Panduan Pasien Anak PDF
Panduan Pasien Anak PDF
DEFINISI
1. 1. Definisi
Panduan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data
tentang pasien anak agar dapat mengidentifikasi dan mengelola masalah,
kebutuhan kesehatan dan keperawatan pada pasien anak secara
komprehensif.
Pasien anak adalah pasien yang berumur 0-14 tahun.
Pertumbuhan :
Adalah perubahan besar, jumlah, ukuran, dimensi tingkat sel,
organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, panjang,
umur tulang, dan keseimbangan metabolik (Retensi kalsium dan nitrogen
tubuh).
a. Pertumbuhan Fisik :
1) Berat Badan
Antara usia 0 dan 6 bulan, berat bayi bertambah 682 gram perbulan.
Berat badan lahir bayi meningkat dua kali lipat ketika usia 5 bulan.
Antara usia 6 dan 12 bulan, berat bayi bertambah 341 gram per
bulan. Berat lahir bayi meningkat tiga kali lipat saat berusia 12
bulan. Berat badan akan menjadi empat kali berat badan lahir pada
umur 2 tahun. Pada masa pra sekolah kenaikan berat badan rata –
rata 2 kg/ tahun.
2) Tinggi Badan
Tinggi badan rata – rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis
besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai serikut :
1) 1 tahun : 1,5 X TB lahir
2) 4 tahun : 2 X TB lahir
3) 6 tahun : 1,5 X TB setahun
4) 13 tahun : 3 X TB lahir
5) Dewasa : 3,5 X TB lahir (2 X TB 2 tahu
1
3) Lingkar Kepala atau Lingkar Fronto – Oksipital (LFO)
Lingkar kepala pada waktu lahir rata – rata 34 cm. Antara usia 0 dan 6
bulan, lingkar kepala meningkat 0,44 cm perbulan, LK meningkat
sepertiganya dan berat otak bertambah 2,5 kali dari berat lahir.
Pada umur 6 bulan lingkar kepala rata – rata adalah 44 cm, umur 1
tahun 47 cm, umur 2 tahun 49 cm, dan dewasa 54 cm.
4) Perubahan Fontanel
Saat lahir, bagian terlebar fontanel anterior yang berbentuk berlian
berukuran sekitar 4 – 5 cm, fontanel ini menutup pada usia 12 dan 18
bulan, sedangkan bagian terlebar fontanel posterior yang berbentuk
segitiga sekitar 0,5 – 1 cm, Fontanel ini menutup pada usia 2 bulan.
5) Lingkar Dada
Ukuran normal lingkar dada sekitar 2 cm lebih kecil dari lingkar
kepala. Pengukuran dilakukan dengan mengukur lingkar dada sejajar
dengan putting.
Perkembangan :
Adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diperkirakan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Menyangkut adanya proses
diferensiasi sel – sel tubuh, jaringan tubuh, organ – organ dan system organ
yang berkembang sehingga masing – masing dapat memenuhi fungsinya,
termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan.
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/ individu, emosi,
intelektual dan tingkah laku. Menurut Frankenburg dkk (1981) melalui
Denver Developmental Screening Test (DDST) dalam menilai
perkembangan anak (Balita) ada empat parameter, yaitu :
2
a. Kepribadian/ tingkah laku sosial
b. Perkembangan Motorik halus
c. Perkembangan Motorik kasar
d. Perkembangan Kognitif dan bahasa
3
3. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Gannguan pertumbuhan fisik meliputi gannguan pertumbuhan di atas
normal dan gangguan pertumbuhan di bawah normal. Pemantauan berat
badan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
4
6. Gangguan Emosi dan Perilaku
Selama tahap perkembangan, anak juga dapat mengalami berbagai
gangguan yang terkait dengan psikiatri. Kecemasan adalah salah satu
gangguan yang muncul pada anak dan memerlukan suatu intervensi
khusus apabila mempengeruhi interaksi sosial dan perkembangan anak.
1. 2. Tujuan
Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi seluruh staf medik, keperawatan dan
professional kesehatan lain dalam melakukan asesmen (Pengkajian)
terhadap pasien Anak di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
b. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien gawat darurat, rawat jalan,
rawat inap dengan batasan usia 0 – 14 tahun.
6
BAB III
TATA LAKSANA
3.1. Prinsip
a. Semua pasien anak IGD, rawat jalan, dan rawat inap di Rumah Sakit
Islam Metro harus dilakukan asesmen
b. Asesmen Awal medis dan keperawatan untuk pasien anak harus lengkap
dan didokumentasikan dalam waktu maksimal 1 x 24 jam setelah pasien
dirawat inap.
c. Untuk pasien anak gawat darurat asesmen harus segera dilakukan setelah
pasien datang pada unit gawat darurat.
d. Asesmen awal pasien anak minimal meliputi : Identitas pasien dan orang
tua (penanggung jawab), tanggal dan waktu pengkajian, anamnesis
riwayat sakit pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang medis
(jika ada), Psikososial Risiko malnutrisi, Risiko jatuh, Nyeri, Fungsional
serta terdokumentasi dalam rekam medis
e. Melakukan Verifikasi hasil asesmen pasien anak dari luar Rumah Sakit
Islam Metro dan mengulang asesmen untuk pemeriksaan yang telah
dilakukan lebih dari 30 hari.
f. Asesmen awal harus menghasilkan pemahaman tentang pelayanan apa
yang terbaik untuk pasien serta adanya diagnosis awal.
g. Menentukan diagnosis dan menyusun rencana asuhan sesuai prioritas
masalah.
h. Melakukan Asesmen Ulang untuk pasien anak dalam interval waktu
minimal yang ditentukan oleh kebijakan Rumah Sakit Islam Metro.
1. Dokter :
a) Setiap Visite harian dokter, termasuk akhir minggu.
b) Sesuai perubahan kondisi pasien yang signifikan.
c) Bila Diagnosis berubah dan memerlukan perubahan rencana
tindakan dan pengobatan.
2. Perawat, bidan :
a) Setiap pergantian shift
b) Secara periodik sesuai kebutuhan, berdasarkan kondisi pasien.
7
3.2. Asesmen Khusus Pasien Anak
a. Identifikasi pasien anak :
1. Pasien anak dapat teridentifikasi di rawat jalan, unit gawat darurat
dan rawat inap
2. Penting untuk melakukan pemeriksaan Fisik secara sistematis karena
anak sering tidak dapat mengungkapkan keluhannya secara verbal.
3. Identifikasi riwayat : Pre Natal, Riwayat Natal dan Riwayat Post
Natal
4. Identifikasi Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan anak
5. Hubungan Sosial anak :
a) Pembawaan secara umum
b) Temperamen
c) Hubungan dengan teman sebaya
6. Pengasuhan anak
7. Pemeriksaan neurologis
8
GLASGOW COMA SCALE
(Anak)
9
b. Skrining Gizi
Skrining/ penyaringan gizi merupakan kegiatan mengumpulkan,
mengintegrasikan dan menganalisis data untuk identifikasi masalah gizi
yang terkait dengan aspek asupan zat gizi dan makanan, aspek klinis, dan
aspek perilaku, lingkungan serta penyebabnya.
Rumah Sakit Islam Metro dalam melakukan skrining gizi pada
pasien baru datang (awal) dilakukan oleh perawat saat asesmen awal dengan
menggunakan : Modifikasi STRONG – Kids, untuk pasien anak usia 1 bulan
sampai 18 tahun.
Skrining gizi ini merupakan langkah awal dan informasi yang
didapat pada skrining dapat memberi indikasi bahwa pasien membutuhkan
asesmen gizi lebih lanjut/ mendalam. Pengkajian gizi merupakan proses
yang dinamis, berkelanjutan dan sebagai dasar untuk menegakkan diagnosis
gizi. Untuk asesmen gizi lebih lanjut dilakukan oleh ahli gizi dengan
mengacu pada Pedoman Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).
10
seringkali Diagnosa belum diketahui, untuk
mengisi pertanyaan ini, perawat dapat
menanyakan diagnosa kepada dokter.
SKOR
TINDAK LANJUT
(Lihat table interpretasi skor)
11
3.3. Asesmen Risiko Jatuh Pada Anak
12
3.4. Skrining Nyeri & Pengkajian Nyeri/ Pain Sreening & Assessment
Nyeri merupakan hal yang umum dirasakan pasien, namun rasa nyeri
yang tidak kunjung reda akan berpengaruh buruk terhadap kondisi fisik dan
psikologis pasien. Skrining nyeri :
a. Dokter atau perawat melakukan skrining dan asesmen nyeri terhadap
semua pasien yang datang ke bagian IGD, Poli umum, Poli Spesialis,
Kamar Operasi ataupun pasien rawat inap.
b. Skrining dilakukan dengan menanyakan apakah pasien merasakan nyer/
sakit
c. Bila hasil skrining positif (Pasien merasakan nyeri) maka dilanjutkan
dengan penilaian: Skala nyeri, lokasi, Pola, tipe nyeri dan segera
laporkan kepada DPJP
d. Hasil skrining nyeri didokumentasikan pada format asesmen awal
keperawatan.
e. Asesmen nyeri yang kronik dan berat, pengkajian nyeri dilakukan
lebihn sering dan didokumentasikan dalam format monitoring nyeri/
grafik nyeri yang telah ditentukan.
f. Skrining nyeri dapat menggunakan :
1) Untuk pasien Neonatus/ anak usia kurang dari 1 tahun,
menggunakan Neonatal Infants Pain Scale (NIPS). Penilaian :
a) Mimik wajah
b) Tangisan
c) Kaki
d) Status kesadaran
e) Pola nafas
f) Lengan
13
NEONATAL INFANTS PAIN SCALE (NIPS)
14
FLACCS
Kategori Parameter
0 1 2
Tidak ada ekspresi Sesekali meringis Sering cemberut,
Faces / Wajah
tertentu atau senyum atau mengerutkan rahang ditarik,
kening dagu tidak tertarik
Normal posisi atau Tidak nyaman, Menendang, atau
Legs/ Kaki
santai gelisah, tegang kaki disusun
Berbaring dengan Menggeliat, Melengkung,
Activity/ Aktivitas
tenang, posisi normal, menggeser maju kaku
bergerak dengan mundur, tegang
mudah
Tidak ada teriakan Erangan atau Menangis terus,
Cry / Menangis
(terjaga atau tertidur) rengekan, keluhan teriakan atau isak
sesekali tangis, sering
mengeluh.
Konten, santai Diyakinkan oleh Sulit kenyamanan
Consolability/
menyentuh atau sedang
Consolabilitas
sesekali, memeluk. berbicara,
Distractable
SKOR : 0 : Tidak nyeri 1 – 3 : Nyeri Ringan 4 – 6 : Nyeri sedang
7 – 10 : Nyeri Berat
5) Pada pasien dewasa dan anak lebih 3 tahun yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka, menggunakan
: Wong Baker FACES Pain Scale
(Gambar wajah tersenyum, Cemberut)
15
Perawat menanyakan mengenai factor yang memperberat dan
memperingan kepada pasien. Tanyakan juga mengenai deskripsi
nyeri :
a) Lokasi nyeri
b) Kualitas dan atau pola penjalaran/ penyebaran
c) Onset, durasi, dan faktor pemicu
d) Riwayat penanganan nyeri sebelumnya dan efektifitasnya
e) Efek nyeri terhadap aktivitas sehari – hari
CONFORT SCALE
16
Pergerakan 1. Tidak ada pergerakan
2. Kadang – kadang bergerak perlahan
3. Sering bergerak perlahan
4. Pergerakan aktif / gelisah
5. Pergerakan aktif termasuk badan dan kepala
Tonus otot 1. Otot relaks sepenuhnya, tidak ada tonus otot
2. Penurunan tonus otot
3. Tonus otot normal
4. Peningkatan tonus otot dan fleksi jari tangan
dan kaki
5. Kekakuan otot ekstrim dan flesi jari tangan
dan kaki
Tegangan Wajah 1. Otot wajah relaks sepenuhnya
2. Tonus otot wajah normal, tidak terlihat
tegangan otot wajah yang nyata
3. Tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata
4. Tegangan hampir di seluruh otot wajah
5. Seluruh otot wajah tegang, meringis
Tekanan darah 1. Tekanan darah dibawah batas normal
basal 2. Tekanan darah berada dibatas normal secara
konsisten
3. Peningkatan tekanan darah sesekali ≥ 15 %
Diatas batas normal (1 – 3 kali dalam
observasi selama 2 manit)
4. Seringnya peningkatan tekanan darah ≥ 15 %
di atas normal (> 3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
5. Peningkatan tekanan darah terus menerus ≥
15 %
Denyut Jantung 1. Denyut jantung dibawah batas normal
Basal 2. Denyut jantung berada di atas normal secara
konsisten
3. Peningkatan denyut jantung sesekali ≥ 15 %
di atas batas normal (> 3 kali dalam
observasi selama 2 menit)
4. Seringnya peningkatan denyut jantung ≥ 15
% di atas batas normal (> 3 kali dalam
observasi selama 2 menit)
5. Peningkatan denyut jantung terus menerus ≥
15 %
SKOR TOTAL
17
BAB IV
DOKUMENTASI
18
LAMPIRAN :
19
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada Tim Revisi, sehingga
Panduan Asesmen Pasien Anak ini dapat selesai di revisi.
Tim Revisi
20