Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN SOSIALISASI KtP/A PADA MOTIVATOR

DENGAN PENCATATAN KASUS KtP/A


DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL
TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
Nunung Ismiyatun
1610104204

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
HUBUNGAN SOSIALISASI KtP/A PADA MOTIVATOR
DENGAN PELAPORAN KASUS KtP/A
DI PUSKESMAS KASIHAN I
TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat


Mencapai Gelar Sarjana SainsTerapan
Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV
Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas „Aisyiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :
Nunung Ismiyatun
1610104204

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN SOSIALISASI KtP/A PADA MOTIVATOR DENGAN


PELAPORN KASUS KtP/A DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL
TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
Nunung Ismiyatun
1610104204

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Dipublikasikan


Program Studi Bidan Pendidik Diploma IV
Fakultas Ilmu Kesehatan
Di Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta

Oleh:

Pembimbing : Enny Fitriahadi, S.ST., M.Kes.


Tanggal :
Tanda tangan :
HUBUNGAN SOSIALISASI KtP/A PADA MOTIVATOR DENGAN
PELAPORAN KASUS KtP/A DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL
TAHUN 2017
Nunung Ismiyatun, Enny Fitriahadi
Email : nunung.ismiyatun@gmail.com

Latar Belakang : Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat
pesat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Kasus kekerasan yang terjadi tidak hanya di
wilayah domestik tapi juga meluas hingga ranah publik. Metode : Penelitian analitik
korelasional dengan pendekatan waktu Cross Sectional (Juni 2017). Teknik sampel dalam
penelitian ini total sampling, sebanyak 100 motivator, menggunakan data sekunder. Analisis
data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil : Dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh
hasil P Value= 0,000 (P Value < 0,05) dan nilai keeratan (Phi) = 0,527. Kesimpulan : Ada
hubungan antara sosialisasi KtP/A pada motivator dengan pelaporan kasus KtP/A di
Puskesmas Kasihan I Bantul dengan keeratan hubungan yang cukup.

Background : The number of case of violence on women and children has increased
rapidly in the last ten years. Cases of violence on women and children. Method : This
research uses analytic corelation design with cross sectional time approach. The sample in
this research is taken with total sampling technique (Juni 2016), were 100 motivators. This
study, using secondary data. Data analysis used Chi Square. Result : With significance level
0,05 obtained result of P Value equal to 0,000 (P Value <0.05) and value of closeness (Phi)
equal to 0,527. Conclusion : Therefore it can be concluded there is a relationship between
the Socialization of Violence on Women and Children (KtP/A) with Case Reporting of
Violence In Puskesmas Kasihan I of 2017with the enough relationship.

PENDAHULUAN terhadap kekerasan terhadap anak


Kasus-kasus kekerasan terhadap mencatat peningkatan yang signifikan dari
perempuan dan anak yang teridentifikasi di tahun ketahun. Tercatat terjadi 2.178
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kasus kekerasan terhadap anak ditahun
kesehatan rujukan termasuk kepolisian 2011, 3.512 kasus di tahun 2012, 4.311
merupakan fenomena gunung es, karena kasus pada tahun 2013 dan tercatat 5.066
belum menggambarkan jumlah seluruh kasus di tahun 2014.(Kemenkes RI-Dirjen
kasus yang ada di masyarakat. .(Kemenkes BKM, 2014).
RI-Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Berbagai studi ilmiah telah
2010). membuktikan bahwa melalui beberapa
Berdasarkan jumlah kasus yang langkah strategis kejadian kekerasan dalam
didapat dari 232 mitra Komnas Perempuan rumah tangga dapat dicegah. Berbagai
di 34 propinsi, tercatat 321.752 kasus peraturan dan kebijakan juga telah
kekerasan terhadap perempuan yang ditetapkan terkait penghapusan Kekerasan
dilaporkan dan ditangani selama tahun terhadap Perempuan dan Anak baik di
2015. Jumlah ini meningkat dibandingkan dunia maupun di Indonesia. (SPM, 2010).
tahun sebelumnya 293.220 kasus di tahun Pedoman Pengendalian Tindak
2014, 279.688 kasus di tahun 2013, Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
216.156 kasus di tahun 2012 dan di tahun sesuai dengan amanat Undang Undang
2011 tercatat 119.107 kasus. Hasil Kesehatan Nomor 23 Tahun 2004, dalam
pemantauan Komisi Perlindungan Anak manajemen pelayanan kesehatan meliputi
Indonesia (KPAI) dari tahun 2011 upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif, dengan penekanan ke arah METODE PENELITIAN
kegiatan promotif dan preventif. Desain yang digunakan dalam
(Kemenkes RI-Dirjen Pemberantasn penelitian ini merupakan penelitian
Penyakit, 2012). analitik korelasional. Pengambilan datanya
Pentingnya sosialisasi Kekerasan menggunakan pendekatan Cross Sectional.
terhadap Perempuan dan Anak(KtP/A) Populasi dalam penelitian ini adalah
pada motivator sebagai salah satu upaya seluruh motivator di wilayah Puskesmas
promotif dan preventif terjadinya kasus Kasihan I Bantul. Populasi pada penelitian
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ini berjumlah 100 motivator. Sampel
(KtP/A). Bentuk sosialisasi yang sudah dalam penelitian ini diambil dengan total
diberikan kepada motivator berupa sampling yaitu sebanyak 100 motivator.
pelatihan pengisian format, sehingga Dalam penelitian ini, menentukan
motivator sudah paham tentang pengisian populasi dan sampel pada motivator yang
format laporan tersebut. Bentuk sosialisasi sudah dan tidak mendapatkan sosialisasi.
lain adalah berupa upaya promotif yaitu Metode pengambilan data dengan
pemberian penyuluhan kepada para menggunakan data sekunder dari format
motivator sehingga mampu menjaring pelaporan kasus Kekerasan terhadap
kejadian kekerasan terhadap Perempuan Perempuan dan Anak (KtP/A). Analisa
dan Anak (KtP/A). yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
Selama ini laporan tentang kasus dengan membuat tabel silang
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (contingency) antara variabel bebas
(KtP/A) sudah rutin dilakukan oleh dengan variabel terikat yaitu untuk
motivator, namun seringkali diisi nihil mengetahui ada tidaknya hubungan,
oleh motivator, sementara angka kejadian menggunakan uji statistik Chi square.
kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtP/A) di Puskemas Kasihan I HASIL ANALISIS
cukup banyak sehingga tidak sesuai antara 1. Analisis Univariat
data kunjungan di Puskesmas dengan data
laporan oleh motivator. Dari studi a. Pelaksanaan Sosialisasi KtP/A
pendahuluan yang sudah dilakukan pada pada Motivator
10 motivator, 7 diantaranya menyatakan
mengisi nihil pada format yang diberikan Tabel. 4.1 Distribusi frekuensi
dengan alasan takut bila terbawa-bawa Pelaksanaan Sosialisasi Kekerasan pada
dalam kasus yang dilaporkan meskipun Perempuan dan Anak (KtP/A) di Wilayah
sudah paham dengan format yang Puskesmas Kasihan I pada bulan Juni 2017
diberikan. Hal ini yang mendorong penulis
untuk Hal ini mendorong penulis untuk No Jenis Persallinan Frekuensi %
melakukan penelitian yang berjudul
“Hubungan Sosialisasi Kekeerasan 1 Tidak Dilakukan 30 30%
terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A)
dengan Pelaporan Kasus KtP/A di 2 Dilakukan 70 70%
Puskesmas Kasihan I tahun 2017”. Tujuan
dari penelitian ini adalah diketahuinya Total 100 100%
hubungan Sosialisasi Kekeerasan terhadap
Perempuan dan Anak (KtP/A) dengan Berdasarkan tabel 4.1 Motivator
Pelaporan Kasus KtP/A di Puskesmas pada penelitian ini paling banyak adalah
Kasihan tahun 2017. pada kategori sudah dilakukan
sosialisasi yaitu sebanyak 70 orang
atau 70,0% dan yang tidak dilakukan
sosialisasi sebanyak 30 atau 30,0%.
persalinan SC.
b. Karakteristik Jenis Persalinan
Berikutnya Berdasarkan Tabel 4.6 diatas
didapatkan hasil bahwa responden
Tabel. 4.2 Distribusi frekuensi yang melahirkan dengan cara
Pelaporan Kasus Kekerasan pada pervaginam pada persalinan
Perempuan dan Anak (KtP/A) di Wilayah berikutnya sebanyak 133 responden
Puskesmas Kasihan I pada bulan Juni atau 68,2 %, sedangkan responden
2017 yang melahirkan dengan cara SC
pada persalinan berikutnya sebanyak
No Jenis 62 responden atau 31,8 %.
Persallinan Frekuensi %
1 Tidak 24 24,0%
mengirimkan
laporan
2 Laporan tapi 26 26,0%
nihil
3 Laporan
lengkap 50 50,00%
Total 100 100%

2. Analisis Bivariat
Tabel. 4.3 Hubungan Sosialisasi Kekerasan pada Perempuan dan Anak
(KtP/A) pada Motivator dengan Pelaporan Kasus Kekerasan pada
Perempuan dan Anak (KtP/A) di Wilayah Puskesmas Kasihan I pada
bulan Juni 2017

Pelaporan
Lapor P-
Sosialisasi Tidak Lapor Lapor Nihil Total CC
Lengkap Value
F % F % F %
Tidak 19 63,3 4 13,3 7 23,3 30 0,000 0,527
Ya 5 7,1 22 31,4 43 61,4 70

Dari tabel 4.3 didapatkan kasus Kekerasan terhadap


hasil bahwa dari 30 motivator perempuan dan Anak (KtP/A) yang
yang tidak diberikan sosialisasi ada di wilayahnya.
yang tidak memberi laporan
sebanyak 19 (63,3%), melaporkan
tetapi nihil sebanyak 4(13,3%) dan PEMBAHASAN
memberikan laporan lengkap 1. Sosialisasi Kekerasan pada
sebanyak 7(23,3%). Sebanyak Perempuan dan Anak (KtP/A) pada
19(63,3%) motivator yng tidka Motivator di Wilayah Puskesmas
mendapat sosialisasi tidak Kasihan I
melaporkan karena alasan Sosialisasi menurut kamus
ketidaktahuan untuk melaporkan Besar bahasa Indonesia adalah 1) proses
belajar seorang anggota masyarakat Kesehatan Kabupaten Bantul bagian
untuk mengenal dan menghayati Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
kebudayaan masyarakat dalam
lingkungannya dan 2) upaya 3. Hubungan Hubungan antara
memasyarakatkan sesuatu sehingga Sosialisasi Kekerasan pada
menjadi dikenal, dipahami, dihayati Perempuan dan Anak (KtP/A) pada
oleh masyarakat; pemasyarakatan. Motivator dengan Pelaporan Kasus
Bentuk sosialisasi yang Kekerasan pada Perempuan dan
diberikan kepada motivator berupa Anak (KtP/A) di Wilayah Puskesmas
pelatihan pengisian format. Motivator Kasihan I Bantul
sudah paham tentang pengisian format Jumlah kasus sebelum dan
laporan tersebut. Harapan dengan sesudah dilakukan sosialisasi juga
diberikan sosialisasi tersebut, motivator mengalami peningkatan berarti.
mampu menjaring kejadian kekerasan Sebelum dilakukan sosialisasi jumlah
terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) kasus Kekerasan terhadap Ibu dan Anak
dan melaporkannya. Hal ini dilakukan (KtP/A) yang dilaporkan oleh motivator
dalam rangka pengendalian kasus tidak ada, tetapi setelah dilakukan
kekerasan terhadap perempuan dan sosialisasi jumlah kasus Kekerasan
anak melalui upaya promotif dan terhadap Ibu dan Anak (KtP/A) yang
preventif dilaporkan oleh motivator melalui
Hasil penelitian ini sejalan format yang sudah dibagikan sebanyak
dengan penelitian Siti (2011) tentang 46 kasus.
Paket Sosialisasi Wawasan Gender dan Pelaporan kasus Kekerasan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 terhadap Perempuaan dan Anak
tentang Penghapusan Kekerasan dalam (KtP/A) dipengaruhi oleh beberapa
Rumah Tangga dalam jurnal sejarah faktor yaitu kurangnya ketrampilan
dan kebudayaan dimana hasil penelitian teknis dan sumber daya manusia dari
menunjukkan bahwa paket sosialisasi motivator, streotipe budaya dan sikap
terbukti dapat memenuhi kebutuhan, social yang negatif, kendala
efektif, efisien dan menarik masyarakat konstitusional dan keengaanan dari
sasaran korban untu melapor.
Kurangnya ketrampilan dan
2. Pelaporan Kasus Kekerasan pada SDM dari motivator seringkali menjadi
Perempuan dan Anak (KtP/A) di alasan karena tidak siap dalam
Wilayah Puskesmas Kasihan I melayani, khawatir melukai perasan
Sistem pencatatan dan pelaporan korban, menganggap hal itu adalah
merupakan bagian penting dalam upaya masalah pribadi dan merasa tidak
penanganan dan penanggulangan memiliki waktu dan keahlian dalam
KtP/A, oleh karena melalui pencatatan menolong dan melaporkan korban
dan pelaporan yang baik akan diperoleh kekerasan terhadap perempuan dan
data dasar untuk menilai keberhasilan anak (KtP/A).
intervensi program, menentukan Streoretipe budaya dan sikap
kebijakan dan pengembangan program sosial yang negatif dari masyarakat itu
selanjutnya. Pelaporan mengikuti sendiri yang memiliki anggapan bahwa
format/formulir pelaporan yang telah kelompok tertentu pantas untuk
ditentukan. Kasus KtP/A yang telah dikerasi. Seringkali pula kekerasan
ditemukan oleh motivator kemudian dianggap biasa pada kalangan miskin,
dilaporkan ke puskesmas, dan etnik dan agama tertentu. Kadang
selanjutnya dilaporkan ke Dinas pemberi pelayanan juga mengalami
kekerasan domestik sehingga menjadi
hambatan dalam menolong dan DAFTAR PUSTAKA
melaporkan kasus korban kekerasan 1. Kemenkes RI, 2012. Pedoman
terhadap perempuan dan anak (KtP/A) Pengendalian Kekerasan Dalam Rumah
Kurangnya penghargaan dalam tangga (KDRT). Jakarta : Dirjen
penanganan korban korban kekerasan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
terhadap perempuan dan anak (KtP/A) Lingkungan
bila dibanding pelayanan yang lain, 2. Kemenkes RI, 2014, Pedoman
ketakutan terlibat sanksi dalam proses Pengembangan Puskesmas Mampu
pengadilan, kurangnya dukungan tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap
isntitusi dalam penanganan, Perempuan dan Anak, Jakarta : Dirjen
keterbatasan rujukan dan kurangnya Bina Kesehatan Masyarakat
koordinasi lintas sektor juga menjadi 3. Kemenkes RI, 2010, Pedoman
salah satu factor yang mempengaruhi Pengembangan Puskesmas Mampu
pelaporan. tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap
Keengganan korban Perempuan dan Anak, Jakarta : Dirjen
mengemukakan kekerasan yang Bina Kesehatan Masyarakat
dialaminya karena malu, 4. Republik Indonesia. 2010. Peraturan
ketergantungan ekonomi, takut juga Menteri Negara Pemberdayaan
menjadi factor penentu terlaksananya Perempuan dan Perlindungan Anak RI
pelaporan yang dilakukan oleh Nomor I Tahun 2010 lampiran 3
motivator. tentang Petunjuk Teknis Standar
Berbagai studi ilmiah telah Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
membuktikan bahwa melalui beberapa Layanan Terpadu bagi Perempuan dan
langkah strategis kejadian kekerasan Anak Korban Kekerasan. Jakarta :
dalam rumah tangga dapat dicegah. Menteri Negara Pemberdayaan
Berbagai peraturan dan kebijakan juga Perempuan dan Perlindungan Anak RI
telah ditetapkan terkait penghapusan 5. Siti Malikhah Towaf, 2011. Paket
Kekerasan terhadap Perempuan dan Sosialisasi Wawasan Gender dan
Anak baik di dunia maupun di Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004
Indonesia. tentang Penghapusan kekerasan dalam
Rumah Tangga. Jurnal Ilmu Pendidikan
PENUTUP Volume 17, Nomor 4. Februari 2011
1. Simpulan 6. Siti Malikhah Towaf, 2014. Sosialisasi
Berdasarkan hasil analisis Wawasan Gender dan Undang-Undang
dapat diketahui bahwa ada Sosialisasi Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT
Kekerasan pada Perempuan dan Anak Berbagai Kelompok Masyarakat
(KtP/A) dan pelaporan kasus Kekerasan sebagai Upaa Rekayasa Sosial. Jurnal
pada Perempuan dan Anak (KtP/A) di Sejarah dana Budaya Volume 8 Nomor
Puskesmas Kasihan I Tahun 2017 1. Juni 2014
dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 7. Novita A.P, 2016. Peran Petugas
atau P Value <0,05 serta memiliki nilai Badan Keluarga
Phi 0,527 yang berarti memiliki BerencanaPemberdyaan Perempuan
keeratan hubungan yang cukup. dan Perlindungan Anak (BKBP3A)
dalam Mensosialisasikan Program
2. Saran Perlindungan Anak terhadap Pelecehan
Dalam memberikan sosialisasi Seksual di Tenggarong (Periode Maret
Kekerasan pada Perempuan dan Anak Agustus 2015), eJournal Ilmu
(KtP/A)n hendaknya disertakan proses Komunikasi Volume 4, Nomor 4. 2016.
evaluasi dari sosialisasi yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai