Anda di halaman 1dari 41

BAB IV

HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN


Pada bab hasil pengujian dan pembahasan ini akan membahas tentang hasil pengujian
dan analisa data yang didapat dari pengujian jaringan mobile router terdistribusi dengan
bantuan software wirelessmon dan wireshark .

4.1 Pengujian Konektivitas Jaringan Antar Client Menggunakan Ping


Berikut adalah hasil pengujian jaringan wireless menggunakan mobile router
melalui perintah ping pada command prompt.
Ping antar client dalam jaringan wireless
Client A dengan IP : 192.168.0.100, Client B dengan IP : 192.168.0.101
 Ping antar client dalam satu jangkauan area MR1

Gambar 4.1 Hasil ping client A ke client B satu area


Dari gambar diatas terlihat bahwa client B terhubung dengan client A. Semua
paket data dapat terkirim dengan waktu pengiriman rata-rata 3 ms dan memilki TTL
sebesar 128.
 Ping Client A ke MR1

Gambar 4.2 Hasil ping client A ke MR1


Dari gambar diatas terlihat bahwa client B terhubung dengan MR1. Semua paket
data dapat terkirim dengan waktu pengiriman rata-rata 2 ms dan memilki TTL sebesar
64.
 Ping Client A ke MR2

28
Gambar 4.3 Hasil ping client A ke MR2
Dari gambar diatas terlihat bahwa client A terhubung dengan MR2. Semua paket
data dapat terkirim dengan waktu pengiriman rata-rata 1 ms dan memilki TTL sebesar
64.
 Ping Client A ke MR3

Gambar 4.4 Hasil ping client A ke MR3


Dari gambar diatas terlihat bahwa client A terhubung dengan MR3. Semua paket
data dapat terkirim dengan waktu pengiriman rata-rata 2 ms dan memilki TTL sebesar
64.
 Ping client A ke client C (alamat IP 192.168.0.51) dalam area yang berbeda.

Gambar 4.5 Hasil Ping Client B ke Ping Client A


Dari gambar diatas terlihat bahwa client A yang berada di area MR1 dapat
terhubung dengan client C yang berada pada area MR3. Semua paket data dapat terkirim
dengan waktu pengiriman rata-rata 742ms dan memilki TTL sebesar 64.
Dari semua hasil pengujian konektivitas jaringan menggunakan ping diatas dapat
disimpulkan bahwa jaringan bekerja dengan baik karena user / client yang terkoneksi
pada mobile router yang sama maupun berbeda masih tetap bisa terhubung.

4.2 Pengujian Konektivitas Jaringan Menggunakan Software WirelessMon

29
Pengujian konektivitas jaringan dilakukan dengan cara client mencoba melakukan
koneksi internet kejaringan pada daerah yang terjangkau oleh MR1 kemudian client
berjalan menjauhi MR1 menuju ke MR2 dan diteruskan mendekati MR3.

Berikut adalah hasil dari pengujian koneksi internet client A.

Gambar 4.6 konektifitas sebelum berpindah


Bahwa client terkoneksi pada MR1 dan terlihat MR 2 dan MR 3 available.

Gambar 4.7 Client A telah berpindah ke MR2 setelah menjauhi MR1

30
Gambar 4.8 Client A berpindah ke MR3 setelah menjauhi MR2

Dari gambar 4.6, 4.7, dan 4.8 terlihat bahwa client A berpindah dari area
jangkauan MR1 menuju ke area MR 2 karena client A berpindah semakin jauh menuju ke
MR 2 dan berpindah lagi ke area MR 3 karena client A semakin jauh dari jangkauan MR
2.

 Client A pada jangkauan area MR1


Jendela MR1 (192.168.0.1)

Gambar 4.9 Wireless Statistics MR1

Jendela MR2 (192.168.0.2) menunjukkan client A tidak terhubung.

31
Gambar 4.10 Wireless statistic MR2
Jendela MR3 (192.168.0.3) menunjukkan client A tidak terhubung.

Gambar 4.11 Wireless statistic MR3


 Client A pada jangkauan area MR2
Jendela MR2 (192.168.0.2)

Gambar 4.12 Wireless Statistic MR2


Jendela MR1 (192.168.0.1) menunjukkan client A tidak terhubung.

32
Gambar 4.13 Wireless statistic MR1

Jendela MR3 (192.168.0.3) menunjukkan client A tidak terhubung.

Gambar 4.14 Wireless statistic MR3

 Client A pada jangkauan area MR3


Jendela MR3 (192.168.0.3)

Gambar 4.15 Wireless Statistic MR3


Jendela MR1 (192.168.0.1) menunjukkan client A tidak terhubung.

33
Gambar 4.16 Wireless Statistic MR1

Jendela MR2 (192.168.0.2) menunjukkan client A tidak terhubung.

Gambar 4.17 Wireless Statistic MR2

Pada gambar 4.9 sampai dengan 4.17 menunjukkan tampilan wireles statistik pada
setiap mobile router, fungsi dari wireless statistic ialah menunjukkan berapa jumlah
perangkat yang terhubung. Pada gambar 4.9 merupakan tampilan wireless statistic dari
MR1 yang menunjukkan bahwa client A dengan MAC address C0-F8-DA-5D-0B-2B
sedang terhubung, kemudian pada gambar 4.10 dan 4.11 menunjukkan bahwa client A
tidak sedang terhubung pada MR 2 dan MR 3. Begitu juga yang ditampilkan pada
gambar 4.12 dan 4.15 menunjukkan bahwa client A sedang terhubung pada MR 2 dan
MR 3 yang disebabkan berpindahnya client A ke area MR 2 dan diteruskan ke area MR
3. Dengan demikian pengujian konektivitas jaringan menggunakan software wirelessmon
berjalan sesuai dengan perencanaan.

4.3 Pengujian Kuat Sinyal

34
Pengukuran dilakukan dengan jarak antar titik 2 m untuk denah 12 x 20 m dan
memiliki 60 titik area pengukuran dan 3 m untuk denah 18x 36 m dan memiliki 72 titik
pengukuran baik vertical maupun horizontal.

Gambar 4.18 Denah Praktikum 12x 20 meter tempat parkir gedung pengajaran

35
Gambar 4.19 Denah Praktikum 18 x 36 meter tempat parkir gedung pengajaran

Tabel 4.1 Hubungan antara jarak dengan kuat sinyal Mobile Router pada area
12 x 20 meter
No. Titik MR1 (dBm) MR2(dBm) MR3(dBm) Conneted
1 A1 -45 -59 -40 MR3
2 A2 -51 -56 -39 MR3
3 A3 -43 -46 -39 MR3
4 A4 -42 -46 -39 MR3
5 A5 -37 -50 -52 MR1
6 A6 -51 -65 -54 MR1
7 B1 -46 -52 -39 MR3
8 B2 -42 -54 -36 MR3
9 B3 -35 -56 -46 MR1
10 B4 -30 -53 -46 MR1
11 B5 -50 -55 -40 MR3
12 B6 -47 -45 -41 MR3
13 C1 -53 -59 -45 MR3
14 C2 -44 -61 -47 MR1
15 C3 -38 -49 -44 MR1
16 C4 -24 -56 -41 MR1
17 C5 -54 -54 -48 MR3
18 C6 -54 -54 -48 MR3
19 D1 -53 -57 -37 MR3
20 D2 -56 -44 -41 MR3
21 D3 -37 -39 -41 MR1
22 D4 -49 -45 -53 MR2
23 D5 -43 -45 -55 MR1
24 D6 -50 -47 -43 MR3
25 E1 -57 -53 -34 MR3
26 E2 -54 -46 -49 MR2

36
27 E3 -51 -40 -34 MR3
28 E4 -49 -37 -39 MR2
29 E5 -42 -44 -54 MR1
30 E6 -53 -48 -36 MR3
31 F1 -54 -53 -42 MR3
32 F2 -55 -46 -40 MR3
33 F3 -49 -40 -42 MR2
34 F4 -59 -46 -43 MR3
35 F5 -54 -44 -41 MR3
36 F6 -45 -50 -50 MR1
37 G1 -54 -59 -31 MR3
38 G2 -57 -45 -45 MR3
39 G3 -47 -52 -18 MR3
40 G4 -49 -39 -32 MR3
41 G5 -54 -43 -32 MR3
42 G6 -55 -38 -39 MR2
43 H1 -64 -53 -36 MR3
44 H2 -56 -48 -49 MR2
45 H3 -56 -49 -30 MR3
46 H4 -54 -47 -44 MR3
47 H5 -53 -46 -35 MR3
48 H6 -51 -42 -52 MR2
49 I1 -42 -60 -60 MR1
50 I2 -58 -50 -44 MR3
51 I3 -56 -50 -36 MR3
52 I4 -65 -56 -39 MR3
53 I5 -54 -48 -38 MR3
54 I6 -59 -52 -46 MR3
55 J1 -58 -51 -45 MR3
56 J2 -59 -56 -39 MR3
57 J3 -61 -56 -43 MR3
58 J4 -72 -62 -47 MR3
59 J5 -65 -63 -39 MR3
60 J6 -59 -54 -48 MR3

Keterangan Tabel:
= Titik dengan sinyal terbaik
= Titik dengan sinyal terlemah
Tabel diatas menunjukkan kuat sinyal yang diterima client. Sebagai contoh pengukuran pada
titik G3 kuat sinyal yang diterima dari tiap MR adalah MR1(-47), MR2(-52), MR3(-18), jadi
client lebih baik jika terhubung dengan MR3
Berikut ini adalah contoh beberapa titik yang terajangkau oleh MR1 :
1. Titik A5 memiliki kuat sinyal -37 dBm dijangkau oleh MR1
2. Titik C3 memiliki kuat sinyal -38 dBm dijangkau oleh MR1
3. Titik D3 memiliki kuat sinyal -37 dBm dijangkau oleh MR1

37
Gambar 4.20 Kuat sinyal pada area MR 1
Gambar di atas adalah salah satu contoh dari client pada titik C3. Dari hasil di atas terlihat
bahwa pada titik C3 diperoleh kuat sinyal terbaik sebesar -38 dBm dan dijangkau oleh MR 2.
4. Titik D4 memiliki kuat sinyal -51 dBm dijangkau oleh MR 2
5. Titik F3 memiliki kuat sinyal -30 dBm dijangkau oleh MR 2
6. Titik H6 memiliki kuat sinyal -38 dBm dijangkau oleh MR 2

Gambar 4.21 Kuat sinyal pada area MR 2


Gambar di atas adalah salah satu contoh dari client pada titik H2. Dari hasil di atas terlihat
bahwa pada titik H2 diperoleh kuat sinyal terbaik sebesar -48 dBm dan dijangkau oleh MR2.

7. Titik E1 memiliki kuat sinyal -34 dBm dijangkau oleh MR 3


8. Titik F5 memiliki kuat sinyal -41 dBm dijangkau oleh MR 3

38
9. Titik I6 memiliki kuat sinyal -46 dBm dijangkau oleh MR 3

Gambar 4.22 Kuat sinyal pada area MR 3

Gambar di atas adalah salah satu contoh dari client pada titik G2. Dari hasil di atas terlihat
bahwa pada titik G2 diperoleh kuat sinyal terbaik sebesar -45 dBm dan dijangkau oleh MR 3.

Pada pengukuran kuat sinyal luas area 12x20 meter masih terlihat banyak terjadi
overlapping sinyal yang membuat jaringan bekerja kurang optimal. Kemungkinan karena
penempatan mobile router terlalu dekat sehingga menimbulkan penumpukan sinyal dan
mengakibatkan kurang optimalnya jaringan tersebut.

Tabel 4.2 Hubungan antara jarak dengan kuat sinyal Mobile Router pada area
18 x 36 meter
No. Titik MR1(dBm) MR2(dBm) MR3(dBm) Conneted
1 A1 -60 -65 -66 MR1
2 A2 -47 -63 -65 MR1
3 A3 -50 -55 -67 MR1
4 A4 -54 -58 -61 MR1
5 A5 -67 -65 -58 MR1
6 A6 -54 -61 -68 MR1
7 B1 -57 -62 -62 MR1
8 B2 -40 -65 -64 MR1
9 B3 -41 -68 -62 MR1
10 B4 -41 -64 -58 MR1
11 B5 -46 -56 -60 MR1
12 B6 -49 -62 -62 MR1
13 C1 -45 -61 -69 MR1
14 C2 -40 -66 -55 MR1

39
15 C3 -37 -63 -70 MR1
16 C4 -38 -55 -57 MR1
17 C5 -37 -68 -55 MR1
18 C6 -47 -69 -64 MR1
19 D1 -50 -54 -60 MR1
20 D2 -47 -59 -64 MR1
21 D3 -35 -50 N/A MR1
22 D4 -35 -52 -71 MR1
23 D5 -37 -60 N/A MR1
24 D6 47 -59 -63 MR1
25 E1 -54 -53 -58 MR2
26 E2 -52 -50 -67 MR2
27 E3 -51 -43 -62 MR2
28 E4 -53 -51 -67 MR2
29 E5 -49 -65 -67 MR1
30 E6 -48 -58 -73 MR1
31 F1 -54 -52 -63 MR2
32 F2 -49 -48 -66 MR2
33 F3 -46 -41 -59 MR2
34 F4 -42 -54 51 MR1
35 F5 -47 -58 -67 MR1
36 F6 -50 -52 -63 MR1
37 G1 -61 -49 -63 MR2
38 G2 -50 -47 -62 MR2
39 G3 -50 -42 -61 MR2
40 G4 -53 -32 -77 MR2
41 G5 -49 -47 -59 MR2
42 G6 -60 -53 -61 MR2
43 H1 -52 -46 -48 MR2
44 H2 -52 -48 -55 MR2
45 H3 -57 -46 -55 MR2
46 H4 -46 -40 -45 MR2
47 H5 -59 -49 -60 MR2
48 H6 -54 -58 -49 MR3
49 I1 -57 -51 -46 MR3
50 I2 -53 -50 -44 MR3
51 I3 -59 -52 -49 MR3
52 I4 -62 -56 -54 MR3
53 I5 -61 -54 -51 MR3
54 I6 -53 -58 -52 MR3
55 J1 -59 -60 -55 MR3
56 J2 -51 -60 -34 MR3
57 J3 -54 -55 -30 MR3
58 J4 -58 -58 -39 MR3
59 J5 -61 -56 -51 MR3
60 J6 -63 -63 -55 MR3

40
61 K1 -65 -63 -48 MR3
62 K2 -59 -56 -42 MR3
63 K3 -62 -62 -46 MR3
64 K4 -67 -63 -46 MR3
65 K5 -65 -59 -52 MR3
66 K6 -67 -64 -64 MR3
67 L1 -62 -64 -58 MR3
68 L2 -64 -60 -49 MR3
69 L3 -67 -71 -49 MR3
70 L4 -59 -61 -48 MR3
71 L5 -62 -73 -55 MR3
72 L6 -63 -59 -50 MR3

Keterangan Tabel:
= Titik dengan sinyal terbaik
= Titik dengan sinyal terlemah
Tabel diatas menunjukkan kuat sinyal yang diterima client. Sebagai contoh pengukuran pada
titik C4 kuat sinyal yang diterima dari tiap MR adalah MR1(-38), MR2(-55), MR3(-57), jadi
client lebih baik jika terhubung dengan MR1
Berikut ini adalah contoh beberapa titik yang terajangkau oleh MR1 :
1. Titik A4 memiliki kuat sinyal - 54 dBm dijangkau oleh MR1
2. Titik B6 memiliki kuat sinyal - 50 dBm dijangkau oleh MR1
3. Titik C3 memiliki kuat sinyal - 41 dBm dijangkau oleh MR1

Gambar 4.23 Kuat sinyal pada area MR1


Gambar di atas adalah salah satu contoh dari client pada titik C3. Dari hasil di atas terlihat
bahwa pada titik C3 diperoleh kuat sinyal sebesar -37 dBm dan dijangkau oleh MR1
4. Titik F1 memiliki kuat sinyal -52 dBm dijangkau oleh MR2
5. Titik F3 memiliki kuat sinyal -43 dBm dijangkau oleh MR2
6. Titik G4 memiliki kuat sinyal -32 dBm dijangkau oleh MR2

41
Gambar 4.24 Kuat sinyal pada area MR2
Gambar di atas adalah salah satu contoh dari client pada titik G5.Dari hasil di atas terlihat
bahwa pada titik G5 diperoleh kuat sinyal sebesar - 47 dBm dan dijangkau oleh MR 2.
7. Titik I1 memiliki kuat sinyal - 46 dBm dijangkau oleh MR3
8. Titik J4 memiliki kuat sinyal - 39 dBm dijangkau oleh MR3
9. Titik L6 memiliki kuat sinyal - 50 dBm dijangkau oleh MR3

Gambar 4.25 Kuat sinyal pada area MR 3


Gambar di atas adalah salah satu contoh dari client pada titik L6.Dari hasil di atas terlihat
bahwa pada titik L6 diperoleh kuat sinyal sebesar - 50 dBm dan dijangkau oleh MR 3.
Pada pengukuran kuat sinyal luas area 18x36 meter sudah tidak terlalu terlihat
penumpukan sinyal karena jarak antar mobile router sudah jauh yaitu 12 meter dan memiliki
daerah coverage masing-masing. Pada jarak ini koneksi ke internet pada masing-masing
mobile router berjalan dengan baik dan masih tergolong optimal untuk membangun jaringan
wireless terdistribusi. Dengan demikian test kuat sinyal dapat berjalan dengan baik.

4.3 Pengujian Bit Rate

42
Pengujian dilakukan pada area MR1 yang merupakan mobile router yang memiliki
akses langsung ke internet dan kemudian pada MR3 yang berjarak antar MR 6 meter
yang diteruskan pada MR3 yang berjarak 12 meter antar MR.

 Posisi client berada di area MR1 dan sedang mengunduh file.

Gambar 4.26 Bit rate satu client pada area MR1

Dari data diatas terlihat bahwa apabila hanya ada satu client yang mengunduh maka
bit rate client bisa mencapai 291,556 kbps.

 Dua client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.27 Bit rate dua client pada area MR1

Apabila ada dua client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit rate dari
satu client sebelumnya akan terbagi menjadi dua. Pada data bit rate terbagi menjadi
170,354 kbps dan 60,363 kbps.

 Tiga client mengunduh secara bersamaan.

43
Gambar 4.28 Bit rate tiga client pada area MR1

Apabila ada tiga client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit rate akan
terbagi menjadi tiga. Menjadi 75,360 kbps, 84,328 kbps dan 46,662 kbps.

 Empat client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.29 Bitrate empat client pada area MR1

Apabila ada empat client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit rate
akan terbagi menjadi empat. Menjadi 24,413 kbps, 37,609 kbps, 36,410 kbps dan
52,871 kbps.

 Lima client mengunduh secara bersamaan.

44
Gambar 4.30 Bit rate lima client pada area MR1
Apabila ada lima client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit rate akan
terbagi menjadi lima. Menjadi 47,244 kbps, 41,243 kbps, 59,291 kbps, 58,977 dan
81,812 kbps.

 Saat posisi client berada pada area MR3 dengan jarak 6 meter antar MR dan
mengunduh file yang sama.
 Satu client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.31 Bit rate satu client MR3


Dari data diatas terlihat bahwa apabila hanya ada satu client yang mengunduh
maka bit rate bisa mencapai 136.793 kbps.
 Dua client mengunduh secara bersamaan.

45
Gambar 4.32 Bit rate dua client MR3

Apabila ada dua orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi dua. Pada data bit rate terbagi menjadi
74.502kbps dan 75.186 kbps.

 Tiga client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.34 Bit rate tiga client pada MR3


Apabila ada tiga orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi tiga, menjadi 66.551kbps, 51.682 kbps dan 34.355
kbps.

 Empat client mengunduh secara bersamaan.

46
Gambar 4.35 Bit rate empat client pada MR3
Apabila ada empat orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi empat, menjadi 26.755 kbps, 33.531 kbps, 30.557
kbps dan 46.141 kbps

 Lima client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.36 Bit rate lima client pada MR3


Apabila ada lima orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi lima. Pada data bit rate terbagi menjadi 37.691
kbps, 25.159 kbps, 34.457 kbps dan 22.558 kbps dan 21.814 kbps.

47
 Saat posisi client berada pada area MR3 dengan jarak 12 meter antar MR dan
mengunduh file yang sama

 Satu client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.37 Bit rate satu client pada MR3

Dari data diatas terlihat bahwa apabila hanya ada satu client yang mengunduh
maka bit rate client bisa mencapai 200.750 kbps.

 Dua client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.38 Bit rate dua client pada MR3

Apabila ada dua orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi dua. Pada data bit rate terbagi menjadi 127.545
kbps dan 105.679 kbps.

 Tiga client mengunduh secara bersamaan.

48
Gambar 4.39 Bit rate tiga client pada MR3
Apabila ada tiga orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi tiga . Pada data bit rate terbagi menjadi 75.738
kbps, 86.804 kbps dan 81.149 kbps

 Empat client mengunduh secara bersamaan.

Gambar 4.40 Bit rate empat client pada MR3


Apabila ada empat orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi empat. Pada data bit rate terbagi menjadi 59.763
kbps, 56.731 kbps, 64.993 dan 52.857 kbps.

 Lima client mengunduh secara bersamaan.

49
Gambar 4.41 Bit rate lima client MR3
Apabila ada lima orang client yang mengunduh secara bersama-sama maka bit
rate satu client akan terbagi menjadi lima. Pada data bit rate terbagi menjadi 44.013
kbps, 46.013 kbps, 42.164 kbps,39.174 kbps dan 54.743 kbps.
Tabel 4.3 Hubungan antara jumlah client, jarak dan besar bit rate pada jaringan
Rata-rata bit rate Rata-rata bit rate client
Rata-rata bit rate
Jumlah client pada MR3 jarak pada MR3 jarak 12
client pada MR1
Client 6 meter antar MR meter antar MR
(kbps)
(kbps) (kbps)
1 291.556 136.793 200.750

2 115.358 74.844 116.612

3 68.783 50.862 81.230

4 37.825 34.246 58.586

5 57.713 28.335 45.221

Bit rate (kbps)

50
Gambar 4.42 Grafik bitrate
Dari hasil data di atas menunjukkan semakin banyak jumlah client,
maka nilai rata-rata bit rate yang di terima client semakin menurun. Nilai bit rate akan
terbagi sesuai dengan jumlah client. Pada MR1, nilai maksimum bit rate mencapai
nilai 291.556 kbps. Sedangkan pada client yang terhubung pada MR 3 dengan jarak 6
meter memperoleh hasil bit rate yang lebih rendah dari pada client yang terhubung
dengan MR 3 dengan jarak 12 meter yang dikarenakan perangkat mobile router
mempunyai kanal yang sama sehingga akan terjadi gangguan jika penempatan
perangkat terlalu dekat.

4.3 Pengujian Delay


Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada pengujian delay akan digunakan
perintah ping www.google.com pada command promp dan paket – paket yang terkirim akan di
chapture menggunakan software wireshark.
 Cara menggunakan wireshark untuk melihat nilai dari delay pada saat melakukan
perintang ping ke www.google.com .
Client berada pada area MR1 melakukan ping ke www.google.com

Gambar 4.43 Hasil dari perintah ping ke www.google.com


Dari hasil pada gambar 4.43 terlihat hasil time 97ms, 94ms, 86ms dan 203ms dengan
rata-rata 351ms. Untuk melihat paket – paket yang terkirim dan diterima oleh wireshark
digunakan fasilitas filter pada software tersebut dan mengetikan “icmp”.

51
Gambar 4.44 Menggunakan filter di wireshark

Akan muncul tampilan seperti gambar 4.45 berikut ini tercatat time since reference or
first frame : 11.766811000 second.

Gambar 4.45 Tampilan paket icmp yang ter-chapture.

Kemudian nilai yang didapat dari tampilan wireshark pada gambar 4.45 akan di
bandingkan dengan nilai berikutnya seperti pada gambar 4.46 dan diperoleh time since
reference or first frame : 11.864534000 second.

52
Gambar 4.46 Tampilan paket icmp yang ter-chapture

Dari hasil pada gambar 4.13 dan 4.14 tercatat 11.766811000 second (request) dan
11.864534000 second (reply) dari kedua nilai dapat diketahui nilai delay dengan
menggunakan rumus :

Delay = waktu paket terima (reply) – waktu paket dikirimkan (request)


= 11.864534000 - 11.766811000
= 0,097723 s
= 97,723 ms

Didapat hasil dari wireshark 97,723 ms yang sama dengan nilai dari cmd 97 ms. Nilai
delay tidak absolute karena dipengaruhi banyak faktor dan kondisi jaringan pada saat
pengiriman paket data.

 Hasil Pengujian delay saat antar MR berjarak 6 meter.


 Satu client melakukan test ping
Client satu

Gambar 4.47 Ping satu client Pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa time tercatat 97 ms, 94 ms, 86 ms, 203 ms.
Dengan rata – rata delay 120 ms.

53
 Hasil dari Wireshark
Tabel 4.4 hasil Wireshark satu client pada MR3
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
11.766811 11.864534 97,723
12.782044 12.876445 94,440
1
13.797668 13.884307 86,663
14.813341 15.016506 20,316
Rata - rata 120,482

 Dua client melakukan test ping bersamaan


Client satu

Client dua

Gambar 4.48 Ping dua client pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa pada client pertama (satu) time tercatat 113
ms, 186 ms, 77 ms, dan 114 ms dengan rata – rata delay 122 ms. Dan pada client
kedua (dua) time tercatat 83 ms, 73 ms, 888 ms, dan 120 ms dengan rata – rata delay
291 ms.
 Hasil dari Wireshark
Tabel 4.5 Hasil Wireshark dua client pada MR3
Client Request (seconds) Reply (seconds) Delay (ms)
1 96.744020 96.857673 113.653

54
97.762828 97.949619 186.791
98.780130 98.857621 77.491
99.795774 99.910463 114.689
Rata - rata 123.156

Request Reply Delay


Client
(seconds) (seconds) (ms)
76,335988 76,419222 83,234
77,337912 77,411196 73,284
2
78,340031 79,227894 887,863
 Tiga 79,341040 79,461325 120,285 client
Rata - rata 291,166
melak ukan test ping
bersamaan
Client satu

Client dua

Client tiga

55
Gambar 4.49 Ping tiga client pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa pada client pertama (satu) time tercatat 133
ms, 178 ms, 535 ms, dan 124 ms dengan rata – rata delay 242 ms. Pada client kedua
(dua) time tercatat 129 ms, 110 ms, 348 ms, dan 139 ms dengan rata – rata delay 181
ms. Pada client ketiga (tiga) time tercatat 133 ms, 111 ms, 194 ms, dan 109 ms dengan
rata – rata delay 136 ms.

 Hasil dari Wireshark


Tabel 4.6 Hasil Wireshark tiga client pada MR3
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
178,451306 178,585038 133,732
179,460659 179,639190 178,531
1
180,476242 181,012023 535,781
181,491821 181,616331 124,51
Rata - rata 243,138
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
25,024710 25,154474 129,764
26,023840 26,134649 110,809
2
27,037683 27,385807 348,124
28,038199 28,177862 139,663
Rata - rata 182,09
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
59,072405 59,206171 133,766
60,073954 60,185674 111,72
3
61,074988 61,269093 194,105
62,076041 62,185056 109,015
Rata - rata 137,1515

 Empat client melakukan test ping bersamaan


Client satu

56
Client dua

Client tiga

Client empat

Gambar 4.50 Ping empat client pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa pada client pertama (satu) time tercatat 129
ms, 152 ms, 119 ms, dan 198 ms dengan rata – rata delay 149 ms. Pada client kedua
(dua) time tercatat 81 ms, 104 ms, 113 ms, dan 129 ms dengan rata – rata delay 106
ms. Pada client ketiga (tiga) time tercatat 151 ms, 256 ms, 178 ms, dan 87 ms dengan
rata – rata delay 170 ms. Pada client keempat (empat) time tercatat 172 ms, 100 ms,
166 ms, dan 121 ms dengan rata-rata delay 139 ms.

 Hasil dari Wireshark


Tabel 4.7 Hasil Wireshark empat client pada MR3
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
1 60,321883 60,450715 128,83

57
61,322737 61,475158 152,42
62,323719 62,442984 119,27
63,324901 63,522904 198,00
Rata - rata 149,63

Request Reply Delay


Client
(seconds) (seconds) (ms)
38,007989 38,089024 81,04
39,010603 39,115301 104,70
2
40,013556 40,127333 113,78
41,015641 41,145457 129,82
Rata - rata 106,33
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
2,728639 2,879645 151,01
3,730498 3,987057 256,56
3
4,733761 4,912517 178,76
5,735586 5,832463 96,88
Rata - rata 170,80
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
55,538427 55,710756 172,33
56,560513 56,656284 95,77
4
57,57237 57,738931 166,56
58,58902 58,710704 121,68
Rata - rata 139,09

 Lima client melakukan test ping bersamaan


Client satu

Client dua

58
Client tiga

Client empat

Client lima

Gambar 4.51 Ping lima client pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa pada client pertama time tercatat 197 ms,
124 ms, 148 ms, dan 169 ms dengan rata – rata delay 159 ms. Pada client kedua time
tercatat 96 ms, 94 ms, 87 ms, dan 121 ms dengan rata – rata delay 99 ms. Pada client
ketiga time tercatat 124 ms, 86 ms, 92 ms, dan 98 ms dengan rata – rata delay 100 ms.
Pada client keempat time tercatat 101 ms, 97 ms, 76 ms, dan 81 ms dengan rata-rata

59
delay 88 ms. Pada client kelima time tercatat RTO 1 kali, 903 ms, 144 ms, dan 181 ms
dengan rata-rata delay 409 ms.

 Hasil dari Wireshark


Tabel 4.8 Hasil Wireshark lima client pada MR3
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)

8,604673 8,80161 196,94

9,606602 9,731305 124,70


1
10,608701 10,757403 148,70

11,610722 11,779672 168,95


Rata - rata 159,82
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)

61,888803 61,985203 96,40

62,891392 62,986162 94,77


2
63,893288 63,980732 87,44

64,896542 65,017484 120,94


Rata - rata 99,89
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)

28,024267 28,143471 119,20

29,021294 29,107544 86,25


3
30,023325 30,115166 91,84

31,025351 31,123213 97,86


Rata - rata 98,79
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)
88,608847 88,710649 101,80
89,625307 89,72222 96,91
4
90,633918 90,710175 76,26
91,649661 91,731154 81,49
Rata - rata 89,12
Request Reply Delay
Client
(seconds) (seconds) (ms)

60
- - -
4,765257 5,668551 903,29
5
5,768322 5,912879 144,56
6,771279 6,952947 181,67
Rata - rata 409,84

 Hasil Pengujian delay saat antar MR berjarak 12 meter.


 Satu client melakukan test ping
Client satu

Gambar 4.52 Ping satu client pada MR3


Dari gambar diatas didapat bahwa time tercatat 99 ms, 85 ms, 110 ms, 88 ms.
Dengan rata – rata delay 95 ms.

 Hasil dari Wireshark


Tabel 4.8 Hasil wireshark satu client pada MR3
Reply Delay
Client Request (seconds) (seconds) (ms)
2.884468 2.983463 98.995
3.887479 3.972455 84.976
1
4.890453 5.000287 109.834
5.89256 5.981072 88.512
Rata - rata 95.57925

Dari tabel diatas didapat bahwa time tercatat 98.995 ms, 84.976 ms, 109.834
ms, 88.512 ms. Dengan rata – rata delay 95,98 ms.
 Dua client melakukan test ping
client satu

61
Client dua

Gambar 4.53 Ping dua client pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa pada client pertama (satu) time tercatat
76.138 ms, 87.36 ms, 93.21 ms, 84.794 ms. Dengan rata – rata delay 85.3755 ms.
Pada client dua 76 ms, 87 ms, 93 ms, 93 ms. Dengan rata – rata delay 85 ms.

 Hasil dari Wireshark


Tabel 4.9 Hasil wireshark dua client pada MR3
Request Reply Delay
Client (seconds) (seconds) (ms)
23.819745 23.913646 93.901
24.809813 24.897368 87.555
1
25.81283 25.895994 83.164
26.815888 26.905017 89.129
Rata - rata 88.43725
Request Reply Delay
Client (seconds) (seconds) (ms)
13.573194 13.649332 76.138
14.582565 14.669925 87.36
2
15.592148 15.685358 93.21
16.599908 16.684702 84.794
Rata - rata 85.3755

 Tiga client melakukan test ping


client satu

Client dua

62
Client tiga

Gambar 4.54 Ping tiga client pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa pada client pertama (satu) 107 ms, 101 ms,
89 ms, 126ms. Dengan rata – rata delay 105 ms. Pada client dua time tercatat 118 ms, 142
ms, 80 ms, 983 ms. Dengan rata – rata delay 83.521 ms. Pada client tiga time tercatat 196
ms, 116 ms, 141 ms, 161 ms. Dengan rata – rata delay 153 ms.
 Hasil dari Wireshark
Tabel 4.10 Hasil wireshark tiga client pada MR3
Request Reply Delay
Client (seconds) (seconds) (ms)
6.867648 6.974862 107.214
7.870192 7.971238 101.046
1
8.87128 8.960121 88.841
9.873497 9.999367 125.87
Rata - rata 105.74275
Request Reply Delay
Client (seconds) (seconds) (ms)
41.956788 42.075582 118.794
42.966375 43.108779 142.404
2
43.97102 44.051622 80.602
44.979672 45.063193 83.521
Rata - rata 106.33025

Request Reply Delay


Client (seconds) (seconds) (ms)
24.586786 24.783077 196.291
25.58867 25.704803 116.133
3
26.589649 26.730836 141.187
27.591734 27.752576 160.842
Rata - rata 153.61325

 Empat client melakukan test ping


Client satu

63
Client dua

Client tiga

Client empat

Gambar 4.55 Ping empat client pada MR3

Dari gambar diatas didapat bahwa pada client pertama (satu) time tercatat 101
ms, 85 ms, 106 ms, 121 ms. Dengan rata – rata delay 103 ms. Pada client ke dua time
tercatat 111 ms, 91 ms, 114 ms, 105 ms. Dengan rata – rata delay 105 ms. Pada client
ke tiga time tercatat 169 ms, 192 ms, 112 ms, 136 ms. Dengan rata – rata delay 152
ms. Pada client ke empat time tercatat 102 ms, 88 ms, 108 ms, 100 ms. Dengan rata –
rata delay 99 ms.
 Hasil dari Wireshark
Tabel 4.11 Hasil wireshark empat client pada MR3
Reply Delay
Client Request (seconds) (seconds) (ms)
21.359005 21.4528333 93.8283
22.354545 22.439738 85.193
1
23.356535 23.463203 106.668
24.358619 24.479745 121.126
Rata - rata 101.7038
Client Request (seconds) Reply Delay

64
(seconds) (ms)
16.686326 16.797735 111.409
17.702008 17.793577 91.569
2
18.715685 18.829904 114.219
19.732313 19.837644 105.331
Rata - rata 105.632
Reply Delay
Client Request (seconds) (seconds) (ms)
21.203075 21.372414 169.339
22.205462 22.397473 192.011
3
23.206502 23.318736 112.234
24.207533 24.344228 136.695
Rata - rata 152.5698

Reply Delay
Client Request (seconds) (seconds) (ms)
12.689943 12.784207 94.264
13.684218 13.772064 87.846
4
14.686313 14.794181 107.868
15.690221 15.790751 100.53
Rata - rata 97.627

 Lima client melakukan test ping


Client satu

Client dua

Client tiga

65
Client empat

Client lima

Gambar 4.56 Ping lima client pada MR3

Dari gambar 4.56 didapat bahwa pada client time tercatat 117 ms, 258 ms, 143
ms, 107 ms. Dengan rata – rata delay 156 ms.Pada client ke dua time tercatat 76 ms,
108 ms, 116 ms, 86 ms. Dengan rata – rata delay 96 ms.Pada client ke tiga time
tercatat 191 ms, 214 ms, 104 ms, 161 ms. Dengan rata – rata delay 167 ms. Pada
client ke empat time tercatat 86 ms, 85 ms, 103 ms, 81 ms. Dengan rata – rata delay
88 ms. Pada client ke lima time tercatat request time out, 253 ms, 173 ms, 196 ms.
Dengan rata – rata delay 207.

 Hasil dari Wireshark


Tabel 4.12 Hasil wireshark lima client pada MR3
Request Reply
Client (seconds) (seconds) Delay (ms)
40.460398 40.577572 117.174
41.463951 41.721832 257.881
1
42.467016 42.61046 143.444
43.469901 43.577004 107.103
Rata - rata 156.4005
Request Reply
Client (seconds) (seconds) Delay (ms)
11.956947 12.033204 76.257
12.972885 13.081298 108.413
2
13.99161 14.10652 114.91
15.008249 15.094878 86.629
Rata - rata 96.55225
Request Reply
Client (seconds) (seconds) Delay (ms)
3 32.222849 32.413686 190.837
33.223354 33.437621 214.267
34.224397 34.328636 104.239

66
35.225432 35.386594 161.162
Rata - rata 167.62625
Request Reply
Client (seconds) (seconds) Delay (ms)
3.846575 3.932914 86.339
4.847745 4.932618 84.873
4
5.849821 5.953227 103.406
6.851771 6.932806 81.035
Rata - rata 88.91325
Request Reply
Client (seconds) (seconds) Delay (ms)
15.702547 0 0
20.501001 20.754328 253.327
5
21.503044 21.6175916 172.872
22.50813 22.704836 196.706
Rata - rata

Tabel 4.13 Rata – rata delay pada jarak antar MR 6 dan 12 meter
Jumlah Delay jarak antar MR Delay pada jarak antar MR
client 6 meter (ms) 12 meter (ms)
1 120.48 95.58
2 207.16 86.91
3 187.45 121.89
4 141.46 114.383
5 171.49 143.42

Dari tabel diatas rata-rata delay pada jarak antar MR 6 meter time tercatat
120.48, 207.16 ms, 187.45 ms, 141.46 ms dan 171.49. Delay pada jarak antar MR 12
meter tercatat 95.57925 ms, 86.906 ms, 121.8954 ms, 114.383ms dan 125.463 ms

Gambar 4.57 Grafik Perbandingan Delay

67
Delay pada konfigurasi MR yang berjarak 6 meter terlihat tidak stabil. Saat
satu client yang seharusnya memiliki delay lebih rendah pada kenyataannya memiliki
nilai delay yang tinggi. Delay stabil pada client dua, tiga dan empat. Lalu naik pada
lima client. Pada jarak antar MR 12 meter, semakin banyak user maka semakin besar
nilai delaynya. Hanya pada saat dua client dan empat client menunjukan penurunan
dari delay client sebelumnya.

68

Anda mungkin juga menyukai