Anda di halaman 1dari 87

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sehat merupakan hak dasar manusia, yang sekaligus menjadi salah satu faktor
selain pendidikan dan ekonomi, dalam menentukan Indeks (pengembangan) sumber daya
manusia. Bahkan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya masyarakat.
Pembangunan kesehatan juga ditujukan untuk pencapaian indikator SPM (Standar
Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan Kabupaten/Kota. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan intervensi perilaku dan lingkungan tanpa
mengabaikan faktor keturunan dan pelayanan kesehatan.
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, Puskesmas diharapkan ke depan
kinerjanya menjadi lebih baik sehingga Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota yang merupakan indikator kinerja pemerintah daerah dapat
tercapai. Puskesmas sebagai kesatuan organisasi kesehatan fungsional merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat dalam bentuk program pokok dan program kesehatan
pengembangan serta membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas Belimbing adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas Belimbing sebagai unit terdepan yang bertanggung jawab dalam bidang
kesehatan di wilayah kerjanya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dan pembinaan
kepada masyarakat melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1
Untuk mengetahui pencapaian kegiatan program (Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) di Puskesmas Belimbing Tahun
2018.

2. Tujuan Khusus
2.1 Tergambarnya data dan informasi analisa situasi secara umum di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing tahun 2018.
2.2 Tergambarnya data dan informasi program dan kegiatan prioritas yang sudah
dilaksanakan di Puskesmas Belimbing tahun 2018.
2.3 Tergambarnya data dan informasi derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Belimbing tahun 2018.
2.4 Tergambarnya data mengenai pencapaian program kegiatan di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing tahun 2018
2.5 Tergambarnya masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing tahun 2018

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2
A. GEOGRAFI
Secara geografis Puskesmas Belimbing titik koordinatnya adalah 0,89911
(latitude) dan 100,41234 (longitude). Secara geogafis wilayah kerja Puskesmas
Belimbing merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan serta aliran sungai.
Wilayah kerja Puskesmas Belimbing terletak di Kecamatan Kuranji dengan
wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Kuranji
2. Kelurahan Gn. Sarik
3. Kelurahan Sei. Sapih
Luas wilayah kerjanya lebih kurang 27, 21 km 2 batas – batas wilayah sebagai
berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Koto Tangah
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kuranji
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang


Dilihat dari segi topografi dan geografis Puskesmas Belimbing yang terletak di Jl.
Rambutan Raya Perumnas Belimbing Kec. Kuranji Kota Padang dapat terjangkau

3
dengan kendaraan roda dua atau roda empat pribadi maupun sarana angkutan umum
berupa ojek, becak sehingga akses masyarakat ke Puskesmas Belimbing mudah.

B. DEMOGRAFI
Berdasarkan Proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035 oleh BPS, kemudian diolah
oleh Pusdatin Kemenkes RI dan DKK Kota Padang, maka jumlah penduduk
Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 sebanyak 63.584 jiwa yang terdiri dari
31.804 jiwa laki-laki dan 31.780 jiwa perempuan. Distribusi kependudukan menurut
kelurahan dapat dilikat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1
Distribusi Kependudukan Menurut Kelurahan Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Ket
Penduduk
Laki-laki Perempuan
1 Kuranji 17.939 17.036 34.975
2 Gunung Sarik 7.915 8.323 16.238
3 Sungai Sapih 5.950 6.421 12.371
JUMLAH 31.804 31.780 63.584

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki (31.804 jiwa) lebih
banyak dibandingkan penduduk perempuan (31.780). Selain itu terjadi pertambahan
jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas dari tahun 2017 sampai 2018 sebanyak
819 jiwa.
Data kepadatan penduduk pada masing-masing kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2
Luas Wilayah Kerja dan Jumlah Penduduk Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
No Kelurahan Luas wilayah/ Jumlah Jumlah Kepadatan Ket
km2 penduduk KK penduduk /
km2
1 Kuranji 9,07 km2 34.975 10.097 3.856
2
2 Gunung Sarik 11,08 km 16.238 5.456 1.465
3 Sungai Sapih 7,06 km2 12.371 4.026 1.752
2
JUMLAH 27,21 km 63.584 19.579 7.073
Sumber: Data Sasaran Puskesmas Belimbing tahun 2018

4
Dari tabel atas dapat dilihat bahwa angka kepadatan penduduk paling tinggi
adalah kelurahan Kuranji yaitu 3.856 dan yang paling rendah adalah kelurahan
Gunung Sarik yaitu 1.465.
Sedangkan untuk jumlah sasaran wilayah kerja Puskesmas Belimbing Tahun 2018
dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini :
Tabel 2.3
Distribusi Sasaran Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

KELURAHAN
No. URAIAN
KURANJI GN. SARIK SEI SAPIH JUMLAH
1. JLH. PENDUDUK 39.975 16.238 12.371 63.584
2. BAYI 625 293 225 1.143
3. ANAK BALITA 2.471 1.043 859 4.373
4. BUMIL 681 316 240 1.237
5. BUFAS 650 301 230 1.181
6. BULIN 650 301 230 1.181
7. PUS 5.201 2.543 1.954 9.698
8. LANSIA 8.738 3.730 2.951 16.419
Sumber : Data Sasaran Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Adapun keadaan status sosial ekonomi masyarakat di wilayah Puskesmas
Belimbing adalah sebagai berikut :
 Penduduk Belimbing Kec. Kuranji sebagian besar Bertani dan Buruh, sebagian
kecil terdiri dari pedagang, swasta dan pegawai negeri.
 Pada umumnya penduduk disini memeluk agama Islam sebagian kecil agama
Kristen dan agama Budha
 Peran serta masyarakat disini cukup tinggi terbukti dengan banyaknya
organisasi masyarakat, jumlah kader kesehatan banyak yang aktif dan
sebagainya.
Dalam upaya membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu
diperhatikan berbagai faktor sosial budaya masyarakat. Berdasarkan data yang ada di
5
Puskesmas Belimbing ada beberapa kelompok yang menjadi komponen sosial budaya
antara lain dukun pijat, LKMD dan kelompok PKK.

C. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI


1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Puskesmas Belimbing dapat dilihat pada lampiran 1.

2. TUGAS POKOK dan FUNGSI


Tugas pokok dan fungsi PNS di Puskesmas Belimbing dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.4
TUGAS DAN FUNGSI PNS DI PUSKESMAS BELIMBING
TAHUN 2017

No Nama Tugas Fungsi


1 dr. Versiana Kepala  Melaksanakan fungsi-fungsi
Puskesmas manajemen, bimbingan dan
supervisi.
 Mengadakan koordinasi di
tingkat kecamatan.
 Sebagai penggerak
pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan.
 Sebagai tenaga ahli pendamping
Camat.
 Mengkoordinir dan bertanggung
jawab terhadap semua kegiatan
di puskesmas.

2 Siti Dewi Kasih, SKM Kepala Tata 1. Kepala Tata Usaha


Usaha,  Merencanakan dan
Umum, mengevaluasi kegiatan di unit
Kepegawaian TU
 Mengkoordinir dan berperan
aktif terhadap kegiatan di unit
TU
 Menggantikan tugas Kepala
Puskesmas bila Kepala
Puskesmas berhalangan hadir
2. Umum
 Registrasi Surat Masuk dan
Keluar
6
 Melanjutkan disposisi
Pimpinan
 Mengarsipkan surat.
3. Kepegawaian
 Membuat laporan
kepegawaian (Absensi)
 Mendata dan mengarsipkan
file pegawai.
 Mengusulkan cuti
 Merekap Absensi ( Ijin, Cuti,
Sakit )

3 Dina Hayati Madya,SKM Fungsional 1. Koordinator SP2TP


Adminkes,  Sebagai pusat data dan
Koordinator informasi puskesmas.
SP2TP  Mengumpulkan dan
mengecek laporan
puskesmas sebelum dikirim
ke dinas kesehatan
 Menyajikan laporan dalam
bentuk visualisasi data
(tabel,grafik,dll)
 Mengidentifikasi masalah
program dari hasil visualisasi
data dan menyerahkan
hasilnya kepada
koordinatorperencanaan dan
penilaian
 Bersama-sama team data dan
informasi menyusun semua
laporan puskesmas (Minilok,
Lap. Tahunan,)
 Pencatatan dan pelaporan.
2. Fungsional Adminkes
 Registrasi Surat Keluar
 Membuat konsep dan
mengetik surat
 Mengetik DP 3 yang sudah di
isi nilai oleh Atasan
Langsung
 Mengetik rekap absen,data
personil

4 Yenny, S.Farm,Apt Apoteker, 1. Bendahara BLUD


7
bendahara  Melakukan perencanaan
BLUD Keuangan
 Merealisasikan Keuangan
 Membuat
pembukuan/penutupan kas.
 Mengambil dana
operasional
 Pencatatan dan Pelaporan
2. Apoteker
 Mengambilkan obat sesuai
resep yang diberikan dokter
 Menjelaskan cara minum
atau pemakaian obat kepada
pasien
 Konfirmasi obat yang kurang
jelas kepada dokter

5 Yusnida, SE Pengadminist 1. Loket


rasi Umum,  Mempersiapkan bahan-
Karcis bahan untuk pendaftaran
pasien
 Mencatat identitas pasien
yang mendaftar dan
menyiapkan status untuk di
bawa kebagian pelayanan
kesehatan
 Pencatatan dan pelaporan
serta registrasi pasien
(BPJS,umum)

6 Nurmiati Bendahara .1 Bendahara Juru ungut


Penerimaan  Memberikan karcis
(SKK,Catin) kepada pasien
yang membutuhkan sesuai
Perda
 Membuat laporan setoran
mingguan
 Menyetorkan pendapatan
Puskesmas dari penjualan
karcis (SKK, Catin) sesuai
Perda ke DKK

7 Drg. Erlinawati Dokter Gigi, 1. Pejabat Teknis


Pejabat  Mengkoordinir dan
8
Teknis bertanggung jawab dalam
penyusunan perencanaan dan
evaluasi Kegiatan di
Pelayanan UKP, UKM dan
jaring jejaring
Mengkoordinir dan berperan
aktif terhadap kegiatan di
unitnya
2. Dokter Gigi
 Menyusun perencanaan
 Melaksakan UKGS dan
UKGMD
 Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan, penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi sertarujukan gigi
dan mulut .
 Pencatatan dan pelaporan

8 Drg. Edy Azhar Dokter Gigi, 1. Dokter Gigi


PJ Jaring dan  Menyusun perencanaan
Jejaring  Melaksanakan UKGS dan
UKGMD
 Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan,penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi sertarujukan gigi
dan mulut .
 Pencatatan dan pelaporan
2. PJ Jaring dan Jejaring
 Mengkoordinir dan
bertanggung jawab dalam
penyusunan perencanaan dan
evaluasi Kegiatan Jaring dan
Jejaring
 Mengkoordinir dan berperan
aktif terhadap kegiatan di
unitnya

9 Drg.Masrida RE Dokter Gigi,  Menyusun perencanaan


PJ UKM  Melaksakan UKGS dan
UKGMD
9
 Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan,penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi serta rujukan gigi
dan mulut .
 Pencatatan dan pelaporan

Koordinator Upaya Kesehatan


Masyarakat
 Mengkoordinir dan
bertanggung jawab dalam
penyusunan perencanaan dan
evaluasi Kegiatan di unit
P2M,PROM.KES, KIA/KB,
GIZI dan KESLING
 Mengkoordinir dan berperan
aktif terhadap kegiatan di
unitnya

10 Trikumriati, S.SiT Bidan 1. KIA Ibu


(Bikor,KIA  Membuat Rencana Kerja
Ibu)  Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
 Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
 Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
 Pemasangan stiker P4K
 Mendistribusikan Fe kepada
Ibu Hamil dan Ibu Nifas
 Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
 Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
 Melakukan Kelas Ibu Hamil
di Puskesmas dan kelurahan
 Melakukan Kunjungan
Rumah kepada Ibu Hamil
Resiko Tinggi, KN2. KF2
 Pelacakan Kematian Ibu
10
2. Bikor
 Pembinaan BPM, klinik,
 Pencatatan dan pelaporan

11 Nuryeti, Amd.Kep Perawat 1. Perawat (BP)


(BP,Haji,TB)  Menyiapkan Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
 Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.

2. P3K
 Mengkoordinir kegiatan P3K
 Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara dan
petugas P3K
 Pencatatan dan pelaporan

3. TBC/Kusta
 Penyuluhan tentang
TBC/Kusta serta kunjungan
dan follow up ke rumah
pasien
 Pencatatan dan Pelaporan
kasus Penemuan secara dini
penderita TBC/Kusta
 Pengobatan penderita secara
lengkap
 Koordinasi dengan petugas
11
laboratorium terhadap
penderita/tersangka TBC
untuk mencari BTA (+)

12 Nuryeti, S.SiT Kesling 1. Kesling


(DBD)  Mencatat dan melaporkan
kegiatan yang berhubungan
dengan PAB/PLP dan
TTU/TPM
 Melakukan pembinaan
terhadap kelompok pemakai
air
 Melakukan penyuluhan
kesling
 Menjalin kerjasama lintas
program dan lintak sektoral
 Mengambil sampel makanan
dan minuman dalam rangka
perlindungan terhadap
konsumen
 Mengawasi kualitas air
dengan cara pengambilan
dan pemeriksaan sampel
 Melakukan pemantauan KLB
keracunan makanan dan
minuman
 Melakukan konseling
kesehatan lingkungan di
klinik sanitasi
 Pencatatan dan pelaporan

2. DBD
 Memantau kasus DBD
melalui kunjungan rawat
jalan Puskesmas dan laporan
kader
 Meninjau ke lapangan
laporan kasus DBD dari
kelurahan atau Rumah Sakit.
 Membuat catatan identitas
pasien tersangka DBD
 Membuat laporan setiap
didapatkan pasien tersangka
yang telah dikonfirmasi RS
12
dengan pemeriksaan
laboratorium.
 Pemantauan/monitoring
jumantik kelurahan endemis

13 Susfireni Farmasi 1. Gudang Obat


(Gudang  Permintaan dan penerimaan
Obat,Apotik) obat
 Penyimpanan Obat-obat
 Pelayanan dan penggunaan
obat
 Perencanaan dan pengadaan
obat
 Pencatatan dan pelaporan
2. Apotik
 Mengambilkan obat sesuai
resep yang diberikan dokter
 Menjelaskan cara minum
atau pemakaian obat kepada
pasien
 Konfirmasi obat yang kurang
jelas kepada dokter
14 Ns. Adetyoza, S.Kep Perawat (BP, 1. Perawat (BP)
Surveilans,  Menyiapkan Perlengkapan
campak) yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
 Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
2. Surveilans
 Berperan aktif secara dini
13
melakukan pengamatan
terhadappenderita,
kesling, perilaku
masyarakat dan
perubahankondisi.
 Analisis tentang KLB
 Penyuluhan kesehatan
secara intensif
 Pencatatan dan pelaporan
3. Campak
 Penyuluhan tentang
Campak
 Penemuan Penderita
Campak dengan
pemeriksaan
kontak,pemeriksaan anak
sekolah dan case survei
 Memberikan pengobatan
yang tepat sesuai
diagnosa
danklasifikasinya.

15 Vanda Lubis, Amd.Keb PROMKES,  Melakukan penyuluhan


Koordinator kesehatan di dalam dan luar
PIS PK gedung dalam rangka
meningkatkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat pada
Masyarakat.
 Menyebarluaskan informasi
kesehatan melalui poster,
radio, televisi, billboard,
leaflet da media lainnya.
 Menyediakan data-data yang
berhubungan dengan seksi
Promosi Kesehatan.
 Mengumpulkan bahan
laporan dan evaluasi
pelaksanaan bimbingan
penyuluhan dengan instansi
terkait.
 Melakukan koordinasi
pelaksanaan bimbingan
penyuluhan dengan instansi
terkait.
14
 Menjalin kerjasama Lintas
Program dan Lintas Sektoral.
 Menggerakkan partisipasi
masyarakat melalui
organisasi kemasyarakatan,
generasi muda, Pramuka dan
LSM.
 Membina kelompok-
kelompok potensial yang ada
di masyarakat.
 Membina kader-kader
kesehatan dan posyandu.
 Membina kader-kader
Poskestren
 Membina kader-kader SBH
 Membina kader-kader UKK
 Membina kader-kader Batra
 Membina kader-kader PHBS
pada RT, Sekolah-sekolah,
TTU, RS dan lain-lain.
 Membuat dan menganalisa
data yang berkaitan denga
kegiatan seksi Promosi
Kesehatan.
 Melakukan Pencatatan da
Pelaporan.

16 Murniati Bidan 1. Bidan (BP)


(BP,Lansia)  Menyiapkan Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
 Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
15
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
2. Pemegang Program Lansia
 Pendataan usila
 Membuat Jadwal Posyandu
Lansia
 Melakukan pembinaan
Kelompok Lansia
3. Bidan
 Membuat Rencana Kerja
 Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
 Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
 Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
 Pemasangan stiker P4K
 Mendistribusikan Fe kepada
Ibu Hamil dan Ibu Nifas
 Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
 Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
 Melakukan Kelas Ibu Hamil
di Puskesmas dan kelurahan
 Melakukan Kunjungan
Rumah kepada Ibu Hamil
Resiko Tinggi, KN2. KF2

17 Elwiyas, S.SiT Bidan (KIA  Membuat Rencana Kerja


Ibu)  Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
 Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
 Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
 Pemasangan stiker P4K
 Mendistribusikan Fe kepada
Ibu Hamil dan Ibu Nifas
 Mendistribusikan Vitamin A
16
kepada Ibu Nifas
 Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
 Melakukan Kelas Ibu Hamil
di Puskesmas dan kelurahan
 Melakukan Kunjungan
Rumah kepada Ibu Hamil
Resiko Tinggi, KN2. KF2
 Pelacakan Kematian Ibu

18 dr.Dear Flowery D Dokter  Melakukan pemeriksaan dan


Umum, pengobatan serta konsultasi
Koordinator medis pada pasien di
Upaya Puskesmas
Kesehatan  Memberikan pelayanan
Perorangan rujukan medis serta surat-
surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan
kesehatan
 Bertanggung jawab dan
melaporkan kegiatan
pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan kepada Kepala
Puskesmas.
 Bersama dengan Kepala
Puskesmas melaksanakan
fungsi manajemen
Puskesmas
 Berkoordinasi lintas
program dan lintas
sektor serta menghadiri
pertemuan-pertemuan
kedinasan yang
diperintahkan atasan
 Mengikuti seminar profesi
atau kursus atau pelatihan
dalam rangka peningkatan
mutu SDM.
 Melaksanakan tugas lainnya
yang diberikan atasan sesuai
ketentuan perundangan yang
berlaku.

17
19 dr.Rahmy Diovany Dokter 1. Dokter Umum
Umum,  Melakukan pemeriksaan dan
Program pengobatan serta konsultasi
malaria medis pada pasien di
Puskesmas
 Memberikan pelayanan
rujukan medis serta surat-
surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan
kesehatan
 Bertanggung jawab dan
melaporkan kegiatan
pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan kepada Kepala
Puskesmas.
 Bersama dengan Kepala
Puskesmas melaksanakan
fungsi manajemen
Puskesmas
 Berkoordinasi lintas
program dan lintas
sektor serta menghadiri
pertemuan-pertemuan
kedinasan yang
diperintahkan atasan
 Mengikuti seminar profesi
atau kursus atau pelatihan
dalam rangka peningkatan
mutu SDM.
 Melaksanakan tugas lainnya
yang diberikan atasan sesuai
ketentuan perundangan yang
berlaku.
2. Penanggung Jawab Program P2
Malaria
 Memantau kasus malaria
melalui kunjungan rawat
jalan Puskesmas dan laporan
kader
 Meninjau ke lapangan
laporan kasus Malaria dari
kelurahan atau Rumah Sakit.
 Membuat catatan identitas
pasien tersangka Malaria

18
 Membuat laporan setiap
didapatkan pasien tersangka
yang telah dikonfirmasi RS
dengan pemeriksaan
laboratorium.
 Pencatatan dan pelaporan

20 Hj. Kasniyenti, Bidan (KIA  Pengawasan dan


Anak) bimbingan kepada Taman
Amd.Keb
Kanak-Kanak/PAUD
 Pengobatan bagi bayi,
anak balita dan anak pra
sekolah untuk jenis
penyakit ringan.
 Pemantauan/pelaksanaan
DDTK pada bayi, anak
balita dan anak pra
sekolah
 Melakukan MTBS
 Pencatatan dan pelaporan

21 Erlinda Afrina, Amd.Kep Perawat  Menyiapkan Perlengkapan


(BP,LB1) yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
 Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
 Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
 Membuat laporan 10
19
Penyakit Terbanyak
 Pencatatan dan pelaporan.

22 Maiyarlis Perawat 1. Perawat gigi


Gigi,  Perawat gigi bertugas
Inventaris sebagai pelayanan asuhan
kesehatan sekolah dan
masyarakat.

 Melakukan tindakan dengan


dasar pendelegasian dari
dokter gigi penanggung
jawab
2. Inventaris
 Mencatat sarana dan
prasarana yang masuk ke
Puskesmas secara terperinci
dan jelas.
 Menyusun daftar inventaris
puskesmas secara terperinci
dan jelas
 Ikut merencanakan kebutuhan
sarana dan prasarana
Puskesmas
 Membuat KIR masing-masing
ruangan
 Mengambil sarana dan
prasarana puskesmas yang
disediakan oleh DKK
Pencatatan dan pelaporan

23 Asmara Juwita Sanitarian, 1. Sanitarian


Olah raga,  Mencatat dan melaporkan
diare kegiatan yang
berhubungan dengan
PAB/PLP dan TTU/TPM
 Melakukan pembinaan
terhadap kelompok
pemakai air
 Melakukan penyuluhan
kesling
 Menjalin kerjasama lintas
program dan lintak
sektoral
20
 Mengambil sampel
makanan dan minuman
dalam rangka
perlindungan terhadap
konsumen
 Mengawasi kualitas air
dengan cara pengambilan
dan pemeriksaan sampel
 Melakukan pemantauan
KLB keracunan makanan
dan minuman
 Melakukan konseling
kesehatan lingkungan di
klinik sanitasi
 Pencatatan dan pelaporan
2. Surveilans
 Berperan aktif secara dini
melakukan pengamatan
terhadappenderita,
kesling, perilaku
masyarakat dan
perubahankondisi.
 Analisis tentang KLB
 Penyuluhan kesehatan
secara intensif
 Pencatatan dan pelaporan
3. Diare
 Penyuluhan tentang Diare
 Penemuan Penderita
Diare dengan
pemeriksaan
kontak,pemeriksaan anak
sekolah dan case survei
 Memberikan pengobatan
yang tepat sesuai
diagnosa
danklasifikasinya.
4. Kesehatan Olah Raga
 Inventaris jumlah
kelompok-kelompok
kesehatan olah raga yang
ada pada wilayah kerja
puskesmas
 Membentuk dan
21
membina kelompok-
kelompok kesehatan olah
raga yang ada pada
wilayah kerja puskesmas
 Melakukan kegiatan
Kesehatan Olah Raga
 Pencatatan dan pelaporan

24 Betmawati Farmasi 1. Apotik


(Apotik)  Mengambilkan obat
sesuai resep yang
diberikan dokter
 Menjelaskan cara minum
atau pemakaian obat
kepada pasien
 Konfirmasi obat yang
kurang jelas kepada
dokter
2. BPUMC
 Melakukan perencanaan
Keuangan
 Merealisasikan Keuangan
 Membuat
pembukuan/penutupan kas.
 Mengambil dana operasional
 Pencatatan dan Pelaporan

25 Nurhasriwati, Amd.Kep Perawat 1. Perawat (BP)


(BP,Rabies,  Menyiapkan
Mata) Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
 Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
22
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.

2. Rabies
 Memberikan keterangan
kepada penderita gigitan
hewan penular penyakit
rabies tentang tindakan
yang harus dilakukan
 Mengambil vaksin rabies
ke DKK bagi setiap
pasien yang
membutuhkan
 Membuat surat
persetujuan pemberian
VAR kepada setiap
penderita/wali yang akan
diberi suntikan
 Melaksanakan
penyuntikan VAR kepada
pasien yag membutuhkan
 Memantau penderita yang
tidak memenuhi jadwal
suntikan ulang
 Membuat catatan
indentitas setiap penderita
gigitan hewan tersangka
rabies dalam buku
khusus
 Membuat laporan setiap
bulan tentang kasus
gigitan hewan tersangka
rabies dan laporan
pemakaian VAR
3. Mata & Jiwa
 Mencatat kasus penyakit
mata & jiwa melalui
kunjungan rawat jalan
Puskesmas
 Membuat laporan setiap
bulan

23
26 Zurmayeti Perawat (BP)  Menyiapkan Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
 Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
 Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.

27 Emna Wiyarti, S.ST Labor  Melakukan pemeriksaan


darah/urine atas rujukan
dokter
 Mempersiapkan dan
memeriksa sediaan serta
menegakkan diagnosa (darah,
urine, tinja, sputum dan
lepra)
 Mengirimkan sediaan untuk
diperiksa di tingkat
pelayanan yang lebih tinggi
sesuai dengan sistem rujukan
pelaya kesehatan.
 Membuat catatan medik
untuk setiap pemeriksaan
yang dilakukan
 Merencanakan kebutuhan
bahan dalam setahun
 Pemeriksaan khusus
TB/cross check

24
28 Eni Afriati, Amd.Keb KIA Anak, 1. KIA Anak
Imunisasi  Pengawasan dan bimbingan
kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
 Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
untuk jenis penyakit ringan.
 Pemantauan/pelaksanaan
DDTK pada bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
 Melakukan MTBS
 Pencatatan dan pelaporan
2. Imunisasi
 Membuat Rencana Kerja
 Merencanakan kebutuhan
vaksin dan peralatan
imunisasi
 Menjemput vaksin secara
berkala ke DKK
 Memantau keadaan suhu
vaksin setiap hari
 Mempersiapkan kebutuhan
vaksindan buku catatan bagi
pelayanan di posyandu.
 Melaksanakan pelayanan
imunisasi di dalam dan luar
gedung
 Mengembalikan sisa vaksin
yang masih bisa dipakai ke
dalam cold chain
 Mencatat pelayanan harian
imunisasi dengan lintas
program dan lintas sektoral
 Membuat laporan hasil
pelayanan dan pemakaian
vaksin setiap bulan
 Membuat PWS imunisasi
setiap bulan dan rekap
tahunan
29 Elyunetri, AMG Gizi  Melakukan pemantauan
status gizi anak balita, ibu
hamil dan ibu nifas
 Melakuka penimbanga
massal
25
 Meninjau langsung ke
lapangan kasus gizi buruk di
kelurahan
 Melaksanakan pemberian
makanan tambahan pada
kasus KEP sesuai daa yang
tersedia
 Melakukan pemantauan
kasus GAKY dan
kekurangan vitamin A
 Melakukan pemeriksaan
garam beryodium pada
masyarakat dengan
menggunakan Iodinatest 2
kali dalam satu tahun.
 Mendistribusikan dan
melaporkan Vitamin A pada
bayi dan balita setiap bulan
Februari dan Agustus
 Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
 Pencatatan dan pelaporan
30 Yosi Sepriani, AMG Gizi, 1. Gizi
Bendahara  Melakukan pemantauan
BOK status gizi anak balita, ibu
hamil dan ibu nifas
 Melakuka penimbanga
massal
 Meninjau langsung ke
lapangan kasus gizi buruk di
kelurahan
 Melaksanakan pemberian
makanan tambahan pada
kasus KEP sesuai daa yang
tersedia
 Melakukan pemantauan
kasus GAKY dan
kekurangan vitamin A
 Melakukan pemeriksaan
garam beryodium pada
masyarakat dengan
menggunakan Iodinatest 2
kali dalam satu tahun.
 Mendistribusikan dan
26
melaporkan Vitamin A pada
bayi dan balita setiap bulan
Februari dan Agustus
 Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
 Pencatatan dan pelaporan
2. Bendahara BOK
 Menyusun Plan Of Action (POA)
kegiatan yang menggunakan
dana BOK
 Membuat semua pertanggung
jawaban keuangan puskesmas
dan melaporkan kepada
pimpinan Puskesmas.
 Mencatat pemasukan dana
puskesmas dan
mendistribusikannya kepada
pelaksana program sesuai POA
Puskesmas

31 Yuni Kartika Dewi, Amd. Poskeskel 1. Melaksanakan pelayanan


Sungai Sapih kesehatan
Keb
2. Menggerakkan, mengembangkan
dan membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
3. Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
32 Mike Vefriyesi, Amd.Kep Perawat 1. Perawat (BP)
(BP), P3K,  Menyiapkan Perlengkapan
Perkesmas yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan

27
rasional.
 Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
 Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
2. P3K
 Mengkoordinir kegiatan P3K
 Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara dan
petugas P3K
 Pencatatan dan pelaporan
5. Perkesmas
 Koordinator Perawat dalam
Pelaksanaan KK Binaan
 Kunjungan rumah ke
keluarga rawan
 Membuat renstra masing-
masing kasus keluarga
rawan,resti, penyakit kronis,
dan penyuluhan
 Pencatatan dan pelaporan

33 Suri Fadilah, Amd. Kep Perawat 1. Perawat (BP)


(BP,UKS)  Menyiapkan
Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
 Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
28
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
 Pencatatan dan pelaporan.
2. UKS
 Membuat Rencana Kerja
 Inventaris jumlah
sekolah, jumlah murid
dan sarana UKS
 Mengkoordinasikan
kegiatan UKS
 Melakukan pembinaan
UKS
 Melakukan screening
kesehatan anak sekolah
 Melakukan pelatiha
dokter kecil
 Melakukan penyuluhan
ke sekolah-sekolah
 Melakukan PKPR
34 Yantri Eki Diovani, Amd. Bidan (KIA 1. Bidan
Ibu,KB)  Membuat Rencana Kerja
Keb
 Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
 Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
 Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
 Pemasangan stiker P4K
 Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
 Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
 Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil dan
Ibu Nifas
 Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
 Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko Tinggi,
KN2. KF2
29
 Pelacakan Kematian Ibu
 Pencatatan dan pelaporan
2. KB
 Melakukan pelayanan
kontrasepsi
 Melakukan pembinaan dan
mengayomi medis kontrasepsi
medios peserta KB
 Melakukan pelayanan rujukan
 KIE KB
 Pencatatan dan pelaporan
35 Maifa Suryati, Bidan (KIA 1. Bidan
Anak,ISPA,  Pengawasan dan bimbingan
Amd.Keb
PTM) kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
 Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
untuk jenis penyakit ringan.
 Pemantauan/pelaksanaan DDTK
pada bayi, anak balita dan anak
pra sekolah
 Melakukan MTBS
 Pencatatan dan pelaporan
2. P2 ISPA
 Penyuluhan tentang ISPA
 Penemuan secara dini penderita
ISPA
 Pengobatan penderita secara
lengkap
 Pencatatan dan Pelaporan kasus
3. PTM
 Melaksanakan skrining
kesehatan penyakit tidak
menular pada masyarakat yang
berumur > 15 tahun.
 Melaksanakan Posbindu di
wilayah kerja Puskesmas
 Membuat rencana kegiatan PTM
 Pencatatan dan pelaporan
36 Dewi Arfanita, Amd.Keb Bidan Pustu  Membuat Rencana Kerja
Rita  Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui

30
 Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
 Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
 Pemasangan stiker P4K
 Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
 Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
 Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil dan
Ibu Nifas
 Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
 Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko Tinggi,
KN2. KF2
 Pelacakan Kematian Ibu
 Pencatatan dan pelaporan
37 Syofia Nilsia,Amd.Keb Bidan  Melaksanakan pelayanan
(Poskeskel kesehatan
Kp.Tangah)  Menggerakkan, mengembangkan
dan membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
 Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
 Pencatatan dan pelaporan
 Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
38 Oka Yelvia, Perawat (BP)  Menyiapkan
Perlengkapan yang
Amd. Kep
dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
 Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
 Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
31
 Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
 Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
 Pencatatan dan pelaporan
39 Lina Ariani, Bidan  Melaksanakan pelayanan
(Poskeskel kesehatan
Amd.Keb
Tui)  Menggerakkan,
mengembangkan dan
membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
 Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
 Pencatatan dan pelaporan
 Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas

40 LAURA,SKM Fungsional Pendidikan


Adminkes
41 NOVERTA MUHARNI Farmasi Pendidikan
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Belimbing Tahun 2018

D. VISI – MISI PUSKESMAS


1. VISI
“Mewujudkan Masyarakat Sehat di Wilayah Kerja Puskemas Belimbing 2019”

2. MISI
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan terutama dalam bidang
kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Belimbing
3) Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan

32
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan, Puskesmas Belimbing mempunyai tata
nilai, yaitu : “ IDAMAN “ yaitu :
1. Inisiatif
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu memutuskan dan memberikan
solusi dalam melakukan pelayanan kesehatan namun tetap berpedoman
kepada aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku/ditetapkan
D Disiplin
Seluruh staf Puskesmas Belimbing taat dan patuh serta bertanggung jawab
terhadap aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku/ditetapkan
A Aktif
Seluruh staf Puskesmas Belimbing giat bekerja dan bersemangat dalam
melakukan semua kegiatan sesuai dengan tupoksi dan tugas tambahan yang
diberikan
M Melayani
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu membantu dan memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP)
A Aman
Seluruh staf Puskesmas Belimbing dalam memberikan pelayanan
mengantisipasi resiko yang akan terjadi dengan berpedoman kepada Standar
Operasional Prosedur (SOP)
N Nyaman
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan baik, ramah dan cekatan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga menimbulkan rasa
senang dan puas.

