Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATERNITAS

“ANATOMI FISOLOGI REPRODUKSI PRIA & WANITA”

KEL. I
CHRISTIYANI G. MANSEN
MARIA KRISTINA DHONE
SUAIRIANA HELENA BAY
MARIA CESILIA NENU
GISKA FEBRIANTI SAE
MARTHA PADEDA
KERUBIN MANUK
AVENTINUS KELMA
ANSELMUS DOGAS

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
2008

1
2
“ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA”

Pubertas
Memahami kelahiran memerlukan suatu pengertian akan struktur dan
fungsi tubuh yang membuat kemampuan melahirkan.terjadi. pengetahuan ini
termasuk anatomi, fisiologi, seksualitas, embriologi pertumbuhan fetus dan
perubahan psikososial yang terjadi pada pria dan wanita. Bab ini membahas
anatomi dan psikologi sistem reproduksi pria dan wanita.
Sebelum masa pubertas anak pria dan wanita tampak serupa kecualia pada
genitalia mereka. Pubertas mencakup perubahan seluruh tubuh dan fisik maupun
pada harapan masyarakat terhadap individu.
Pubertas adalah suatu periode perubahan cepat pada kehidupan anak laki-
laki dan perempuan dimana sistem reproduksi menjadi matang dan mampu
bereproduksi. Pubertas dimulai ketika karakteristik seksual tahap kedua muncul
(misalnya, rambut pubik). Pubertas berakhir ketika sperma dibentuk atau ketika
siklus menstruasi regular terjadi. Transisi ini berasal dari masa kanak-kanak
hingga dewasa telah diidentifikasi dan sering dinyatakan dalam berbagai tata cara.
Beberapa budaya memerlukan demonstrasi keberanian seperti berburu binatang
liar atau memperlihatkan ketahanan diri. Ritual penyunatan adalah tata cara lain
pada beberapa budaya dan agama. Di Amerika Serikat, beberapa remaja
berpartisipasi dalam upacara agama sebagai bar, bar mitzvah atau konfirmasi,
namun bagi yang lainnya, upacara ini kurang begitu familiar. Kurangnya sebuah
"tata cara universal" untuk mengidentifikasi masa dewasa telah membawa
kebingungan bagi beberapa orang dewasa secara kontemporer pada negara-negara
industri.

 Pria

Perubahan hormon pria secara normal antara usia 10 dan 16 tahun.


Perubahan luar menjadi tampak ketika ukuran penis dan testis bertambah dan
ada pertumbuhan spurt. Testoteron, hormon utama pria, menyebabkan anak
lelaki bertumbuh lebih tinggi, menjadi lebih berotot dan perkembangan

3
karakteristik seksual tahap kedua seperti rambut pubik, rambut facial dan
suara dalam. Suara mendalam namun sering dikarakteristik oleh decitan atau
crack/celah sebelum mencapai puncaknya. Tingkat testoteron konstan, namun
tidak cyclical/semasa dengan hormon wanita meskipun tingkat mungkin
menurun bersama usia hingga 50% pada tingkat puncak usia 80 tahun. Emisi
noktural (mimpi basah) mungkin terjadi tanpa stimulasi seksual. Emisi ini
biasanya tidak berisi sperma.

 Wanita ( betina)

Perubahan penampilan luar pertama pada masa pubertas wanita adalah


perkembangan payudara (lihat gambar 2-7). Periode menstruasi pertama
(menarche) terjadi 2 hingga 2½ tahun kemudian (usia 11-15 tahun).

 Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria terdiri dari organ eksternal dan organ internal.

 Genitalia external

penis dan skrotum yang berisi testis adalah bagian dari sistem
reproduksi pria
1. Penis
Penis mempunyai 2 fungsi :
 menyediakan saluran untuk mengeluarkan urine
dari blader

4
 tempat penampungan sperma, dimana sperma ini
yang memberikan pembuahan pada vagina.
Penis memiliki kelenjer dan tubuh. Kelenjer ini berputar – putar, distal
pada akhir penis. Ia tampak mengelilingi dan berputar – putar pada penis
tetapi sebatas pada kulit yang digunakan untuk foreskin. pada ujung dari
kelenjer prospat dikenal dengan urethal meafus. tubuh dari penis berisikan
uretha (tempat jalanya sperma dan urine) dan jaringan erektil (korpus
spongiosum). biasanya penis lembek dan akan menjadi tegang atau ereksi
pada waktu adanya rangsangan seksual ketika aliran darah besar dan diikuti
jaringan erektil. Ereksi memungkinkan terjadinya penetrasi alat kelamin pria
pada vagina selama dalam melakukan hubungan seksual.
2. Skrotum
skrotum merupakan kantong testis, tegantung pada dasar pelvis,
menjaga testis dan tubuhnya dengan cara menurunkan suhu. Hal ini penting
bagi produksi sperma agar tetap normal (spermatogenis).

 Genitalia internal

Genitalia internal meliputi testis, vas deferens, prosfat, seminal


vescles, duktus ejaculatorius, uretha, kelenjar tubulo.
1. Testis
Testis merupakan 2 buah glandula (kelenjer) yang terdapat di dalam
skrotum. Testis mempunyai 2 fungsi :
 Tempat terbentuknya spermatozoa
 Hormon pria.
Sperma di produksi pada masa pubertas. Sperma yang diproduksi
yaitu hormon testoteron yang berjuta-juta banyaknya. Kelenjer anterior
pituary yang berada di hipothalamus mensecret follicel-stimulasi hormon
(FSH) dan luteinizing hormon (LH). FSH dan LH produksi dari testoteron
dalam leyding sel pada testis. Testoteron mempunyai efek tidak langsung pada
reproduksi seksual :
 Meningkatkan massa dan kekuatan otot

5
 Membantu pertumbuhan tulang
 Meningkatkan BMR
 Memproduksi SDM
 Memproduksi lipatan membrane mukosa pada
laring dalam jumlah besar
 Mempengaruhi penyebaran dari rambut badan.
Hal ini mempenharuhi perbedaan dari hal yang baik dan peningkatan
level hematocrit dalam yang besar pada pria dibandingkan dengan wanita.
Testoteron juga meningkat produksi sebum, sekresi lemak dari kelenjer
sebaceous pada kullit, dan mungkin kontribusi pertumbuhan jerawat dini pada
masa remaja. Bagaimanapun, seperti kulit menyesuaikan dengan testoteron
tingkat yang lebih tinggi, jerawat umumnya menyusut.
2. Ducts (saluran pipa)
Tiap epididymis, satu dari tiap testis, menyimpan dan membawa sperma
ke penis. Sperma ini mungkin meninggalkan bekas pada epididimis selama 2
– 10 hari, berdasarkan pada waktu pematangan dan kemudian berpindah ke
vas deferens. Tiap van deferens meningkat ke seluruh tubuh, hampir sekitar
sympisis pubis, lingkaran blader dan melewati dari saluran ejakulasi, saluran
menuju ke bawah dalam ejakulatory kemudian dimasukkan ke belakang
kelenjer prostet dan dihubungkan untuk meningkatkan bagian dari uretha
yang terdapat pada penis. Uretra mentransport urine dari bladder dan semen
dari prostat yang dikeluarkan dari tubuh tetap tidak pada waktu yang
bersamaan.
3. Accessorry glands (kelenjer tambahan)
Kelenjar aksesori/tambahan terdiri dari vesicles seminular, kelenjar
prostata, dan kelenjar bulbourethral, disebut juga kelenjar Cowpers. Kelenjar
Aksesori menghasilkan sekresi (plasma seminular). Sekresi kelenjar ini terdiri
dari :
 Nutrisi sperma
 Melindungi sperma dari lingkungan yang asam dari
vagina wanita

6
 Meningkatkan pergerakkan sperma.
Seminal plasma dan sperma bersama – sama disebut semen. Semen
diproduksi pada saat berhubungan seksual sebelum ejakulasi. Oleh karena itu
kehamilan boleh terjadi sekalipun ejakulasi terjadi di luar vagina. Peningkatan
tekanan di daerah sekitar sperma (testis) meningkatkan pergerakan, tetapi
memperpendek sperma. Peningkatan suhu yang tetap di sekitar testis dapat
mencegah spermatogenesis dan berperan penting dalam kemandulan
permanan.

I. Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita terdiri dari genitalia eksternal dan genitalia


internal. Serta struktur tambahan seperti kalenjer payudara. Tulang pelvis juga
akan dibicarakan pada bagian ini karena merupakan bagian yang penting dalam
proses kelahiran.

 Genitalia Eksternal

Genitalia eksternal pada wanita biasanya disebut vulva. terdiri dari


mons pubis, labia mayora, labia minora, fourchette, clitoris, vestibula dan
perineum.
1. Mons Pubis
Mons pubis (mons veneris) merupakan sebuah bantalan lemak yang
terdiri dari kulit dan rambut. Mons pubis melindungi sympisis pubis dan
berkontribusi terhadap garis luar dari genitalia eksternal.

