KESETIMBANGAN
OLEH:
RISYOEL SENDANA
P3A119050
KELAS: B
FAKULTAS TEKNIK
KEDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi
karbohidrat dan oksigen, di mana reaksi ini berkataliskan klorofil dan menggunakan
sinar matahari sebagai energi untuk reaksi.
Dari reaksi-reaksi tersebut, apakah zat hasil reaksi dapat kembali lagi menjadi
zat semula? Apakah glukosa dapat kembali menjadi klorofil? Apakah energi yang
dihasilkan untuk menggerakkan kendaraan dapat kembali lagi menjadi bensin? Apakah
besi berkarat dapat kembali menjadi besi yang bersih seperti semula? Reaksi-reaksi
tersebut merupakan reaksi kimia satu arah (ireversibel), yaitu reaksi kimia di mana
zat-zat hasil reaksi tidak dapat kembali lagi menjadi zat-zat semula.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
2. Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
3. Dapat mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana caranya
menghitung kesetimbangan kimia.
BAB II
PEMBAHASAN
Kita dapat membuat jadi lebih umum pembicaraan ini dengan meninjau reaksi
dapat balik berikut.
aA Bb
di mana a, b, c dan d adalah koefisien-koefisien stoikiometri untuk spesies-spesies kimia
A, B, C dan D. Konstanta kesetimbangan reaksi pada temperatur tertentu adalah
K=
Persamaan tersebut adalah suatu bentuk matematika hukum aksi massa yang
diusulkan oleh Cato Gulberg dan Peter Waage pada tahun 1864.
Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi bergeser dari
arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser
ke arah zat tersebut.
Pengaruh tekanan
Pengaruh Suhu Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah
eksoterm. Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ, bila suhu diubah dari
500° menjadi 1200° maka kesetimbangan ke arah endoterm atau ke kiri. Katalis-katalis
hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan kimia.
1) Kesetimbangan Homogen
Semua spesi kimia berada dalam fasa yang sama. Salah satu contoh kesetimbangan
homogen fasa gas adalah sistem kesetimbangan N2O4/NO2. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
Kc = [NO2]2 / [N2O4]
Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas dapat dinyatakan dalam
bentuk tekanan parsial masing-masing gas (ingat persamaan gas ideal, PV=nRT).
Dengan demikian, satuan konsentrasi yang diganti dengan tekanan parsial gas akan
mengubah persamaan Kc menjadi Kp sebagai berikut :
Kp = (PNO2)2 / (PN2O4)
PNO2 dan PN2O4 adalah tekanan parsial masing-masing gas pada saat
kesetimbangan tercapai. Nilai Kp menunjukkan konstanta kesetimbangan yang
dinyatakan dalam satuan tekanan (atm). Kp hanya dimiliki oleh sistem kesetimbangan
yang melibatkan fasa gas saja.
Secara umum, nilai Kc tidak sama dengan nilai Kp, sebab besarnya konsentrasi
reaktan dan produk tidak sama dengan tekanan parsial masing-masing gas saat
kesetimbangan. Dengan demikian, terdapat hubungan sederhana antara Kc dan Kp
yang dapat dinyatakan dalam persamaan matematis berikut :
Kp = Kc (RT)∆n
2) Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan ini melibatkan reaktan dan produk dalam fasa yang berbeda.
Sebagai contoh, saat padatan kalsium karbonat dipanaskan dalam wadah tertutup, akan
terjadi reaksi berikut :
Dalam reaksi penguraian padatan kalsium karbonat, terdapat tiga fasa yang
berbeda, yaitu padatan kalsium karbonat, padatan kalsium oksida, dan gas karbon
dioksida. Dalam kesetimbangan kimia, konsentrasi padatan dan cairan relatif konstan,
sehingga tidak disertakan dalam persamaan konstanta kesetimbangan kimia. Dengan
demikian, persamaan konstanta kesetimbangan reaksi penguraian padatan kalsium
karbonat menjadi sebagai berikut :
Kc = [CO2]
Kp = PCO2
Baik nilai Kcmaupun Kp tidak dipengaruhi oleh jumlah CaCO3 dan CaO (jumlah
padatan). Beberapa aturan yang berlaku dalam penentuan nilai konstanta
kesetimbangan kimia saat reaksi kesetimbangan dimanipulasi (diubah) antara lain :
1. Jika reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk penjumlahan dua atau lebih reaksi, nilai
konstanta kesetimbangan reaksi keseluruhan adalah hasil perkalian konstanta
kesetimbangan masing-masing reaksi.
A + B <——> C + D Kc’
C + D <——> E + F Kc’’
2. Jika reaksi ditulis dalam bentuk kebalikan dari reaksi semula, nilai konstanta
kesetimbangan menjadi kebalikan dari nilai konstanta kesetimbangan semula.
1. Qc < Kc
2. Qc = Kc
Sistem berada dalam keadaan kesetimbangan. Laju reaksi, baik ke arah reaktan maupun
produk, sama. 3. Qc > Kc
2. Suhu
1. Mengubah konsentrasi
2.Mengubah suhu
Reaksi pada proses Haber adalah reaksi eksotermis. Reaksi tersebut dapat
dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :
Reaksi pada proses Haber terjadi dalam ruangan tertutup. Tekanan pada
ruangan terjadi akibat tumbukan gas hidrogen, gas nitrogen, serta gas amonia terhadap
dinding ruangan tersebut. Saat sistem mencapai keadaan setimbang, terdapat sejumlah
gas nitrogen, gas hidrogen, dan gas amonia dalam ruangan. Tekanan ruang dapat
dinaikkan dengan membuat tempat reaksinya menjadi lebih kecil (dengan
memampatkannya, misal dengan piston) atau dengan memasukkan suatu gas yang
tidak reaktif, seperti gas neon. Akibatnya, lebih banyak tumbukan akan terjadi pada
dinding ruangan bagian dalam, sehingga kesetimbangan terganggu. Untuk mengatasi
pengaruh tersebut dan memantapkan kembali kesetimbangan, tekanan harus dikurangi.
Setiap kali terjadi reaksi maju (dari kiri ke kanan), empat molekul gas (satu
molekul gas nitrogen dan tiga molekul gas hidrogen) akan membentuk dua molekul gas
amonia. Reaksi ini mengurangi jumlah molekul gas dalam ruangan. Sebaliknya, reaksi
balik (dari kanan ke kiri), digunakan dua molekul gas amonia untuk mendapatkan
empat molekul gas (satu molekul gas nitrogen dan tiga molekul gas hidrogen). Reaksi
ini menaikkan jumlah molekul gas dalam ruangan.
Sementara untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan jumlah molekul gas
(mol reaktan = mol produk), faktor tekanan dan volume tidak mempengaruhi
kesetimbangan kimia.
Dari beberapa faktor di atas, hanya perubahan temperatur (suhu) reaksi yang
dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan (Kc maupun Kp). Perubahan
konsentrasi, tekanan, dan volume hanya mengubah konsentrasi spesi kimia saat
kesetimbangan, tidak mengubah nilai K. Katalis hanya mempercepat tercapainya
keadaan kesetimbangan, tidak dapat menggeser kesetimbangan kimia
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang terbentuk bila laju reaksi sama besar dan
konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Kesetimbangan homogen
b. Kesetimbangan heterogen
B. Saran
Demikianlah makalah Saya tentang kesetimbangan kimia, semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan keilmuan kita. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga
makalah Saya ini bisa selesai. Saya juga meminta maaf kepada pembaca atas semua
kesalahan dan kekurangan yang ada pada makalah Saya ini.