Anda di halaman 1dari 29
srw sins senamt derseDut adalah mem dipotong-potong dan dicerna oleh enzim protean merugikan berbobot molekul ratavrata 800-1 100, ‘he oligopepetida atau polipepetida yang berbobot molex : lekul lebit ir lebih mudah dicerna oleh enzim protease. Setiap gugus saa asam amino, dan dua terminal dati asam amino. pad berkondensasi membentuk komponen siklik, Komponen siklik ini bersifat stabil dan mudah larut dalam air. st ruktur umum peptida cyco-(0-alanin-L asam amino-D-eritro-f-asam metilaspartat-L asam anno amine dams teas trimetil-10-dekafenil-4,6-asam dienoat-D-glutamat-N-metildehidroalanin), Deptida siklik mengandung lima hingga tujuh ' ikatan peptida lurus saling terhubung dan Gugus 3-amino-9-metoksi-2,6,8-trimetil-10dekafenil-4,6-sam dienoat merupakan gugus terpenting dari sifat toksin metabolit cyanobacteria dan Dinoflagellata karena mirip dengan gugus protein pospatase sel pada umumnya, hingga sel organisme teresterial/akuatik akan tersamar dalam membaca gugus protein dan menggunakan gugus toksin tersebut pada sintesa protein dalam selnya. Klasifikasi / penggolongan toksin plankton merugikan selengkapnya : 1. Peptida siklik (cyclic peptides): a. Microcystins b. Nodularins c. Cylindrospermopsin 2. Sitotoksik alkaloid (cytotoxic alkaloids) = a. Neurotoxin alkaloid : * Anatoxin-a, homoonatoxin-a © Anatoxin-a S * — Saxitoxin menjadi pemicu penyakit IMN antara lain : a. Fluktuasi pH yang lebar. b. Total Vibrio tinggi. c. TOM (Organic matter) tinggi d.DO rendah. * e. Kecerahan rendah < 30 cm (terlalu pekat) f. Kematian plankton. 2. Mengatur kepadatan udang Semakin padat udang yang ditebar, resiko serngan IMNV semakin tinggi. Dari ujicoba TIM Teknis SCI di Banyuwangi pada 2010 diperoleh kesimpulan sebagai berikut Kepadatan Serangan IMNV 200 ekor/m2 umur 40 - 50 hari 150 eor/m2 umur 40 - 60 hari 125 ekor/m2 umur 100 - 110 hari 100 ekor/m2 + _ tidak terserang 80 ekor/m2 tidak terserang Ir SUPRAPTO NS, 2018 AMMONIUM SULFAT, AMMONIUM DAN AMMONIA ; NHa)5Os digunakan untuk melysis sel vegetatif Blue green algae menjadikan sel BGA vt Karena dehidras! dan mati layu/kering. Sel Kering mati dari BGA ini akan diubah menjad srtatbiofok oleh Bacius subtils dan Bacilus cereus edi daria hijau biry akan berubah menjadh Fito ba ‘coklat creamer setelah treatment represif menggunakan ammonium sulfat tersebut, oxic evel ammonium sulfa bagi udang pada umumnya ditetapkan 100 ppm dan 488 ppm untuk udang Penaeus monodon, untuk lengkapnya dapat dilihat di: windy hito://wwwpesticdeinfo.org/ist AquieAlLisp? Rec. | PC34903&Taxa_Group=Crustaceans ‘Ammonia bebas potensial dari Ammonium tergantung pada pH dan temperatur untuk air tawar dan air laut/payau dengan kapasitas buffer (KH?) normal. Namun pada sistem dengan kapasitas buffer (KH°jyang, tesarpotensial ammonia yang dapat keluar dari ammonium menjadi sangt keel. Ha ini dapat dijelaskan sebogai berikut ammonium sulfat ( NH) +H’ —> NHS pada lingkungan air yang mengandung banyak proton (H") ammonia selalu berada dalam bentuk ammonium (NH,’) dan bukan dalam bentuk ammonia bebas (NH,). Pada air kolam dengan sistem buffer bikarbonat-asam karbonat proton (H") tersedia setiap saat dalam jumlah melimpah dari reaksi esetimbangan disporposionasi asam karbonat dalam air : HyC0, <—> H" + HCOs HCO, <-~>H* + C03" Dengan demikian TAN (total ammonia nitrogen) hampir seluruhnya dalam bentuk ammonium. Selanjutnya sebagian ammonium akan ternitrifikasi oleh bakteri nitrosomonas menjadi nitrit dan selanjutnya nitrat oleh bakteri nitrobacter dan sebagian lainnya diabsorpsi oleh plankton dan bakteri untuk pertumbuhan sel dan protein/enzim. Rata-rata ammonium yang ditambahkan ke dalam air kolam untuk lysis BGA akan hilang 50% dalam 24 jam dan habis dalam 3 x 24 jam. Pada sistem buffer dengan KH” besar (sistem buffer CO;) pengukuran ammonia bebas harus dilakukan dengan menggunakan Ammonia meter dengan elektoda tipe sensor elektrokimia. (contoh : portable ‘Ammonia meter 2-800 range 0 ~ 100 ppm) dan bukan dari penetapan TAN versus tabel prosentase ammonia ing-masing 1 gr/L (1000 ppm) akuarium 3 (misal ke 7,9) masukkan udang (BAKTERI NITRIFIKAS!) PAKAN UDANG ORGANIC WASTE AMMONIA OXIDIZ/NG BACTERIA NITRITE OXIDIZING BACTERIA Nitrosomonas Nitrobacter Nitrosococcus Nitrococcus Nitrosospira Nitrospira Nitrosolobus Nitrospino Nitrosovibrio 40,98 NH,* + 750, + 0,73HCO,; ————+ C,H,O,N+ 39,99 NO, + 118,84 H,O + 76,22 er PAKAN UDANG —e : 1 . OVER FEEDING ? 1 KUALITAS PAKAN ? SIPON? = <------ -. LIMBAH NITROGEN > POPULASI BAKTERI DEKOMPOSER TINGGI --.> KARENA ION [H*] RENDAH NS Nitrosomonas Nitrosococcus ' Nitrosovibrio —Nitrosospira 4 ©, Nitrosolobus ‘ tes oa i t : 40,98 NH,* + 750, + 80,73 HCO; ' | $a Nitrobacter! Nitrococcus 0, Nitrospira | Nitrospina aS ee ere C,H,O,N + 39,99 NO,"+ 118,84 H,0 + 76,22 CO 40,33 NH,* + 750, +(80,73 HCO,” Banyak mengkonsumsi alkalinitas C,H,O,N + 39,99 NO, + 118,84 H,O + 76,22 CO, a. b. MENGATUR INPUT SUMBER KARBON (C/N Ratio) c. KOMPETISI SUMBER N (AMONIUM) KOMPETISI SUMBER N KARBON ORGANIK 1,18[C.H,,04 + HCO, + 2,060, OS GH,O,N + 6,06 H,0 + 3,07CO, + 92 CO, + 92H,O + 14HCO, + HPO,” ——» CyogHaesOsioNacP + 1 SIPON ee ronan — psn sno —- GE) —"- Ge). | Ps POSFOLIPIDA . ASAM NUKLEAT }—————~ HPO," Dapat dilakukan secara 1. In vivo + dengan teknik rekayasa genetika/kloning dg sel hidup > transforman 2. In vitro + teknik kloning gen dalam tabung reaksi > PCR PCR (Polimerase Chain Reaction) Syarat dalam tabung reaksi terdapat : 4. Template (DNA yang telah diketahui urutannya) — 2. Primer (oligonukleotida, 15-20 pb) 3. Enzim polimerase — termostabil 4. Prekursor nukleotida Tahapan proses denaturasi DNA ds menjadi DNA ss (94 °C, 60”) annealing (55 °C) Sintesis (72 °C) Satu siklus: dimulai dari denaturasi, annealing sp sintesis— 5 menit proses polimerisasi satu molekul DNA ds menghasilkan 2 copy } (BAKTERI ANAEROB) PAKAN UDANG “ve N, + H,0 aed ane t r od ee RN PR non E> M0 + 2H . ¢ wR. 2H = =e om one N,0,H, —> NH “—> NH, ‘ . : J No, NO, = H CO, +H,0 + NH ORGANIC WASTE No; + 2H? + 2€ No; +H, | Thiobacillus denitrificans | | ‘Micrococcus denitrificans - +. - me eee 2NO, + 4H" + 2e 2NO +2H,0 Achromobacter Raat 2NO + 2H +2e N,O +H,0 N,O + 2H' + 2e N, +H,0 2 enn ne = - ES yo BANYAK MENGAMBIL ION | POPULASI BAKTERI BIKARBONAT | HETEROTROF RENDAH ileal shail ALKALINITAS TURUN DRASTIS = <——————. CO,,HASIL RESPIRASI SEDIKIT + = pease et eee, FOTOSINTESIS = siSTEM BUFFER MELEMAH TERGANGGU - PLANKTON | __«_ FLUKTUASI pH MELEBAR TIDAK STABIL sel UDANG STRESS 1.Templat - suatu segmen pada molekul DNA (hasil isolasi dr suatu umber dan telah diketahui urutan basa nukleotidanya). - Digunakan unt menempelkan primer 2. Primer - suatu oligonukleotida (15 -20 pb) - dapat-disintesis dengan mesin - sebagai pemicu dalam pembuatan rantai DNA - primer ini diletakkan dengan posisi yg berlawanan terhadap rantai DNA yg akan diperbanyak 3. DNA polimerase -enzim yg memiliki kemampuan menggabunggkan nukleotida ~mengkatalisis pembentukan DNA yang sedang tumbuh : ws sag dari primer yang berjalan dari ujung 5’ ke arah 3° geo. eat diisolasi dari bakteri Thermus aquaticus * Le ohm UDANG ae UDANG - vy ‘\_,/ PAKAN TAK TERMAKAN : a7 \ , — y — N 7 Caco, + H,0 + CO, —\——+ Ca + 2HCO, / es HPO; —> casroay , HY ne CYSTEINE, METHIONINE. HS» * Ht 0, Ch, pat PROTEIN —> ASAMAMINO ——- NH,? —————- NH, —*—-No, ——*-+No, | ~~, POsFOLIPIDA a Ha ASAMNUKLEAT HPO." aman ams edi ‘oksisitas dan lethal level dalam air epekaan organisme akuatik/teresterial terhadap efek racun (toksisitas) toksin plankton merugikan erbeda-beda. Ikan lebih peka dibandingkan crustacea seperti udang/kepiting. Mollusca seperti rang-kerangan paling tahan terhadap efek racun (toksisitas) toksin plankton merugikan hingga apat menyimpan dan menimbun racun tersebut di dalam sel tubuhnya. ooplankton seperti Daphnia dan Rotipher hanya terpengaruh oleh toksin plankton merugikan pada onsentrasi 450 ~ 21.400 g/L toksin plankton merugikan sebagai microcystin. n dan udang terpengaruh oleh toksin merugikan pada level 10 ~ 100 pg/L dengan adanya faktor endukung yang meningkatkan efek toksisitas toksin plankton merugikan berupa : © Konsentrasi posfat yang tinggi (> 1 ppm) © pH tinggi / alkalis (> 8,0) © Kadar besi tinggi ( > 0,1 ppm) * Intensitas cahaya matahari yang tinggi (fungsi dari kedalaman air) © Pengadukan dan aerasi yang kurang HO menggariskan maksimal 1 pg/L toksin plankton merugikan sebagai microcystin atau setara lengan 6500 sel/mL Microcystis aeruginosa untuk standar air minum. Dan maksimal 10 g/L toksin ankton merugikan sebagai Microcystin atau setara dengan 50.000 sel/mL Microcystis aeruginosa intuk standar air irigasi pertanian, perikanan dan rekreasi. ida _kolam ikan/udang yang mengalami blooming Cyanbacteria atau dinoflagellata konsentrasi ksin sebagai Microcystin bervariasi mulai dari tidak terdeteksi , 10 - 100 g/L sebagai konsentrasi ata-rata, hingga 10-25 mg/L konsentrasi toksin sebagai Microcystin dalam busa dan filamen (scum). mumnya, “healthy bloming Cyanobacter/Dinoflagellata “ berlangsting tanpa pengaruh toksin pada air/biota teresterial karena adanya kehadiran bakteri proteolitik pendegradasi toksin noxious lankton dalam air. letode penetapan toksin plankton merugikan dalam air meliputi : * Analisis HPLC (high performance liquid chromatography), gas chromatography, liquid iy | dan .photodiode array detector (ultraviolet AIDUP HARMONIS DALAM KESE! PADA EKOSISTEM TAMBAK UDANG ? PLNGENDALIAN NUTRISI DARI MASING MASING ORGANISME TERSEBUT NUTRISI : UDANG : PAKAN PELLET FITOPLANKTON :NH,*, NO, CO,, HCO,;, HPO,” BAKTERI AEROBIK :NH,*, HCO, CgH,,0,, BAKTERIANAEROBIK —_: CO,*, SO,", NO” BAKTERI NITRIFIKASI :NH,", NH, HCO; 2. JALUR FOTOAUTOTROF (FOTOSINTESIS) 16 NH,* + 92CO, + 92H,O + 14HCO, + HPO, ® CiogH2630110NicP + 106 0, NUTRIEN AIR : CN #10 sistem photoautothrop dan chemoautothrop ¢:4220-20 stem Photoautothroph, chemoautothroph dan heterothroph €:N=>20 sistem heterothroph, bakterflamen dan photoautothroph dar blue eree” a189e pH DAN SISTEM BUFFER : Pada range pH 7,0 ~7,9 sistem buffer air dibentuk oleh HCOs dan H,COs (CO; terlarut) {HCO, } 1H,CO3) Karena konsentrasi HCO, identik dengan konsentrasi CO, maka [H2COs) = [CO2} {uco,) {co,} pH =6.37 + log pH 6.37 + log Penambahan bakteri pelarut CaCO seperti Bacillus sp dan Thiobacillus sp akan melarutkan CaCO; menjadi ion Ca”* dan gas CO;, selain itu perombakan bahan organik dari sisa pakan, kotoran udang dan ‘bangkai plankton juga akan menambah jumlah gas CO; yang melarut dalam air. Kelarutan gas CO, ini akan membawa sistem air kolam pada range pH 7,0 ~ 7,9 dengan kerapatan perbedaan pH siang dan malam yang kecil. Stabilitas pH dari sistem buffer bikarbonat dan asam karbonat dinyatakan sebagai kapasitas buffer (KH°) : ‘The plt/Ki/CO2 Relationship von ex NR 8S > ne os 0 93 59 37 24 15 08 06 O04 62 01 10 wo 186 08 744780 FS 15 #6 wo 176 ul 720 44 28 18 120 07 O4 10 go oo us (84 59 (37 24 15 8 og 25 FBS 460 WO Bg : si 65 41 26 16 16 75° 47 30 19) 42 93 59 37 23 Ls n2 72 45 2B ag 49° 94° 59° 37 og 6 18 724 47 36 m0 176 12 70 gy WO 4 48 94 gg b. Dermatoxin alkaloid : © Aplysiatoxins ‘= Lyngbyatoxin c. Hepatoxin alkaloid : © Debromoaplysiatoxin «© Lyngbiatoxin-a Lipopolisakarida (lipopolysaccharides): Merupakan senyawa kondensasi karbohidrat dari golongan gula hel asam lemak hidroksi Cye-Cyx. Senyawa lipopolisakerida in Terdapat pots arene Gk ara dinding sel berupa kompleks dengan protein dan pospolipid. Etek senyawa lipopolusbacs oy bersifat iritan dan alergik terhadap permukaan kulit organisme yang berkontak langsung dengannya, Senyawa lipopolisakarida ini dimilki juga oleh bakteri Gram negatf Salmonella spp dan Vibrio spp. Sering iritasi terhadap permukaan kulit organisme dalam air berhubbungan: langsung dengan toksin lipopolisakarida dari kolaborasi Cyanobacteria dan Vibrio, terutama pada air dengan kandungan bahan organik tinggi. Perubahan warna kulit crustacea seperti udang. menjadi berwarna kusam, merah atau putih keruh disebabkan oleh efek toksin dari lipopolisakarida ini. ‘in group” Primary target organ | Cynobacterial genera” in organism lic peptides rocystins Liver Microcystis, Anabaena, Plankttothrix (Oscillatoria), Nostoc, Hapalosiphon, anabaenopsis Liver Nodularia Nerve synapse Anabaena, Planktothrix (Oscillatoria), aphanizomenon Skin Lyngbya, Schizothrix, Planktotrix (Oscillatoria) Liver Cylindrospermopsis, aphazinomenon, Umekazia Skin, gastrointernal | Lyngbya tract Nerve axons ‘Anabaena, aphanizomenon, Lyngbya, «| Crlindrospermopsis Potential irritant; all t . affects any exposed to kidney and lymphoid tissue selain untuk amplifikasi dapat digunakan untuk menentukan apakah urut-urutan nukleotida suatu DNA mengalami mutasi untuk bidang kedokteran forensik untuk melacak asal usul seseorang dengan membandingkan “finger print” 4. JALUR DENITRIFIKAS! (ANAEROBIK) nan. NO,” +H,O NO, + 2H* + 2e wk. 2NO +2H,O 2NO, + 4H* + 2e 2NO + 2Ht+2e€ NOR N,0O + H,O NOS N, + H,O N,O + 2H +2e (yang berisi gen manusia) PRODUK APLIKASI INTERFERON ~ linfeksi virus dan kanker INTERLEUKIN 2 kanker dan mengaktifkan sistem immun INSULIN diabetes melitus AKTIVATOR PLASMINOGEN — |penyumbatan darahistroke FAKTOR TUMOR NECROSIS __|penghancurkan tumor _ FAKTOR XI DAN VIII untuk terapi hemofilia ERYTROPOIETIN menstimulir pembentukan sel darah merah BETA-ENDORFIN untuk analgetik ‘ ENZIM suplemen atau katalis proses kimia (industri) VAKSIN mengurangi resiko vaksin konvensional 3. JALUR KEMOAUTOTROF (NITRIFIKASI) NH,* + 1,830, + 1,97 HCO, 0,0244 C,H,O,N + 0,976 NO,"+ 2,9H,0 + 1,86 C0, ene da Sublekttas dapat terjadi dan secara alamiah wajar terjadi sebagai bagian dari hukum ekonomi dan perdagangan. Ds ‘reagangan. Dengan dilengkapi laboratorium yang cukup representatif tambak sendiri dapat membuat dan menggunakan probiotiknya sendiri Probiotik dapat diisolasi dari lumpur, tanah, kerak, atau sedimen, bioflok, usus udang dan air di ekosistem kolam. dari genera: * Golongan bakteri probiotik heterothroph proteolitik dapat di Bacillus sp, Pseudomonas sp Golongan bakteri probiotik chemoautothroph dapat dipilih dari genera : Thiobacillus sp, Rhodobacter sp, Nitrosomonas sp, Nitrobacter sp, dll © Golongan bakteri intestenin (saluran pencernaan) : Lactobacillus sp, Sporolactobacillus sp, Bifidobacterium sp, dil Golongan ragi/khamir fermentasi gula: Saccharromyces cerevisiae Golongan jamur/kapang fermentasi polimer karbohidrat/protein : Aspergillus niger PAKAN UDANG armaosein > w. SIN AOMTAAR t / / \ / BAKTERI HETEROTROF / / 2HCOS + LE NH. OXIDIZING BACTERIA V2 OXIDIZING BACTERL REEN ALGAE I b. MENERAPKAN INDEKS SESUAI KONDISI SETEMPAT PA ANUDAUC in Nitrosomonas NN vein ke pamoctr Nitrosococcus oO Nitrococcus Nitrosospira wvtrospira | B Nitrosolobus B nitrospina | ‘ Nitrosovibrio N, + H,0 ns — ef ne PPE PE ag FEN PRN on NORE Bacillus sp. Pe | - 2H Pe LOT +e N,0,H, —> NH, “— NH, . yuacite No, NOx |e S- es Sipe NEO #H.0 + NH, Bahan Organik 2 _ eorena ea NO, + 2H' + 2e No; +H,0 | Thiobacillus denitrificans * | Micrococcus denitrificans 2NOy + 4Ht +26 Sonu Pseudomonas aeruginosa _ sete 2NO + 2H' +20 N,O +H,0 N,O + 2H' + 2e Ny +H,0 1. JALUR HETEROTROF (DEKOMPOsiSs\) NH,‘ ‘+ 1,18 C,H,,0, + HCO, + 2,060, Bb TERI BACILLUS SP. C,H,O,N + 6,06 H,O + 3,07 CO, Wayan agus ediny oe DECREASE —~' increase Yo SUSCEPTIBILITY |~ INCREASE SHRIMP FEED \ a UNEATEN FEED a ee coe Caco, + H,0 + CO, a ca*!+ 2HCO, Ht - eee eee Hs ___, HS 9, i PROTEIN ——> pros Ni NN eo eNOS eps PHOSPHOLIPIDS “ NUCLEICACIDS "ES, | fosfor dapat dilakukan dengan cara : Diikat dengan penambahan CaCO; = 3 CaCO; + HsPO, —> Cax( HCO3);PO, Ikatannya bersifat lemah dan mudah terurai kembali. Diikat dengan Ca(OH), pada pH air 10, hal ini menyulitkan karena tidak mungkin untuk diterapkan di air kolam, hanya mungkin untuk treatmen air tandon. Diikat dengan LaCig (Lanthanium klorida) = LaCl, +PO,” —~> Las(POxh +2. Lanthanium fosfat terbentuk berupa padatan yang tak larut dafam air dan membutubkan waktu bertahun-tahun untuk kembali melapuk dan melepaskan kembalifosfatnya. Ketersediaan Lanthanum di alam terbatas di Australia dan Afrika Selatan mengingat unsur tersebut termasuk golongan Lanthanida yong tangia ketersesomn Om eae menggunakan Lanthanium bagi Produk PHOSLOCKs dari Australia Rea pada active clay yang telah diaktivasi dengan pengikatan fosfor, Lanthanium klorida dilm ie pemanasan, biasanya bentonit. Rate hark? ses wa ester lemak atau sakarida untuk mengikat fosfat meni Esterifikasi fosfat = penggun2an senya\ iczation). Jarut dalam air (BioPI2s Fungsi-fungsi dari integrasi budidaya di tambak Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari penulis hanya memungkinkan untuk mengetahui sekelumit saja dari fungsi-fungsi integrasi dari dunia akuakultur yang masih misterius dan penuh dengan teka teki ilmiah. Dari A-Z fungsi hukum alam yang berlangsung di tambak/akuakultur mungkin penulis hanya dapat mendeskripsikan A-C saja, dari pengamatan dan kerja keras dari para pelaku dan peneliti di akuakultur lainnya rentetan D-Z mungkin sudah terbuka, hanya tinggal merangkai dan merunutkan hingga A-Z terkuak dan kontrol dapat lebih baik dilakukan untuk menstabilkan prosesi budidaya di dunia akuakultur. REDFIELD RATIO : C:N:P= 106: 16:1 N:P=8 Blue green algae ‘ os N:P = 10 Diatomae : ss N:P = 12 Dinoflagellata N:P=16 Chlorella N:P > 16 Bacterial loop NUTRIEN TANAH : C: N= 10 tanah kurang subur CN = 10-20 tanah dengan kesuburan sedang C:N=>20 tanah terlalu subur (gambut), blue green algae etna aetenenanemneencinesensenansiacnenceneeessesssdl

Anda mungkin juga menyukai