PUSKESMAS HARUYAN
b. Penomoran Dokumen
Dokumen diberikan penomoran dengan aturan sebagai berikut :
NOMOR : indeks TAHUN tahun
Penjelasan :
indeks : menyatakan nomor urut dokumen;
tahun : menyatakan tahun pembuatan SK.
Contoh : NOMOR : 13 TAHUN 2018
c. Kop Dokumen
Setiap SK mencantumkan kop surat Puskesmas Haruyan di halaman pertama,
dengan contoh sebagai berikut :
Petunjuk :
1) Lambang daerah diletakkan di samping kiri dengan warna hitam putih.
2) Tulisan ”PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH”
menggunakan huruf Arial berukuran 14.
3) Tulisan ”DINAS KESEHATAN” menggunakan huruf Arial berukuran 14.
4) Tulisan ”PUSKESMAS HARUYAN” menggunakan huruf Arial berukuran
18.
5) Tulisan ”Jalan H.M. Thaher Desa Haruyan Seberang Kecamatan Haruyan”
menggunakan huruf Arial berukuran 11.
3) Batang Tubuh
a) Batang Tubuh memuat semua substansi Penetapan (Keputusan)
yang diawali dengan bilangan bertingkat/diktum KESATU, KEDUA,
KETIGA, dan seterusnya (bukan dalam bentuk pasal-pasal seperti
dalam bentuk peraturan);
b) Dicantumkan saat berlakunya Penetapan (Keputusan), Perubahan,
Pencabutan Ketentuan dan keputusan lainnya;
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai Lampiran Keputusan dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Keputusan.
4) Kaki
Bagian Kaki Penetapan (Keputusan) di tempatkan di sebelah kanan rata
kiri yang terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal penetapan keputusan;
Penulisan ditetapkan huruf awal menggunakan kapital, kemudian
ditulis tempat penetapan, sedangkan kata pada tanggal tidak
diawali dengan huruf kapital serta tanpa tanda baca titik dua (:).
Setelah kata pada tanggal, ditulis tanggal, bulan dan tahun
penetapan.
b) Jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf kapital,
dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan keputusan.;
M. HUSNI
5) Lampiran
a) Dalam hal Keputusan memerlukan lampiran, hal tersebut dinyatakan
dalam batang tubuh bahwa lampiran dimaksud merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Keputusan;
b) Lampiran dapat memuat antara lain uraian, daftar, tabel, gambar,
peta, dan sketsa.;
c) Lampiran mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan batang
tubuh;
d) Dalam hal Keputusan memerlukan lebih dari satu lampiran, tiap
lampiran harus diberi nomor urut dengan menggunakan angka
romawi;
e) Judul lampiran ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan
di sudut kanan atas tanpa diakhiri tanda baca dengan rata kiri.
Contoh :
f) Pada halaman akhir tiap lampiran harus dicantumkan nama dan tanda
tangan pejabat yang menetapkan Keputusan yang ditulis dengan
huruf kapital yang diletakkan di sudut kanan bawah dan diakhiri
dengan tanda baca koma setelah nama pejabat yang menetapkan
Keputusan.
M. HUSNI
6) Lain-Lain
a) Pembuatan Surat Keputusan menggunakan kop surat, di atas judul
Surat Keputusan;
b) Surat Keputusan yang telah dibuat diserahkan untuk ditanda tangani
Kepala Puskesmas dan stempel Puskesmas. Kemudian dibubuhkan
stempel “ASLI” dan diperbanyak (fotokopi). Fotokopi SK distempel
“TERKENDALI” dan didistribusikan ke unit masing-masing dan
diarsipkan di unit masing-masing;
c) Semua Surat Keputusan ditetapkan dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas;
d) Keputusan yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas tetap
berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas hingga
adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
10 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
5. Kop SOP
JUDUL SOP
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Petunjuk :
a. Logo yang dipakai adalah logo pemerintah kabupaten, dibawahnya terdapat
nama organisasi yaitu nama Puskesmas;
b. Kotak kop : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, nomor dokumen,
nomor revisi, halaman, SOP, tanggal terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas ) diisi
sebagai berikut :
1) Kop dicetak pada setiap halaman, jika SOP disusun lebih dari satu
halaman, pada halaman kedua dan seterusnya SOP dibuat dengan
menyertakan kop;
2) Kotak Puskesmas diberi nama Puskesmas dan logo pemerintah
kabupaten;
3) Judul SOP : diberi judul SOP sesuai proses kerjanya, ukuran 12, bold, dan
kapital;
4) Isi SOP : ukuran 11 menggunakan huruf arial;
5) Nomor Dokumen : diisi sesuai tata cara penomoran dokumen di bagian 2;
6) Nomor Revisi : diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka,
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen
revisi pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan
seterusnya;
7) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misalnya : halaman pertama : 1/5);
8) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan
Puskesmas, misalnya : SOP. Ditulis dengan huruf kapital ukuran 14 bold;
9) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut;
10) Ditetapkan Kepala Pusksmas : diberi tanda tangan Kepala Puskesmas dan
nama jelasnya.
11 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
6. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-Langkah
6. Unit Terkait
12 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan
diagram alir mikro.
1) Diagram alir makro/macro flow chart, menunjukkan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal
satu simbol. Bentuk balok :
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan : Ya
?
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen : ,
o Arsip :
b) Dokumen Terkait :
Berisi nama-nama dokumen yang ada kaitannya dengan SOP tersebut;
c) Alat dan bahan :
Diisi dengan alat dan bahan yang diperluka dalam suatu kegiatan;
d) Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Untuk memberitahukan hal-hal penting yang kemungkinan bisa terlewatkan;
e) Rekaman historis perubahan :
13 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
Berisi riwayat jika dilakukan revisi SOP, yaitu dengan menambahkan kolom di
baris terakhir seperti :
8. Rekaman historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan Diberlakukan
14 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
Kerangka acuan disusun untuk kegiatan yang akan dilakuan oleh FKTP. Dalam
menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang
merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan kegiatan, dan tujuan khusus
yang merupakan tujuan dari tiap-tiap rincian kegiatan yang akan dilakukan.
Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan
agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.
Kerangka acuan menggunakan format Pedoman Penyusunan Dokumentasi
Akreditasi Kemenkes RI Tahun 2015. Sistematika kerangka acuan sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Tata Nilai
5. Peran lintas program dan lintas pektor
6. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
7. Cara melaksanakan kegiatan
8. Sasaran
9. Jadwal pelaksanaan kegiatan
10. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
11. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Sistematika / format tersebut di atas adalah minimal, dapat ditambahkan item untuk
rencana pembiayaan / anggaran. Petunjuk penulisan kerangka acuan adalah
sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal – hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya / kegiatan
2. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data – data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan upaya / kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci.
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah – langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan upaya / kegiatan tersebut. Oleh
karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan sejalan.
15 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
5. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk
tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain – lain
6. Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan - tujuan upaya / kegiatan. Sasaran upaya / kegiatan
menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu.
Seni di dalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang dapat
dicapai. Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat mendorong
peningkatan kapasitas puskesmas, namun dalam batas-batas kegiatan. Sasaran
yang baik tidak hanya akan meningkatkan upaya / kegiatan dan jasa pelayanan
yang dihasilkan, namun juga menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri
pada para pelaksananya. Sebaliknya penerapan target kinerja yang tidak
mungkin dicapai akan melemahkan motivasi, membunuh inisiatif dan
menghambat daya inovasi para karyawan.
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan langkah – langkah
pelaksanaan upaya / kegiatan. Lama waktu tergantung rencana upaya / kegiatan
tersebut dilaksanakan kegiatan. Untuk program tahunan, maka jadwal yang
dibuat adalah jadwal untuk satu tahun, sedangkan untuk upaya/ kegiatan lima
tahun maka jadwal yang harus dibuat adalah jadwal lima tahun. Schdule(jadwal)
dapat dibuat time tabel.
8. Evaluasi pelaksaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksaan kegiatan adalah evaluasi dari jadwal
kegiatan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu), sehingga dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu upaya/ kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam
kernagka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana
membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan
ditujukan kepada siapa.
9. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi kegiatan
16 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun
waktu (kapan) laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut
harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksaan upaya/ kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan, bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
17 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
LAMPIRAN 1. CONTOH SK
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS
UNTUK MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA DI PUSKESMAS HARUYAN
MEMUTUSKAN :
18 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
B. Dasar Survei kepuasan pelanggan.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Haruyan
Pada tanggal 12 Februari 2018
M. HUSNI
19 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
LAMPIRAN 2. CONTOH SOP
Melaksanakan
Rekomendasi
Rekomendasi
Rekomendasi
8. Hal yang Perlu Pelaporan umpan balik bersifat segera untuk setiap umpan balik yang
Diperhatikan masuk.
9. Unit Terkait Seluruh pelaksana UKM, seluruh unit rajal, ranap, TU
20 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
KOMUNIKASI DAN KOORDINASI
21 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n
LAMPIRAN 4 KERANGKA ACUAN
KERANGKA ACUAN
JUDUL
I. PENDAHULUAN
II. LATAR BELAKANG
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
1.
a)
1)
IV. TATA NILAI
V. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
VIII. SASARAN
IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
XI. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
22 | T a t a N a s k a h P u s k e s m a s H a r u y a n