Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS
DI RUANG OBSERVASI EMERGENCY
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Disusun Oleh :
1. Firdiya Yuliana (P27220017100)
2. Nurul Umiati (P27220017116)
3. Rivaldo Ageng H (P27220017119)
4. Silmi Nur Aini (P27220017121)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Di dalam makalah ini kami sudah berupaya
semampunya, namun apabila ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi maupun bahasanya,
kami mengharapkan adanya masukan maupun saran perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Dalam hal ini kami mengambil judul “ “.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami tidak lepas dari bantuan, bimbingan, baik moral
maupun material dan dukungan dari berbagai pihak, maka dengan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Klinik yang telah memberikan
bimbingan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga ilmu yang diperoleh
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 30 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian .........................................................................................................
B. Klasifikasi............................................................................................
C. Etiologi................................................................................................
D. Manifestasi Klinis ............................................................................................
E. Komplikasi...........................................................................................
F. Patofisiologi .....................................................................................................
G. Pathway ............................................................................................................
H. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................
I. Penatalaksanaan ...............................................................................................
J. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ................................................................
BAB III PEMBAHASAN KASUS
A. Pengkajian ........................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................
C. Intervensi ..........................................................................................................
D. Implementasi.........................................................................................
E. Evaluasi................................................................................................
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Asuhan keperawatan pada Ny. A dengan diagnosa medis CF Pelvis, CF Tibia Fibula
(S), OF Calcaneus (S), Post Syok Hipovolemik, dan TTA. Pengkajian di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Kamis, 24 Oktober 2019 pukul 08.00 WIB di ruang

ROE, RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien,

observasi, dan catatan medis pasien.

1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A

Umur : 26 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Pulosari

Agama : Islam

No. RM : 014812XX

Tanggal MRS : 24 Oktober 2019

Diagnosa Medis : CF Pelvis, CF Tibia Fibula (S), OF Calcaneus (S), Post Syok

Hipovolemik

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. P

Umur : 29 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Pulosari

Hubungan : Suami

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah, tangan kiri, pinggang, dan kaki

bagian kiri

b. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada hari Kamis, 24

Oktober 2019 pukul 16.57 WIB dengan keluhan nyeri di perut bagian bawah,

tangan kiri, pinggang, dan kaki bagian kiri, setelah terjadi kecelakaan lalu lintas

bertabrakan dengan mobil berlawanan arah sejak ± 5 jam SMRS. Pasien dirujuk

dari RS Indriyati Sukoharjo dengan diagnosa medis multiple fraktur. Pasien

datang di IGD dengan keadaan umum lemah, kesadaran composmentis, GCS: E4

V5 M6, didapatkan hasil TD : 119/74 mmHg, N : 82 x/menit, S : 37˚C, RR : 24

x/menit, SPO2 : 98%,

P= saat digerakkan

Q= cenut-cenut

R= tangan kiri, pinggang, dan kaki bagian kiri

S= 8

T= terus menerus

c. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit saat kelahiran

anaknya.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan

maupun penyakit menular

3. Pengkajian Primer
a. Airway
Tidak terdapat hambatan pada jalan nafas, tidak ada sekret, tidak terpasang alat

OPA

b. Breathing
Pola nafas reguler, RR 22 x/menit, SPO2 99%, terpasang nasal canule 3 lpm
c. Circulation
TD : 120/80 mmHg, N : 78 x/menit, S : 36,5˚C, RR : 22 x/menit, SPO2 : 99%,

akral hangat, tidak ada tanda sianosis, CRT < 2 detik, bibir tampak sedikit kering

dan pucat

d. Dissability
Kesadaran composmentis, GCS : E=4 V=5 M=6, tampak lemah

e. Exposure
1) Kepala : simetris, tidak ada lesi
2) Mata : konjungtiva sedikit anemis, sklera putih, penglihatan normal
3) Hidung : simetris, tidak ada lesi, tidak ada sekret, terpasang nasal kanul
3lpm
4) Mulut : bibir sedikit kering, tidak ada stomatitis
5) Dada dan Paru:
I: tidak ada lesi, pengembangan dada simetris