3. STRATEGI

33
Puskesmas Belimbing sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan untuk
mencapai visi dan misi memiliki strategi pembangunan kesehatan dengan
mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang-peluang yang
ada, mengatasi berbagai kelemahan dan meminimalkan faktor-faktor yang
mengancam, Strategi tersebut antara lain :
a. Peningkatan cakupan neonatus komplikasi
b. Peningkatan cakupan kunjungan pra sekolah
c. Penurunan angka kematian bayi dan anak balita
d. Peningkatan Pencegahan penyebaran penyakit menular yang tepat
waktu
e. Penurunan kasus penyakit tidak menular
f. Peningkatan cakupan sanitasi dasar masyarakat yang mandiri

4. TUJUAN
Tujuan yang akan dicapai Puskesmas Belimbing adalah meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja Puskemas Belimbing 2019.

E. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN


Puskesmas Belimbing saat ini telah memiliki sarana dan prasarana berupa
gedung Puskesmas dan gedung pustu serta poskeskel yang mampu dimanfaatkan
sebagai pelayanan dan kegiatan administrasi/manajemen puskesmas. Begitu pula
prasarana kendaraan roda empat dan roda dua telah mampu menjangkau pelayanan
kesehatan, terutama di luar gedung seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Unit
Kesehatan Sekolah (UKS), Unit Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) serta pembinaan
Desa Siaga atau Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel).

1. SARANA FISIK
Sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Belimbing sekarang ini adalah
sebagai berikut ;
1) Gedung yang representatif dan didukung dengan 1 buah Puskesmas
Pembantu, 3 buah Poskeskel
2) Ambulance 24 jam
34
3)
EKG
4)
Pemeriksaan HIV
5)
Pemeriksaan IMS
6)
Pelayanan Prolanis khusus untuk hipertensi dan diabetes mellitus
7)
Klinik Sanitasi
8)
Ruang Konsultasi Gizi
Data Sarana fisik yang ada di wilayah kerja Puskesmas Belimbing pada tahun
2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Sarana Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

NO SARANA FISIK JUMLAH KETERANGAN


1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 1 Pustu Tarok Indah
3 Poskeskel 3 Kp.Tangah, Tui,
dan Sungai Sapih
4 Mobil Puskesmas Keliling 1
5 RSUD 1
6 Bidan Praktek Mandiri (BPM) 19
7 Klinik Swasta 4
8 Dokter Prakter Perorangan 9
(DPP)
9 Apotik 7
10 Toko Obat 3
Sumber : Data Dasar Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Data posyandu yang ada di Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.5
Jumlah Posyandu Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

NO POSYANDU JUMLAH KELURAHAN


Kuranji Gn. Sarik Sei. Sapih
1 Posyandu Balita 37 17 10 10
2 Posyandu Lansia 7 3 3 1
3 Posbindu PTM 7 2 3 2
Sumber : Data Dasar Puskesmas Belimbing Tahun 2018

35
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah posyandu balita terbanyak di kelurahan
Kuranji (17 Pos), sedangkan untuk posyandu lansia dan posyandu PTM jumlahnya
hampir merata di setiap kelurahan.
Sarana Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.6
Sarana UKBM di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

NO SARANA JUMLAH KELURAHAN


Kuranji Gn. Sarik Sei. Sapih
1 BATRA
2 UKK 104 buah 53 30 21
3 TOGA 520 buah 245 141 134
Sumber: Data Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Belimbing Tahun
2018

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah sarana UKBM terbanyak terletak di
Kelurahan.

Untuk sarana pendidikan, berdasarkan data dari pemegang program UKS jumlah
sarana pendidikan di Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel
2.6
Tabel 2.7
Jumlah Sarana Pendidikan di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Sarana
No Jumlah
Pendidikan
1 TK 23 buah
2 SD 26 buah
3 SMP/MTs 6 buah
4 SMA/SMK 8 buah
Sumber: Data Program UKS Puskesmas Belimbing tahun 2018

2. TENAGA KESEHATAN
36
Tahun 2018 jumlah PNS di Puskesmas Belimbing sebanyak 38 orang, tenaga
PTT 1 orang, tenaga kontrak Blud 9 orang, tenaga honorer daerah 2 orang, tenaga
volunteer 1 orang, untuk lebih rinci ketenagaan di Puskesmas Belimbing dapat
dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2.8
Ketenagaan di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN


1 Dokter Umum 3 1 orang Kontrak Blud
2 Dokter Gigi 3
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 3
4 Sarjana Keperawatan 2 1 orang kontrak Blud
5 Apoteker 1
6 Sarjana Ekonomi 2 1 orang kontrak Blud
7 D-IV Bidan 3
8 D-IV Kesling 2
9 Bidan ( Akbid ) 10 1 orang Bidan PTT, 2
kontrak Blud
10 Bidan ( D1 ) 1
11 Perawat ( Akper ) 8 1 orang kontrak Blud
12 Perawat Gigi 1
13 Kesling ( SPPH ) 1
14 TPG 2
15 Analis 2 1 orang kontrak Blud
16 Asisten Apoteker 3 1 orang pendidikan
17 TU 3 2 orang kontrak Blud
18 Sopir 1 Kontrak Daerah
19 Volunteer 1
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Belimbing

Sumber daya tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Belimbing secara


kuantitatif sudah cukup memadai dengan rasio tenaga, namun dari kualitatif
memang diperlukan upaya peningkatan pendidikan dan pelatihan terutama dalam
rangka menjawab tantangan akan pentingnya peningkatan mutu oleh provider serta
tuntutan masyarakat akan mutu.
37
3. DANA
Sumber dana yang dikelola oleh Puskesmas Belimbing untuk kegiatan
operasioal (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan) dan kegiatan rutin (Manajemen dan
biaya rutin) diperoleh dari :
NO URAIAN ALOKASI REALISASI % KET
1 Retribusi Rp. 526.945.000,- Rp. 48.780.500,- 9,25%
Penerimaan

2 Dana Kapitasi
Jaminan
Kesehatan
a. Biaya Rp. 57.000.000,- Rp. 23.000.000,- 40,35%
Belanja
Pegawai
b. Biaya Rp.1. 345.954.742,- Rp. 86,34%
Belanja 1.162.389.749,-
Barang &
Jasa Rp. 714.351.596,- 36,64%
c. Belanja Rp. 261.766.553,-
Modal
3 Dana Non Rp.30.000.000,- Rp. 11.340.000,- 37,8%
Kapitasi Jaminan
Kesehatan
4 Prolanis - Rp. 28.199.500,-
5 Dana BOK Rp. 430.366.000,- Rp. 303.700.000,- 70,56%

38
BAB III
PROGRAM/KEGIATAN DAN INDIKATOR

A. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)


1) Pengobatan (BP)
Kegiatan program BP di Puskesmas Belimbing adalah memberikan
pelayanan kesehatan kepada setiap pasien rawat jalan sesuai dengan standar
pengobatan yang rasional. Untuk kasus tertentu dilakukan rujukan ke rumah sakit.
Program pengobatan merupakan suatu kegiatan untuk melakukan diagnosa
penyakit sedini mungkin, melakukan tindakan pengobatan, melakukan rujukan
penderita, pemeriksaan kesehatan umum termasuk kesehatan gigi dan kesehatan
haji, juga mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan ( SKK).
Kegiatan pengobatan ini terdiri dari pasien rawat jalan dengan status pasien
umum, dan KIS. Disamping pengobatan juga dilakukan Pemeriksaan Laboratorium
untuk menunjang diagnosa, selain itu juga ada pelayanan apotik.
Pasien yang datang ke Puskesmas dengan pelayanan primer dapat
tergambarkan dengan grafik dibawah ini :
Grafik 3.1
Kunjungan Dalam Gedung Puskesmas Belimbing Tahun 2018
39
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kunjungan pasien dalam gedung ke
puskesmas yang terbanyak yaitu jumlah kunjungan pasien lama BPJS sebesar
14.798 kunjungan.

Grafik 3.2
Jumlah Rujukan Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat pasien yang berobat ke puskesmas yang
terbanyak di rujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan tindakan dan pelayanan
lebih lanjut adalah pasien BPJS sebesar 5.044 pasien.

Grafik 3.3
Sepuluh Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Belimbing
Pada Tahun 2018

40
umber : Data BP Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat penyakit yang terbanyak yang berkunjung ke
Puskesmas Belimbing adalah penyakit Nasofaringitis sebanyak 2339 kasus dan
yang terendah adalah gastritis tidak spesifik 489 kasus.

)2 Apotik
Apotik adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker dan tenaga kefarmasian lainnya. Pelayanan kefamasian
merupakan upaya kesehatan penunjang yang sangat dibutuhkan di puskesmas
dalam memberikan pelayanan kesehatan perorangan khususnya dan masyarakat
umumnya.

Grafik 3.4
Sepuluh Obat Terbanyak Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat tentang jenis pemakaian obat dalam peresepan
yang terbanyak digunakan yaitu Paracetamol 500 mg sebanyak 74.847 tablet dan
dilanjutkan dengan CTM sebanyak 55.174 tablet. Bila dihubungkan dengan 10
penyakit terbanyak adalah Nasofaringitis, pemakaian obat terbanyak diatas cukup
relevan.
41
)3 Poli Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu pelayanan yang dilakukan di
Puskesmas sebagai upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilaksanakan dalam
gedung dan luar gedung. Kegiatan kesehatan gigi dalam gedung dapat dilikat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 3.5
Jumlah kunjungan Poli Gigi Di Puskesmas Belimbing
Pada Tahun 2018

Sumber : Data BP Gigi Puskesmas Belimbing Tahun 2018


Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kunjungan pasien poli gigi ke
puskesmas yang terbanyak yaitu jumlah kunjungan pasien lama sebesar 1.685
kunjungan.

