4 Air Instalasi1x
4 Air Instalasi1x
6 Permintaan Air
Dalam mendisain suatu instalasi penyedian air, pertama-tama harus dibuat penaksiran tentang
aliran air maksimum yang mungkin. Di dalam sebagian besar gedung jarang terjadi bahwa seluruh
peralatan yang dipasang digunakan pada waktu yang sama dan oleh karena itu, untuk alasan
ekonomi, biasanya suatu sistim di disain untuk pemakaian puncak yang lebih kecil dari pemakaian
maksimum yang mungkin. Permintaan yang mungkin akan tergantung pada jenis peralatan
kesehatan, jenis gedung dimana peralatan itu dipasang, dan frekuensi pemakaian.
Suatu metode penaksiran permintaan maksimum yang mungkin yang berdasar pada teori
kemungkinan telah dikembangkan. Dengan metode ini suatu angka satuan pembebanan telah
ditemukan untuk tiap jenis peralatan kesehatan didasarkan pada kecepatan pengangkutan airnya,
lamanya kran dibuka selama pemakaian dan perminataan secara bersaman untuk tiap jenis alat.
Kantor
Tangki pembilas WC 2
Bak cuci ( pemakaian terpisah) 1½
Bak cuci (pemakaian terpusat) 3
Catatan :
Alat kesehatan tertentu memerlukan aliran air yang kontiniu selama dipakai. Ini meliputi:
pemebersihan peralatan yang dipasang dengan kran penyemprot, penyemprot panjang corot shower
atau peralatan sejenis.
Pada gedung dimana terdapat permintaan puncak yang tinggi, penilaian satuan pembebanan seperti
alat – alat tadi tidak dapat dipakai dan 100 persen dari kecepatan aliran untuk alat – alat ini
dibutuhkan seperti terlihat pada Tabel 1.2. Hal yang sama diterapkan untuk tangki pembilas otomatis
dan untuk tempat kencing (urinal).
Tabel 1.2 Kecepatan aliran minimum yang dianjurkan untuk berbagai peralatan.
Kecepatan aliran/debit
Jenis alat (lt/dt)
Tangki pembilas WC 0,12
Bak cuci (wash basin) 0,15
Bak cuci dengan kran semprot 0,04
Bak mandi (pribadi) 0,30
Bak mandi (umum) 0,60
Shower (dengan corot) 0,12
Bak cuci (sink) dengan kran 13
mm 0,20
Bak cuci dengan kran 19 mm 0,30
Bak cuci dengan kran 25 mm 0,60
30
20
Kecepatan Aliran Rencana [liter/detik]
10
8
6
4
2
1.5
1.0
0.8
0.6
0.5
0.4
0.3 4
10 20 50 100 200 500 1000 2000 5000 10
Unit Pembebanan
Gambar 1.28 Unit Pembebanan
Contoh 1.1
Tentukan kecepatan aliran rencana untuk pipa pendistribusi air yang mensuplai 8 buah WC dan 12
bak cuci pada suatu kantor.
8 WC x 2 = 16 satuan pembebanan
1
12 bak cuci x 1 2 = 18 satuan pembebanan
34 satuan pembebanan
Dari gambar 1.28 kecepatan aliran yang dibutuhkan untuk 34 satuan pembebanan adalah sekitar 0,6
liter/detik.
Contoh 1.2
Tentukan kecepatan aliran rencana untuk pipa pendistribusi air dingin yang mensuplai 20 WC, 24
bak cuci, 10 urinal, 6 shower dan 4 buah bak pembersih, di suatu pabrik dimana terdapat permintaan
puncak yang tinggi untuk penggunaan pancuran.
20 WC x 2 = 40 satuan pembebanan
24 bak cuci x 3 = 72 satuan pembebanan
4 bak pembersih x 4 = 16 satuan pembebanan
128 satuan pembebanan
Dari gambar 1.28 kecepatan aliran yang dibutuhkan untuk 128 satuan pembebanan adalah sekitar
1.6 liter/detik dan ini harus ditambah dengan air yang diperlukan untuk pembilas urinal dan
pemakaian yang kontiniu dari shower.
Urinal memerlukan pembilasan tiap 20 menit, dan tiap urinal membutuhkan 4,50 liter pembilas.
Dalam menghitung diameter suatu pipa untuk mensuplai peralatan tunggal, kehilangan tinggi
melalui kran penglair juga diambil dalam perhitungan. Tabel 1.4 memberikan harga untuk kran
pengalir yang dinyatakan dalam panjang efektif pipa.
Tabel 1.4 Hambatan Gesek dari pipa pengalir dinyatakan dalam panjang ekivalen pipa.
Contoh 1.3
...... Kehilangan tinggi per meter panjang pipa, jika sebuah pipa tembaga penyaluran mempunyai
panjang sebenarnya 25 m, dengan 6 siku pada pipa, diperlukan untuk mengalirkan 2 liter/detik ,
dibawah ketinggian konstan dari air setinggi 6 m.
Dengan mengasumsikan diameter pipa 32 mm, panjang efektif pipa menjadi
.......
..... ketinggian yang ada 6 m. Kehilangan tinggi per meter yang diijinkan adalah
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 6
=
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 23,4
= 0,2564 m
= 0,3 ( dibulatkan )
Untuk mendapatkan diameter pipa lihar gambar 1.2 yang memperlihatkan bahwa pipa tembaga
berdiameter 32 mm mengalirkan sekitar 2,5 liter/detik jika kehilangan tinggi per meter panjang pipa
adalah 0,3.
Contoh 1.4
Tentukan diameter pipa tembaga penyedot air dingin yang dapat mengalirkan 2 liter/detik melalui
suatu lubang berdiameter 22 mm , jika tekanan pada pipa adalah 500 kPa ( Kilo Pascal ) ketinggian
51 m, tinggi katup peluru diatas pipa adalah 10 m, dan panjang pipa sebenarnya dari pipa induk ke
katup peluru adalah 40 m dengan empat siku dan dua buah katup henti pada pipa itu.
Dengan mengasumsikan suatu pipa tembaga 28mm (diameter luar), maka panjang efektifnya adalah
(lihat tabel 1.3).
40 + (4 x 1) = 44mm
Dengan berpedoman pada Gambar 1.30 pada kecepatan aliran sebesar 2 liter/detik, kehilangan tinggi
melalui katup peluru dengan lubang 20mm adalah sekitar 3m dan berpedoman pada Gambar 1.31
kehilangan tinggi melalui katup henti 25mm kira-kira 4,5m
50 – ( 10 + 3 + 4,5 ) = 33,5 m
Kehilangan tingggi yang diijinkan per meter panjang efektif pipa menjadi
Berpedoman pada Gambar 1.29 pipa tembaga 28mm o.d (diameter luar) dengan kondisi demikian
akan mengalirkan 2,4 liter/detik sehingga ukuran pipaini cukup memuaskan
10
8
6
0
4 10
3
Kecepatan Aliran [liter/detik]
2 75
62
1.0 55
0.8
0.6
38
0.4 32
0.3
0.2 28
20
0.1
13
0.05
0.001 0.002 0.005 0.01 0.02 0.05 0.1 0.2 0.3 0.6 1.0
Kehilangan tinggi (HL) dalam [m/m] panjang
0.02
0.05 0.10 0.5 1.0 2 3 4 56
Kehilangan tinggi [m]
10
6
4
Kecepatan Aliran [liter/detik]
2 50
1.0 38 2
3
0.8
0.6 25
0.4 20
0.2 13
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0.05 0.10 0.2 0.4 2 1.0 3 4 56
Kehilangan tinggi [m]
Prinsip-prinsip yang sama dalam penentuan ukuran pipa dapat diterapkan pada penentuan ukuran
pipa dari gedung bertingkat banyak. Faktor-faktor yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :
1. Satuan Pembebanan
Tentukan dari satuan pembebanan Tabel 1.1:
a) Jumlah total satuan pembebanan untuk tiap pipa cabang
b) Jumlah total satuan pembebanan yang dibutuhkan pada permulaan pipa pendistribusi utama dan
angka pengurang satuan pembebanan yang di[erlukan pada setiap cabang.
2. Kecepatan aliran
Menggunakan perhitungan angka pembebanan, tentukan kecepatan aliran dalam liter/detik pada tiap
cabang gambar 1.28
3. Dari perbandingan antara permintaan yang mungkin dan perkiraan permintaan maksimum dalam
liter/detik, dengan memperhitungkan gaya gesekan jaringan pipa dapat dicari.
Contoh 1.5
Tentukan diameter pipa induk untuk gedung perkantoran bertingkat dua seperti tergambar pada
gambar 1.32. Akan digunakan pipa tembaga dan boleh diasumsikan bahwa pipa-pipa cabang yang
pendek yang dihubungkan dengan peralatan berdiameter 15mm, untuk lebih jelasnya akan dianggap
bahwa pipa cabang utama tidak berkurang diameternya sepanjang aliran.
Permintaan yang mungkin :
16 WC x 2 = 32 satuan pembebanan
Dari gambar 1.1 permintaan yang mungkin adalah sekitar 0,85 liter/detik.Perkiraan permintaan
maksimum adalah 1,6 liter/detik (0,8liter/detik per lantai) dan perbandingan antara permintaan yang
mungkin dan perkiraan permintaan maksimum dinyatakan dalam persentase adalah :
Dalam memperhitungkan hambatan hanya perlu mempertimbangkan peralatan, katup dank ran pada
lantai atas. Dibawah lantai atas, gaya gesekan pada pipa pendistribusian vertikan utama saja yang
perlu diperhitungkan.
Catatan :
Kalau memang maksud desainer untuk mengijinkan permintaan 100 persen. Tabel 1.2 harus
dipakaai dan jaringan pipa karenanya harus menyediakan 2,16 liter/detik untuk tiap lantai.
Bagaimanapun metoda ini terlalu berlebihan untuk instalasi yang besar hal ini mengakibatkan
pembiayaan yang meningkat dan terlalu besar.
Katup pintu
1
35 mm
2 3
28 mm 22 mm
4
5 22 mm 22 mm 6
Gambar 1.32
Penentuan Ukuran Pipa Penyediaan Air Dingin pada Kantor Dua-Tingkat
1.10 Tabulasi
Agar dapat melihat dengan jelas penentuan ukuran pipa, diperlukan suatu bentuk tabulasi. Pipa
pendistribusi dalam contoh 1.5 dapat dibagi dalam 6 bagian, bagian yang melayani tiap lantai diberi
nomor dengan lantai teratas dipakai sebagai titik awal (lihat Tabel 1.5).
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nomor Satuan Kecepatan Perkiraan Panjang Panj pipa Panjang Kehilangan Tinggi Tinggi Tinggi Ukuran
pipa pembebanan aliran diameter pipa yg = efektif tinggi ( m / terpakai terpakai sebenarnya akhir
(Liter/detik) pipa terhitung semua pipa m panjang) (m) total pada tempat pipa
Gbr 1.28 (mm) (m) hambatan (kolom Gbr 1.29 (m) pengeluaran (o.d.)
Dicoba Gbr (m)Tbl 5 + 6) (m) (mm)
1.3
1 56 0,85 35 5.500 3.400 8.900 0.029 0.258 0.258 4.000 35
2 16 0,42 22 9.000 7.800 16.800 0.150 2.520 2.778 4.000 -
3 12 0,37 22 7.000 7.800 14.800 0.120 1.776 4.554 4.000 22
Tinggi Total Terpakai pada pipa no. 3 terlalu besar. Pipa no 2 karenanya diperbesar
Menjadi 28 mm
2 16 0,42 28 9.000 7.800 16.800 0.040 0.672 2.706 4.000 28
4 28 0,58 28 3.500 1.500 5.000 0.070 0.350 3.056 7.500 28
5 16 0,42 22 9.000 - 9.000 0.150 1.350 4.406 7.500 22
6 12 0,37 22 7.000 - 7.000 0.120 0.840 5.246 7.500 22
Kolom 11 : Tinggi sebenarnya yang ada
Tinggi sebenarnya yang ada di tiap lantai adalah jarak vertikal yang diukur dari tempat
pengeluaran, dari tangki di atas titik-titik pengaliran.
Contoh 1.6.
Tentukan diameter pipa induk untuk gedung perkantoran dua tingkat seperti terlihat pada
gambar 1.33. Pipa tembaga akan digunakan dan boleh dianggap bahwa pipa – pipacabang
yang pendek yang dihubungkan dengan alat – alat berdiameter 15mm (o.d.). Untuk lebih
jelasnya, diasumsikan lagi bahwa pipa cabang utama tidak berkurang diameternya sepanjang
batang pipa.
Tabel 1.6. Memperlihatkan metoda penentuan diameter pipa. Pipa buang bias dianggap
berdiameter 22 mm (o.d.).
Penentuan ukuran pipa untuk system penyediaan air panas mengikuti prinsip – prinsip yang
sama seperti system penyediaan air dingin.
Catatan: Pipa pembalik sekunder
diabaikan untuk
kejernihan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nomor Satuan Kecepatan Perkiraan Panjang Panjang Panjang Kehilangan Tinggi Tinggi Tinggi Ukuran
pipa pembebanan aliran diameter terukur pipa yang efektif tinggi terpakai terpakai yang ada akhir
(Liter/detik) pipa pipa sama pipa (m/m (m) total (m) titik pipa
(mm) (m) dengan (kolom panjang) pengaliran (o.d.)
semua 5+6) (m) (mm)
hambatan
(m)
1 12 0,37 35 10,5 17,400 28.000 0,120 3,36 3,36 4.000 35
2 12 0,37 22 7,000 - 7.000 0,120 0,84 4,200 7.500 22
3 24 0,50 35 13,5 5,800 19.300 0,018 0,37 4,570 7.500 35