ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS
DI RUANG OBSERVASI EMERGENCY
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Disusun Oleh :
1. Firdiya Yuliana (P27220017100)
2. Nurul Umiati (P27220017116)
3. Rivaldo Ageng H (P27220017119)
4. Silmi Nur Aini (P27220017121)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Di dalam makalah ini kami sudah berupaya
semampunya, namun apabila ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi maupun bahasanya,
kami mengharapkan adanya masukan maupun saran perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Dalam hal ini kami mengambil judul “ “.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami tidak lepas dari bantuan, bimbingan, baik moral
maupun material dan dukungan dari berbagai pihak, maka dengan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Klinik yang telah memberikan
bimbingan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga ilmu yang diperoleh
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian .........................................................................................................
B. Klasifikasi............................................................................................
C. Etiologi................................................................................................
D. Manifestasi Klinis ............................................................................................
E. Komplikasi...........................................................................................
F. Patofisiologi .....................................................................................................
G. Pathway ............................................................................................................
H. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................
I. Penatalaksanaan ...............................................................................................
J. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ................................................................
BAB III PEMBAHASAN KASUS
A. Pengkajian ........................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................
C. Intervensi ..........................................................................................................
D. Implementasi.........................................................................................
E. Evaluasi................................................................................................
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Asuhan keperawatan pada Ny. A dengan diagnosa medis CF Pelvis, CF Tibia Fibula
(S), OF Calcaneus (S), Post Syok Hipovolemik, dan TTA. Pengkajian di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Kamis, 24 Oktober 2019 pukul 08.00 WIB di ruang
ROE, RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien,
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 26 tahun
Alamat : Pulosari
Agama : Islam
No. RM : 014812XX
Diagnosa Medis : CF Pelvis, CF Tibia Fibula (S), OF Calcaneus (S), Post Syok
Hipovolemik
Umur : 29 tahun
Alamat : Pulosari
Hubungan : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah, tangan kiri, pinggang, dan kaki
bagian kiri
Oktober 2019 pukul 16.57 WIB dengan keluhan nyeri di perut bagian bawah,
tangan kiri, pinggang, dan kaki bagian kiri, setelah terjadi kecelakaan lalu lintas
bertabrakan dengan mobil berlawanan arah sejak ± 5 jam SMRS. Pasien dirujuk
P= saat digerakkan
Q= cenut-cenut
S= 8
T= terus menerus
anaknya.
3. Pengkajian Primer
a. Airway
Tidak terdapat hambatan pada jalan nafas, tidak ada sekret, tidak terpasang alat
OPA
b. Breathing
Pola nafas reguler, RR 22 x/menit, SPO2 99%, terpasang nasal canule 3 lpm
c. Circulation
TD : 120/80 mmHg, N : 78 x/menit, S : 36,5˚C, RR : 22 x/menit, SPO2 : 99%,
akral hangat, tidak ada tanda sianosis, CRT < 2 detik, bibir tampak sedikit kering
dan pucat
d. Dissability
Kesadaran composmentis, GCS : E=4 V=5 M=6, tampak lemah
e. Exposure
1) Kepala : simetris, tidak ada lesi
2) Mata : konjungtiva sedikit anemis, sklera putih, penglihatan normal
3) Hidung : simetris, tidak ada lesi, tidak ada sekret, terpasang nasal kanul
3lpm
4) Mulut : bibir sedikit kering, tidak ada stomatitis
5) Dada dan Paru:
I: tidak ada lesi, pengembangan dada simetris
P: sonor
A : vesikuler
6) Abdomen
In : simetris, tidak terdapat lesi
Pe : pekak
Kiri : terdapat lesi, terdapat jahitan pada luka kaki dan paha
Oedema - +
- +
Kekuatan otot : 4 2
4 2
4. Pengkajian Sekunder
a. Sign & Symptom
1) Pasien mengatakan nyeri akibat KLL
P= saat digerakkan
Q= cenut-cenut
S= 8
T= terus menerus
c. Medication
Pasien mengatakan sebelum masuk RSUD Dr. Moewardi pasien sudah
d. Past Illness
Pasien mengatakan ini kedua kalinya mondok dirumah sakit, sebelumnya pasien
e. Last Meal
Pasien mendapatkan diet cair
f. Event
Pasien mengatakan nyeri saat di IGD lalu dipindahkan ke ruang ROE
5. Pengkajian Fungsional
a. Sistem pernafasan
Pasien terpasang nasal canule 3 lpm, pernafasan reguler, RR ; 22x/menit, dan
b. Sistem kardiovaskuler
TD : 120/80 mmHg, N : 78x/menit, akral sedang, CRT <2 detik
c. Sistem persyarafan
Kesadaran composmentis GCS : E=4 V=5 M=6
d. Sistem perkemihan
Terpasang DC, urine tidak tampak kemerahan, bau khas urine
e. Sistem pencernaan
Pasien mengatakan tidak mual, tidak diare, bising usus 12x/menit, sehari BAB 2x.
sehari dengan tekstur lembek, warna coklat kekuningan, bau khas feses
f. Sistem muskuloskeletal
Terdapat oedem pada ekstermitas bagian atas dan bawah bagian kiri, terdapat lesi
pada tangan, paha, dan kaki kiri pasien, terpasang infuse NaCl 0,9 % ditangan
kanan,
kekuatan otot 4 2
4 2
1. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 08.13
WIB
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 5.7 g/dl 12.0-15.6
Hematokrit 18 % 33-45
Leukosit 30.4 ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 252 ribu/ul 150-450
Eritrosit 2.45 juta/ul 4.10-5.10
HEMOSTATIS
Protumbin 20.8 detik 10.0-15.0
APTT 29.6 detik 20.0-40.0
INR 1.8311.40 -
KIMIA KLINIK
Creatinin 1.2 mg/dl 0.6-1.1
Ureum 49 mg/dl <50
ELEKTROLIT
Natrium darah 132 mmol/L 136-145
Kalium darah 3.5 mmol/L 3.3-5.1
Chlorida darah 102 mmol/L 98-106
b. Pemeriksaan radiologi
1) Foto Calcaneus kiri AP/Lat. : tanggal 24-10-2019
swelling disekitarnya
Fraktur kominutif di 1/3 distal os tibia kiri dan fraktur komplit di 1/3 distal
- Fraktur kominutif di 1/3 distal os tibia kiri dan fraktur komplit di 1/3
distal os fibula kiri dengan fragment fraktur distal contracted dan
angulated disertai dengan soft tissue swelling disekitarnya.
- Soft tissue swelling di 1/3 distal cruris kiri hingga pedis kiri disertai
dengan emfisema subkutis.
swelling disekitarnya.
- Tampak echo cairan bebas pada morissonpouch dan cavum pleura kiri
Kesimpulan :
2. Terapi obat
a. Melalui injeksi
b. Melalui oral
3. Data fokus
4. Analisa Data
NO DATA FOKUS PROBLEM ETOLOGI
1. Nyeri akut Agen cidera
Data Subyektif:
fisik
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian
bawah, tangan kiri, pinggang, dan kaki
bagian kiri
P= saat digerakkan
Q= cenut-cenut
S= 8
T= terus menerus
Data Obyektif:
- keadaan umum lemah, kesadaran
composmentis, GCS: E4 V5 M6, TD :
119/74 mmHg, N : 82 x/menit, S : 37˚C,
RR : 24 x/menit, SPO2 : 98%
Oedema - +
- +
Kekuatan otot : 4 2
4 2
2. Ds : pasien mengatakan lemes Risiko syok perdarahan
Do : (hipovolemik) yang berlebih
- pasien tampak terdapat luka dibagian
- kaki kiri dengan jahitan dan luka
balut di kaki kiri dan tangan kiri
- hb 5,7 g/dl
- +
Kekuatan otot : 4 2
4 2
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan perdarahan yang berlebih,
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka
4. Risiko jatuh berhubungan dengan kekuatan otot menurun
C. INTERVENSI
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan a. Monitor TTV dan KU a. Mengetahui kodisi pasien
keperawatan ….x 24 jam b. Kaji karakteristik nyeri b. Menentukan jenis skala dan
diharapkan pasien dapat klien dengan PQRST tempat terasa nyeri
mengintrol nyeri dengan c. Berikan posisi yang c. Membantu klien rileks dan
kriteria hasil : nyaman, tidak bising, mengurangi nyeri
a. Klien mengatakan nyeri ruangan terang dan tenang
berkurang dengan skala
d. Menambah pengetahuan
nyeri 3-4 d. Berikan informasi tentang
pasien
b. Klien terlihat rileks, cara mengurangi rasa nyeri
f. mempercepat penyembuhan
C. IMPLEMENTASI
Tgl/jam No Dx Implementasi Respon TTD
kamis, 1 Mengobservasi vital sign dan DS: Pasien mengatakan bersedia
24/10/1 keadaan umum pasien dilakukan pemeriksaan
9 DO: keadaan umum sedang,
23.58 kesadaran komposmentis, GCS
WIB E4/V5/ M6, TD: 179/113 mmHg,
nadi 86 x/ menit, RR: 20x/ menit,
suhu 36 C
jumat, 1 Mengkaji status nyeri pasien DS: Pasien mengatakan masih
25/10/ merasa nyeri pada kaki sebelah kiri
19 - P: nyeri jika digerakkan
00.03 - Q: nyeri seperti tertusuk-
WIB tusuk dan terasa panas
- R: nyeri pada kaki kiri
- S: skala nyeri 7
- T: Hilang timbul
DO: Pasien tampak meringis
kesakitan, tampak memar dan
deformitas pada tibia proksimal
sinistra
00.05 1 Memberikan triage sesuai DS: -
WIB kondisi pasien DO: Pasien masuk triage prioritas
2
00.07 1 Mengajarkan teknik relaksasi DS: pasien mengatakan merasa
WIB napas dalam lebih tenang dan mampu
mengontrol rasa nyarinya
DO: Pasien kooperatif, pasien
tampak lebih rileks
00.08 2 Mengkaji kemampuan DS: Pasien mengatakan
WIB mobilitas fisik pasien ekstremitas atas dan kaki kanan
tidak mengalami hambatan
maupun rasa sakit saat digerakkan,
kaki kanan terasa sakit dan sulit
jika digerakkan
DO: Kekuatan otot
- Ekstremitas atas: 5
- Kaki kanan: 4
- Kaki kiri: 2
00.10 3 Berkolaborasi dengan dokter DS:
WIB dalam pemberian edukasi - Pasien mengatakan paham
tentang kondisi pasien dan tentang informasi yang
program terapi yang akan diberikan
diberikan - Pasien mengatakan
menyetujui tindakan yang
akan dilakukan
- Pasien mengatakan merasa
lebih tenang setelah
terpajan informasi
DO:
- Telah diberikan informasi
dan edukasi kepada pasien
dan keluarga pasien
- Pasien tampak paham dan
kooperatif
00.20 1 Kolaborasi dengan unit DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB radiology dalam dan setuju untuk dilakukan
pengambilan foto rontgen rontgen
Cruris + knee Left DO: Pasien kooperatif, hasil
rontgen: Close fraktur cruris
proksimal sinistra
00.25 1, 2 Melakukan imobilisasi pada DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB kaki kiri berupa pemibidaian dilakukan pembidaian, pasien
mengeluh sakit saat pemasangan
bidai
DO: Pasien kooperatif, bidai telah
terpasang di kaki kiri dengan
prinsip mengunci dua sendi
00.30 1, 2 Kolaborasi dengan dokter DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB dalam pemberian cairan dipasang infus
intravena RL 20 tpm DO: Telah terpasang cairan
Dan pengambilan sample intravena RL 20 tpm di tangan
darah untuk uji laboratorium kanan pasien
Telah terambil sample darah
sesuai kebutuhan
00.35 1 Berkolaborasi dengan dokter DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB dalam pemberian injeksi diinjeksi antinyeri
intra vena ketorolac 30 mg DO: Telah masuk injeksi ketorolac
30 mg melalui intravena
00.38 1 Melakukan tindakan EKG DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB di EKG
DO: Pasien kooperatif, tindakan
berhansil dilakukan
02.00 2 Membantu pasien dalam DS: Pasien mengatakan ingin
WIB melakukan ADL (BAK) BAK dengan dibantu keluarganya
DO: Pasien BAK dibantu keluarga
menggunakan pampers, dilakukan
di tempat tidur
03.00 1, 3 Memberikan edukasi tentang DS: pasien dan keluarga pasien
WIB diagnosa pasien, terapi yang mengatakan paham tentang
diberikan, tindakan yang informasi yang diberikan
akan dilakukan, dan Pasien mengatakan bersedia untuk
persiapan pasien untuk melakukan puasa
mengikuti terapi DO: Pasien puasa pre op mulai
pembedahan dan pukul 03.00 WIB
menganjurkan untuk
berpuasa
D. EVALUASI
Tgl/jam No Dx Evaluasi TTD
Rabu, 1 S:
09/10/ - Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada kaki sebelah
19 kiri
05.45 - P: nyeri jika digerakkan
WIB - Q: nteri seperti tertusuk-tusuk dan terasa panas
- R: nyeri pada kaki kiri
- S: skala nyeri 4
- T: Hilang timbul
O:
- Keadaan umum sedang
- Kesadaran composmentis
- GCS : E4/V5/M6
- TTV:
TD: 150/100 mmHg
Nadi: 86x/ menit
RR:20x/ menit
Suhu: 36 C
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien tampak mampu mengontrol nyeri
- Pasien terpasang spalk pada kaki kiri
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi di bangsal
- Pertahankan cairan intravena
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Pertahankan pembidaian
05.45 2 S:
WIB - Pasien mengatakan ektremitas atas dan kaki kanan tidak
mengalami hambatan untuk bergerak
- Pasien mengatakan kaki kiri sulit dan sakit bila digerakkan
O:
- Pasien bedrest
- Tampak aktivitas pasien dilakukan di tempat tidur dengan
bantuan orang lain
- Pasien tampak lemah dan menahan nyeri
- Pasien terpasang spalk pada kaki kiri
- Kekuatan otot:
5 5
4 2
05.45 3 S:
WIB - Pasien mengatakan paham tentang informasi yang
diberikan
- Pasien mengatakan menyetujui tindakan yang akan
dilakukan
- Pasien mengatakan merasa lebih tenang setelah terpajan
informasi
O:
- Telah diberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien
- Pasien tampak paham dan kooperatif
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
4
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nanda International. 2015-2017. Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta: Buku Kedokteran
ECG.
Smeltzer. 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta : PT.Rineka Cipta
Zairin, Noor Helmi. 2012. Buku Ajar Aplikasi Asuhan Keperawatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Zairin, Noor Helmi. 2012. Buku Saku Kegawatdaruratan di Bidang Bedah Ortopedi. Jakarta
Selatan : Salemba Medika.
Zairin, Noor Helmi. 2016. Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta Selatan : Salemba Medika.