Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAKWAH DAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

DISUSUN OLEH :
Kreisiananta Dwi Saputra (5170811272)
Rahman Afrianur (5170811)
Anggra Restinira (5170811)
S1 Teknik Sipil

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat-Nya sehongga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Dakwah dan Ma’aruf Nahi Munkar”
dengan lancar.

Selama melakukan penyusunan dan penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi
tantangan dan hambatan. Kesemuanya itu dapat teratasi berkat bantuan dan dukungan kedua
orang tua , bapak dan ibu dosen , teman – teman dan terutama ridho Allah SWT. Untuk itu,
pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah turut memberikan andil dan membantu penulis hingga selesianya penyusunan
dan penulisan karya tulis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak menampilkan kekurangan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak bagi perbaikan makalah ini
dan menjadi masukan yang sangat berguna dalam penyusunan makalah berikutnya.

Dan akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi
sumber informasi yang berguna.

Yogyakarta, 14 Agustus 2108


DAKWAH

PENGERTIAN DAKWAH
Dakwah (Arab: ‫دعوة‬, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil
orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata
dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau
ajakan.Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga menjadi "Ilmu
dakwah" dan Ilmu Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.

Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata da’a yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan
sebagai “ajakan kepada Islam.Kata da’a dalam al-Quran, terulang sebanyak 5 kali, sedangkan kata yad’u
terulang sebanyak 8 kali dan kata dakwah terulang sebanyak 4 kali.Kata da’a pertama kali dipakai dalam
al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah) yang pelakunya adalah Nabi Nuh
as.Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam
arti umum).Setelah itu, kata da’a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum
Muslimin.Kemudian kata yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka
yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah,
bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang
pelakunya orang-orang musyrik.

Sedangkan kata dakwah atau da’watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al-Quran dengan arti
seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata
itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi’il (da’akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena
Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa kepada
Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.

DALIL TENTANG DAKWAH

“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang
melaksanakannya”

Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan
tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan
hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman”
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bathil dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS
an-nahl, 116 : 125)

Rasulullah bersabda :
َ َ ُ ِّ
‫َبلغوا َول ْو َول ْو َع ِّن‬
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”

TUJUAN DAKWAH
Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
yang diridai oleh Allah. Namun dibawah ini ada beberapa tujuan dakwah sebagai berikut :

1. Mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik) kepada
jalan yang benar agar dapat hidup sejahtera di dunia maupun di akhirat.
2. Mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah swt.
3. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
4. Menyelesaikan dan memecahkan persoalan-persoalan yang gawat yang meminta segera
penyelesaian dan pemecahan.
5. Menyelesaikan dan memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi sewaktu-waktu dalam
masyarakat. Mengubah pandangan hidup. Dalam QS. Al Anfal: 24 di sana di siratkan bahwa yang
menjadi maksud dari da'wah adalah menyadarkan manusia akan arti hidup yang sebenarnya.
Hidup bukanlah makan, minum dan tidur saja. Manusia dituntut untuk mampu memaknai hidup
yang dijalaninya.
6. Mengeluarkan manusia dari gelap-gulita menuju terang-benderang. Ini diterangkan dalam
firman Allah: "Inilah kitab yang kami turunkan kepadamu untuk mengeluarkan manusia dari
gelap gulita kepada terang-benderang dengan izin Tuhan mereka kepada jalan yang perkasa, lagi
terpuji."(QS. Ibrahim: 1)
MANFAAT DAKWAH
1. Kebutuhan Manusia Kepada Dakwah Melebihi Kebutuhan kepada mereka Maka Allah swt
menciptakan manusia dengan sempurna (ahsana taqwim).

2. Dakwah Melahirkan Kebaikan Pada Diri, Masyarakat Dan Negara

3. Dakwah Menjadikan Manusia Menjadi Mulia

4. Dakwah Adalah Jalan Menuju Bahagia

5. Tanpa Dakwah Manusia Menuju Ke Jurang Kehancuran

6. Dakwah Sebagai Pembuktian Kesejatian Manusia

7. Dakwah Adalah Investasi Amal Tanpa Batas

8. Dengan Dakwah Manusia Lebih Produktif Beramal Dan Tidak Egois (Individual)

9. Dakwah Adalah Lentera Hidup

METODE DAKWAH
Metode atau cara dakwah juga tergambar dalam ayat di atas, yakni dalam QS. An-Nahl:125, yaitu
dengan (1) hikmah, (2) pelajaran yang baik, dan (3) bantahlah (argumentasi) yang lebih baik. Dari ayat ini
kemudian para ulama memberikan tafsiran dan pengembangan tentang metode dakwah sebagai
berikut:

1. Dakwah Fardiah

Dakwah Fardiyah adalah dakwah yang dilaksanakan oleh pribadi-pribadi kaum Muslim dengan cara
komunikasi antarpribadi, one to one, seseorang kepada orang lain (satu orang), atau seseoreang kepada
beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa
persiapan.Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, ajakan
shalat, mencegah teman berbuat buruk, memberikan pemahaman tentang Islam kepada seseorang, dll.

2. Dakwah Ammah

Dakwah Ammah adalah metode dakwah yang umum dilakukan oleh seorang juru dakwah, ustadz, atau
ulama.Biasanya berupa komunikasi lisan (pidato, ceramah, tausiyah, khotbah) yang ditujukan kepada
orang banyak.

3. Dakwah Bil Lisan

Dakwah Bil Lisan yaitu metode dakwah melalui perkataan atau komunikasi lisan (speaking), seperti
ceramah, khotbah, atau dialog.
4. Dakwah Bil Hal

Dakwah Bil Hal disebut juga Dakwah Bil Qudwah, yaitu metode dakwah melalui sikap, perbuatan,
contoh, atau keteladanan, misalnya segera mendirikan sholat begitu terdengar adzan, membantu kaum
dhuafa atau fakir-miskin, mendanai pembangunan masjid atau membantu kegiatan dakwah,
mendamaikan orang yang bermusuhan, bersikap Islami, dll.

5. Dakwah Bit Tadwin

Dakwah Bit Tadwin disebut juga dakwah bil qolam dan dakwah bil kitabah, yaitu metode dakwah melalui
tulisan, seperti menulis artikel, buku, menulis di blog, status di media sosial, dll.

6. Dakwah bil Hikmah

Dakwah bil hikmah artinya dakwah dengan bijak, persuasif, dan sesuai dengan kondisi atau keadaan
objek dakwah (mad'u).Dakwah bil Hikmah merangkum semua metode dakwah sebelumnya.Dakwah Bil
Hikmah bisa dipahami sebagai dakwah yang sesuai dengan tuntutan zaman, tuntutan kebutuhan, atau
sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga efektif.

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

PENGERTIAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Amar ma'ruf nahi munkar (al`amru bil-ma'ruf wannahyu'anil-mun'kar) adalah sebuah frasa dalam
bahasa Arab yang maksudnya sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik
dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.Frasa ini dalam syariat Islam hukumnya adalah wajib.

Dalil amar ma'ruf nahi munkar adalah pada surah Luqman, yang berbunyi sebagai berikut:

“ Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”(Luqman 17) ”

Jika kita tidak mau melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, maka Allah akan menyiksa kita dengan
pemimpin yang zhalim dan menindas kita dan tidak mengabulkan segala doa kita ,hendaklah kamu
beramar ma’ruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak,
maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-
orang yang baik-baik di antara kamu berdo’a dan tidak dikabulkan (do’a mereka). (HR. Abu Dzar)

Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan sesuai kemampuan, yaitu dengan tangan (kekuasaan) jika dia
adalah penguasa/punya jabatan, dengan lisan atau minimal membencinya dalam hati atas kemungkaran
yang ada, dikatakan bahwa ini adalah selemah-lemahnya iman seorang mukmin
DALIL AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
Firman Allah ,

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan Ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung."(Al-
Imran:104).

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong
sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya.Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(At-Taubah:71)

"Kamu adalah Ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah."(Al-Imran :110).

“Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik

dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-

hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S Luqman : 17)

Dalil Sunnah

Sabda Rasulullah ,

"Barang siapa yang melihat satu kemunkaran, maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya
iman."(Riwayat Muslim).

Sedangkan Ijma’ kaum muslimin, telah dijelaskan oleh para ulama, diantaranya:

1. Ibnu Hazm Adz Dzahiriy, beliau berkata,

“Seluruh Ummat telah bersepakat mengenai kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, tidak ada perselisihan
diantara mereka sedikitpun”.(Ibnu Hazm, Al-Fashl Fil Milal Wan Nihal, 5/19).

2. Abu Bakr al- Jashshash, beliau berkata,

”Allah telah menegaskan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar melalui beberapa ayat dalam Al Qur’an,
lalu dijelaskan Rasulullah dalam hadits yang mutawatir.Dan para salaf serta ahli fiqih Islam telah
berkonsensus atas kewajibannya“.(Al-Jashash, Ahkamul Qur’an , 2/486)
3. An-Nawawi berkata,

”telah banyak dalil-dalil Al Qur’an dan Sunnah serta Ijma’ yang menunjukkan kewajiban amar ma’ruf
nahi munkar“.(An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, 2/22).

4. Asy-Syaukaniy berkata,

”Amar ma’ruf nahi munkar termasuk kewajiban, pokok serta rukun syari’at terbesar dalam
syari’at.Dengannya sempurna aturan Islam dan tegak kejayaannya“.(Asy-Syaukaniy, Fathul Qadir,
1/450).

RUKUN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR


Amar ma’ruf nahi munkar memiliki empat rukun, yaitu:

1. Pelaku amar ma’ruf nahi munkar

2. Amalan kema’rufan dan kemunkaran

3. Orang yang meninggalkan kema’rufan dan pelaku kemunkaran (obyek amar ma’ruf

nahi munkar)

4. Perbuatan amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri.

KAIDAH BERAMAR MA’RUF NAHI MUNKAR


1. Ikhlash

Hendaklah seorang pelaku amar ma’ruf nahi munkar manjadikan tujuannya keridhaan Allah semata,
tidak mengharapkan balasan dan syukur dari orang lain. Demikianlah yang dilakukan para Nabi, Allah
berfirman:

"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Rabb
semesta alam." (QS.Asy-Syu’araa` 26:145)

"Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb
semesta alam." (QS. Asy-Syu’araa`26:127)

"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari
Rabb semesta alam." (QS. Asy-Syu’araa` 26:109)

2. Berilmu.

Dalam dalil al quran dituliskaan bahwa :


"(Yaitu) orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka.Amat
besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman.Demikianlah Allah
mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang."(Surat mu’min 40:35)

“Barang siapa yang berbicara agama tanpa ilmu yang dibawa Rasulullohshallallahu ‘alaihi wa
sallam,maka dia berbicara tanpa ilmu. Dan siapa yang dipimpin syiethon maka dia menyesatkannya dan
menyeretnya ke adzab neraka.”(Ibnu Taimiyah, Majmu’ Fatawa 27/39).

Ketidak tahuan pelaku amar ma’ruf nahi munkar tentang apa yang dia seru dan ingkari dapat
menjerumuskannya kepada bencana dan fitnah yang banyak, terkadang muncul dengan sebabnya
kerusakan yang beraneka ragam serta hilangnya kemaslahatan yang dia inginkan.

3. Rifq

Rifq (lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan serta selalu mangambil yang mudah).(Lihat definisi
Rifq di Fathul Bari 10/449).

Rifq adalah sifat para nabi dan rasul ketika mengingkari kelakuan buruk kaumnya, lihatlah firmanNya
dalam kisah Musa:

"Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah malampaui batas maka berbicalah kamu
berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut”.(QS.
Thoha 20:43-44)

"Sesungguhnya rifq, tidak ada pada sesuatu kecuali menghiasinya dan tidak hilang dari sesuatu kecuali
merusaknya."(Riwayat Muslim No. 2594).Dengan rifq (kelembutan) tabiat menerima dan mengerti
bahaya kemunkaran, sehingga pelaku kemunkaran tersebut dapat kembali dan menerima ajakan
tersebut-dengan izin Allah.

4. Sabar

Kesabaran merupakan perkara yang sangat penting dalam seluruh perkara manusia, apalagi dalam amar
ma’ruf nahi munkar, karena pelaku amar ma’ruf nahi munkar bergerak di medan perbaikan jiwanya dan
jiwa orang lain. Sehingga Luqman mewasiati anaknya untuk bersabar dalam amar ma’ruf nahi munkar :

"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka)
dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)."(QS. Luqmaan 31:17)
Demikian pentingnya sabar bagi seorang muslim, sehingga Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam
menganjurkan umatnya untuk bersabar, sebagaiman yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi Waqaash,
beliau bertanya:

"Wahai Rasululloh siapakah orang yang paling keras cobaannya? Beliau menjawab: “para Nabi kemudian
yang mendekatinya,kemudian yang mendekatinya, sampai seorang hamba dicoba sesuai dengan
agamanya tersebut. Jika agamanya kuat maka dicoba sesuai dengan agamanya, dan jika terdapat
kelemahan dalam agamanya, maka dicoba sesuai dengan agamanya”, beliau bersabda lagi:”senantiasa
cobaan menimpa seorang hamba sampai ia berjalan di muka bumi tanpa dosa”. (Riwayat al-Bukhori).

5. Melihat dan mengukur kemaslahatan dan kemudhorotan.

Di antara hal yang perlu sekali diperhatikan seorang pelaku amar ma’ruf nahi munkar adalah mengukur
dan melihat kemaslahatan yang ditimbulkan.Karena Syari’at ditegakkan untuk mendapatkan
kemaslahatan dan menghilangkan kemafsadatan.

TUJUAN DARI AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR


Tujuan utama dari amar ma’ruf nahi munkar adalah melakukan hal-hal baik dan menjauhi dan tidak
melakukan perbuatan yg bersifat munkar.Apabila ada manusia berbuat munkar cegahlah dan tunjukan
jalan yang benar.

MANFAAT BERAMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

1. Menghendaki keberuntungan

Seperti yang dijelaskan pada surat ali-imran (03) ayat 104 :

“ wal takun minkum um-matun yad’una ilal khoiri wa ya’murun a bil ma’rufi wa yanhauna ‘anil munkari,
w aula ika humuml muflikhun”

Artinya :

Hendaklah dari kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan dan mengajak kepada yang
baik dan mencegah dari yang munkar (ma’siyat) dan mereka itulah orang yang beruntung”

Target utama dari kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adalah terwujudnya pribadi yang dapat
“menterjemahkan“ tuntunan perilaku sebagaimana yang tertuang dalam Kitab Suci Al-Quran dan al-
Hadits dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Kondisi ideal yang diharapkan adalah terciptanya
suasana dalam keluarga saling mengingatkan satu sama lain, mengarahkan kepada kebenaran ( barang
haq ) di jalan Alloh SWT , kemudian meluas kepada masyarakat luas. Orang-orang yang senantiasa saling
bernasihat , berwasiat dengan barang haq maka tidak akan tergolong orang yang rugi.

2. Menghindarkan Adzab Alloh di Dunia dan Akhirat

Wa qola Rosulullohi SAW :

“ ma min qoumin yu’malu fi him bil ma’ashi hum a’azu wa aktsaru mi man ya’malu fa lam yughoy-yiru
‘alaihi il-la ‘am-mahumullohu bi ‘iqobin “ (HR Ahmad bin Hanbal )

Dan bersabda Rosulullohi SAW “tidak ada dari suatu kaum yang di dalamnya dikerjakan ma’siyat,
kaumnya lebih mulya dan lebih banyak daripada yang melakukan ma’siyat, kemudian mereka tidak
merubah (mencegahnya) kecuali Alloh akan meratakan kepada mereka dengan siksaan”

Dengan menggalakkan amar ma’ruf nahi munkar diharapkan masyarakat lebih mendekatkan diri kepada
Alloh , gemar melakukan amal sholih dalam mengharapkan ridhonya dan takut akan ancaman siksaan
Alloh sehingga menjauhkan dari perbuatan ma’siyat / melanggar larangan agama.

Musibah bencana alam yang sering terjadi melanda suatu negeri boleh jadi memang peringatan Alloh
SWT atas keadaan moral dan mental masyarakat yang semakin jauh dari nilai ilahiyah, lebih mudah
terseret dalam berbagai bentuk pelanggaran “aturan main” yang sudah digariskan oleh Alloh dan
utusanNYA yang semestinya diperankan manusia selama hidupnya di dunia.

3. Harapan Terkabulnya Do’a

Wa qola Rosulullohi SAW ‘ala minbar “ Ya ay-yuhan-nasu in-nalloha yaqulu lakum “muruu bil ma’rufi
wan-hau ‘anil munkari qob-la an tad’uni falaa ujibukum wa tan tashiruni falaa an shurukum wa tas-aluni
falaa u’tikum” ( HR Ahmad bin Hambal Mukhtarul Adilah Kitabul Khutbah hal.70-71)

Dan bersabda Rosulullohi SAW di atas mimbar “ Hai manusia sesungguhnya Alloh berfirman kepadamu
“serulah kepada kebaikan dan cegahlah dari kemungkaran sebelum doamu tidak Aku kabulkan dan
sebelum permintaan pertolonganmu tidak aku beri pertolongan dan sebelum permintaanmu tidak Aku
berikan””

Kemudahan pertolongan dari Alloh SWT dan terkabulnya permintaan seorang hamba ada hubungan erat
dengan sejauh mana dia beramar ma’ruf nahi munkar.Sebenarnya masing-masing dari kita dapat
melaksanakan aktifitas beramar ma’ruf mahi munkar sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

4. Wujud Perjuangan di Jalan Allah SWT

Sungguh karunia dan anugerah Alloh SWT senantiasa dilimpahkan bagi orang yang sanggup
menyebarluaskan , menegakkan agama Alloh dengan apa yang dimilikinya. Tangan , lisan dan tentu
hartanya “diperbantukan “ untuk memperjuangakan kemuliaan kalimat Alloh.

Anda mungkin juga menyukai