Anda di halaman 1dari 24

JURNAL PERENCANAAN SISTEM INFORMASI

PT AQUA Golden Mississippi

Nama anggota :

1. Winda Aprilistiani (12.12.0241)


2. Nandang (12.12.0268)
3. Slamet Heriyanto (12.12.0269)
4. Uswatun Choeriah (12.12.0277)
5. Neneng Tri Astuti (12.12.0293)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


AMIKOM PURWOKERTO
PURWOKERTO

2014
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan utama yang diharapkan oleh suatu perusahaan dalam
kegiatan usahanya adalah mencapai laba atau nilai yang optimal dengan
menggunakan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Dalam usaha pencapaian tujuan
perusahaan, pihak-pihak yang terlibat paling dominan adalah pihak
manajemen dan para pemegang saham. Guna mencapai tujuan
perusahaan tersebut, pihak manajemen memiliki tujuan untuk
mempertahankan keberhasilan yang akan dicapai dengan melihat
kelemahan dan kekuatan yang terdapat dalam perusahaan serta
menjalankan kebijaksanaan perusahaan dengan baik dan tepat.
Kebijaksanaan tersebut meliputi bidang Pemasaran, Keuangan,
Sumberdaya Manusia, Produksi dan sebagainya sehingga memerlukan
tinjauan manajmen strategi tertentu.
B. Tinjauan Pustaka
Sejarah
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh
Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam
kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah
beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh
Indonesia.
Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT
Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan
Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air
minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi.
Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market
share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah
bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000
titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh
Indonesia.

C. Pembahasan
1. Visi dan Misi
Visi
AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama
lebih dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak
didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan
selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia. Volume penjualan
AQUA merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air
mineral.
Misi
AQUA selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen
Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat
Indonesia) dan AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia).
2. Strategi
a. Strategi pemasaran dengan Marketing Mix
Marketing mix merupakan suatu alat marketing yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target.
Mizone sebagai pendatang baru minuman isotonik menunjukkan
eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix
(Produk, Harga, Distribusi, Promosi) yang kompetitif . Launching
produk pada saat yang tepat, variasi rasa yang disukai konsumen,
harga yang terjangkau semua kalangan, ketersediaannya yang
merata hampir di seluruh pelosok, serta strategi promosi yang
edukatif dan kreatif mampu mereduksi pangsa pasar market leader
minuman isotonik (Pocari Sweat) sebesar 30% dan menempati
urutan kedua market share kategori minuman isotonik.Strategi
Marketig Mix PT Danone Aqua terhadap Mizone.
1) Produk (product)
Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan kategori
minuman isotonik bernutrisi. Diluncurkan pertama kali pada 27
September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang
menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada
Juni 2008 meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang
sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6,
dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi,
Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam
tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang
akibat pengeluaran keringat.
2) Harga (price)
Dari segi harga, Mizone sangat kompetitif sekitar Rp 2.500
untuk isi 500 mL, jika dibandingkan dengan isotonik dalam
kemasan kaleng yang yang harganya sekitar Rp 3.300 untuk isi 330
ml .
3) Distribusi (Place)
Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan jalur
distribusi Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional (mudah
dijumpai di warung dan toko-toko yang menjual produk Aqua).
Sampai ada suatu istilah di kalangan distributor “di mana ada Aqua,
disitu ada Mizone”.
4) Promosi (Promotion)
Target pasar Mizone adalah semua kalangan umur, namun
dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia 18-35
tahun dengan aktivtas yang dinamis. Mizone melakukan kampanye
besar-besaran lewat placement iklan di televisi (TV), radio, media
cetak, dan media luar ruang. Belanja iklan Mizone sepanjang 2006
paling besar dibandingkan kompetitornya, yaitu sebesar 46,1
milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road
show di beberapa kota besar pada pusat keramaian. Mizone
memasuki sekolah dengan membuat iklan dan pembuatan logo
Mizone pada lapangan olahraga (lapangan basket) serta di white
board SMA ternama di beberapa kota besar.
3. Lingkungan Bisnis Internal dan Eksternal
a. SWOT
Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
1) Strategi pemasaran
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
I a. Brand aqua sangat kuat a. Distribusi Produk
N b. Distribusi yang efektif Menggunakan
T c. Periklanan yang berbedan Pihak ketiga
E dan lebih menarik b. Kendali
R d. Agency pasokan/stock
N e. Slogan brand berada pada
A f. Promosi Produk distributor utama
L g. Pencitraan produk sponsor c. Jangkauan
kegiatan pemasaran
h. Menempatkan fasilitas
produksi berlisensi di
beberapa daerah
i. Perluasan jaringan
pemasaran didalam dan
diluar negeri
OPPORTUNITY (Peluang) THREAT (Ancaman)
E a. Bisnis air mineral a. Lokasi sumber air
menjanjikan b. Pemalsuan Produk
K
b. Potensi Pasar c. Limbah kemasan
c. Jangkauan Pemasaran d. Muncul Teknologi
S
d. Bahan Baku untuk Filterisasi air
T wilayah indonesia e. Dukungan
melimpah masyarakat skitar
E e. Kesempatan pangsa pasar sumber air
internasional f. Intensitas
R
f. Dukungan pemerintah persaingan air
N g. Respon positif masyarakat minum dalam
kemasan
A

