NIM : 1701025016
Kelas : 5F
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
1. Beberapa guru belum mengetahui kecerdasan emosional siswa kelas rendah di
Sekolah Dasar Susukan 09 Pagi.
2. Beberapa guru belum mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran
matematika kelas rendah di Sekolah Dasar Susukan 09 Pagi.
3. Pembentukan sikap dan pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap mata
pelajaran matematika siswa kelas rendah di Sekolah Dasar Susukan 09 Pagi.
C. Keterbatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan pengaruh
kecerdasan emosional dan sikap siswa pada matematika terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas III SDN Susukan 09 Pagi.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat kecerdasan emosional peserta didik kelas III SDN
Susukan 09 Pagi?
2. Bagaimana gambaran sikap peserta didik kelas III SDN Susukan 09 Pagi ?
3. Bagaimana gambaran hasil belajar matematika peserta didik kelas III SDN
Susukan 09 Pagi ?
4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan sikap peserta
didik terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas III SDN Susukan 09
Pagi ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional peserta didik kelas III SDN
Susukan 09 Pagi?
2. Untuk mengetahui gambaran sikap peserta didik kelas III SDN Susukan 09 Pagi ?
3. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar matematika peserta didik kelas III SDN
Susukan 09 Pagi ?
4. Untuk mengetahui terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan
sikap peserta didik terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas III SDN
Susukan 09 Pagi ?
F. Manfaat Penelitian
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik terutama pada mata pelajaran
matematika dan salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu faktor psikologi
khususnya masalah emosional dan faktor sikap siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
Menurut Slameto ( 2010: 3) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Berdasarkan pendapat diatas belajar merupakan perubahan
tingkah laku seseorang secara keseluruhan baik dari dalam diri individu 9jasmani
dan rohani) maupun dari luar individu (keluarga, sekolah, masyarakat) melalui
pengalamannya.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman berinteraksi
dengan lingkungannya.
Menurut Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5) yang menyatakan bahwa “ hasil belajar
adalah sebagi tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran”. Berdasarkan pendapat diatas hasil belajar adalah
penilaian angka yang dicapai siswa pada saat proses belajar melalui tes dari
beberapa mata pelajaran.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan
kegiatan belajar dan pembelajar serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor, yang
dinyatakan dalam simbol maupun huruf dan kalimat.
c. Kecerdasan Emosional
John D Mayer, Peter Salovey mengatakan bahwa “Kecerdasan Emosional
menunjuk pada potensi alamiah umtul,erasa, menggunakan, mengkomunikasikan,
mengenal, mengingat, mempelajari, mengatur dan memahami emosi – emosi”.
Berdasarkan analisis diatas kecerdasan emosional memiliki tujuan untuk
memahami dan mengenal berbagai emosi yang ada pada diri kita.
La Pierre dalam Azwar ( 2003; 189 ) mendefinisikan bahwa “ Sikap sebagai suatu
pola perilaku, tendesi atau kesiapan antipasif, predisposisi untuk menyesuaikan diri
dalam situasi sosial”. Berdasarkan analisis diatas sikap adalah respon seseorang
terhadap simulasi sosial yang telah terkondisikan.
Soetarno ( 2004: 148 ) mengatakan bahwa “ Sikap adalah pandangan atau perasaan
yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek terntentu. Sikap
senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa adanya obyek.
Sikap diarahkan kepada benda-benda, peristiwa, pandangan, lembaga dan norma –
norma lainnya”. Berdasarkan analisis diatas sikap adalah pandangan seseorang
yang bertujuan untuk bertindak yang tertuju pada suatu obyek.