Anda di halaman 1dari 3

PENGKAJIAN RESEP RAWAT JALAN

RSUD BULA
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman
KABUPATEN SERAM
BAGIAN TIMUR 0 1/3
Ditetapkan,
Tanggal Terbit : Direktur RSUD Bula
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Linggar Sukaringtyas, SpBM
NIP : 19740712 200604 2 033
Pengkajian resep adalah proses pengkajian terhadap penulisan
resep oleh apoteker sebelum perbekalan farmasi diberikan

PENGERTIAN kepada pasien yang dimulai dari seleksi persyaratan administrasi


(kelengkapan resep), pemeriksaan farmaseutik dan pemeriksaan
klinis.
1. Memastikan obat aman dan tepat sesuai tujuan
penggunaannya.
TUJUAN 2. Mengantisipasi efek obat yang tidak diharapkan dan
untuk mengurangi kesalahan penyerahan obat.
3. Tercapainya peningkatan efisiensi, efektivitas dan
keamanan dalam penggunaan obat.
 Surat Keputusan Direktur RS Tentang Keseragaman Sistem
KEBIJAKAN Penyiapan Dan Penyerahan Obat.
 Surat Keputusan Direktur RS Tentang Pemberlakuan Panduan
Standar Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat di RS.
1. Apoteker menerima resep dari dokter yang dibawa oleh pasien
atau perawat rawat jalan.

PROSEDUR 2. Apoteker melakukan skrining terhadap kelengkapan


administrasi dan kejelasan penulisan dalam resep, yaitu :
a. Identitas pasien (nama pasien, tanggal lahir dan nomor
rekam medik).
b. Nama dan SIP dokter penulis resep.
PENGKAJIAN RESEP RAWAT JALAN

RSUD BULA Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman

KABUPATEN SERAM
0 2/3
BAGIAN TIMUR

STANDAR Tanggal Terbit :

PROSEDUR
OPERASIONAL

c. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep


d. Tanggal Resep ditulis
e. Riwayat Alergi Pasien
f. Berat Badan Pasien
g. Nama Obat, Jumlah Obat, Dosis Obat, Frekuensi
Pemberian, serta Rute Pemberian
h. Untuk obat-obat dengan aturan pakai tertentu (prn), maka
harus tertulis maksimal frekuensi pemberian serta indikasi
yang diinginkan. Misal : Jika demam atau jika nyeri kepala.
3. Jika terdapat resep yang tidak lengkap, maka petugas segera
mengkonfirmasikan ketidaklengkapan tersebut dengan cara
PROSEDUR menanyakan kepada perawat atau kepada dokter penulis
resep.
4. Kemudian, apoteker melakukan skrining farmaseutik dan klinis
meliputi:
a. Ketepatan Obat
b. Kesesuaian Indikasi
c. Perhatian terhadap adanya alergi atau hipersensitivitas
pasien.
d. Kemungkinan adanya duplikasi terapi.
e. Ketepatan dosis terutama untuk pasien anak dengan usia ≤
14 tahun atau memiliki berat badan ≤ 45 kg, serta pasien
dengan kondisi gagal ginjal kronis derajat tertentu.
PENGKAJIAN RESEP RAWAT JALAN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman


RSUD BULA
KABUPATEN SERAM
0 3/3
BAGIAN TIMUR

STANDAR Tanggal Terbit :

PROSEDUR
OPERASIONAL

f. Ketepatan frekuensi pemberian obat.


g. Ketepatan rute pemberian obat.
h. Kemungkinan adanya interaksi obat
i. Kemungkinan adanya efek samping obat
5. Pada belakang resep, apoteker mencatat jam resep masuk
kemudian menulis nama dan paraf pada kolom S (skrining).
PROSEDUR
6. Apoteker melakukan konfirmasi resep kepada dokter penulis
resep saat menemukan adanya ketidaksesuaian pada hasil
pengkajian resep.
7. Pelaksanaan pembuatan copy resep untuk obat yang tidak
terlayani oleh apoteker.

1. Instalasi farmasi
UNIT TERKAIT 2. Staf Medik Fungsional (SMF)
3. Poliklinik Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai