Anda di halaman 1dari 3

Daftar Pustaka

1
https://news.okezone.com/read/2018/10/19/340/1966488/dua-terduga-teroris-
ditembak-mati-tanjungbalai-siaga-1
2
https://news.detik.com/berita/d-4264602/hendak-serang-kantor-polisi-dan-wihara-2-
teroris-tewas-ditembak?_ga=2.88148187.1347629135.1542721088-
796582055.1542721088

1
MEDAN - Polisi menembak mati dua terduga terduga teroris di Kelurahan Kapias
Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara pada
Kamis 18 Oktober 2018 kemarin. Pasca-penembakan itu, polisi menetapkan status
keamanan menjadi Siaga-1 di seluruh kota.
Kapolres Tanjungbalai, AKBP Irfan Rifai menyebutkan, hingga saat ini situasi di
seluruh daerah di KotaTanjungbalai sudah berangsur normal. Namun, karena sempat
terjadi ketegangan pasca-peristiwa penembakan itu, polisi pun meningkatkan
kewaspadaan mereka.
"Tadi petugas dari Detasemen Khusus (Densus) Anti-Teror 88 Mabes Polri sempat
kejar-kejaran dengan para tersangka. Jadi, ada ketegangan tentunya. Nah, untuk
meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat, saya sudah ingatkan kepada
jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan. Sejauh ini sudah kondusif," kata Irfan,
Jumat (19/10/2018).
Penetapan status Siaga-1 ini, lanjut Rifai, juga terkait pelaksanaan Pemilihan Umum
2019 yang juga sudah dekat. Polisi ingin proses pemilu baik pemilu legislatif maupun
pemilu presiden, berjalan aman di Tanjungbalai.
"Untuk keamanan kita tingkatkan. Demi kenyamanan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menembak mati duga terduga teroris berinisial AD (23)
dan RI (26). Keduanya merupakan warga Kota Tanjungbalai, yang menjadi bagian dari
jaringan teroris Syaiful, yang sudah ditangkap sejak Mei 2018 lalu.
Dari rumah kedua terduga teroris yang memang telah menjadi buronan itu, polisi
menemukan 3 rompi dan 7 kontainer bahan peledak dan paku serta serbuk-serbuk
bahan-bahan untuk peledak. Rencananya bahan peledak itu akan digunakan kedua
tersangka untuk menyerang sejumlah lokasi, termasuk kantor polisi dan tempat ibadah.
2
Jakarta - Dua terduga teroris tewas usai baku tembak dengan polisi di Kabupaten
Asahan, Sumatera Utara. Dua pria itu diduga berencana menyerang Markas Polres
Tanjungbalai dan Wihara Tanjung Balai.
Sebagaimana disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri
Brigjen Dedi Prasetyo, Jumat (19/10/2018), peristiwa ini bermula pada pemantauan
polisi di rumah tersangka terorisme atas nama Hendry Syahli Manurung (26), di Jalan
Pasar II, Lubuk Palas Gg (Rafa Pangkas) Komplek SD Desa Air Joman, Asahan, Kamis
(18/10) kemarin.
"Pada saat dilakukan surveillance sambil menunggu tim tindak datang tiba-tiba
tersangka an Hendri menghampiri anggota dan melakukan penyerangan terhadap
petugas dengan menggunakan pisau," kata Dedi.
Polisi melakukan tembakan peringatan, namun Hendry tak menggubris dan tetap
menyerang. Polisi melepaskan tembakan yang melumpuhkan Hendry. Namun
rekannya bernama Rival Alwis alias Rivai (23) datang dan membawa Hendry.

Saat lari terbirit-birit, empat buah bom pipa terjatuh dari tubuh Rivai dan Hendry.
Tersangka terus berlari dan akhirnya bersembunyi di WC umum.

"Terdapat WC umum yang salah satu pintu kamar mandi yang mencurigakan, tidak
bisa dibuka seperti terganjal," kata Dedi.
Didobraklah pintu WC itu. Para tersangka mendadak melakukan penyerangan terhadap
polisi dengan cara melepaskan tembakan. Sebuah bom pipa sempat dilemparkan ke
arah personel polisi. Tembak-tembakan terjadi.
"Para tersangka kemudian dapat dilumpuhkan, dengan kemudian mengakibatkan para
tersangka meninggal dunia," kata dia. Dua jenazah diangkut ke RS Bhayangkara Polda
Sumatera Utara di Medan.
Keduanya merupakan jaringan kelompok teror JAD (Jamaah Ansarut Daulah)
Tanjung Balai. Keduanya juga masuk dalam daftar pencarian orang karena ikut
mempersiapkan aksi penyerangan teror terhadap Kantor Polisi Tanjung Balai atau
Wihara Tanjung Balai.
Barang bukti yang disita dari kedua tersangka adalah 5 bom pipa besi, 1 buah pisau,1
buah senjata pistol merk Browning kaliber 9 mm, dan dua butir peluru 9 mm dalam
magazine pistol Browning. Mereka mempersiapkan bom pipa dengan bahan yang
terpantau berupa pentul korek api yang digerus.
"Merupakan DPO ikut dalam mempersiapkan aksi penyerangan/teror yang
direncanakan dengan target Mapolres Tanjung Balai dan atau Wihara Tanjungbalai,"
tuturnya.

Anda mungkin juga menyukai