Data kunjungan pasien Poli Gigi berdasarkan jenis penyakit dan kelainan gigi
Puskesmas Belimbing Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.6
Kunjungan BP Gigi Berdasarkan Jenis Penyakit
Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

42
Dari grafik diatas dapat dilihat penyakit yang terbanyak yang berkunjung ke
Poli Gigi Puskesmas Belimbing adalah penyakit Jaringan Pulps dan Periapikal
sebanyak 1.430 kasus dan yang terendah adalah Karies Gigi sebanyak 260 kasus.
Grafik 3.7
Kunjungan Berdasarkan Tindakan Keperawatan
Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat tindakan keperawatan gigi di Puskesmas


yang terbanyak adalah Pengobatan Pulpa sebanyak 788 kasus dan tindakan
keperawatan terendah adalah Pembersihan Karang Gigi sebanyak 36 kasus.
Poli gigi Puskesmas Belimbing melakukan penyelenggaraan program secara
lintas program dengan Kesehatan Ibu dan Anak, dimana sasarannya adalah ibu

43
hamil, ibu menyusui, anak prasekolah, dan anak balita yang berkunjung ke Poli
KIA Puskesmas. Gambaran kunjungan integrasi BP gigi dengan KIA tergambar
pada grafik berikut :

Grafik 3.6
Jumlah kunjungan Integrasi Kesehatan Gigi dengan Kesehatan Ibu & Anak
Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Sumber : Data BP Gigi Puskesmas Belimbing Tahun 2018

)4 Laboratorium
Tabel 3.1
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tahun 2018

TOTAL
PEMERIKSAAN
NO POSITIF NEGATIVE JUMLAH
LABORATORIUM
L P L P L P

44
A. MIKROBIOLOGI
1. HIV 3 1 49 555 50 490
2. Syphilis 0 0 1 222 1 222
3. BTA 16 9 216 221 232 230
B. PARASITOLOGI
1. Malaria 0 0 12 18 12 18
C. PEMERIKSAAN KLINIS
1. Darah Rutin 1.232 3.571
2. Kimia Klinik 696 2.488
3. Serologi
Widal 18 27 37 40 55 67
HbSAg 0 4 0 547 0 485
4. Rapid Test (Malaria) 0 0 9 20 9 20

)5 Kunjungan Pasien
Loket pendaftaran adalah tempat yang pertama kali didatangi oleh pasien pada
saat berobat ke Puskesmas.Puskesmas Belimbing tidak hanya melakukan
pelayanan di dalam gedung tapi juga pelayanan di luar gedung,jumlah kunjungan
pasien berdasarkan kunjungan dan kartu pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Kunjungan Dan Kartu
Tahun 2018

NO MENURUT KUNJUNGAN MENURUT KARTU


BARU LAMA UMUM BPJS
L P L P L P L P
1 6.994 8.480 17.556 18.904 12.275 13.692 12.275 13692

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)


1. UKM Essensial
1) Pelayanan Promkes
Tujuan dari promosi kesehatan lebih menitikberatkan pada usaha
promotif dan preventif. Bentuk kegiatan Promkes ini adalah UKBM (Usaha
45
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ) diantaranya adalah kegiatan
Posyandu dan pembentukkan kelurahan siaga (membentuk pos kesehatan
kelurahan).
Kegiatan Promosi Kesehatan yang telah dilakukan adalah :
a. Penyuluhan dalam gedung
Kegiatan penyuluhan dalam gedung yang telah dilakukan selama tahun
2018 adalah 119 kali dengan jumlah orang yang disuluh sebanyak 3.893 orang,
kegiatan ini masih dibawah target seharusnya yaitu 132 kali. Topik
penyuluhan, frekuensi penyuluhan dan jumlah yang disuluh dapat dilihat pada
tabel 3.3
Tabel 3.3
Penyuluhan Dalam Gedung Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

NO TOPIK PENYULUHAN FREKUENSI JUMLAH


PENYULUHAN DISULUH
1. NAPZA 2 60
2. PHBS RT & SEKOLAH 1 32
3. HIV AIDS 3 92
4. HIPERTENSI 10 350
5. FLU BURUNG/FLU BABI - -
6. DBD 16 492
7. DM 9 288
8. STROKE - -
9. TB PARU 12 371
10. FILARIASIS - -
11. KUSTA - -
12. INFEKSI MENULAR 1 31
SEKSUAL (IMS)
13. IMUNISASI 2 62
14. DIARE 7 224
15. GIZI KELUARGA 4 124
16. KEKURANGAN YODIUM - -
17. PENYAKIT MATA/VIT A 3 90
18. PEMANFAATAN TOGA - -
19. KESEHATAN IBU 2 62
20. KESEHATAN ANAK & DDTK 2 52
21. KB - -
22 CAMPAK RUBELLA 9 280
23. ISPA 2 61
46
24. ASI EKSKLUSIF - -
25. ROKOK 2 62
26. PNEUMONIA 2 63
27. ASMA 2 57
28. KOLESTEROL 5 132
29. JANTUNG 4 127
30. PENYAKIT TIDAK 2 56
MENULAR
31. KESEHATAN GIGI 3 92
32. SOSIALISASI GERMAS 5 135
33. MATERI LAINNYA 18 560
JUMLAH 119 3.893

b. Penyuluhan luar gedung


Kegiatan penyuluhan luar gedung yang telah dilakukan selama tahun 2018
adalah 502 kali dengan jumlah orang yang disuluh sebanyak 16.230 orang
Kegiatan penyuluhan luar gedung dilakukan di Posyandu, Sekolah,
Mushalla/Masjid pada tahun 2018 adalah :
 Posyandu = 46 %
 Mushalla/Masjid =8%
 Sekolah = 24 %
 Kantor Lurah =5%
 Tempat Lain = 17 %
Topik penyuluhan, frekuensi penyuluhan dan jumlah yang disuluh dapat
dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4
Penyuluhan Luar Gedung Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

NO TOPIK PENYULUHAN FREKUENSI JUMLAH


DISULUH
1. PHBS SEKOLAH 13 3768
2. PHBS RT 20 200
3. HIV/AIDS 15 315
4. BAHAYA ROKOK 10 200
47
5. HIPERTENSI 7 165
6. DBD 80 7490
7. RABIES 7 165
8. MALARIA 2 45
9. TB PARU 11 297
10. FILARIASIS 2 48
11. KUSTA 1 19
12. IMS 5 172
13. IMUNISASI 38 404
14. DIARE 15 499
15. GIZI KELUARGA 43 212
16. KEKURANGAN YODIUM 2 43
17. PENYAKIT MATA/VIT A 3 67
18. PEMANFAATAN TOGA 5 109
19. KES IBU 20 134
20. KES ANAK & DDTK 14 285
21. KB 9 192
22 DM 5 108
23. CAMPAK 105 164
24. ISPA 21 413
25. ASI EKSKLUSIF 32 372
26. NAPZA 10 210
27. SOSIALISASI GERMAS 6 126
28. MATERI LAINNYA 1 23
JUMLAH 502 16.230

c. UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat )


Pada tahun 2018 kegiatan UKBM yang telah dilakukan di Puskesmas
Belimbing adalah:
a) Kegiatan Posyandu Balita
Posyandu Balita di wilayah Puskesmas Belimbing pada tahun
2018 berjumlah 37 buah dengan tingkat perkembangan posyandu dapat
dilihat pada grafik 3.7
Grafik 3.7
Tingkat Perkembangan Posyandu
di Wilayah Puskesmas Belimbing tahun 2018

48
Untuk tingkat partispasi masyarakat (D/S) dan N/Ddapat dilihat pada grafik 3.8 dan
grafik 3.9

Grafik 3.8
Pencapaian D/S di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Sumber : Data Promkes Puskesmas Belimbing Tahun 2018

49
Dari grafik diatas terlihat bahwa pencapaian D/S di Puskesmas
Belimbing belum mencapai target, yaitu 64,48 %.

Grafik 3.9
Pencapaian N/D di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Dari grafik diatas terlihat bahwa pencapaian N/D Puskesmas


Belimbing sudah mencapai target, yaitu 95,6 %

50
b. Kelurahan Siaga
Di wilayah kerja Puskesmas Belimbing sudah terbentuk 3 pos kesehatan
kelurahan (Poskeskel ) yang terletak di kelurahan Kuranji sebanyak 2
Poskeskel, dan Sungai Sapih terdapat 1 Poskeskel . Poskeskel yang ada
merupakan bagian dalam pembentukan kelurahan siaga. Sampai tahun 2018
sudah 2 orang Bidan dan 2 orang Kader Kelurahan siaga yang telah dilatih.
Dari 3 kelurahan siaga yang ada berdasarkan tingkat perkembangannya 2
kelurahan berstatus Madya yaitu Kelurahan Kuranji dan Sungai Sapih
sedangkan kelurahan Gunung Sarik berstatus purnama. Bangunan Poskeskel
Kp. Tangah, Poskeskel Tui, dan Poskeskel Sungai Sapih sudah milik sendiri.

c. Pembinaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Di wilayah Puskesmas Belimbing ada 520 TOGA. Data TOGA
berdasarkan jenis atau macam TOGA yang ada di 3 Kelurahan dapat dilihat
pada Tabel 3.5

Tabel 3.5
Data TOGA Berdasarkan Jenis TOGAdi Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

Sumber : Data Promkes Puskesmas Belimbing Tahun 2018

d. Survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


51
Pada Tahun 2018 telah dilakukan survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di rumah tangga, dengan jumlah sampel sebanyak 6.297 rumah
tangga. Dari hasil survei diketahui sebanyak 2.898 rumah tangga (46,02 %)
sudah ber-PHBS.Adapun hasil survei dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6
Hasil Survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Sumber : Data Promkes Puskesmas Belimbing Tahun 2018

e. Pengobatan tradisional (BATRA)


Pada tahun 2019 telah dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan
BATRA 27 kali pembinaan tentang kebersihan alat-alat serta ramuan yang
digunakan.

52
f. Saka Bakti Husada
Berdasarkan jumlah dan tingkat perkembangan Saka Bakti Husada di
Puskesmas Belimbing pada Tahun 2018 ada 1 buah sanggar yaitu di SMU 5
Balai Baru dengan strata madya.

g. Poskestren
Berdasarkan jumlah dan tingkat perkembangan Poskestren di Puskesmas
Belimbing pada Tahun 2018 belum ada,karena memang pesantren tidak ada di
wilayah kerja Puskesmas Belimbing.
2) PELAYANAN KESLING
Pada tahun 2018 pencapaian hasil kegiatan yang dilakukan oleh Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Belimbing dapat dinilai dari beberapa
indikator, yaitu persentase rumah sehat, persentase keluarga yang memiliki
akses air bersih dan air minum, jamban sehat, saluran pembuangan air limbah,
tempat pembuangan sampah serta Tempat-Tempat Umum dan Pengolahan
Makanan .Berikut ini pencapaian hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh
program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Belimbing.
Tabel 3.7
Perbandingan Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan
Tahun 2017 dan 2018

Target Pencapaian
No Nama Kegiatan
2017 2018 2017 2018
1 Air minum berkualitas 70 72 95,5 97,4
2 Kualitas Air Minum (Sampel 100 100 10,8 24,2
yang MS dari yang diperiksa)
3 Penduduk menggunakan 78 81 90,8 96,5
jamban sehat
4 Penduduk STOP BABS 100 100 96 96,5
5 Penyelenggara STBM 100 100 100 100
6 TTU Memenuhi Syarat 81 82 100 100
7 Cakupan Rumah Sehat 88 91 76,8 81,9
8 TPM Memenuhi Syarat 81 82 96 92,3

53
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa rata-rata terjadi peningkatan
pencapaian program pada tahun 2018 dibanding tahun 2017. Kegiatan program
kesehatan lingkungan yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan air minum
berkualitas, penduduk yang menggunakan jamban, penduduk yang SBS,
RT/RW penyelenggara STBM, pemeriksaan dan pengawasan rumah serta TTU
dan TPM.
a) Pemeriksaan air minum
Grafik 3.10
Perbandingan Air Minum Berkualitas Tahun 2017 dan 2018

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa terjadi peningkatan air minum


berkualitas yang digunakan oleh penduduk yaitu 97,4% dibandingkan tahun
2017 yaitu hanya 95,5%. Jenis air bersih yang digunakan oleh penduduk yaitu
SGL terlindung, SGL dengan pompa, sumur bor dengan pompa, mata air
terlindung serta perpipaan (PDAM dan BPSPAM). Jenis sumber air yang
paling banyak digunakan oleh penduduk adalah sumur gali dengan pompa
dengan jumlah sarana sebanyak 4.921 sarana yang tersebar di 3 kelurahan yang
ada diwilayah kerja Puskesmas Belimbing.

b) Pemeriksaan Kualitas Air Minum

54
Grafik 3.11
Perbandingan Pemeriksaan Kualitas Air Minum
Tahun 2017 dan 2018

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa terjadi penurunan kualitas air


minum yang memenuhi syarat tahun 2018 yaitu hanya 75,6% dibandingkan
tahun 2017 sebanyak 89,2%. Salah satu penyebab terjadinya penurunan
kualitas air minum adalah masih ada DAMIU yang tidak melakukan
pemeriksaan secara berkala sehingga pada tahun 2018 dari 50 sampel DAMIU
yang diperiksa, sebanyak 14 sampel yang tidak memenuhi syarat (28%)
sedangkan pada tahun 2017 semua sampel DAMIU yang diperiksa 100%
memenuhi syarat. Sedangkan untuk sampel air bersih yang digunakan
masyarakat dari 49 sampel yang diperiksa sebanyak 39 sampel (79,6%) yang
memenuhi syarat. Bila dibandingkan dengan tahun 2017 sampel yang diperiksa
sebanyak 50 sampel dan yang memenuhi syarat sebanyak 36 sampel (83,3%).

c) Penduduk Menggunakan Jamban Sehat

55
Grafik 3.12
Perbandingan Penduduk Menggunakan Jamban Sehat
Tahun 2017 dan 2018

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa terjadi peningkatan penduduk


yang menggunakan jamban sehat yaitu 96,5% pada tahun 2018 dibanding tahun
2017 hanya 90,8%. Hal ini karena masyarakat sudah mulai memahami tentang
perilaku hidup bersih dan sehat serta sudah mengetahui bahwa salah satu pilar
STBM adalah masyarakat tidak ada yang buang air besar
sembarangan.Penduduk yang sudah banyak menggunakan jamban sehat terdapat
di Kelurahan Sungai Sapih dengan pencapaian 97,7%. Jamban sehat yang
digunakan adalah jamban leher angsa septik tank dan jamban komunal.

d) Penduduk Stop BABS

56
Grafik 3.13
Perbandingan Penduduk STOP BABS
Tahun 2017 dan 2018

Grafik di atas diketahui bahwa penduduk di wilayah kerja Puskesmas


Belimbing 96,5% sudah stop buang air besar sembarangan (SBS), terjadi
peningkatan dibanding tahun 2017 yaitu sebesar 96%.

e) Penyelenggara STBM
Grafik 3.14
Perbandingan RT/RW Penyelenggara STBM
Tahun 2017 dan 2018

57
Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa semua RT dan RW yang ada
di Kelurahan Kuranji, Gn. Sarik dan S. Sapih sudah melakukan kegiatan sanitasi
total berbasis masyarakat (STBM). Akan tetapi tidak semua RW yang telah
menerapkan lima (5) pilar STBM yaitu hanya 51,4% pada tahun 2018
sedangkan pada tahun 2017 hanya 45,9%. Untuk RT yang sudah SBS terjadi
peningkatan sebanyak 81,7% pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 hanya
75,3% sedangkan untuk RW yang sudah SBS juga mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 51,4% pada tahun 2018 dan 43,2% pada tahun 2017.

f) Pemeriksaan dan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)


Grafik 3.15
Jumlah Sarana Tempat-Tempat Umum

Grafik 3.16
Perbandingan TTU yang Memenuhi Syarat
Tahun 2017 dan 2018
58
Berdasarkan data pada grafik 6 diketahui jumlah tempat-tempat umum
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Belimbing sebanyak 39 buah yang terdiri
dari sarana pendidikan seperti SD, SLTP dan SLT sebanyak 37 buah dan sarana
kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit sebanyak 2 buah. Jumlah sekolah
yang banyak terdapat di kelurahan Kuranji yaitu sebanyak 20 buah yang terdiri
dari 16 buah SD, 2 buah SLTP dan 2 buah SLTA. Dari hasil pemeriksaan dan
pengawasan inspeksi sanitasi semua sarana TTU 100% memenuhi syarat baik
pada pemeriksaan tahun 2017 maupun 2018 (grafik 7).

g) Cakupan Rumah Sehat


Grafik 3.17
Perbandingan Cakupan Rumah Sehat
Tahun 2017 dan 2018

59
Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa cakupan rumah sehat
mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 96,2% dibandingkan tahun 2017
yaitu 92,5%. Salah satu yang menyebabkan meningkatnya cakupan rumah sehat
adalah masyarakat sudah memiliki akses jamban sehat dan air bersih yang layak.

h) Pemeriksaan dan Pengawasan TPM

Grafik 3.18
Jumlah Sarana TPM

Grafik 3.19
Perbandingan TPM yang Memenuhi Syarat
Tahun 2017 dan 2018

60
Sarana TPM yang ada diwilayah kerja Puskesmas Belimbing sebanyak
130 buah yang terdiri dari jasa boga, rumah makan, depot air minum dan
makanan jajanan. Jumlah TPM yang paling banyak adalah makanan jajanan dan
depot air minum yang paling banyak terdapat di Kelurahan Kuranji.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengawasan diketahui terjadi penurunan
TPM yang memenuhi syarat yaitu sebesar 72,3% lebih rendah dbanding tahun
2017 sebanyak 74,4%. Salah satu penyebabnya adalah masih ada DAMIU yang
tidak melakukan pemeriksaan kualitas air minu ke labaor yang terakreditasi
sehingga banyak DAMIU yang kualitas bakteriologis air nya tidak memenuhi
syarat kesehatan. Sebanyak 50 sampel DAMIU yang diperiksa, yang memenuhi
syarat sebanyak 36 sampel (72%).

3) PELAYANAN KIA & KB


Program Kesehatan Ibu & Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
merupakan salah satu program pokok di Puskesmas yang mendapat prioritas
tinggi, mengingat kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan
anak balita serta anak pra sekolah merupakan kelompok yang sangat rentan
terhadap kesakitan dan kematian.

Tabel 3.8
Pencapaian Program KIA dan KB Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

61
NO PROGRAM KEGIATAN TARGET CAPAIAN
2017 2018

1 KIA IBU Cakupan Kunjungan


100 % 99,7 % 99,8 %
Bumil (K1)
Cakupan Bumil (K4) 95 % 96,94 % 96,44 %

Cakupan Deteksi Dini


Bumil Resti oleh 20 % 100 % 100 %
Nakes
Persalinan Oleh
95 % 97,3 % 99,8 %
Tenaga Kesehatan

KF 1 90 % 97,3 % 99,7 %

KF 2 90 % 97,3 % 99,7 %

KF 3 90 % 96,8 % 99,1 %
Stiker P4K 100 % 1001 % 99,8 %
Kelas Ibu Hamil 12 Kelas 9 Kelas
Kematian Ibu 1 Orang 1 Orang
Skrening dan
Pemeriksaan Hepatitis 30,24 % 5, 32 %
B dan HIV
2 KIA ANAK Kunjungan KN 1 99 % 102 % 104 %
KN Lengkap 95 % 102 % 101 %

NO PROGRAM KEGIATAN TARGET CAPAIAN


2017 2018

Kunjungan Bayi 95 % 96 % 92,66 %


Kunjungan Anak Balita 92,5 % 99 % 64,5 %

Neonatus Komplikasi
ditangani secara 84 % 57 % 53 %
defenitif
Cakupan Kunjungan
95 % 75 % 78,7 %
Anak Pra Sekolah
62
Kelas Ibu Balita 6 Kelas 6 Kelas

3 KB Cakupan KB Baru 7,2 % 15,1 %

Cakupan Kb Aktif 75 % 48,8 % 50,3 %


KB Drop Out 1,5 % 1,5 %
KB Pasca Salin 41,5 % 1,08 %

Dari tabel diatas dapat dilihat secara umum bahwa program KIA Ibu dan
Anak sudah mencapai target yang telah ditetapkan tetapi masih ada beberapa
kegiatan yang pencapaiannya masih rendah, antara lain ditemukan 1 kasus
kematian ibu, skrining pemeriksaan hepatitis dan HIV 5, 32 %, kunjungan
anak balita 64, 5 %, neonatus komplikasi yang ditangani 53 %, dan cakupan
kunjungan anak Pra sekolah 78,7 %.
Pada tahun 2018 ditemukan 6 kasus kematian neonatal, bayi dan Balita
yang tersebar di 3 kelurahan.
Grafik 3.20
Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

63
Dari grafik di atas kematian terbanyak neonatus dan bayi adalah di
kelurahan Kuranji sebanyak 4 kasus. Sedangkan untuk penyebab kematiannya
dapat dilihat pada tabel 3.21.

Grafik 3.21
Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penyebab kematian yang tertinggi
adalaha asfiksia sebanyak 3 kasus

4) PELAYANAN GIZI

64
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat adalah
a. Pembinaan posyandu di daerah wilayah binaan setiap bulan
Pelaksanaan Posyandu di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
dijadwalkan setiap hari Senin sampai dengan Hari Kamis pada Minggu
kedua dan ketiga setiap bulannya. Adapun cakupan penimbangan D/S dan
N/D di Puskesmas Belimbing dapat dilihat pada grafik 3.8 dan 3.9
b. Pemantauan Balita di Bawah Garis Merah ( BGM)
Pada tahun 2018 dari hasil penimbangan di posyandu diketahui
indikator BGM/D yang dapat dilihat pada tabel 3.9. di bawah ini :

Tabel 3.9 Cakupan Pelayanan Gizi


di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat pencapaian D/S masih dibawah target
yaitu : 64,48 %

c. Pemberian Vitamin A
Pendistribusian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus untuk bayi
dan balita serta setiap bulan untuk ibu nifas.
65
Untuk mencegah penyakit Kekurangan Vitamin A (KVA), maka
Puskesmas Belimbing di Tahun 2018 telah melakukan Pendistibusian Vitamin
A pada bulan Februari dan Agustus. Untuk bayi 6-11 bulan diberikan Vitamin
A berwarna biru dan 12- 60 bulan diberikan Vitamin A berwarna merah. Selain
bayi 6-11 bulan dan anak balita vitamin A juga diberikan kepada Ibu nifas 2
kapsul diberikan 2x24 jam segera setelah melahirkan.
Adapun Pencapaian Cakupan Vitamin A pada Bayi di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 3.22
Pencapaian Cakupan Vitamin A pada Bayi
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

Tabel 3.23
Pencapaian Cakupan Vitamin A pada Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

66
Dari grafik-grafik di atas terlihat bahwa pencapaian vitamin A sudah
mencapai target, yaitu pemberian vitamin A pada bayi sebanyak 91,02 % dan pada
balita 95,4 %.

5) PELAYANAN PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT


Puskesmas Belimbing melakukan kegiatan yang bersifat preventif dan
kuratif di bidang penyakit menular seperti imunisasi, penanggulangan kasus
penyakit, pemantauan kasus penyakit dan pelacakan kasus ke lapangan,
kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
a. Imunisasi
Pelayanan imunisasi terdiri dari :
a) Pelayanan imunisasi dalam gedung
b) Pelayanan imunisasi luar gedung di posyandu balita
c) Pelayanan imunisasi calon pengantin
d) Bulan imunisasi anak sekolah
Adapun pencapaian kegiatan imunisasi dapat dilihat pada tabel 3.10 di
halaman berikut :
Tabel 3.10
Pencapaian Kegiatan Imunisasi
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

67
IMUNISASI TARGET CAPAIAN

2017 2018

HB O 95 % 98 % 103,7 %
BCG 95 % 98,5 % 103,7 %
POLIO 1 95 % 99,4 % 103,7 %
PENTAVALEN 1 95 % 98 % 97 %
POLIO 2 95 % 99,7 % 97%
PENTAVALEN 2 95 % 95,5 % 96,5 %
POLIO 3 95 % 99,7 % 96,5 %
PENTAVALEN 3 95 % 96,6 % 95,7 %
POLIO 4 95 % 94,5 % 95,7 %
IPV 80 % 84 % 84,8 %
CAMPAK 95 % 98,5 % 94,2%
IDL 95 % 95 % 94,2 %
BOSTER PENTA 90 % 45,2 % 43,9 %
BOSTER CAMPAK 90 % - 48,2 %
(MR)
BIAS DT 95 % 86, 3 % 82,78 %
BIAS CAMPAK 95 % 86,7 % 46,90 %
BIAS TD 95 % 88,3 % 84,26 %
TT 2+ 90 % 92 % 90,4 %
Sumber : Data Imunisasi Puskesmas Belimbing Tahun 2018

b. TB Paru
Puskesmas Belimbing telah melakukan pemeriksaan sputum untuk TB
Paru, dimana Puskesmas Rujukan Mikroskopisnya adalah Puskesmas Kuranji. Di
samping itu Puskesmas Belimbing juga menerima pasien rujukan dari BP4 Lubuk
Alung, RSUP dr. M. Jamil Padang, RSUD, Rumah Sakit Swasta dan Dokter
praktek swasta.

68
Adapun hasil kegiatan P2TB dapat dilihat pada tabel 3.11, dan 3.12 di
halaman berikut :

69
Tabel 3.11
Hasil Pendataan Penderita TB BTA (+) di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

Sumber : Data Program TB Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Tabel 3.12
PENCAPAIAN PROGRAM TB DI PUSKESMAS BELIMBING
TAHUN 2018

70
c. ISPA ( pneumonia)
Pada Tahun 2018 terdapat kasus ISPA (penderita pneumonia) sebanyak 99
kasus.

d. Diare
Pemantauan kasus diare dilakukan setiap minggu dan dilaporkan ke DKK
dalam bentuk laporan W2 (mingguan) dan laporan bulanan. Jumlah penemuan kasus
diare selama tahun 2018 adalah sebanyak 377 kasus.

e. DBD
Jumlah kasus DBD di Puskesmas Belimbing pada Tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik 3.25. Untuk pencegahan telah dilakukan Fogging focus dan kegiatan
abatisasi di 3 kelurahan yang ada serta kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) di wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Di samping itu dilakukan pula
penyuluhan kepada penduduk yang berada di wilayah yang terdapat kasus pada saat
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi untuk menggalakan 3 M Plus serta gotong
royong warga melalui koordinasi dengan pihak kelurahan.
Grafik 3.24
Jumlah Kasus DBD di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

450

400
Sumber : Data P2P Puskesmas Belimbing Tahun 2018
350

300
Hf. Campak
250
A
L
M
J 200
U

150

100

50

0 JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOV DES jumlah
KURANJI 27 13 22 27 28 15 17 18 27 27 17 24 262
GN SARIK 9 1 3 13 7 0 4 7 10 7 4 8 73
S SAPIH 4 2 0 8 7 1 3 1 4 8 3 6 47
HC BLB 40 16 25 48 42 16 24 26 41 42 24 38 382
Pemantauan kasus campak dilakukan setiap bulan dan dilaporkan ke DKK
dalam bentuk laporan bulanan surveilans. Pada tahun 2018 di Puskesmas Belimbing
tidak ditemukan kasus campak.

g. Rabies
Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 telah melakukan pemberian vaksin anti
Rabies kepada 13 pasien dari 36 orang yang digigit oleh hewan penyebab rabies baik
anjing, kucing maupun kera ( Tabel 3.13 ).
Tabel 3.13
Jumlah Kasus Rabies di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

HEWAN PENYEBAB
KELURAHAN RABIES VAR OBS
ANJING KUCING KERA
KURANJI 3 20 2 12 13
GUNUNG SARIK 2 3 0 0 5
SUNGAI SAPIH 0 6 0 1 5
HC BELIMBING 5 29 2 13 23
Sumber : Data P2P Puskesmas Belimbing Tahun 2018

h. Malaria
Jumlah penderita yang dicurigai suspek malaria pada tahun 2018 sebanyak 53
kasus.

i. HIV

Tabel 3.14
Laporan HIV Di Puskesmas Belimbing Pada Tahun 2018
Sumber : Data HIV Puskesmas Belimbing Tahun 2018

j. Laporan Deteksi Dini Hepatitis B Pada Bumil


Tabel 3.15
Laporan Deteksi Dini Triple E Pada Bumil
Di Puskesmas Belimbing Pada Tahun 2018

6) PROGRAM KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


(PERKESMAS)
Kegiatan keperawatan keluarga di rumah mencangkup pelayanan promosi
kesehatan terkait dengan peningkatan kesehatan bayi, balita, anak usia sekolah,
remaja, dewasa, dan lansia di keluarga dan menyelenggarakan pelayanan
pencegahan primer, sekunder, tersier, serta melakukan pelayanan tindak lanjut
yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan komprehensif, serta melakukan
pemberdayaan individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang diarahkan
untuk meningkatkan kemandirian individu, keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya dan melakukan upaya pemulihan pasien serta mencapai kualitas
hidup yang lebih baik.
Tabel 3.16
Hasil kegiatan Perkesmas tahun 2018

NO VARIABEL JUMLAH

I INDIKATOR PENILAIAN PROSES


A PEMBINAAN INDIVIDU
1 JML PASIEN RAWAT JALAN 240
B PEMBINAAN KELUARGA
1 JML KELUARGA BINAAN 188
2 JML KUNJUNGAN KE KELUARGA BINAAN 432
3 JML KASUS DLM KELUARGA BINAAN
A. JML KASUS PENY. MENULAR 12
B. JML KASUS JIWA 0
C. JML KASUS MASALAH GIZI 1
D. JML KASUS PENY. TIDAK MENULAR 160
II INDIKATOR PENILAIAN OUTPUT KEGIATAN
1 TK.KEMANDIRIAN KELUARGA
a. Jumlah KM-I 108
b. Jumlah KM-II 80
c. Jumlah KM-III 120
d. Jumlah KM-IV 68
C. UKM Pengembangan
a. Kesehatan Lansia
Dari hasil pemeriksaan kesehatan selama tahun 2018 didapat Jumlah
Kunjungan Lansia Dengan Kelainan grafik 3.25.
Grafik 3.25
Jumlah Kunjungan Lansia Dengan Kelainan
Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Sumber : Data Lansia Puskesmas Belimbing Tahun 2018

b. Kesehatan Olah Raga

Grafik 3.26
Kegiatan Program Kesehatan Olah Raga pada Tahun 2018
c. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Program Kesehatan Gigi dan mulut sekolah merupakan suatu kegiatan untuk
melakukan kunjungan rawat jalan gigi, penyuluhan tentang kesehatan gigi,
pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi pada murid Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah, serta melakukan rujukan. Hasil kegiatan UKGS selama
tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 3.16.
Tabel 3.16
Hasil Kegiatan UKGS Puskesmas Belimbing
Tahun 2018

NO KEGIATAN HASIL
1. Jumlah Guru SD/MI pembina UKGS 26
2. Jumlah Dokter Kecil UKGS 97
3. Jumlah murid kelas I seluruhnya 1153
4. Jumlah murid SD/MI yg telah mendapatkan DHE 1765
5. Jumlah murid SD/MI kls I yg telah menjalani skrining 740
kesehatan gigi
6. Jumlah murid SD/MI yg membutuhkan perawatan 737
7. Jumlah murid kelas I-VI yang dirujuk 737

d. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)


Jumlah kelurahan dengan kegiatan UKGMD sebanyak 3 kelurahan, dan
telah melaksanakan kegiatan UKGMD. Pencapaian kegiatan UKGMD tahun 2018
dapat dilihat pada tabel 3.17.
Tabel 3.17
Pencapaian UKGMD Pada Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Sumber : data BP Gigi Tahun 2018

e. Kesehatan Jiwa
Hasil rekapitulasi LB1 selama tahun 2018 didapatkan kasus baru gangguan
jiwa berat yaitu skizofrenia/Ggn.Psikosa sebanyak 102 kasus, neurosa 48 kasus,
epilepsi 60 kasus, ganggung belajar 36 dan depresi sebanyak 8 kasus.

f. Kesehatan Mata dan THT


Hasil rekapitulasi LB1 selama tahun 2018 didapatkan beberapa kasus
penyakit mata dan THT seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.18.
Tabel 3.18
Penyakit Mata dan THT di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
JENIS PENYAKIT SKRINING RUJUKAN OPERASI PENGOBATAN

KATARAK 153 153 -


KELREFRAKSI 104 557 - -
GLAUKOMA 10 33 - -
XEROPTALMIA - - -
TULI HANTARAN 40 40 - -
TULI PERMANEN - - -
Sumber : data LB1 Tahun 2018
g. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Adapun hasil pencapaian kinerja program UKS dapat dilihat pada grafik.
Grafik
Hasil Pencapaian Kinerja Program UKS di Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Sumber : data UKS Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Dari grafik diatas terlihat bahwa pencapaian program UKS untuk


penjaringan kesehatan masih belum mencapai target, sedangkan untuk pembinaan
UKS/UKGS nya sudah mencapai target (100%).

h. PIS-PK
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar
gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah
disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah
keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.
1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4) Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga
Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Hasil kegiatan PIS-PK Puskesmas Belimbing
tergambar pada tabel.
Grafik
Hasil Kegiatan PIS-PK Puskesmas Belimbing Tahun 2018

Grafik
Hasil PIS-PK Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Tabel
Data Inventaris Kasus Keluarga Berdasarkan Indikator PISK-PK
Puskesmas Belimbing Tahun 2018

BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

NO MASALAH PEMECAHAN MASALAH


A. UKP
Tidak adanya petugas Medical Melaporkan ke DKK untuk rekrut
Record tenaga
Belum mencukupinya obat, Permohonan ke DKK untuk
reagen & BHP pengadaan/permohonan obat, serta
menganggarkan dari JKN untuk
pengadaan Reagen dan BHP

B. UKM Essensial
1 Pelayanan Promkes
Penyuluhan keliling masih belum Memaksimalkan penyuluhan keliling
mencapai target (36 X), dimana 4X sebulan dan jadwal terlampir,
targetnya 48 X serta melakukan koordonasi dengan
DKK untuk pengadaan VCD
penyuluhan keliling/membuat sendiri
bahan untuk penyuluhan keliling
Meningkatkan kesadaran keluarga
RT berPHBS tercapai 46,02 % , 3 untuk berhenti merokok/tidak
kelurahan belum tercapai RT ber merokok dalam rumah dengan
PHBS karena jika salah satu meningkatkan penyuluhan dalam dan
indikator PHBS belum terpenuhi luar gedung
maka termasuk KK tidak
berPHBS.
Mengaktifkan kembali kegiatan
Pencapaian kelurahan siaga aktif Poskeskel di kelurahn Gn. Sarik,
masih 66,6 %, dimaana ada 1 dengan mengusulkan untuk
kelurahan siaga yang tidak menyiapkan gedung poskeskel.
berjalan dan aktif, yaitu kelurahan
Gn. Sarik
Pembinaan battra belum sesuai Semua battra yang dilakukan
dengan target dikarenakan semua pembinaan harus mengikuti prosedur
battra harus mengurus surat tentang perizinan
perizinan kegiatan battra.
D/S belum sesuai dengan target Meningkatkan penyuluhan dalam dan
(85 %). Target sasaran balita luar gedung tentang posyandu,
terlalu tinggi dg sasaran real meningkatkan peran serta lintas
dilapangan. sektor, serta melakukan refreshing
dan pembinaan kader 2x setahun

NO MASALAH PEMECAHAN MASALAH


2 Pelayanan Kesling
Masih ada masyarakat yang Konfirmasi RT/RW setempat,
BABS sembarangan pemicuan dan melakukan monitoring

Masih ada rumah yang tidak Pemicuan dan monitoring


memenuhi syarat
Masih ada DAMIU yang tidak Mengadakan pertemuan bagi pemilik
memenuhi syarat kualitas air / pengelola DAMIU, pengambilan
minum (19,6%) sampel air untuk monitoring kualitas
air
Masih ada masyarakat yang Koordinasi dengan RT/RW setempat,
belum menggunakan jamban pemicuan, monitoring
sehat
3 Pelayanan KIA dan KB
Pencapaian program yaitu Meningkatkan koordinasi dan kerja
cakupan neonatus komplikasi sama dengan BPM agar pelaporan
yang ditangani secara defenitif neonatus komplikasi dilaporkan
belum mencapai target setiap bulan
34 % Bumil yang belum Edukasi pada bumil tentang
dilakukan skrining dan pentingnya pemeriksaan Hepatitis B
pemeriksaan Hepatitis B dan HIV dan HIV serta mewajibkan pada
Klinik dan BPM untuk mengirimkan
pemeriksaan Labor pada bumil ke
Puskesmas
Meningkatkan kerjasama dengan
Kunjungan pra sekolah masih lintas program, serta
belum mencapai target mensosialisasikan kepada kader
untuk memantau anak pra sekolah di
wilayahnya untuk datang ke
posyandu
Masih ditemukannya kasus
kematian ibu & bayi Meningkatkan kualitas dan kuantitas
kelas ibu hamil dan kelas ibu balita
Tingkat pengetahuan dan Meningkatkan KIE kepada PUS
pemahaman masyarakat masih
kurang
Masih rendahnya pencapaian KB Kerja sama dengan tokoh masyarakat
(Mitos tentang KB dan lintas sektor (berupa Safari KB),
( menyebabkan penyakit dan serta meningkatkan KIE kepada PUS
terganggunya hubungan seksual))

NO MASALAH PEMECAHAN MASALAH


4 Gizi
Masih rendahnya D/S Meningkatkan kerja sama dengan
lintas sektor terkait dan tokoh
masyarakat untuk memotivasi
masyarakat untuk datang ke
posyandu, serta menginformasikan
kepada masyarakat jadwal posyandu
(H-1)

Rendahnya kunjungan Meningkatkan penyuluhan tentang


penimbangan massal pentingnya tumbuh kembang anak

Partisipasi masyarakat untuk Mengadakan pertemuan lintas sektor


datang ke posyandu masih rendah (Lurah, PKK, RT/RW, Kader serta
msayarakat itu sendiri untuk mencari
solusi terhadap masalah ini serta
Memberikan penyuluhan ke
masyarakat akan pentingnya gizi bada
balita

Masih adanya kasus gizi kurang Mengadakan kerjsama dengan Lintas


Sektor dan Pekerja Sosial Masyarakat
di Kel. Masing-masing untuk
penemuan kasus
5 Pelayanan Pencegahan &
Pengendalian Penyakit (P2P)

Masih banyaknya ditemukan Melakukan pengendalian vektor DBD


kasus DBD di wilayah kerja dan PJB dengan melibatkan kader
puskesmas Belimbing yaitu jumantik, bundo peduli jentik dan 1
sebanyak 134 kasus rumah 1 jumantik serta mengaktifkan
kembali serdadu jentik di sekolah-
sekolah

Masih banyaknya ditemukan Dilakukannya pengawasan dan


kasus diare di wilayah kerja pemeriksaan depot air minum dan
puskesmas Belimbing yaitu pemeriksaan kualitas air bersih di
sebanyak 377 kasus wilayah kerja puskesmas Belimbing
dan Melakukan kampanye CTPS

Masih tingginya angka gigitan Meningkatkan penyuluhan kepada


hewan pembawa rabies (HPR) masyarakat mengenai tatalaksana
gigitan HPR

35 % target penjaringan Mengharuskan melaksanakan MTBS


Pneumonia belum mencapai di KIA Anak, Pustu, Poskeskel,
target meningkatkan koordinasi tentang
MTBS pada jejaring pelayanan
kesehatan

NO MASALAH PEMECAHAN MASALAH


Masih rendahnya angka Mengoptimalkan kegiatan inovasi
penjaringan Susp TB Paru (45,21 TB, yaitu “Sabit”, Meningkatkan
%) penyuluhan dalam dan luar gedung
(di majlis taklim, arisan RT dan
kelompok masyarakat potensial )

Belum semua Ibu hamil yang Meningkatkan penyuluhan tentang


mau memeriksakan Triple E penyakit IMS

Masih ada Klinik yang belum Mengadakan pertemuan dengan


mengirim kapitasi Ibu hamil Klinik & BPM untuk membuat Mou
untuk pemeriksaan Triple E pemeriksaan Triple E pada ibu hamil

Rendahnya pencapaian imunisasi Meningkatkan kerja sama yang baik


MR dengan lintas sektor, MOU dengan
pihak sekolah, informasi yang positif
dari media tentang imunisasi

Belum maksimalnya kegiatan Meningkatkan sosialisasi tentang


program PTM PTM kepada masyarakat,
mensosialisasikan pemeriksaan IVA
di posbindu dan puskesmas,
melaksanakan MOU dengan klinik
dan BPM
14 % Keluarga risiko tinggi yang
belum di bina Membagi target pembinaan keluarga
resti/rawan pada pembina wilayah,
mensosialisasikan perkesmas pada
program terkait
B UKM PENGEMBANGAN
Masih belum mencapai target Meningkatkan kerjasama dengan
kegiatan Skreening lintas sektor dan pihak sekolah,
Memberikan arahan kepada siswa
tentang pentingnya skrining untuk
memantau pertumbuhan,
perkembangan dan kesehatan
Pada tingkat SMP dan SMA Pelatihan bagi kader remaja ditingkat
masih banyak sekolah yang SMP & SMA
belum memiliki kader remaja
yang aktif dan terlatih
Masih banyak ditemukan warung Upaya prilaku hidup bersih dan sehat
dan toilet sekolah yang belum (PHBS) dilingkungan sekolah
terjaga kebersihannya melalui sosialisasi PHBS

Tidak adanya PMT untuk lansia Adanya PMT untuk lansia

Kunjungan posyandu lansia Pendekatan kepada tokoh masyarakat


masih rendah
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum Pelaksanaan (P2) di Puskesmas Belimbing telah berjalan dengan
baik, walaupun masih ada beberapa program yang belum mencapai target sesuai
dengan yang telah ditetapkan dan program yang belum mencapai target ini akan
dijadikan pedoman bagi perencanaan dan pelaksanaan di tahun 2018

B. Saran
1. Agar Pimpinan beserta petugas Puskesmas meningkatkan tanggungjawab dan
disiplin agar tercapai hasil yang maksimal
2. Agar DKK dapat meningkatkan pembinaan terhadap program UKM dan
program UKP dengan pemantauan dan pelatihan terhadap petugas pemegang
program
3. Agar dilengkapi dan diperbaiki sarana dan prasarana yang menunjang
kelancaran program
4. Agar dapat membentuk badan yang peduli dengan kesehatan masyarakat
sehingga dapat secara bersama melakukan pembangunan kesehatan diwilayah
kerja Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai