Puisi Chairil Anwar ‘Kepada Kawan’ KEPADA PEMINTA-MINTA
KEPADA KAWAN Karya Chairi Anwar
Sebelum ajal mendekat dan menghianat Baik, baik aku akan menghadap Dia Mencengkam dari belakang ketika kita tidak Menyerahkan diri dan segala dosa melihat Tapi jangan tentang lagi aku Selama masih menggelombang dalam dada Nanti darahku jadi beku. darah serta rasa Belum bertugas kecewa dan gentar belum Jangan lagi kau bercerita ada Sudah tercacar semua di muka Tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam Nanah meleleh dari luka Layar merah berkibar hilang dalam kelam Sambil berjalan kau usap juga. Kawan, mari kita putuskan kini di sini Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri Bersuara tiap kau melangkah sendiri Mengeerang tiap kau memandang Jadi Menetes dari suasana kau datang Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan Sembarang kau merebah. Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau Mengganggu dalam mimpiku merayu Menghempas aku di bumi keras Pilih kuda yang paling liar, pacu laju Di bibirku terasa pedas Jangan tembatkan pada siang dan malam Mengaum di telingaku. Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat Baik, baik aku akan menghadap Dia Hilang sonder pusaka, sonder kerabat Menyerahkan diri dari segala dosa Tidak minta ampun atas segala dosa Tapi jangan tentang lagi aku Tidak memberi pamit siapa saja Nanti darahku jadi beku. Jadi Mari kita putuskan sekali lagi Ajal yang menarik kita, kan merasa angkasa sepi Sekali lagi kawan, sebaris lagi Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu..!! Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang