Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Sistem gerak pada manusia, terdiri atas tulang dan otot. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot
sebagai alat gerak aktif.
A. Alat Gerak Pasif
1. Letak dan Fungsi Rangka:
Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua.
1). Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh, cth: pada vertebrata.
2). Rangka eksoskeleton, rangka ini terletak di luar tubuh, cth: pada invertebrate, seperti kepiting,
udang, beberapa jenis insekta dll
Fungsi rangka:
a. Sebagai Alat Gerak Pasif
b. Tempat Melekatnya Otot Rangka
c. Memberi Bentuk Tubuh
d. Memberi Kekuatan dan Menunjang Tegaknya Tubuh
e. Melindungi Organ Tubuh yang Lemah
f. Tempat Pembentukan Sel Darah
2. Macam-macam Tulang dan Stukturnya
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Pada embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim. Pada anak-anak sel-sel
pembentuk tulang disebut osteoblas.Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak
mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriksnya. Kondisi ini berkebalikan dengan
tulang rawan pada orang dewasa yang justru lebih banyak mengandung matriks. Tulang
rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang
banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan yang disebut kondrioblas. Tulang
rawan ini dapat dijumpai pada
bagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian, taju pedang,
cincin batang tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk, antara ruas
tulang belakang, dan lain-lain.

@ Penyusunnya: kondrosit (sel tulang rawan)


@ Berfungsi: sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ
dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi.
@ Dibedakan atas 3 berdasarkan kandungan matriksnya:
1). Tulang rawan hialin
2). Tulang rawan fibrosa
3). Tulang rawan elastis

Perbedaan kartilago hialin, fibrosa, dan elastis


Cirri-ciri Kartilago hialin Kartilago fibrosa Kartilago elastis
Serabut Serabut kolagen yang halus Serabut kolagen yang padat Serabut elastis dan
dan kasar serabut kolagen
Warna Putih kebiru-biruan dan tembus Gelap dan keruh Keruh kekuning-
matriks cahaya kuningan
Letak Ujung tulang keras, cakram Ruas-ruas tulang belakang, Daun telinga,
epifisis, persendian dan saluran simfis fubis, dan persendian bronkiolus dan
pernapasan epiglotis

1
Fungsi Memberi kekuatan, menyokong Menyokong dan melindungi Memberi fleksibilitas
rangka embrionik, menyokong bagian di dalamnya dan sebagai
bagian tertentu rangka dewasa penyokong
dan membantu pergerakan
persendian

b. Jaringan tulang keras (0steon)


- Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Osteosit-osteosit dihubungkan
oleh kanalikuli.
- Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamella.
- Matriksnya mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik, sperti kalsium, fosfor,
bikarbonat, sitrat, Mg, K, Na, dan hidroksi apatit.
- Jaringan tulang mengandung osteoklas (sel
berukuran besar dengan jumlah inti 6-50). Osteoklas menghasilkan enzim
kolagenase dan enzim proteolitik (perombak dan pengatur bentuk tulang dan
pengndali pertumbhan tulang).
- Dibedakan berdasarkan adanya rongga
tulang:
@ Tulang kompak
Pada tulang kompak terdapat sistem
Havers yang terdiri dari 4-20 lamela Havers yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran Havers. Sistem Havers merupakan unit penyusun tulang.
Saluran Havers mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai
nutrient untuk menghidupi tulang.
@ Tulang bunga karang/tulang spons
Pada tulang bunga karang tidak terdapat sistem Havers.
Contoh tulang kompak dan tulang bunga karang ditemukan pada tulang panjang. Kedua
bonggol tulang terdiri dari tulang bunga karang, bagian tengah merupakan tulang
kompak.

- Macam-macam tulang berdasarkan bentuknya:


a. Tulang pipa
Contoh tulang pipa adalah tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang telapak tangan, dan tulang
betis.

