Anda di halaman 1dari 52

1.

Pengertian Fetal

Pola gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan janin, dimana
gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu ketika gerakan ini dirasakan.
Data sedikitnya 10 gerakan per hari dianggap lazim.

Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan 34-36 minggu bagi
wanita yang beresiko rendah mengalami insufisiensi uteroplasenta. Sedangkan bagi
wanita yang faktor resikonya telah diidentifikasi, perhitungan gerakan janin dilakukan
pada usia kehamilan 28 minggu. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan
oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida pada
kehamilan 18 minggu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu
dapat diraba secara objektif oleh pemeriksanya, ballottement dalam uterus dapat
diraba pada kehamilan yang lebih tua. Gerakan janin normal yaitu sekelompok atau
beberapa kelompok aktivitas tungkai dan tubuh janin yang menunjukkan normalitas.

2. Hal Yang Mempengaruhi Gerakan Janin

 Kapan gerakan muncul

 Usia kandungan

 Kadar glukosa

 Stimulus suara

 Penggunaan obat-obatan & kebiasaan merokok

 Asidemia

 Polihidramnion

 Oligohidramnion

3. Cara Menghitung Gerakan Janin

Pengkajian riwayat merupakan langkah yang penting. Klien sering melaporkan


penurunan gerakan janin karena mereka lupa merasakan aktivitas janin selama
periode waktu tertentu dan juga tidak terlalu perhatian terhadap hal ini. Anjurkan
klien untuk fokus pada aktivitas janin selama periode waktu satu jam, terutama saat
ia sedang beristirahat, dalam kondisi gizi baik, dan asupan cairan cukup. Apabila
klien mampu membaca dan memahami prosedur grafik dasar, maka dapat
menggunakan metode menghitung sampai 10 :

1) Jadwalkan satu sesi perhitungan per hari

2) Jadwalkan sesi pada waktu yang sama setiap hari.


3) Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan teridentifikasi dalam 1 jam

4) Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 1 jam, jika dibutuhkan waktu lebih
lama untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika tidak terasa gerakan dalam 1 jam,
maka hubungi bidan.

Kelebihan metode ini yaitu : mudah digunakan, singkat dan mudah diinterpretasi.

Pengertian DDJ

Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata saat wanita tidak
sedang bersalin, atau diukur di antara dua kontraksi. Bunyi denyut jantung janin
seperti bunyi detik jam dibawah bantal. Dengan alat fetal electro cardiograph denyut
jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dapat di dengarkan oleh alat
yang bernama Leanec dan Doppler.

1.Pengertian Non stress (NST)

Non stress test (nst) adalah pemeriksaan kesehatan janin dengan menggunakan
kardiotokografi pada umur kehamilan > 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
menilai hubungan gambaran djj dan aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini dikenal
juga dengan nama aktokardiografi, atau fetal activity acceleration determination
(faad). Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar denyut jantung janin,
variabilitas, dan timbulnya akselerasi yang menyertai gerakan janin.

2. Tehnik Pemeriksaan Non Stress Test (NST)

a) Pasien berbaring dalam posisi semi-fowler, atau sedikit miring ke kiri. Hal ini
berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah ke janin dan mencegah terjadinya
hipotensi.

b) Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu, nadi, dan


frekuensi pernafasan ibu. Kemudian selama pemeriksaan dilakukan, tensi diukur
setiap 10-15 menit (hasilnya dicatat pada kertas ktg).

c) Aktivitas gerakan janin diperhatikan dengan cara:

d) Menanyakan kepada pasien.

e) Melakukan palpasi abdomen.

f) Melihat gerakan tajam pada rekaman tokogram (kertas ktg).

g) Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakan janin,


dilakukan perangsangan janin, misalnya dengan menggoyang kepala atau bagian
janin lainnya, atau dengan memberi rangsang vibro-akustik (dengan membunyikan
bel, atau dengan menggunakan alat khusus untuk keperluan tersebut).
h) Perhatikan frekuensi dasar djj (normal antara 120 – 160 dpm).

i) Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas ktg. Perhatikan
apakah terjadi akselerasi djj (sediktinya 15 dpm).

j) Perhatikan variabilitas djj (normal antara 5 – 25 dpm).

k) Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit.

3. Interpretasi Non Stress Test (Nst)

1. Reaktif:

 Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit, disertai dengan


akselerasi sedikitnya 15 dpm.

 Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 – 160 dpm.

 Variabilitas djj antara 5 – 25 dpm.

2. Non-reaktif:

 Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak terdapat akselerasi
pada gerakan janin.

 Frekuensi dasar djj abnormal (kurang dari 120 dpm, atau lebih dari 160 dpm).

 Variabilitas djj kurang dari 2 dpm.

3. Meragukan:

 Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau terdapat akselerasi
yang kurang dari 15 dpm.

 Frekuensi dasar DJJ abnormal.

 Variabilitas DJJ antara 2 – 5 dpm.

Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan janin yang baik sampai 1
minggu kemudian (spesifisitas 95% – 99%).hasil nst yang non-reaktif disertai
dengan keadaan janin yang jelek (kematian perinatal, nilai apgar rendah, adanya
deselerasi lambat intrapartum), dengan sensitivitas sebesar 20%.hasil nst yang
meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam. Oleh karena rendahnya nilai
sensitivitas nst, maka setiap hasil nst yang non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih
lanjut dengan contraction stress test (CST), selama tidak ada kontraindikasi.
4. Penyebab Umum Nonreaktivitas Pada Non Stress Test (NST)

Penyebab pada janin :

- usia kandungan (28-32 minggu)

- tahap tidur yang dalam

- hipoksia

- oligohidramnion

- sistem saraf pusat atau kelainan jantung

- irama sirkardian Penyebab pada ibu :

- penyakit (mis, diabetes, hipertensi)

- obat-obatan (mis.beta bloker, depresan ssp, tokolitik, steroid)

- penggunaan obat-obatan terlarang

- kebiasaan merokok

- korioamnionitis

- dehidrasi

5. Peran Bidan

Pemantauan janin melalui tes nonstres ini, bidan berkolaborasi atau bekerja dalam
tim ahli dalam pelaksanaannya. Pemeriksaan ini bukan merupakan kewenangan
bidan. Namun bidan perlu mengenal dan mengetahui tentang tes nonstres ini,
sehingga dapat memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada klien,
terutama klien yang memerlukan pemeriksaan ini.

1. Pengertian Amniosintesis

Amniosintesis adalah metode untuk mendapatkan cairan amnion dengan


visualisasiultrasound langsung, suatu jarum dimasukkan secara transabdominal ke
dalam uterus. Cairan amnion ini diambil dengan spuit dan dilakukan berbagai
analisis. Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan
mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi
janin, serta tingkat kematangannya. Dengan menganalisis air ketuban, sehingga
dapat menentukan kadar bilirubin secara spectroskopik. Menentukan kadar
kreatinin, dan pemeriksaan sitologik air ketuban. Serta pemeriksaan kadar enzim
alkali fosfatase total dan alkali fosfatase tahan panas (hsap: heat stable alkaline
phospatase). Mulai kehamilan 26 minggu sampai kehamilan 42 minggu kadar
alkaline fozfatase total dan tahan panas akan menaik terus menerus setiap
minggunya. Pada postmaturitas di dapatkan kadar hsap yang lebih rendah dari
kehamilan normal 40-42 minggu.

Kajian-kajian berikutnya akan dilakukan pada specimen cairan yang di aspirasi


antara umur kehamilan 14 sampai 18 minggu. Hasil analisis biasanya baru diperoleh
setelah paling cepat 3 minggu.dan uji dagnostik yang lebih baru telah dirancang
untuk menghindari hasil yang terlalu lama ini.

Sistem Muskuloskeletal ini memiliki komponen utama nya yaitu tulang dan jaringan
ikat dimana didalamnya sebagai penyusun tubuh yang terdiri dari kurang lebih 25 %
berat badan dan 50 % terdiri dari otot. dari system ini juga difungsikan sebagai
penopang bentuk badan serta pergerakan tubuh manusia system ini terdiri dari
tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkan struktur-struktur ini.

manusia ini terdiri dari 206 tulang yang menyusun rangkanya. Bagian tulang yang
terpenting adalah tulang belakang karena hal ini tulang belakang difungsikan
sebagai penopang bentuk tubuh manusia.

Sehingga untuk lebih jelas nya anda bisa memperhatikan beberapa keterangan di
bawah ini dengan sudah di lengkapi gmbaran – gambaran yang mudah untuk di
pahami.

Pengertian kardiofasikular

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses


pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari
organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri
yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju
jantung. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem
organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong
stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari
kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme
setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh :

- Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan .

- Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula
dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus
besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh

Sistem integumen merupakan sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
merupakan bagian sistem organ terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,
kuku, kelenjar keringat dan produknya berupa keringat atau lendir. Intergumen
berasal dari bahasa Latin integumentum, yang berarti penutup.

Organ ini merupakan organ terbesar, tertipis, dan sangat penting. Karakter spesifik
dari organ ini yaiti mampu memperbaiki sendiri atau self-repairing dan menjadi
mekanisme pertahanan tubuh pertama.

Adapun fungsi sistem integument, diantaranya:

• Sebagai pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet,


dan mekanik, kimia, atau suhu

• Sebagai penerima sensasi berupa sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu

• Sebagai pengatur suhu yaitu untuk menurunkan kehilangan panas saat suhu
dingin dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas

• Sebagai fungsi metabolik yaitu menyimpan energi melalui cadangan lemak;


sintesis vitamin D

• Sebagai fungsi Ekskresi yaitu mengeluarkan keringat, minyak dan garam.

Berikut ini beberapa contoh sistem intergumen, diantaranya:

Kulit

Secara struktural, kulit terbagi menjadi 3 lapisan utama yakni:

1. Epidermis, lapisan epidermis ini terbagi menjadi:

• lapisan basal (stratum germinativum) yang merupakan lapisan terbawah


dari epidermis, terdapat melanosit yakni sel dendritik yang membentuk
melanin
• lapisan Malpighi (stratum spinosum), ini merupakan lapisan yang paling
tebal
• lapisan granular (stratum granulosum), lapisan ini memiliki granula-
granula)
• lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan ini terdiri dari 20 hingga 25 lapis
sel tanduk tanpa inti.

2. Dermis, ini merupakan lapisan dibawah epidermis dan terdiri atas jaringan ikat.
3. Jaringan subkutan atau hipodermis, ini merupakan lapisan terdalam yang banyak
mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Terdiri atas jaringan
adipose sebagai bantalan antara kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang.

Rambut

Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Ada 2 jenis rambut yaitu
rambut terminal yaitu rambut yang dapat panjang dan pendek dan rambut velus
yaitu rambut yang pendek, halus dan lembut. Rambut tersusun atas akar yang
merupakan sel tanpa keratin dan batang yang terdiri dari sel keratin.

Kuku

Pada permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki terdapat lempeng keratin
yang keras dan transparan yang tumbuh dari akar yang disebut dengan kutikula.
Pertumbuhan kuku rata-rata sekitar 0,1 mm per hari. Pembaruan total kuku jari
tangan yaitu 170 hari, sedangkan kuku kaki yaitu 12- 18 bulan.

Kelenjar Kulit

Kulit terdiri dari dua kelenjar yaitu kelenjar sebacea dan sudorifera. Kelenjar
Sebasea berfungsi untuk mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel
rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus
lentur dan lunak. Sedangkan, kelenjar keringat (sudorifera) berfungsi untuk
mengeluarkan keringat pada saat suhu tubuh meningkat.

Sisik

Sisik merupakan bagian dari sistem intergumen hewan, sisik merupakan penutup
luar tubuh hewan. Secara umum, sisik berarti semacam lapisan kulit keras dan
berhelai-helai, sisik ini diantaranya ada pada ikan, ular atau kaki ayam dan lain
sebagainya.

Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah


semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat
seluler.

Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,

• katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk


mendapatkan energi
• anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-
molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.[1]

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan
hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut
sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik,
penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia
disebut katalis.

Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
bereaksi dengan dikatalisis enzimpada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan
senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya.
Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut
metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut
metabolomika.

Saluran pernapasan atas merujuk pada bagian-bagian tersebut pada saluran


pernapasan:

• hidung

• tenggorokan:faring dan laring

Infeksi saluran pernapasan atas adalah salah satu infeksi yang paling umum terjadi
di dunia.Hidung adalah tempat dimulainya proses pernapasan. Di hidung terdapat
Rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk ke hidung agar udara tersebut bersih dan tidak kotor.Pada tenggorokan
terdapat batang tenggorokan, di batang tenggorokan tersebut terdapat katup yang
berfungsi untuk membuka dan menutup saluran pernapasan.Batang tenggorokan
kemudian terbagi menjadi dua yang disebut dengan bronkus, bronkus berfungsi
sebagai jalannya udara menuju paru-paru. Di paru-paru, bronkus berkembang
menjadi lebih banyak, atau disebut juga bronkiolus. Bronkiolus berakhir alveolus
atau gelembung paru-paru. Di alveolus atau gelembung paru-paru terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Alveolus sangat mudah robek karena hanya terdiri dari
satu pembuluh darah.

Sistem Persyarafan

1. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta
terdiri terutama dari jaringan saraf yang merupakan sistem koordinasi berupa
penghantaran impuls saraf ke saraf pusat dan nantinya memberikan tanggapan
rangsangan.

2. ORGANISASI STRUKTURAL SISTEM SARAF Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat


Saraf Aferen (Sensorik) Otak Sistem Saraf Perifer Saraf Eferen (Motorik) Medulla
Spinalis Secara Fungsional Saraf Otonom (Involunter) Saraf Somatik (Volunter)
Saraf ParasimpatisSaraf Simpatis

3. Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis sel yaitu : Neuron Neuroglia
4.  Neuron terdiri dari badan sel, akson, sel schwan, lapisan myelin, nodus ranvier
dan beberapa dendrit.

5. Sel Saraf Sensorik Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima


rangsangan) ke SSP 2. Sel Saraf Motorik Berfungsi menghantarkan impuls dari SSP
ke efektor. 3. Sel Saraf Penghubung (Interneuron) Menghubungkan neuron sensorik
dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

6. KLASIFIKASI NEURON Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan fungsi,


yaitu:

7. Disebut juga sel glia yang memberikan dukungan, nutrisi dan melindungi
neuron. Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia, astrosit, sel ependimal dan
mikroglia yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik.

8. Potensial Istirahat (Potensial Membran) Sel saraf yang sedang beristirahat,


seperti sel lain dalam tubuh, mempertahankan perbedaan potensial listrik (-50mV
sampai -80mV) pada membran sel di antara bagian dalam sel dan cairan
ekstraselular di sekeliling sel.

9. Potensial Aksi

10. Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi
organ dan anggota tubuh serta tempat budi pekerti manusia terletak.  Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang atau medula spinalis

11. Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar), Brain stem (batang otak) dan
Cerebelum (otak kecil) Otak manusia memiliki bobot 2% dari keseluruhan berat
tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan
putih (white matter)

12. Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak
bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang  White
Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin
(warna putih) - lapisan dalam serebrum  Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan yang
terletak diantara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat.

13. CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga) membran jaringan ikat yang disebut
Meningen. Meningen ini membentuk bagian dalam tengkorak, melindungi sinus
vena dan berisi Cairan cerebrospinal (CSF). Lapisan bagian luar disebut Dura
mater. Lapisan tengah disebut Arachnoid mater. Lapisan bagian dalam disebut
Pia mater.

14. Komposisi : menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak
mengandung protein.  Diproduksi : pleksus koroid dan sekresi oleh sel – sel
ependimal.  Fungsi : sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medula
spinalis. Media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta
medula spinalis.

15. Tersusun oleh dua hemisfer, yang membentuk bagian terbesar otak. 
Hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus ( frontal, parietal, oksipital,
dan temporal). 1. fisura longitudinal 2. fisura transversal 3. sulkus pusat (fisura
rolando) 4. sulkus lateral (fisura sylfius) 5. sulkus parieto-oksipital  Korteks serebri
bergulung2/berlipat tidak teratur yang disebut girus, Lekukan diantaranya : sulkus 
Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan transversal Corpus
Callosum

16. Ventrikel Otak

17. penalaran, perencanaan, berbicara, gerakan, emosi, dan pemecahan masalah


Memprose s informasi visual Pengolahan pendengaran , ingatan baru, pemahaman
bahasa Pengolahan informasi sensorik, gerakan Precentral gyrus Postcentral gyrus

18. Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan epithalamus

. 1. Thalamus berfungsi memulai memproses impuls sebelum ke corteks serebri


yaitu menseleksi, memproses dan pusat relay. 2. Hypothalamus yang berlokasi di
inferior thalamus, melakukan fungsi vegetatif penting kehidupan, seperti pengaturan
frekwensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan,
dan ekspresi emosi. 3. Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon
termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang mempengaruhui
pertumbuhan dan perkembangan).

19. mendukung berbagai fungsi termasuk emosi, perilaku, memori jangka panjang,
dan penciuman.

20. Brain stem (batang otak)  Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain
(otak tengah), pons dan medulla oblongata. Midbrain  menghubungkan pons dan
serebelum dengan serebrum  berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks
Pons  Pons menghubungkan medulla yangpanjang dengan berbagai bagian otak
melalui pedunkulus serebral  Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur
frekwensi dan kedalaman pernapasan  Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak
dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf cranial VIII. Medulla oblongata
 berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari bagian atas spinal
cord. Ia mengandung banyak jalur serabut saraf.  Nuklei dari medulla oblongata
memainkan peran penting mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, dan
menelan.  Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di
dalam medulla.

21. Cerebellum (otak kecil) Cerebelum berhubungan dengan midbrain, pons


dan medulla oblongata. Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua
massa lateral, hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk
mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik,
mempertahankan keseimbangan tubuh

22. Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal mll foramen magnum, berakhir
diantara vertebra L1 dan L2  Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari
area urutan korda melalui foramina intervertebral.  Foramen intervertebra adalah
ruangan antara vertebra dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang
berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan vertebra dapat bergerak. 
Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai lumbal pertama.  Sebagai jalur
komunikasi / pesan ke dan dari otak sebagai pusat refleks.

23. 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8 • 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
• 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5 • 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5 • 1
pasang saraf spinal koksigeal; C0

24. Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.

25. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. Radiks
dorsal terdiri dari kelompok – kelompok serabut sensorik yang memasuki korda.
Radiks ventral adalah penghubung ventral dan membawa serabut motorik dari
korda.

26. Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur keatas (jalur
sensorik) dan kebawah (jalur motorik).  Traktus spinothalamik (sensorik)
mengantar sensasi nyeri, temperatur, sentuhan kasar.  Jalur posterior yang disebut
fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang membawa sensai sentuhan halus,
posisi dan getaran.  Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal
(pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari
korteks motorik pada otak dan disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord.
Berfungsi untuk gerakan yang menurut kemauan dan menstimulasi aktifitas otot
yang selanjutnya menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang berfungsi
menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks cerebral, basal
ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari traktus pyramidal. Berperan untuk
mempertahankan tonus otot dan gerakan kasar.

27. Merupakan sistem saraf yg menghubungkan semua bagian tubuh dengan


saraf pusat Terdiri dari : - 12 pasang urat saraf otak (nervus cranialis) - 31 pasang
urat saraf tulang belakang (nervus spinalis)

28. Klasifikasi Saraf Kranial 1. saraf Olfaktori (CN I) 2. saraf Optik (CN II) 3. saraf
Okulomotorik (CN III) 4. saraf Troklear (CN IV) 5. saraf Trigeminal (CN V) 6. saraf
abdusen (CN VI) 7. saraf Fasial (CN VII) 8. saraf vestibulokoklear (CN VIII) 9. saraf
Glosfaringeal (CN IX) 10. Saraf Vagus (CN X) 11. Saraf aksesori spinal (CN XI) 12.
Saraf hipoglosal (CN XII)
29. SARAF OLFAKTORI (SENSORIK) menerima rangsang dari hidung dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau. 2. SARAF OPTIK
(saraf sensorik) Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai persepsi visual. 3. SARAF OKULOMOTORIK (sensorik dan
motorik tapi sebagian besar motorik) Menggerakkan sebagian besar otot mata. 4.
SARAF TROKLEAR (gabungan sensorikdan motorik tapi sebagian besar adalah
saraf motorik) Menggerakkan beberapa otot mata 5. SARAF TRIGEMINAL (saraf
gabungan tapi sebagian besar saraf sensorik)  Sensori : menerima rangsangan
dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan.  Motorik : menggerakkan
rahang 6. SARAF ABDUSEN (saraf gabungan tapi sebagian besar saraf motorik)
Abduksi mata

30. SARAF FASIAL(saraf gabungan ) Sensori: menerima rangsang dari bagian


anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa. Motori : mengendalikan
otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah. 8. SARAF VESTIBULOKOKLEAR
(hanya terdiri dari saraf sensorik) Sensori sistem vestibular : mengendalikan
keseimbangan Sensori koklea: menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai
suara. 9. SARAF GLOSOFARINGEAL Sensori : menerima rangsang dari bagian
posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa Motorik; mengendalikan
organ-organ dalam. 10. SARAF VAGUS (saraf gabungan) Sensori : menerima
rangsang dari organ dalam Motorik : mengendalikan organ-organ dalam 11. SARAF
AKSESORI SPINAL (Saraf gabungan) Mengendalikan pergerakan kepala 12.
SARAF HIPOGLOSAL (gabungan tapi sebagian besar saraf motorik) Mengendalikan
pergerakan lidah

31. Saraf Spinal saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna
vertebra temapt munculnya saraf tersebut. a. saraf serviks : 8 pasang. C1 – C8 b.
saraf toraks : 12 psg. T1 – T12 c. saraf lumbal : 5 psg. L1 – L5 d. saraf sakral : 5
psg. S1 – S5 e. saraf koksiks : 1 psg

32. Mengatur kerja organ tubuh yang tidak disadari  Terdiri dari: - SARAF
SIMPATIK - SARAF PARASIMPATIK 1. SARAF SIMPATIK, FUNGSINYA: -
Mempercepat denyut jantung - Memperlebar pembuluh darah - lambung istirahat/
relaksasi - pupil mata melebar - mempertinggi tekanan darah - melebarkan bronkhus
- mengerutkan limpa - memperlambat gerak peristaltik, dll

33. Memperlambat denyut jantung 2. Mempersempit pemb. Darah 3.


Mempertinggi tekanan darah 4. Mengembangkan limpa 5. Mempercepat gerak
peristaltis 6. Memperkecil pupil 7. Menaikkan sekresi ludah 8. Menurunkan sekresi
adrenalin 9. Mempersempit bronkus

34. pada dasarnya fungsi dari sistem simpatis adalah untuk memobilisasi energi
dalam situasi yang membuat stress melalui peningkatan frekuensi jantung, tekanan
darah, konsentrasi gula darah, dan aliran darah ke otot rangka.  Sistem
parasimpatis bekerja berlawanan dengan sistem simpatis. Sistem ini mengubah dan
menyimpan energi melalui penurunan frekuensi jantung dan tekanan darah serta
stimulasi sal pencernaan untuk memproses makanan.  Kedua sistem ini bekerja di
bawah sadar untuk mempertahankan lingkungan internal atau homeostasis.

Contoh Perhitungan Berat Badan Ideal dengan IMT

Misalkan ada seseorang dengan tinggi 165 cm memiliki berat badan 73 kg. Apabila
kita ingin menghitung IMT orang tersebut, maka berikut ini adalah proses
penghitungannya.

Berat Badan = 67 kg;

Tinggi Badan = 165 cm = 1,65 m;

IMT = Berat Badan / (Tinggi Badan x Tinggi Badan) = 67 / (1,65 x 1,65)

IMT = 24,6

Setelah memasukkan nilai berat dan tingginya, didapat indeks massa tubuh orang
tersebut sebesar 24,6. Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa orang
tersebut memiliki berat badan ideal karena nilai IMTnya berada di antara 18,5 dan
24,9 (lihat tabel di atas). Anda bisa menggunakan kalkulator berat badan ideal yang
ada di bagian bawah jika ingin mengetahui IMT Anda.

Sebagai catatan, pengukuran dengan rumus ini hanya dapat diaplikasikan pada
mereka yang berusia di bawah 60 tahun. Perhitungan indeks massa tubuh ini juga
tidak dapat diaplikasikan pada penderita penyakit kronis, anak-anak, ibu hamil, ibu
yang menyusui, dan juga atlet.

Berat badan yang ideal tergantung dari tinggi badan dan jumlah massa otot yang
dimiliki seseorang. Kita bisa mengetahui berat badan seseorang itu ideal atau tidak
dengan cara menghitung indeks massa tubuhnya.

Rumus Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh (IMT) didapatkan dengan cara membagi berat badan dengan
tinggi badan kuadrat. Berat badan yang dihitung menggunakan satuan kilogram (kg),
sedangkan tinggi badan dalam satuan meter (m). Gambar berikut adalah rumus
untuk mendapatkan indeks massa tubuh berikut dengan tabel makna nilai masing-
masing hasilnya.

Dari tabel pada gambar di atas, kita bisa mengatakan seseorang memiliki berat
badan ideal jika indeks massa tubuhnya berkisar antara 18,5 hingga 24,9. Apabila
IMTnya lebih rendah dari 18,4 maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki berat
badan kurang. Sedangkan bila IMTnya lebih besar dari 24,9 orang tersebut memiliki
berat badan berlebih. Seseorang yang mengalami obesitas memiliki nilai IMT di
atas 40. Angka-angka indeks massa tubuh ini lah yang bisa kita jadikan ukuran berat
badan ideal. Singkatnya, kita bisa menganggap rumus IMT ini sebagai rumus berat
badan ideal. Agar lebih jelasnya, mari kita coba menghitung berat badan dengan
rumus tersebut ini.

Perubahan Kehamilan Pada Darah Dan Pembekuan Darah, Sistem Pernafasan


Serta Sistem Persyarafan

Perubahan Dan Adaptasi Fisiologis Kehamilan Tri Mester I,II, Dan III Pada Darah
Dan Pembekuan Darah, Sistem Pernafasan Serta Sistem Persyarafan

Pengertian darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.

Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di


seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-
zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari
sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Tubuh manusia tersusun dari milyaran sel darah yang memiliki fungsi yang vital.
Terdapat tiga tipe sel darah pada manusia, sel darah merah yang merupakan jumlah
sel darah terbanyak, sel darah putih, dan trombosit, yang masing-masing memiliki
fungsi dan kadar yang berbeda dalam tubuh. Salah satunya adalah penghitungan
jumlah sel darah dimana terdapat standar jumlah sel darah untuk mengindikasikan
kondisi tubuh manusia. Standar jumlah sel darah tergantung beberapa faktor, yaitu
jenis kelamin, usia, dan lain-lain.

Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel,
yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat
gizi ke Jaringan dan membawa karbondioksida serta hasil limbah lainnya pada
kehamilan ibu dapat mengalami :

• Anemia

Penyakit anemia defisiensi besi memang paling sering dialami ibu hamil.
Masalahnya, saat hamil kebutuhan akan zat-zat makanan bertambah. Konsentrasi
darah dan sumsum tulang pun berubah. Akibatnya, ibu hamil kekurangan zat besi
dalam darahnya. Seperti kita tahu, semasa hamil dan menyusui kebutuhan zat besi
meningkat tajam. Nah, kebutuhan zat besi akan bertambah sejalan dengan
perkembangan janin, plasenta, dan peningkatan sel darah merah ibu. Anemia
defisiensi besi paling banyak diderita ibu hamil yang justru membutuhkan asupan
unsur besi dari makanan lebih dari biasanya. Bisa juga karena adanya gangguan
pencernaan.

Saat berbadan dua, otomatis keperluan akan suplai darah bertambah. Terjadilah
perubahan volume darah yang dihasilkan dari peningkatan plasma darah. Namun
sering kali, peningkatan plasma darah tidak diimbangi dengan peningkatan sel-sel
darah. Harusnya perbandingan susunan pertambahan elemen darah merah adalah
sel darah 18%,plasma 30% dan hemoglobin 19%.

Nah di sinilah perlunya peningkatan asupan zat besi untuk memproduksi sel darah
merah. Kalau tidak, akibatnya terjadi pengenceran darah atau viskositas
(kekentalan) darah berkurang.

Yang penting diingat, dalam kondisi ini, ibu hamil perlu menjaga agar jangan sampai
terjadi anemia. Sebab, haemodilusi sering kali membuat hemoglobin atau kadar
darahnya menjadi lebih rendah, kurang dari 10g/dl, dibandingkan cairan ekstranya.

Standar WHO minimalnya adalah 12g/dl. Akibatnya, gejala yang muncul, ibu hamil
mudah letih, lesu, lemah, lelah, lunglai, dan mata berkunang-kunang. Bahkan pada
banyak kasus anemia bisa sangat membahayakan karena dapat terjadi perdarahan
sehingga mengancam kehamilan.

Memang, banyak ibu yang masih mampu beraktivitas normal meski kadar Hb-nya
mencapai 10 g/dl. Mereka bisa beraktivitas seperti biasa tanpa mengeluh sehingga
kehamilan tetap berjalan baik dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Tetapi ibu jangan
terlena, sebab bila Hb di bawah 7g/dl, kehamilan dan persalinan penuh risiko,
seperti perdarahan yang berat.

• Hipertensi

Hipertensi atau penyakit darah tinggi terjadi karena adanya pembuluh darah yang
menegang sehingga membuat tekanan darah meningkat.Tekanan darah bisa
mencapai 140/90 sementara batas normal untuk tekanan darah atas antara 100-120
dan tekanan bawah 70-85.

Ada ibu yang sudah mengidap hipertensi sebelumnya namun ada juga hipertensi
yang justru baru terjadi saat hamil. Kondisi yang disebut terakhir inilah yang disebut
dengan preeklamsia dan eklamsia. Preeklamsia biasanya terjadi pada kehamilan
lebih dari 20 minggu dan harus segera ditangani agar tak meningkat menjadi
eklamsia yang tak saja bahaya buat ibu tapi juga janin.
Hipertensi berbahaya karena pembuluh darah menyempit sehingga asupan
makanan ke bayi menjadi sedikit. Tak jarang, hipertensi pada kehamilan bisa
membuat janin meninggal, plasenta terputus, pertumbuhan terganggu. Gejala
hipertensi adalah pusing dan sakit kepala, kadang disertai bengkak di daerah
tungkai, penglihatan menjadi kabur, perut terasa sakit atau panas, denyut nadi yang
cepat dan tes laboratorium menunjukkan protein yang tinggi dalam urine.

Hipertensi yang parah atau ekslamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi yang
terus meningkat dan kadar protein yang lebih tinggi lagi dalam urine, sehingga
menyebabkan berkurangnya jumlah urine. Risiko eklamsia sangat besar, ibu bisa
mengalami kejang-kejang hingga tak terselamatkan, gagal ginjal, dan kerusakan
hati. Pada janin, aliran darah ke janin berkurang sehingga mengalami gangguan
pertumbuhan. Jika jiwa ibu terancam, biasanya keselamatan ibu lebih diprioritaskan.
Sedangkan bayi akan dikeluarkan dengan proses induksi untuk menghasilkan
persalinan normal.

Hipertensi tak selalu berdampak buruk bagi kehamilan. Asalkan terkontrol, penyakit
tekanan darah tinggi ini tak akan jadi masalah. Bahkan untuk kasus preeklamsia,
pada umumnya setelah masa kehamilan, penyakit tersebut akan menghilang
dengan sendirinya.

• Hipotensi

Ada juga ibu hamil yang mempunyai tekanan darah rendah (ukuran tekanan darah
90/60). Hanya saja hal ini tidak sampai berakibat fatal. Gejala yang dialami
umumnya sama dengan hipertensi yaitu pusing-pusing dan sakit kepala disertai
tubuh lemas. Hipotensi biasanya terjadi karena ibu kurang tidur atau kurang istirahat
dan kecapekan.

Penanganannya cukup dengan banyak istirahat dan cukup tidur. Makanan


berkolesterol tinggi selama porsinya tidak banyak boleh saja, begitu juga makanan
yang bergaram atau asin.

Umumnya, ibu hamil akan mengalami penurunan tekanan darah (hipotensi),


terutama di usia kehamilan 20 minggu hingga maksimal di usia 32 minggu. Jika
penurunan ini terjadi secara gradual atau perlahan dan tak menimbulkan keluhan,
maka terbilang normal, karena sesudah itu tekanan darah akan kembali normal atau
sedikit lebih rendah dari normal. Kisaran tekanan darah normal yang umum adalah
terendah 80/60 dan paling tinggi 120/80.

Hipotensi terjadi bila tekanan darah ibu berada di bawah dari biasanya. Misalnya
tekanan darah ibu normalnya adalah 100/70 kemudian turun menjadi 80/60, ini
dapat dikatakan tidak normal. Penurunan ini dapat menimbulkan keluhan seperti
pusing dan mata berkunang-kunang. Pada ibu hamil, tekanan darah yang menurun
ini bersifat fisiologis atau terjadi karena adanya kehamilan.
Secara ilmiah penyebabnya bisa diterangkan sebagai berikut; saat hamil, tubuh ibu
memproduksi hormon progesteron. Hormon ini memengaruhi otot-otot menjadi lebih
relaks. Kemudian memengaruhi pembuluh-pembuluh darah ibu yang cenderung
melebar. Pelebaran pembuluh darah inilah yang membuat tekanan darah menurun.

Karena terbilang normal, tentunya penurunan tekanan darah ini tak berbahaya
sehingga ibu hamil tak perlu khawatir. Malah, penurunan tekanan darah ini
bermanfaat besar untuk ibu maupun janinnya. Sebab, pembuluh darah yang
melebar akan memperbanyak volume darah di dalam tubuh. Dengan kata lain,
kapasitas pembuluh darah akan lebih besar sehingga dapat lebih banyak
menampung masukan cairan ekstra. Ini akan memicu terjadinya haemodilusi darah
atau darah lebih cair karena pada kondisi ini darah ibu hamil akan terlihat lebih cair.

Dengan tekanan darah rendah ini, tubuh mempersiapkan diri untuk persalinan.
Dengan jumlah cairan darah yang relatif banyak, perdarahan hingga 500 cc (kira-kira
2 gelas) tidak akan membuat ibu hamil pingsan. Ajaibnya, persiapan ini dilakukan
secara perlahan selama 9 bulan.

Selain itu, pelebaran pembuluh darah ini akan membantu kelancaran asupan
makanan pada janin.

Asupan makanan akan semakin banyak sehingga pertumbuhan janin pun akan
semakin baik. Selain itu, asupan makanan yang disalurkan ke berbagai organ tubuh,
seperti payudara, akan lebih lancar sehingga biasanya payudara ibu hamil akan
terlihat lebih besar.

Pelebaran pembuluh darah pun terjadi di daerah vagina. Akibatnya, vagina jadi lebih
lembap dan lentur sehingga persalinan akan terjadi lebih mudah. Jadi jangan heran
bila saat persalinan, kepala bayi bisa melewati lubang vagina yang sempit karena
saat itu otot-ototnya akan jauh lebih lentur.

Sebenarnya, tekanan darah rendah atau hipotensi bukanlah sebuah penyakit, ini
termasuk normal. Jadi tidak ada obat yang harus diberikan kepada ibu hamil karena
akan sembuh dengan sendirinya. Dampak terhadap janin pun boleh dikatakan tidak
ada sehingga ibu tidak perlu khawatir menghadapinya. Namun, pada beberapa
kasus, tekanan darah fisiologis terkadang cukup mendatangkan keluhan, seperti
lemas, sempoyongan, pusing, pandangan kurang jelas, dan lainnya.

Hal ini bisa terjadi pada ibu yang kurang menjaga kebugaran tubuhnya atau kurang
berolahraga. Kurang olahraga dapat membuat pembuluh darah terlalu lentur
sehingga tekanan darah menjadi sangat rendah. Efeknya, ketika ia berdiri terlalu
lama maka pembuluh darah di kaki melebar membuat darah jadi rendah. Walhasil,
ibu akan pusing, sempoyongan, bahkan terjatuh.
Selain itu, kondisi tubuh yang kurang fit atau sakit bisa membuat tekanan darah
menjadi rendah. Namun biasanya tekanan rendah ini hanya simptom saja, jika
kondisi ibu membaik maka tekanan darah pun akan normal kembali. Untuk
mengatasinya tak perlu dengan obat, melainkan dengan beristirahat cukup, tidak
melakukan aktivitas yang membuat simptom tekanan darah rendah muncul seperti
berdiri terlalu lama, konsumsi makanan bergizicukup protein, kalori, vitamindan
olahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh. Jika ingin bepergian
sebaiknya ditemani agar jika terjadi apa-apa di jalan ada yang menolong.

Waspadai Yang Patologis

Bila tekanan darah ibu tiba-tiba turun secara drastis, bisa menunjukkan adanya
kemungkinan ibu mengalami syok. Hal ini tak boleh dianggap ringan karena sudah
bersifat patologis dimana tekanan darah turun secara akut, cepat sekali, dan sering
kali disertai peningkatan detak nadi.

Adapun penyebab turunnya tekanan darah secara drastis, antara lain:

+ Perdarahan

Bisa karena kehamilan itu sendiri, seperti keluar vlek, keguguran, plasenta previa,
dan lainnya. Bisa juga karena perlukaan di bagian tubuh lain yang tak ada
hubungannya dengan kehamilan, seperti benturan keras hingga berdarah, tertusuk
benda tajam, dan lainnya.

+ Banyak Cairan yang Keluar

Bisa disebabkan oleh diare berat yang tak segera diatasi sehingga ibu mengalami
dehidrasi, muntah berat. Juga bisa karena demam berdarah.

+ Serangan Jantung

Saat serangan jantung, nadi tak berdenyut sehingga sulit untuk mengobservasi
tekanannya. Namun kasus ini biasanya dianggap di luar dari masalah kehamilan
karena tidak spesifik.

+ Stres

Dalam kondisi tertekan secara psikis bisa membuat ibu stres dan memengaruhi
tekanan darahnya. Bila stresnya terlalu berat bisa membuat ibu mengalami syok
bahkan pingsan.

Masalah turunnya tekanan darah akibat patologis harus ditangani oleh ahlinya. Ibu
bisa ke dokter kandungan bila masalahnya karena perdarahan kehamilan, ke dokter
penyakit dalam bagian pencernaan bila karena diare, atau ke psikolog/psikiater bila
karena masalah psikis/kejiwaan.
Darah mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi dan hasil metabolisme ke
seluruh tubuh. Selain itu darah juga berfungsi sebagai alat keseimbangan asam
basa, perlindungan dari infeksi, dan merupakan pemelihara suhu tubuh.

Darah terdiri dua komponen yaitu plasma (55%) dan sel-sel darah (45%).Plasma
mengandung air, protein plasma, dan elektrolit. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit
(99%), leukosit dan trombosit.

Volume darah merupakan kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah
merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan
bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan
dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga
berhubungan dengan mekanisme hormonal.

Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%.Hal ini dimaksdukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan
berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan
volume plasma yang lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.

Pewarisan

Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ibu/Ayah O A B AB

O O O, A O, B A, B

A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB

B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB

AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan
faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang
diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang
tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah
Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut
memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan
dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum
dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula
beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya
donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi
antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama
terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh
dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

Setiap orang mempunyai golongan darah dengan rhesus tertentu. Penggolongan


darah ini diturunkan secara genetika. Artinya, orang yang memiliki rhesus negatif
diturunkan dari orangtua yang memiliki rhesus negatif atau juga membawa faktor
rhesus negatif. "Orang yang membawa faktor rhesus negatif jika menikah dengan
orang yang juga membawa faktor rhesus negatif akan memiliki anak yang berfaktor
rhesus negatif

Ketidakcocokan golongan darah ABO sering terjadi pada ibu yang mempunyai
golongan darah O. Misalnya, golongan darah ibu O (nol) dan pasangannya
mempunyai golongan darah B. Jika anaknya mempunyai golongan darah B, maka
ibu itu akan membentuk zat anti B

Golongan darah O bisa ditransfusikan pada golongan darah lainnya, asalkan


mempunyai rhesus yang sama. Tak heran kalau ada kasus seperti gangguan
pembekuan darah saat transfusi dilakukan dengan golongan darah yang sama.
Artinya golongan darah yang sama tidak selalu memiliki rhesus. Ketidakcocokan
golongan darah ABO sering terjadi pada ibu yang mempunyai golongan darah O.
Misalnya, golongan darah ibu O (nol) dan pasangannya mempunyai golongan darah
B. Jika anaknya mempunyai golongan darah B, maka ibu itu akan membentuk zat
anti B.

Pembekuan darah

Hemostatis adalah terhentinya atau penghentian aliran darah dari pembuluh darah
yang terbuka atau terluka.

Ada 3 faktor dalam proses hemostasis:

* Faktor ekstravakuler yaitu faktor jaringan seperti kulit ,otot, subkutis, dan jaringan
lain.

* Faktor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah.

* Faktor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh darah: trombosit,
fibrinogen, dsb.

Proses hemostasis dapat pula terjadi sebagai berikut:


1. Hemostasis primer : pembuluh darah menyempit, trombosit-trombosit
mengumpul pada ujung-ujung luka, rusak lalu membentuk gumpalan-gumpalan, dan
menyumbat arteriol, venul, dan kapiler yang putus.

2. Hemostasis sekunder : biasanya pada pembuluh darah agak besar, proses di


atas juga dibantu pula oleh pembekuan fibrin untuk menyumbat ujung-ujung luka.Hal
ini dibantu pula oleh kontraksi otot atau merapatnya jaringan di bawah kulit.

3. Dijahit : bila hal di atas tidak efektif serta luka terlalu besar dan terbuka lebar.

Pada persalinan, proses tersebut bekerja dengan baik untuk penghentian


perdarahan terutama oleh kontraksi rahim.

Proses pembekuan darah terdiri atas 3 tingkat :

a) Pembentukan tromboplastin

b) Pembentukan trombin

c) Pembentukan fibrin.

Fibrinolisis proses penghancuran fibrin yang digunakan agar pembekuan darah tidak
berlebihan Secara alamiah dan dalam keadaan normal sebenarnaya selalu terjadi
pembekuan darah dan fibrinolisis dalam perbandingan tertentu,di satu pihak agar
jangan terjadi trombosis yang dapat merugikan dan di pihak lain agar jangan terjadi
perdarahan.

Selama kehamilan, kadar beberapa faktor koagulan meningkat. Hal tersebut ditandai
dengan peningkatan fibrinogen dan faktor VIII. Faktor VII, IX, X, dan XII juga
mengalami peningkatan secara perlahan. Aktifitas fibrinotik menurun selama
kehamilan dan persalinan namun mekanisme yang tepat belum diketahui. Plasenta
mungkin berperan dalam perubahan status fibrinotik tersebut. Kadar plasminogen
meningkat seiring dengan peningkatan kadar fibrinogen yang menyebabkan
keseimbangan aktifitas pembekuan dan lisis darah.

MENETAPKAN KEBUTUHAN UNTUK KONSELING SPESIFIK ATAU


ANTICIPATORY GUIDANCE

Kebutuhan konseling pada setiap ibu hamil itu berbeda-beda dan konseling yang
diberikan pun harus disesuaikan dengan usia kehamilan dan kebutuhan klien.
Adapun kebutuhan konseling yang ibu hamil perlukan pada trimester I, diantaranya
sebagai berikut:

1. Kebutuhan nutrisi

Pola kenaikan berat badan adalah hal yang penting untuk dipantaukarena kenaikan
berat badan total wanita hamil penting untuk mengetahui berat badan wanita di awal
kehamilan, dan mendukungkemajuannya. Sangatlah penting bahwa wanita hamil
makan dengan polagizi yang sehat.Berat badan yang tetap atau terjadi sedikit
penurunan berat badan selama trimester I adalah hal yang normal.

2. Tanda-tanda bahaya

Yang harus diwaspadai saat kehamilan trimester I adalah terjadinya kehamilan


ektopik atau kehamilan di luar kandungan dan abortus spontaneous yaitu abortus
yang terjadi dengan sendirinya. Perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum,
nyeri perut bagian bawah, danhiperemesis gravidarum.

Perdarahan pervaginam bisa disebabkan oleh abortus, kehamilan mola, dan


kehamilan ektopik. Klasifikasi hipertensi gravidarum yaitu hipertensi essensial,
hipertensi gestasional, preeklampsia dan eklampsia, preeklampsia dengan
hipertensi kronik, serta hipertensi kronik.

Nyeri perut bagian bawah bisa disebabkan oleh kista ovarium, apendisistis,
kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang pelvik, gastritis, penyakit kantong
empedu, solusio plasenta, infeksi saluran kemih, ataupun karena sistitis.

3. Ketidaknyamanan yang normal pada trimester I

Ketidak nyamann yang terjadi pada trimester I adalah hal yang umum terjadi
misalnya ibu hamil mengalami kelelahan, hal tersebut bisa disebabkan oleh
kurangnya asupan nutrisi atau anemia. Kelelahan yang berlebihan menunjukan
bahwa wanita hamil tersebut mengalami tekanan psikologis atau fisiologis. Nutrisi
yang kurang mungkin jugamenyebabkan kelelahan ketika wanita tersebut
mengalami mual muntah.

Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi selama trimester I, yaitu:

a. Mual dan muntah (morning sickness)

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang


berlebihan. Mual dan muntah biasanya timbul pada minggu kedua kehamilan setelah
pembuahan dan terjadi kurang lebih antara minggu ke-6 sampai bulan ke-4
kehamilan.Timbul gejala mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut
morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Keadaan
seperti ini bisa diatasi dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan
dalam jumlah atau porsi besar dan berlemak, karena hanya akan menimbulkan rasa
mual, serta makanlah selagi hangat.

Untuk mengatasi mual dan muntah di pagi hari, anjurkan ibu untuk makan makanan
ringan seperti biskuit atau roti ditambah dengan teh manis hangat sebelum bangun
dari tempat tidur.

Bidan menyarankan agar ibu menghubungi dokter atau bidan bila mual-muntah
menjadi sangat hebat, sehingga tidak dapat makan atau minum apapun, dan juga
dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi atau yang disebut dengan
Hyperemesis Gravidarum

b. Sering berkemih

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering buang air kecil (BAK). Keadaan ini terjadi pada bulan pertama kehamilan
karena pada saat itu terjadi pembesaran uterus, akan tetapi pada trimester II sudah
menghilang dan timbul lagi pada trimester III karena terjadi penekanan
kandungkemih oleh turunnya kepala bayi. Kita harus memberitahu pada ibu bahwa
jangan mengurangi pemasukan cairan/ minum untuk mengatasi masalah ini karena
ibu hamil membutuhkan cairan yang lebih pada saat kehamilan.

Cara mengatasinya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi frekuensi berkemih
ini adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan mengurangi asupan cairan
sebelum tidur malam, sehingga wanita tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi ketika
tidur.

Oleh karena itu, ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk minum kopi ataupun teh
karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut jantung
dan tekanan darah, disamping bisa menyebabkan iritasi lambung. Kafein bersifat
diuretik sehingga ibu menjadi sering buang air kecil akibatnya mengurangi jumlah
mineral penting seperti: kalium, kalsium dan magnesium dalam tubuh.Kondisi ini
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh padahal keseimbangan elektrolit
tubuh berfungsi menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain dengan baik.

c. Merasa lemah dan letih

Rasa lelah dan capek merupakan tanda umum kehamilan dan akan muncul sekitar
8-10 minggu pertama kehamilan. Tubuh anda berusaha menyesuaikan diri dengan
perubahan hormon dan metabolisme yang ada. Hormon yang semakin meningkat
pun dapat mengganggu pola tidur anda.

Ada ibu hamil yang menjadi gampang mengantuk atau sebaliknya menjasi sangat
susah tidur di waktu malam hari. Sekitar 90% kasus kelelahan pada wanita hamila
akan menghilang sekitar minggu ke-12 kehamilan. Kelelahan juga dapat disertai
dengan rasa sakit kepala. Sakit kepala yang muncul pada masa awal kehamilan
disebabkan karena adanya peningkatan sirkulasi darah akibat perubahan hormonal.
Metode untuk meredakannya adalah meyakinkan kembali wanita tersebut bahwa
keletihan adalah hal yang normal dan bahwa keletihan akan hilang secara spontan
pada trimester II. Pengetahuan ini akan membantu wanita untuk sering beristirahat
selama siang hari jika memungkinkan hingga kelelahannya hilang.

Latihan ringan dan nutrisi yang baik juga dapat membantu mengatasi keletihan ini.
Untuk keluhan sakit kepala bisa diatasi dengan beristirahat dan makanlah dengan
porsi makan sedikit tapi sering biasanya dapat menolong. Bila sakit kepala semakin
terasa berat beri tahu ibu untuk secepatnya hubungi dokter atau bidan (pada
kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia, yang biasanya
disertai dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak).

d. Perubahan mood atau emosi

Pada trimester awal kehamilan terjadi perubahan emosional menjadi tidak stabil, hal
ini karena adanya perubahan hormone. Hal yang bisa disarankan bidan kepada klien
yang mengalami keluhan seperti ini mungkin bidan bisa memberikan konseling,
misalnya menyarankan ibu agar bercerita tentang perasaannya kepada orang
terdekat, bidan atau dokter. Karena ini salah satu cara untuk mengurangi emosi
yang terjadi.

e. Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia


susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah umur hamil 16 minggu.Bila ibu sering merasa seperti ingin
pingsan sarankan ibu untuk segera periksa ke dokter karena kemungkinan ibu
mengalami anemia.

f. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat mengahambat gerak peristaltik usus yang


menyebabkan kesulitan untuk buang air besar (BAB). Ini biasanya terjadi pada
trimester awal kehamilan. Tablet zat besi (iron) juga biasanya menyebabkan
masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna
fesesmenjadi kehitaman. Keadaan seperti ini bisa diatasi dengan:

 Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8 gelas per hari dalam
ukuran gelas minum.

 Konsumsi buah atau jus , karena merupakan laktasif ringan alami.

 Istirahat cukup, hal ini memerlukan periode istirahat pada siang hari.

 Minum air hangat (misal air putih dan teh) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik.

 Makan makanan berserat, dan mengandung serat alami (misal selada, daun
seledri, kulit padi).

 Miliki pola defekasi yang baik dan teratur. Hal ini mencakup penyediaan waktu
yang teratur untuk melakukan defekasi dan kesadaran untuk tidak mengacuhkan
dorongan atau menunda defekasi.

 Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari, mempertahankan postur yang
baik, mekanisme yang baik, latihan kontraksi otot abdomen bagian bawah secara
teratur. Semua kegiatan ini memfasilitasi sirkulasi vena sehingga mencegah kongesti
pada usus besar.

 Konsumsi laksatif ringan, pelunak feses, dan supositoria gliserin jika ada indikasi.

Peran bidan dalam menghadapi klien yang sedang mengalami keluhan-keluhan


diatas, adalah:

Bidan harus bisa memberikan solusi dalam mengatasi mual-muntah yang


sangat dirasakan tidak nyaman oleh klien. Misal menyarankan kepada klien untuk
makan sedikittapi sering, jauhkan dari makanan yang baunya merangsang yang
menimbulkan perasaan ingin muntah.

Memberitahukan kepada ibu hamil bahwa tidak dibolehkan untuk


mengkonsumsi obat-obatah diluar petunjuk dokter, karena padatrimester I ini
pertumbuhan janin sedang mulai berkembang danada beberapa obat yang bisa
memberi pengaruh buruk pada janin,misal tetrasiklin bisa menyebabkan kecacatan
pada bayi.

Memberikan informasi mengenai gizi dan nutrisi apa saja yang baik untuk
dikonsumsi oleh ibu hamil agar kesehatan ibu dan bayinya tetap terjaga.

4. Aktivitas seksual

Kehamilan dan persalinan adalah semua bentuk ekspresi seksualitas perempuan


yang erat kaitannya dengan pengalaman fisiologis dan psikologis. Pasangan dapat
berpartisipasi dalam aktivitas seksual tetapi menahan diri dari hubungan karena
budaya tabuh terhadap aktivitas seksual selama kehamilan atau karena mitos
tentang bahaya hubungan seksual selama kehamilan.

5. General hygiene

Wanita hamil mungkin lebih sering mandi karena pada saat kehamilan, kulit menjadi
lebih berminyak, berkeringat dan terjadi peningkatan keputihan. Pemberian
konseling mengenai personal hygiene sangat penting diberikan dari awal kehamilan
untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

6. Promosi kesejahteraan (Promotion of Safety)

Rumah dan tempat kerja dapat menyebabkan ibu hamil terkontaminasi dari berbagai
zat berbahaya. Zat berbahaya tersebut dapat masuk melalui saluran pernapasan,
kontak dengan kulit dan saluran pencernaanyang dapat menyebabkan gangguan
pada perkembangan janin.

7. Konsumsi obat-obatan

Jika saat kehamilan trimester I seorang ibu hamil memiliki kebiasaan buruk seperti
merokok, mengkonsumsi alkohol, sering memakai obat tanpa resep dokter hal
tersebut dapat membahayakan kehamilannya, dalam hal ini peran bidan adalah
membantu ibu hamil dalam meningkatkan derajat kesehatannya, dengan
memberikan informasi mengenai dampak dari penggunaan kafein, obat bebas, rokok
dan alkohol yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dapat membantu ibu
untuk mengurangi kebisaan buruknya tersebut.

B. KEBUTUHAN KONSELING HIV/ PMS

Konseling adalah kebutuhan proses komunikasi dengan pembahasan masalah-


masalah antara individu dengan konselor (orang yang sudah mengikuti
pembelajaran untuk mengatasi masalah PMS)

AIDS adalah Penyakit Menular Seksual yang paling sering didengar yang
disebabkan oleh HIV (Human Imunodeficiency Virus), virus ini menyerang manusia
dan menyerang sistem kekebalan (imun) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah
dalam melawan infeksi dengan kata lain kehadiran virus ini dalam tubuh akan
menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Selama ini ketakutan orang
tentang AIDS sangat besar karena sejauh ini belum dapat disembuhkan oleh obat-
obatan yang dapat membantu perawatan mereka tetapi obat-obatan yang ada pada
saat ini belum bisa menyembuhkan hanya dapat menghambat kerja virus. Di
Indonesia bayi maupun orang dewasa banyak yang sudah mngidap penyakit AIDS
karena itu kita harus waspada terhadap bahaya penularan AIDS.

Konseling HIV/AIDS merupakan komunikasi bersifat rahasia antaraklien dan


konselor bertujuan meningkatkan kemampuan menghadapi stresdan mengambil
keputusan berkaitan dengan HIV/AIDS.

Catatan khusus tentang HIV/ AIDS

 Kita tidak bisa melihat apakah seseorang terkena HIV/ AIDS hanya berdasarkan
penampilannya.

 AIDS tidak dapat dicegah dengan obat-obatan, suntikan atau jamu-jamuan.

 AIDS belum dapat disembuhkan dan dapat berakibat kematian.

 AIDS dapat menular dengan cara yang sama dengan PMS yang lainnya.

 Penampakan AIDS sama seperti penyakit yang mengenai orang biasa, seperti
TBC, Tumor, Radang paru, Infeksi saluran pencernaan dll.

 AIDS dapat dicegah dengan cara hanya berhubungan seks dengan seorang
pasangan yang juga hanya berhubungan seksual dengan kita, atau dengan
menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
Proses konselingtermasuk evaluasi risiko personal penularan HIV, fasilitasi
pencegahan perilaku dan evaluasi penyesuaian diri ketika klien menghadapi hasil
tes positif. (World Health Organisation) Konseling HIV/AIDS memiliki perbedaan
dengan konseling secara umum dalam hal:

1. Membantu klien melakukan informed consent untuk tes HIV, CD4, atau Viral
load.

2. Layanan konseling pra dan pasca tes.

3. Penilaian mengenai perilaku berisiko klien terhadap infeksi HIV(baik


menularkan atau tertular).

4. Penggalian sejarah perilaku seks dan sejarah kesehatan klien.

5. Memfasilitatsi perubahan perilaku

6. Konfidensialitas klien sangat penting jika menyangkut isu stigma dan


diskriminasi

7. Kelompok-kelompok khusus (pecandu napza, penjaja seks, laki-laki


berhubungan seks dengan laki-laki, waria, pekerja migran, suku asli, dan pengungsi)
menghadapi isu diskriminasi ganda, yaitu sebagai bagian dari kelompok khusus
yang dikucilkan masyarakat dan sebagai orang yang selalu dianggap berisiko
terhadap atau telah terinfeksi HIV.

Konseling HIV/AIDS merupakan proses dengan tiga tujuan umum:

1) Menyediakan dukungan psikologis, misalnya: dukungan yang berkaitan


dengan kesejahteraan emosi, psikologis, sosial dan spiritualseseorang yang
mengidap virus HIV atau virus lainnya.

2) Pencegahan penularan HIV dengan menyediakan informasi tentang perilaku


berisiko (seperti seks aman atau penggunaan jarum bersama)dan membantu orang
dalam mengembangkan keterampilan pribadiyang diperlukan untuk perubahan
perilaku dan negosiasi praktek lebihaman.

3) Memastikan efektivitas rujukan kesehatan, terapi, dan perawatanmelalui


pemecahan masalah kepatuhan berobat.

C. MENETAPKAN JADWAL KUNJUNGAN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN


KEHAMILAN

Jadwal kunjungan pranatal yang direkomendasikan:

1) Nulipara Multipara
2) Kunjungan pertama 6-8 minggu

3) Kunjungan kedua dalam 4 minggu setelah kunjungan pertama

4) Kunjungan ketiga 14-16 minggu

5) Kunjungan keempat 24-28 minggu

6) Kunjungan kelima 32 minggu

7) Kunjungan keenam 36 minggu

8) Kunjungan ketujuh 38 minggu

9) Kunjungan kedelapan 40 minggu

10) Kunjungan kesembilan 41 minggu

Menurut WHO minimal ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan 4x:

 Kunjungan I : dilakukan sebelum minggu ke-14 (pada trimester I)

 Kunjungan II: dilakukan sebelum minggu ke-28 (pada Trimester II)

 Kunjungan III: dilakukan sebelum minggu 28-36 (pada TrimesterIII)

 Kunjungan IV: dilakukan sebelum minggu ke-36 (pada TrimesterIII).

tetapi jika ibu mengalami gangguan kehamilannya atau mengalami tanda bahaya
dalam kehamilan maka ibu segera mengunjungi tenaga kesehatan lainnya.

ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG

1. Definisi

Setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama
sampai memasuki persalinan (Varney, dalam Kusmiyati, 2008)

1. Tujuan Kunjungan

Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu

1. Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.

2. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.

3. Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,


mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan.Jadwal kunjungan ulang
sebaiknya :
4. Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.

5. Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.

6. Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.

Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :

1) Riwayat kehamilan sekarang Gerakan janin Setiap masalah atau tanda-tanda


bahaya keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling percaya
dengan ibu dan keluarganya.

2) PemeriksaanfisikBerat badan Tekanan darah

Pemeriksaan ekstermitas bawah (oedema, refleks tendon, varicositis dantanda


homan) Pengukuran tinggi fundus uteri (setelah 12 mg dengan palpasi, setelah22
mg dengan pita ukuran)Maneuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak(setelah
36 mg)DJJ (setelah 18 mg)

Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan


cara yang efektifuntuk mendeteksi preeklampsi. Penelitian juga membuktikan bahwa
perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakanpengukuran tinggi
fundus.

3) Pemeriksaan laboratorium Protein urinHasil penelitian menunjukkan bahwa


penapisan rutin protein urin merupakancara efektif mendeteksi preeklampsi.

4) Pemeriksaanpanggul

Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perludievaluasi kembali
Lakukan pemeriksaan vagina jika adaindikasi/ ibu memiliki tanda-tandakurang bulan.

1. Mengevaluasi Penemuan Masalah

Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek – aspek yang menonjol pada
wanita hamil

1. Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan
pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang
difokuskan pada penpdeteksian komplikasi – komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran

2. Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi


beserta aspek – aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan
pemberian KIE
3. Meninjau data kunjungan pertama

Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien


pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :

1) Biodata ibu

2) Usia kehamilan

3) Temuan data yang bermakna:

a) Riwayat obstetri

b) Riwayat perawatan medis

c) Riwayat keluarga

d) Riwayat kehamilan

e) Pemeiksaan fisik awal

f) Pemeriksaan panggul awal

(1) Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya, penanganan


dan evaluasi efektifitas pengobatan

(2) Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi

(3) Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk wanita yang
bertanggung jawab

(4) Pemeriksaan laboraturium

(5) Hasil normal atau tidak

(6) Perlu pemeriksaan leb atau tidak

(7) Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak

1. Tujuan

Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan dapat
menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan ibu
hamil tersebut

1. Pemeriksaan pada kunjungan ulang

1) Riwayat kehamilan sekarang

Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi
keluhan atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan
terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a) Gerakan janin

b) Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya

(1) Perdarahan

(2) Nyeri kepala

(3) Gangguan penglihatan

(4) Bengkak pada muka dan tangan

(5) Gerakan janin yang berkurang

(6) Nyeri perut yang sangat hebat

c) Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan

(1) Mual dan muntah

(2) Sakit punggung

(3) Kram kaki

(4) Dan lain-lain

d) Kehawatiran-kehawatiran lainnya

(1) Cemas menghadapi persalinan

(2) Rasa hawatir akan kondisi kandungan/janin

1. Pemeriksaan fisik

Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk
mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:

1) Janin

a) Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bila kurang dari
120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit disebut tachicardi

b) Ukuran janin

c) Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur


kemudian dilaukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus

d) (TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina isciadica
maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11

e) Letak dan persentasi janin


Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah satu
cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut leopold

Leopold I:

Tujuan : untuk menentukan tingginya fundus uteri dan mengetahui bagian apa dari
anak yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting.
Sifat bokong lunak, kurang bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus
uteri kosong (Purwaningsih, 2010).

Leopold II :

Tujuan : untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan letak
punggung janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih, 2010).

Leopold III :

Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin sudah
masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).

Leoplod IV :

Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika
divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak
bisa dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya
belum masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).

1. Mengepaluasi data dasar

Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang dipertimbangkan dalam
menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertamaEvaluasi tersebut dapat
dicermati pada tabel berikut ini

Data Dasar Pertimbangan

Amenore Diagnosis kehamilan

Tanggal menstruasi terakhir Diagnosis kehamilan

Keluhan yang disampaikan pasien Pemberian konseling

Hasil pemeriksaan fisik

– Kenaikan BB

– Tes urin kehamilan ( tes HCG ) positif


– Cloasma gravidarum

– Perubahan pada payudara

– Linea nigra

– Tanda Chadwick

– Tanda hegar

Diagnosis kehamilan

Mengevaluasi keefektifan manajemen

1. Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah


dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya

2. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada
asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif
agar tetap dipertahankan

3. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :

2. Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan


pada kunjungan sebelumnya

3. Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal – hal yang berfokus pada


pemantauan kesehatan ibu dan janin

4. Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai
berikut :

1. Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan pada


kunjungan sebelumnya

2. Hal – hal yang membuat pasie kurang merasa nyaman

3. Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari


proses KIE yang lalu

4. Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu


setelah dilakukan penatalaksanaan

B. Menentukan Diagnosa

1. Menetapkan Normalitas Kehamilan

Adalah kehamilan dimana ibu dalam keadaan sehat, tidak ada riwayat obstetrik
buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan serta hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium normal. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah
kira kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan
40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43
minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut
kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas
(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
mempunyai prognosis buruk.

2. Membedakan Antara Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan Dan Kemungkinan


Komplikasi

Tidak semua wanita mengalami ketidaknyamanan akibat kehamilan yang disebutkan


dibawah ini, akan tetapi tidak sedikit juga wanita yang mengalami ketidaknyamanan
tersebut.

a) Rasa letih

Rasa letih sering terjadi selama trimester pertama tanpa diketahui penyebabnya.
Salah satu sangkaan yang diajukan ialah penurunan awal dalam laju metabolik
dasar pada awal-awal kehamilan, tetapi mengapa hal itu terjadi tidaklah jelas.
Untunglah hal ini hanya merupakan ketidaknyamanan yang terbatas, biasanya akan
lenyap pada akhir trimester pertama. Namun, hal tersebut bisa mempunyai efek
meningkatkan intensitas respon psikologis yang dialami wanita selama masa
tersebut.

b) Punggung Atas Sakit (bukan karena penyakit)

Sakit punggung bagian atas bisa terjadi selama trimester pertama oleh karena
pertambahan ukuran dan akibat beratnya payudara, yang juga merupakan pertanda
presumtif kehamilan.

c) Kram Kaki

Alasan-alasan fisiologis dari kram di kaki ini tidaklah jelas diketahui. Selama sekian
tahun, kram di kaki dianggap disebabkan oleh kurangnya atau terganggunya
konsumsi kalsium atau ketidakseimbangan dalam perbandingan kalsium-fosfor
didalam tubuh, tetapi semua penyebab ini sekarang tidak lagi dinyatakan demikian
dalam literatur-literatur saat ini.

Satu aliran lain menganggap bahwa uterus yang membesar memberikan tekanan
pada pembuluh-pembuluh darah panggul, dan dengan demikian mempengaruhi
sirkulasi, atau pada syaraf saat mereka meresap melalui foramen obturator dalam
perjalanannya ke tungkai bagian bawah.

d) Edema Tungkai

Edema (penimbunan cairan atau bengkak) tungkai adalah akibat sirkulasi vena yang
terganggu serta tekanan vena yang meningkat didalam tungkai bagian bawah.
Gangguan-gangguan sirkulasi ini adalah disebabkan tekanan dari uterus yang
membesar pada pembuluh-pembuluh vena panggul pada saat wanita tersebut
sedang duduk atau berdiri serta pada vena cava inferior ketika wanita tersebut
berbaring menggeletak.

e) Varikositas/varises

Edema (penimbunan cairan atau bengkak) tungkai adalah akibat sirkulasi vena yang
terganggu serta tekanan vena yang meningkat didalam tungkai bagian bawah.
Gangguan-gangguan sirkulasi ini adalah disebabkan tekanan dari uterus yang
membesar pada pembuluh-pembuluh vena panggul pada saat wanita tersebut
sedang duduk atau berdiri serta pada vena cava inferior ketika wanita tersebut
berbaring menggeletak.

3. Mengidentifikasi Tanda Dan Gejala Penyimpangan Dari Keadaan Normal

Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan yang


dilakukan untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Berikut ini
merupakan tanda dan gejala bahaya yang menyimpang dari keadaan normal atau
mengarah pada komplikasi, yaitu:

a) Perdarahan pervaginam

b) Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang

c) Perubahan visual secara tiba-tiba (mata berkunang-kunang)

d) Pembengkakan pada wajah dan tangan

e) Sakit abdomen atau nyeri pada ulu hati yang hebat

f) Pergerakan bayi berkurang tidak seperti biasanya atau bahkan tidak ada
pergerakan

4. Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar

Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu bagaimana
mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan
segara jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. Dari beberapa pengalaman,
akan lebih baik memberikan pendidikan kepada ibu dan anggota keluarga
khususnya pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan didampingi untuk
mendapatkan asuhan. Enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal adalah:

a. Perdarahan vagina

b. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang

c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)

d. Nyeri abdomen yang hebat


e. Bengkak pada muka atau tangan

f. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Mengembangkan asuhan kehamilan yang komperherensip

1.menetapkan kebutuhan tes lab

Pemeriksaan laboratorium awal pada wanita dengan resiko ringan meliputites darah
berikut : golongan darah dan faktor rhesus(Rh), skining antibodi, hitungdarah
lengkap (hematokrit),

Rapid Plasma Reagin

(RPR), atau tes lain untuk mendeteksi sifilis, titer rubela, HBSAg dan HIV. Banyak
juga klinisi melakukankultur urine. Kondisi umum klien memungkinkan pelaksanaan
tes tambahan.Seiring kemajuan tes kehamilan, tes tambahan seperti skrining tripel
serummaternal juga diperlukan.

2. MENETAPKAN KEBUTUHAN BELAJAR

Penuntun belajar digunakan untuk melatih keterampilan dalam pencapaianelemen-


elemen kompetensi oleh mahasiswa secara individual. Mulai dari latihandi
laboratorium keterampilan sampai saat melaksanakan praktik klinik
kebidanan.Bimbingan keterampilan untuk mencapai kompetensi di
laboratoriumketerampilan asuhan kebidanan baru bisa dilaksanakan atau diikuti oleh
seorangmahasiswa bila mahasiswa tersebut telah mengikuti perkuliahan seluruh
materikuliah asuhan kehamilan (mata kuliah asuhan ibu I). Dalam perkuliahan
tersebutmahasiswa mendapat teori tentang teori tentang fisiologi kehamilan,
pertumbuhankehamilan dari bulan ke bulan, kebutuhan fisik dan psikologis ibu
selamakehamilan, perubahan fisik dan psikologis ibu selama hamil, perubahan fisik
dan psikologis ibu dalam masa kehamilan, teori tentang pendekatan dalam
asuhankehamilan (Manajemen Varney) dan dokumentasi asuhan kehamilan. Dalam
perkuliahan juga dilakukan demonstrasi dan simulasi keterampilan yangmendukung
kompetensi yang akan dilatih atau dipelajari.1

Pembimbing melakukan evaluasi atau penilaian terhadap :1.Keterampilan


mahasiswa berdasarkan langkah-langkah kerja angditentukan dalam penuntun
belajar menggunakan format penilaianketerampilan dengan teknik observasi atau
pengamatan saat mahasiswa bekerja.2.Sikap mahasiswa yang mendukung selama
melaksanakan langkah kerjadengan teknik observasi atau pengamatan saat
mahasiswa bekerja.3.Pengetahuan mahasiswa yang mendukung elemen
kompetensi asuhanyang dilatih dengan cara melakukan tanya jawab atau tes lisan.

3.menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukanpada tenaga profesional lainnyaa.


Definisi

Sistem rujukan dalam pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahantanggung jawab


timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yangtimbul baik secara vertikal
maupun horizontal.Rujukan vertikal maksudnya rujukan dan komunikasi antara
satuunit ke unit lain yang lebih lengkap. Umpamanya dari rumah sakitkabupaten ke
rumah sakit provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakittipe B yang lebih
spesialistis fasilitas dan personalianya. Sedangkanhorizontal maksudnya konsultasi
dan komunikasi antar unit yang adadalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian
kebidanan dan bagian ilmukesehatan anak.

b.tujuan rujukan

Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yangsebaik-baiknya

Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman pendrota atau bahanlaboratorium dari


unit yang kurang lengkap ke unit yang lebihlengkap fasilitasnya

KONSEPSI

KONSEPSI OVUM DAN SPERMASERTA FERTILISASI IMPLANTASI


Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung telur
(ovulasi) yangditangkap oleh umbai-umbai (fimbrai) dan masuk ke dalam sel
telur. Waktu parsetubuhan,cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta
juta sel mani (sperma) bergerak memasukirongga rahim lalu masuk ke sel telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasa terjadi dibagianyang mengembang dari
tuba fallopi. Sekitar sel telur banyak berkumpul sperma yangmengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat yang melindungi ovum kemudian pada tempat
yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu den
gan sel telur.Peristiwa ini disebut pembuahan

konsepsi = fertilisasi.
Ovum yang telah dibuahi ini segeramembelah diri sambil bergerak oleh rambut
getar tuba menuju ruang rahim kemudian
melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarung di ruang rahim. Peristi
wa ini disebut nidasi(implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu kira kira enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat – zat
makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri(plasenta). Jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),s
permatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta.
(RustamMochtar, 1998 : 17)

Sel telur (ovum)


Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital
ridge.Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah.

BBL = 750.000
Umur
15 = 439.000
Umur 16
25 tahun = 159.000
Umur 26
35 tahun = 59.000
Masa menopause = semua hilangUrutan pertumbuhan ovum (oogenesis):

2. Sel mani (spermatozoa)


Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dengan bagian te
ngah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan
cepat. Panjang ekor kira – kirasepuluh kali bagian kepala.Secara embrional,
spermatogonium berasal dari sel – sel primitif tubulas testis. Setelah bayi laki
– laki lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan
sampaimasa akil baliq. Pada masa pubertas dibawah pengaruh sel – sel
interstial leyding. Sel – selspermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis
dan terjadilah spermatogenesis.Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis).
Spermatogonium (membelah dua)
Spermatosit pertama (membelah dua).
Spermatosit kedua (membelah dua).
Spermatid, kemudian tumbuh menjadie.
Spermatozoa (sperma)

3. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)


Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur
di tubafallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas sampai
empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi (peristiwa
matangnya sel telur) sehingga siapuntuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus,
sperma yang mengandung kurang lebihseratus sepuluh sampai seratus dua
puluh juta sel sperma dipancarkan ke bagian atasdinding vagina terus naik ke
serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi disinilahovum dibuahi.Hanya
satu sperma yang telah mengalami proses
kapitasi,yangmelintasi,zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zo
na pelisuda mengalami perubahansehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain.
Proses ini diikuti oleh penyatuan
kedua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari wanita d
an pria.Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi
perempuan dan xyzigot menurunkan bayi laki – laki.Dalam beberapa jam
setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga harisampai stadium
morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim oleh arusdan
getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam
kavumuteri pada tingkat blastula. (Rustam Mochtar, 1998 : 18-19)Untuk
menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang.
2. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi3.
Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasiPertemuan / penyatuan sel sperma
dengan sel telur inilah yang disebutsebagai pembuahan atau fertilisasi.Dalam
keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopiiumumnya di
daerah ampula / infundibulum.Perkembangan teknologi kini memungkinkan
penatalaksanaan kasusinfertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara
mengambil oosit wanitadan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian
setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim
untuk pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro
(invitro fertilization – IVF) –

Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi


Pertumbuhan dan perkembangan embrio
1. Embrio usia 2-4 minggu
a. Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa 1 titik telur
menjadi 1 organ yang teerus berkembang dengan pembentukan lapisan-lapisan
di dalamnya.
b. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20
dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya,
pembuluh darah terus berkembang diseluruh embrio dan plasenta.
2. Embrio usia 4-6 minggu
a. Sudah terbentuk bakal organ-organ
b. Jantung sudah berdenyut
c. Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG
d. Panjang embrio 0,64 cm
3. Embrio usia 8 minggu
a. Pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah jelas, seperti
mulut, mata dan kaki
b. Pembentukan usus
c. Pembentukan genitalia dan anus
d. Jantung mulai memompa darah
4. Embrio usia 12 minggu
a. Embrio berubah menjadi janin
b. Usus lengkap
c. Genitalia dan anus sudah terbentuk
d. Mengggerakkan anggota badan, mengedipkan mata, mengerutkan dahi,
dan mulut membuka
e. BB 15-30 g
5. Embrio usia 16 minggu
a. Gerakan fetal pertama (quickening)
b. Sudah mulai ada mekonium dan verniks caseosa
c. Sistem muskuloskeletal sudah matang
d. Sistem saraf mulai melaksanakan kotrol
e. Pembuluh darah berkembang dengan cepat
f. Tangan janin dapat menggenggam
g. Kaki menedang dengan aktif
h. Semua organ mulai matang dan tumbuh
i. Denyut jantung janin (DJJ) dapat di dengar dengan doppler
j. Berat janin 0,2 kg
6. Janin usia 24 minggu
a. Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan tulang
meningkat
b. Perkembangan pernapasan dimulai
c. Berat janin 0,7-0,
STRUKTUSIRKULASI PLASENTA.

STRUKTUR DAN FUNGSI


AMNION ,TALI PUSAT, SIRKULASI PLASENTA
A. AMNION
Amnion ( air ketuban) merupakan eleman dari kehamilan yang sangat penting
untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan
diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin . beberapa aspek penting yang
perlu diketahui adalah sebagai berikut :

1. Struktur Amnion
a. Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1.000-1.500 cc.
b. Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa manis.
c. Reaksinya agak alkalis sampai netral dengan berat janin 1,008.
d. Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, asam urat,
kreatinin sel-sel epitel , rambut lanugo, ferniks ,caseose, dan garam anorganik.
Kadar protein 2,6 % gram/liter.
2. Fungsi Amnion
a. Melindungai janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus.
b. Memungkinkan janin bergerak bebas.
c. Menstabilkan suhu tubuh janin tetap hangat.
d. Menahan tekanan uterus.
e. Sebagai pembersih jalan lahir.

Cara mengenali Amnion :


a. Debgan kertas lakmus
b. Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa,
sertabbercampur mekonium.
c. Mikroskopis, terdapat lanugo dan rambut.
d. Laboratorium, kadar ureum rendah dibandingjan dengan air kemih ( urine).

B. SIRKULASI TALI PUSAT


Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk kelansungan
hidup janin, meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat ini dpat
menyebabkan penyuli persalinan. Misalnya pada kasusus lilitan tali pusat.
Beberapa hal penting yang harus diketahui mengenai tali pusat antara lain
sebagai berikut :

1. Struktur tali pusat


a. Terdiri atas dua arteri umblikalisdan satu vena umblikalis.
b. Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion.
c. Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek, yan dinamakan selai
warthon . selai warthon ini berfungsi melindungi dua arteri dan satu vena
umblikalis yang berada dalam tali pusat.
d. Panjang rata-rata 50 cm.
2. Fungsi tali pusat
a. Media transportasi nustrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin.
b. Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabolisme janin ke tubuh ibu.
c. Media transportasi zat antibodi dari ibu ke janin.

3. Sirkulasi tali pusat


a. Kedua arteri dan satu vena yang berda dalam tali pusat menghubungkan
sistem kardiovaskuler janin dengan plasenta

ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA


A. PENGERTIAN ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI
WANITA
1. Anatomi
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia.
2. Fisiologi
Yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia.
3. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk, susunan serta fungsi organ reproduksi
tubuh wanita
4. Organ reproduksi wanita
Merupakan suatu organ yang terbuka karena berhubungan dengan udara luar.
Organ ini sudah ada sejak bayi tetapi baru berfungsi setelah tanda pubertas.

B. FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA


1. Memproduksi sejumlah kecil ovum yaitu sel telur matur.
2. Menyediakan tempat yang sesuai untuk fertilisasi ovum oleh
spermatozoon.
3. Menyediakan lingkungan yang cocok sehingga embrio mendapatkan nutrisi
dan dapat berkembang serta matur.
C. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Anatomi organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua
golongan yaitu: genetalia eksterna dan genetalia interna.
1. Genetalia Eksterna (bagian luar)
Meliputi semua organ-organ yang terletak antara os pubis, ramus inferior dan
perineum. Antara lain:
d. Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-
laki. Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-pembuluh
darah sehingga sangat peka. Letaknya anterior dalam vestibula.Berfungsi untuk
menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang
mengandung pambuluh darah dan syaraf.
e. Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir
kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir
kecil. Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar
Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan
yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f. Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina karena dapat
mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks, dan
salurannya keluar antara himen dan labia minora.
g. Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan
mudah robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang
dikeluarkan uterus dan
2. Genetalia Interna (bagian dalam)
Genetalia interna antara kandung terdiri dari :
a. Vagina (liang senggama)
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan
uterus dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari
muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat
dikendalikan. Vagina terletak di antara kandung kemih dan rektum. Panjang
bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Pada
dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebur rugae dan terutama di
bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina, menonjol serviks bagian dari
uterus. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut porsio. Porsio
uteri membagi puncak vagina menjadi forniks anterior (depan), forniks posterior
(belakang),forniks dekstra (kanan), forniks sinistra (kiri). Sel dinding vagina
mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5.
Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina
adalah:
1) sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu
haid dan sekret dari uterus.
2) sebagai alat persetubuhan.
3) sebagai jalan lahir pada waktu partus.
b.Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam
pelvis (panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di depan.
Berfungsi sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti buah
alpukat dengan berat normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim
kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Diding rahim terdiri dari 3 lapisan :
1) Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf.
Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
2) Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang
disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat proses
persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah, pembulh
lymfe dan urat syaraf.
3) Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal untuk
mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan faalnya
berubah secara siklis karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam
kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama
perkembangan. Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui
tuba uterina ke uterus. (pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba
uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi itu
dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu hamil, yang secara
normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar,
dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis
masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus.
Siklus Menstruasi dan Kehamilan
Siklus Menstruasi dan Kehamilan – Siklus ini hanya terjadi pada wanita saja
dan terjadi setiap bulan. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari dan dimulai
dengan menstruasi (periode). Perubahan kadar hormon yang membuat siklus ini
terjadi. Dua hormon yang terlibat adalah estrogen dan progesteron.
Tujuan Asuhan Kehamilan
Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi dengan cara
membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.
 Definisi Pengkajian
1. Pengkajian adalah mengumpulkan, mengatur, memvalidasi, dan
mendokumentasikan data klien dengan tujuan menetapkan data dasar
tentang respon klien terhadap masalah kesehatan atau penyakit dan
kemampuan untuk mengelola kebutuhan perawatan kesehatan.
2. Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan
klien. Serta dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien. Pengkajian yang lengkap, dan sistematis
sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien sangat penting
untuk merumuskan suatu diagnosis keperawatan dan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu.
3. Menanyakan riwayat kesehatan yang meliputi:
4. Riwayat kesehatan ibu
5. Penyakit yang pernah diderita
6. Penyakit yang sedang diderita
7. Apakah pernah di rawat
8. Dengan penyakit apa di rawat
9. Riwayat kesehatan keluarga
10.Penyakit menular
11.Penyakit keturunan/genetic
12.Menanyakan riwayat social ekonomi, yang meliputi:
13.Status pernikahan
14.Menikah
15.Usia saat menikah
16.Lama pernikahan
17.Dengan suami sekarang
18.Istri ke berapa dengan suami sekarang
19.PEMERIKSAAN PANGGUL
20.Filed under Kehamilan
21.Persalinan dapat berlangsung dengan baik atau tidak antara lain
tergantung pada luasnya jalan lahir yang terutama ditentukan oleh bentuk
dan ukuran-ukuran panggul. Maka untuk meramalkan apakah persalinan
dapat berlangsung biasa, pengukuran panggul diperlukan.
22.Seorang multipara yang sudah beberapa kali melahirkan anak yang
a’terme dengan spontan dan mudah, dapat dianggap mempunyai panggul
yang cukup luas. Walaupun begitu jalan lahir seorang multipara yang
dulunya tidak menimbulkan kesukaran kadang-kadang dapat menjadi
sempit, misalnya kalau timbul tumor tulang (exostose, osteoma,
osteofibroma dll) dari tulang panggul/ tumor dari bagian lunak jalan lahir.

PENGKAJIAN EMOSIONAL
1. Trimester Pertama
Selama bulan pertama hingga ketiga, suasana emosi ibu hamil biasanya
gampang sekali berubah. Pergolakan emosi menyebabkan Anda sensitif,
mudah menangis, gampang lelah, takut bila terjadi keguguran, lebih
merasakan "sakit" daripada hamil. Perubahan emosi Anda lebih
disebabkan adanya aktivitas hormonal yang meningkat pesat dan
sebagian faktor fisik. Misalnya kelelahan, mual, muntah, morning
sickness atau perubahan bentuk tubuh.
2. Trimester Kedua
Pada usia kehamilan ini, emosi Anda jauh lebih baik dan tidak banyak
keluhan yang Anda rasakan seperti pada trimester sebelumnya. Oleh
karena itu, periode ini bisa disebut periode keemasan. Anda mulai bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan hormon kehamilan. Selain itu, tidak
banyak muncul keluhan-keluhan fisik. Inilah yang membuat Anda bisa
menjalani kehamilan dengan lebih enak dan tidak sedramatis sebelumnya.
3. Trimester Ketiga / Akhir
Memasuki trimester akhir ini, kondisi perut Anda akan semakin besar dan
mengakibatkan Anda susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan
gampang cemas. Emosi kembali sukar untuk dikendalikan, bahkan Anda
menjadi lebih sensitif. Tetapi seiring bertambahnya usia kehamilan, Anda
menjadi lebih siap mental untuk mempersiapkan persalinan dan kelahiran
buah hati yang telah dinantikan.

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari pasien
dalam bentuk darah, sputum (dahak), urine (air kencing/air seni), kerokan
kulit, dan cairan tubuh lainnya dengan tujuan untuk menentukan
diagnosis atau membantu menegakkan diagnosis penyakit.
Pemeriksaan hb dan protein urine
1. Pemeriksaan HB dan Protein Urine By. Friska Junita, SST
2. Hemoglobin• Definisi : Hemoglobin adalah Senyawa pembawa oksigen
pada sel darah merah• Batas Kadar Hemoglobin, menurut WHO : Kelompok
Umur Batas Nilai hemoglobinAnak 6 Bulan – 6 tahun 11,0Anak 6 tahun – 14
Tahun 12,0Pria dewasa 13,0Ibu Hamil 11,0Wanita Dewasa 12,0
3. Guna Hemoglobin dalam tubuh, menurut Depkes RI:1. Mengatur
pertukaran oksigen dengan karbondioksida didalam jaringan tubuh2.
Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan tubuh
untuk dipakai sebagai bahan bakar3. Membawa karbondioksida dari jaringan –
jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk dibuang, untuk
mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui
dengan pengukuran kadar hemoglobin.

PRINSIP
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin denganpertolongan larutan
HCL, lalu kadar dari asam hematinini diukur dengan membandingkan warna
yang terjadidengan warna standard memakai mata biasa.
 Metode Pemeriksaan Kadar hemoglobin
 • Metode Pemeriksaan :
1. Metode Sahli
2. Metode Cyanmethemoglobin Sahli
 Hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi Globin Ferroheme.
 Ferroheme (O2 yang ada diudara) dioksidasi menjadi ferriheme yang
akan segera bereaksi dengan ion CI membentuk ferrihemechlorid yang
juga disebut hematin atau hemin yang berwarna cokelat
 Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian
rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar.• Faktor yang
mempengaruhi penilaian : Subjektivitas, ketajaman, penyinaran.

Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta


Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan
trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk
melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri
selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untu hidup tergantung atas
keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada
plasenta. Baik tidaknya anak tergantung pada baik burunya faal plasenta.
Sirkulasi darah dan Fetus
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang
dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil
melalui perantaraan plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
merupakan lubang sementara diantara serambi kiri dan serambi kanan yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke
serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-
paru karena telah terorganisasi.
2. Duktus arteriosus bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus venosus arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini
darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali
dari tubuh bagian bawah.
4. Vena umbilikal
memanjang dari tali pusar ke menuju bagian bawah hati dan membawa
darah yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang
bertemu dengan vena porta dan masuk ke hati.

Menentukan Periode Kehamilan3 Comments


1. Paritas (para): menunjukkan jumlah kelahiran hidup sebelumnya
2. Nuligravida: seorang wanita yang belum pernah hamil
3. Primigravida: seorang wanita yang sedang hamil untuk pertama kalinya
4. Multigravida/multipara: seorang wanita yang hamil pada sesudahnya
5. Embrio/mudigah: digunakan sampai usia kehamilan 11 minggu
6. Janin/fetus: digunakan setelah usia kehamilan 11 minggu
Masa kehamilan dibagi dalam tiga bulanan (trimester). Trimester pertama
merupakan perkembangan dan pembentukan organ. Trimester kedua merupakan
tahap perkembangan dan pertumbuhan lanjutan. Trimester ketiga merupakan
tahap akselerasi tumbuh kembang dan persiapan kelahiran.

1. PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI TRIMESTER I II DAN III


Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil yang meliputi
Sistem Reproduksi, Payudara, Sistem Endokrin, Sistem Kekebalan dan Sistem
Perkemihan.
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar sudah
terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.
Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil
mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada tubuhnya sesuai
dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III
kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem
reproduksi, payudara, system endokrin, system kekebalan, dan system
perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan kembali
seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan menyusui
selesai.
1 Sistem Reproduksi
2. Payudara
3. Sistem Endokrin
4. Sistem Kekebalan
5. Sistem Perkemihan
6. system pencernaan

Pengkajian data focus


Deteksi Dini Komplikasi Ibu dan Janin
Selama pemeriksaan antenatal, bidan akan memberitahu pasien jika ia
mengalami tanda-tanda bahaya dan akan mendeteksinya. Hal ini, penting bagi
bidan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya yang kemungkinan akan dialami ibu
dan janin.
Deteksi dini komplikasi ibu dan janin meliputi :
1. Tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin masa kehamilan muda
2. Tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut

Pemeriksaan Laboratorium?
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan
khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari pasien dalam bentuk darah,
sputum (dahak), urine (air kencing/air seni), kerokan kulit, dan cairan tubuh
lainnya dengan tujuan untuk menentukan diagnosis atau membantu menegakkan
diagnosis penyakit.
PEMBAHASAN
Asuhan Kehamilan Kehamilan Kunjungan Awal
Kunjungan awal adalah suatu kunjungan yang dilakukan pertama kali saat ibu
hamil.
Tujuan Kunjungan.
 membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu
 mendeteksi masalah yang dapat diobati
 mencegah masalah dan penggunaan praktek tradisional yang merugikan
 memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi
 mendorong perilaku yang sehat
Pengkajian data Kesehatan Ibu hamil
riwayat Kesehatan sosial, riwayat Kebidanan, Keluarga, Penyakit riwayat
kesehatan merupakan identifikasi keluhan sekarang, penyakit umum yang
pernahdiderita, serta penyakit yang dialami saat masa sebelum kehamilan
maupun saat kehamilan.
lingkungan, dan jika diindikasikan, apakah tersediacukup makanan didalam
rumah,dan Pekerjaan mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk
mengetahui apakah klien berada dalamkeadaan utuh dan untuk mengkaji
potensi kelainan premature dan pajanan terhadap bahayalingkungan kerja, yang
dapat merusak janin.

Anda mungkin juga menyukai