Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

Bunga labu kuning berbentuk lonceng dan berwarna kuning. Bunga labu kuning
bersifat uniseksual-monoesius, yakni dalam satu rumpun bunga terdapat bunga jantan dan
bunga betina. Bakal buah terdapat pada pangkal bunga betina, sedangkan pada bunga
jantan tidak terdapat bakal buah. Bunga jantan mempunyai tangkai tipis tetapi panjang.
Bunga jantan biasanya muncul pertama kali sewaktu tanaman berumur 1-1,5 bulan;
kemudian disusul oleh bunga betina. Jumlah bunga jantan lebih banyak daripada bunga
betina (Sudarto, 2000).

Keunikan yang dimiliki oleh bunga jantan waluh adalah jumlah benang sari yaitu 5
buah, dengan urutan atau tata letak sebagai 2 saling berlekatan, 2 lainnya juga berlekatan,
dan 1 benang sari tidak berlekatan atau terlepas. Benang sari yang dimiliki oleh bunga waluh
adalah monodelphus atau hanya berberkas 1 (bertangkai 1), yaitu jika semua tangia sari
pada suatu bunga berlekatan menjadi satu merupakan suatu berkas yang tengahnya
berongga dan hanya bagian ujung tangkai sari yang mendukung kepala sari (Tjirosoepomo,
2009).

Keunikan yang dimiliki oleh bunga betina bunga waluh adalah putiknya bertipe
compositus, yaitu putik terbentuk dari dua daun buah atau lebih. Selain itu, bakal buahnya
terletak inferus atau seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga
dan berbentuk mangkuk atau seperti piala (Tjirosoepomo, 2009).

Pada bunga pepaya, mahkota bunga yang panjang diduga menandakan bunga
hermaprodit mempunyai ukuran putik yang panjang, sehingga menghasilkan buah
berbentuk elongata atau oval. Menurut Villegas (1991) bunga hermaprodit tipe elongata
memiliki indung telur yang memanjang. Tangkai bunga yang panjang diduga menghasilkan
tangkai buah yang panjang pula. Litz (1984) menyatakan bahwa tangkai buah yang panjang
memudahkan pemanenan dan mencegah terjadinya buah dengan bentuk yang tidak
sempurna atau cacat karena padatnya buah disekitar batang.

Keunikan yang dimilki oleh Bungan papaya adalah bunganya terbagi menjadi
Bungan jantan, betina dan banci. Apabila pada umumnya bunga hanya terdiri atas bunga
banci atau hanya terbagi menjadi jantan dan betina, tetapi pada bunga papaya, ketiga jenis
tersebut dapat ditemuka pada 1 pohon. Meskipun tidak semua pohon dapat ditemukan
ketiga tipe tersebut, karena banyak diantara pohon-pohon tersebut hanya terdiri atas
pohon dengan bunga jantan saja atau betina saja.

Bungan racunan berbunga majemuk berbentuk seperti cawan dengan susunan


khusus yang disebut dengan cyathium atau cyathia. Bunga ini keluar di ujung percabangan
tunas. Di setiap cyathium (kumpulan cyathia) terdapat daun pelindung (bract) berbentuk
seperti daun sejati yang berwarna merah, putih, atau warna lain sesuai dengan varietasnya.
Poinsettia liar memiliki bract berwarna merah sebagai ciri khusus yang mudah dikenali.
Dahulu orang mengenal Poinsettia karena warna merah di daun pelindungnya.

Perbedaan setiap varietas bunga racunan ditandai oleh bentuk dan warna daun
pelindung yang berbeda-beda. Bunga Poinsettia berumah satu, berwarna kuning, dan tidak
mudah rontok hingga beberapa minggu lamanya, tetapi benang sari mudah rontok. Bunga
betina berada di antara bunga jantan tanpa kelopak atau mahkota, tetapi hanya dikelilingi
oleh bunga semu (cyathium). Bakal buah berada di dasar cyathium dengan jumlah sebanyak
1-4 bakal buah (Annonymous, 2012).

Bunga paitan memilki keunikan yaitu merupakan tipe bunga majemuk tak berbatas
namun Nampak seperti hanya terdiri atas bunga tunggal. Bunga majemuk muncul di ujung
ranting, tangkai bulat, kelopak berbentuk tabung, berbulu halus, putik melengkung, dan
berwarna kuning (Hutapea, 1994). Pada bunga paitan, terdiri atas bunga pita dan bunga
tabung. Bunga pita merupakan Bungan yang bersifat steril karena tidak memilki alat kelamin
bunga sehingga tidak dapat melakukan penyerbukan. Bunga tabung merupakan Bungan
yang bersifat fertile dan biasanya terletak di bagian tengah dengan dikelilingi bunga pita.
Bunga tabung merupakan bunga yang tampak seperti bunga pada umumnya. Memilki
kelamin bunga dan perhiasan bunga. Pada bunga paitan merupakan Bungan pappus, yaitu
Bungan yang kelopaknya termodifikasi.

Warna bunga kana adalah merah oranye dan pangkalnya kuning dengan benang sari
tidak sempurna. Bunga majemuk, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, serta
memiliki buah yang tidak sempurna. Kuntum bunga berbentuk mirip corong, terdiri dari tiga
sampai lima helai mahkota bunga yang berukuran kecil sampai besar tergantung jenisnya
(Sunaryanti, 2012). Bungan cana memiliki benang sari yang menyerupai dengan mahkota
bunga, sehingga sering kali salah di anggap sebagai mahkota bunga.

Tanaman kana memiliki jenis bunga majemuk tak berbatas dengan tipe bunga bulir
(spica) atau tandan (racemus). Bunga memiliki warna yang mencolok, bersifat biseksual, dan
asimetris. Perhiasan bunga bersifat bisseriat, homochlamydeous, 3+3, dan apotepalous.
Bunga ini memiliki 1 stamen fertil dan 4-5 stamen steril (staminodea) yang berukuran besar,
menyerupai mahkota bunga, dan mengelilingi stamen fertil. Kepala sari (anthera) berbentuk
longitudinal, bersifat bisporangiat dan monothecal. Gynoecium (alat kelamin betina)
bersifat sinkarp (syncarpous), bakal buah bersifat tenggelam, terdiri atas 3 daun buah dan 3
ruang bakal buah. Tangkai putik (stylus) bersifat terminalis dan berbentuk helaian (laminar).
Beberapa spesies tanaman kana memiliki bunga yang bercorak berupa bercak, bintik, atau
kadang bergaris.

Bunga tanaman sirsak termasuk jenis bunga tunggal (flos simplex) artinya dalam
satu bunga terdapat banyak putik sehingga seringkali juga dinamakan bunga berpistil
majemuk. Bagian bunga tersusun secara spiral atau terpancar dalam lingkaran (hemicylis),
mahkota bunga sirsak berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari 2 lingkaran, bentuknya hampir
segi tiga tebal dan kaku, berwarna kuning keputihputihan setelah tua dan mekar mahkota
bunga kemudian lepas dari dasar bunganya. Bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting,
atau pohon. Bunga sirsak umumnya sempurna tetapi kadang hanya ada bunga jantan dan
bunga betina saja dalam satu pohon (Kumiasih, 2015).

Kulit luar jantung pisang keras dan akan terbuka apabila sampai waktu bagi
mendedahkan bunga betina. Bunga betina dan jantan menghasilkan nektar untuk menarik
serangga menghisapnya dan menjalankan proses pembungaan. Struktur jantung pisang
mempunyai banyak lapisan kulit, dari yang paling gelap cokelat-ungu kemerahan di bagian
luar dan warna putih krim susu di bagian dalam. Terdapat susunan bunga berbentuk jejari di
antara kulit tersebut dan di tengahnya yang lembut. Jantung pisang mempunyai cairan
berwarna jernih dan akan menjadi pudar warnanya apabila jantung pisang terkena udara
dari luar lingkungan sekitarnya (Novitasari dkk., 2013).
Ciri khas yang dimilki oleh bunga pisang adalah bahwa perbungaannya dilindungi
oleh banyak spatha yang besar. Spatha atau biasanya nampak seperti pelepah, membentuk
seperti tenda yang menutupi keseluruhan dari bungan tersebut.

Lili memiliki 6 kelopak (secara teknis 3 pasang sepal). Warnanya ketika mekar
berkisar dari putih, krem dan kuning ke oranye, merah muda, merah - semua warna kecuali
biru dan ungu - dan dari pucat ke warna terang. Beberapa bunga lily mekar menampilkan
warna bening murni, sementara yang lain memiliki warna yang kontras, memilki corak
bintik-bintik atau tanda kuas (Reksten, 2011).

Keunikan dari bunga bakung adalah bagian kelopak dan mahkotanya sulit dibedakan
dan terdapat banyak sekali. Tepal yang berwarna warni mirip dengan mahkota bunga pada
umumnya menyebabkan bunga bakung menjadi sangat indah dan menarik perhatian
banyak serangga.

Anda mungkin juga menyukai