Anda di halaman 1dari 93

1

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM


MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI
RSUD UNGARAN TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar


Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

Disusunoleh :
ZALDY MAULIDDIN NOOR
D22.2011.01073

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
2014
2

HALAMAN HAK CIPTA

©2015
Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada pada Peneliti
3

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM


MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI
RSUD UNGARAN TAHUN 2014

Disusun oleh :

ZALDY MAULIDDIN NOOR


D22.2011.01073

Disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian Karya Tulis Ilmiah


Tanggal : 17 Februari 2015

Pembimbing

(dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes)


4

HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM


MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI
RSUD UNGARAN TAHUN 2014

Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Semarang, 20 Februari 2015

Tim Penguji :

Ketua : dr.Zaenal Sugiyanto, M.Kes (...................................)

Anggota : Dyah Ernawati, S.Kep,Ns,M.Kes (...................................)

Arif Kurniadi, M.Kom (...................................)

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan

(Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes)


5

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis ini secara khusus dipersembahkan untuk :

1. ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga karya tulis ilmiah

ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Junjungan Nabi Muhammad SAW kita nanti Syafa’atnya dihari akhir kelak.

3. Kepada Ayahnda dan Ibunda tercinta yang telah mencurahkan seluruh

doanya dan dukungannya kepada anaknda, terimakasih banyak sudah menjadi

orang tua yang baik dan sabar dalam mengurus kami.

4. Kepada Kakanda Muhammad Hadriansyah dan Adiknda Baharis Adnan

Shaleh terima kasih banyak sudah memberi semangat dan sudah jadi saudara

yang baik, dan keluarga semua terutama Nenek Aji tercinta terimkasih sudah

mendidik kami dengan baik dan benar yang selalu sabar, Nenekku

pahlawanku.

5. Buat Ervy Febrina Maharani terimakasih banyak yang selalu memberikan

semangat dari awal sampai akhir baik susah maupun senang selalu bersama

dan tanpa mu mungkin aku bukan siapa-siapa.

6. Dosen – Dosen Rekam Medis yang sudah berbagi ilmunya sehingga saya dapat

menyelesaikan KTI ini. Saya mengucapkan banyak terimakasih.

7. Kepada Rumah Sakit Ungaran petugas rekam medis yang baik-baik terimaksih

banyak.

8. Buat teman-teman seperjuangan semua anak D3 RMIK All The Best.

Tanpa doa dan semangat kalian aku ga bisa sampai disini. Thanks for all
6

RIWAYAT HIDUP

Nama : ZALDY MAULIDDIN NOOR

Tempat, Tanggal Lahir : Sukamara, 04 September 2015

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ja’is RT 2 RW 1, Kelurahan Mendawai, Kabupaten

Sukamara

Riwayat Pendidikan :

1. TK Beringin Sukamara, tahun 1997 - 1999

2. SDN Mendawai 2 Sukmara,tahun 1999 - 2005

3. SMPN 1 Sukamara, tahun 2005 - 2006

4. Pesantren Ar-Rudah Pangkalan Bun, tahun 2005 - 2006

5. MTS N 1 Sukmara, tahun 2006 - 2007

6. SMA N 1 Sukamara, tahun 2007 - 2010

7. Diterima di Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas

Dian Nuswantoro Semarang tahun 2011 sampai sekarang.


7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat

yang berlimpah dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun

Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen

Rekam Medis Pasien Rawat Inap Pada Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun

2014.

Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi

syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi

Kesehatan di Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan

laporan ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini

kepada :

1. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan izin serta

dukungan penuh dalam proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi DIII Rekam Medis dan

Informasi kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes, selaku Dosen pembimbing yang telah bersedia

membimbing dan memberikan dukungan serta masukan kepada penulis atas

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.


8

4. Dyah Ernawati, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Review dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh teman – teman dari Rekam Medis, khususnya angkatan tahun 2011

yang telah memberikan dukungan penuh serta motivasi untuk menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Orang Tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa

sehinggan penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak

kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan

adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semuanya dan berharap

agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri dan

bagi pembaca.

Semarang,16 Februari 2015

Penulis
9

Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
2015

ABSTRAK

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN


RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014
ZALDY MAULIDDIN NOOR

Kelengkapan dokumen rekam medis sangat berpengaruh terhadap informasi yang


dihasilkan pada dokumen rekam medis tersebut, di RSUD Ungaran masih sering
ditemukan ketidaklengkapan dalam pengisian dokumen rekam medis. Tujuan
penelitian ini adalah mengidentifikasi kelengkapan pengisian dokumen rekam medis
secara kuantitatif dan kualitatif, menghitung angka kebandelan dokumen rekam
medis rawat inap periode triwulan I tahun 2014 di RSUD Ungaran.

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan


crosssectional dan pengumpulan data dengan cara observasi, checklist, melakukan
analisa terhadap dokumen rekam medis rawat inap pada pasien yang telah diisi.
Sampel penelitian adalah 99 dokumen rekam medis rawat inap.

Hasil penelitian ketidaklengkapan secara kuantitatif pada setiap review menunjukkan


review identifikasi 40%, review pelaporan 53%, review pencatatan 51%, review
autentifikasi 61%, secara kualitatif pada setiap review menunjukkan review
kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa 30%, review kekonsistenan pencatatan
diagnosa 26%, review adanya informed consent 4%, serta perhitungan kebandelan
dokumen rekam medis 98,9%.

Kesimpulan, dari hasil perhitungan masih banyak sekali dokumen rekam medis yang
tidak lengkap dalam pengisiannya. Saran, perlu adanya perbaikan manajemen dan
unit rekam medis agar para tenaga medis melakukan pencatatan data secara
lengkap dan berkesinambungan.

Kata kunci : analisa kuantitatif, analisa kualitatif, dokumen rekam medis


10

Study Program Diploma III Medical Record and Health Information


Medical Faculty of the Dian Nuswantoro University
Semarang
2015

ABSTRACT

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS MEDICAL RECORD


DOCUMENT INPATIENT IN RSUD UNGARAN IN THE FIRST QUARTERLY
PERIOD OF 2014

ZALDY MAULIDDIN NOOR

The completeness of medical record document highly affects information that is


generated that medical record document. We often find the incompleteness of
medical record fulfillment and the inaccuracies of patient disease diagnosis, in RSUD
Ungaran. The purpose of this research is to identify the completeness of medical
record document fulfillment in quantitative and qualitative ways, the accuracy of
patient diagnosis, calculate obstinacy amount of medical record document
hospitalization, and also the relationship between the incompleteness of medical
record document and the accuracy of diabetes melitus patient code diagnosis in the
first quarterly period of 2014 in RSUD Ungaran.

This research uses descriptive method with cross sectional approach and collect
data by observation, checklist, analyzing hospitalization medical record document on
diabetes patient that has been filled. The sample of this research is 79
hospitalization medical recors documents. The result of incompleteness in
quantitative way in each reviews show that identification review 40%, reporting
review 53%, recording review 51%, authentification review 61%. In qualitative way in
each review show that completeness and diagnosis consistency review 30%,
completeness and consistency reporting diagnosis review 26%, informed consent
review 4%, and calculating of medical record document obstinacy 98,9%.

The conclusion of calculating result, there are still a lot medical record documents
have incompleteness of their fulfillment. As suggestion, management and medical
record unit refinement are needed, in order to make medical personnel write data
recording completely and continuously.

Keywords : quantitative analysis, qualitative analysis, medical record document


11

DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................... i

Halaman Hak Cipta................................................................................... ii

Halaman Persetujuan................................................................................ iii

Halaman Pengesehan............................................................................... iv

Halaman Persembahan............................................................................. v

Halaman Riwayat Hidup............................................................................ vii

Kata Pengantar.......................................................................................... viii

Abstrak....................................................................................................... x

Daftar Isi..................................................................................................... xii

Daftar Tabel............................................................................................... xiv

Daftar Gambar............................................................................................ xv

Daftar Lampiran.......................................................................................... xvi

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang........................................................................................... 1
12

B. Rumusan Masalah..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian.................................................................................... 7

F. Lingkup Lingkungan................................................................................... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis...................................................................................... 9

B. Fungsi Koding/Indeksing,Filing,dan Assembling................................ 12

C. Formulir Rekam Medis........................................................................ 14

D. Quality Assurance.. ............................................................................ 16

E. Analisa Kuantitatif............................................................................... 17

F. Analisa Kualitatif................................................................................. 19

G. Perbedaan antara (IMR) dan DMR)................................................... 22

H. Faktor Pengaruh Kelengkapan…....................................................... 23

I. Alur Dokumen Rekam Medis Lengkap dan Tidak Lengkap……........ 24

J. Kerangka Teori................................................................................... 25

K. Kerangka Konsep............................................................................... 26

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Peneitian................................................................................... 27

