CGHJ
CGHJ
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel-sel dalam tubuh
berubah dan menyebar tak terkendali. Sebagian besar jenis sel kanker akhirnya
membentuk benjolan atau massa yang disebut tumor, dan dinamai setelah bagian
tubuh di mana tumor berasal. Sebagian besar kanker payudara dimulai baik di
jaringan payudara yang terdiri dari kelenjar untuk produksi susu, yang disebut
lobulus, atau di saluran yang menghubungkan lobulus ke puting. Sisa payudara
terdiri dari jaringan lemak, ikat, dan limfatik (Society, 2017).
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang sangat ditakuti oleh kaum
wanita, setelah kanker serviks. Kanker payudara pada umumnya menyerang kaum
wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat menyerang kaum laki-laki,
walaupun kemungkinannya 1:1000. Kanker payudara ini adalah salah satu jenis
kanker yang juga menjadi etiologi kematian terbesar pada kaum wanita di dunia,
termasuk juga di Indonesia sendiri (Dr.H. Masriadi, 2016).
Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru
dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1
dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga
menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada
pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka kejadian
tertinggi di Indonesia untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara
yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per
100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk (Depkes, 2019).
B. Rumusan Masalah
Pencegahan kanker payudara dapat menurunkan angka kematian pada wanita,
sehingga perlu peningkatan pengetahuan terhadap pencegahan kanker payudara,
pengetahuan ini dapat diperoleh melalui pendidikan kesehatan. Salah satunya
dengan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini
kanker payudara berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam
Mendeteksi Dini Kanker Payudara (SADARI) Pada Remaja.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam Mendeteksi
Dini Kanker Payudara (SADARI) Pada Remaja.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui pengetahuan remaja putri tentang SADARI deteksi dini
kanker payudara sebelum dilakukan penyuluhan tentang SADARI
2) Mengetahui pengetahuan remaja putri tentang SADARI payudara setelah
dilakukan penyuluhan tentang SADARI
3) Mengetahui hubungan penyuluhan terhadap pengetahuan remaja putri
tentang SADARI
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dengan
memperbanyak membaca referensi tentang kanker payudara dan dapat di
jadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian-penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat SADARI
Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk
mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat
mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari
deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada
wanita penderita kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan
ditemukan oleh penderita sendiri melalui pemeriksaan Universitas Sumatera Utara
dengan benar. Selain itu, SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah,
dan paling sederhana yang dapat mendeteksi secara dini kanker payudara
(Nisman, 2011).
3. Tujuan SADARI
Tujuan SADARI sangat perlu dilakukan dengan bertujuan mengurangi
kejadian kanker payudara sebagai berikut:
1) SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk
mencegah kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker
payudara dapat terdeteksi pada stadium awal sehingga pengobatan dini
akan memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara.
2) Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan
pada stadium awal akan memberikan harapan hidup lebih lama.
1. Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri tegak di depan
cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-tidaknya
perubahan ukuran dan bentuk dari payudara Anda, seperti lekukan atau
kerutan dari kulit.
3. Berbaring
Untuk memeriksa payudara sebelah kanan, letakkan bantal di
bawah bahu kanan dan tangan kanan diletakkan di belakang kepala. Tekan
jari Anda mendatar dan bergerak perlahan-lahan dalam bentuk bulatan
kecil, bermula dari bagian pangkal payuadara. Selepas satu putaran, jari
digerakkan 1 inci (2,5 cm) ke arah puting. Lakukan putaran untuk
memeriksa setiap bagian payudara termasuk puting. Ulangi hal yang sama
pada payudara sebelah kiri dengan meletakkan bantal di bawah bahu kiri
dan tangan kiri diletakkan di belakang kepala. Coba rasakan sama ada
terdapat sebarang gumpalan di bawah dan di sepanjang atas tulang
selangka.
B. Kanker payudara
1. Pengertian kanker payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu
payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa tunggal yang
sering terdapat di daerah kuadran atas bagian luar, benjolan ini keras dan
bentuknya tidak beraturan dan dapat digerakkan, kanker payudara (Carcinoma
Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal dari parenchyma.
Jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar membuat air susu), saluran
kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang payudara (Olfah, 2013).
2) Fase lanjut
a. Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya.
b. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati.
c. Eksim pada putting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh
walau diobati.
d. Putting susu sakit, keluar darah, nanah atau cairan encer dari
putting atau keluar air susu pada wanita yang sedang hamil atau
tidak menyusui.
e. Putting susu tertarik ke dalam.
f. Kulit payudara mengrut seperti kulit jeruk (peud d’orange).
3) Penyakit fibrokistik
Wanita yang adenosis, fibroadenoma serta fibrosis tidak ada
peningkatan risiko terjadinya kanker payudara, hiperplasis dan papiloma
risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hyperplasia
atipik risiko meningkat 5 kali.
7) Obesitas
Seorang wanita yang mengalami obesitas setelah menopause, akan
berisiko 1,5 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara dibandingkan
dengan wanita berat badan normal.
C. Pendidikan kesehatan
1. Definisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalu mata dan
telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan membentuk tindakan
seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkat pengetahuan
Menurut (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan tercakup dalam enam tingkat yaitu :
a. Tahu (know)
Mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya yang termasuk
kedalam pengetahuan pengetahuan .tingkat pengetahuan ini adalah mengingat
kembali (recall) dari bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang sudah
diterima, tingkatan pengetahuan ini adalah tingkatan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan suatu objek
secara benar yang telah diketahui dan menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.Orang yang telah paham dan mempelajari objek dapat dengan jelas,
menyebutkan contoh, menympulkan, dan meramalkan objek tersebut.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari sebelumnya pada suatu kondisi atau kondisi real
(sebenarnya).
d. Analisis (analysis)
Analisis diartikan sebagai kemmapuan menjabarkan suatu objek atau materi
kedalam sebuah komponen-komponen tetapi masih ada kaitanya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusunformulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatuobyek
tertentu.
b. Informasi
Informasi adalah suatu yang dapat diketahui, yang adapat kita simpan,
manipulasi, mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan informasiitu untuk
tujuan tertentu.
d. Lingkungan
Lingkunganberpengaruh terhadap pengetahuan seseorang karna dengan
lingkungan terjadi intreaksi timbal balik yang adapat direspon oleh seseorang
tersebut.
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu umtuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali yang diperoleh dalam
memcahkan masalah yang dihadapi sebelumnya.
f. Usia
Usia sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang karena usia
mempengaruhi data tangkap dan pola pikir seseorang. Usia madya seseorang akan
berperan aktif untuk mecari, mempelajari, menagkap informasi dan bersiap
dengan pengetahuan yang didapat untuk menyesuaikan diri pada masa yang akan
datang.