KAJIAN PUSTAKA
Sweetened condensed milk atau lebih dikenal dalam bahasa indonesia susu
kental manis adalah produk hasil olahan susu yang sudah dikenal cukup lama
setelah keju dan yoghurt. Susu Kental Manis pertama kali diproduksi di Amerika pada
abad ke-18 dan karena sifatnya yang tahan lama pada saat itu banyak dipakai untuk
konsumsi tentara amerika yang sedang terlibat perang saudara. Pada saat itu susu
kental manis diproduksi dengan cara mengevaporasi air dari susu segar secara
vakum sebanyak 50% dari total kandungan air di dalam susu segar, kemudian
yang tinggi di dalam susu kental manis (rasio sukrosa) dalam air 62,5%-64%)
d a l a m k e m a s a n t e r t u t u p . K a r e n a u m u r s i m p a n ya n g l a m a tersebut dan
Indonesia. Industri susu kental manis modern pertama di indonesia didirikan pada tahun
1967 yang memproduksi susu kental manis dengan teknologi rekombinasi bukan
sebagainya untuk memproduksi segala macam jenis produk susu seperti susu kental
manis, susu evaporasi, susu cair steril, bahkan susu bubuk. Selanjutnya teknologi
life cycle susu kental manis sudah dianggap pada tahap declining artinya
masyarakat mengkonsumsi susu kental manis sebagai dessert, tea sweetener atau coffee
whitener. Hal ini karena susu kental manis dianggap rendah gizi dan terlalu banyak
mengandung gula. Kondisi ini sangat berbeda dengan di indonesia atau negara-negara
berkembang lainnya yang sebagian besar masih mengkonsumsi susu kental manis sebagai
minuman susu. Pada tahun 1990an pernah diprediksi bahan pasar susu kental manis di
Indonesia akan declining, tapi sampai saat ini ternyata pasarnya terus tumbuh menurut
survei yang dilakukan oleh Euromonitor pada maret 2006, pasar susu di indonesia
tahun. Pertumbuhan pasar susu kental manisyang relatif stabil ini diduga
produk-produk susu. Sampai saat ini susu kental manis masih dianggap sebagai
Susu kental manis atau biasa disebut sweetened condensed milk adalah susu segar
atau susu evaporasi yang telah dipekatkan dengan menguapkan sebagian airnya dan
dapat ditambah lemak nabati dan vitamin. Susu kental manis dapat juga tidak dari susu
segar atau susu evaporasi, yang disebut susu kental manis rekonstitusi. Susu kental
air, gula, lemak, vitamin dan lain- lain, sehinggavdiperoleh susu dengan kekentalan
adalah produk olahan susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan
menghilangkan atau menguapkan sebagian air dari susu segar atau hasil rekonstitusi susu
bubuk berlema penuh, atau hasil rekombinasi susu bubuk tanpa lemak dengan susu atau
lemak nabati, yang telah ditambahkan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan
tanpa ganda rasa dan susu kental manis dengan ganda rasa (Machrus, 2012). Badan
Pengawas Obat dan Makanan mendefinisikan susu kental manis sebagai produk
susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari
campuran susu dan gula hingga mencapai tingkat kepekatan tertentu, atau merupakan hasil
rekonstitusi susu bubuk dengan penambahan gula, dengan atau tampa penambahan bahan
lain. Susu kental manis bukan produk steril, tetapi pengawetannya terkandung pada
kandungan gulanya. Ketersediaan air bebes yang rendah dan kandungan gula
Susu Kental Manis adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Susu Kental Manis mengandung energi sebesar 336 kilokalori, protein 8,2
gram, karbohidrat 55 gram, lemak 10 gram, kalsium 275 miligram, fosfor 209 miligram,
dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Susu Kental Manis juga terkandung vitamin
A sebanyak 510 IU, vitamin B1 0,05 miligram dan vitamin C 1 miligram. Hasil tersebut
didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Susu Kental Manis, dengan jumlah
yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi
b. Bagian Susu Kental Manis yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
sebagai produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan air
dari campuran susu segar dan gula atau dengan rekonstitusi (pelarutan/pencampuran) susu
bubuk dengan penambahan gula dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan
bahan tambahan pangan yang diijinkan. Standar susu kental manis berdasarkan Codex
Stan 282-1971 dan SNI Susu Kental Manis 2971-2011, harus mengandung protein
minimal 6.5-9.52% dan kadar lemak minimal 8%. Dalam industri dikenal pembagian susu
Susu kental manis jenis ini dibuat dari susu segar dengan penambahan gula dan
dihilangkan sebagian airnya atau dapat juga dibuat dari campuran susu bubuk dengan gula
dan bahan tambahan pangan lain yang diijinkan. Kadar lemaknya minimal 8% tanpa ada
penambahan lemak atau minyak nabati. Kadar proteinnya yang lebih tinggi dari jenis yang
lain (standar protein menurut SNI SUSU KENTAL MANIS, minimal 6.5%) membuat
produk ini cocok dikonsumsi sebagai minuman susu. Varian rasa yang biasa ditemukan
Kini telah banyak tersedia dipasaran produk susu jenis ini. Susu kental manis lemak
nabati dibuat dari susu segar yang ditambahkan gula, diganti sebagian lemaknya dengan lemak
nabati yang kemudian dihilangkan sebagai airnya. Atau dapat juga dibuat dari campuran susu
bubuk dengan gula dan diganti sebagian lemaknya dengan lemak nabati. Penggantian sebagian
lemaknya dengan lemak nabati memungkinkan konsumen mendapat asupan lemak tidak jenuh
Produk susu jenis ini masih jarang beredar di pasar di Indonesia. Susu skim kental
manis merupakan cairan kental yang dibuat dengan menghilangkan sebagian air dari susu
skim yang telah ditambah gula hingga kepekatan tertentu. Kadar lemaknya sangat rendah.
Kadar lemak yang dieprbolehkan untuk produk susu yang satu ini maksimal 1%, sangat
rendah bila dibandingkan dengan jenis susu kental manis lainnya. Bagi konsumen yang
ingin membatasi asupan lemak hariannya, produk ini dapat menjadi salah satu pilihan
Produk lainnya yang serupa dengan SUSU KENTAL MANIS adalah Krimer
Krimer Kental Manis merupakan cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan
sebagian air dari campuran susu segar, gula, dan lemak nabati/minyak nabati atau dari
hasil pelarutan campuran susu bubuk dengan penambahan gula dan lemak nabati. Tidak
ada standar minimal protein dan lemak untuk krimer kental manis sehingga masih banyak
kemungkinan inovasi yang dapat dimunculkan dari produk ini. Rasa krimer kental manis
lebih beragam ketimbang produk susu kental manis. Kini dapat ditemukan di pasaran
1. Susu Segar
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat, yang diperoleh
dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau
ditambah apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan (Badan
2. Gula (Sukrosa)
meningkatkan umur simpan dalam pembuatan susu kental manis. Gula mempunyai sifat
higroskopis, sehingga mampu menyerap kandungan air pada produk susu kental manis.
Sifat higroskopis yang dimiliki oleh gula mampu menghasilkan tekanan osmosis yang
tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya dehidrasi pada sel mikroorganisme. Sifat
tersebut dapat menghambat tumbuhnya bakteri dan fermentasi pada produk susu kental
Skim milk powder atau susu bubuk skim yang digunakan dalam pembuatan susu
kental manis berasal dari susu skim yang dikeringkan dengan spray dryer. Susu skim ini
diperoleh melalui pemisahan skim dan krim dari susu segar dengan cream separator.
Tujuan penggunaan susu bubuk skim adalah untuk menambah total padatan dalam produk
susu kental manis. Skim milk powder digunakan sebagai sumber protein susu dengan
kadar air maksimal 1% dan kadar lemak kurang dari 15% (Hidayah, 2010 dalam Machrus,
2012).
4. Air
Air merupakan bahan baku yang dapat digunakan sebagai pencampur dan pelarut
bahan-bahan pada pembuatan susu kental manis. Air yang digunakan PT Frisian Flag
Indonesia dalam pembuatan susu kental manis berasal dari sumur dan Perusahaan Air
Penggunaan bahan penunjang dalam pembuatan susu kental manis adalah untuk
menghasilkan produk susu kental manis dengan mutu baik, kandungan gizi yang cukup
tinggi, dan lebih tahan lama. Bahan penunjang yang digunakan dalam pembuatan susu
kental manis adalah anhydrous milk fat (AMF), buttermilk powder (BMP), palm oil,
Anhydrous milk fat diperoleh dengan cara memisahkan krim dan kelembaban susu
melalui vacuum drying dan menghasilkan 70%-80% lemak susu. Anhydrous milk fat
setidaknya mengandung 99,8% lemak susu dan tidak lebih dari 0,1% moisture (Chandan,
2008). Buttermilk powder merupakan produk yang dihasilkan dari pemisahan air dari
buttermilk cair yang berasal dari churning mentega yang kemudian dikeringkan menjadi
bentuk powder.Buttermilk mengandung lemak susu yang tidak kurang dari 4,5% dan
kelembaban yang tidak lebih dari 5%. Buttermilk powder umumnya digunakan dalam
sebagai sumber lemak. PT Frisian Flag Indonesia menggunakan palm oil dalam
pembuatan susu kental manis cokelat untuk menambah kadar lemak produk (Hidayah,
2010). Laktosa adalah karbohidrat utama dalam susu dan konsentrasinya berkisar antara
4,2%-5% dalam susu. Kandungan laktosa umumnya menjadi rendah pada akhir laktasi
dan susu yang berasal dari hewan yang terserang penyakit mastitis. Laktosa adalah
disakarida dan terdiri α-D- glukosa dan β-D molekul. Laktosa merupakan gula pereduksi
yang mengalami reaksi maillard dengan asam amino dalam susu yang mengakibatkan
terjadinya warna kecoklatan saat susu dipanaskan. Laktosa mempunyai kelarutan dalam
memperbaiki nilai nutrisi produk. Vitamin yang digunakan dalam pembuatan susu kental
manis di PT Frisian Flag Indonesia antara lain vitamin A, D3 dan B1(Sitaresmi, 2006
dalam Machrus, 2012). Vitamin A dan D sebaiknya ditambahkan pada produk olahan susu
karena vitamin A dan D bersifat larut dalam lemak. Penambahan vitamin harus dilakukan
sangat hati-hati untuk memastikan pelanggan mendapatkan jumlah yang tepat dan tidak
ada terjadi overdosis (Partridge, 2008 dalam Machrus, 2012).Cocoa powder berasal dari
biji cocoa yang telah mengalami fermentasi, penyaringan dan proses lainnya. Cocoa
powder digunakan sebagai flavor dan berpengaruh terhadap kadar total padatan terlarut
Pembuatan susu kental dimulai dengan pencampuran susu segar, susu bubuk, gula,
air dan bahan tambahan lainnya. Bahan-bahan dicampurkan sampai tercampur sempurna,
untuk menghancurkan globula lemak, sehingga memiliki ukuran yang kecil dan seragam.
Tekanan homogenisasi yang tepat perlu dioptimasi untuk menghasilkan dispersi lemak
yang baik, tetapi juga cukup rendah untuk mencegah terjadinya resiko koagulasi karena
kisaran suhu 85- 90 ⁰C. Tahap selanjutnya adalah vacuum cooling yang bertujuan
menguapkan air yang terkandung dalam susu pada kondisi vacuum sehingga air dapat
menguap pada suhu rendah. Tujuan proses pada kondisi vacuum adalah agar nutrisi
yang terkandung pada produk susu dapat diminimalisir kerusakannya. Tahap
1. Susu yang diperoleh dari peternakan distandarisasi pada suatu perbandingan tetap
dari lemak : benda padat bukan lemak yaitu 9 : 22 baik dengan ditambah krim
maupun susu skim. Susu itu kemudian dihangatkan dahului dengan suhu
penting, sebab hal ini akan menolong menstabilkan susu terhadap pengentalam
patogen dan enzim tidak akan diinaktifkan pada prosedur penguapan susu
diperoleh konsentrasi gula 62,5% sebagai sukrosa dalam produk akhir. Gula yang
ditambahkan harus bebas dari mikroba patogen pencemar dan harus bebas dari
gula invert, karena hali ini akan membantu terjadinya pengentalan selama
pengawet, karena sebagian besar mikroba ragi – ragi kecuali osmofilik tak dapat
2. Proses selanjutnya meliputi penguapan susu yang sudah mengandung gula dengan
kondisi yang sangat ringan dengan menggunakan penguap hampa pada suhu 77°C.
Pada suhu 49°C, fase cair dari produk yang dikentalkan menjadi jenuh dengan
laktosa dan pada waktu susu kental itu didinginkan terjadi larutan jenuh dan
kristalisasi. Jika tidak dilakukan dengan sangat hati – hati, akan terbentuk inti
laktosa dalam jumlah sedikit dan ini akan tumbuh menjadi kristal berukuran makro
yang cukup keras dan terasa kasar. Akibat kristalisasi laktosa ini adalah “rasa
seperti pasir” yang dianggap dapat mengurangi mutu susu kental manis. Untuk
menghindari hal ini harus diadakan pendinginan sedemikian rupa sehingga terjadi
kristalisasi laktosa secara cepat dan dengan demikian terbentuk kristal – kristal
kecil. Hal ini dijalankan dengan mendinginkan susu sampai suhu 30°C yang akan
0,6 g/l susu kental. Kristalisasi akan selesai selama waktu 3 jam. Kristal – kristal
yang sangat halus terdapat dalam susu kental yang bermutu tinggi biasanya
berdiameter kira – kira 10 mikron dan krisatal –kristal ini begitu halus sehingga tidak
3. Bila proses kristalisasi telah selesai, susu kental didinginkan, dimasukkan dalam
drum – drum penyimpanan dalam jumlah besar untuk diisikan ke dalam kaleng.
Produk itu kemudian ditutup dan tidak memerlukan proses pemanasan lagi.
tinggi dan masalah kerusakkan biasanya terbatas pada pertumbuhan jenis ragi
1. Zat gizi yang terkandung dalam bahan menjadi rusak akibat proses pemanasan
karotenoid.
2. Bahan menjadi kehilangan komponen volatil akibat proses dengan suhu tinggi.
Chandan, R.C. 2008. Dairy processing and quality assurance: An overview. In: R.C. Chandan, A.
Kilara & N. P. Syah (Eds.). Dairy Processing and Quality Assurance. Wiley-Blackwell. A
John Wiley & Sons, Ltd, Publication, New Delhi.
Hidayah, N. (2010). Teknik perbaikan mutu dalam mengatasi defect pada pengemasan susu kental
manis sachet di PT Frisian Flag Indonesia, Jakarta. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.