L
STRATEGY:

a. Meningkatkan kontrol distribusi produk dan pasokan


dari pihak ke tiga dan pemasok distributor
b. Meningkatkan jangkauan pemasaran ke suluh
Indonesia dan mancanegara
c. Mencari sumber-sumber air di wilayah Indosesia dan
International
d. Melakukan lisensi pada setiap produk
e. Menigkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat
terhadap air minum dalam kemasan
f. Memberikan layanan ke masyarakat sekitar sumber air

2) Analisis Produksi dan Distribusi


Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
I a. Kualitas bahan baku a. Ketersedian bahan
b. Control dan monitoring baku
N
bahan baku b. Produk mudah
c. Control dan monitoring dipalsukan
T
produk c. Keterlambatan
E d. Kemudahan distribusi distribusi produk
bahan baku d. Kemasan tidak
R e. Ukuran Kemasan Produk ramah lingkungan
bervariatif
N
f. Packaging Produk
A g. Ketersedian laboratorium
modern
L h. Teknologi mesin pabrik
dalam menghasilkan
produk
i. License Produk
j. Distributor Pemasok
Bahan Baku Perusahaan
Lain

OPPORTUNITY (Peluang) THREAT (Ancaman)


E a. Bisnis air mineral a. Lokasi sumber air
K menjanjikan b. Pemalsuan Produk
S b. Potensi Pasar c. Limbah kemasan
T c. Jangkauan Pemasaran d. Muncul Teknologi
E d. Bahan Baku untuk Filterisasi air
R wilayah indonesia e. Dukungan
N melimpah masyarakat skitar
A e. Kesempatan pangsa pasar sumber air
L internasional f. Intensitas
f. Dukungan pemerintah persaingan air
g. Respon positif masyarakat minum dalam
kemasan

STRATEGY:

a. Mencari sumber-sumber bahan baku yang berkualitas


di Indonesia yang berlimpah dengan melakukan
kontrol dan monitoring di laboratorium modern
b. Meningkatkan kualitas produksi dengan produk yang
bervariasi,inovatif dan pemberian lisensi pada tiap
produksinya
c. Meningkatkan teknologi mesin pabrik yang
menghasilkan produk ramah lingkungan
3) Analisis Persaingan

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


I a. Penerapan harga a. Existensi brand
N premium b. Kurangnya inovasi
T b. Meciptakan produk produk
E bayangan dengan
R brand lain
N c. Konsistensi terhadap
A Brand.
L d. Menguasai Market
Share dalam negeri
e. Menjadi Branch
Image untuk Produk
Air Mineral

OPPORTUNITY (Peluang) THREAT (Ancaman)


E a. Bisnis air mineral a. Lokasi sumber air
K menjanjikan b. Pemalsuan Produk
S b. Potensi Pasar c. Limbah kemasan
T c. Jangkauan Pemasaran d. Muncul Teknologi
E d. Bahan Baku untuk Filterisasi air
R wilayah indonesia e. Dukungan masyarakat
N melimpah skitar sumber air
A e. Kesempatan pangsa f. Intensitas persaingan
L pasar internasional air minum dalam
f. Dukungan pemerintah kemasan
g. Respon positif
masyarakat

STRATEGY:

a. Meningkatkan inovasi produk dengan untuk


menunjang potensi pasar dengan jangkaun
pemesaran dan pangsa pasar internasional
b. Menigkatkan konsistensi terhadap Brand dan branch
Image terhadap mayasarakat

4) Analisis Organisasi dan Personalia

Strenght(Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


I a. Manajemen a. Hanya beberapa perusahaan
N perusahaan mendapatkan Sertifikat ISO
T Terdesentralisasi 9002
E b. Implementasi Total
R Quality Control
N (TQC) diseluruh
A organisasi
L c. Sertifikasi ISO 9002
d. Penghargaan tingkat
nasional dan
internasional
e. Melakukan Go
Pucblic di tingkat
investor
f. Staf peneliti
OPPORTUNITY(Peluang) THREAT (Ancaman)
E a. Bisnis air mineral a. Lokasi sumber air
K menjanjikan b. Pemalsuan Produk
S b. Potensi Pasar c. Limbah kemasan
T c. Jangkauan d. Muncul Teknologi
E Pemasaran Filterisasi air
R d. Bahan Baku untuk e. Dukungan masyarakat
N wilayah indonesia skitar sumber air
A melimpah f. Intensitas persaingan air
L e. Kesempatan pangsa minum dalam kemasan
pasar internasional
f. Dukungan
pemerintah
g. Respon positif
masyarakat

STRATEGY:

a. Mempercepat proses mendapatkan Sertifikasi ISO9002


b. Meninkatkan pelayanan terhadap manajemen
c. Memperluas jangkuan pemasaran
d. Membangun image positif masyarakat Indonesia

5) Analisis Masa Depan

OPPORTUNITY(Peluang) THREAT (Ancaman)


E a. Bisnis air mineral a. Lokasi sumber air
K menjanjikan b. Pemalsuan Produk
S b. Potensi Pasar c. Limbah kemasan
T c. Jangkauan d. Muncul Teknologi
E Pemasaran Filterisasi air
R d. Bahan Baku untuk e. Dukungan masyarakat
N wilayah indonesia skitar sumber air
A melimpah f. Intensitas persaingan air
L e. Kesempatan pangsa minum dalam kemasan
pasar internasional
f. Dukungan
pemerintah
g. Respon positif
masyarakat

STRATEGY:

a. Mecari sumber air yang berkualitas


b. Meningkatkan dukungan terhadap masyarakat
c. Menigkatkan produksi air minum dalam kemasan

6) Analisis Keuangan dan Saham

Strenght(Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


I a. Tingkat Kepercayaa a. Harga saham tidak stabil
N Go Public
T b. Peningkatan
E keuntungan
R Perusahaan
N c. Stabilitas Keuangan
A
L

OPPORTUNITY(Peluang) THREAT (Ancaman)


E a. Bisnis air mineral a. Lokasi sumber air
K menjanjikan b. Pemalsuan Produk
S b. Potensi Pasar c. Limbah kemasan
T c. Jangkauan d. Muncul Teknologi
E Pemasaran Filterisasi air
R d. Bahan Baku untuk e. Dukungan masyarakat
N wilayah indonesia skitar sumber air
A melimpah f. Intensitas persaingan air
L e. Kesempatan pangsa minum dalam kemasan
pasar internasional
f. Dukungan
pemerintah
g. Respon positif
masyarakat

STRATEGY:

a. Menigkatkan kepercayaan terhadap Go Public


b. Menigkatkatkan hubungan dengan pihak luar
c. Meningkatkan kestabilan keuangan

b. CSF
CSF merupakan sebuah metode analisis dengan
mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan
perusahaan untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan atau organisasi
dan dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi.
Analisis CSF memberikan gambaran pada perusahaan tentang aspek-
aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan
yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi
serta keberhasilan bisnisnya. Tujuan dari CSF adalah
menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan
aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

c. Value Chain

Analisis Value Chain merupakan suatu metode untuk merinci


suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan,
menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya
dan perbedaan sumber daya. Analisis Value Chain mengenai penjelasan
seluruh aktivitas yang termasuk dalam aktivitas utama dan aktivitas
pendukung terhadap organisasi PT. Aqua.

Apa yang telah berhasil diraih oleh Aqua, tentunya sangat


memotivasi banyak pihak untuk mengetahui lebih jauh, bagaimana
resep keberhasilan PT. AGM dalam mengembangkan bisnisnya.Karena
bisnis AMDK seperti Aqua ini merupakan suatu industri yang
mempunyai keterkaitan cukup luas dalam rantai pelayanan untuk
sampai ke konsumen, maka bukanlah sesuatu yang salah jika kiranya
kita menggunakan analisis global value chain (GVC)-Rantai Nilai
Global untuk dapat lebih memahami bagaimana pola dan proses
“memberi nilai tambah” Aqua lebih jauh. Pada dasarnya, semua jenis
komoditas tidak memiliki value add/nilai tambah, kecuali telah melalui
proses tertentu yang menjadikannya sebuah produk. Letak nilai
tambah,kebanyakan ada pada proses bagaimana komoditas tersebut
kemudian berubah menjadi produk, dipasarkan, dan dikonsumsi.
Kaplinsky dan Morris menjelaskan proses itu dalam 4 tahapan
sederhana, yaitu design and product development, production,
marketing, dan consumption/recycling sebagai berikut:

Nilai tambah yang diharapkan muncul pada setiap tahapan proses


tersebut, membuat sebuah komoditas menjadi lebih berharga dalam bentuk
sebuah produk. Memperhatikan tahapan sederhana diatas, dapat dikatakan
bahwa analisis ini menggunakan pendekatan “mengikuti
komoditas”danmencermati keterlibatan para aktor yang ada dalam rantai
nilainya, (dalam konteks Aqua yang berbahan baku air) mulai dari sumber
bahan baku, melewati proses produksi, hingga komoditas tersebut sampai
pada aktor terakhir, konsumen.
Dari data yang dapat diakses dan dikumpulkan melalui sebuah
penelitian sederhana dapat disimpulkan bahwa jalur interaksi konvensional
dalam rantai nilai Aqua dapat dilihat dalam skema sebagai berikut:
Pada awalnya, Aqua melakukan aktivitas memberikan nilai tambah
ini secara terpisah-pisah, artinya, sejak dari aktifitas ekstraksi air dari
sumbernya, kemudian mengolahnya menjadi air yang ready to drink, lalu
dikemas kedalam packaging yang sesuai, disalurkan melalui jalur
distribusi tertentu, dan seterusnya. Aktifitas ini sangat bergantung pada
bagaimana perusahaan melakukan investasi yang diperlukan untuk
misalnya, merawat dan mengelola sumber air, membeli komponen
komponen filtrasi air yang harus diimpor dari luar negeri, mendesain dan
membuat botol atau kemasan pada pihak lain, mengadakan jalur distribusi
baru dan merapikanyang telah ada, dan seterusnya.
d. PEST
1) Politik
a) Undang-undang perlindungan alam
Adanya UU perlindungan alam maka akan menjadikan kendala
bagi aqua karena air yang diproduksi berasal dari alam.
b) Peraturan eksport-import
Apabila pemerintah membuat peraturan eksport-import yang
terlalu rumit maka akan menjadikan kendala untuk aqua dalam
mengeksport produknya
c) Peraturan khusus daerha pusat
d) Perubahan UU perpatenan
Dengan adanya perubahan UU perpatenan hak maka akan
menyulitkan aqua untuk tetap menggunakan merk tersebut.
2) Ekonomoi
a) Tingkat produktivitas kerja
Apabila produktivitas pekerja menurun maka akan berdampak
pada pendistribusian porduk yang akan menurun dan akan
mengecewakan konsumen karena permintaan akan produk tidak
terpenuhi secara maksimal.
b) Perbedaan pendapatan menurut kawasan dan kelompok
konsumen
Apabila pendapatan pada kelompok ekonomi menengah, dan
ekonomi menengah ke atas sudah pasti akan meningkatkan
penjualan produk, dan meningkatkan pelanggan. Tetapi
apabila pendapatan kelompok menengah ke bawah yang
biasanya bermukim di pedesaan atau pinggiran kota, mereka
hanya akan membeli air kemasan jika hendak bepergian, dan
untuk kesehariannya mereka cenderung memilih untuk
memasak air sendiri. Dengan demikian berpengaruh terhadap
pendistribusian produk Aqua meskipun tidak terlalu besar.
c) Tarif pajak
Jika pemerintah menaikkan pajak maka biaya perusahaan juga
akan meningkat, sehingga bisa terjadi harga produk juga akan
naik.
3) Social
a) Pendapatan per kapita
Semakin tinggi pendapatan per kapita maka semakin
mengingkat permintaan pasar, dan akan meningkatkan produksi.
b) Kemacetan lalu lintas
Apabila tingkat kemacetan lalu lintas tinggi maka akan
meningkatkan permintaan produk.
c) Gaya hidup
Apabila masyarakat memilih gaya hidup sehat maka akan
berpengaruh terhadap permintaan produk dan konsumen akan
beralih menjadi pelanggan.
d) Lingkungan dalam kota
Apabila lingkungan dengan cuaca yang panas akan berpengaruh
terhadap peningkatan permintaan, tetapi apabila lingkungan
dengan cuaca yang dingin maka permintaan akan menurun.
e) Program-program social
Program sosial yang diselenggarakan oleh aqua adalah :
1) produk Pertanian yang berkesinambungan
2) Pengelolaan sampah
3) Pendidikan lingkungan dan kesehatan
4) Akses ke air bersih dan sanitasi
5) Penghijauan
6) Manajemen irigasi terpadu.
Dengan program tersebut, maka aqua akan semakin
mendapatkan kepercayaan masyarakat dan mendapatkan
citra yang baik juga, sehingga akan berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen.
4) Teknologi
a) Mesin produksi yang canggih
Di tahun 1987, AQUA memperkenalkan satu jalur baru dari
kemasan terbuat dari PET (polyethilene terephthalate). Dibandingkan
PVC, kemasan terbuat dari PET mempunyai empat keuntungan utama :
1) Bahan kemasan mempunyai kejernihan tingkat tinggi membuat air
nampak “sejernih kristal “
2) Permeabilitas gas sangat rendah, membuat isi tidak sensitif terhadap
atmosfir sekitarnya.
3) Kemasan jauh lebih kuat dan lebih jarang bocor atau di tembus.
4) Zat-zat kimia yang digunakan dalam pembuatan PET lebih kecil
dalam merusak lingkungan umum daripada penggunaan dalam
pembuatan PVC.
Botol PET ciptaan AQUA ini sekarang menjadi standar dunia.
Dengan adanya teknologi yang canggih maka kualitas produk akan
semakin terjamin dan produksi akan terus meningkat.
b) Internet
Dengan adanya teknologi internet yang sudah kita rasakan
seperti sekarang ini, akan memberi banyak kemudahan untuk
aqua dalam memberikan informasi kepada stakeholder. Juga
member kemudahan untuk menguasai pasar baik di Indonesia
atau Negara-negara lain.
e. Five Forces
1) Persaingan antar perusahaan saingan
Kebutuhan masyarakat akan air minum meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan penduduk. Kesadaran masyarakat akan
butuhnya air minum yang bersih dan menyehatkan berpengaruh pada
persepsi masyarakat akan konsumsi Air Minum Dalam Kemasan. Atas
dasar itulah, banyak pemain baru yang masuk dalam industri ini.
Menurut data Aspadin(Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam
Kemasan Indonesia), tercatat lebih dari 400 perusahaan AMDK dan
lebih dari 600 merek yang ada di pasaran. Hal ini menjelaskan bahwa
beberapa perusahaan memiliki lebih dari satu merek untuk merespon
tuntutan pasar yang beragam mulai dari harga sampai dengan kualitas.
Sebagai contoh, PT. Golden Aqua Mississipi yang memproduksi Aqua
juga memproduksi VIT. Pemain dalam Industri butuh usaha ekstra keras
untuk meningkatkan produk yang berbeda, kualitas yang terjamin dan
brand image. Kondisi persaingan sangat ketat karena banyak pesaing
menjual produk AMDK yang sama. Untuk itu diperlukan informasi
pasar dan kondisi pesaing terutama kelemahan dan kekuatan pesaing.
Informasi itu penting berhubungan dengan penggunaan kebijakan
tentang produk, harga, promosi dan distribusi.
2) Potensi masuknya pesaing baru
Di Indonesia Dari tahun ke tahun konsumsi air kemasan terus
meningkat, tercatat tahun 1973 kapasitas produksi hanya 6 juta liter per
tahun. Tahun 2001 meningkat tajam menjadi 5,4 milyar liter. Setahun
kemudian naik 31,5% menjadi 7,1 milyar liter. Lalu pada 2003
meningkat 14,1% mencapai 8,1 milyar liter. Tahun 2011 konsumsi air
kemasan mencapai 17,3 milyar liter meningkat 23% di bandingkan
tahun 2010. Tahun 2012 diperkirakan konsumsi air kemasan meningkat
menjadi 19,88 milyar liter per tahun. Dengan data di atas maka terdapat
potensi masuknya pesaing baru di indonesia, karena permintaan akan
AMDK semakin meningkat. Tetapi dengan banyaknya merk atau
produk yang sudah ada sekarang, maka pemerintah harus ekstra ketat
mengawasi keberlangsungan produk tersebut, karena banyak survey
yang menyatakan terdapat produk AMDK yang membahayakan untuk
konsumen. Sehingga proses pengolahan dan pembuatan AMDK harus
mempunyai standart khusus yang sudah ditetapkan. Dan pendatang baru
juga harus memperhatikan skala ekonomi, perbedann produk yang
eksklusif, identitas merek, kebutuhan modal, akses ke dalam distribusi,
keuntungan dari biaya absolute, akses yang dibutuhkan, kebijakan
pemerintah, dan balasan yang diharapkan. Dengan demikian tidak
semakin bertambah merek AMDK yang ada dalam pasaran, dan akan
mengurangi persaingan di industry.
3) Potensi pengembangan produk-pengganti

Salah satu ancaman dalam industri AMDK adalah air isi ulang.
Meskipun merek-merek tertentu telah memberi peringatan untuk tidak
boleh mengisi dengan produk lain, tetapi hal itu tidak berpengaruh
karena pengawasan tidak ketat dalam aplikasinya. Terlebih harga air
mineral isi ulang yang lebih murah dan tetap praktis. Apalagi melihat
harga kebutuhan pokok semakin meningkat, tentu masyarakat
menengah ke bawah lebih memilih alternative tersebut karena
kebutuhan akan air mineral tidak mungkin dikurangi.

4) Daya tawar pemasok

Dalam industri AMDK tentu pemasok mempunyai daya tawar


yang tinggi, karena kebutuhan akan bahan baku plastik untuk membuat
kemasan (galon, botol, dan gelas) tidak ada penggantinya. Dan tentu
akan berpengaruh terhadap persangan dan juga biaya yang di keluarkan
perusahaan.

5) Daya tawar konsumen

Dalam industri AMDK daya tawar pembeli cukup tinggi,


mengingat banyak alternative lain yang tersedia di pasaran. Tetapi tidak
terlalu mengancam dalam industri terutama merk AQUA karena
berorientasi terhadap kualitas. Jika konsumen sudah percaya dan loyal
terhadap air mineral yang di konsumsi pasti ia tidak akan mudah beralih.
Apalagi produk yang di konsumsi berkaitan dengan kesehatan, pasti
tidak akan main-main dalam menetukan pilihannya, meskipun banyak
merek yang ada.

Analisis Internal
a. Laporan Keuangan
b. Struktur organisasi dan uraian pekerjaan
1) Struktur organisasi
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu
perusahaan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari, sebagai system
pengendali intern dalam suatu perusahaan, pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing bagian
2) Uraian Pekerjaan
a) General Manager
1) Memonitor bisnis Danone-AQUA di Indonesia
2) Memonitor bagaimana Profit AQUA
3) Menyusun strategi untuk jangka panjang (4 atau 5 tahun
kedepan)
4) Membuat/menyusun laporan regional dan laporan kepada
pemegang saham.
b) Coorporate Secretary
Bertanggung Jawab atas PR.
c) VP Finance
1) Menyusun strategi keuangan untuk jangka panjang (5 Tahun
ke depan)
2) Menyusun strategi dalam menentukan anggaran secara
efisien dan efektif
d) VP Human & Resources
Menyusun Startegi Sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya yang digunakan dalam perusahaan sehingga
memberikan kontribusi dan kinerja yang tinggi
e) VP Sales & Distribution
Menyusun strategi distribusi dalam jangka panjang,
program atu rencana distribusi dalam 5 tahun mendatang
f) VP Marketing

Menyusun rencana pemasaran produk AQUA sendiri,


strategi pemasaran dalam jangka panjang (4 atau 5 tahun
mendatang)
g) Purchasing
Menyusun strategi bagaimana membangun hubungan
atau menjalin kerja sama dengan supplier.
h) VIT
1) Menyusun strategi penetrasi pasar VIT seiring sejalan
dengan AQUA
2) Menyusun strategi untuk menjadikan VIT sebagai air
minum dalam kemasan (AMDK) yang baik dalam kelas
menengah kebawah.
D. Kesimpulan

Berdasarkan model lima factor kekuatan porter di atas maka dapat


disimpulkan bahwa, industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
tidak mempunyai ancaman yang cukup serius dalam persaingan baik dalam
industry maupun pendatang baru, karena orientasi konsumen cenderung
terhadap kualitas produk. Dan hanya sebagian kecil dari konsumen yang
orientasinya terhadap harga. Tetapi masalah yang menjadi ancaman bagi
industri AMDK adalah faktor lingkungan. Mengingat industri ini yang
mengakibatkan limbah plastik semakin meningkat dan hampir tidak bisa
dimusnahkan. Meskipun berbagai alternative telah dilakukan tetapi belum
dapat dirasakan keberhasilannya.

Peluang dalam industri Air Mineral Dalam Kemasan sangat baik, yaitu
dapat kita lihat semakin bertambahnya penduduk Indonesia baik dilihat dalam
tingkat kehamilan dan kelahiran, maka memberi peluang yang cemerlang
karena dapat meningkatkan penjualan yang berdampak terhadap peningkatan
produksi, peningkatan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan peningkatan
laba bagi perusahaan. Dan juga peran pemerintah untuk mensosialisasikan cara
hidup sehat untuk minum air 10-11 gelas per hari per orang juga mendatangkan
peluang bagi industri AMDK untuk meningkatkan produksinya.

Anda mungkin juga menyukai