Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DEMELIA WULANDARI

NIM : 20170420156
KELAS :D
UJIAN KOMPETENSI 1 FIQIH MUAMALAH

1.Apa tugas dan fungsi manusia dalam menjalankan syariat islam?

1. Tugas manusia pertama, adalah menyampaikan amanat . Di dalam Al-Qur’an Allah


SWT menyebutkan banyak sekali yang berkaitan dengan amanat Allah menawarkan
tugas/amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi semuanya enggan untuk
memikul amanat karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka dipikulilah
amanat itu oleh manusia, tetapi manusa itu amat zalim dan amat bodoh dalam
mengemban amanat.
2. Tugas kedua adalah beriman dan beramal shalih. Allah SWT akan memberikan pahala
yang tiada putus-putusnya bagi orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih.
3. Tugas ketiga, adalah sebagai khalifah fil ard(wakil Allah di bumi). Allah memberikan
tugas berikutnya bagi manusia adalah menciptakan kedamaian di muka bumi, bukan
sebaliknya. Allah SWT melarang berbuat kerusakan dan teror dimuka bumi.

2. Apa tujuan syari’at islam ditegakkan?

1. Pemeliharaan agama
2. Pemeliharaan jiwa
3. Pemeliharaan akal
4. Pemeliharaan keturunan
5. Pemeliharaan harta dan kehormatan

3.Sejak kapan terjadi Ijma’ , dan mengapa. Jelaskan secara singkat?

Pada masa Rasulullah Saw masih hidup, beliau merupakan sumber hukum. Setiap ada
peristiwa atau kejadian, kaum muslimin mencari hukumnya pada al-Qur'an yang telah
diturunkan dan hadits yang telah disabdakan oleh Rasulullah Saw. Jika mereka tidak
menemukannya dalam kedua sumber itu, maka mereka langsung menanyakannya kepada
Rasulullah. Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, kaum muslimin kehilangan tempat
bertanya, akan tetapi mereka telah memiliki pegangan yang lengkap, yaitu al-Qur'an dan al-
Hadits.

Jadi, ijma' itu kemungkinan terjadi pada masa khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar
atau sedikit kemungkinan pada masa enam tahun pertama Khalifah Utsman. Hal ini adalah
karena pada masa itu kaum muslimin masih satu, belum ada perbedaan pendapat yang tajam
diantara kaum muslimin sendiri, disamping daerah Islam belum begitu luas, masih mungkin
mengumpulkan para sahabat atau orang yang dipandang sebagai mujtahid.

4.Tulislah kaidah adanya rukhshoh/keringanan dalam menjalankan syarat islam,


buatlah contohnya!

‫ب الشمششققةة‬
‫التقجيلسجيشر تشججلل ة‬
“kesukaran itu menarik kemudahan”

Kaidah ini bersumber pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah (2) :185

‫اجليةجسشر بلةكةم يِةلريِةد شوشل اجليةجسشر بلةكةم ق‬..


..‫اة يِةلريِةد‬
Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu”

Contohnya :

1. Rukhshoh dengan menggugurkan kewajiban seperti boleh meninggalkan perbuatan


wajib atau sunnah karena berat dalam melaksanakannya atau membahayakan dirinya
apabila melakukan perbuatan tersebut, misalnya orang sakit atau dalam perjalanan
boleh meninggalkan puasa Ramadhan, sebagaimana firman Allah SWT: “Jika di
antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain”. [al-
Baqarah/2:184].
2. Rukhshoh juga diberikan kepada wanita untuk meninggalkan shalat ketika sedang
haid atau nifas, tidak berpuasa ketika hamil atau menyusu
3. Rukhshoh dalam bentuk mengurangi kadar kewajiban, seperti mengurangi jumlah
rakaat shalat yang empat pada waktu qashar atau mengurangi waktunya pada shalat
jama’ karena musafir, Allah SWT ,
4. Rukhshoh dalam bentuk mengganti kewajiban dengan kewajiban lain yang lebih
ringan seperti mengganti wudhu’ dan mandi dengan tayamum karena tidak ada air
atau tidak bisa atau tidak boleh menggunakan air karena sakit dan lainnya, mengganti
shalat berdiri dengan duduk, berbaring atau isyarat, mengganti puasa wajib dengan
memberikan makan kepada fakir miskin bagi orang tua yang tidak bisa berpuasa atau
orang sakit yang tidak ada harapan sembuhnya.
5. Rukhshoh dalam bentuk penangguhan pelaksanaannya kewajiban seperti
penangguhan shalat Zuhur ke shalat Ashar ketika jama’ ta’khir atau menangguhkan
pelaksanaan puasa ke luar bulan Ramadhan bagi orang yang sakit atau musafir.

5. Sebutkan prinsip-prinsip dasar/utama dan yang dihidari dalam muamalah!

1. Maisir
Menurut bahasa maisir berarti gampang/mudah. Menurut istilah maisir berarti
memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras. Maisir sering dikenal dengan
perjudian karena dalam praktik perjudian seseorang dapat memperoleh keuntungan
dengan cara mudah. Dalam perjudian, seseorang dalam kondisi bisa untung atau bisa
rugi. Padahal islam mengajarkan tentang usaha dan kerja keras. Contoh lainnya yaitu
taruhan permainan kartu,pertandingan sepak bola, dan pacuan kuda.
2. Gharar
Sesuatu yang tidak jelas dan tidak dapat dijamin ata dipastikan kewujudanyya secara
matematis dan rasional, baik itu menyangkut barang(goods), harga(price), ataupun
waktu pembayaran uang /penyerahan barag(time of delivery). Contohnya jual beli
mangga yang berada dipohonnya karena pihak pembeli tidak dapat memastikan
berapa banyak buah mangga yang nanti berhasil dipanennya.
3. Haram
Jenis barang tidak boleh haram , baik haram barangnya arau proses memperoleh
barang tersebut tidak benar. Misalnya babi, khamr, narkotika,dan barang curian.
4. Riba
Pertukaran sesama barang ribawi dengan kadar yang berbeda. Perbedaan itulah
disebut riba. Akad pinjam meminjam yang mana si pemilik dana memberi syarat
kepada si peminjam untuk membayar lebih dari jumlah uang yang dipinjamkan.
5. Bathil
Akad jual beli ataupun untuk mendapat keuntungan/penghasilan, namun barang yang
diperdagangkan ataupun proyek yang dikerjakan adalah jenis barang atau kegiatan
yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah seperti kemitraan untuk
memproduksi narkotika yang dipasarkan untuk umum, ataupun mendirikan usaha
yang banyak mengandung unsur kebhatilan.

Anda mungkin juga menyukai