Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATEMATIKA TEKNIK

MATRIKS
Senin, 30 September 2019

Dosen Pengampu
Nuzulul Alifin Nur

Disusun Oleh :
1 Erlita Kusumasari (19510334004)
2 Yuli Adiningsih (19510334019)
3 Ganang Abi Hamzah (19510334015)
4 Ahmad Fajar P (19510334013)
5 Adlan Hayn Abdalla (19510334038)
6 Bima Ilham Ardiansyah (19510334037)

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL& PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 4
B. TUJUAN ..................................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
ISI............................................................................................................................................................ 5
A. PENGERTIAN ........................................................................................................................... 5
D. JENIS – JENIS MATRIKS ......................................................................................................... 7
E. KESAMAAN DUA MATRIKS ................................................................................................. 8
F. OPERASI PADA MATRIKS ..................................................................................................... 9
G. PERKALIAN MATRIKS ........................................................................................................... 9
H. SIFAT PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN MATRIKS ..................................................... 10
BAB III ................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linier yang menjadi
pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam bidang matematika maupun ilmu terapannya. Aplikasi tersebut banyak
dimanfaatkan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari, misalnya pada aplikasi perbankan yang senantiasa
berhubungan dengan angka-angka, dalam dunia olahraga seperti penentuan klasemen
suatu pertandingan, dalam bidang ekonomi biasa digunakan untuk menganalisa input
dan output seluruh sektor ekonomi. (Supranto, 1987).

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu matriks
2. Untuk mengetahui materi tentang matriks dan cara penghitungannya
BAB II

ISI
A. PENGERTIAN
Matriks adalah sebuah susunan bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
berbentuk persegi panjang. Baris pada sebuah matriks adalah susunan bilangan-
bilangan yang mendatar dalam matriks. Sedangkan Kolom pada sebuah matriks
adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam matriks.

Susunan bilangan dalam matriks ini diletakkan didalam kurung biasa “( )” atau
kurung siku “[ ]”.

Dalam penamaan suatu matriks biasanya dinyatakan dengan huruf kapital,


misalnya matriks A, B, C, D, ..., dan seterusnya.

Dalam matriks dikenal dengan istilah ordo. Ordo matriks adalah bilangan yang
menunjukkan banyaknya baris (m) dan banyaknya kolom (n) pada matriks. contoh :
Suatu matrik A dengan m baris dan n kolom ditulis

Misalnya diberikan sebuah matriks A sebagai berikut


Matriks A diatas terdiri dari 4 baris dan 3 kolom, sehingga disebut matriks berordo
4x3 dan dapat ditulis 𝐴4×+3

B. TRANSPOSE MATRIKS

Transpose matriks A adalah matriks baru yang diperoleh dengan mengubah


baris menjadi kolom matriks mula – mula, atau sebaliknya.

Transpose matriks A dinotasikan AT atau At

C. INVERS MATRIKS
Suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya jika matriks tersebut adalah matriks
persegi (matriks yang berukuran n x n) dan matriks tersebut non-singular
(determinan 0). Tidak semua matriks memiliki invers. Invers matriks dapat
didefinisikan sebagai berikut.
Definisi :
Jika A adalah suatu matriks kuadrat, dan jika kita dapat mencari matriks B
sehingga AB = BA = I, maka A dikatakan dapat dibalik (invertible) dan B dinamakan
invers dari A
Contoh-Contoh Invers Matriks
Contoh 1 :
Hitung invers matriks A2×2 berikut A = .
Penyelesaian :
Jika kita punya matriks 2×2, misal A = , maka invers matriks dapat dihitung
menggunakan rumus
A-1= B
Cek, apakah AB = BA = I
AB = = = I
BA = = = I
Karena AB = BA = I, maka berdasarkan Definisi, B adalah invers dari matriks A.
Bagaimana cara menghitung invers jika matriksnya memiliki ordo lebih dari
2? Misal matriks 3×3, 4×4, dan seterusnya. Pada matriks yang berordo lebih dari dua
ini kita akan memanfatkan Eliminasi Gauss Jordan.
Contoh 2 :
Carilah invers matriks 3×3 yaitu A =
Penyelesaian :
Susun matriks sedemikian sehingga seperti dibawah ini.
Matriks disebelah kiri adalah matriks A dan sebelah kanan adalah matriks
identitas. Kemudian lakukan Operasi Baris Elementer sedemikan sehingga matriks
sebelah kiri menjadi matriks identitas dan matriks identitas (pada sebelah kanan) yang
akan menjadi invers matriks tersebut.
1. Baris kedua : B2 + (-2B1) [artinya baris kedua dijumlahkan dengan -2 kali baris
pertama]baris ketiga : B3 + (-B1) [artinya baris kedua dijumlahkan dengan -1 kali
baris pertama]
2. Baris ketiga : B3 + 2B2 [artinya baris ketiga dijumlahkan dengan 2 kali baris
kedua]
3. Baris ketiga : B3 x (-1) [artinya baris ketiga dikali dengan -1]
4. Baris kedua : B2 + 3B3 [artinya baris kedua dijumlahkan dengan 3 kali baris
ketiga]baris pertama : B1 + (-3B3) [artinya baris pertama dijumlahkan dengan -3
kali baris ketiga]
5. Baris pertama : B1 + (-2B2) [artinya baris pertama dijumlahkan dengan -2 kali
baris kedua]
Karena matriks kiri sudah terbentuk menjadi matriks identitas, maka invers dari
matriks A adalah A-1 =

D. JENIS – JENIS MATRIKS


Matriks memilik banyak jenis yang dapat dibedakan dengan ordo dan elemen-
elemennya. Jenis matriks adalah sebagai berikut:
1. Matriks baris
Matriks yang terdiri dari satu baris.
Contoh : 𝐵 = [1 −2 3 4]
2. Matriks kolom.
Matriks yang terdiri dari satu kolom.
−1
Contoh : 𝐶 = [ 3 ]
2
3. Matriks persegi.
Matriks yang banyak baris sama dengan banyak kolom.
2 −1 3
Contoh : 𝐷 = [−1 1 −2]
3 2 1
4. Matriks Nol
Matriks yang semua elemennya nol
0 0 0 0
Contoh : 𝐸 = [0 0 0 0 ]
0 0 0 0
5. Matriks Identitas
Matriks yng elemen diagonal utmanya sama dengan 1, sedangkan elemen –
elemen lainnya sama dengan 0.
1 0 0
Contoh : 𝐼 = [0 1 0]
0 0 1
6. Matriks Skalar
Matriks yang elemen diagonal utamanya sama, sedangkan elemen di luar elemen
diagonalnya bernilai nol.
4 0 0
Contoh : 𝐹 = [ 0 4 0 ]
0 0 4
7. Matriks Diagonal
Matriks persegi memiliki elemen luar diagonal utama yang bernilai nol.
1 0 0
Contoh : 𝐻 = [0 2 0]
0 0 3
8. Matriks Segitiga Atas
Matriks persegi yang elemen diagonal bawah bernilai nol.
1 3 2
Contoh :𝐺 = [0 6 3 ]
0 0 4
9. Matriks segitiga bawah.
Matriks persegi yang elemen diagonal atas bernilai nol.
1 0 0
Contoh : 𝐽 = [ 2 6 0 ]
−7 8 4
10. Transpos matriks A atau (A t).
Matriks yang disusun dengan cara menuliskan baris ke-i matriks A menjadi kolom
ke-i dan sebaliknya, menuliskan kolom ke-j matriks A menjadi baris ke-j
2 −1 −3 −3
Misalnya, jika matriks A: 𝐸 = [−1 1 2 2 ]
3 2 1 3
2 −1 3
−1 1 2
Maka matriks transpos dari A adalah : 𝐸 𝑡 = [−3 2 1 ]
−3 2 3
E. KESAMAAN DUA MATRIKS
Matriks A dan B dapat dikatakan sama (ditulis A=B), apabila keduanya berukuran
sama dan semua unsur letaknya sama.
Jika : 𝐴 = [𝑎𝑖𝑗 ]𝑚×𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = [𝑏𝑖𝑗 ]𝑚×𝑛 ⇒ 𝐴 = 𝐵
untuk i adalah = 1, 2, 3, ..., m dan j = 1, 2, 3, ..., n.
Berbagai sifat yang berkaitan dengan kesamaan dua matrik dan tranposnya
(𝑨𝒕 )𝒕 = 𝑨
adalah sebagai berikut
𝑨 = 𝑩 ⟺ 𝑨𝒕 = 𝑩𝒕
𝑨 = 𝑩𝒕 ⟺ 𝑨𝒕 = 𝑩

Contoh :
𝑥+𝑦 𝑦
Jika matriks 𝐴 = [ 𝑥 𝑥 − 𝑦]

memenuhi persamaan A = B, maka tentukan x dan y

jawab : dari A = B diperoleh

𝑥+𝑦 𝑦 1
[ 𝑥 1 − 𝑥]
𝑥 − 𝑦] = [ 2
−2𝑥 3
Yang menghasilkan persamaan linier dua peubah

𝑥 + 𝑦 = 1 … … … … … (1)
𝑥 − 𝑦 = 3 … … … … … (2)
1
𝑦 = − 𝑥 … … … … … (3)
2
{ 𝑥 = −2𝑦 … … … … … (4)
berdasarkan persamaan 1 dan 2 diperoleh x = 2 dan y = -1

serta nilai x = 2 dan y = -1 juga memenuhi persamaan (3) dan (4)

F. OPERASI PADA MATRIKS


Jika matriks A dan B berukuran sama, maka
1. Penjumlahan
Jumlah matriks A dan B ditulis A + B adalah suatu matriks yang diperoleh
dari menjumah setiap unsur seetak dari A dan B
2. Perkalian dengan scalar
Hasil dari perkalian matriks A dengan skalar k, ditulis kA adalah suatu matriks
yang diperoleh dari perkalian konstanta k dengan setia unsur dari A
3. Pengurangan
Selisih antara matriks A dan B ditulis A - B adalah suatu matriks yang
diperoleh dari pengurang setiap unsur seletak dari A dan B.
Contoh :
1 2 −1
Jika 𝐴 = [ ]
2 −1 3

−1 1 2
𝐵=[ ]
2 1 −1
maka
(a). A + B
(b). 2A - 3B
(c). 2At + Bt
Jawab :
1 2 −1 −1 1 2 0 3 1
(a) 𝐴 + 𝐵 = [ ]+ [ ]=[ ]
2 −1 3 2 1 −1 4 0 2
1 2 −1 −1 1 2 2 4 −2
(b) 2𝐴 − 3𝐵 = 2 [ ]−3 [ ]=[ ]−
2 −1 3 2 1 −1 4 −2 6
−3 3 6 5 1 −8
[ ]=[ ]
6 3 −3 −2 −5 9
1 2 −1 2 2 4 −1 2
𝑡 𝑡
(c) 2𝐴 + 𝐵 = [ 2 −1] + [ 1 1 ] = [ 4 −2] + [ 1 1 ]=
−1 3 2 −1 −2 6 2 −1
1 6
[5 −1]
0 5

G. PERKALIAN MATRIKS
Hasil perkalian dari matriks baris ukuran 1xn dan matriks berukuran nx1 adalah
matriks ukuran 1x1 yang ditentukan oleh :
Catatan :

 Jika matriks A berukuran m x p dan matriks B berukuran p x n, maka hasil kali


matriks A dan B yang dinyatakan dengan AB adalah suatu matriks C yang
berukuran mxn dimana cij adalah perkalian baris ke-i matriks A dengan kolom
ke-j matriks B
 Perkalian matriks AB hanya didefinisikan untuk kasus banyaknya kolom matris A
sama dengan banyaknya baris matriks B, diluar ketentuan ini, AB tidak
didefinisikan

contoh :

Pembahasan :
Matriks A2x2 dikali matriks B2x3 akan menghasilkan matriks C2x3

Tulislah sistem persamaan linier berikut sebagai perkalian matriks

H. SIFAT PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN MATRIKS


Jika sebuah matriks A, B, C, matriks nol dan matriks satuan I maka untuk
penjumlahan dan perkaliannya berlaku sifat berikut :
1. Sifat komutatif terhadap penjumahan adalah : A + B = B + A
2. Sifat assosiatif terhadap penjumlahan adalah : (A + B) + C = A + ( B + C)
3. Sifat matriks nol adalah : A + 0 = A
4. Sifat lawan matriks adalah : A + (-A) = 0
5. Sifat asoasiatif terhadap perkalian adalah : (AB) C = A (BC)
6. Sifat distributif kiri adalah : A(B + C) = AB + AC
7. Sifat distributif kanan adalah : (A+B) C = AC + BC
8. Sifat perkalian dengan konstanta adalah : k(AB) = (kA)B = A (kB) , dimana k
konstanta real
9. Sifat perkalian dengan matriks satuan adalah : AI = IA = A
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada dasarnya dalam
kehidupan sehari- hari sering berhadpan dengan persoalan yang apabila kita telusuri
ternyata merupakan masalah matematika. Dengan kata lain kita selalu bersentuhan
dengan persoalan- persoalan yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari
ataupun tidak. Agar mudah dipahami maka persoalan tersebut di ubah ke dalam
bahasa atau persamaan matematika supaya persoalan lebih mudah diselesaikan. Tetai
terkadag suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variable, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel
– variabel nya
Adapun matriks sendiri merupakan susuna elemen- elemen yang berbentuk
persegi panjang yang di atur dalam baris dan kolom serta di batasi serta dibatasi
sebuah tanda kurung
B. SARAN
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi ini
terutama pengaplikasiannya di kehidupan sehari- hari. Jika ada kesalahan dalam
penulisan penulis mengharapkan kritikan atau saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://andi-lestianto.blogspot.com/2017/08/pengertian-dan-contoh-matriks-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai