dalam (tarik pada baja dan tekan pada beton) yang akan meningkatkan kemampuan beton
Karena beton cukup kuat dan daktail terhadap tekan dan sebaliknya lemah serta rapuh
terhadap tarikan maka kemampuan menahan beban luar dapat ditingkatkan dengan
Untuk memberikan memberikan gaya konsentris pada beton prategang bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu :
ditegangkan dengan pertolongan alat pembantu sebelum beton mengeras dan gaya
konsentris dipertahankan sampai beton cukup keras.Pada sistem penegangan
pratarik, sebelum beton dicor, baja pratarik terlebih dahulu ditarik diantara dua
beton dicor dan setelah benar-benar mengeras (mencapai kekuatan beton yang
Tahap (A):
Kabel (tendon) prategang ditarik atau diberi gaya prategang kemudian diangker pada
Tahap (B):
Beton dicor pada cetakan (formwork) dan landasan yang sudah disediakan
sedemikian sehingga melingkupi tendon yang sudah diberi gaya prategang dan
dibiarkan mengering.
Tahap (C):
Setelah beton mongering dan cukup umur dan kuat untuk menerima gaya prategang,
Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton tersebut akan melengkung
ke atas sebelum menerima beban kerja. Setelah beban kerja bekerja, maka balok
setelah betonnya cukup keras, barulah dberikan gaya konsentris dengan menarik
sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau tendon yang disebut duct.
Tahap (A):
Tahap (B):
Setelah beton cukup umur dan kuat memikul gaya prategang, tendon atau kabel
mendapat gaya prategang. Metode pemberian gaya prategang ini, salah satu ujung
kabel diangker, kemudian ujung lainnya ditarik (ditarik dari satu sisi). Ada pula yang
ditarik di kedua sisinya dan diangker secara bersamaan. Setelah diangkur, kemudian
Tahap (C):
Setelah diangkur, balok beton menjadi tertekan, jadi gaya prategang telah ditransfer
ke beton. Karena tendon dipasang melengkung, maka akibat gaya prategang tendon
melengkung ke atas.
Karena alasan transportasi dari pabrik beton ke lokasi proyek, maka biasanya beton
1. Tahap transfer adalah tahap pada saat beton sudah mulai mengering dan dilakukan
penarikan kabel prategang. Pada saat ini biasanya yang bekerja hanya beban mati
struktur, yaitu berat sendiri struktur ditambah beban pekerja dan alat. Pada saat ini
beban hidup belum bekerja sehingga momen yang bekerja adalah minimum,
sementara gaya yang bekerja adalah maksimum karena belum ada kehilangan gaya
prategang.
2. Kondisi service (servis) adalah kondisi pada saat beton prategang digunakan sebagai
komponen struktur. Kondisi ini dicapai setelah semua kehilangan gaya prategang
dipertimbangkan. Pada saat ini beban luar pada kondisi yang maksimum sedangkan
gaya pratekan mendekati harga minimum.
1. Beton adalah hasil dari pencampuran beberapa material berupa semen, air dan
agregat. dengan perbandingan berat campuran agregat kasar 44%, agregat halus 31%,
semen 18%, dan air 7%. setelah 28 hari beton akan mencapai kekuatan yang ideal
yang disebuta kuat tekan karakteristik. Kuat tekan karakteristik adalah tegangan yang
telah melampaui 95% dari pengukuran kuat tekan uniaksial yang diambil dari tes
penekanan standar, yaitu dengan kubus ukuran 15x15 cm, atau siliner dengan
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Beton yang digunakan untuk beton prategang
adalah beton yang mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dengan nilai f’c minimal
30 Mpa.
2. Baja : material baja yang biasa digunakan dalam pembuatan beton prategang adalah
sebagai berikut K
PC Wire, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan
sistem pratarik.
PC Strand, biasanya digunakan untuk baja prategang untuk beton prategang dengan
sistem pascatarik.
PC BAR, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan
sistem pratarik.
Tulangan biasa, yaitu tulangan yang bisa dipakai untuk beton konvensional seperti
besi polos dan besi ulir
Beton Prategang memerlukan beton yang mempunyai kekuatan tekan yang lebih
tinggi pada usia yang cukup muda, dengan kekuatan tarik yang lebih tinggi
dibandingkan dengan beton biasa. Susut yang rendah, karakteristik rangkak minimum
dan nilai modulus yang tinggi pada umumnya dianggap perlu untuk batang prategang.
Kuat tekan yang digunakan adalah kuat tekan kubus 28 hari minimum yang
ditentukan dalam peraturan I.S. adalah 40 N/mm2 untuk batang pratarik dan 30 N/mm2
untuk batang pascatarik (N Krishna Raju, Beton Prategang Edisi Kedua, 1993). Kuat
tekan yang tinggi ini diperlukan untuk menahan tegangan tekan pada serat tertekan,
material, maka secara teknis maupun ekonomis bentang yang lebih panjang dapat
dilakukan.
prategang dan mensuplai gaya tarik pada beton prategang. Pemakaian baja mutu tinggi
ini dikarenakan tingginya kehilangan rangkak dan susut pada beton. Untuk
mendapatkan prategang efektif hanya dapat dicapai mengunakan baja mutu tinggi.
Tipe baja yang dipakai untuk beton prategang dalam prakteknya ada tiga macam, yaitu:
1) Kawat tunggal (wires), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton
2) Kawat untaian (strand), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton
3) Kawat batangan (bar), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton
spesifikasi ASTM A-416. Yang digunakan adalah dua derajat, 1274 MPa dan 1860
MPa, dimana kata “derajat” menunjukan tegangan putus minimum yang dijamin. Pada
tabel di bawah akan ditunjukkan tipikal baja yang biasa untuk digunakan.
Table Strand stress relieved Standar dengan Tujuh kawat tanpa pelapis (ASTM-416)
Terhindarnya retak terbuka didaerah tarik, sehingga beton prategang akan lebih
tahan terhadap korosi.
Kedap air, bagus digunakan untuk proyek yang dekat dengan perairan.
Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana
bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil dari
pada beton bertulang biasa.
Efisien karena dimensi penampang struktur akan lebih kecil atau langsing, sebab
seluruh luas penampang dipergunakan
secara efektif.
Jumlah penggunaan baja jauh lebih sedikit dari pada jumlah berat besi penulangan
pada konstruksi beton konvensional biasa.
Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntirnya meningkat.
kelebihan dari segi teknis ini akan mempengaruhi biaya untuk memproduksi beton
prategang itu sendiri, dan dari segi ekonomis beton prategang juga memiliki beberapa
kelebihan antara lain :
Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang lebih sedikit
Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang sedikit.
Beton prategang akan lebih menguntungkan jika dibuat dalam jumlah besar
beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan lama
karena, dapat membuat balok dengan bentang yang lebih panjang.
Dengan menggunakan beton prategang bisa menghemat waktu pelaksanaan
konstruksi.
Menurut T.Y. Lin dan Burns (1982), Ada tiga kosep dasar yang dipakai untuk
sistem prategang untuk mengubah beton menjadi bahan yang elastis. Ini merupakan
elastis dengan memberikan tekanan (desakan) terlebih dahulu (pratekan) pada bahan
tersebut. Dari konsep ini lahirlah kriteria “tidak ada tegangan tarik” pada beton.
Dalam bentuk paling sederhana, balok persegi panjang yang diberikan prategang oleh
sebuah tendon yang melalui sumbu yang melalui titik berat dan dibebani oleh gaya
eksternal. Gaya tarik prategang P pada tendon menghasilkan gaya tekan P yang sama
pada beton yang bekerja pada titik berat tendon. Pada keadaan ini gaya berada pada
titik berat penampang beton. Akibat gaya prategang P, tegangan merata sebesar:
F = P/A
Dengan:
F = tegangan satuan
A = luas penampang
Akan timbul pada penampang seluas A. jika M adalah momen eksternal pada
penampang akibat beban dan berat sendiri balok, maka tegangan pada setiap titik
F = (M × Y) / I
Dengan:
f = tegangan satuan
Di sini gaya resultan tekan P pada beton bekerja pada titik berat tendon yang berjarak e
dari c.g.c. Akibat gaya prategang yang eksentris, beton dibebani oleh momen dan beban
langsung. Jika momen yang dihasilkan oleh system prategang adalah P.e, dan tegangan-
F = (P × e × y) / I
F=P/A±P.e.y/A±M.y/I
F = P / A (1 ± e / k) ± M / Ak
2) Sistem prategang untuk kombinasi baja mutu tinggi dengan beton mutu tinggi
Sistem prategang untuk kombinasi baja mutu tinggi dengan beton. Konsep ini
beton, seperti pada beton bertulang, dimana baja menahan tarikan dan beton menahan
tekanan, dengan demikian kedua bahan membentuk kopel penahan untuk melawan
momen eksternal.
Pada beton prategang, baja mutu tinggi ditanam pada beton, seperti pada beton
bertulang biasa, beton di sekitarnya akan menjadi retak berat sebelum seluruh kekuatan
baja digunakan. Oleh karena itu, baja perlu ditarik sebelumnya (pratarik) terhadap
beton. Dengan menarik dan menjangkarkan ke beton dihasilkan tegangan dan regangan
pada baja.
Kombinasi ini memungkinkan pemakaian yang aman dan ekonomis dari kedua bahan
dimana hal ini tidak dapat dicapai jika baja hanya ditanamkan dalam bentuk seperti
pada sebuah balok. Penerapan dari konsep ini menganggap beton diambil sebagai
benda bebas dan menggantikan tendon dengan gaya-gaya yang bekerja pada sepanjang
beton.
Suatu balok beton di atas dua perletakan (simple beam) yang diberi gaya prategang F
melalui suatu kabel prategang dengan lintasan parabola. Beban akibat gaya prategang
Wb = (8.F.h)/L²
Dimana:
L = Bentangan Balok
F = Gaya prategang
Jadi beban merata akibat beban (mengarah ke bawah) diimbangi oleh gaya merata
Beton dan tulangan baja normal Beton dan baja mutu tinggi
Korosi terjadi akibat retak beton Tanpa retak >> tidak terjadi korosi