P: tidak ada nyeri tekan dan nyeri dada

P: sonor

A : vesikuler

6) Abdomen
In : simetris, tidak terdapat lesi

Au: bising usus 8x/menit

Pa : ada nyeri tekan bagian bawah

Pe : pekak

7) Genetalia : terpasang DC sejak tanggal 24 Oktober 2019


8) Status Neurologis : GCS: E=4, V=5,M=6
9) Ekstermitas:
Atas: kanan: terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm

Kiri : terdapat balutan

Bawah: Kanan: tidak terdapat lesi

Kiri : terdapat lesi, terdapat jahitan pada luka kaki dan paha

Oedema - +

- +
Kekuatan otot : 4 2

4 2

4. Pengkajian Sekunder
a. Sign & Symptom
1) Pasien mengatakan nyeri akibat KLL
P= saat digerakkan

Q= cenut-cenut

R= tangan kiri, pinggang, dan kaki bagian kiri

S= 8

T= terus menerus

1) Terpasang nasal kanul 3 lpm


2) TTV: TD : 120/80 mmHg, N : 78 x/menit, S : 36,5˚C, RR : 22 x/menit,
SPO2 : 99%
b. Allergies
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat maupun makanan

c. Medication
Pasien mengatakan sebelum masuk RSUD Dr. Moewardi pasien sudah

mendapatkan penanganan di RS Indriyati

d. Past Illness
Pasien mengatakan ini kedua kalinya mondok dirumah sakit, sebelumnya pasien

sudah pernah mondok disaat melahirkan

e. Last Meal
Pasien mendapatkan diet cair

f. Event
Pasien mengatakan nyeri saat di IGD lalu dipindahkan ke ruang ROE

5. Pengkajian Fungsional
a. Sistem pernafasan
Pasien terpasang nasal canule 3 lpm, pernafasan reguler, RR ; 22x/menit, dan

tidak ada hambatan jalan nafas

b. Sistem kardiovaskuler
TD : 120/80 mmHg, N : 78x/menit, akral sedang, CRT <2 detik
c. Sistem persyarafan
Kesadaran composmentis GCS : E=4 V=5 M=6

d. Sistem perkemihan
Terpasang DC, urine tidak tampak kemerahan, bau khas urine

e. Sistem pencernaan
Pasien mengatakan tidak mual, tidak diare, bising usus 12x/menit, sehari BAB 2x.

sehari dengan tekstur lembek, warna coklat kekuningan, bau khas feses

f. Sistem muskuloskeletal
Terdapat oedem pada ekstermitas bagian atas dan bawah bagian kiri, terdapat lesi

pada tangan, paha, dan kaki kiri pasien, terpasang infuse NaCl 0,9 % ditangan

kanan,

kekuatan otot 4 2

4 2

1. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 08.13
WIB
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 5.7 g/dl 12.0-15.6
Hematokrit 18 % 33-45
Leukosit 30.4 ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 252 ribu/ul 150-450
Eritrosit 2.45 juta/ul 4.10-5.10
HEMOSTATIS
Protumbin 20.8 detik 10.0-15.0
APTT 29.6 detik 20.0-40.0
INR 1.8311.40 -
KIMIA KLINIK
Creatinin 1.2 mg/dl 0.6-1.1
Ureum 49 mg/dl <50
ELEKTROLIT
Natrium darah 132 mmol/L 136-145
Kalium darah 3.5 mmol/L 3.3-5.1
Chlorida darah 102 mmol/L 98-106

Tanggal 24 Oktober 2019 pukul 12.20 WIB


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
IMUNO-SEROLOGI
INFEKSI LAIN
Antibodi HIV Non reaktif Non reaktif

Tanggal 24 Oktober 2019 pukul 14.19 WIB


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
HEMATOLOGI
Golongan darah + O/Rhesus (+) Kartu terlampir
Rh

Tanggal 26 Oktober 2019 pukul 12.58 WIB


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 8.9 g/dl 12.0- 15.6
Hematokrit 27 % 33-45
Leukosit 11.4 Ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 130 Ribu/ul 150-450
Eritrosit 3.46 Ribu/ul 4.10-5.10

b. Pemeriksaan radiologi
1) Foto Calcaneus kiri AP/Lat. : tanggal 24-10-2019

Fraktur kominutif pada os calcaneus os pedis kiri disertai soft tissue

swelling disekitarnya

2) Foto cruris kiri AP/Lat.: tanggal 24-10-2019

Fraktur kominutif di 1/3 distal os tibia kiri dan fraktur komplit di 1/3 distal

os fibula kiri dengan fragment fraktur distal contracted dan angulated

disertai dengan soft tissue swelling disekitarnya.