2
Bagian-bagian dari tulang pipa, antara lain sebagai berikut.
1) Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.
2) Diafisis, yaitu bagian tengah tulang
3) Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.
4) Tulang rawan daerah sendi.
5) Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisioleh sumsum tulang
kuning.
6) Periosteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringantulang), jaringan ikat, dan
pembuluhdarah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-ototskeleton ke tulang dan
berperandalam penyuplai nutrisi, pertumbuhandan reparasi tulang rusuk.

b. Tulang pipih
Tulang-tulang pipih berperan dalam melindungi organ tubuh.
Tulang pipih terdapat pada tulang tengkorak, belikat, rusuk, dan
tulang wajah.

c. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan berukuran pendek, tidak beraturan,
misalnya terdapat pada tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki,
telapak tangan, dan telapak kaki.

3. Perkembangan Tulang
Proses pengerasan/pembentukan tulang disebut osifikasi.
Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan
embrio.

3
Proses osifikasi terjadi dalam beberapa tahap: (a) kartilago, (b) periosteum terbentuk, (c) perkembangan pusat
osifikasi primer, (d) masuknya pembuluh darah, (e) rongga sumsum tulang terbentuk, (f) penipisan dan
pemanjangan ban, (g) pembentukan pusat osifikasi sekunder, (h) sisa kartilago sebagai lempeng epifisis, (i)
pembentukan batas epifisis.

Berdasarkan kenyataan itu, dapat diketahui bahwa ternyata kita dilahirkan sudah dalam keadaan bertulang
lengkap. Pernahkah Anda membayangkan bagaimana tulang kita dapat terbentuk? Sejak kapan pembentukan
tulang terjadi pada tubuh kita?
Pada rangka manusia, rangka yang pertama kali terbentuk adalah tulang rawan (kartilago) yang berasal dari
jaringan mesenkim. Tulang rawan ini sebenarnya terbentuk sejak masih dalam bentuk janin di dalam rahim
seorang ibu, kurang lebih awal bulan ketiga dari proses kehamilan. Kemudian akan terbentuk osteoblas atau
sel-sel pembentuk tulang. Osteoblas ini akan mengisi rongga-rongga tulang rawan.Sel-sel tulang dibentuk
terutama dari arah dalam ke luar (pembentukan secara konsentris). Setiap satuan-satuan sel-sel tulang ini
melingkari suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu saluran yang disebut saluran Havers.
Pada setiap kelompok lapisan terdapat sel tulang yang berada pada tempat yang disebut lakuna. Pada saluran
Harvers terdapat pembuluh darah yang berhubungan dengan pembuluh darah pada periosteum (selaput yang
menyelimuti bagian luar tulang), yang bertugas memberikan zat makananke bagian-bagian tulang. Sekeliling
sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Kelak ke dalam senyawa
protein ini terdapat pula zat kapur dan fosfor, sehingga matriks tulang akan mengeras. Makin keras suatu
tulang, makin berkurang pula zat perekatnya.
Bahkan, pada tulang pipa yang keras sel-sel tulangnya telah mati sehingga hanya tampak lakuna saja. Tulang
yang menyusun rangka manusia berjumlah kurang lebih 206
buah. Di sisi lain terdapat sel osteoklas yang berfungsi mengukir tulang danmengubah bentuk sesuai dengan
tingkat pertumbuhannya. Dapat diibaratkan bahwa sel osteoblas dan osteoklas bertugas untuk membongkar
pasang tulang karena setiap saat sel-sel tulang ada yang mengalami kerusakan.
Pada kasus patah tulang, bagian tersebut harus secepatnya dikembalikan pada susunansemula. Apabila
kasusnya parah, kadang-kadang ditambahkan pen untuk menyam-bung. Sel-sel tulang yang rusak akan
dimakan olehosteoklas dan terjadilah proses perbaikan tulang. Lama waktu pemulihan tulang tergantung pada
umur seseorang. Proses pemulihan tulang pada anak-anak berlangsung lebih cepat dibandingkan orang tua.

4. Sistem Rangka Manusia


Pada dasarnya kerangka manusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. RAngka Aksial
2. Rangka apendikuler

4
a. Rangka Aksial
Skeleton yang merupakan sumbu tubuh yang terdiri dari : tengkorak, tulang vertebra, tulang dada, dan
tulang rusuk.

1). Tulang tengkorak


Merupakan bagian teratas dari rangka aksial dan terdiri atas 28 buah tulang. Tulang tengkorak

berfungsi melindungi otak, mata dan bagian dalam telinga.


Fungsi lainnya adalah membentuk wajah.

5
2. Tulang vertebra
Tersusun atas 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang
punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang
kelangkang dan 4 ruas tulang ekor. Setiap
vertebra dapat bergerak sedikit sehingga secara
keseluruhan gerakan-gerakan tersebut
membentuk suatu gabungan. Hal inilah yang
menyebabkan seseorang dapat membungkuk
atau melakukan gerakan-gerakan lainnya.

3. Tulang dada (sternum)


Terdiri atas bagian kepala atau hulu, badan dan
taju pedang. Ada juga tulang lainnya yang melekat padanya yakni tulang selangka dan tulang
rusuk.

6
Tulang rusuk terdiri atas:
@ 7 pasang rusuk sejati,
@ 3 pasang rusung palsu dan,
@ 2 pasang rusuk melayang.

7
b. Rangka Apendikuler

8
Gambar Kerangka Manusia

5. Hubungan Antartulang
Tulang-tulang dihubungkan oleh sendi. Persendian yang mengikat kedua ujung tulang adalah ligmen
Macam-macam sendi:

a. Amfiartrosis
Amfiartosis adalah persendian di mana gerakan yang terjadi amat terbatas. Misalnya hubungan
antartulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang. Tulang- tulang tersebut dapat menimbulkan
gerakan pada saat kita bernapas.
b.Sinartrosis
Persendian sinartrosis tidak memungkinkan adanya gerakan. Persendian ini dibedakan menjadi
dua:
@ Sinartrosis Sinkondrosis
Pada persendian ini penghubungnya adalah tulang rawan. Misalnya:
a) hubungan antara tulang rusuk dan ruas tulang dada;
b) hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
@. Sinartrosis Sinfibrosis
Misalnya, hubungan antar tulang tpengkorak (sutura).

9
c. Diartrosis
Bentuk – bentuk persendian diartrosis :
1. Sendi Luncur, merupakan suatu bentuk persendian
yang memungkinkan terjadinya gerakan badan,
melengkung ke depan dan kebelakang serta
memutar. Sendi luncur terdapat pada ruas-ruas
tulang belakang.

2. Sendi Engsel.
Geraknya kedua arah, seperti engsel pintu. Sendi ini
terdapat pada: tulang jari – jari tangan, dan jari – jari
kaki, juga terdapat pada lutut dan siku.

3. Sendi Putar
Disebut sendi putar karena hubungan antara 2
tulang, dimana tulang yang satu dapat berputar
mengitari tulang yang lain. Contohnya yaitu:
Hubungan antara tulang atlas dengan tulang
leher; selain itu juga terdapat pada tulang hasta
dan tulang pengumpil.
4. Sendi Pelana.
Disebut sendi pelana karena menghubungkan 2
tulang yang permukaannya berbentuk pelana kuda.
Contohnya: hubungan antara tulang telapak tangan
dengan ibu jari sendi pelana berporos dua.
5. Sendi Peluru, merupakan hubungan 2 buah tulang
yang memungkinkan tulang bergerak bebas ke segala
arah.
Contoh: Sendi peluru yang menghubungkan tulang
paha dan tulang pinggul, dan sendi yang
menghubungkan tulang lengan atas dengan tulang
belikat.

6. Sendi Elipsoid, merupakan tidak berporos dan gerakannya menggeser. Contoh :


pergelanagan kaki.

