Anda di halaman 1dari 5

BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kepala ruangan merupakan tenaga perawat yang diberi tugas memimpin satu ruang
rawat, dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan, yang berperan
sebagai first line manager di sebuah rumah sakit, yang diharapkan mampu melaksanakan
fungsi manajemen keperawatan (Sitorus, R & Panjaitan, 2011).
Peran dan fungsi kepala ruangan diruang rawat dalam fungsi manajemen keperawatan
antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan pengarahan,
pengawasan dan pengendalian mutu yang merupakan satu siklus yang saling berkaitan
satu sama lain (Marquis, B.L & Huston, 2012).
Kepala ruangan sebagai manajer operasional, yang memimpin secara langsung, dalam
mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan yang
bermutu, dan dituntut untuk menjadi motor penggerak, bagi sumber-sumber dan alat-alat
dalam suatu organisasi melalui pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan
menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (curtis, Elizabeth dan O’
Connell, 2011 ).
Kepala ruangan memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin
orang lain, dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman,
untuk kesembuhan pasien melalui pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan
standar asuhan keperawatan yang konsisten, kontiniyu dan bermutu (Nursalam, 2014).
Peran kepala ruang sebagai manajer lini pertama, menetapkan suatu tujuan ruang
rawat dengan memberdayakan staf perawat dibawah tanggung jawabnya (Sitorus,R &
Panjaitan 2011). Tanggung jawab kepala ruangan selaku bagian dari pengelola
keselamatan pasien dalam menjalankan tugasnya tidak lepas dari fungsi-fungsi
manajemen (Marquis, B.L & Huston 2012).
Kepala ruang sebagai pemimpin harus dapat memandu atau mempengaruhi perawat
pelaksana agar bekerja keras mencapai tujuan (Cherry & Jacob, 2014). Mengacu kepada
standar keselamatan pasien, maka kepala ruang harus mampu melakukan tindakan untuk
menjamin mutu keselamatan pasien dengan cara membuat perencanaan dalam
keselamatan pasien diantaranya dengan pelatihan dan pendidikan tentang keselamatan
pasien, melakukan pre dan post conference, memonitor dan melaporkan kondisi pasien
yang mengalami insiden keselamatan pasien kepada tim keselamatan pasien, melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan standar operasional prosedur, dan memonitor
penerapan sasaran keselamatan pasien di ruangannya (Humasfik, 2016).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis membuat perumusan masalah “
bagaimana peran kepala ruang secara keseluruhan di bidang keperawatan”.
C. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana peran kepala ruang secara kseluruhan

D. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa memngetahui peran kepala ruang secara keseluruhan

BAB II
Tinjauan Teori
A. Pengertian Kepala Ruang
Kepala ruangan merupakan tenaga perawat yang diberi tugas memimpin satu ruang
rawat, dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan, yang berperan
sebagai first line manager di sebuah rumah sakit, yang diharapkan mampu melaksanakan
fungsi manajemen keperawatan (Sitorus, R & Panjaitan, 2011).
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan
mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.

B. Tujuan Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
C. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya kepala ruangan bertanggung jawab kepada kepala
instalansi terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan keperawatan
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5. Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan
6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan keperawatan
7. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan siswa/mahasiswa institusi
pendidikan keperawatan

D. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang perawatan
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Ruangan
5. Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala Rumah Sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan

E. Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang di perlukan sesuai
kebutuhan.
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan di
selenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat
b. Menyusun dan mengatur daptar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga baru atau tenaga lain yang
bekerja di ruangan rawat
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standart
e. Mengkoordinir seluruh kegiatan yang ada dengan cara berkerja sama dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
g. Meningkatkan penetahuan dan keterampilan di bidang perawatan antara lain
melalui pertemuan ilmiah
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal
i. Menyusun permintaan rutin : kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang di
perlukan di ruang rawat
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai
k. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inpentarisasi peralatan
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertip ruangan, fasilitas yang ada
dan cara penggunaannya serta kegiatan sehari-hari di ruangan
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling ( visite dokter ) Untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampaikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatanya di ruangan perawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada semua pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang
di hadapinya.
p. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan belangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau kelurga dalam batas
kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan asuhan keperawatan dan
kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar untuk tindakan perawatan
selanjutnya.
t. Mengandalkan kerjasama yang baik dengan kepala ruangan yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit dirumah sakit.
u. Menciptakan dan memelihara suasana yang baik antara petugas, pasien dan
keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang sesuai
dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan
keperawatan, serta kegiatan lain diruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi:
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan.
b. Melaksankan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dibidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta kegiatan lain diruang rawat.

Daftar Pustaka
1. Sitorus, R & Panjaitan, 2011
2. Marquis, B.L & Huston, 2012).
3. Curtis, Elizabeth & O’Connell, 2011).
4. Nursalam, 2014
5. Cherry & Jacob, 2014
6. Humasfik, 2016

Anda mungkin juga menyukai