Anda di halaman 1dari 9

Pengertian

Asam Urat adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit kristal

monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang

sudah mengalami supersarurasi dari hasil akhir metabolisme purin yaitu asam

urat(Aru W.Sudoyo. 2009).

Asam Urat adalah gangguan metabolisme asam urat yang ditandai dengan

hiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi, menyebabkan

serangan akut (Hendarto Natadidjaja.1999).

Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang

ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang.

Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosidium

dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden

penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali

lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan

bagian metatarsofalangeal kaki (Muttaqin, 2008).

Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu penyakit

gangguan metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga

terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan

sendi.

Klasifikasi

Menurut Ns. Arif Muttaqin, S.Kep (2008) klasifikasi gout dibagi menjadi

dua yaitu:
1. Gout Primer

Gout primer dipengaruhi oleh faktor genetik.Terdapat produksi / sekresi

asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya.

2. Gout Sekunder

Gout sekunder dapat disebabkan oleh dua hal yaitu Produksi asam urat

yang berlebihan dan sekresi asam urat yang berkurang.

Ciri-ciri Asam Urat:

Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang

menetapkan kriteria diagnostik untuk asam urat adalah :

1. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.

2. Thopus terbukti mengandung kristl urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi

dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.

3. Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.

4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.

5. Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).

6. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.

7. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau

membengkak.

8. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama.

9. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).

10. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular

(tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.

11. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL).
12. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).

13. Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk

mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat

analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar

asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau

obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau

obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

2.2. Etiologi Penyakit Asam Urat

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan

kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit

dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam

pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa

factor lain yang mendukung, seperti:

1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam

urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,

gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat

menyebabkan hiperuricemia.
3. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat

sepertiaspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan

etambutol.

4. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi

adalah jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing dan

kerbau.

2.3 Manifestasi Klinis Penyakit Asam Urat

Tanda dan gejala yang khas pada penderita gout adalah (Ika Puspitasari, 2010)

1. Nyeri pada satu atau beberapa sendi dimalam hari, makin lama makin

memburuk.

2. Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang, licin

dan hangat.

3. Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa penderita terjadi

peningkatan denyut jantung.

4. Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa seperti kapur.

5. Kadar asam urat dalam darah tinggi.

2.4 Patofisiologi Penyakit Asam Urat

Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang

mengandung asam urat tinggi dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat

akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah

(Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam

tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon

inflamasi.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka

asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang

akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konektif diseluruh tubuh,

penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon inflamasi akut

dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi

juga menyebabkan inflamasi.

Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat

meningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan

menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada ginjal.

Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak.

Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri

yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah. Tulang

sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi, kemudian

mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejalanya

disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung

berulang dan dengan interval yang tidak teratur.

Periode interkritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama

serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-6

sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut dengan

polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun lengan

yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout

kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi yang

besar pada kartilago, membrane sinovial, tendon dan jaringan halus.Tofi terbentuk
di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles dan organ

internal seperti ginjal.Kulit luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan

pengapuran, eksudat yang terdiri dari kristal asam urat.

2.5 Komplikasi Penyakit Asam Urat

Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :

1. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis

dan tofi yang menyebabkan degenerasi sendi.

2. Hipertensi dan albuminuria.

3. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.

2.6 Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Asam Urat

Pemeriksaan yang dilakukan mencakup evaluasi manifestasi lokal seperti

rasa sakit, eritema, tenderness, pembengkakan dan pembatasan gerak dan juga

memeriksa setiap manifestasi sistemik, penyebab percepatan penyakit tersebut,

serangan sebelumnya, dan riwayat keluarga mengenai gout (encok).

Studi diagnostik mencakup peningkatan kadar asam urat serum (lebih besar

dari 7,5 mg/dl), analisa cairan sendi yaitu adanya kristal urat monosodium dan

ESR serta WBC selama serangan. Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk

mengetahui kondisi lain dan dapat menunjukkan adanya edema jaringan lunak dan

tofus.

1. Serum asam urat

Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan

hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.


2. Angka leukosit

Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama

serangan akut.Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas

normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.

3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)

Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate

mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di

persendian.

4. Urin spesimen 24 jam

Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi

dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam

asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam

urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan

gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.Instruksikan

pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu

pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama

pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.

5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material

aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan

diagnosis definitif gout.

6. Pemeriksaan radiografi

Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan

tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang
progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah

sinovial sendi.

Asupan protein perlu dibatasi karena dapat merangsang biosintesis asam urat

dalam tubuh.Pola diet yang harus diperhatikan adalah :

1. Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) : Hati, ginjal, otak, jantung, paru,

jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol,

makanan dalam kaleng dan lain-lain.

2. Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) : Ikan yang tidak termasuk gol.A,

daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis,

jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

3. Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) : Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-

buahan.

4. Bahan makanan yang diperbolehkan :

a. Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam

jumlah terbatas).

b. Semua jenis buah-buahan.

c. Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alcohol.

d. Semua macam bumbu.

5. Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang mengkonsumsi bahan makanan

gol.A, sedangkan konsumsi gol.B dibatasi.

6. Batasi konsumsi lemak.

7. Banyak minum air putih


2.7 Pengobatan Asam Urat

Pilihan untuk menggunakan obat-obatan dapat berupa obat tanpa resep dokter

maupun yang harus diresepkan oleh dokter. Obat tanpa resep dokter seperti Obat

Non-steroid Anti-inflamasi (NSAID) dapat membantu mengurangi peradangan

dan meringankan rasa nyeri. Perlu diketahui bahwa obat OTC sifatnya hanya

mengobati gejala yaitu mengurangi rasa sakit namun tidak dapat membantu

menghambat perkembangan goutnya. Sedangkan obat yang diresepkan oleh

dokter akan membantu mengurangi gejala, menurunkan kadar asam urat,

mengurangi produksi asam urat dalam tubuh maupun membantu ginjal membuang

kelebihan asam urat dalam tubuh, contohnya Colchicine. Kadang-kadang bila

diperlukan dokter akan mengambil tindakan penyuntikan sendi dengan

kortikosteroid sebagai upaya terakhir untuk mengurangi rasa nyeri yang

parah.Apabila upaya perawatan dan pengobatan tidak menunjukkan hasil yang

signifikan maka dapat dilakukan tindakan yang agresif untuk mengurangi rasa

sakit akibat gout. Bila cara ini ditempuh maka tindakan operasi merupakan hal

yang mudah dilakukan oleh dokter. Melalui operasi dokter akan memecah kristal

asam urat yang terkumpul di persendian dan akan mengeluarkannya dari tubuh.

Ini merupakan alternatif terakhir yang dapat ditempuh guna menghilangkan nyeri

akibat gout.

Anda mungkin juga menyukai