7
2. Labia Mayora
Labia mayora merupakan 2 buah lipatan jaringan lemak yang terdapat
disetiap sisi dari vestibula vagina. terdapat banyak kelenjer – kelenjer kecil di
permukaan dalam yang basah.
3. Labia Minora
Labia minora merupakan jaringan elektrik yang tipis dan halus yang
dapat dilihat ketika membuka labia mayor. Sekresi dari kelenjer sebasea pada
labia merupakan bakteri sidal untuk mengurangi infeksi dan juga sebagai
pelumas dan sebagai pelindung kulit vulva.
4. Forcet
Forcet merupakan lipatan jaringan yang berada pada bagian bawah
vagina, dimana tempat pertemuan labia mayora dan labia minora. Kadang-
kadang juga disebut sebagai sebagai obstetrical perinium. Robekan pada area
ini sering terjadi selama proses persalinan.
5. Klitoris
Klitoris adalah organ elektril kecil yang terdapat di bagian anterior dari
labia minora. Strukturnya sama dengan penis. Berfungsi sebagai pusat
rangsangan dan merupakan bagian yang sangat sensitif dari genitalia wanita
serta sebagai penghasil smegma. Smegma merupakan sekret yang dihasilkan
oleh kelenjer sebasea.
6. Vestibula Vagina
Vestibula vagina merupakan daerah yang dapat dilihat ketika labia
minor dibuka. Bagian ini terdiri dari 5 struktur :
 Meatus Uretra. Terletak ± 2 cm di bawah klitoris.
Memilki lipatan berupa saluran yang merupakan jalan keluar urin
 Saluran Skene, Terletak pada tiap sisi uretra dan
menghasilkan cairan pelumas untuk uretra dan lubang vagina.

8
 Introitus Vagina. Merupakan pembatas antara
bagian internal dan eksternal dari organ genitalia wanita.
 Himen. Merupakan membran elastis yang tipis yang
menutupi vagina dari berbagai keadaan vestibula.
 Saluran Kelenjer Bartolin (kelenjer vulvovaginal).
Menghasilkan pelumas, pada lubang vagina selama berhubungan seksual
normalnya tidak kelihatan.
7. Perineum
Perineum merupakan otot kuat yang berada di anatara vagina dan anus.
Serat elastis dan jaringan konektif dari perineum sangat berperan selama masa
kelahiran. Perineum adalah tempat episiotomi (insisi) atau robekan selama
proses persalinan. Kelemahan pelvis/nyeri saat koitus (dispareunia)
kemungkinan merupakan akibat dari proses penyembuhan jaringan yang
belum maksimal.

 Genitalia Internal

Organ genitalia internal terdiri ari vagina, uterus, tuba falopi dan
ovarium.

1. Vagina
Vagina adalah struktur tubular yang terdiri dari jaringan otot
membranous yang menghubungkan genitalia eksternal sampai uterus. Karena
vagina berhubungan serviks, ketebalan dinding anteriornya ± 2,5 cm (1 inci)
lebih pendek dari dinding posterior yang ketebalanya bervariasi antara 7 – 10
cm (± 2,8 – 4 inci). Vagina harus bersih dan selama reproduksi pH normalnya
harus 4 – 5. Kebersihan dan pH dapat berubah jika menggunakan terapi

9
antibiotik, sering menggunakan semprotan vagina/vaginal spray, deodorent
atau deodotampons.
Fungsi vagina sebagai berikut :
 Sebagai saluran/liang masuknya sperma ke uterus
 Sebagai saluran keluarnya cairan menstruasi dan
sekresi lainya
 merupakan saluran untuk keluarnya bayi.
Dasar otot pelviks yang kuat dapat menstabilkan dan menyokok organ
reproduksi internal dan eksternal bagian penting dari otot tersebut yaitu
levator ani, yang mendukung/mensuport 3 struktur yaitu uretra, vagina,
rectum.
2. Uterus
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pier. Terletak
di dalam pelvis antara rektum di belakang dan kandungan kencing di depan.
Panjang uterus 7 – 7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm dan beratnya 30 – 60
gram. uterus berada di belakang bladder/kantong kencing dan berada di
bagian atas vagina.
Uterus didukung oleh sebagian tulang memberikan kestabilan pada
uterus dalam pelvis cavity, seluruh tulang diperkuat oleh otot dan memperluas
otot selama masa kehamilan dan menjaga uterus tetap pada tempatnya, tulang
cardinal mencegah uterine prolapse atau mengempes, dan tulang uterasecral
nervus dikelilingi otot halus dan berisi sensori dimana memungkinkan
konstribusi kepada sensasi dismenorhea. Bagian dari uterine tulang
memperluas uterus selama kehamilan dan bisa menyebabkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil.
Syaraf Penyediaan. Autonomic nervons system di sebelah dalam dari
reproduksi sistem. Fungsinya tidak terkontrol secara teratur. Sensasi dri urine
kontraksi adalah membawa nervous sistem ke tengah (CNS) yang terakhir
pada rongga dada. Nyeri pada cervikx dan vagina menjalar pada saraf
prodandal.

10
Anatomi. Uterus di bagi 3 bagian : fundus, corpus dan cerviks. Fundus
(bagian atas) adalah lebar dan tipis. Tube falopi memasuki uterus dalam setiap
bagian dari fundus. Corpus (tubuh) adalah pertengahan pinggang, dan bekerja
pada activity selama menstruasi dan kehamilan.
Fundus dan corpus memilki 3 lapisan :
 Perimetrium merupakan lapisan paling luar yang
membuangkus uterus.
 Myometrium merupakan lapisan tengah, otot polos,
dengan susunan khusus, sehingga dapat mendororng isinya pada waktu
persalinan
 Endometrium lapisan paling yang fungsinya untuk
selama menstruasi dan implantasi dari pembuahan ovum. Hal ini diatur
oleh perubahan hormon siklis.
Serviks (bagian yang rendah) adalah berbentuk pipa, sempit dan
terbuka ke dalam vagina bagian atas. Seviks terdiri dari kanal servikal dengan
lubang internal dekat korpus uteri dan lubang yang masuk ke dalam vagina.
Lapisan mukosa dan serviks memilki 4 gungsi :
 Lubrikasi vagina
 sebagai bagian bakterostatic
 menghasilkan lingkungan yang alkalin sebagai
perlindungan penyimpanan sperma dari keasaman pH. vagina.
 Menghasilkan mukus di dalam serviks kanal selama
kehamilan.
3. Tuba Falopi
Tuba falopi disebut juga tuba uterin/oviduk, terletak sepanjang lateral
uterus, satu untuk setiap ovari. Panjangnya 8 – 13,5 cm (3 – 5,3 inci). Setiap
tuba memiliki 4 bagian yang terdiri atas :
 Bagian intertisial yang meluas ke dalam lubang
uteri dan sampai pada dinding uterus.
 Isthimus adalah area yang sempit dekat uterus

11
 Ampula adalah area yag luas dari tuba dan biasanya
merupakan tempat fentilisasi
 Infundibulum adalah area distal yang luas dan
merupakan bagian terakhir dari tuba. Bagian seperti jari yang menonjol
dari infundibulum di sebut fimbria yang berada di sepanjang ovari dan
“menangkap” ovum (telur) yang dilepaskan oleh ovarium saat ovulasi
4 fungsi dari tuba fallopi :
 Sebagai tempat bertemunya sperma dan ovum
 Sebagai tempat fertilisasi
 Sebagai tempat penyimpanan dan area pemberi
makan untuk ovum dan zigot (fertilisasi ovum)
 Tempat transportasi ovum atau zigot menuju ke
korpus uterus.
Sel ipis dari tuba memilki silia (rambut – rambut yang menonjol) yang
dengan iramanya mendorong ovum menuju uterus. Sel lainya menghasilkan
sekret protein untuk memberi makan ovum setelah meninggalkan ovarium.
4. Ovarium
Ovarium merupakan dua kelenjer berbentuk kacang almond, dimanan
masing – masing berukuran seperti kacang kenari. Terletak di bagian bawah
abdomen, satu diantaranya terletak disisi uterus dan didukung oleh ovarium
dan ligamen iteri.
Ovarium memiliki 2 fungsi :
 Memproduksi hormon ekstogen dan progesteron
 Maturasi ovum selama siklus reproduktiv.

II. Kelahiran / Melahirkan

Setiap wanita mempunyai sel telur yang akan memnbuahi dalam masa
reproduktif (kira – kira 2 juta sel). Degenerasi signifikasi terjadi pada saat
dewasa dan sisa ocytes hanya sekitar ribuan, dan bagian tersebut hanya
sebagian kecil yang terlepas (kira – kira 400 selama masa produktif). Setiap
bulan suhu ovum matang dan terlepas dari ovarium. Sebagian dari sisa sel

12
telur lainya mengalami suatu masa dimana mengalami menapouse (berhenti
haid) dan tidak memilki respon terhadap stimulus hormon untuk pematang.

13

Anda mungkin juga menyukai