Anda di halaman 1dari 5

KECERDASAN

Apakah Kecerdasan itu?

• Wecshler (1939): Kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dgn tujuan, berpikir
rasional dan mengelola lingkungan secara efektif

• Stockton (1921): Kemampuan untuk mempengaruhi proses memilih yg berprinsip pada


kesamaan

• Spearman (1921): aktivitas itelektual tergantung pd General and Specific Factor (GS Factors)

• Guilford (1967): structure of intellect model (SOI Model), kecerdasan memiliki 3 dimensi:
Operations (apa yg dilakukan); Contents (informasi yg ditampilkan); Product (bentuk pemrosesan
informasi).

• Kamus Psikologi (2002): kecerdasan mencakup tiga fakor:

1. Kemampuan menggunakan konsep abstrak;

2. Kemampuan menghadapi situasi baru;

3. Kemampuan memahami.

Kecerdasan adl potensi dasar seseorang utk berpikir, menganalisis dan mengelola tingkah
lakunya di dalam lingkungan

Ciri Kecerdasan: dapat menilai, memahami secara menyeluruh, memberi alasan dengan baik.

Faktor yg mempengaruhi kecerdasan:

a. Pembawaan (kapasitas/batas kesanggupan)

b. Kematangan (terkait kesiapan dan umur)

c. Pembentukan (pengaruh luar)

d. Minat dan Kebebasan (dlm memecahkan masalah)

• Seseorang dgn IQ tinggi tapi EQ rendah, cenderung mengalami kegagalan yg lebih besar
dibanding seseorang dgn IQ rata-rata tapi EQ tinggi (Goleman, 1996)

• Dalam dunia kerja : peran EQ 85% dan IQ 15%

• Perlu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan (IQ) juga harus menampilkan EQ sebak-
baiknya. SQ juga perlu dilatih untuk membangkitkan ketulusan hati terhadap profesi. Lebih baik
lg disertai AQ untuk pandai menjadikan tantangan menjadi peluang.

Idealnya dengan IQ, EQ, SQ, dan AQ anda akan sukes meniti karir, InsyaAllah..
A. Intellegence Quotient
• Kapasitas umum seseorang untuk mengerjakan sesuatu

• Berhubungan dgn penalaran / berfikir

• Keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta
mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Pali, 1993)

• Pengukuran IQ (Bined, 1964)

Very Superior : > 130

Superior : 120 – 129

Bright Normal : 110 – 119

Average : 90 – 109

Dull Normal : 80 – 89

Borderline : 70 – 79

Mental Defective : < 69

 IQ baik dan terstandar = memiliki kemantapan pemahaman ttg potensi diri & pengembangannya
utk kegiatan2 kreatif dan produktif di kehidupan sehari-hari maupun sbg pelaku profesi

 Namun, selanjutnya disadari bahwa kecerdasan manusia memiliki banyak rumpun:

1. Intellegence Quotient

2. Emotional Quotient

3. Spiritual Quotient

4. Adversity Quotient

5. Creativity Quotient

 Situasi kerja kondusif dapat dicipta melalui pemberian motivasi dan peluang kerja yg berfokus
pada kelebihan yang dimiliki masing-masing individu

B. Emotional Quotient
• Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri,
mengelola emosi dgn baik, dan berhubungan dgn orang lain (Goldman)

• Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (Salovely)


• Kemampuan mengindra, memahami, dan menerapkan kekuatan effectively, ketajaman emosi
sbg sumber energi, informasi, dan pengaruh (Sawaf)

• Bertanggungjawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (Seagel)

 EQ Tinggi adalah berempati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah,


kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai, mampu memecahkan masalah antar pribadi,
ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, dan sikap normal.

Perilaku cerdas emosi :

 Menghargai emosi negatif org lain

 Sabar menghadapi emosi negatif org lain

 Sadar dan menghargai emosi diri

 Mengendalikan emosi negatif untuk membina hubungan

 Peka terhadap emosi orang lain

 Tidak bingung menghadapi emosi orang lain

 Tidak menganggap lucu emosi org lain

 Tidak memaksa apa yg harus dirasakan

 Tidak harus membereskan emosi orang lain

 Saat emosional adalah saat mendekatkan

Meningkatkan EQ

1. Paham peran emosi dan memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dlm bgm
mengendalikan emosi

2. Mengekspresikan kenyataan bahwa tdk seorangpun memiliki perasaan yg sama ttg persoalan yg
serupa

3. Mengekang emosi adh tindakan tidak sehat dan mengarahkan ke cara-cara negatif

4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah ketika menghadapi masalah yg tdk dpt kita kontrol

5. Mengetahui keterbatasan diri dan tahu kpn mengubah strategi

6. Memungkinkan orang lain utk jadi diri sendiri, tanpa memaksakan harapan kita pada mereka

7. Menghargai diri sendiri dan menghargai potensi untuk pertumbuhan diri

8. Memahami pentingnya kasih sayang, perhatian, dan berbagi bersama


C. Sipiritual Quotient
• Kecerdasan spiritual adalah sumber yg mengilhami, menyemangati, dan mengikat diri kepada
nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Germanto, 2001)

• V. S. Ramachandran and Team, Neurologics California University, menemukan titik tuhan (God
Spot) di dalam otak manusia, yg bersinar dan bergetar ketika berbicara topik spiritual dan
agama

• Tokoh paling berpengaruh sepanjang masa, pembentuk arah sejarah peradaban, hampir
semuanya adalah pemimpin/penggerak spiritual:

- Muhammad,

- Issac Newton,

- Isa (Jesus),

- Sidharta Gautama,

- Kong Hu Chu,

- St Paul

 Ciri SQ Tinggi (Dimitri):

1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat: Kebenaran, keadilan, dan kebaikan

2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman

3. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan

4. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan

 Seorang Pelaksana Profesi memahami harkat dirinya yang telah tuhan tetapkan untuk ia hidup
di dunia dan kelak akan diminta pertanggung jawaban atas perbuatan hidupnya di dunia

 Ikhlas, berbuat sebaik dan sebenar mungkin, profesi sbg perwujudan ibadah bekal , yang akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak

D. Creativity Quotient
• Potensi utk memunculkan penemuan baru di bidang apapun

• Lima ciri kreatif menurut Guil Ford:

1. Kelancaran memproduksi banyak ide

2. Keluwesan mengajukan bnyk pendekatan pemecahan masalah

3. Keaslian melahirkan gagasan


4. Penguraian secara terperinci

5. Perumusan kembali persoalan melalui cara berbeda

• CQ Tinggi >> mampu merubah bentuk THREAT menjadi CHALLENGE kemudian menjadi
OPPORTUNITY.

• Daya kreativitas membangkitkan SELF CONFIDENCE dan OPTIMISME masyarakat akan masa
depan. Kreativitas bersifat rasional bukan hanya angan-angan, dapat diaplikasikan

Memunculkan Kreativitas :

1. Kuantitas Gagasan; mengumpulkan banyak gagasan untuk dipilih

2. Teknik Brainstorming; memadukan bebeerapa gagasan

3. Sinektik; menggunakan metafora dan analogi

4. Memfokuskan tujuan; melalui visualisasi kuat persoalan yg dipikirkan sedang terjadi

Pelaksana profesi hrs mampu menghasilkan ide-ide baru dlm meningkatkan daya saing, tdk diam,
menginginkan perubahan kearah kehidupan yg lebih baik, reformatif, dan tidak statis

E. Adversity Quotient
• Adalah kecerdasan seseorang utk bertahan menghadapi kesulitan dan mampu mengatasi
tantangan hidup

• Seseorang ber-AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-cita dibanding yang memiliki AQ
rendah (Stoltz) :

1. AQ Tingkat Quitters; menyerah setelihat melihat tebing terjal

2. AQ Tingkat Campers; berhenti di tengah jalan, mencari jalan lain

3. AQ Tingkat Climbers; maju terus

• AQ bukan sekadar anugerah yang bersifat given, ia dapat dibentuk

• Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan Zero Mind Proces; melepas belenggu mental,
maka emosi terkendali, terjadi ketenangan batin, berserah diri kepada Tuhan, kemudian
akal/logika berpikir. Maka potensi energi dan nilai spiritual muncul dan bangkit, tercipta dalam
bentuk aplikasi nyata.

Anda mungkin juga menyukai