Anda di halaman 1dari 23

4.

ALIRAN AIR
4.1 Saluran Pembuangan dan Saluran Terbuka
4.1.1 Rumus Chezy
Bermacam – macam rumus, tabel dan grafik bisa digunakan untuk mencari gradien atau kecepatan
aliran air di dalam saluran pembuangan atau saluran. Satu diantara rumus – rumus yang paling dikenal
yang bisa digunakan untuk pipa atau saluran adalah yang berasal dari Chezy, yang dinyatakan sebagai
berikut :
𝑉 = 𝐶. 𝑚. 𝑖
dimana :
V = kecepatan aliran (m/detik)
C = konstanta Chezy
m = kedalaman hidrolis rata – rata
i = inkinasi atau kemiringan konstanta Chezy bisa dicari dari rumus berikut :

2𝑔
𝐶= √
𝑓

dimana g = peercepatan gravitasi


f = koefisien gesekan
Untuk drainase, koefisien gesekan rata – rata bisa diambil sebesar 0,0064 dan oleh kareena itu C akan
diberikan oleh

2 × 9,81
𝐶= √
0,0064

= 55 (kurang lebih)

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛


𝑚=
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ

Untuk saluran-saluran pembuangan yang mengalirkan setengah atau sepenuh lubang, kedalaman
hidrolis rata-rata itu sama dengan D/4, yang bisa ditunjukkan sebagai berikut :

𝜋 2
sepenuh lubang 𝑚 = 𝐷 ∶ 𝜋𝐷
4
𝜋 𝐷2 1 1
× =× ×
4 1 𝜋 𝐷
𝐷
dengan pencoretan 𝑚 =
4
𝜋 𝜋
setengah lubang 𝑚 = 𝐷2 : 𝐷
8 2
' D 2 1 1
    
8 l l  

D
dengan pencoretan m 
4
Gambar 4.1 memperlihatkan hubungan antara luas penampang melintang aliran dan panjang keliling
basah untuk aliran setengah dan sepenuh lubang.

 
Luas aliran  D2 Luas aliran  D2
4 8

Keliling
Keliling basah
basah = π D
 D

2

Sepenuh lubang Setengah penuh

Gambar 4.1 Kedalaman Hidrolis Rata-rata


untuk Sepenuh Lubang atau Setengah Lubang

Inklinasi, kemiringan atau gradient tersebut sama dengan H : L, dimana (L) adalah panjang saluran
pembuangan dalam meter dengan tinggi (H) 1m (lihat gambar 4.2)

1
Inklinasi 
Panjang
Gambar 4.2 Inklinasi, Kemiringan atau Gradien
Rumus Chezy tersebut diturunkan dari rumus D’arcy. Koefisien gesekan 0,0064 bisa dibandingkan
dengan yang digunakan oleh Box dalam rumus penentuan ukuran pipanya.
Contoh 4.1
Dengan menggunakan rumus Chezy, hitunglah kapasitas pengaliran sebuah saluran pembuangan
berdiameter 150 mm yang mengalirkan sepenuh lubang jika dipasang pada kemiringan 1 dalam 140.
(ambil C = 55)
V = C √𝑚𝑖
𝐷 1
= C√ 4 𝑥 𝐿

0,15 1
= 55 √ 𝑥
4 140

= 55 √0,01636
= 0,9 m/detik
Q = VA
dimana Q = aliran dalam m³/detik
V = kecepatan aliran dalam m/detik
A = luas penampang pipa
𝛱
jadi, Q = V x x D²
4
3,142
= 0,9 x x 0,15 x 0,15
4

= 0,0159 m³/detik atau 15,9 liter/detik

4.1.2 Rumus Crimp dan Bruges


Ini adalah rumus lain yang terkenal yang sering digunakan oleh para insinyur, dinyatakan sebagai :
2⁄ 1⁄
V = 84 𝑚 3𝑖 2

3
atau V = 84 √𝑚² √𝑖
dimana : V = kecepatan aliran dalam m/detik
m = kedalaman hidrolis rata-rata
i = inklinasi atau kemiringan
Rumus tersebut bisa digunakan untuk menghitung kecepatan aliran dalam saluran pembuangan
berdiameter 150mm yang dipasang pada gradient 1 dalam 140 yang diberikan dalam contoh 4.1

3
V = 84 √m2 √i

D 1
= 84√[ ]2 √
4 L

0,15 2 1
= 84√[ ] √
4 140

= 84 3√0,0014 x 0,00845
= 84 x 0,1119 x 0,0845
= 0,794 m⁄detik
= 0,8 m⁄detik ( kurang lebih )

Contoh 4.2
Hitunglah gradien yang diperlukan oleh sebuah saluran pembuangan berdiameter 100 mm untuk
mengalirkan setengah penuh pada kecepatan aliran rata-rata 1,2 m⁄detik (ambil C = 55 )

V = C √mi

D 1
dan V = C√ x
4 L

dengan transposisi

V 2 D 1
[ ] = ×
C 4 L
1 V 4
= [ C ]2 × D
L
C D
L = [ V ]2 × 4

dengan mensubstitusikan harga-harga yang diberikan dalam pertanyaan


55 2 0,1
L = [ ] ×
1,2 4

= 2100,69 x 0,025
= 52,52 ( kurang lebih )
Gradien 1 dalam 52,5 akan diperlukan
Catatan :
Untuk aliran pada saluran yang mempunyai penampang melintang bukan berupa lingkaran, kedalam
hidrolis rata-rata bisa juga dhitung.
Contoh 4. 3
Gambar 4. 3 memperlihatkan penampang melintang sebuah saluran 4 persegi panjang. Hitunglah
gradiennya jika kecepatan aliran rata-rata adalah 0, 8m/detik.

Luas aliran = B.d


d=300mm
Keliling basah= B + 2d

b=450 mm
Gambar 4. 3 kedalaman Hidrolis rata-rata
Untuk saluran empat persegi panjang
Kedalaman hidrolis rata-rata
𝑏𝑑
=
𝑏 + (2𝑑)
0, 45 𝑥 0, 3
=
0, 45 + (2𝑥0, 3)
0, 135
=
0, 45 + 0, 6
0, 135
=
1, 05
= 0, 1286 𝑚
𝑣 = 𝑐√mi

1
= 𝑐√𝑚 𝑥
𝐿

𝑉 2 1
Dengan tranposisi (𝐶 ) = m x 𝐿

L =

= 4726,5625 x 0,1286
= 607,83
Gradien l : 608 (kurang lebih) diperlukan
4.1.3 Harga (m) untuk saluran-saluran air muka tanah dan air kotor
Biasanya praktis untuk merancang saluran pembuangan air muka tanah agar mengalirkan sepenuh
lubang dan saluran pembuangan air kotor untuk mengalirkan pada kedalaman maksimum yang sama
dengan tiga perempat diameter dalam pipa.
Tanah ditunjukkan bahwa kedalaman hidrolis rata-rata untuk aliran sepenuh lubang sama dengan
diameter dibagi empat (atau dikalikan dengan 0,25).
Untuk saluran air kotor perlu untuk mencari kedalaman hidrolis rata-rata sebelum kecepatan aliran atau
gradien bisa dicari dengan rumus Chezy.
Contoh 4.4 (lihat gambar 4.4)
Hitunglah kecepatan aliran didalam sebuah saluran pembuangan berdiameter 100 mm yang
mengalirkan pada suatu kedalaman yang sama dengan tiga perempat diameter pipa jika gradiennya
adalah l dalam 60; konstanta Chezy 55.

Gambar 4.4 Kedalaman Hidrolis Rata-Rata Untuk ¾ Kedalaman


Luas aliran air = luas segmen lingkaran ditambah luas segitiga

𝜃 𝜋
Luas segmen lingkaran = × 𝐷2
360 4
240 3,142 0,1 0,1
= × × ×
360 4 1 1
= 0,00524 𝑚2 (kurang lebih)

𝑏ℎ
Luas segitiga =
2
0,086 × 0,025
=
2
= 0,001 𝑚2 (kurang lebih)
Luas aliran air = 0,00524 + 0,0011
= 0,00634 𝑚2

Keliling basah

𝜃
Busur lingkaran = × 𝜋𝐷
360
240
= × 3,142 × 0,1
360
= 0,2095 𝑚 (kurang lebih)

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟


Kedalaman hidrolis rata − rata =
𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
0,00634
=
0,2095
= 0,0303 (kurang lebih)

Gunakan Chezy untuk mencari kecepatan


𝑉 = 𝐶. √𝑚. 𝑖

1
= 55. √0,0303 ×
60

= 55 × 0,0224
= 1,236 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 (kurang lebih)
Tabel 4.1 bisa digunakan untuk mendapatkan kedalaman hidrolis rata-rata untuk pipa-pipa dengan air
yang mengalir pada berbagai kedalaman.

Tabel 4.1
Kedalaman Aliran Kedalaman Hidrolis Rata-rata
Penuh atau setengah penuh diameter x 0,25
¾ kedalaman aliran diameter x 0,30
2⁄ kedalaman aliran diameter x 0,29
3
1⁄ kedalaman aliran diameter x 0,19
3
1⁄ kedalaman aliran diameter x 0,15
4
Catatan :
Kecepatan aliran air maksimum perkiraan yang melalui sebuah saluran pembuangan didapatkan jika
pipa tersebut mengalirkan pada kedalam yang sama dengan empat perlima diameter dalamnya.
Kecepatan aliran pembersih minimum adalah 0,8 m/detik, tetapi tidak ada batas tertinggi untuk
kecepatan pembersih.

4.2 Disain Drainase Air Muka Tanah


4.2.1 Intensitas Curah Hujan
Untuk badai yang diperkirakan terjadi sekali setahun rumus berikut bisa digunakan.
750
(𝑎) 𝑅 =
(𝑇 + 10)
dimana T adalah 5 sampai 10 menit
1000
(𝑏) 𝑅 =
(𝑇 + 20)
dimana T adalah 20 samapai 100 menit
Dalam rumus ini, R = curah hujan perjam dalam mm
T = lamanya badai dalam menit
Catatan :
Jumlah buangan air hujan maksimum pada tempat pegeluaran tidak terjadi sampai akhir waktu
pemusatan, ketika seluruh daerah tersebut memperbesar aliran. Jika waktu pemusatan telah digunakan,
waktu serupa itu harus ditambahkan pada T dalam rumus – rumus tersebut.

4.2.2 Jumlah Buangan Curah Hujan


Banyaknya air yang dapat diharapkan dari setiap permukaan yang diberikan tergantung pada faktor-
faktor berikut :
1. Luas permukaan tersebut;
2. Jenis permukaan
3. Apakah permukaan tersebut datar atau miring ;
4. Intensitas curah hujan ;
5. Kondisi-kondisi musiman,misalnya kecepatan penguapan.
Rumus berikut bisa digunakan untuk mencari volume aliran air :

𝐴𝑃𝑅
Q =
60𝑥1000𝑥60

Dimana:
Q = Jumlah aliran air dalam m3/detik
A = Luas yang dikeringkan dalam m2
P = Faktor Impermeabilitas
R = Intensitas curah hujan dalam mm/jam

Tabel 4.2 Memberikan faktor impermeabilitas untuk berbagai jenis permukaan.

Tabel 4.2

Jenis Permukaan Faktor impermeabilitas (rata-rata)


Permukaan kedap air 0,90
Perkerasan aspal yang baik 0,875
Kayu yang disambung rapat atau perkerasan
0,825
dari batu
Jalan raya macadam 0,425
Halaman rumput dan kebun 0,15
Daerah berpohon-pohon 0,105

Contoh 4.5
Hitunglah diameter d, dan gradien i, sebuah pipa yang diperlukan untuk membawa aliran air hujan dari
halaman berumput dan kebun-kebun seluas satu hektar dengan menggunakan faktor-faktor berikut :

1. Lamanya badai 5 menit


2. Faktor impermeabilitas 0,15
3. Waktu pemusatan 18 menit
4. Aliran sepenuh lubang
5. Kecepatan aliran 0,8 m/detik
6. Konstanta chezy 55.

Catatan:
1 hektar = 10.000 m2. Waktu pemusatan biasanya tidak digunakan kecuali jika melebihi sekitar 15
menit.

750
R =
𝑇 + 𝑡 + 10
dimana :
R = intensitas curah hujan ( mm/jam)
T = Lamanya badai dalam menit
t = waktu pemusatan dalam menit

750
𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑅 =
5 + 18 + 10

750
=
33
= 22,73 mm/ jam

A P R
Q =
60 x 1000 x 60

10000 x 0,15 x 22,73


=
60 x 1000 x 60

34095
=
3600000

= 0,00947 m3 / detik

Juga

Q = VA

π
= v x D2
4

4Q
D = √v π

4 x 0,00947
= √ 0,8 x 3,142

0,03788
= √ 2,5136

= 0,123 m
Sebuah pipa berdiameter 125 mm akan memuaskan
Untuk mendapatkan gradien :
𝐶 2 𝐷
𝐿= [ ] ×
𝑉 4
55 2 0,125
=[ ] ×
0,8 4
= 4726,56 × 0,03125
= 147,705
Gradien 1 dalam 146 akan memuaskan
Jika genangan besar, kemungkinannya untuk menyebabkan kerusakan atau gangguan intensitas curah
hujan 50 mm/jam sering digunakan.

Contoh 4.6 (lihat gambar 4.5)


Hitunglah diameter dan gradien sebuah pipa yang diperlukan untuk membawa aliran air hujan dari
suatu tempat parkir mobil berlapis aspal yang berukuran 50 m x 30 m dengan menggunakan faktor –
faktor berikut :
1. faktor impermeabilitas 0,875
2. aliran sepenuh lubang
3. intensitas curah hujan 50 mm/jam
4. kecepatan aliran 1,5 m/detik,
5. konstanta Chezy 55

𝐴. 𝑃. 𝑅
𝑄 =
60 × 1000 × 60
50 × 30 × 0,875 × 50
=
60 × 1000 × 60
65 × 625
=
3600000
= 0,018229 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,0182 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Kalau tidak, Q bisa didapat dari rumus berikut :


𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑑𝑖𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 (𝑚2 ) 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 (𝑚⁄𝑗𝑎𝑚) 𝑖𝑚𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑄=
3600

50 𝑥 30 𝑥 0,5 𝑥 0,875
=
3600
= 0,0182𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 (𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ)
𝜋 4𝑄
𝑄 = 𝑉𝐴; 𝐴 = 𝑉 𝐷2 ; 𝐷=√
4 𝑉𝜋

4 𝑥 0,0182
𝐷 =√
1,5 𝑥 𝜋

= 0,125 𝑚
= 125 𝑚𝑚

Untuk mendapatkan gradien:


𝐶 2 𝐷
𝐿 =[ ] 𝑥
𝑉 4
55 2 0,125
=[ ] 𝑥
1,5 4
= 1344,444 𝑥 0,03125
= 42
𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 1 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 42

Potongan melalui pipa beton

Gambar 4.5 Denah Drainase Air Muka Tanah


Untuk Tempat Parkir Mobil Berlapis
4.3 Ukuran Sumur Resap
Sebuah sumur resap bisa diberi ukuran berdasar pada intensitas curah hujan sebesar 15mm per jam.
Dengan mengganggap bahwa tiga buah sumur resap akan digunakan untuk membawa aliran dari
tempat parkir mobil dalam contoh 4.6, ukuran masing-masing bisa dihitung sebagai berikut :
50 𝑥 30 𝑥 0,015
Volume tiap sumur resap =
3
= 7,5 𝑚
Dengan menganggap bahwa setiap sumur resap denahnya bujur sangkarbdan dalamnya 2m,
Maka;

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝐿𝑢𝑎𝑠 =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 = √
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛

7,5
=√
2

= 1,94 𝑚
Jadi ukuran tiap rumus resap = 2m x 2m x 2m
Kalau tidak dua buah sumur resap bila dipakai, maka;
50 𝑥 30 𝑥 0,015
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑎𝑝 =
2
= 11,25 𝑚3
Dengan mengasumsikan bahwa tiap sumur resap denahnya bujur sangkar dan dalamnya 2m, maka;

11,25
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 = √
2

= 2,375 m
Jadi ukuran tiap sumur resap = 2,375 m x 2,375 m x 2m

4.4 Saluran Pembuangan Air Kotor


Diameter saluran pembuangan air kotor akan tergantung pada aliran dari alat-alat kesehatan selama
periode permintaan puncak.
Faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan
1. Jumlah dan jenis alat-alat kesehatan ;
2. Frekuensi pemakaian puncak yang mungkin dari alat-alat tersebut ;
3. Lamanya aliran rata-rata dari alat-alat ;
4. Volume air yang dikeluarkan dari alat-alat tersebut.
4.4.1 Metode Unit Aliran
Jika jumlah dan jenis alat-alat kesehatan diketahui, diameter dan gradien saluran pembuangan air kotor
bisa didapat dengan metoda unit aliran. Dengan metoda ini, tiap alat diberi harga unit aliran yang
menunjukkan kapasitas aliran dan frekuensi pemakaian alat. Jumah semua unit aliran dari alat-alat
kesehatan didapatkan.
Tabel 4.3 memberikan sebuah daftar unit aliran dari Tabel 4.4 jumlah unit aliran yang diijinkan pada
saluran pembuangan horizontal diameter 100m, 125m dan 150m dan gradiennya.

Tabel 4.3 Harga unit aliran B5 5572 1978


Interval pemakaian
Jenis alat kesehatan Rumah tangga Umum Aliran puncak Harga unit
(menit) (menit) (menit) aliran
Mesin cuci otomatis 4
10 20
WC ( Tangki 9 liter) 5 40
20 7
10 14
5 28
Bak cuci 20 6
10 14
5 27
Tempat cuci tangan 20 1
10 3
5 6
Kamar mandi 75 7
30
0 0
Pancuran (per kepala)
rumah tangga 1
Umum 2
urinal (ruang atau mangkuk) 20 0,3
Tabel 4.4 Jumlah unit aliran maksimum diijinkan pada cabang horizontal B5 5572 1978
Diameter dalam Kemiringan
pipa (mm) 1 : 111 1: 45 1 : 22
100 230 430 1050

125 780 1500 3000

150 2000 3500 7500

Contoh 4.7
Dengan penggunaan metoda unit aliran, carilah diameter dan gradien sebuah saluran pembuangan
horizontal untuk melayani sebuah kantor lima tingkat yang mempunyai 8 buah WC, 8 buah tempat cuci
tangan, 2 buah bak cuci dan 4 buah urinal di setiap lantai. WC-WC tersebut diperlengkapi dengan
tangki pembilas 9 liter.
WC 8 x 5 x 14 UA = 560
Tempat cuci tangan 8x5x2 UA = 120
Bak-bak cuci 2 x 5 x 14 UA = 140
Urinal 4 x 5 x 0,3 UA = 6
Total = 826
Dengan berpedoman pada table 4.4, sebuah saluran pembuangan berdiameter 150mm yang memiliki
gradient 1 : 111 akan cocok.

4.4.2. Faktor permintaan bersama


Harga unit aliran memperhitungkan jumlah alat-alat yang mengalirkan secara serempak dibandingkan
dengan jumlah total alat-alat yang dipasang (biasanya dinyatakan sebagai suatu persentase). Banyaknya
alat yang mengalirkan secara bersama-sama, selama periode permintaan puncak, bias dicari dengan
penerapan teori kemungkinan dan sebuah rumus yang disederhanakan bias digunakan, diberikan oleh
pernyataan :
m = np + 1,8 [2np (1-p)]0,5
m = jumlah alat yang mengalirkan secara serempak
t
p = dikenal sebagai rasio pemakaian
T

dimana, n = jumlah total alat terpasang


t = waktu pengaliran alat dalam detik
T = interval pemakaian dalam detik
Contoh 4.8
Hitunglah jumlah alat yang mengalirkan bersama-sama jika 100 alat masing-masing mengambil waktu
10 menit untuk mengeluarkan isinya, digunakan pada interval 400 detik . Hitunglah faktor permintaan
bersama.

𝑡
𝑃=
𝑇
10
Jadi 𝑃 = = 0,025
400

m = ( 100 x 0,025 ) + 1,8 [ 2 x 100 x 0,025 ( 1 - 0,025 ) ] 0,5


√4,875
= 4,3 +
1
= 4,3 + 2,2
= 6,5

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑠𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑎𝑘 100


Faktor Permintaan = x
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 1
6,5 100
= x
100 1
= 6,5 persen

Jika faktor permintaan bersama dan kecepatan aliran dari alat-alat diketahui, diameter dan gradien
sebuah saluran pembuangan air kotor bisa dihitung.
Tabel 4.5 memberikan kesempatan aliran perkiraan dari bermacam-macam alat kesehatan.

Conto 4.9
Jika alat-alat yang memberikan dalam contoh 4.8 terdiri dari 40 buah WC, 50 buah tempat cuci tangan
dan 10 buah bak cuci dengan pipa buangan berdiameter 38 mm, hitunglah diamater dan gradien salura
pembuangan untuk membawa alirannya jika kecepatan aliran adalah 1m / detik dan saluran
pembuangan tersebut mengalirkan maksimum setengah lubang. Konstanta Chezy = 55.
Aliran dari alat-alat (Lihat Tabel 4.5)
Tabel 4.5 Kecepatan aliran dari alat-alat kesehatan

Aliran
Jenis Tempat
(Liter per detik)
Tempat cuci tangan 0,60
Kamar mandi 1,00
Bak cuci (pipa bangunan diameter 32mm) 0,50
Bak cuci (pipa bangunan diameter 38mm) 1,00
Urinal 0,15
WC (Tangki 9 atau 14 Liter) 2,30
Pancuran 1,00

WC 40 𝑥 2,3 = 92
Tempat Cuci Tangan 50 𝑥 0,6 = 30
Bak Cuci 10 𝑥 1,0 = 10
Total = 132 Liter/detik

Memberikan 6,5 persen


132 6,5
Faktor permintaan bersama = 𝑥 100
1

Aliran = 8,58 liter/detik


= 0,00858 m3/detik

Q= VA
π
= V D2
8

𝑄𝑥8
D= √
𝑉𝑥𝜋

0,00858 𝑥 8
= √
1 𝑥 3,142

= 0,1478m
= 148mm
Sebuah pipa berdiameter 150mm akan memuaskan
Untuk mendapat gradient :
𝐶 2 𝐷
𝐿= [ ] 𝑥
𝑉 4
55 2 0,15
= [ ] 𝑥
1 4
= 3025 𝑥 0,0375 = 113,44

Gradien l dalam 113 akan memuaskan


Jika metoda unit aliran dipakai untuk mencari diameter dan gradien untuk saluran pembuangan yang
diberikan dalam contoh 4.9, ini akan menjadi sebagai berikut:
WC 40 x 14 UA = 560
Tempat cuci tangan 50 x 3 UA = 150
Bak-bak cuci 10 x 14 UA = 140
Total = 850

Dengan berpedoman Tabel 4.4. sebuah saluran diameter 150 mm yang memiliki gradien 1 : 96 akan
sesuai.

4.5 Saluran Riol Air Kotor


Pengalaman telah menunjukkan bahwa untuk disain saluran riol air kotor pada sistem drainase terpisah,
suatu dasar enam kali aliran 24 jam rata-rata, ditentukan oleh konsumsi air per kepala dari populasi,
umumnya menyediakan faktor keamanan yang cukup.

Konsumsi air perkiraan tersebut adalah : 140, 180, 240 liter per orang per hari.

Contoh: 4.10
Hitunglah diameter sebuah saluran riol air kotor yang cocok untuk 150 unit perumahan. Jumlah
penghuni rata-rata tiap rumah diasumsikan sebanyak 4 orang dan konsumsi air 240 liter per orang per
hari. Saluran riol tersebut dirancang untuk mengalirkan setengah lubang, dengan kecepatan aliran
1 m/detik.
Kecepatan aliran per hari = 240 x 150 x 4
= 144000 liter

Kecepatan aliran rata-rata selama periode 6 jam yang dianggap setengah aliran harian = 72000 liter

72000
Kecepatan aliran rata-rata per jam = 6

= 12000 liter

12000
Kecepatan aliran rata-rata per detik =
60 x 60

= 3,333 liter/detik

Kecepatan aliran maksimum per detik diasumsikan 4 kali kecepatan rata-rata = 3,333 x 4
= 13,333 liter/detik
= 0,0133 m3/detik
Q = VA
V π D2
=
8

8Q
D =√

8 x 0,0133
=√
1 x 3,142

= 0,184 m

= 184 mm

Sebuah pipa berdiameter 200 mm akan memuaskan. Kecepatan aliran puncak perkiraan untuk 3
konsumsi air yang berbeda adalah 140,180, dan 240 liter per orang per hari. Jika 180 liter per orang per
hari dipilih dalam contoh 4.10 diameter saluran riol tersebut akan dihitung dalam contoh 4.11.

Contoh 4.11
Kecepatan aliran per hari = 180 x 150 x 4
= 108000 liter

Kecepatan aliran rata-rata selama periode 6 jam yang dianggap setengah aliran harian = 54000 liter

54000
Kecepatan aliran rata − rata per jam =
6
= 9000 liter

9000
Kecepatan aliran rata − rata per detik =
60 x 60
= 2,5

Kecepatan aliran maksimum per detik diasumsikan 4 kali kecepatan rata-rata = 2,5 x 4
= 10 liter/detik
= 0,01 m2/detik

8Q
D =√

8 x 0,01
=√
1,2 x 3,142

= 0,146 m
= 146 mm
Sebuah pipa berdiameter 150 mm akan memuaskan. Contoh 4.11 menunjukkan bahwa pipa dengan
diameter dalam nominal 150mm sesuai jika konsumsi air diambil 180 liter perorang perhari dan
kecepatan aliran 1,2 m/detik

4.6 Drainase Di atas Tanah

4.6.1 Kecepatan Akhir Dalam Cerobong


Telah ditunjukkan bahwa jika sebuah benda jatuh bebas didekat permukaan bumi benda tersebut
mempunyai percepatan akibat gravitasi sebesar 9,81 m//detik2. Jika air mengalir menuruni sebuah
cerobong drainase vertical, bagaimanapun, gaya gravitasi dan gaya geser bekerja pada aliran tersebut,
kemudian segera seimbang dan suatu kecepatan akhir dicapai (lihat gambar 4.6).

Potongan Vertikal

Denah

Teras
Lubang Teras
Udara Lubang
Udara
Daerah perlawanan
antara permukaan pipa
dan air

Daerah perlawanan antara


teras-lubang udara dan
permukaan air yang
disebabkan oleh tegangan
geser antara bidang pemisah

Gambar 4.6

Tinggi cerobong yang diperlukan agar kecepatan akhir tercapai tergantung pada diameter pipa tersebut,
jumlah aliran dan kehalusan bagian dalamnya. Ketinggian ini tidak ada, bagaimanapun, tindakan
pencegahan yang perlu untuk mengurangi kecepatan aliran dalam cerobong-cerobong tinggi.

4.6.2 Kapasitas Cerobong


Karena kecepatan akhir yang dicapai didalam cerobong maka ada suatu batas pada kapasitas aliran
setiap cerobong yang diberikan. Untuk mengurangi gangguan air dan udara menjadi minimum, batas
atas pembebanan cerobong harus sekitar seperempat penuh.
Jumlah pembebanan ini menyediakan ruangan untuk teras lubang udara agar mengalir menuruni
cerobong tersebut selama pengaliran (lihat gambar 4.7).
Gambar 4.8 memperlihatkan bagaimana teras lubang udara tersebut dipertahankan pada sambungan
cabang ke cerobong.
Sebuah rumus untuk memberi ukuran cerobong vertikal jika mengalirkan seperempat penuh dinyatakan
sebagai berikut:
8
q Kd 3
atau K 3 d 8
Dimana :
K = Konstanta 0,000032
q = Kapasitas pengaliran dalam liter per detik
d = Diameter cerobong dalam mm

Teras lubang Cerobong vertikal


3
4 luas
Penampang pipa
Aliran air 14 luas
Penampang pipa

Gambar 4.7 Hubungan Antara Aliran Air Dan Teras Lubang Udara
Cerobong
Teras lubang vertikal Aliran sepanjang Teras lubang udara
udara cabang WC
Cerobong vertikal

Aliran sepanjang
pipa buangan
Air mengalir menuruni
cerobong

Gambar 4.8 Teras lubang udara pada sambungan cabang

Contoh 4.12
Hitunglah diameter sebuah cerobong vertical untuk mengalirkan 2 m/detik jika mengalirkan
seperempat penuh.
3
𝑔 = 0,000 032 √𝑑 8
Dengan transposisi
8
𝑑 = √[0,000𝑔 032]3

8
𝑑 = √[0,0002 032]3

Sebuah cerobong berdiameter 64 mm akan sesuai.

4.6.3 Metoda harga unit aliran


Metoda ini telah dijelaskan sebelumnya untuk saluran pembuangan horizontal tetapi, metoda tersebut
juga bias digunakan untuk cerobong aliran vertical dengan menggunakan Tabel 4.3 untuk mencari
jumlah unit aliran dan kemudian berpedoman pada Tabel 4.6 untuk mencari diameter cerobong
tersebut.
Tabel 4.6 Jumlah unit aliran maksimum yang diijinkan pada cerobong vertical CP 304 1968
Diameter dalam
Unit aliran
nominal pipa (mm)
50 10
65 60
75 200 (tidak lebih dari WC)
90 350
100 750
125 2500
150 5500

Contoh 4.13
Dengan penggunaan metoda harga unit aliran carilah diameter sebuah cerobong vertical untuk
membawa aliran aliran dari alat-alat kesehatan berikut pada sebuah boli perkantoran 10 tingkat, 120
buah WC dengan tangki pembilas 9 liter, 120 buah tempat cuci tangan, 20 buah bak cuci, dan 40 buah
urinal.
WC 120 x 14 UA = 1680
Tempat cuci tangan 120 x 3 UA = 360
Bak-bak cuci 20 x 14 UA = 280
Urinal 40 x 0,3 UA = 12
Total = 2332
Dengan berpedoman pada table 4.6, sebuah cerobong berdiameter 125 mm akan sesuai.

4.6.4 Diameter pipa-pipa ventilasi


Diameter pipa-pipa ventilasi cabang diberikan dalam table 4.7. pipa ventilasi yang lebih panjang,
bagaimanapun akan menjadi terlalu bersar.
Tabel 4.7 diameter pipa-pipa ventilasi cabang
Diameter cerobong pengaliran (mm) Diameter pipa ventilasi cabang (mm)
Lebih kecil dari 75 mm 2/3 D
75 mm sampai 150 mm 1/2 D

Anda mungkin juga menyukai