PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sehat merupakan hak dasar manusia, yang sekaligus menjadi salah satu faktor
selain pendidikan dan ekonomi, dalam menentukan Indeks (pengembangan) sumber daya
manusia. Bahkan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya masyarakat.
Pembangunan kesehatan juga ditujukan untuk pencapaian indikator SPM (Standar
Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan Kabupaten/Kota. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan intervensi perilaku dan lingkungan tanpa
mengabaikan faktor keturunan dan pelayanan kesehatan.
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, Puskesmas diharapkan ke depan
kinerjanya menjadi lebih baik sehingga Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota yang merupakan indikator kinerja pemerintah daerah dapat
tercapai. Puskesmas sebagai kesatuan organisasi kesehatan fungsional merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat dalam bentuk program pokok dan program kesehatan
pengembangan serta membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas Belimbing adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas Belimbing sebagai unit terdepan yang bertanggung jawab dalam bidang
kesehatan di wilayah kerjanya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dan pembinaan
kepada masyarakat melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1
Untuk mengetahui pencapaian kegiatan program (Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) di Puskesmas Belimbing Tahun
2018.
2. Tujuan Khusus
2.1 Tergambarnya data dan informasi analisa situasi secara umum di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing tahun 2018.
2.2 Tergambarnya data dan informasi program dan kegiatan prioritas yang sudah
dilaksanakan di Puskesmas Belimbing tahun 2018.
2.3 Tergambarnya data dan informasi derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Belimbing tahun 2018.
2.4 Tergambarnya data mengenai pencapaian program kegiatan di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing tahun 2018
2.5 Tergambarnya masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing tahun 2018
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
2
A. GEOGRAFI
Secara geografis Puskesmas Belimbing titik koordinatnya adalah 0,89911
(latitude) dan 100,41234 (longitude). Secara geogafis wilayah kerja Puskesmas
Belimbing merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan serta aliran sungai.
Wilayah kerja Puskesmas Belimbing terletak di Kecamatan Kuranji dengan
wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Kuranji
2. Kelurahan Gn. Sarik
3. Kelurahan Sei. Sapih
Luas wilayah kerjanya lebih kurang 27, 21 km 2 batas – batas wilayah sebagai
berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Koto Tangah
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kuranji
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo
3
dengan kendaraan roda dua atau roda empat pribadi maupun sarana angkutan umum
berupa ojek, becak sehingga akses masyarakat ke Puskesmas Belimbing mudah.
B. DEMOGRAFI
Berdasarkan Proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035 oleh BPS, kemudian diolah
oleh Pusdatin Kemenkes RI dan DKK Kota Padang, maka jumlah penduduk
Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 sebanyak 63.584 jiwa yang terdiri dari
31.804 jiwa laki-laki dan 31.780 jiwa perempuan. Distribusi kependudukan menurut
kelurahan dapat dilikat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1
Distribusi Kependudukan Menurut Kelurahan Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Ket
Penduduk
Laki-laki Perempuan
1 Kuranji 17.939 17.036 34.975
2 Gunung Sarik 7.915 8.323 16.238
3 Sungai Sapih 5.950 6.421 12.371
JUMLAH 31.804 31.780 63.584
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki (31.804 jiwa) lebih
banyak dibandingkan penduduk perempuan (31.780). Selain itu terjadi pertambahan
jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas dari tahun 2017 sampai 2018 sebanyak
819 jiwa.
Data kepadatan penduduk pada masing-masing kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2
Luas Wilayah Kerja dan Jumlah Penduduk Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
No Kelurahan Luas wilayah/ Jumlah Jumlah Kepadatan Ket
km2 penduduk KK penduduk /
km2
1 Kuranji 9,07 km2 34.975 10.097 3.856
2
2 Gunung Sarik 11,08 km 16.238 5.456 1.465
3 Sungai Sapih 7,06 km2 12.371 4.026 1.752
2
JUMLAH 27,21 km 63.584 19.579 7.073
Sumber: Data Sasaran Puskesmas Belimbing tahun 2018
4
Dari tabel atas dapat dilihat bahwa angka kepadatan penduduk paling tinggi
adalah kelurahan Kuranji yaitu 3.856 dan yang paling rendah adalah kelurahan
Gunung Sarik yaitu 1.465.
Sedangkan untuk jumlah sasaran wilayah kerja Puskesmas Belimbing Tahun 2018
dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini :
Tabel 2.3
Distribusi Sasaran Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
KELURAHAN
No. URAIAN
KURANJI GN. SARIK SEI SAPIH JUMLAH
1. JLH. PENDUDUK 39.975 16.238 12.371 63.584
2. BAYI 625 293 225 1.143
3. ANAK BALITA 2.471 1.043 859 4.373
4. BUMIL 681 316 240 1.237
5. BUFAS 650 301 230 1.181
6. BULIN 650 301 230 1.181
7. PUS 5.201 2.543 1.954 9.698
8. LANSIA 8.738 3.730 2.951 16.419
Sumber : Data Sasaran Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Adapun keadaan status sosial ekonomi masyarakat di wilayah Puskesmas
Belimbing adalah sebagai berikut :
Penduduk Belimbing Kec. Kuranji sebagian besar Bertani dan Buruh, sebagian
kecil terdiri dari pedagang, swasta dan pegawai negeri.
Pada umumnya penduduk disini memeluk agama Islam sebagian kecil agama
Kristen dan agama Budha
Peran serta masyarakat disini cukup tinggi terbukti dengan banyaknya
organisasi masyarakat, jumlah kader kesehatan banyak yang aktif dan
sebagainya.
Dalam upaya membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu
diperhatikan berbagai faktor sosial budaya masyarakat. Berdasarkan data yang ada di
5
Puskesmas Belimbing ada beberapa kelompok yang menjadi komponen sosial budaya
antara lain dukun pijat, LKMD dan kelompok PKK.
2. P3K
Mengkoordinir kegiatan P3K
Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara dan
petugas P3K
Pencatatan dan pelaporan
3. TBC/Kusta
Penyuluhan tentang
TBC/Kusta serta kunjungan
dan follow up ke rumah
pasien
Pencatatan dan Pelaporan
kasus Penemuan secara dini
penderita TBC/Kusta
Pengobatan penderita secara
lengkap
Koordinasi dengan petugas
11
laboratorium terhadap
penderita/tersangka TBC
untuk mencari BTA (+)
2. DBD
Memantau kasus DBD
melalui kunjungan rawat
jalan Puskesmas dan laporan
kader
Meninjau ke lapangan
laporan kasus DBD dari
kelurahan atau Rumah Sakit.
Membuat catatan identitas
pasien tersangka DBD
Membuat laporan setiap
didapatkan pasien tersangka
yang telah dikonfirmasi RS
12
dengan pemeriksaan
laboratorium.
Pemantauan/monitoring
jumantik kelurahan endemis
17
19 dr.Rahmy Diovany Dokter 1. Dokter Umum
Umum, Melakukan pemeriksaan dan
Program pengobatan serta konsultasi
malaria medis pada pasien di
Puskesmas
Memberikan pelayanan
rujukan medis serta surat-
surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan
kesehatan
Bertanggung jawab dan
melaporkan kegiatan
pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan kepada Kepala
Puskesmas.
Bersama dengan Kepala
Puskesmas melaksanakan
fungsi manajemen
Puskesmas
Berkoordinasi lintas
program dan lintas
sektor serta menghadiri
pertemuan-pertemuan
kedinasan yang
diperintahkan atasan
Mengikuti seminar profesi
atau kursus atau pelatihan
dalam rangka peningkatan
mutu SDM.
Melaksanakan tugas lainnya
yang diberikan atasan sesuai
ketentuan perundangan yang
berlaku.
2. Penanggung Jawab Program P2
Malaria
Memantau kasus malaria
melalui kunjungan rawat
jalan Puskesmas dan laporan
kader
Meninjau ke lapangan
laporan kasus Malaria dari
kelurahan atau Rumah Sakit.
Membuat catatan identitas
pasien tersangka Malaria
18
Membuat laporan setiap
didapatkan pasien tersangka
yang telah dikonfirmasi RS
dengan pemeriksaan
laboratorium.
Pencatatan dan pelaporan
2. Rabies
Memberikan keterangan
kepada penderita gigitan
hewan penular penyakit
rabies tentang tindakan
yang harus dilakukan
Mengambil vaksin rabies
ke DKK bagi setiap
pasien yang
membutuhkan
Membuat surat
persetujuan pemberian
VAR kepada setiap
penderita/wali yang akan
diberi suntikan
Melaksanakan
penyuntikan VAR kepada
pasien yag membutuhkan
Memantau penderita yang
tidak memenuhi jadwal
suntikan ulang
Membuat catatan
indentitas setiap penderita
gigitan hewan tersangka
rabies dalam buku
khusus
Membuat laporan setiap
bulan tentang kasus
gigitan hewan tersangka
rabies dan laporan
pemakaian VAR
3. Mata & Jiwa
Mencatat kasus penyakit
mata & jiwa melalui
kunjungan rawat jalan
Puskesmas
Membuat laporan setiap
bulan
23
26 Zurmayeti Perawat (BP) Menyiapkan Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
24
28 Eni Afriati, Amd.Keb KIA Anak, 1. KIA Anak
Imunisasi Pengawasan dan bimbingan
kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
untuk jenis penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaan
DDTK pada bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan pelaporan
2. Imunisasi
Membuat Rencana Kerja
Merencanakan kebutuhan
vaksin dan peralatan
imunisasi
Menjemput vaksin secara
berkala ke DKK
Memantau keadaan suhu
vaksin setiap hari
Mempersiapkan kebutuhan
vaksindan buku catatan bagi
pelayanan di posyandu.
Melaksanakan pelayanan
imunisasi di dalam dan luar
gedung
Mengembalikan sisa vaksin
yang masih bisa dipakai ke
dalam cold chain
Mencatat pelayanan harian
imunisasi dengan lintas
program dan lintas sektoral
Membuat laporan hasil
pelayanan dan pemakaian
vaksin setiap bulan
Membuat PWS imunisasi
setiap bulan dan rekap
tahunan
29 Elyunetri, AMG Gizi Melakukan pemantauan
status gizi anak balita, ibu
hamil dan ibu nifas
Melakuka penimbanga
massal
25
Meninjau langsung ke
lapangan kasus gizi buruk di
kelurahan
Melaksanakan pemberian
makanan tambahan pada
kasus KEP sesuai daa yang
tersedia
Melakukan pemantauan
kasus GAKY dan
kekurangan vitamin A
Melakukan pemeriksaan
garam beryodium pada
masyarakat dengan
menggunakan Iodinatest 2
kali dalam satu tahun.
Mendistribusikan dan
melaporkan Vitamin A pada
bayi dan balita setiap bulan
Februari dan Agustus
Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
Pencatatan dan pelaporan
30 Yosi Sepriani, AMG Gizi, 1. Gizi
Bendahara Melakukan pemantauan
BOK status gizi anak balita, ibu
hamil dan ibu nifas
Melakuka penimbanga
massal
Meninjau langsung ke
lapangan kasus gizi buruk di
kelurahan
Melaksanakan pemberian
makanan tambahan pada
kasus KEP sesuai daa yang
tersedia
Melakukan pemantauan
kasus GAKY dan
kekurangan vitamin A
Melakukan pemeriksaan
garam beryodium pada
masyarakat dengan
menggunakan Iodinatest 2
kali dalam satu tahun.
Mendistribusikan dan
26
melaporkan Vitamin A pada
bayi dan balita setiap bulan
Februari dan Agustus
Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
Pencatatan dan pelaporan
2. Bendahara BOK
Menyusun Plan Of Action (POA)
kegiatan yang menggunakan
dana BOK
Membuat semua pertanggung
jawaban keuangan puskesmas
dan melaporkan kepada
pimpinan Puskesmas.
Mencatat pemasukan dana
puskesmas dan
mendistribusikannya kepada
pelaksana program sesuai POA
Puskesmas
27
rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
2. P3K
Mengkoordinir kegiatan P3K
Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara dan
petugas P3K
Pencatatan dan pelaporan
5. Perkesmas
Koordinator Perawat dalam
Pelaksanaan KK Binaan
Kunjungan rumah ke
keluarga rawan
Membuat renstra masing-
masing kasus keluarga
rawan,resti, penyakit kronis,
dan penyuluhan
Pencatatan dan pelaporan
30
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil dan
Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko Tinggi,
KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
Pencatatan dan pelaporan
37 Syofia Nilsia,Amd.Keb Bidan Melaksanakan pelayanan
(Poskeskel kesehatan
Kp.Tangah) Menggerakkan, mengembangkan
dan membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
38 Oka Yelvia, Perawat (BP) Menyiapkan
Perlengkapan yang
Amd. Kep
dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
31
Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Pencatatan dan pelaporan
39 Lina Ariani, Bidan Melaksanakan pelayanan
(Poskeskel kesehatan
Amd.Keb
Tui) Menggerakkan,
mengembangkan dan
membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
2. MISI
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan terutama dalam bidang
kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Belimbing
3) Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
32
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan, Puskesmas Belimbing mempunyai tata
nilai, yaitu : “ IDAMAN “ yaitu :
1. Inisiatif
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu memutuskan dan memberikan
solusi dalam melakukan pelayanan kesehatan namun tetap berpedoman
kepada aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku/ditetapkan
D Disiplin
Seluruh staf Puskesmas Belimbing taat dan patuh serta bertanggung jawab
terhadap aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku/ditetapkan
A Aktif
Seluruh staf Puskesmas Belimbing giat bekerja dan bersemangat dalam
melakukan semua kegiatan sesuai dengan tupoksi dan tugas tambahan yang
diberikan
M Melayani
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu membantu dan memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP)
A Aman
Seluruh staf Puskesmas Belimbing dalam memberikan pelayanan
mengantisipasi resiko yang akan terjadi dengan berpedoman kepada Standar
Operasional Prosedur (SOP)
N Nyaman
Seluruh staf Puskesmas Belimbing mampu memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan baik, ramah dan cekatan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga menimbulkan rasa
senang dan puas.
3. STRATEGI
33
Puskesmas Belimbing sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan untuk
mencapai visi dan misi memiliki strategi pembangunan kesehatan dengan
mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang-peluang yang
ada, mengatasi berbagai kelemahan dan meminimalkan faktor-faktor yang
mengancam, Strategi tersebut antara lain :
a. Peningkatan cakupan neonatus komplikasi
b. Peningkatan cakupan kunjungan pra sekolah
c. Penurunan angka kematian bayi dan anak balita
d. Peningkatan Pencegahan penyebaran penyakit menular yang tepat
waktu
e. Penurunan kasus penyakit tidak menular
f. Peningkatan cakupan sanitasi dasar masyarakat yang mandiri
4. TUJUAN
Tujuan yang akan dicapai Puskesmas Belimbing adalah meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja Puskemas Belimbing 2019.
1. SARANA FISIK
Sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Belimbing sekarang ini adalah
sebagai berikut ;
1) Gedung yang representatif dan didukung dengan 1 buah Puskesmas
Pembantu, 3 buah Poskeskel
2) Ambulance 24 jam
34
3)
EKG
4)
Pemeriksaan HIV
5)
Pemeriksaan IMS
6)
Pelayanan Prolanis khusus untuk hipertensi dan diabetes mellitus
7)
Klinik Sanitasi
8)
Ruang Konsultasi Gizi
Data Sarana fisik yang ada di wilayah kerja Puskesmas Belimbing pada tahun
2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Sarana Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Data posyandu yang ada di Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.5
Jumlah Posyandu Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
35
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah posyandu balita terbanyak di kelurahan
Kuranji (17 Pos), sedangkan untuk posyandu lansia dan posyandu PTM jumlahnya
hampir merata di setiap kelurahan.
Sarana Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di wilayah kerja
Puskesmas Belimbing Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.6
Sarana UKBM di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah sarana UKBM terbanyak terletak di
Kelurahan.
Untuk sarana pendidikan, berdasarkan data dari pemegang program UKS jumlah
sarana pendidikan di Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel
2.6
Tabel 2.7
Jumlah Sarana Pendidikan di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Sarana
No Jumlah
Pendidikan
1 TK 23 buah
2 SD 26 buah
3 SMP/MTs 6 buah
4 SMA/SMK 8 buah
Sumber: Data Program UKS Puskesmas Belimbing tahun 2018
2. TENAGA KESEHATAN
36
Tahun 2018 jumlah PNS di Puskesmas Belimbing sebanyak 38 orang, tenaga
PTT 1 orang, tenaga kontrak Blud 9 orang, tenaga honorer daerah 2 orang, tenaga
volunteer 1 orang, untuk lebih rinci ketenagaan di Puskesmas Belimbing dapat
dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2.8
Ketenagaan di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
2 Dana Kapitasi
Jaminan
Kesehatan
a. Biaya Rp. 57.000.000,- Rp. 23.000.000,- 40,35%
Belanja
Pegawai
b. Biaya Rp.1. 345.954.742,- Rp. 86,34%
Belanja 1.162.389.749,-
Barang &
Jasa Rp. 714.351.596,- 36,64%
c. Belanja Rp. 261.766.553,-
Modal
3 Dana Non Rp.30.000.000,- Rp. 11.340.000,- 37,8%
Kapitasi Jaminan
Kesehatan
4 Prolanis - Rp. 28.199.500,-
5 Dana BOK Rp. 430.366.000,- Rp. 303.700.000,- 70,56%
38
BAB III
PROGRAM/KEGIATAN DAN INDIKATOR
Grafik 3.2
Jumlah Rujukan Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat pasien yang berobat ke puskesmas yang
terbanyak di rujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan tindakan dan pelayanan
lebih lanjut adalah pasien BPJS sebesar 5.044 pasien.
Grafik 3.3
Sepuluh Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Belimbing
Pada Tahun 2018
40
umber : Data BP Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat penyakit yang terbanyak yang berkunjung ke
Puskesmas Belimbing adalah penyakit Nasofaringitis sebanyak 2339 kasus dan
yang terendah adalah gastritis tidak spesifik 489 kasus.
)2 Apotik
Apotik adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker dan tenaga kefarmasian lainnya. Pelayanan kefamasian
merupakan upaya kesehatan penunjang yang sangat dibutuhkan di puskesmas
dalam memberikan pelayanan kesehatan perorangan khususnya dan masyarakat
umumnya.
Grafik 3.4
Sepuluh Obat Terbanyak Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat tentang jenis pemakaian obat dalam peresepan
yang terbanyak digunakan yaitu Paracetamol 500 mg sebanyak 74.847 tablet dan
dilanjutkan dengan CTM sebanyak 55.174 tablet. Bila dihubungkan dengan 10
penyakit terbanyak adalah Nasofaringitis, pemakaian obat terbanyak diatas cukup
relevan.
41
)3 Poli Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu pelayanan yang dilakukan di
Puskesmas sebagai upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilaksanakan dalam
gedung dan luar gedung. Kegiatan kesehatan gigi dalam gedung dapat dilikat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 3.5
Jumlah kunjungan Poli Gigi Di Puskesmas Belimbing
Pada Tahun 2018
Data kunjungan pasien Poli Gigi berdasarkan jenis penyakit dan kelainan gigi
Puskesmas Belimbing Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.6
Kunjungan BP Gigi Berdasarkan Jenis Penyakit
Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
42
Dari grafik diatas dapat dilihat penyakit yang terbanyak yang berkunjung ke
Poli Gigi Puskesmas Belimbing adalah penyakit Jaringan Pulps dan Periapikal
sebanyak 1.430 kasus dan yang terendah adalah Karies Gigi sebanyak 260 kasus.
Grafik 3.7
Kunjungan Berdasarkan Tindakan Keperawatan
Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
43
hamil, ibu menyusui, anak prasekolah, dan anak balita yang berkunjung ke Poli
KIA Puskesmas. Gambaran kunjungan integrasi BP gigi dengan KIA tergambar
pada grafik berikut :
Grafik 3.6
Jumlah kunjungan Integrasi Kesehatan Gigi dengan Kesehatan Ibu & Anak
Di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
)4 Laboratorium
Tabel 3.1
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tahun 2018
TOTAL
PEMERIKSAAN
NO POSITIF NEGATIVE JUMLAH
LABORATORIUM
L P L P L P
44
A. MIKROBIOLOGI
1. HIV 3 1 49 555 50 490
2. Syphilis 0 0 1 222 1 222
3. BTA 16 9 216 221 232 230
B. PARASITOLOGI
1. Malaria 0 0 12 18 12 18
C. PEMERIKSAAN KLINIS
1. Darah Rutin 1.232 3.571
2. Kimia Klinik 696 2.488
3. Serologi
Widal 18 27 37 40 55 67
HbSAg 0 4 0 547 0 485
4. Rapid Test (Malaria) 0 0 9 20 9 20
)5 Kunjungan Pasien
Loket pendaftaran adalah tempat yang pertama kali didatangi oleh pasien pada
saat berobat ke Puskesmas.Puskesmas Belimbing tidak hanya melakukan
pelayanan di dalam gedung tapi juga pelayanan di luar gedung,jumlah kunjungan
pasien berdasarkan kunjungan dan kartu pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Kunjungan Dan Kartu
Tahun 2018
Tabel 3.4
Penyuluhan Luar Gedung Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
48
Untuk tingkat partispasi masyarakat (D/S) dan N/Ddapat dilihat pada grafik 3.8 dan
grafik 3.9
Grafik 3.8
Pencapaian D/S di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
49
Dari grafik diatas terlihat bahwa pencapaian D/S di Puskesmas
Belimbing belum mencapai target, yaitu 64,48 %.
Grafik 3.9
Pencapaian N/D di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
50
b. Kelurahan Siaga
Di wilayah kerja Puskesmas Belimbing sudah terbentuk 3 pos kesehatan
kelurahan (Poskeskel ) yang terletak di kelurahan Kuranji sebanyak 2
Poskeskel, dan Sungai Sapih terdapat 1 Poskeskel . Poskeskel yang ada
merupakan bagian dalam pembentukan kelurahan siaga. Sampai tahun 2018
sudah 2 orang Bidan dan 2 orang Kader Kelurahan siaga yang telah dilatih.
Dari 3 kelurahan siaga yang ada berdasarkan tingkat perkembangannya 2
kelurahan berstatus Madya yaitu Kelurahan Kuranji dan Sungai Sapih
sedangkan kelurahan Gunung Sarik berstatus purnama. Bangunan Poskeskel
Kp. Tangah, Poskeskel Tui, dan Poskeskel Sungai Sapih sudah milik sendiri.
Tabel 3.5
Data TOGA Berdasarkan Jenis TOGAdi Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Tabel 3.6
Hasil Survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
52
f. Saka Bakti Husada
Berdasarkan jumlah dan tingkat perkembangan Saka Bakti Husada di
Puskesmas Belimbing pada Tahun 2018 ada 1 buah sanggar yaitu di SMU 5
Balai Baru dengan strata madya.
g. Poskestren
Berdasarkan jumlah dan tingkat perkembangan Poskestren di Puskesmas
Belimbing pada Tahun 2018 belum ada,karena memang pesantren tidak ada di
wilayah kerja Puskesmas Belimbing.
2) PELAYANAN KESLING
Pada tahun 2018 pencapaian hasil kegiatan yang dilakukan oleh Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Belimbing dapat dinilai dari beberapa
indikator, yaitu persentase rumah sehat, persentase keluarga yang memiliki
akses air bersih dan air minum, jamban sehat, saluran pembuangan air limbah,
tempat pembuangan sampah serta Tempat-Tempat Umum dan Pengolahan
Makanan .Berikut ini pencapaian hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh
program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Belimbing.
Tabel 3.7
Perbandingan Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan
Tahun 2017 dan 2018
Target Pencapaian
No Nama Kegiatan
2017 2018 2017 2018
1 Air minum berkualitas 70 72 95,5 97,4
2 Kualitas Air Minum (Sampel 100 100 10,8 24,2
yang MS dari yang diperiksa)
3 Penduduk menggunakan 78 81 90,8 96,5
jamban sehat
4 Penduduk STOP BABS 100 100 96 96,5
5 Penyelenggara STBM 100 100 100 100
6 TTU Memenuhi Syarat 81 82 100 100
7 Cakupan Rumah Sehat 88 91 76,8 81,9
8 TPM Memenuhi Syarat 81 82 96 92,3
53
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa rata-rata terjadi peningkatan
pencapaian program pada tahun 2018 dibanding tahun 2017. Kegiatan program
kesehatan lingkungan yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan air minum
berkualitas, penduduk yang menggunakan jamban, penduduk yang SBS,
RT/RW penyelenggara STBM, pemeriksaan dan pengawasan rumah serta TTU
dan TPM.
a) Pemeriksaan air minum
Grafik 3.10
Perbandingan Air Minum Berkualitas Tahun 2017 dan 2018
54
Grafik 3.11
Perbandingan Pemeriksaan Kualitas Air Minum
Tahun 2017 dan 2018
55
Grafik 3.12
Perbandingan Penduduk Menggunakan Jamban Sehat
Tahun 2017 dan 2018
56
Grafik 3.13
Perbandingan Penduduk STOP BABS
Tahun 2017 dan 2018
e) Penyelenggara STBM
Grafik 3.14
Perbandingan RT/RW Penyelenggara STBM
Tahun 2017 dan 2018
57
Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa semua RT dan RW yang ada
di Kelurahan Kuranji, Gn. Sarik dan S. Sapih sudah melakukan kegiatan sanitasi
total berbasis masyarakat (STBM). Akan tetapi tidak semua RW yang telah
menerapkan lima (5) pilar STBM yaitu hanya 51,4% pada tahun 2018
sedangkan pada tahun 2017 hanya 45,9%. Untuk RT yang sudah SBS terjadi
peningkatan sebanyak 81,7% pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 hanya
75,3% sedangkan untuk RW yang sudah SBS juga mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 51,4% pada tahun 2018 dan 43,2% pada tahun 2017.
Grafik 3.16
Perbandingan TTU yang Memenuhi Syarat
Tahun 2017 dan 2018
58
Berdasarkan data pada grafik 6 diketahui jumlah tempat-tempat umum
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Belimbing sebanyak 39 buah yang terdiri
dari sarana pendidikan seperti SD, SLTP dan SLT sebanyak 37 buah dan sarana
kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit sebanyak 2 buah. Jumlah sekolah
yang banyak terdapat di kelurahan Kuranji yaitu sebanyak 20 buah yang terdiri
dari 16 buah SD, 2 buah SLTP dan 2 buah SLTA. Dari hasil pemeriksaan dan
pengawasan inspeksi sanitasi semua sarana TTU 100% memenuhi syarat baik
pada pemeriksaan tahun 2017 maupun 2018 (grafik 7).
59
Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa cakupan rumah sehat
mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 96,2% dibandingkan tahun 2017
yaitu 92,5%. Salah satu yang menyebabkan meningkatnya cakupan rumah sehat
adalah masyarakat sudah memiliki akses jamban sehat dan air bersih yang layak.
Grafik 3.18
Jumlah Sarana TPM
Grafik 3.19
Perbandingan TPM yang Memenuhi Syarat
Tahun 2017 dan 2018
60
Sarana TPM yang ada diwilayah kerja Puskesmas Belimbing sebanyak
130 buah yang terdiri dari jasa boga, rumah makan, depot air minum dan
makanan jajanan. Jumlah TPM yang paling banyak adalah makanan jajanan dan
depot air minum yang paling banyak terdapat di Kelurahan Kuranji.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengawasan diketahui terjadi penurunan
TPM yang memenuhi syarat yaitu sebesar 72,3% lebih rendah dbanding tahun
2017 sebanyak 74,4%. Salah satu penyebabnya adalah masih ada DAMIU yang
tidak melakukan pemeriksaan kualitas air minu ke labaor yang terakreditasi
sehingga banyak DAMIU yang kualitas bakteriologis air nya tidak memenuhi
syarat kesehatan. Sebanyak 50 sampel DAMIU yang diperiksa, yang memenuhi
syarat sebanyak 36 sampel (72%).
Tabel 3.8
Pencapaian Program KIA dan KB Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
61
NO PROGRAM KEGIATAN TARGET CAPAIAN
2017 2018
KF 1 90 % 97,3 % 99,7 %
KF 2 90 % 97,3 % 99,7 %
KF 3 90 % 96,8 % 99,1 %
Stiker P4K 100 % 1001 % 99,8 %
Kelas Ibu Hamil 12 Kelas 9 Kelas
Kematian Ibu 1 Orang 1 Orang
Skrening dan
Pemeriksaan Hepatitis 30,24 % 5, 32 %
B dan HIV
2 KIA ANAK Kunjungan KN 1 99 % 102 % 104 %
KN Lengkap 95 % 102 % 101 %
Neonatus Komplikasi
ditangani secara 84 % 57 % 53 %
defenitif
Cakupan Kunjungan
95 % 75 % 78,7 %
Anak Pra Sekolah
62
Kelas Ibu Balita 6 Kelas 6 Kelas
Dari tabel diatas dapat dilihat secara umum bahwa program KIA Ibu dan
Anak sudah mencapai target yang telah ditetapkan tetapi masih ada beberapa
kegiatan yang pencapaiannya masih rendah, antara lain ditemukan 1 kasus
kematian ibu, skrining pemeriksaan hepatitis dan HIV 5, 32 %, kunjungan
anak balita 64, 5 %, neonatus komplikasi yang ditangani 53 %, dan cakupan
kunjungan anak Pra sekolah 78,7 %.
Pada tahun 2018 ditemukan 6 kasus kematian neonatal, bayi dan Balita
yang tersebar di 3 kelurahan.
Grafik 3.20
Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
63
Dari grafik di atas kematian terbanyak neonatus dan bayi adalah di
kelurahan Kuranji sebanyak 4 kasus. Sedangkan untuk penyebab kematiannya
dapat dilihat pada tabel 3.21.
Grafik 3.21
Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penyebab kematian yang tertinggi
adalaha asfiksia sebanyak 3 kasus
4) PELAYANAN GIZI
64
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat adalah
a. Pembinaan posyandu di daerah wilayah binaan setiap bulan
Pelaksanaan Posyandu di Puskesmas Belimbing Tahun 2018
dijadwalkan setiap hari Senin sampai dengan Hari Kamis pada Minggu
kedua dan ketiga setiap bulannya. Adapun cakupan penimbangan D/S dan
N/D di Puskesmas Belimbing dapat dilihat pada grafik 3.8 dan 3.9
b. Pemantauan Balita di Bawah Garis Merah ( BGM)
Pada tahun 2018 dari hasil penimbangan di posyandu diketahui
indikator BGM/D yang dapat dilihat pada tabel 3.9. di bawah ini :
Dari tabel diatas dapat dilihat pencapaian D/S masih dibawah target
yaitu : 64,48 %
c. Pemberian Vitamin A
Pendistribusian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus untuk bayi
dan balita serta setiap bulan untuk ibu nifas.
65
Untuk mencegah penyakit Kekurangan Vitamin A (KVA), maka
Puskesmas Belimbing di Tahun 2018 telah melakukan Pendistibusian Vitamin
A pada bulan Februari dan Agustus. Untuk bayi 6-11 bulan diberikan Vitamin
A berwarna biru dan 12- 60 bulan diberikan Vitamin A berwarna merah. Selain
bayi 6-11 bulan dan anak balita vitamin A juga diberikan kepada Ibu nifas 2
kapsul diberikan 2x24 jam segera setelah melahirkan.
Adapun Pencapaian Cakupan Vitamin A pada Bayi di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018 dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 3.22
Pencapaian Cakupan Vitamin A pada Bayi
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Tabel 3.23
Pencapaian Cakupan Vitamin A pada Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
66
Dari grafik-grafik di atas terlihat bahwa pencapaian vitamin A sudah
mencapai target, yaitu pemberian vitamin A pada bayi sebanyak 91,02 % dan pada
balita 95,4 %.
67
IMUNISASI TARGET CAPAIAN
2017 2018
HB O 95 % 98 % 103,7 %
BCG 95 % 98,5 % 103,7 %
POLIO 1 95 % 99,4 % 103,7 %
PENTAVALEN 1 95 % 98 % 97 %
POLIO 2 95 % 99,7 % 97%
PENTAVALEN 2 95 % 95,5 % 96,5 %
POLIO 3 95 % 99,7 % 96,5 %
PENTAVALEN 3 95 % 96,6 % 95,7 %
POLIO 4 95 % 94,5 % 95,7 %
IPV 80 % 84 % 84,8 %
CAMPAK 95 % 98,5 % 94,2%
IDL 95 % 95 % 94,2 %
BOSTER PENTA 90 % 45,2 % 43,9 %
BOSTER CAMPAK 90 % - 48,2 %
(MR)
BIAS DT 95 % 86, 3 % 82,78 %
BIAS CAMPAK 95 % 86,7 % 46,90 %
BIAS TD 95 % 88,3 % 84,26 %
TT 2+ 90 % 92 % 90,4 %
Sumber : Data Imunisasi Puskesmas Belimbing Tahun 2018
b. TB Paru
Puskesmas Belimbing telah melakukan pemeriksaan sputum untuk TB
Paru, dimana Puskesmas Rujukan Mikroskopisnya adalah Puskesmas Kuranji. Di
samping itu Puskesmas Belimbing juga menerima pasien rujukan dari BP4 Lubuk
Alung, RSUP dr. M. Jamil Padang, RSUD, Rumah Sakit Swasta dan Dokter
praktek swasta.
68
Adapun hasil kegiatan P2TB dapat dilihat pada tabel 3.11, dan 3.12 di
halaman berikut :
69
Tabel 3.11
Hasil Pendataan Penderita TB BTA (+) di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
Tabel 3.12
PENCAPAIAN PROGRAM TB DI PUSKESMAS BELIMBING
TAHUN 2018
70
c. ISPA ( pneumonia)
Pada Tahun 2018 terdapat kasus ISPA (penderita pneumonia) sebanyak 99
kasus.
d. Diare
Pemantauan kasus diare dilakukan setiap minggu dan dilaporkan ke DKK
dalam bentuk laporan W2 (mingguan) dan laporan bulanan. Jumlah penemuan kasus
diare selama tahun 2018 adalah sebanyak 377 kasus.
e. DBD
Jumlah kasus DBD di Puskesmas Belimbing pada Tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik 3.25. Untuk pencegahan telah dilakukan Fogging focus dan kegiatan
abatisasi di 3 kelurahan yang ada serta kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) di wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Di samping itu dilakukan pula
penyuluhan kepada penduduk yang berada di wilayah yang terdapat kasus pada saat
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi untuk menggalakan 3 M Plus serta gotong
royong warga melalui koordinasi dengan pihak kelurahan.
Grafik 3.24
Jumlah Kasus DBD di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
450
400
Sumber : Data P2P Puskesmas Belimbing Tahun 2018
350
300
Hf. Campak
250
A
L
M
J 200
U
150
100
50
0 JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOV DES jumlah
KURANJI 27 13 22 27 28 15 17 18 27 27 17 24 262
GN SARIK 9 1 3 13 7 0 4 7 10 7 4 8 73
S SAPIH 4 2 0 8 7 1 3 1 4 8 3 6 47
HC BLB 40 16 25 48 42 16 24 26 41 42 24 38 382
Pemantauan kasus campak dilakukan setiap bulan dan dilaporkan ke DKK
dalam bentuk laporan bulanan surveilans. Pada tahun 2018 di Puskesmas Belimbing
tidak ditemukan kasus campak.
g. Rabies
Puskesmas Belimbing pada tahun 2018 telah melakukan pemberian vaksin anti
Rabies kepada 13 pasien dari 36 orang yang digigit oleh hewan penyebab rabies baik
anjing, kucing maupun kera ( Tabel 3.13 ).
Tabel 3.13
Jumlah Kasus Rabies di Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
HEWAN PENYEBAB
KELURAHAN RABIES VAR OBS
ANJING KUCING KERA
KURANJI 3 20 2 12 13
GUNUNG SARIK 2 3 0 0 5
SUNGAI SAPIH 0 6 0 1 5
HC BELIMBING 5 29 2 13 23
Sumber : Data P2P Puskesmas Belimbing Tahun 2018
h. Malaria
Jumlah penderita yang dicurigai suspek malaria pada tahun 2018 sebanyak 53
kasus.
i. HIV
Tabel 3.14
Laporan HIV Di Puskesmas Belimbing Pada Tahun 2018
Sumber : Data HIV Puskesmas Belimbing Tahun 2018
NO VARIABEL JUMLAH
Grafik 3.26
Kegiatan Program Kesehatan Olah Raga pada Tahun 2018
c. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Program Kesehatan Gigi dan mulut sekolah merupakan suatu kegiatan untuk
melakukan kunjungan rawat jalan gigi, penyuluhan tentang kesehatan gigi,
pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi pada murid Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah, serta melakukan rujukan. Hasil kegiatan UKGS selama
tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 3.16.
Tabel 3.16
Hasil Kegiatan UKGS Puskesmas Belimbing
Tahun 2018
NO KEGIATAN HASIL
1. Jumlah Guru SD/MI pembina UKGS 26
2. Jumlah Dokter Kecil UKGS 97
3. Jumlah murid kelas I seluruhnya 1153
4. Jumlah murid SD/MI yg telah mendapatkan DHE 1765
5. Jumlah murid SD/MI kls I yg telah menjalani skrining 740
kesehatan gigi
6. Jumlah murid SD/MI yg membutuhkan perawatan 737
7. Jumlah murid kelas I-VI yang dirujuk 737
e. Kesehatan Jiwa
Hasil rekapitulasi LB1 selama tahun 2018 didapatkan kasus baru gangguan
jiwa berat yaitu skizofrenia/Ggn.Psikosa sebanyak 102 kasus, neurosa 48 kasus,
epilepsi 60 kasus, ganggung belajar 36 dan depresi sebanyak 8 kasus.
h. PIS-PK
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar
gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah
disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah
keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.
1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4) Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga
Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Hasil kegiatan PIS-PK Puskesmas Belimbing
tergambar pada tabel.
Grafik
Hasil Kegiatan PIS-PK Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Grafik
Hasil PIS-PK Puskesmas Belimbing Tahun 2018
Tabel
Data Inventaris Kasus Keluarga Berdasarkan Indikator PISK-PK
Puskesmas Belimbing Tahun 2018
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
B. UKM Essensial
1 Pelayanan Promkes
Penyuluhan keliling masih belum Memaksimalkan penyuluhan keliling
mencapai target (36 X), dimana 4X sebulan dan jadwal terlampir,
targetnya 48 X serta melakukan koordonasi dengan
DKK untuk pengadaan VCD
penyuluhan keliling/membuat sendiri
bahan untuk penyuluhan keliling
Meningkatkan kesadaran keluarga
RT berPHBS tercapai 46,02 % , 3 untuk berhenti merokok/tidak
kelurahan belum tercapai RT ber merokok dalam rumah dengan
PHBS karena jika salah satu meningkatkan penyuluhan dalam dan
indikator PHBS belum terpenuhi luar gedung
maka termasuk KK tidak
berPHBS.
Mengaktifkan kembali kegiatan
Pencapaian kelurahan siaga aktif Poskeskel di kelurahn Gn. Sarik,
masih 66,6 %, dimaana ada 1 dengan mengusulkan untuk
kelurahan siaga yang tidak menyiapkan gedung poskeskel.
berjalan dan aktif, yaitu kelurahan
Gn. Sarik
Pembinaan battra belum sesuai Semua battra yang dilakukan
dengan target dikarenakan semua pembinaan harus mengikuti prosedur
battra harus mengurus surat tentang perizinan
perizinan kegiatan battra.
D/S belum sesuai dengan target Meningkatkan penyuluhan dalam dan
(85 %). Target sasaran balita luar gedung tentang posyandu,
terlalu tinggi dg sasaran real meningkatkan peran serta lintas
dilapangan. sektor, serta melakukan refreshing
dan pembinaan kader 2x setahun
A. Kesimpulan
Secara umum Pelaksanaan (P2) di Puskesmas Belimbing telah berjalan dengan
baik, walaupun masih ada beberapa program yang belum mencapai target sesuai
dengan yang telah ditetapkan dan program yang belum mencapai target ini akan
dijadikan pedoman bagi perencanaan dan pelaksanaan di tahun 2018
B. Saran
1. Agar Pimpinan beserta petugas Puskesmas meningkatkan tanggungjawab dan
disiplin agar tercapai hasil yang maksimal
2. Agar DKK dapat meningkatkan pembinaan terhadap program UKM dan
program UKP dengan pemantauan dan pelatihan terhadap petugas pemegang
program
3. Agar dilengkapi dan diperbaiki sarana dan prasarana yang menunjang
kelancaran program
4. Agar dapat membentuk badan yang peduli dengan kesehatan masyarakat
sehingga dapat secara bersama melakukan pembangunan kesehatan diwilayah
kerja Puskesmas