Gambar lain: ( Di dalam diartrosis, ada 6 jenis persendian):

A B. C. D. E

Keterangan:
A. Sendi engsel, terdapat pada siku dan tulang antarruas jari

10
B. Sendi peluru, terdapat pada tulang belikat dengan tulang lengan atas.
C. Sendi luncur, terdapat pada pergelangan kaki
D. Sendi putar, terdapat pada tulang tengkorak dengan tulang atlas
E. Sendi pelana, terdapat pada telapak tangan dan jari tangan.
F. Sendi geser, terdapat pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

6. Kelainan dan Gangguan pada Tulang


Kelainan dan gangguan pada tulang dan otot yang berkaitan dengan system gerak.
1. Kelainan pada tulang
a. Patah tulang sederhana artinya: tidak melukai organ-organ lain di sekitarnya.
b. Patah tulang kompleks artinya patah tulang yang menyebabkan otot dan kulit terluka, darah dan
tulang sampai mencuat keluar kulit
c. Tulang remuk/communited artinya tulang patah menjadi beberapa bagian tetapi masih bertahan
dalam otot atau daging.
d. Tulang retak/Greenstick artinya patah tulang hanya sebagian, dan tidak sampai terpisah menjadi
dua bagian.

2. Gangguan pada tulang belakang :


a. Lordosis artinya keadaan tulang belakang melengkung ke depan sehingga kepala seolah –olah
tertarik ke belakang.
b. Kifosis artinya keadaan tulang belakang melengkung ke belakang sehingga bentuk tubuh
menjadi bengkok.
c. Skoliosis artinya keadaan tulang belakang melengkung ke arah samping kanan atau kiri.

Disamping ketiga jenis gangguan tersebut ada satu lagi gangguan yang disebut sublubrikasi, yaitu
ganguan ruas tulang leher yang disebabkan kecelakaan ataupun gerakan tiba-tiba yang melebihi
batas, akibatnya posisi kepala mengalami perubahan ke arah lain atau ke arah kanan.
3. Gangguan persendian
@ Dislokasi: gangguan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena tulang ligamennya tertarik atau
sobek.
@ Terkilir atau keseleo: tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau
tidak bisa dilakukan, menimbulkan rasa sakit.
@ Ankilosis: persendian tidak dapat digerakan lagi karena tulangnya menyatu.
@ Artritis atau infeksi sendi: gangguan sendi yang ditandai terjadinya peradangan sendi yang
disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang tulang sendi mengalami
perubahan .

11
4. Defisiensi dan Ganguan Fisiologi
@ Rakhitis: tulang kaki membengkok seperti huruf X atau O, disebab karena kekurangan vitamin
D.
@ Mikrosefalus: ukuran kepala lebih kecil dibandingkan ukuran normal. Disebabakan kekurangan
zat kapur, zat pembentukan tulang tengkorak pada masa bayi.
@ Hidrosefalus: ukuran kepala membesar karena cairan spinal menumpuk di kepala.

5. Nekrosis yaitu matinya sel- sel tulang. Dibagian luar tulang terdapat selaput tulang (Periostesum)
yang berfungsi untuk mensuplai makanan. Jika periosteum rusak, maka suplai makanan terhenti
dan sel-sel akan mati.
6. Layu Semu, disebabkan oleh rusaknya cakraepfisis akibat infeksi sifilis pada anak sejak dalam
kandungan.
7. Osteoporosis yaitu suatu keadaan di mana kemampuan tulang muli berkurang dan disertai kerusakan
struktur sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
8. Kanker tulang yaitu terjadi pertumbuhan jaringan abnormal pada tulang. Ada dua jenis kanker tulang
yaitu kanker tulang primer dan sekunder. Kanker tulang primer, sel kanker berasal dari sel tulang.
Kanker tulang sekunder, sel kanker berasal dari sel yang lain.

2. Alat Gerak Aktif


Pada awal pembahasan materi ini telah dijelaskan, bahwa otot merupakanalat gerak aktif. Mengapa disebut
demikian? Hal ini dapat dijelaskandengan melihat aktivitas otot yang sering berkontraksi dan berelaksasi
sehingga mengakibatkan pergerakan tubuh. Otot yang merupakan bagian terbesar dari tubuh vertebrata,
termasuk manusia, berjumlah lebih kurang 600 jenis.

a. Fungsi Otot

1. Sebagai alat gerak aktif


2. Menyimpan cadangan makanan
3. Memberi bentuk luar tubuh
b. Bagian-Bagian Otot
- ventrikel :empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- tendon :bagian ujung otot yang mengecil yang melekat pada tulang.

Macam-macam tendon :
- origo : ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
- insersio : ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.

12
c. Kharakteristik Otot
Sebagai alat gerak aktif, otot mempunyai tiga karakteristik, yaitu sebagai berikut.
1. Kontraktibilitas, dengan kemampuan ini otot bisa memendek dari ukuran semula.
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang.
3. Elastisitas, dengan sifat elastisitas ini otot memiliki kemampuan untuk kembali lagi pada
posisi semula setelah berkontraksi atau berelaksasi
d. Macam-Macam Otot
1. Otot polos
Karakteristik otot polos:
 Otot polos ditemukan pada alat-alat dalam dan kulit,dan tidak ditemukan pada
rangka;
 reaksinya lambat namun geraknya berurutan;
 mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan ;
 Geraknya dibawah pengaruh saraf tak sadar atau saraf otonom sehingga
berkontraksi secara refleks.
 Sel-selnya berbentuk gelendong, berinti satu dan inti berada ditengah
2. Otot Lurik
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan
terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot, sehingga disebut juga otot bergaris
melintang.Otot ini juga sering disebut dengan otot rangka karena sebagian besar jenis otot ini
melekat pada kerangka.
Otot rangka terdiri atas serabut-serabut yang kerjanya menurut perintah saraf sadar, kontraksinya
berlangsung secara cepat, selnya mempunyai banyak inti yang terletak dibagian pinggir.
Gerakannya pun diatur sinyal dari sel saraf motorik.
Otot lurik terdiri atas serabut-serabut halus atau miofibril, berinti sel banyak atau multinuklei.
Beberapa miofibril bergabung membentuk kumpulan serabut otot (berkas otot) yang selanjutnya
bergabung membentuk otot atau daging. Setiap berkas otot dibungkus oleh fasiapropria,
sedangkan otot atau daging dibungkus oleh fasia superfisialis.

13
3. Otot jantung
Kharakteristiknya:
 Jaringan ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
 Tampak adanya bagian gelap dan terang yang berselang-seling menyerupai ototlurik
 Kontraksi ototnya tidak menurut kemauan (refleks)
 Reaksinya terhadap rangsangan lambat
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung. Otot ini bekerja secara
terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal syaraf pusat, tetapi lebih
karena pengaruh hormon.

e. Macam-Macam Gerak Otot


1). Sinergis : kerja otot yang searah
Contoh: otot pronator teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah

14
2). Antagonis : kerja otot yang berlawanan
Arah gerakan yang berlawanan disebabkan adanya pasangan otot yang bila berkontraksi akan
menimbulkan arah gerak yang berlawanan. Contohnya pasangan otot bisep dan trisep.
Otot Bisep: Otot berkepala dua yang berorigo pada taju tulang belikat dan berinsersi pada
pangkal tulang pengumpil. Bila otot ini berkontraksi maka lengan bawah akan bergerak
menekuk pada siku.
Otot Trisep: Otot berkepala tiga yang berorigo pada tulang belikat dan berinsersi pada pangkal
tulang hasta. Bila berkontraksi maka lengan bawah akan bergerak melurus.

Contoh gerak antagonis:


@ Abduksi : gerak menjauhi badan
Adduksi : gerak mendekati badan
@ Ekstensi : gerak meluruskan kaki atau tangan
Fleksi : menekuk lengan atau kaki
@ Supinasi : Menengadahkan tangan
Pronasi : Menelungkupkan tangan
@ Depresi : Menurunkan wajah atau kepala
Elevasi : Mengangkat kepala
@ insersi : gerak membuka telapak kaki ke dalam
Es : gerak membuka telapak kaki ke arah luar

f. Mekanisme Kerja Otot


Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka. Garis-garis gelap dan terang pada
otot rangka adalah miofibril yang merupakan sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena
massa utamanya adalah serabut.
Setiap miofibril tersusun atas satuan- satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap disebut zona Z
sedangkan garis terang disebut zona H. Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein filamen
otot, yaitu aktin dan miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein
kompleks inilah yang merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot. Pada saat serabut otot
berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona H. Jika otot berkontraksi maksimum, ukuran otot
menjadi 20 % lebih pendek dari ukuran saat berelaksasi.

Mekanisme kontraksi dan relaksasi 0tot:


Ransangan diterima Asetilkolin(neurontransmiter yaitu zat kimia yg menanggapi ransangan dan meneruskannya
ke saraf yg lain). ASETILKOLIN terurai menjadi kolin dan asam asetat serta melepaskan ion Ca ++ dengan
bantuan enzim kolinesterase. Ion Ca++ masuk ke dalam ototsambil mengangkut troponin dan tropomiosinke
aktin. Posisi aktin berubah dan mempengaruhi filament penghubung. Aktin bergabung dengan myosin
membentuk aktomiosin. Jika aktomiosin dari suatu otot berkontraksi maka otot atau daging akan
memendek/berkontraksi.Sumber energinya adalah ATP. ATP yang menggerakkan filament penghubung aktin
dan myosin.

15
Setelah itu ion kalsium masuk lagi ke dalam plasma sel sehingga ikatan troponin dan ion kalsium lepas.
Lepasnya ikatan ini menyebabkan ikatan aktin dan myosin terlepas. Saat inilah otot berelaksasi.
Secara singkat:- saat berkontraksi zona H memendek sedangkan zona Z memanjang
dan membutuhkan ATP
- saat berelaksasi zona H memanjang sedangkan zona Z memendek.

g. Energi kontraksi Otot


Untuk gerakan kontraksi, otot memerlukan banyak energi. Sumber energi itu adalah senyawa Adenosin
Trifosfat atau ATP dan kreatin fosfat.
REAKSI :
ATP ADP + fosfat + Energi
ADP  AMP + fosfat + Energi
Keratin fosfat  Kreatin + Fosfat + Energi
Fase Kontraksi disebut fase anaerob karena tanpa membutuhkan oksigen.

Pembentukan kembali ATP dan kreatin fosfat


- Terjadi pada saat otot relaksasi.
- Fase relaksasi disebut fase aeorob karena membutuhkan oksigen.
- Bahan : AMP, ADP, Keratin, Pospat dan Energi.
- Energi berasal dari oksidasi zat makanan dalam otot, biasanya adalah gula otot atau glikogen.
- Proses:
@ GLIKOGEN  Laktasidogen  GLUKOSA + Asam laktat
@ GLUKOSA + O2 CO2 + H2O + Energi
Reaksi :
AMP + fosfat + Energi  ADP
ADP + fosfat + Energi  ATP
Kreatin + Fosfat +  Kreatin pospat

h. Gangguan dan Kelainan pada Otot


1. Atrofi : keadaan dimana otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan untuk berkontraaksi.
2. Hipertrofi : keadaan otot mejadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih secara berlebihan. Misalnya
pada binaragawan
3. Kejang otot: ganguan otot yang terjadi karena melakukan aktivitas terus- menerus yang pada suatu ketika
tidak mampu lagi melakukan kontraksi alias kejang, Karena telah kehabisan energi atau sering
dikenal dengan kram.
4. Kaku leher atau Stiff: keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakan.
5. Tetanus : kejang otot yang disebabkan karena toksin yang dihasilkan oleh basil tetanus/ bakteri
tetanus (Clostridium tetani).
6. Miestemia Gravis: keadaan dimana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan menyebabkan
kelumpuhan.
7. Distrofi otot : penyakit otot kronis sejak anak-anak.
8. Hernia Abdominali: sobeknya otot dinding perut yang lemah, yang mengakibatkan usus melorot ke
bawah masuk ke rongga perut.

16

Anda mungkin juga menyukai