Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan


Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaannya
yang serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan
penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuk
mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi
Pancasila merupakan dasar Negara bagi Negara kita. Pancasila juga digunakan untuk
kompas petunjuk kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia, artinya
selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki fungsi sebagai


pegangan atau acuan bagi manusia Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku,
berkaitan dengan sistem nilai, tentang baik dan buruk, tentang adil dan zalim, jujur
dan bohong, dan sebagainya. Dengan demikian membahas Pancasila sebagai
pandangan hidup akan memasuki domein etika, masalah moral yang menjadi
kepedulian manusia sepanjang masa, membahas hal ihwal yang selayaknya
dikerjakan dan yang selayaknya dihindari. Tentunya sangat penting bagi seluruh
elemen bangsa Indonesia untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila, karena Pancasila itu adalah pandangan hidup bangsa yang menjadi
pembimbing untuk tetap melanjutkan kehidupan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, di dalam tulisan ini akan dibahas bentuk perwujudan nilai-
nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Semoga dengan adanya tulisan ini,
generasi-generasi bangsa Indonesia akan mampu mengimplementasikan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?


2. Apa bentuk perwujudan nlai-nilai Pancasila dalam implementasimya sebagai
pandangan hidup bangsa?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai
berikut.
1. Mengetahui Pncasila sebagai pandangan hidup bangsa.
2. Mengetahui bentuk perwujudan nlai-nilai Pancasila dalam implementasimya
sebagai pandangan hidup bangsa.
BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila merupakan jiwa dari seluruh


bangsa Indonesia yang mampu membakar semangat serta menumbuhkan kekuatan
hidup kepada bangsa Indonesia demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Maka
dari itu penting adanya pembelajaran mengenai Pancasila, mengingat Pancasila
merupakan jiwa bangsa Indonesia yang artinya didalam Pancasila terdapat nilai-nilai
keluhuran yang sarat dengan ajaran moralitas. Kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa telah disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Akan tetapi, dalam perwujudannya banyak sekali mengalami pasang surut. Bahkan,
sejarah bangsa telah mencatat bahwasanya pernah ada upaya untuk mengganti
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lainnya.
Tentunya hal ini sangat menyedihkan ketika seluruh bangsa Indonesia telah sepakat
bahwa Pancasila mempunyai kedudukan yang sakral sebagai dasar negara sekaligus
pandangan hidup bangsa. Namun, upaya ini dapat digagalkan oleh bangsa Indonesia
sendiri. Meskipun ancaman tersebut bisa diredam, bukan berarti ancaman terhadap
Pancasila sebagai dasar negara sudah berakhir. Tantangan di era globalisasi kini
justru semakin membawa ancaman besar untuk Pancasila, Tantangan masa kini
maupun masa depan yang terjadi dalam perkembangan masyarakat Indonesia dan
dunia Internasional, dapat menjadi ancaman yang sangat membahayakan bagi nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Karena hal tersebut
maka rakyat bangsa Indonesia harus senantiasa menjaga Pancasila agar tetap kokoh
sebagai pandangan hidup bangsa.

Pada hakikatnya setiap bangsa mempunyai cita-cita yang sama, yaitu merdeka
dan mempunyai kehidupan yang sejahtera, begitupun bangsa Indonesia yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi mewujudkan suatu tatanan
kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. Sama halnya dengan keluarga sendiri,
Bangsa Indonesia jika ingin meraih cita-cita bersama maka diperlukan adanya
kesamaan atau mempunyai pandangan hidup yang sama. Tanpa adanya pandangan
hidup maka bangsa Indonesia tidak akan tahu arah. Sedangkan dengan adanya
kesamaan pandangan hidup, maka bangsa Indonesia dapat secara jelas mengetahui
arah yang dicapai. Maka dari itu sangat penting bagi rakyat Indonesia bekerja sama
sebagai suatu bangsa mempelajari nilai-nilai Pancasila yang luhur untuk dijadikan
sebagai pandangan hidup dengan harapan semua yang dicita-citakan akan terwujud.

Untuk menguatkan kembali pandangan hidup ini maka dapat dilakukan dari
lingkungan terdekat setiap individu, yaitu lingkungan keluarga. Karena setiap
individu mempunyai hak untuk bertahan dari segala gangguan dan ancaman termasuk
pengaruh-pengaruh dari luar untuk mengganti ideologi Pancasila. Maka dari itu peran
keluarga menjadi hal yang paling utama dalam diri setiap orang. Peran keluarga yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban fungsi perlindungan, yaitu sifat dasar individu
yang bertahan terhadap segala gangguan dan ancaman. Hal tersebut merupakan
peranan keluarga sebagai benteng terhadap seluruh anggota keluarga dari gangguan
fisik dan psikis.

Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh


kualitas sumber daya manusianya. Bahkan dapat dikatakan bahwa “bangsa yang besar
dapat dilihat dari kualitas atau karakter bangsa itu sendiri”. Membangun berarti
bersifat memperbaiki, membina, mendirikan, dan mengadakan sesuatu. Karakter
adalah tabi’at, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lainnya. Jadi membangun karakter adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membina, memperbaiki, atau membentuk tabi’at, watak, sifat
kejiwaan, akhlak, insan manusia sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku
yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila sebagai filsafah dan pandangan hidup bangsa perlu


diimplementasikan untuk membangkitkan karakter bangsa yang semakin menurun.
Pancasila merupakan refleksi kritis dan rasional sebagai dasar negara dan kenyataan
budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara
mendasar dan menyeluruh. Nilai Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi
perjuangan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila merupakan pengikat sekaligus
pendorong dalam usaha menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan sehingga
menjadi bukti bahwa Pancasila sesuai dengan kepribadian dan keinginan bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan sublimasi nilai-nilai budaya yang menyatukan
beragam suku, ras, bahasa, dan agama, serta pulau, menjadi bangsa yang satu. Nilai-
nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan jiwa kepribadian, dan
pandangan hidup masyarakat di wilayah nusantara sejak dahulu.

Nilai-nilai Pancasila sebagai filsafah hidup bangsa juga perlu


diimplementasikan untuk membangkitkan semangat juang bangsa. Semangat juang
itu bukan saja hanya untuk menyelesaikan permasalahan keterpurukan ekonomi,
tetapi juga untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Kualitas
itu akan hadir dari manusia yang berkarakter religius, percaya diri, dan mempunyai
etos kerja yang tinggi. Sumber Daya Manusia yang berkualitas inilah yang akan
menyusun konsep pembangunan yang berorientasi kepada kesejahteraan dalam
rangka peningkatan harkat bangsa sebagai manusia.

Pancasila juga mempunyai kedudukan sebagai Ideologi terbuka. Pancasila


berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa sehingga memenuhi
persyaratan menjadi ideologi yang terbuka. Keterbukaan Pancasila, mengandung
pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai
Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan yang dihadapi. Keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai
sebagai berikut.

1. Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa;
kemanusiaan yang adil dan beradab; persatuan Indonesia; kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut
bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta
nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini terus melekat pada
kelangsungan hidup negara.
2. Nilai ketuhanan dalam Pancasila, merupakan bentuk hubungan warga negara
Indonesia sebagai insan pribadi atau makhluk individu dengan Tuhan Yang
Maha Esa pencipta alam semesta. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
beragama memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Hal ini dibuktikan dengan warga negara Indonesia yang memeluk agama
tertentu.
3. Nilai kemanusiaan dalam Pancasila, diwujudkan dalam hubungan warga
negara Indonesia dengan sesama manusia sebagai insan sosial karena pada
dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan senantiasa hidup saling
membutuhkan orang lain.
4. Nilai persatuan dalam Pancasila, diwujudkan dalam bentuk hubungan warga
negara Indonesia dengan bangsa dan negaranya sebagai insan politik. Karena
setiap warga negara, terikat oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku
di negara tersebut.
5. Nilai Kerakyatan dalam Pancasila, diwujudkan dalam bentuk hubungan warga
negara Indonesia dengan kekuasaan pemerintah sebagai pemegang kedaulatan
rakyat. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta
dalam pemerintahan.
6. Nilai keadilan dalam Pancasila, diwujudkan dalam hubungan warga negara
Indonesia dengan kesejahteraan serta keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dengan nilai-nilai keluhuran yang terkandung di dalam Pancasila, maka kita


perlu mewujudkan nilai-nilai tersebut untuk mengimplementasikan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa di dalam kehidupan, diantaranya :

1. Bidang Politik dan Hukum


Demokrasi yang ada di negara Indonesia adalah Demokrasi Pancasila. Suatu
sistem demokrasi yang tumbuh dari tradisi-tradisi nilai budaya bangsa. Demokrasi
yang mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan. Demokrasi yang tidak
berdasarkan dominasi mayoritas maupun minoritas. Salah satu contoh perwujudannya
adalah dalam proses pemilihan umum, mulai dari tingkat daerah hingga ketingkat
pusat.

Selain itu bangsa Indonesia juga menghargai hak asasi manusia dengan nilai-
nilai Pancasila, bukan hak asasi manusia yang mengutamakan kepentingan individu.
Namun hak asasi manusia yang menjaga antara keseimbangan hak dan kewajiban
yang dijiwai oleh nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Bidang Ekonomi

Sistem perekonomian yang dikembangkan adalah sistem ekonomi yang


dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. Perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kemudian Bumi dan air serta kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat. Inti dari perwujudan di bidang ekonomi adalah
untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.

3. Bidang Sosial Budaya

Tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat yang adil dan


makmur berdasarkan Pancasila. Masyarakat yang ada selalu mengalami perubahan
sosial dan budaya. Termasuk budaya terhadap menjaga lingkungan sekitar yang kian
hari makin memburuk. Hal ini tak lepas dari kurangnya karakter cinta terhadap
lingkungan dari setiap warga negara. Agar perubahan tersebut tetap terarah, maka
perlu adanya pembentukan perilaku masyarakat dan pengetahuan tentang lingkungan
itu sendiri. Manusia dalam memahami dan mengerti akan alam sekitarnya
dikarenakan atas informasi yang didapatkannya berdasarkan akal budi yang
dimilikinya. Setiap manusia memperoleh pengetahuan dari hasil berpikir karena
keingintahuannya, sehingga membuat manusia mencari jawaban tentang kejadian
yang didapatnya, dimana dari jawaban-jawaban tersebut berkembang menjadi
pengetahuan.

Jadi, setiap orang harus memahami dan mengerti akan lingkungan itu sendiri
sebelum pembentukan perilaku melalui proses interaksi dengan lingkungan tersebut.
Kemudian Pembentukan perilaku terjadi melalui proses interaksi manusia dengan
lingkungan di sekitarnya. Lingkungan berperan dalam pembentukan perilaku
manusia. Peningkatan pengetahuan sangat penting untuk memahami dan
mengevaluasi bagaimana peningkatan aktivitas manusia dapat mempengaruhi masa
depan, sumber pengetahuan lokal dan pengalaman yang unik tentang aktivitas
manusia dan perubahan lokal dalam lingkungan.

4. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Didalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang
menyatakan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara Indonesia. Contoh dari bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan
negara ini bisa dilihat dari adanya kegiatan ronda malam atau sistem keamanan
lingkungan (siskamling) yang melibatkan masyarakat secara bergantian untuk saling
menjaga satu sama lain. Pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup
bangsa Indoesia. Sebagai dasar Negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar dalam
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, artinya dalam menjalani kehidupan


ini, maka rakyat Indonesia harus berpedoman dan tetap berpegang pada nilai-nilai
Pancasila, terutama di era globalisasi saat ini, rus globalisasi tidak mungkin
dihentikan. Berjalannya globalisasi tidak terlepas dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai penyebabnya. Dampaknya juga tidak bisa
dihindarkan. Bagi masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia, globalisasi memiliki
dampak positif dan negatif. Pembudayaan nilai-nilai luhur Pancasila perlu
diupayakan. Diharapkan terdapat penghayatan dan pengalaman nilai-nilai luhur
Pancasila di berbagai bidang kehidupan bagi seluruh masyarakat. Karena itulah
Pancasila difungsikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, karena selalu
relevan dengan perkembangan zaman, dan bersifat fleksibel dan dinamis dalam
petunjuk dan pandangan hidup berbangsa dan bernegara.

Maka sudah jelas bahwa nilai-nilai keluhuran Pancasila harus selalu dijaga
bersama karena itu merupakan suatu pedoman untuk mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Kemudian diwajibkan juga bagi
seluruh rakyat bumi pertiwi untuk menanamkan segala bentuk nilai keluhuran yang
ada di dalam Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari agar Indonesia menjadi
bangsa yang berbudi pekerti luhur dan sesuai dengan cita-citanya. Karena didalam
Pancasila terdapat nilai-nilai keluhuran dan pedoman kehidupan bangsa yang sangat
baik apabila dijalankan oleh negara Indonesia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki fungsi sebagai


pegangan atau acuan bagi manusia Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku,
berkaitan dengan sistem nilai bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup
akan memasuki domein etika, masalah moral yang menjadi kepedulian manusia
sepanjang masa, membahas hal ihwal yang selayaknya dikerjakan dan yang
selayaknya dihindari. Tentunya sangat penting bagi seluruh elemen bangsa Indonesia
untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, karena Pancasila
itu adalah pandangan hidup bangsa yang menjadi pembimbing untuk tetap
melanjutkan kehidupan bangsa Indonesia.
B. Saran

Tak ada yang abadi di dunia ini, begitu pula dengan pemimpin bangsa saat ini,
kelak mereka pasti akan digantikan oleh generasi penerusnya. Oleh karena itulah
sudah menjadi sebuah keharusan bagi generasi penerus bangsa yang kelak akan
memegang tampuk kepemimpinan bangsa untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa, karena dengan Pancasila-lah kita dapat beretika,
dan bermoral sesuai dengan keluhuran bangsa Indonesia.

Daftar Pustaka

Nugroho, I. 2010. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Falsafah Pandangan Hidup Bangsa


untuk Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Pembangunan
Lingkungan Hidup. Jurnal Konstitusi,III (2), 107–128.

Nadiroh, R. . 2017. ENVIROMENTAL SENSITIVITY DAN HUBUNGANNYA


DENGAN PERILAKU PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL PADA ANAK
USIA DINI MASYARAKAT SUKU SASAK. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JPUD.112.05

Wijaya, Rendi. 2017. Perwujudan Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Bangsa. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta

Rachmah, H. 2013. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa . E-Jurnal Widya


Non-Eksakta, 1. https://doi.org/10.1002/recl.19800991003

Asmaroini, Ambiro Puji. 2017. MENJAGA EKSISTENSI PANCASILA DAN


PENERAPANNYA BAGI MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI.
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 1. Ponorogo:
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Anda mungkin juga menyukai