Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Asam Urat (GOUT)

GOUT dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit

para raja dan raja dari penyakit“. Gout bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena

kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi

tetes ke dalam sendi.

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari

metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari

manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan

mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai

peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila

kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden

Francis H. 2000). Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan

darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu

3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack

Smith W. 1994).

Asam urat berasal dari :

1. Endogen : perombakan protein/nucleoprotein jaringan terutama purin

2. Eksogen : Makanan yang mengandung sintesis nucleoprotein

B. Klasifikasi Asam Urat

1. Penyakit gout primer penyebabnya belum diketahui. Diduga berkaitan dengan

kombinasi faktor genetic dan factor hormonal yang menyebabkan gangguan

metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau

bisa juga di akibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam uart daam tubuh
2. Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi

asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang

tinggi

C. Penyebab Asam Urat

1. Faktor keturunan dengan adanya riwayat gout dalam silsilah keluarga

2. Meningkatnya kadar asam urat karena diet tinggi protein dan makanan kaya

senyawa purin lainnya. Purin adalah senyawa yang akan dirombak menjadi asam

urat dalam tubuh

3. Konsumsi alkohol berlebih, karena alkohol merupakan salah satu sumber purin

yang juga dapat menghambat pembuangan urin melalui ginjal

4. Ekskresi asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya kegagalan

fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar asam urat dalam darah

meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat membentuk kristal asam

urat / batu ginjal yang akan membentuk sumbatan pada ureter (Mandell Brian F.

2008). Pasien disarankan meminum cairan dalam jumlah banyak . minum air

sebanyak 2 liter atau lebih tiap harinya membantu pembuangan urat, dan

meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.

5. Beberapa macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika golongan tiazid),

asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkatkan ekskresi

cairan tubuh, namun menurunkan eksresi

6. Penggunaan antibiotika berlebihan yang menyebabkan berkembangnya jamur,

bakteri dan virus yang lebih ganas.


7. Penyakit tertentu seperti gout, Lesch-Nyhan syndrome, endogenous nucleic acid

metabolism, kanker, kadar abnormal eritrosit dalam darah karena destruksi sel

darah merah, polisitemia, anemia pernisiosa, leukemia, gangguan genetik

metabolisme purin, gangguan metabolik asam urat bawaan (peningkatan sintesis

asam urat endogen), alkoholisme yang meningkatkan laktikasidemia,

hipertrigliseridemia, gangguan pada fungsi ginjal dan obesitas, asidosis ketotik,

asidosislaktat, ketoasidosis, laktosidosis, dan psoriasis (Murray RobertK,

dkk.2006).

8. Faktor lain seperti stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olahraga

berlebihan.( VitaHealth, 2007 )

D. Tanda dan Gejala Asam Urat

1. Nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sendi pada saat tengah malam, biasanya

pada ibu jari kaki ( sendi metatarsofalangeal pertama ) atau jari kaki ( sendi tarsal

2. Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri

3. Pembengkakan sendi umumnya terjadi secara asimetris ( satu sisi tubuh )

4. Demam, dengan suhu tubuh 38,30C atau lebih, tidak menurun lebih dari tiga hari

walau telah dilakukan perawatan

5. Bengkak pada kaki dan peningkatan berat badan yang tiba-tiba ( VitaHealth,

2007 )

E. Pencegahan Asam Urat


Pencegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan

yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah

penyakit ini. Beberapa suplemen yang umum digunakan antara lain adalah

glukosamin dan kondroitin.

1. Glukosamin

Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit

krustasea (udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Di Indonesia,

glukosamin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan komersial atau

minuman susu tersuplementas.

2. Kondroitin

Kondrotin sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama

glukosamin. Ia merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun

tulang rawan. Di Indonesia, kondroitin dapat diperoleh dari langsung dari

suplemen makanan.

F. Penurunan kadar Asam Urat (Hipourisemia)

Beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar asam urat :

1. Kegagalan fungsi tubulus ginjal dalam melakukan reabsorpsi asam urat dari tubulus

ginjal, sehingga ekskresi asam urat melalui ginjal akan ditingkatkan dan kadar asam

urat dalam darah akan turun. (WellerSeward, E. Miller, 2002).

2. Pemberian obat-obatan penurun kadar asam urat. Penurunan kadar asam urat

dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang meningkatkan ekskresi asam urat atau

menghambat pembentukan asam urat, (Steele Thomas H, 1979) cara kerja allopurinol

merupakan struktur isomer dari hipoxanthin dan merupakan penghambat enzim.

Fungsi allopurinol yaitu menempati sisi aktif pada enzim xanthine oxidase, yang
biasa ditempati oleh hypoxanthine. Allopurinol menghambat aktivitas enzim secara

irreversible dengan mengurangi bentuk xanthin oxidase sehingga menghambat

pembentukan asam urat (Diane Colby S, 2001).

G. Macam – macam pemeriksaan Asam Urat ( Uric Acid )

1. Pemeriksaan Holistik

Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana pemeriksaan

dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimana dapat terjadinya nyeri. Setelah itu

dilihat riwayat kesehatan, baru ditegakkan diagnosis (Kee, Joyce LeFever. 2008)

2. Pemeriksaan Enzimatis

Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric – acid yang

bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis peroksiadase

dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4 aminophenazone memberikan

reaksi warna violet dengan indikator Quinollmine (Bishop L. Michae2000)

H. Nilai normal Asam Urat

1. Kadar asam urat normal untuk laki-laki berkisar 3,5 – 7 mg/dl.

2. Kadar asam urat normal untuk perempuan berkisar 2,6 – 6 mg/dl


K. Penanganan

1. Atur pola makan

2. Minum obat sesuai dengan resep dokter atau suplemen

3. Olahraga dan Diet

L. KDM untuk penderita Asam Urat

1. Menghindar faktor pencetusnya

2. Menghindari cidera

3. Tidak minum-minuman beralkohol

4. Mengurangi makanan yang kaya akan protein

5. Banyak minum air mineral

6. Mengurangi berat badan

7. Pencegahan dengan diet

a. Menghindari konsumsi protein purin secara berlebihan, misalnya usus, babat,

limpa, jeroan, danging sapi, paru, otak, ginjal, ekstrak danging, danging

kambing/babi, sarden, udang, siput, ikan-ikan kecil, jamur kering, kacang-

kacangan, biji-bijian, sayuran hijau (bayam, kangkung, daun melinjo, tempe, tahu)

b. Konsumsi lemak harus dibatasi

c. Karbohidrat yang di konsumsi sebaiknya karbohidrat kompleks


8. Konsumsi buah yang banyak mengandung air (semangka, melon, blewah,

belimbing

Pengertian Asam Urat (GOUT)

GOUT dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit

para raja dan raja dari penyakit“. Gout bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena

kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi

tetes ke dalam sendi.

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari

metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari

manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan

mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai

peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila

kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden

Francis H. 2000). Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan

darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu

3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack

Smith W. 1994).

Asam urat berasal dari :

1. Endogen : perombakan protein/nucleoprotein jaringan terutama purin

2. Eksogen : Makanan yang mengandung sintesis nucleoprotein

B. Klasifikasi Asam Urat

1. Penyakit gout primer penyebabnya belum diketahui. Diduga berkaitan dengan

kombinasi faktor genetic dan factor hormonal yang menyebabkan gangguan


metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau

bisa juga di akibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam uart daam tubuh

2. Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi

asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang

tinggi

C. Penyebab Asam Urat

1. Faktor keturunan dengan adanya riwayat gout dalam silsilah keluarga

2. Meningkatnya kadar asam urat karena diet tinggi protein dan makanan kaya

senyawa purin lainnya. Purin adalah senyawa yang akan dirombak menjadi asam

urat dalam tubuh

3. Konsumsi alkohol berlebih, karena alkohol merupakan salah satu sumber purin

yang juga dapat menghambat pembuangan urin melalui ginjal

4. Ekskresi asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya kegagalan

fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar asam urat dalam darah

meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat membentuk kristal asam

urat / batu ginjal yang akan membentuk sumbatan pada ureter (Mandell Brian F.

2008). Pasien disarankan meminum cairan dalam jumlah banyak . minum air

sebanyak 2 liter atau lebih tiap harinya membantu pembuangan urat, dan

meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.

5. Beberapa macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika golongan tiazid),

asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkatkan ekskresi

cairan tubuh, namun menurunkan eksresi


6. Penggunaan antibiotika berlebihan yang menyebabkan berkembangnya jamur,

bakteri dan virus yang lebih ganas.

7. Penyakit tertentu seperti gout, Lesch-Nyhan syndrome, endogenous nucleic acid

metabolism, kanker, kadar abnormal eritrosit dalam darah karena destruksi sel

darah merah, polisitemia, anemia pernisiosa, leukemia, gangguan genetik

metabolisme purin, gangguan metabolik asam urat bawaan (peningkatan sintesis

asam urat endogen), alkoholisme yang meningkatkan laktikasidemia,

hipertrigliseridemia, gangguan pada fungsi ginjal dan obesitas, asidosis ketotik,

asidosislaktat, ketoasidosis, laktosidosis, dan psoriasis (Murray RobertK,

dkk.2006).

8. Faktor lain seperti stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olahraga

berlebihan.( VitaHealth, 2007 )

D. Tanda dan Gejala Asam Urat

1. Nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sendi pada saat tengah malam, biasanya

pada ibu jari kaki ( sendi metatarsofalangeal pertama ) atau jari kaki ( sendi tarsal

2. Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri

3. Pembengkakan sendi umumnya terjadi secara asimetris ( satu sisi tubuh )

4. Demam, dengan suhu tubuh 38,30C atau lebih, tidak menurun lebih dari tiga hari

walau telah dilakukan perawatan

5. Bengkak pada kaki dan peningkatan berat badan yang tiba-tiba ( VitaHealth,

2007 )
E. Pencegahan Asam Urat

Pencegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan

yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah

penyakit ini. Beberapa suplemen yang umum digunakan antara lain adalah

glukosamin dan kondroitin.

1. Glukosamin

Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit

krustasea (udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Di Indonesia,

glukosamin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan komersial atau

minuman susu tersuplementas.

2. Kondroitin

Kondrotin sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama

glukosamin. Ia merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun

tulang rawan. Di Indonesia, kondroitin dapat diperoleh dari langsung dari

suplemen makanan.

F. Penurunan kadar Asam Urat (Hipourisemia)

Beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar asam urat :

1. Kegagalan fungsi tubulus ginjal dalam melakukan reabsorpsi asam urat dari tubulus

ginjal, sehingga ekskresi asam urat melalui ginjal akan ditingkatkan dan kadar asam

urat dalam darah akan turun. (WellerSeward, E. Miller, 2002).

2. Pemberian obat-obatan penurun kadar asam urat. Penurunan kadar asam urat

dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang meningkatkan ekskresi asam urat atau

menghambat pembentukan asam urat, (Steele Thomas H, 1979) cara kerja allopurinol

merupakan struktur isomer dari hipoxanthin dan merupakan penghambat enzim.


Fungsi allopurinol yaitu menempati sisi aktif pada enzim xanthine oxidase, yang

biasa ditempati oleh hypoxanthine. Allopurinol menghambat aktivitas enzim secara

irreversible dengan mengurangi bentuk xanthin oxidase sehingga menghambat

pembentukan asam urat (Diane Colby S, 2001).

G. Macam – macam pemeriksaan Asam Urat ( Uric Acid )

1. Pemeriksaan Holistik

Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana pemeriksaan

dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimana dapat terjadinya nyeri. Setelah itu

dilihat riwayat kesehatan, baru ditegakkan diagnosis (Kee, Joyce LeFever. 2008)

2. Pemeriksaan Enzimatis

Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric – acid yang

bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis peroksiadase

dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4 aminophenazone memberikan

reaksi warna violet dengan indikator Quinollmine (Bishop L. Michae2000)

H. Nilai normal Asam Urat

1. Kadar asam urat normal untuk laki-laki berkisar 3,5 – 7 mg/dl.

2. Kadar asam urat normal untuk perempuan berkisar 2,6 – 6 mg/dl


K. Penanganan

1. Atur pola makan

2. Minum obat sesuai dengan resep dokter atau suplemen

3. Olahraga dan Diet

L. KDM untuk penderita Asam Urat

1. Menghindar faktor pencetusnya

2. Menghindari cidera

3. Tidak minum-minuman beralkohol

4. Mengurangi makanan yang kaya akan protein

5. Banyak minum air mineral

6. Mengurangi berat badan

7. Pencegahan dengan diet

a. Menghindari konsumsi protein purin secara berlebihan, misalnya usus, babat,

limpa, jeroan, danging sapi, paru, otak, ginjal, ekstrak danging, danging

kambing/babi, sarden, udang, siput, ikan-ikan kecil, jamur kering, kacang-

kacangan, biji-bijian, sayuran hijau (bayam, kangkung, daun melinjo, tempe, tahu)

b. Konsumsi lemak harus dibatasi

c. Karbohidrat yang di konsumsi sebaiknya karbohidrat kompleks


8. Konsumsi buah yang banyak mengandung air (semangka, melon, blewah,

belimbing

Anda mungkin juga menyukai