MATRIKS
Senin, 30 September 2019
Dosen Pengampu
Nuzulul Alifin Nur
Disusun Oleh :
1 Erlita Kusumasari (19510334004)
2 Yuli Adiningsih (19510334019)
3 Ganang Abi Hamzah (19510334015)
4 Ahmad Fajar P (19510334013)
5 Adlan Hayn Abdalla (19510334038)
6 Bima Ilham Ardiansyah (19510334037)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linier yang menjadi
pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam bidang matematika maupun ilmu terapannya. Aplikasi tersebut banyak
dimanfaatkan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari, misalnya pada aplikasi perbankan yang senantiasa
berhubungan dengan angka-angka, dalam dunia olahraga seperti penentuan klasemen
suatu pertandingan, dalam bidang ekonomi biasa digunakan untuk menganalisa input
dan output seluruh sektor ekonomi. (Supranto, 1987).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu matriks
2. Untuk mengetahui materi tentang matriks dan cara penghitungannya
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Matriks adalah sebuah susunan bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
berbentuk persegi panjang. Baris pada sebuah matriks adalah susunan bilangan-
bilangan yang mendatar dalam matriks. Sedangkan Kolom pada sebuah matriks
adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam matriks.
Susunan bilangan dalam matriks ini diletakkan didalam kurung biasa “( )” atau
kurung siku “[ ]”.
Dalam matriks dikenal dengan istilah ordo. Ordo matriks adalah bilangan yang
menunjukkan banyaknya baris (m) dan banyaknya kolom (n) pada matriks. contoh :
Suatu matrik A dengan m baris dan n kolom ditulis
B. TRANSPOSE MATRIKS
C. INVERS MATRIKS
Suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya jika matriks tersebut adalah matriks
persegi (matriks yang berukuran n x n) dan matriks tersebut non-singular
(determinan 0). Tidak semua matriks memiliki invers. Invers matriks dapat
didefinisikan sebagai berikut.
Definisi :
Jika A adalah suatu matriks kuadrat, dan jika kita dapat mencari matriks B
sehingga AB = BA = I, maka A dikatakan dapat dibalik (invertible) dan B dinamakan
invers dari A
Contoh-Contoh Invers Matriks
Contoh 1 :
Hitung invers matriks A2×2 berikut A = .
Penyelesaian :
Jika kita punya matriks 2×2, misal A = , maka invers matriks dapat dihitung
menggunakan rumus
A-1= B
Cek, apakah AB = BA = I
AB = = = I
BA = = = I
Karena AB = BA = I, maka berdasarkan Definisi, B adalah invers dari matriks A.
Bagaimana cara menghitung invers jika matriksnya memiliki ordo lebih dari
2? Misal matriks 3×3, 4×4, dan seterusnya. Pada matriks yang berordo lebih dari dua
ini kita akan memanfatkan Eliminasi Gauss Jordan.
Contoh 2 :
Carilah invers matriks 3×3 yaitu A =
Penyelesaian :
Susun matriks sedemikian sehingga seperti dibawah ini.
Matriks disebelah kiri adalah matriks A dan sebelah kanan adalah matriks
identitas. Kemudian lakukan Operasi Baris Elementer sedemikan sehingga matriks
sebelah kiri menjadi matriks identitas dan matriks identitas (pada sebelah kanan) yang
akan menjadi invers matriks tersebut.
1. Baris kedua : B2 + (-2B1) [artinya baris kedua dijumlahkan dengan -2 kali baris
pertama]baris ketiga : B3 + (-B1) [artinya baris kedua dijumlahkan dengan -1 kali
baris pertama]
2. Baris ketiga : B3 + 2B2 [artinya baris ketiga dijumlahkan dengan 2 kali baris
kedua]
3. Baris ketiga : B3 x (-1) [artinya baris ketiga dikali dengan -1]
4. Baris kedua : B2 + 3B3 [artinya baris kedua dijumlahkan dengan 3 kali baris
ketiga]baris pertama : B1 + (-3B3) [artinya baris pertama dijumlahkan dengan -3
kali baris ketiga]
5. Baris pertama : B1 + (-2B2) [artinya baris pertama dijumlahkan dengan -2 kali
baris kedua]
Karena matriks kiri sudah terbentuk menjadi matriks identitas, maka invers dari
matriks A adalah A-1 =
Contoh :
𝑥+𝑦 𝑦
Jika matriks 𝐴 = [ 𝑥 𝑥 − 𝑦]
𝑥+𝑦 𝑦 1
[ 𝑥 1 − 𝑥]
𝑥 − 𝑦] = [ 2
−2𝑥 3
Yang menghasilkan persamaan linier dua peubah
𝑥 + 𝑦 = 1 … … … … … (1)
𝑥 − 𝑦 = 3 … … … … … (2)
1
𝑦 = − 𝑥 … … … … … (3)
2
{ 𝑥 = −2𝑦 … … … … … (4)
berdasarkan persamaan 1 dan 2 diperoleh x = 2 dan y = -1
−1 1 2
𝐵=[ ]
2 1 −1
maka
(a). A + B
(b). 2A - 3B
(c). 2At + Bt
Jawab :
1 2 −1 −1 1 2 0 3 1
(a) 𝐴 + 𝐵 = [ ]+ [ ]=[ ]
2 −1 3 2 1 −1 4 0 2
1 2 −1 −1 1 2 2 4 −2
(b) 2𝐴 − 3𝐵 = 2 [ ]−3 [ ]=[ ]−
2 −1 3 2 1 −1 4 −2 6
−3 3 6 5 1 −8
[ ]=[ ]
6 3 −3 −2 −5 9
1 2 −1 2 2 4 −1 2
𝑡 𝑡
(c) 2𝐴 + 𝐵 = [ 2 −1] + [ 1 1 ] = [ 4 −2] + [ 1 1 ]=
−1 3 2 −1 −2 6 2 −1
1 6
[5 −1]
0 5
G. PERKALIAN MATRIKS
Hasil perkalian dari matriks baris ukuran 1xn dan matriks berukuran nx1 adalah
matriks ukuran 1x1 yang ditentukan oleh :
Catatan :
contoh :
Pembahasan :
Matriks A2x2 dikali matriks B2x3 akan menghasilkan matriks C2x3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada dasarnya dalam
kehidupan sehari- hari sering berhadpan dengan persoalan yang apabila kita telusuri
ternyata merupakan masalah matematika. Dengan kata lain kita selalu bersentuhan
dengan persoalan- persoalan yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari
ataupun tidak. Agar mudah dipahami maka persoalan tersebut di ubah ke dalam
bahasa atau persamaan matematika supaya persoalan lebih mudah diselesaikan. Tetai
terkadag suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variable, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel
– variabel nya
Adapun matriks sendiri merupakan susuna elemen- elemen yang berbentuk
persegi panjang yang di atur dalam baris dan kolom serta di batasi serta dibatasi
sebuah tanda kurung
B. SARAN
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi ini
terutama pengaplikasiannya di kehidupan sehari- hari. Jika ada kesalahan dalam
penulisan penulis mengharapkan kritikan atau saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://andi-lestianto.blogspot.com/2017/08/pengertian-dan-contoh-matriks-jenis.html