Anda di halaman 1dari 5

Nama : Erisa Putri Dwiany

NIM : 17.010

Kelas : III A

STATUS MENTAL

1. Penampilan
 Tidak rapi : penampilan tidak rapi jik dari ujung rambut sampai ujung
kaki ada yang tidak rapi.
Misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting tidak
dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti.
 Penggunaan pakaian tidak sesuai : Penggunaan pakaian tidak sesuai.
Misalnya : pakaian dalam dipakai di luar baju
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya : Cara berpakaian tidak seperti
biasanya jika penggunaan pakaian tidak tepat (waktu, tempat, identitas,
situasi/kondisi)
2. Pembicaraan
 Cepat : pembicaraan dengan tempo yang sangat cepat
 Apatis : pembicaraan dengan orang lain tetapi seperti yang hanya
ditujukan untuk diri sendiri
 Keras : pembicaraan dengan nada yang keras
 Lambat : pembicaraan yang sangat lambat tempo nya
 Gagap : aliran bicara terganggu kata-kata yang diucapkan tidak jelas
kren terpatah-patah tiap kalimatnya
 Membisu : berdiam diri tidak mau berkata-kata
 Inkoheren : kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami
 Tidak mampu memulai pembicaraan
3. Aktivitas Motorik
 Lesu : reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang gerakan dan
aktivitas menjadi lambat
 Tik : gerakan involunter sekejap dan berkali-kali mengenai sekelompok
oto yang relatif kecil
 Tegang : mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu juga bila
hendak diubah orang lain
 Grimasen : gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat
dikontrol
 Gelisah : aktivitas motorik yang tidak bertujuan yang berkali-kali
seakan tidak dipengaruhi rangsang luar.
 Tremor : jari-jari yang tampak gemetar ketika klien menjujurkan
tangan
 Agitasi : Aktifitas berlebihan dan tak bertujuan atau kelelahan, biasnya
dihubungkan dengan kedaan tegang dan ansietas.
 Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti
berulangkali mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan
tangan

4. Alam Perasaan
 Sedih : perasaan sedih
 Ketakutan : takut terhadap sesuatu dan objeknya yang ditakuti sudah
jelas
 Putus asa : suatu sikap/perasaan yang merasa bahwa dirinya telah gagal
atau tidak mampu dalam meraih suatu impian, harapan atau cita-cita
dan tidak mau lagi berusaha melanjutkan apa yang diinginkan
 Khawatir : perasaan khwtir tau cemas namun objeknya belum jelas
 Gembira berlebihan : perasaan senang yang melebihi perasaan senang
itu sendiri
5. Afek
 Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan
 Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat
 Labil : emosi yang cepat berubah-ubah
 Tidak sesuai : emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
stimulus yang ada
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan : tidak bisa menjalin hubungan yang baik
 Kontak mata (-) : tidak mau menatap lawan bicara
 Tidak kooperatif : tidak bisa diajak bekerja sama
 Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
dirinya
 Mudah tersinggung : sikap tidak mudah menerima apa yang orang lain
katakn kepadanya tentang dirinya
 Curiga : menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain
7. Persepsi
 Pendengaran : dikarakteristikkan dengan mendengar suara, terutama
suara-suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan
untuk melakukan sesuatu
 Pengecapan : dikarakteristikkan dengan merasakan sesuatu yang busuk,
amis dan menjijikan
 Penglihatan : dikarakteristikkan dengan adanya stimulus pengliharan
dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun
dan atau panorama yang luas dan kompleks, penglihatan bisa
menyenangkan atau menakutkan
 Perabaan : mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang
jelas
8. Proses pikir
 Sirkumtansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan
 Flight of idea : : pembicaraan yang melompat dari satu topik ke topik
lainnya masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada
tujuan
 Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada
tujuan
 Blocking : pembicaraan terhenti tiba0tiba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali
 Kehilangan asosiasi : pembicaraan tidak ada hubungan antara satu
kalimat dengan kalimat lainnya, dan klien tidak menyadarinya
 Pengulangan pembicaraan/persevarasi : berulang-ulang menceritakan
sesuatu ide, tema secara berlebihan
9. Isi Pikir
 Obsesi : pikiran yang selalu muncul meski klien berusaha
menghilangkannya
 Depersonalitas : perasaan bahwa hal-hl di sekitarny dalah tidak
mungkin
 Fobia : ketakutan yang phatalogis / tidak logis terhadap obyek / situasi
tertentu
 Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi,
lingkungan yang bermakna dn terkait pada dirinya
 Hipokondria : kekhawatiran berlebihatau obsesi dengan pemikiran
bahwa anda sedang atau mungkin sakit parah, padahal bisa jadi tidak
menunjukan gejla fisik sama sekali
 Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-
hal yang mustahil / diluar kemampuannya
Waham
 Agama : Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
 Nihilistic : Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia /
meninggal yang dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan
 Somatik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan
dikatakansecara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan
 Sisip pikir : Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disispkan di
dalam pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai
dengan kenyataan
 Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai
dengan kenyataan
 Siar pikir : Klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia
pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang
dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
 Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau
kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
 Kontrol pikir : Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar
10. Tingkat Kesadaran
 Bingung : tidak tahu hal ap yang harus dilakukan
 Sedasi : merasa melayang-layang antara sadar/tidak sadar
 Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang
diulang, anggota tubuh dapat dikatakan canggung dan tetap
dioertahankan, tetapi mengerti semua yang terjadi dilingkungan
Disorientasi
 Waktu : kondisi secara tidak sadar kehilangan kemampuan untuk
mengetahui waktu secara pasti
 Tempat : kondisi secara tidak sadar kehilangan kemampuan untuk
mengetahui dimana keberadaan dirinya sendiri sekarang secara pasti
 Orang : kondisi secara tidak sadar kehilangan kemampuan untuk
mengetahui siapa orang yang berada disekitarnya
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang : Tidak dapat mengingat kejadian
yang terjadi lebih dari satu bulan
 Gangguan daya ingat saat ini : Tidak dapat mengingat kejadian yang
baru saja terjadi
 Gangguan daya ingat jangka pendek : Tidak dapat mengingat kejadian
yang terjadi dalam minggu terakhir
 Konfabulasi : Secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam
ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
 Mudah beralih : Perhatian klien mudah berganti dari satu obyek ke
obyek lain
 Tidak mampu konsentrasi : Klien selalu minta agar pertanyaan diulang /
tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan
 Tidak mampu berhitung sederhana : Tidak dapat melakukan
penambahan / pengurangan pada benda-benda nyata
13. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan : Dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan
bantuan orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien untuk
memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi.
Jika diberi penjelasan, klien dapat mengambil keputusan
 Gangguan bermakna : Tidak mampu mengambil keputusan walaupun
dibantu orang lain. Contoh : berikankesempatan pada klien untuk
memilih mandi dulu sebelum mandi. Jika diberi penjelasan klien masih
tidak mampu mengambil keputusan
14. Daya Tilik Diri
 Mengingkari penyakit yang diderita : Tidak menyadari gejala penyakit
(perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu
pertolongan
 Mengingkari hal-hal di luar dirinya : Menyalahkan orang lain /
lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini

Anda mungkin juga menyukai