3) Foto pelvis kiri AP, outlet dan inlet :

- Fraktur kominutif ramus superior os pubis kanan dan acetabulum os


pubis kanan

- Fraktur komplit ramus inferior os pubis kanan dan ramus inferor os


pubis kiri

- Diastasis sacroiliac joint kiri

- Soft tissue swelling di regio pelvis

4) Foto pedis kiri AP/Lat.:

- Fraktur kominutif pada os calcaneus kiri, fraktur avulsi os talus kiri,


fraktur komplit os naviculare lateral kiri, fraktur inkomplit pada
cuneiform, os cuboid kiri pedis kiri.

- Fraktur kominutif di 1/3 distal os tibia kiri dan fraktur komplit di 1/3
distal os fibula kiri dengan fragment fraktur distal contracted dan
angulated disertai dengan soft tissue swelling disekitarnya.

- Soft tissue swelling di 1/3 distal cruris kiri hingga pedis kiri disertai
dengan emfisema subkutis.

5) Foto humerus kiri AP/Lat.:


Fraktur kominutif di 1/3 media os humerus kiri disertai dengan soft tissue

swelling disekitarnya.

6) USG Abdomen FAST pada tanggal 24-10-2019 jam 23.17 :

- Tampak echo cairan bebas pada morissonpouch dan cavum pleura kiri

Kesimpulan :

a) FAST positif pada morisson pouch

b) Efusi pleura kiri

2. Terapi obat
a. Melalui injeksi
b. Melalui oral

3. Data fokus
4. Analisa Data
NO DATA FOKUS PROBLEM ETOLOGI
1. Nyeri akut Agen cidera
Data Subyektif:
fisik
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian
bawah, tangan kiri, pinggang, dan kaki
bagian kiri
P= saat digerakkan

Q= cenut-cenut

R= tangan kiri, pinggang,

dan kaki bagian kiri

S= 8

T= terus menerus

Data Obyektif:
- keadaan umum lemah, kesadaran
composmentis, GCS: E4 V5 M6, TD :
119/74 mmHg, N : 82 x/menit, S : 37˚C,
RR : 24 x/menit, SPO2 : 98%
Oedema - +

- +
Kekuatan otot : 4 2

4 2
2. Ds : pasien mengatakan lemes Risiko syok perdarahan
Do : (hipovolemik) yang berlebih
- pasien tampak terdapat luka dibagian
- kaki kiri dengan jahitan dan luka
balut di kaki kiri dan tangan kiri
- hb 5,7 g/dl

3 Ds :pasien mengatakan terdapat luka di Risiko infeksi


bagian kaki tang sudah diberikan
penanganan perawatan luka jahitan
Do :
- tampak terdapal luka di bagian
telapak kaki pasien
- Terdapat balutan di bagian tangan
dan kaki bagian kiri
- Leukosit 30,4 ribu/dl
4 Ds: pasien mengatakan Risiko jatuh Kekuatan otot
Do : ku=sedang menurun
Terdapat luka balut dan luka jahit
Terdapat
Oedema - +

- +
Kekuatan otot : 4 2

4 2
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan perdarahan yang berlebih,
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka
4. Risiko jatuh berhubungan dengan kekuatan otot menurun

C. INTERVENSI
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan a. Monitor TTV dan KU a. Mengetahui kodisi pasien
keperawatan ….x 24 jam b. Kaji karakteristik nyeri b. Menentukan jenis skala dan
diharapkan pasien dapat klien dengan PQRST tempat terasa nyeri
mengintrol nyeri dengan c. Berikan posisi yang c. Membantu klien rileks dan
kriteria hasil : nyaman, tidak bising, mengurangi nyeri
a. Klien mengatakan nyeri ruangan terang dan tenang
berkurang dengan skala
d. Menambah pengetahuan
nyeri 3-4 d. Berikan informasi tentang
pasien
b. Klien terlihat rileks, cara mengurangi rasa nyeri

ekspresi wajah tidak tegang,


e. Kolaborasi pemberian
klien bisa tidur nyaman e. Menekan atau mengurangi
analgetik
Tanda-tanda vital dalam nyeri
batas normal : suhu 36-
370 C, N 60-100 x/menit,
RR 16-24 x/menit, TD
120/80 mmHg
2SeSetelah dilakukan tindakan a. Monitor status sirkulasi a. Mengetahui keadaan pasien
keperawatan selama 3×24 BP, Warna kulit, TTV b. Mengetahui tanda gejala
jam di harapkan risiko syok b. Monitor gejala gagal syok
teratasi, dengan KH: pernapasan(rendah PaO2,
a. Nadi dalam batas normal peningkatan PaO2 dan
b. Irama jantung dalam batas tingkat kelelahan otot
yang diharapkan pernapasan.)
c. Frekuensi nafas dalam c. Pantau nilai laborat: HB,
c. Menegtahui nilai laboran
batas yang diharapkan HT, AGD dan elektrolit
dalam batas normal
d. Hematokrit dalam batas d. Tempatkan pasien pada
d. untuk peningkatan preload
normal posisi supine, kaki elevasi
dengan tepat
e. Tekanan darah dalam e. Ajarkan keluarga dan
batas normal pasien tentang tanda gejala
syok dan cara
e. agar pasein mengetahui
mengatasinya
tentang syok
f. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi

f. mempercepat penyembuhan

4. Setelah dilakukan tindakan a. Kaji patologi penyakit a. Untuk mengetahui


keperawatan selama 3×24 dan potensial tindakan selanjutnya
jam di harapkan resiko tinggi
penyebaran infeksi
terhadap penyebaran infeksi
dapat teratasi dengan kriteria
hasil : b. Anjurkan /
demonstrasikan b. Pembersihan perineum
a. Klien bebas dari tanda dan pembersihan melepaskan kontaminasi
gejala infeksi perineum yang benar urinarius/fekal
b. Suhu tubuh dalam batas setelah berkemih,
normal
defekasi dan sering
c. Leukosit dalam batas
normal ganti balutan
c. Observasi tanda
c. Untuk mengetahui tanda
infeksi lain
infeksi lain
d. Kolaborasi : pantau d. Untuk mengetahui ada
pemeriksaan
tidaknya penyebaran
laboratorium
infeksi
4 Setelah dilakukan tindakan a. Kaji ulang keadaan a. Untuk mencari faktor
keperawatan selama 3x24 jam faktor risiko jatuh pada risiko jatuh pada pasien
pasien mampu untuk
klien b. Modifikasi lingkungan
menurunkan resiko jatuh,
dengan KH: b. Lakukan modifikasi dapat menurunkan
lingkungan agar lebih risiko jatuh pada pasien
1. Mengidentifikasi aman c. Meningkatkan
bahaya lingkungan kemandirian pasien
yang dapat c. Ajarkan klien tentang untuk menghindari
meningkatkan upaya penundaan risiko jatuh.
kemungkinan cidera.
cidera (menggunaan
2. Mengidentifikasi
tindakan preventif pencahayaan yang
atas bahaya tertentu baik, pasang
3. Melaporkan penghalang tempat
penggunaan cara yang tidur, menempatkan
tepat dalam benda berbahaya
melincungi diri dari ditempat yang aman) d. Mempercepat
cidera
d. Kolaborasi dengan penyembuhan pasien
dokter untuk
penatalaksanaan
vertigo pada klien

C. IMPLEMENTASI
Tgl/jam No Dx Implementasi Respon TTD
kamis, 1 Mengobservasi vital sign dan DS: Pasien mengatakan bersedia
24/10/1 keadaan umum pasien dilakukan pemeriksaan
9 DO: keadaan umum sedang,
23.58 kesadaran komposmentis, GCS
WIB E4/V5/ M6, TD: 179/113 mmHg,
nadi 86 x/ menit, RR: 20x/ menit,
suhu 36 C
jumat, 1 Mengkaji status nyeri pasien DS: Pasien mengatakan masih
25/10/ merasa nyeri pada kaki sebelah kiri
19 - P: nyeri jika digerakkan
00.03 - Q: nyeri seperti tertusuk-
WIB tusuk dan terasa panas
- R: nyeri pada kaki kiri
- S: skala nyeri 7
- T: Hilang timbul
DO: Pasien tampak meringis
kesakitan, tampak memar dan
deformitas pada tibia proksimal
sinistra
00.05 1 Memberikan triage sesuai DS: -
WIB kondisi pasien DO: Pasien masuk triage prioritas
2
00.07 1 Mengajarkan teknik relaksasi DS: pasien mengatakan merasa
WIB napas dalam lebih tenang dan mampu
mengontrol rasa nyarinya
DO: Pasien kooperatif, pasien
tampak lebih rileks
00.08 2 Mengkaji kemampuan DS: Pasien mengatakan
WIB mobilitas fisik pasien ekstremitas atas dan kaki kanan
tidak mengalami hambatan
maupun rasa sakit saat digerakkan,
kaki kanan terasa sakit dan sulit
jika digerakkan
DO: Kekuatan otot
- Ekstremitas atas: 5
- Kaki kanan: 4
- Kaki kiri: 2
00.10 3 Berkolaborasi dengan dokter DS:
WIB dalam pemberian edukasi - Pasien mengatakan paham
tentang kondisi pasien dan tentang informasi yang
program terapi yang akan diberikan
diberikan - Pasien mengatakan
menyetujui tindakan yang
akan dilakukan
- Pasien mengatakan merasa
lebih tenang setelah
terpajan informasi
DO:
- Telah diberikan informasi
dan edukasi kepada pasien
dan keluarga pasien
- Pasien tampak paham dan
kooperatif
00.20 1 Kolaborasi dengan unit DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB radiology dalam dan setuju untuk dilakukan
pengambilan foto rontgen rontgen
Cruris + knee Left DO: Pasien kooperatif, hasil
rontgen: Close fraktur cruris
proksimal sinistra
00.25 1, 2 Melakukan imobilisasi pada DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB kaki kiri berupa pemibidaian dilakukan pembidaian, pasien
mengeluh sakit saat pemasangan
bidai
DO: Pasien kooperatif, bidai telah
terpasang di kaki kiri dengan
prinsip mengunci dua sendi
00.30 1, 2 Kolaborasi dengan dokter DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB dalam pemberian cairan dipasang infus
intravena RL 20 tpm DO: Telah terpasang cairan
Dan pengambilan sample intravena RL 20 tpm di tangan
darah untuk uji laboratorium kanan pasien
Telah terambil sample darah
sesuai kebutuhan
00.35 1 Berkolaborasi dengan dokter DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB dalam pemberian injeksi diinjeksi antinyeri
intra vena ketorolac 30 mg DO: Telah masuk injeksi ketorolac
30 mg melalui intravena
00.38 1 Melakukan tindakan EKG DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB di EKG
DO: Pasien kooperatif, tindakan
berhansil dilakukan
02.00 2 Membantu pasien dalam DS: Pasien mengatakan ingin
WIB melakukan ADL (BAK) BAK dengan dibantu keluarganya
DO: Pasien BAK dibantu keluarga
menggunakan pampers, dilakukan
di tempat tidur
03.00 1, 3 Memberikan edukasi tentang DS: pasien dan keluarga pasien
WIB diagnosa pasien, terapi yang mengatakan paham tentang
diberikan, tindakan yang informasi yang diberikan
akan dilakukan, dan Pasien mengatakan bersedia untuk
persiapan pasien untuk melakukan puasa
mengikuti terapi DO: Pasien puasa pre op mulai
pembedahan dan pukul 03.00 WIB
menganjurkan untuk
berpuasa

05.00 2 Mengajarkan pasien DS: Pasien mengatakan mampu


WIB melakukan gerak ROM pasif menggerakkan ekstremitas yang
aktif pada ekstremitas yang sehat tanpa sakit dan hambatan
sehat DO: Pasien kooperatif

05.30 1 Mengobservasi ulang vital DS: Pasien mengatakan bersedia


WIB sign pasien diperiksa
DO: Keadaan umum sedang,
kesadaran komposmentis, TD:
150/100 mmHg, nadi 86x/ menit,
RR: 20x/ menit, suhu 36C
05.35 1 Mengkaji ulang status nyeri DS:
WIB pasien Pasien mengatakan masih merasa
nyeri pada kaki sebelah kiri
- P: nyeri jika digerakkan
- Q: nteri seperti tertusuk-
tusuk dan terasa panas
- R: nyeri pada kaki kiri
- S: skala nyeri 4
- T: Hilang timbul
DO: Pasien masih tampak
menahan nyeri
05.37 1 Menganjurkan pasien DS: Pasien mengatakan bersedia
WIB melakukan teknik relaksasi DO: Pasien kooperatif, pasien
napas dalam untuk tampak mampu mengontrol nyeri
mengontrol dan mengurangi
rasa nyeri
06.00 1, 2 Mengantarkan pasien DO: Pasien dan keluarga pasien
WIB menuju bangsal Anggrek 1 bersedia dipindah ke ruang
Anggrek 1 sebelum dilakukan
terapi pembedahan
DO: Pasien telah dipindah ke
ruang Anggrek 1 menggunakan
brankar dan ambulance.
Sabtu

D. EVALUASI
Tgl/jam No Dx Evaluasi TTD
Rabu, 1 S:
09/10/ - Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada kaki sebelah
19 kiri
05.45 - P: nyeri jika digerakkan
WIB - Q: nteri seperti tertusuk-tusuk dan terasa panas
- R: nyeri pada kaki kiri
- S: skala nyeri 4
- T: Hilang timbul
O:
- Keadaan umum sedang
- Kesadaran composmentis
- GCS : E4/V5/M6
- TTV:
TD: 150/100 mmHg
Nadi: 86x/ menit
RR:20x/ menit
Suhu: 36 C
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien tampak mampu mengontrol nyeri
- Pasien terpasang spalk pada kaki kiri
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi di bangsal
- Pertahankan cairan intravena
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Pertahankan pembidaian

05.45 2 S:
WIB - Pasien mengatakan ektremitas atas dan kaki kanan tidak
mengalami hambatan untuk bergerak
- Pasien mengatakan kaki kiri sulit dan sakit bila digerakkan
O:
- Pasien bedrest
- Tampak aktivitas pasien dilakukan di tempat tidur dengan
bantuan orang lain
- Pasien tampak lemah dan menahan nyeri
- Pasien terpasang spalk pada kaki kiri
- Kekuatan otot:
5 5
4 2

A: masalah belum teratasi


P: lanjutkan intervensi di bangsal
- Lakukan gerak ROM aktif pasief pada ekstremitas yang
sehat
- Pertahankan program imobilisasi pada kaki yang
mengalami fraktur
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitasnya

05.45 3 S:
WIB - Pasien mengatakan paham tentang informasi yang
diberikan
- Pasien mengatakan menyetujui tindakan yang akan
dilakukan
- Pasien mengatakan merasa lebih tenang setelah terpajan
informasi
O:
- Telah diberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien
- Pasien tampak paham dan kooperatif
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

4
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ramali. 2011. Kamus Kedokteran. Jakarta : PT. Djambata.

Brunner & Suddart . 2010. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Gustillo. 2010. Management off Fracture. Florida : Gainesville.

Nanda International. 2015-2017. Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta: Buku Kedokteran
ECG.

Nanda NIC NOC. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis. Jogja: Mediaction

Smeltzer. 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta : PT.Rineka Cipta

Zairin, Noor Helmi. 2012. Buku Ajar Aplikasi Asuhan Keperawatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Zairin, Noor Helmi. 2012. Buku Saku Kegawatdaruratan di Bidang Bedah Ortopedi. Jakarta
Selatan : Salemba Medika.

Zairin, Noor Helmi. 2016. Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta Selatan : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai