,547 219,1550 0,9962 9,90
Cuplikan
0,558 221,9950 1,0091 10,21
1
0,534 217,1025 0,9868 9,70
0,704 284,3575 1,2100 16,22
Cuplikan
0,672 266,7850 1,1599 14,45
2
0,687 269,6025 1,1722 14,86
0,831 319,7675 1,3324 21,50
Cuplikan
0,835 325,0675 1,3268 21,42
3
0,830 325,5050 1,3563 22,71
0,888 348,8125 1,4237 26,48
Cuplikan
0,903 350,8725 1,4321 27,04
4
0,957 370,835 1,4833 30,41
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,547 mg%
• Absorbansi = 0,833
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,558 mg%
• Absorbansi = 0,799
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,534 mg%
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,704 mg%
• Absorbansi = 0,997
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
X = 0,672 mg%
• Absorbansi = 1,019
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,687 mg%
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,831 mg%
• Absorbansi = 1,232
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,835 mg%
• Absorbansi = 1,225
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,830 mg%
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,888 mg%
• Absorbansi = 1,330
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,903 mg%
• Absorbansi = 1,408
Kadar dalam cuplikan ekstrak yaitu:
Y = 1,4424 X + 0,0282
X = 0,957 mg%
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data penimbangan
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3,88 = b1. 1 + 0 + 0
b1 = 3,88
3,48 = 0 + b2. 1 + 0
b2 = 3,48
b12 = 1,16
Jadi diperoleh persamaan Simplex Lattice Design untuk Daya Sebar, yaitu:
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
390,83 = b1. 1 + 0 + 0
b1 = 390,83
B. Formula 5 (100% X2)
365 = 0 + b2. 1 + 0
b2 = 365
b12 = 81,66
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula 1
400 − 390,83
Replikasi 1 = x100%
390,83
Replikasi 1 = 2,346%
390 − 390,83
Replikasi 2 = x100%
390,83
Replikasi 2 = 0,2123%
390 − 390,83
Replikasi 3 = x100%
390,83
Replikasi 3 = 0,2123%
390 − 390,83
Replikasi 4 = x100%
390,83
Replikasi 4 = 0,2123%
390 − 390,83
Replikasi 5 = x100%
390,83
Replikasi 5 = 0,2123%
390 − 390,83
Replikasi 6 = x100%
390,83
Replikasi 6 = 0,2123%
3,4075
Rata rata formula 1 = = 0,568%
6
Formula 2
310 − 380
Replikasi 1 = × 100%
380
Replikasi 1 = 18,42%
320 − 380
Replikasi 2 = × 100%
380
Replikasi 2 = 15,78%
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320 − 380
Replikasi 3 = × 100%
380
Replikasi 3 = 15,78%
320 − 380
Replikasi 4 = × 100%
380
Replikasi 4 = 15,78%
330 − 380
Replikasi 5 = × 100%
380
Replikasi 5 = 13,15%
320 − 380
Replikasi 6 = × 100%
380
Replikasi 6 = 15,78%
94,69
Rata rata formula 4 = = 15,78%
6
Formula 3
360 − 398,33
Replikasi 1 = x100%
398,33
Replikasi 1 = 9,623%
350 − 398,33
Replikasi 2 = x100%
398,33
Replikasi 2 = 12,133%
360 − 398,33
Replikasi 3 = x100%
398,33
Replikasi 3 = 9,623%
360 − 398,33
Replikasi 4 = x100%
398,33
Replikasi 4 = 9,623%
370 − 398,33
Replikasi 5 = x100%
398,33
Replikasi 5 = 7,112%
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
370 − 398,33
Replikasi 6 = x100%
398,33
Replikasi 6 = 7,112%
55,2256
Rata rata formula 3 = = 9,204%
6
Formula 4
300 − 365
Replikasi 1 = × 100%
365
Replikasi 1 = 17,81%
320 − 365
Replikasi 2 = × 100%
365
Replikasi 2 = 12,33%
320 − 365
Replikasi 3 = × 100%
365
Replikasi 3 = 12,33%
320 − 365
Replikasi 4 = × 100%
365
Replikasi 4 = 12,33%
320 − 365
Replikasi 5 = × 100%
365
Replikasi 5 = 12,33%
320 − 365
Replikasi 6 = × 100%
365
Replikasi 6 = 12,33%
79,46
Rata rata formula 5 = = 13,24%
6
Formula 5
380 − 402,5
Replikasi 1 = × 100%
402,5
Replikasi 1 = 5,59%
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
390 − 402,5
Replikasi 2 = × 100%
402,5
Replikasi 2 = 3,10%
380 − 402,5
Replikasi 3 = × 100%
402,5
Replikasi 3 = 5,59%
380 − 402,5
Replikasi 4 = × 100%
402,5
Replikasi 4 = 5,59%
380 − 402,5
Replikasi 5 = × 100%
402,5
Replikasi 5 = 5,59%
380 − 402,5
Replikasi 6 = × 100%
402,5
Replikasi 6 = 5,59%
31,05%
Rata rata formula 2 = = 5,175%
6
0,568 = b1. 1 + 0 + 0
b1 = 0,568
b. Formula 5 (100% X2)
5,175 = 0 + b2. 1 + 0
b2 = 5,175
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b12 = 25,33
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Uji F
1. Daya sebar
∑x2 - ((∑x)2
Pengamatan (x) x2 (∑x)2 (∑x)2 / 30 / 30)
3.9 15.21
3.9 15.21
3.7 13.69
3.9 15.21
4 16
3.9 15.21
3.5 12.25 13525.69 450.856333 1.413666667
3.5 12.25
3.4 11.56
3.5 12.25
3.5 12.25
3.5 12.25
4 16
3.9 15.21
4 16
4 16
3.9 15.21
4 16
4.1 16.81
4 16
4.2 17.64
3.9 15.21
3.9 15.21
4.1 16.81
4.1 16.81
4.1 16.81
4 16
4 16
3.9 15.21
4 16
2
∑ x =116.3 ∑x =452.27
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fhitung > Ftabel maka persamaan dapat digunakan untuk menentukan range
optimum
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Viskositas Awal
∑x2 - ((∑x)2 /
Pengamatan (x) x2 (∑x)2 (∑x)2 / 30 30)
380 144400
385 148225
390 152100
400 160000
400 160000 135024400 4500813.333 6436.666667
390 152100
350 122500
370 136900
360 129600
370 136900
370 136900
370 136900
390 152100
400 160000
400 160000
405 164025
400 160000
395 156025
400 160000
405 164025
400 160000
410 168100
400 160000
400 160000
375 140625
380 144400
380 144400
385 148225
380 144400
380 144400
∑x = 11620 ∑x2 =4507250
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
∑x2 - ((∑x)2 /
2 2 2
Perhitungan (x) x (∑x) (∑x) / 30 30)
390.83 152748.0889
390.83 152748.0889
390.83 152748.0889
390.83 152748.0889
390.83 152748.0889 127696328.1 4256544.269 6960.78552
390.83 152748.0889
370.24 137077.6576
370.24 137077.6576
370.24 137077.6576
370.24 137077.6576
370.24 137077.6576
370.24 137077.6576
398.33 158666.7889
398.33 158666.7889
398.33 158666.7889
398.33 158666.7889
398.33 158666.7889
398.33 158666.7889
358.98 128866.6404
358.98 128866.6404
358.98 128866.6404
358.98 128866.6404
358.98 128866.6404
358.98 128866.6404
365 133225
365 133225
365 133225
365 133225
365 133225
365 133225
∑x2
∑x = 11300.28 =4263505.055
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fhitung < Ftabel maka persamaan tidak dapat digunakan untuk menentukan range
optimum
3. Pergeseran viskositas
Total 963.545 29
Fhitung > Ftabel maka persamaan dapat digunakan untuk menentukan range
optimum
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanaman C. mangga
Rimpang C. mangga
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Foto Serbuk dan Ekstrak Rimpang Kunir Putih (C. mangga)
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula 1
Formula 2
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula 3
Formula 4
Formula 5
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
82