B. Variabel Penelitian............................................................................. 27
13

C. Defenisi Operasional.......................................................................... 28

D. Populasi dan Sampel.......................................................................... 34

E. Instrumen Penelitian........................................................................... 35

F. Cara Pengumpulan Data.................................................................... 36

G. Pengolahan Data............................................................................... 36

H. Analisa Data....................................................................................... 37

BAB IV : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum URM Rumah Sakit............................................... 38

B. Hasil Penelitian.................................................................................. 41

C. Pembahasan..................................................................................... 61

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................... 70

B. Saran................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 75
14

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Analisa Ketidaklengkapan Review Identifikasi

Tabel 4.2 Analisa Ketidaklengkapan Review Pelaporan

Tabel 4.3 Analisa Ketidaklengkapan Review Pencatatan

Tabel 4.4 Analisa Ketidaklengkapan Review Autentifikasi

Tabel 4.5 Hasil Analisa Kuantitatif Masing-Masing Review

Tabel 4.6 Total Hasil Analisa Kuantitatif Masing-Masing Formulir

Tabel 4.7 Analisa Ketidaklengkapan Review Kelengkapan dan Kekonsistenan

Diagnosa

Tabel 4.8 Analisa Ketidaklengkapan Review Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa

Tabel 4.9 Analisa Ketidaklengkapan Review Adanya Informed Consent

Tabel 4.10 Hasil Analisa Kualitatif

Tabel 4.11 Hasil Analisa Kuantitatif dan Kualitatif


15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Grafik 4.1 Prosentase Analisa Ketidaklengkapan Review Identifikasi

Grafik 4.2 Prosentase Analisa Ketidaklengkapan Review Pelaporan

Grafik 4.3 Prosentase Analisa Ketidaklengkapan Review Pencatatan

Grafik 4.4 Prosentase Analisa Ketidaklengkapan Review Autentifikasi

Grafik 4.7 Prosentase Analisa Ketidaklengkapan Review Kelengkapan dan

Kekonsistenan Diagnosa

Grafik 4.8 Presentase Analisa Ketidaklengkapan Review Kekonsistenan Pencatatan

Diagnosa

Grafik 4.9 Presentase Analisa Ketidaklengkapan Review Adanya Informed Consent


16

DAFTAR LAMPIRAN

Checklist Analisa Kuantitatif RM 1 (Lembar Masuk dan Keluar)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 2 (Anamnesa & Pemeriksaan Fisik)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 4(Perjalanan Penyakit)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 5 (Grafik)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 6 (Catatan Perawatan)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 7 (Resume Keperawatan Pasien Keluar)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 7.1 (Asuhan Keperawatan)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 8 (Resume Ringkasan Keluar)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 10 (Laporan Operasi)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 12 (Informed Consent)

Checklist Analisa Kuantitatif RM 22 (Penempelan Salinan Resep)

Checklist Rekapitulasi Analisa Kuantitatif Masing-Masing Review

Checklist Rekapitulasi Analisa Kuantitatif Masing-Masing Formulir

Checklist Rekapitulasi Analisa Kualitatif

Checklist Rekapitulasi Analisa Kuantitatif dan Kualitatif


17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan

manusia. Oleh karena itu, masyarakat berusaha mendapatkan yang terbaik

dalam hal mutu kesehatan. Hal ini membuat mereka semakin kritis terhadap

mutu pelayanan kesehatan yang ada, dapat dilihat dari banyaknya orang yang

rela mengeluarkan uang demi pemeliharaan kesehatan mereka, diantaranya

seperti puskesmas, balai pengobatan, rumah sakit, dan lain-lain.

Rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang

bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka menigkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Oleh karena itu pelayanan rekam medis menjadi salah

satu standar yang harus dipenuhi dalam akreditas Rumah Sakit. Definisi Rekam

Medis Menurut Permenkes RI No.269/MENKES/PER/III/2008 Bab I, pasal 1,

menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan

dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

Menurut Permenkes No. 269 tahun 2008, pasal 3, isi rekam medis untuk

pasien rawat inap dan perawat sekurang-kurangnya memuat identitas pasien,

tanggal dan waktu, hasil anamnesa, mencangkup sekurang-kurangnya keluhan

dan riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis, diagnosa,
18

rencana penata laksanaan, pengobatan dan atau tindakan, persetujuan

tindakan, catatan observasi klinik dan hasil pengobatan, ringkasan pulang, nama

dan tanda tangan dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu yang memberi

pelayanan kesehatan tertentu, dan untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan

endotogram klinik.(1)

Rekam Medis yang lengkap dan benar akan memudahkan informasi bagi

pihak Rumah Sakit. Rekam Medis yang lengkap dapat digunakan bagi referensi

pelayanan kesehatan melindungi hukum, menunjang informasi untuk Quality

Assurance, membantu menetapkan diagnose, prosedur pengkodean, pengertian

biasa perawatan dan untuk kepentingan penelitian. Sedangkan Rekam Medis

yang tidak lengkap akan menghambat penyediaan informasi. Pada Undang-

Undang Kedokteran juga ditanyakan bahwa ketidaklengkapan berkas Rekam

Medis adalah sebagai bukti di pengadilan, oleh sebab itu pengisian berkas

rekam medis harus sesuai dengan aturan yang ada didalam tata cara

pengisian.(2)

Analisa kelengkapan dokumen sangatlah diperlukan. Hal ini dimaksud

untuk hal-hal yang kurang dalam pencatatan sesuai dengan analisis

kelengkapan data dokumen rekam medis karena pentingnya dokumen dalam

memberikan informasi yang berkesinambungan. Analisa kelengkapan juga

bertujuan untuk membuat catatan medis yang lengkap dan berkesinambungan

untuk melindungi kepentingan hukum pasien, dokter, Rumah Sakit, akreditasi,

dan sertifikasi.
19

Penelitian kelengkapan data dapat direview pada empat review yaitu (1)

review identifikasi (2) review autentifikasi (3) review pencatatan (4) review

pelaporan. Pentingnya kelengkapan data rekam medis sebagai data rekam

medis. Apabila terjadi kasus gugatan atau mal praktek dari pasien, Rekam medis

yang lengkap dapat membantu dokter maupun tenaga kesehatan lainnya

sebagai tanda bukti pelayanan yang telah diberikan oleh rumah sakit. Perlu

diteliti kasus-kasus yang sering dijumpai dilapangan. Oleh sebab itu dperlukan

analisis kuantitatif dari kelengkapan data dokumen data rekam rawat inap. Hal ini

dimaksudkan untuk menemukan informasi yang berkesinambungan. Rekam

medis juga dirancang agar memuat informasi sehingga dengan adanya sumber

informasi dan media komunikasi maka pemberian pelayanan petugas kesehatan

dapat meningkatkan mutu pelayanan dirumah sakit.(3)

Berdasarkan pengamatan pada survey awal terdapat dokumen rekam

medis rawat inap yang kurang lengkap untuk analisa kuantitatif dan kualitatif. Hal

tersebut diketahui dengan pengambilan sampel dari 10 DRM, dari analisa

kuantitatif terdapat 30% DRM yang lengkap dan 70% DRM yang tidak lengkap

berdasarkan empat review yaitu (Review Identifikasi: Nomor Rekam Medis,

Nama Pasien, Alamat Pasien, Jenis Kelamin, Umur Pasien). (Review Pelaporan:

Diagnosa Konsisten, Lembar RM Lengkap, Ketepatan Mengkode, Semua butir

diisi). (Review Autentifikasi: Nama terang petugas, Tanda tangan petugas,

Tanggal pencatatan, tempat pencatatan). (Review Pencatatan: Singkatan dapat

dipahami, tulisan tersebut dapat dibaca, tulisan jelas, cara pembetulan

kesalahan, bila terjadi kesalahan dapat dicoret dan dibetulkan serta dibubuhi
20

tanda tangan). Dan untuk analisa kualitatifnya terdapat 20% DRM yang lengkap

dan 80% DRM yang tidak lengkap berdasarkan tiga review yaitu (Kelengkapan

dan kekonsistenan diagnose). (Kekonsistenan pencatatan diagnose). (Adanya

informed consent). Dokumen rekam medis yang tidak lengkap dapat

mengakibatkan informasi medis tidak berkesinambungan dan dokumen rekam

medis belum bisa digunakan sebagai alat bukti hukum yang sah bila terjadi

tindakan malpraktek. Pentingnya kelengkapan didalam pengisian data pada

lembar informed consent akan sangat berguna dikemudian hari apabila ada

gugatan dari pasien atau keluarga pasien.

Melihat pentingnya peranan DRM dalam menciptakan informasi medis

yang berkesinambungan dan dalam aspek hukum kesehatan maka perlu dijaga

kelengkapannya. Dokumen rekam medis merupakan alat yang penting untuk

menjalankan organisasi karena bermanfaat untuk menetapkan tanggung jawab

timbulnya kegiatan, dan untuk merekam data pelayanan. Tingkat

ketidaklengkapan DRM rawat inap sering terjadi tidak lengkap pada RSUD

Ungaran. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

“Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat

Inap Pada Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan kelengkapan analisa kuantitatif dan kualitatif dokumen

rekam medis pasien rawat inap pada periode triwulan I di RSUD Ungaran tahun

2014 ?
21

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tingkat kelengkapan pengisian dokumen rekam

medis rawat inap pada periode triwulan I di RSUD Ungaran tahun 2014?

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kelengkapan identifkasi terhadap dokumen rekam

medis pasien rawat inap pada periode triwulan I di RSUD

Ungaran tahun 2014.

b. Mengetahui kelengkapan pelaporan data dokumen rekam medis

pasien rawat inap pada periode triwulan I di RSUD Ungaran

tahun 2014.

c. Mengetahui kelengkapan pencatatan data dokumen rekam medis

pasien rawat inap pada periode triwulan I di RSUD Ungaran

tahun 2014.

d. Mengetahui kelengkapan autentifikasi data dokumen rekam

medis pasien rawat inap pada periode triwulan I di RSUD

Ungaran tahun 2014.

e. Mengetahui kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa data

dokumen rekam medis pasien rawat inap pada periode triwulan I

di RSUD Ungaran tahun 2014.

f. Mengetahui kekonsistenan pencatatan diagnosa data dokumen

rekam medis pasien rawat inap pada periode triwulan I di RSUD

Ungaran tahun 2014.


22

g. Mengetahui adanya Informed Consent data dokumen rekam

medis pasien rawat inap pada periode triwulan I di RSUD

Ungaran tahun 2014.

h. Mengetahui jumlah DMR (Deliquent Medical Record) pada


dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ungaran tahun 2014.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian rekam

medis.

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan yang dapat menunjang penyelenggaraan rekam

medis khususnya untuk meningkatkan adanya kelengkapan dokumen

rekam untuk meningkatkan mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

3. Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi untuk pembelajaran dalam mengembangkan

pendidikan khususnya dalam ilmu rekam medis dan informasi kesehatan.


23

E. Keaslian Penelitian

Table 1.1

Keaslian Penelitian

Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil

Zulaida Anum Analisa kuantitatif Metode observasi Hasil penelitian

Istifaiyah dan kualitatif dan wawancara. menunjukan

kelengkapan ketidaklengkapan

dokumen rekam dokumen rekam

medis rawat inap medis rawat inap

pasien bedah di pada pasien

Rumah Sakit bedah tahun 2013

Permata Medika

Semarang tahun

2013

Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang ini dengan

penelitian sebelumnya adalah terletak pada lingkup lokasi, lingkup waktu,

lingkup obyek dan variabel penelitian. Untuk lingkup lokasi penelitian yang

peneliti lakukan sekarang adalah di bagian filling RSUD Ungaran,

sedangkan lingkup lokasi sebelumnya di bagian assembling Rumah Sakit

Permata Medika Semarang. Kemudian untuk lingkup waktu penelitian

sekarang adalah tahun 2014, sedangkan lingkup waktu sebelumnya


24

adalah tahun 2013. Dan untuk lingkup obyek sekarang adalah semua

pasien rawat inap sedangkan lingkup obyek sebelumnya adalah pasien

bedah Dan variabel penelitian sekarang adalah analisa kuantitatif dan

kualitatif, sedangkan variabel penelitian sebelumnya hanya analisa

kuantitatif.

F. Ruang Lingkup

1. Lingkup Keilmuan

Penelitian ini dalam lingkup ilmu kelengkapan penulisan dokumen rekam

medis rawat inap.

2. Lingkup Materi

Lingkup materi dalam penelitian ini termasuk dalam Quality Assurance

khusunya analisa kuantitatif terhadap dokumen rekam medis rawat inap.

3. Lingkup Lokasi

Lokasi penelitian ini dilakukan di unit rekam medis dibagian filling RSUD

Ungaran.

4. Lingkup Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan

wawancara.

5. Lingkup Obyek

Obyek yang diamati dalam penelitian ini adalah lembar DRM rawat inap.

6. Lingkup Waktu

Waktu yang digunakan adalah bulan Maret 2014.


25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

a. Menurut Hatta, G. 2008 tentang Rekam Medis adalah berkas yang

berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemerikasaan,

pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain di sarana pelayanan

kesehatan.(4)

b. Rekam Medis Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (permenkes)

No.269 tahun 2008 tentang Rekam Medis adalah berkas yang berisi

catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada

pasien.(5)

c. Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam

tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, dan

diagnosa. Segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada

pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang

mendapatkan pelayanan gawat darurat.(6)

2. Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya

administrasi yang tertib dalam rangka upaya peningkatan pelayanan


26

kesehatan di rumah sakit. Tanpa dukungan suatu system pengelolaan rekam

medis yang baik dan benar, administari rumah sakit tidak akan berhasil

sebagaimana yang diharapkan. Tertib administrasi merupakan salah satu

factor yang menentukan dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

3. Kegunaan Rekam Medis

Menurut Gilboni, 1991 kegunaan rekam medis dapat dilihat beberapa aspek :

a. Administration ( Administrasi )

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya

menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab

sebagai tenaga medis dan paramedic dalam mencapai tujuan pelayanan

kesehatan. Bahwa data dan infromasi yang dihasilkan rekam medis dapat

digunakan manajemen yang melaksanakan fungsinya guna pengelola

berbagai sumber daya.

b. Legal ( Hukum )

Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai hukum, karena isinya

menyangkut adanya jaminan kepastian hukum serta penyediaan bahan

tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Bahwa rekam medis berguna

sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi hukum terhadap pasien,

provider, kesehatan (dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya).

c. Financial ( Keuangan )

Dapat digunakan untuk menghitung biaya yang harus pasien keluarkan

karena jasa yang diterima pasien dicatat dengan lengkap dan benar.
27

d. Research ( Penelitian )

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai guna penelitian karena isinya

mengandung informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

Bahwa berbagai macam penyakit telah dicatat ke dalam dokumen rekam

medis sehingga dapat dilakukan penelusuran guna kepentingan

penelitian.

e. Education ( Pendidikan )

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya

menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari

pelayanan medik yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat

digunakan dibidang profesi pengguna. Bahwa data rekam medis dapat

digunakan untuk referensi.

f. Documentation ( Dokumentasi )

Digunakan sebagai dokumen yang berisi tentang sejarah riwayat

penyakit.(7)

Menurut Huffman EK, 1992 kegunaan rekam medis antara lain :

a. Patien Care Managemen

1) Mendokumentasikan penyakit dan perawat pasien atau tiap-tiap

episode perawat.

2) Alat komunikasi antara dokter dengan tenaga kesehatan yang ikut

merawat pasien.
28

3) Alat komunikasi untuk tenaga kesehatan yang merawat selanjutnya.

b. Quality Preview

Mengevaluasi kecukupan dan kesesuaian perawat.

c. Financial Rambursement

Sebagai dasar jaminan kline fasilitas perawatan dan pasien.

d. Legal Affants

Data bagi kepentingan hukum pasien dari rumah sakit.

e. Education

Data actual untuk pendidikan tenaga kesehatan.

f. Public Health

Identifikasi kejadian penyakit untuk perencanaan.

g. Planning & Marketing

Identifikasi data yang diperlukan untuk seleksi dan promo kesehatan.(8)

B. Fungsi Koding/Indeksing, Filing, dan Assembling Dalam Pelayanan

Rekam Medis

1. Koding/Indeksing

Yaitu salah satu bagian unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok :

a. Mencatat dan meneliti serta menetapkan kode penyakit, kode operasi,

kode sebab kematian dari diagnosis dokter atau tenaga kesehtan

tertentu.

b. Mencatat dan menyimpan indeks penyakit, indeks operasi, indeks sebab

kematian dan indeks dokter.


29

c. Penyediaan informasi nomor-nomor rekam medis yang bersangkutan.

d. Membuat laporan penyakit dan laporan kematian berdasarkan indeks

penyakit, operasi, dan sebab kematian.

2. Filing

Yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok :

a. Menyimpan DRM dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakan

penyimpanan DRM.

b. Mengembalikan kembali DRM untuk berbagai keperluan.

c. Menyusutkan (meretensi) DRM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

sarana pelyananan kesehatan.

d. Memisahkan penyimpanan DRM in-aktif dari DRM yang aktif.

e. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis.

f. Menyimpan DRM yang dilestarikan.

g. Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan atau retensi formulir DRM.

3. Assembling

Yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok :

a. Merakit kembali formulir-formulir dalam DRM dari rawat jalan, gawat

darurat, dan rawat inap menjadi urutan sesuai dengan kronologis

penyakit pasien yang bersangkutan.

b. Meneliti kelengkapan data yang tercatat didalam formulir rekam medis

sesuai dengan kasus penyakit.


30

c. Mengendaliakan DRM yang kembali ke unit pencatatan data karena

isinya tidak lengkap.

d. Mengendalikan penggunaan nomor rekam medis.

e. Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan formulir rekam

medis.(9)

C. Formulir Rekam Medis

1. Pengertian Formulir Rekam Medis

Formulir rekam medis adalah formulir yang mengintruksikan

pemakaian data apa yang harus dikumpukan, tentang apa yang harus

dilakukan, dimana data diperoleh, bagaimana mengumpulkannya, dan apa

yang dilakukan setelah itu. Sebuah formulir didesain untuk memenuhi tujuan

penggunaan data tersebut.(8)

2. Manfaat Formulir

a. Untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya kegiatan.

b. Untuk merekam data transaksi.

c. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan

semua kejadian dalam bentuk tulisan.

d. Sebagai alat komunikasi yaitu menyampaikan informasi pokok dari orang

satu ke orang lain didalam organisasi yang sama atau ke organisasi yang

lain.
31

3. Jenis Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Seluruh formulir-fomulir dokumen rekam medis rawat inap yaitu :

a. Ringkasan riwayat keluar masuk.

b. Surat persetujuan dirawat .

c. Formulir perjalanan penyakit/intruksi/tindakan/terapi.

d. Daftar pengobatan/formulir catatan [emberian obat.

e. Grafik S,N,T (observasi).

f. Permintaan pemeriksaan penunjang dan hasil pemeriksaan penunjang.

g. Resume keluar (hidup/mati).

h. Formulir sepesialisai sesuai jenis spesialisasinya.

i. Keseimbangan cairan.

j. Laporan anaesthesi.

k. Laporan operasi.

l. Informed consent.

m. Laporan persalinan dan idntifikasi bayi.

n. Laporan identifikasi bayi lahir.

o. Lembar konsultasi.

p. Salinan resep.

q. Sebab kematian.

r. Surat pulang paksa.

s. Formulir asuhan keperawatan, meliputi ;

1) Formulir pengkajian data dan diagnosis keperawatan

2) Formulir rencana keperawatan


32

3) Formulir tindakan keperawatan

4) Formulir evalusai keperawatan

5) Formulir perencanaan keperawatan

D. Quality Assurance

1. Pengertian Quality Assurance

Menurut Dr. Avedis Donadebian, quality assurance adalah semua penataan

dan kegiatan yang dimaksudkan untuk menjaga keselamatan, pemeliharaan

dan meningkatkan mutu pelayanan.

2. Tujuan Quality Assurance

Tujuan quality assurance adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan agar

berkesinambung, sistematis, obyektif dan terpadu menetapkan masalah dan

penyebab masalah. Mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah

ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah

sesuai dengan kemampuan yang tersedia.(10)

Menurut Gryna (1988), Quality Assurance merupakan kegiatan untuk

memberikan bukti-bukti untuk membangun kepercayaan bahwa kualitas

dapat berfungsi secara efektif. Bentuk Quality Assurance terdiri dari 2 yaitu :

Individual based program dan team based Activity. Dimana Individual based

program dilakukan terhadap individu, melalui pemantauan / monitoring


33

(alatnya berbentuk dokumen atau pencatatan), penilaian (internal audit) dan

pengendalian (koreksi).(11)

E. Analisa Kuantitatif

1. Pengertian Analisa Kuantitatif

Analisa kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam

medis dengan maksud menemukan kekurangan yang berkaitan dengan

pencatatan rekam medis.(8)

2. Tujuan Analisa Kuantitatif

Tujuan analisa kuantitatif adalah untuk mengidentifikasi bagian yang tidak

lengkap yang dengan mudah dapat dikoreksi dengan dibuat adanya suatu

prosedur, sehingga rekam medis menjadi lebih lengkap dan dapat dipakai

untuk pelayanan pasien, aspek hukum, memenuhi peraturan, agar analisis

data dan statistik akurat dan teliti.(8)

3. Analisa kuantitatif dapat dilakukan dengan analisis yaitu :

a. Concurrent analysis adalah analisis kelengkapan dokumen rekam medis

yang dilakukan pada saat pasien dalam perawatan.

b. Retropectif analysis adalah analisis kelengkapan dokumen rekam medis

yang digunakan pada saat pasien sudah pulang atau dokumen setelah

kembali ke bagian assembling.(8)


34

4. Komponen Analisa Kuantitatif

a. Review Identifikasi

Memeriksa setiap halaman atau lembar catatan medis, untuk identifikasi

pasien minimal harus memuat nama pasien dan no rekam medis apabila

ada halaman yang hilang harus review ulang milik siapa lembar rekam

medis tersebut.

b. Review Autentifikasi

Analisa kuantitatif juga memestikan bahwa penulisan data rekam medis

mempunyai autentifikasi berupa tanggal pelayanan, nama terang, tanda

tangan, inisial petugas, akses komputer berupa kode atau kunci.

c. Review Pelaporan

Ada beberapa laporan tertentu yang ada di dokumen rekam medis dalam

pelayanan kesehatan, sedangkan laporan lain disesuaikan dalam

penyakit pasien selama dirawat di rumah sakit. Laporan ini harus ada dan

sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.

d. Review Pencatatan

Memeriksa pencatatan yang tidak lengkap dan tidak dapat dibaca.

Memeriksa baris per baris dan apabila ada barisan yang kosong digaris

agar tidak diisi, singkatan tidak diperbolehkan, bila salah pencatatan

maka bagian yang salah digaris dan catatan tersebut masih terbaca,

kemudian diberi keterangan disampingnya bahwa catatan tersebut salah.

Terhadap kata atau kalimat yang tidak terbaca, diperbaiki dengan

mencoret kata atau kalimat yang tidak jelas kemudian menulisnya


35

dengan lengkap dan jelas dan dibubuhi paraf dan tanggal oleh petugas

yang menulis tersebut.(8)

F. Analisa Kualitatif

1. Pengertian Analisa Kualitatif

Analisis kualitatif yaitu suatu review yang ditujukan terhadap dokumen rekam

medis untuk mengidentifikasi tentang kekonsistenan dalam pengisian

dokumen rekam medis, dalam analisa kualitatif harus memerlukan

pengetahuan tentang terminologi medis, anatomi dan fisiologi, dasar-dasar

ilmu penyakit, serta isi catatan medis.

2. Tujuan Analisa Kualitatif

Tujuan analisis kualitatif adalah agar rekam medis lengkap dan dapat

digunakan bagi referensi pelayanan kesehatan, melindungi minat hukum,

sesuai dengan peraturan yang ada, Menunjang informasi untuk aktifitas

penjamin mutu quality assurance serta membantu penetapan diagnosis dan

prosedur pengkodean penyakit. Meningkatkan kualitas pencatatan, khusunya

yang dapat mengakibatkan ganti rugi pada masa yang akan datang,

Identifikasi catatan yang tidak konsisten.(12)

3. Cara analisa kualitatif

Cara menganalisa dokumen rekam medis pasien dengan analisa kualitatif

adalah dengan melihat data di formulir – formulir rekam medis pasien,


36

apakah isinya sama dan konsisten atau tidak. Contohnya diagnosa utama di

RM1 tertera diabetes melitus type II kemudian di ringkasan keluar hanya

diabetes melitus saja, itu artinya dokumen rawat inap pasien tersebut tidak

lengkap dalam analisa kualitatif karena diagnosa penyakit tidak konsisten.

Selain itu dengan melihat ada atau tidaknya informed consent , jika dalam

Dokumen rekam medis pasien yang telah menjalani rawat inap namun tidak

ada lembar informed consent maka DRM tersebut dikatakan tidak lengkap.

4. Komponen – komponen analisa kualitatif :

a. Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa

Konsistensi merupakan suatu penyesuaian/kecocokan antara 1 bagian

dengan bagian lain dan dengan seluruh bagian, dimana diagnosa dari

awal sampai akhir harus konsisten, 3 hal yang harus konsisten yaitu

catatan perkembangan, intruksi dokter, dan catatan obat.

Contoh Review kekonsistenan pencatatan diagnosa :

Pada pelayanan rawat inap hasil operasi, hasil pemeriksaan PA, hasil

pemeriksaan diagnostik, dan surat pernyataan tindakan harus konsisten,

apabila berbeda menunjukan rekam medis yang buruk.

Catatan perkembangan menulis pasien menderita demam, sedangkan

dokter menulis pasien tidak demam. Perbedaan tersebut mendatangkan

pertanyaan dalam evaluasi dokter dan diputuskan untuk tidak dilakukan

tindakan.
37

b. Review kekonsistenan dan kelengkapan pencatatan diagnosa

Pencatatan diagnosa dalam lembar rekam medis harus lengkap dan

akurat mulai dari diagnosa utama, diagnosa komplikasi, diagnosa

tambahan, diagnosa tindakan ( jika ada )

Contoh :

Jika dalam suatu RM misalnya RM1 dibagian diagnosa masuk tidak terisi,

artinya bahwa pencatatan diagnosa tidak lengkap.

c. Review pencatatan hal- hal yang dilakukan saat perawatan dan

pengobatan

Di review ini yang perlu diperhatikan pencatatan saat perawatan,

pemeriksaan, dan pengobatan. Misal adanya pencatatan perjalanan

penyakit pasien dari awal masuk sampai pasien pulang, perintah dokter

termasuk pengobatan/tindakan, serta tanggal pemeriksaan lengkap terisi

semua dari pasien masuk sampai pasien pulang

d. Review adanya Informed Consent yang seharusnya ada

Pada komponen ini menganalisa surat persetujuan dari pasien apakah

sudah diisi dengan benar dan lengkap sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang dibuat secara konsisten.

e. Review cara atau praktek pencatatan data

Yang perlu diperhatikan dalam review ini adalah tidak menulis hal – hal

yang tidak berkaitan dengan pengobatan penyakit typoid pasien, tidak

ada waktu kosong dalam penulisan terlebih saat emergency. Pencatatan


38

yang dilakukan harus hati – hati dan lengkap mengingat resiko

malpraktek dan kegagalan dalam pengobatan.

f. Review hal – hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi

Dalam review ini hal – hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti

rugi harus lengkap. Misal lembar informed consent.(15)

G. Perbedaan antara Imcomplete Medical Record (IMR) dan Delinquent

Medical Record (DMR).

1. IMR (Imcomplete Medical Record) adalah jumlah rekam medis yang belum

lengkap dan batas waktu melengkapi selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak

DRM diserahkan ke unit pencatatan.

2. DMR (Delinquent Medical Record) atau disebut juga DRM yang bandel

adalah rekam medis yang masih tetap belum lengkap setelah melewati masa

perlengkapan dan batas waktunya 14 x 24 jam setelah waktu penyerahan

dokumen rekam medis tak lengkap.


39

H. Faktor Pengaruh Kelengkapan

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk memenuhi standar kebutuhan sumber daya manusia perlu

diadakan peningkatan pendidikan dan peralatan serta pengelolaan atau

pembinaan tenaga kesehatan yang terarah dan mantap. Implementasi SDM

menyangkut kualitas profesi rekam medis dan informasi kesehata yang dapat

dicapai memalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara terus

menerus dan secara periodik.

2. Prosedur Tetap (Protap) dan Kebijakan

a. Pengertian protap

Adalah prosedur yang telah ditetapkan oleh rumah sakit sebagi

panduan atau acuan pelaksanaan kerja.

Dilihat dari dirjen pelayanan medik Nomor

78/YanmedRSUMDIK/YMU/1/1991:

1) Keputusan menteri kesehatan No. 134/1978 tentang struktur

organisasi dan tata kerja rumah sakit umum dimana antara lain

disebutkan bahwa salah satu bagian adalah pencatatan rekam medis.

2) Peraturan menteri kesehatan Nomor 269 tahun 2008 mengatur

pengolahan rekam medis di semua sarana pelayanan kesehatan itu

perlu ditunjuk penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit. (13)


40

b. Pengertian kebijakan

Adalah tata cara mengambil keputusan yang telah diterapkan rumah

sakit.

I. Alur Dokumen Rekam Medis Lengkap dan Tidak Lengkap

1. Dokumen Rekam Medis Lengkap :

Dokumen rekam medis yang sudah lengkap akan diserahkan ke bagian

koding / indeksing untuk dikode dan di indeks kemudian disimpan di rak

filling.

2. Dokumen Rekam Medis Tidak Lengkap :

Dokumen rekam medis pasien yang tidak lengkap.

a. Menempelkan kertas kecil pada halaman depan folder dokumen rekam

medis.

b. Dengan menggunakan buku ekspedisi, menyerahkan dokumen rekam

medis tidak lengkap pada unit pencatatan untuk diteruskan kepada

tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan isi

data dokumen rekam medis yang bersangkutan untuk dilengkapi.

c. Menyimpan kartu kendali berdasarkan tanggal penyerahan dokumen

rekam medis yang tidak lengkap tersebut.

d. Mengambil kembali dokumen rekam medis tidak lengkap pada 2x24 jam

setelah waktu peneyerahan.(14)


41

J. Kerangka Teori
Gambar 2.1

Kerangka Teori

DRM rawat
inap
Prosedur kelengkapan pengisian
DRM
Assembling Oleh Assembling

1. Analisa Kuantitatif
a. Review Identifikasi
b. Review Pelaporan
c. Review Pencatatan
Tidak Lengkap d. Review Autentifikasi

2. Analisa Kualitatif
a. Kelengkapan dan
kekonsistenan diagnosa
b. Kekonsistenan pencatatan
diagnosa
Unit pencatatan data
c. Pencatatan selama
(unit rawat jalan dan unit
pengobatan/perawatan
rawat inap)
d. Adanya Informed Consent
e. Cata pencatatan data
dokumen rekam medis
f. Hal-hal yang berpotensi
menyebabkan tuntutan
ganti rugi

Lengkap

Koding indeksing

Filing
42

K. Kerangka Konsep

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

DRM rawat inap

Pengisian DRM dirakit isi datanya dengan bebrapa review


masing-masing dari :

1. Analisa Kuantitatif
a. Review Identifikasi
b. Review Pelaporan
c. Review Pencatatan
d. Review Autentifikasi

2. Analisa Kualitatif
a. Kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa
b. Kekonsistenan pencatatan diagnosa
c. Adanya Informed Consent

DRM tidak lengkap / DRM lengkap


Delinquent Medical
Record (DMR)
43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitiaan

Jenis penelitian adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan.

Sedangkan pengambilan data secara observasi, yaitu suatu prosedur

berencana, antara lain meliputi, melihat, mencatat dan taraf aktivitas tertentu

yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan

metode pendekatan secara cross sectional yaitu penelitian dengan cara

pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada periode

tertentu.(14)

B. Variabel Penelitin

1. Analisa Kuantitatif

a. Review Identifikasi dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ungaran

pada periode triwulan I tahun 2014.

b. Review Autentifikasi dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ungaran

pada periode triwulan I tahun 2014..

c. Review Pelaporan dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ungaran

pada periode triwulan I tahun 2014.

d. Review Pencatatan dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ungaran

pada periode triwulan I tahun 2014.


44

2. Analisa Kualitatif

a. Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa dokumen rekam medis

rawat inap di RSUD Ungaran pada periode triwulan I tahun 2014.

b. Review kekonsistenan pencatatan diagnosa terhadap dokumen rekam

medis rawat inap di RSUD Ungaran pada periode triwulan I tahun 2014.

c. Review adanya Informed Consent dokumen rekam medis rawat inap di

RSUD Ungaran pada periode triwulan I tahun 2014.

3. Tingkat kebandelan DMR (Deliquent Medical Records) dokumen rekam

medis rawat inap RSUD Ungaran pada periode triwulan ke I tahun 2014.

C. Definisi Operasional

Table 3.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional


1. Analisa Review identifikasi adalah analisa kelengkapan identitas
Kuantitatif pribadi dan sosial dalam formulir-formulir rekam medis yang
( Review tercantum di DRM.
Identifikasi )  Lengkap
Jika item No RM, nama, alamat dan jenis kelamin
terisi pada semua formulir rekam medis DRM rawat
inap.
 RM 1 ( lembar masuk dan keluar ) ; No RM, nama
pasien, alamat, tanggal masuk, tanggal keluar
45

terisi.
 RM 2 ( anamnesa dan pemeriksaan fisik ) ; No
RM, nama, umur terisi.
 RM 4 ( perjalanan penyakit ) ; No RM, umur, jenis
kelamin terisi.
 RM 6 ( catatan perawatan ) ; No RM, nama, umur
terisi.
 RM 7 ( resume keperawatan pasien pulang /
meninggal ) ; No RM, nama, umur, jenis kelamin,
alamat terisi.
 RM 7.1 ( asuhan keperawatan ) ; No RM, nama,
umur terisi.
 RM 8 ( resume ringkasan keluar ) ; No RM, nama,
umur, jenis kelamin, alamat terisi.
 RM 10 ( laporan operasi ) ; No RM, nama, umur,
jenis kelamin, alamat terisi.
 RM 22 ( salinan resep ) ; No RM, nama, umur,
jenis kelamin, alamat terisi.
 RM 12 ( informed consent ) ; No RM, nama, umur,
jenis kelamin, agama, alamat, tanggal masuk dan
keluar terisi pada lembar rekam medis rawat inap.

 Tidak lengkap
Jika ada salah satu item pada semua formulir rekam
medis DRM rawat inap tidak terisi.
(Review Suatu variable yang berisi nama dan tanda tangan dokter
Autentifikasi) yang bertanggung jawab atas pasien, tanda tangan perawat
yang merawat, dan tanda tangan serta nama pasien yang
menyetujui untuk dilakukan tindakan medis dan perawatan
serta persetujuan untuk dirawat di rumah sakit.
 Lengkap
46

 RM 1 ( lembar masuk dan keluar ) ; nama dan


tanda tangan dokter terisi.
 RM 2 ( anamnesa dan pemeriksaan fisik ) ;
nama dan tanda tangan dokter terisi.
 RM 4 ( perjalanan penyakit ) ; nama dan tanda
tangan dokter yang menangani terisi.
 RM 5 ( grafik ) ; nama dan tanda tangan dokter
terisi.
 RM 6 ( Catatan Perawatan ) nama dan tanda
tangan perawat.
 RM 7 ( resume keperawatan pasien pulang /
meninggal ) ; nama, dan tanda tangan perawat
yang menangani terisi.
 RM 7.1 ( asuhan keperawatan ) ; nama, dan
tanda tangan perawat yang menangani terisi.
 RM 8 ( resume ringkasan keluar ) ; nama dan
tanda tangan perawat terisi.

 Tidak lengkap
Jika ada salah satu item yang tidak terisi.
(Review Analisa kelengkapan yang mencakup cara pencatatan semua
Pencatatan) item, pada semua formulir rekam medis DRM rawat inap
dengan kriteria sebagai berikut :
 Baik
 Semua terisi
 Tulisan dapat dibaca
 Tidak ada coretan
 Tidak ada tipe-x
 Cara pembetulan dengan setiap yang salah
menambahakan catatan yang menjelaskan
kesalahan tersebut, membuat tanggal dan
47

menandatanganinya, kemudian membuat entri


yang benar.

 Tidak baik
Jika salah satu item yang disebutkan di atas tidak
benar dalam pencatatan.
(Review Pelaporan yang harus ada dalam dokumen rekam medis
Pelaporan) yang meliputi diagnose masuk, diagnose utama, diagnose
skunder, komplikasi, infeksi nosokomial, penyebab infeksi,
tindakan, jenis anesthesia, pengobatan radioterapi, imunisasi
yang pernah didapat, keadaan keluar, transfuse darah, cara
keluar, diagnose sebab kematian, diagnose pre operatif,
jaringan yang diexisi, nama macam operasi, tanggal operasi,
jam operasi mulai dan selesai, lama anasthesi, diagnose
waktu masuk, diagnose akhir, ringkasan riwayat penemuan
fisik, hasil lab, keadaan pasien saat masuk, keadaan pasien
data keluar, keadaan pasien saat dirawat, tindakan medis,
pemeriksaan penunjang lab, radiologi, pemberian obat
pasien.
 Lengkap
 RM 1 ( lembar masuk dan keluar ) ; diagnosa
masuk,diagnosa utama, tindakan, keadaan
keluar, dan cara keluar terisi.
 RM 2 ( anamnesa dan pemeriksaan fisik ) ;
anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa
penunjang terisi.
 RM 4 ( perjalanan penyakit ) ; perjalanan
penyakit / diagnosa, dan perintah dokter terisi.
 RM 5 ( grafik ) ; catatan pernapasan, tekanan
darah, berat badan dan tinggi badan, hasil
pemeriksaan penunjang terisi.
48

 RM 6 ( catatan perawatan ) ; catatan


pengobatan dan diet terisi.
 RM 7 ( resume keperawatan pasien pulang /
meninggal ) ; masalah perawat pada saat
pasien dirawat, tindakan perawat selama
pasien dirawat, evaluasi terisi.
 RM 7.1 ( asuhan keperawatan ) ; riwayat
kesehatan, dan data biologis pasien terisi.
 RM 8 ( resume ringkasan keluar ) ; diagnosa
masuk, diagnose keluar, pemeriksaan fisik,
hasil lab terisi.

 Tidak lengkap
Jika ada salah satu item yang tidak terisi.

2. Analisa  Lengkap dan konsisten apabila diagnosa masuk,


Kualitatif diagnosa tambahan, diagnosa akhir dan diagnosa
(Review utama sama dari awal sampai akhir perawatan.
kelengkapan
dan  Tidak lengkap apabila salah satu dari komponen
kekonsistenan tersebut tidak tercatat dalam formulir.
diagnosa )
49

(Review  Lengkap dan konsisten pada pencatatan diagnosa


kekonsistenan apabila diagnosa awal sampai akhir harus konsisten,
pencatatan pencatatan mencerminkan perkembngan info
diagnosa) mengenai kondisi pasien, terdapat hasil catatan
perkembangan, instruksi dokter dan catatan obat yang
konsisten.

 Tidak lengkap dan konsisten dalam pencatatan


apabila ada salah satu formulir yang tidak diisi.

(Review
adanya
informed  Lengkap dan konsisten apabila ada lembar informed
consent) consent untuk setiap dilakukan tindakan kepada
pasien yang berisi nama dan nomor rekam medis
pasien, yang mengisi persetujuan dan
menandatangani persetujuan tindakan tersebut.

 Tidak lengkap dan konsisten apabila tidak ada tanda


tangan dan data pasien.

3. Tingkat (DMR) Delinguent Medical Record


kebandelan Adanya penulisan yang tidak lengkap pada isi dokumen
DRM rawat rekam medis dengan melihat 4 review ( identifikasi,
inap (DMR) pelaporan, pencatatan, dan autentifikasi ) dan pemeriksaan
penunjang kemudian dihitung dengan rumus :
50

D. Populasi Dan Sampel

Dalam penelitian ini populasinya adalah semua DRM pasien rawat inap pada

triwulan ke I tahun 2014 di RSUD Ungaran sebanyak 3377, dan sampelnya

diambil menggunakan metode sistem random sampling, penentuan jumlah

sampel menggunakan rumus sebagai berikut :

n=

Keterangan :

n: besarnya sampel.

N: besarnya populasi.

d: tingkat penyimpanan terhadap populasi, derajat ketetapan yang

diinginkan ( 0,1 atau 10% ).

n=

n= = 99,97 = 99 dokumen

Sehingga banyaknya sampel DRM rawat inap periode triwulan ke I tahun 2014

di RSUD Ungaran yang digunakan adalah 99 DRM rawat inap.

Cara penentuan sampel dengan membuat dafta populasi, disusun dan diberi

nomor, semua unit populasi ditulis pada gulungan dalam bentuk dan ukuran

yang sama serta warna yang sama kemudian dimasukan kedalam kotak dan
51

kocok rata, gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sampel yang

diinginkan kemudian dikocok dengan nomor daftar unit sampel.(15)

E. Instrumen Penelitian

1. Cheklist

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah table checklist

( terlampir ), yaitu untuk memasukan hasil observasi kelengkapan DRM.

Dengan keterangan kalau lengkap menggunakan tanda square root ( √ ) dan

kalau tidak lengkap menggunakan tanda minus sign ( - ).

2. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara ( interviewer ) yang

mengajukan pertanyaan terwawancara ( interviewee ) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan

secara face to face kepada sumber penelitian yaitu tiga petugas yang ada di

bagian rekam medis dan tiga petugas di bagian filing RSUD Ungaran.
52

F. Cara Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a. Data Primer

Pengumpulan data dengan cara meneliti data kelengkapan secara

kuantitatif dan kualitatif pada dokumen rekam medis rawat inap pada

periode triwulan I di RSUD Ungaran tahun 2014.

b. Data Sekunder

Untuk mengetahui tentang protap, ketentuan cara pengisian dan

pengembalian dokumen rekam medis rawat inap.

2. Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi

serta menggunakan tabel checklist yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan mengetahui obyek penelitian secara langsung pada unit

rekam medis di RSUD Ungaran.

G. Pengolahan Data

1. Editing

Yaitu suatu pengolahan data yang dilakukan dengan cara memilih data,

meneliti hasil dari pengumpulan data sehingga dapat meningkatkan kualitas

data serta menghilangkan keraguan.


53

2. Tabulating

Suatu cara dimana data yang diperoleh dan disajikan dengan menggunakan

table yang terisi prestasi kelengkapan analisa kuantitaif dan kualitatif. Dari

jumlah sampel lengkap dan tidaklengkap pencatatan berkas rekem medis.

3. Penyajian Data

Pengolahan data dengan menyajikan hasil pengumpulan data yang telah

diteliti dan diolah sehingga pembaca lebih mudah memahami.

H. Analisis Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif yaitu dengan melakuan analisa hasil-

hasil penelitian berdasarkan teori-teori yang dikemukakan dalam tinjauan

pustaka, selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat ditarik

kesimpulannya.
54

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Rumah Sakit

1. Sejarah Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran adalah Rumah Sakit daerah

milik pemerintah daerah kabupaten semarang yang mempunyai tugas

melaksanakan upaya pelayanan kesehatan seacara berdaya guna dan

berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan

pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.

Berdasarkan Surat Kpeutusan Menteri Republik Indonesia Nomor

1152/MENKES/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Ungaran, maka Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran ditetapkan

sebagai Rumah Sakit kelas C, pada tangal 29 maret 2010 Rumah Sakit

Umum Daerah Ungaran telah lulus akreditas penuh tingkat lanjut.

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum

Daerah Ungaran diatur dengan peraturan daerah kabupaten semarang

nomor 25 tahun 2008 tanggal 22 september 2008 tentang pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit Umum.

Sedangkan untuk susunan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit

Umum Daerah Ungaran ditetapkan berdasarkan peraturan daerah nomor 19

tahun 2008 tanggal 23 juli 2008 tentang organisasi dan tata kerja badan
55

perencanaan pembangunan daerah, inspektorat lembaga teknis daerah dan

kantor pelayanan perijinan terpadu Kabupaten Semarang.

2. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi, dan Strategi Rumah Sakit Umur Daerah

Ungaran

a. Visi

Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan Rumah

Sakit.

b. Misi

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan

cara :

1) Mewujudkan pelayanan prima.

2) Mewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang komprehensif dan

terjangkau serta berdaya saing.

3) Mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian,

keikhlasan, disiplin serta profesionalisme.

4) Mewujudkan pelayanan yang bermutu dengan mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan/kedokteran.

c. Tujuan

1) Terwujudnya Rumah Sakit yang mampu member pelayanan medis

yang bermutu dengan fasilitas yang memadahi, memiliki sumber daya


56

manusia yang professional dengan biaya yang terjangkau bagi semua

lapisan masyarakat.

2) Terwujudnya kerja sama yang baik dan harmonis serta meningkatkan

kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.

d. Motto

S – enyum dalam bertegur sapa.

E – fektif, efisien, dan terjangkau.

R – amah dan profesional melayani pelanggan.

A – kurat dalam diagnosis dan terapi.

S – impati dalam menanggapi keluhan pelanggan.

I – khlas dan berintegritas tinggi dalam melayanai pelanggan.

e. Filosofi

1) Kesembuhan, keselamatan, dan kepuasan adalah kebahagiaan kami.

2) Keterbukaan, kerjasama, professional, dan kesejahteraan sumber

daya manusia merupakan modal utama untuk menghasilkan produk

jasa yang bermutu.

3) Pelayanan kesehatan yang spesifik akan menambahkan daya tarik

pelanggan.

f. Strategi

1) Adanya perencanaan strategi organisasi dan uraian tugas yang jelas.

2) Adanya perencanaan pengembangan Rumah sakit Umum Daerah

Ungaran jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.


57

3) Penyusunan program kegiatan dan anggaran yang akurat untuk

mencapai tahap-tahap rencana pengembangan.

4) Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program yang

diikuti tindak lanjut.

B. Hasil Pengamatan

Pengambilan data analisa kuantitatif dan kualitatif dilakukan secara

keseluruhan dengan mengambil semua dokumen rekam medis rawat inap mulai

tanggal 05 - 11 febuari 2015 di bagian filing unit rekam medis rawat inap RSUD

Ungaran periode triwulan I tahun 2014 yaitu sebanyak 99 dokumen.

Pengambilan data dilakukan secara acak dengan menggunakan metode random

sampling, hasil penelitian selanjutnya dibuat dalam tabel check list hasil

ketidaklengkapan pengisian formulir dokumen rekam medis rawat inap periode

triwulan I tahun 2014.

Jenis formulir –formulir dokumen rekam medis rawat inap yang diamati di

RSUD Ungaran antara lain terdiri atas RM 1 (lembar msuk dan keluar), RM 2

(anamnesa dan pemeriksaan fisik), RM 4 (perjalanan penyakit), RM 5 (grafik),

RM 6 (catatan perawatan), RM 7 (resume keperawatan pasien keluar), RM 7.1

(asuhan keperawatan), RM 8 (resume ringkasan keluar), RM 10 laporan operasi,

RM 12 (informed consent), RM 22 (penempelan resep).

Untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian data doukmen

rekam medis rawat inap periode triwulan I tahun 2014 sebagai berikut :
58

1. Analisa Kuantitatif

a. Review Identifikasi

Table 4.1

Analisa Kelengkapan Review Identifikasi Pada masing-masing

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran

Tahun 2014

Formulir Lengkap Tidak Lengkap


Rekam
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Medis
RM 1 50 51% 49 49%
RM 2 93 95% 6 5%
RM 4 94 95% 5 5%
RM 5 94 95% 5 5%
RM 6 47 47% 52 53%
RM 7 38 38% 61 62%
RM 7.1 42 42% 57 58%
RM 8 32 33% 67 67%
RM 10 68 68% 31 32%
RM 12 99 100% 0 0%
RM 22 56 56% 43 44%

Berdasarkan analisa kelengkapan data rekam medis rawat

inap di RSUD Ungaran periode triwulan I tahun 2014 pada masing-

masing formulir dapat diuraikan seabagai berikut :

1) RM 1 menunjukkan 50 lengkap (51%) dan 49 tidak lengkap (49%)

ketidaklengkapan pada pengisian umur, jenis kelamin, alamat dan

ruang.
59

2) RM 2 menunjukkan 93 lengkap (95%) dan 6 tidak lengkap (5%)

ketidaklengkapan pada pengisian umur dan ruang.

3) RM 4 menunjukkan 94 engkap (94%) dan 5 tidak lengkap (5%)

ketidaklengkapan pada pengisian nama, umur dan ruang.

4) RM 5 menunjukkan 95 lengkap (95%) dan 4 tidak lengkap (5%)

ketidaklengkapan pada pengisian ruang.

5) RM 6 menunjukkan 47 lengkap (47%) dan 52 tidak lengkap (53%)

ketidaklengkapan pada pengisian no.RM, nama, umur dan ruang.

6) RM 7 menunjukkan 38 engkap (38%) dan 61 tidak lengkap (62%)

ketidaklengkapan pada pengisian jenis kelamin, alamat dan ruang.

7) RM 7.1 menunjukkan 42 lengkap (42%) dan 57 tidak lengkap (58%)

ketidaklengkapan pada pengisian no.RM, nama, umur dan ruang.

8) RM 8 menunjukkan 32 lengkap (33%) dan 67 tidak lengkap (67%)

ketidaklengkapan pada pengisian jenis kelamin, alamat dan ruang.

9) RM 10 menunjukkan 68 lengkap (68%) dan 31 tidak lengkap (32%)

ketidaklengkapan pada pengisian no RM, nama, umur dan jenis

kelamin.

10) RM 12 menunjukkan 99 lengkap (100%) dan 0 tidak lengkap (0%) hal

ini menunjukkan bahwa pengisian identitas pasien sudah lengkap.


60

11) RM 22 menunjukkan 56 lengkap (56%) dan 43 tidak lengkap (43%)

ketidaklengkapan pada pengisian no RM, nama, umur dan ruang.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketidaklengkapan

paling banyak pada review identifikasi terdapat pada RM 8 yaitu 32

lengkap (33%) dan 67 tidak lengkap (67%) ketidaklengkapan pada

pengisian jenis kelamin, alamat dan ruang.

Grafik 4.1

Prosentase Analisa Kuantitatif Review Identifikasi Pada masing-masing

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran

Tahun 2014

Prosentase Analisa Kuantitatif


Review Identifikasi
RM 1
43% 49% RM 2
0%
5% RM 4
32% RM 5
5%
RM 6
5% RM 7
67%
RM 7.1
53%
RM 8
RM 10
58% 62% RM 12
RM 22
61

b. Review Pelaporan

Tabel 4.2

Analisa Kelengkapan Review Pelaporan Pada masing-masing Formulir

Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun

2014

Formulir Lengkap Tidak Lengkap


Rekam Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Medis
RM 1 42 42% 57 58%
RM 2 70 70% 29 30%
RM 4 72 70% 27 30%
RM 5 75 75% 24 25%
RM 6 80 80% 19 20%
RM 7 66 66% 33 34%
RM 7.1 55 55% 44 45%
RM 8 65 65% 35 35%
RM 10 52 52% 47 48%
RM 12 - -% - -%
RM 22 51 52% 48 48%

Berdasarkan analisa kelengkapan data rekam medis rawat inap di

RSUD Ungaran periode triwulan I tahun 2014 pada masing-masing

formulir dapat diuraikan seabagai berikut :

1) RM 1 menunjukkan 42 lengkap (42%) dan 57 tidak lengkap (58%)

ketidaklengkapan pada pengisian diagnosa masuk, diagnosa utama

dan tindakan.
62

2) RM 2 menunjukkan 70 lengkap (70%) dan 29 tidak lengkap (30%)

ketidaklengkapan pada pengisian anamnesa, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang, dan therapi.

3) RM 4 menunjukkan 72 lengkap (70%) dan 27 tidak lengkap (30%)

ketidaklengkapan pada pengisian perjalanan penyakit dan

pengobatan.

4) RM 5 menunjukkan 75 lengkap (75%) dan 24 tidak lengkap (25%)

ketidaklengkapan pada pengisian peroral dan parental.

5) RM 6 menunjukkan 80 lengkap (80%) dan 19 tidak lengkap (20%)

ketidaklengkapan pada pengisian data, tindakan dan respon.

6) RM 7 menunjukkan 66 lengkap (66%) dan 33 tidak lengkap (34%)

ketidaklengkapan pada pengisian pasien meninggal.

7) RM 7.1 menunjukkan 55 lengkap (55%) dan 44 tidak lengkap (45%)

ketidaklengkapan pada pengisian data sosial, data psikologis, data

penunjang dan diagnosa keperawatan.

8) RM 8 menunjukkan 65 lengkap (65%) dan 35 tidak lengkap (35%)

ketidaklengkapan pada pengisian diagnosa waktu masuk, diagnosa

keluar, jenis operasi/tindakan, pemeriksaan fisik dan hasil

laboratorium.

9) RM 10 menunjukkan 52 lengkap (52%) dan 47 tidak lengkap (48%)

ketidaklengkapan pada pengisian diagnosa pra bedah, diagnosa

pasca bedah dan tindakan bedah.


63

10) RM 12 menunjukkan menunjukkan dalam lembar formulir tidak

terdapat pengisian pelaporan.

11) RM 22 menunjukkan 51 lengkap (52%) dan 48 tidak lengkap (48%)

ketidaklengkapan pada pengisian peroral dan parenteral.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketidak lengkapan

paling banyak pada review pelaporan terdapat pada RM 1 yaitu 42

lengkap (42%) dan 57 tidak lengkap (58%) ketidaklengkapan pada

pengisian diagnosa masuk, diagnosa utama dan tindakan.

Grafik 4.2

Prosentase Analisa Kuantitatif Review Pelaporan Pada masing-masing

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran

Tahun 2014.

Prosentase Analisa Kuantitatif


Review Pelaporan
RM 1
48% RM 2
58%
RM 4
-%
RM 5
30% RM 6
48% RM 7
30% RM 7.1
35% RM 8
25% RM 10
45% 20% RM 12
35% RM 22
64

c. Review Pencatatan

Tabel 4.3

Analisa Kelengkapan Review Pencatatan Pada masing-masing Formulir

Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun

2014

Formulir Lengkap Tidak Lengkap


Rekam Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Medis
RM 1 72 73% 27 27%
RM 2 94 95% 5 5%
RM 4 44 45% 55 55%
RM 5 84 85% 15 15%
RM 6 52 52% 47 48%
RM 7 29 30% 70 70%
RM 7.1 43 44% 56 56%
RM 8 48 48% 51 52%
RM 10 35 36% 64 64%
RM 12 99 100% 0 0%
RM 22 50 51% 49 49%

Berdasarkan analisa kelengkapan data rekam medis rawat inap di

RSUD Ungaran periode triwulan I tahun 2014 pada masing-masing

formulir dapat diuraikan seabagai berikut :

1) RM 1 menunjukkan 72 lengkap (73%) dan 27 tidak lengkap (27%)

ketidaklengkapan pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti dan

terdapat coretan.
65

2) RM 2 menunjukkan 94 lengkap (95%) dan 5 tidak lengkap (5%)

ketidaklengkapan pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti.

3) RM 4 menunjukkan 44 lengkap (45%) dan 55 tidak lengkap (55%)

ketidaklengkapan pada pengisian pengunaan istilah/singkatan.

4) RM 5 menunjukkan 84 lengkap 85(%) dan 15 tidak lengkap (15%)

ketidaklengkapan pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti.

5) RM 6 menunjukkan 52 lengkap (52%) dan 47 tidak lengkap (48%)

ketidaklengkapan pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti.

6) RM 7 menunjukkan 29 lengkap (30%) dan 70 tidak lengkap (70%)

ketidaklengkapan pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti dan

pengunaan istilah/singkatan.

7) RM 7.1 menunjukkan 43 lengkap (44%) dan 56 tidak lengkap 56(%)

ketidaklengkapan pada pengisian pengunaan istilah/singkatan.

8) RM 8 menunjukkan 48 lengkap (48%) dan 51 tidak lengkap (52%)

ketidaklengkapan pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti,

pengunaan istilah/singkatan dan terdapat coretan.

9) RM 10 menunjukkan 35 lengkap (36%) dan 64 tidak lengkap (64%)

ketidaklengkapan pada pengisian pengunaan istilah/singkatan.

10) RM 12 menunjukkan 99 lengkap (100%) dan 0 tidak lengkap (0%) hal

ini menunjukkan bahwa pengisian dalam pencatatan sudah lengkap.

11) RM 22 menunjukkan 50 lengkap (51%) dan 49 tidak lengkap (49%)

ketidaklengkapan pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti dan

ada coretan.
66

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketidak lengkapan

paling banyak pada review pencatatan terdapat pada RM 7 yaitu 29

lengkap (30%) dan 70 tidak lengkap (70%) ketidaklengkapan pada

pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti dan pengunaan istilah/singkatan.

Grafik 4.3

Prosentase Analisa Kuantitatif Review Pencatatan Pada masing-masing

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran

Tahun 2014.

Prosentase Analisa Kuantitatif


Review Pencatatan
RM 1
49% 27% RM 2
0% 5%
RM 4
55% RM 5
64% RM 6
RM 7
55%
RM 7.1
52% RM 8
48% RM 10

56% RM 12
70% RM 22
67

d. Review Auentifikasi

Tabel 4.4

Analisa Kelengkapan Review Autentifikasi Pada masing-masing

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran

Tahun 2014

Formulir Lengkap Tidak Lengkap


Rekam
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Medis
RM 1 86 87% 13 13%
RM 2 70 70% 29 30%
RM 4 91 90% 8 10%
RM 5 - -% - -%
RM 6 63 63% 36 37%
RM 7 53 54% 46 46%
RM 7.1 43 42% 56 58%
RM 8 90 90% 9 10%
RM 10 89 90% 10 10%
RM 12 99 100% 0 0%
RM 22 - -% - -%

Berdasarkan analisa kelengkapan data rekam medis rawat

inap di RSUD Ungaran periode triwulan I tahun 2014 pada masing-

masing formulir dapat diuraikan seabagai berikut :

1) RM 1 menunjukkan 86 engkap (87%) dan 13 tidak lengkap (13%)

ketidaklengkapan pada pengisian tanda tangan dokter.


68

2) RM 2 menunjukkan 70 lengkap (70%) dan 29 tidak lengkap (30%)

ketidaklengkapan pada pengisian nama dokter dan tanda tangan

dokter.

3) RM 4 menunjukkan 91 lengkap (90%) dan 8 tidak lengkap (10%)

ketidaklengkapan pada pengisian tanda tangan dokter.

4) RM 5 menunjukkan dalam lembar formulir tidak terdapat pengisian

tanda tangan dan nama terang.

5) RM 6 menunjukkan 63 lengkap (63%) dan 36 tidak lengkap (37%)

ketidaklengkapan pada pengisian nama dan tanda perawat.

6) RM 7 menunjukkan 53 lengkap (54%) dan 46 tidak lengkap (46%)

ketidaklengkapan pada pengisian nama dan tanda tangan perawat.

7) RM 7.1 menunjukkan 43 lengkap (42%) dan 56 tidak lengkap (58%)

ketidaklengkapan pada pengisian nama dan tanda tangan perawat.

8) RM 8 menunjukkan 90 lengkap (90%) dan 9 tidak lengkap (10%)

ketidaklengkapan pada pengisian nama terang dan tanda tangan

dokter.

9) RM 10 menunjukkan 89 lengkap (90%) dan 10 tidak lengkap (10%)

ketidaklengkapan pada pengisian tanda tangan dokter.

10) RM 12 menunjukkan 99 lengkap (100%) dan 0 tidak lengkap (0%) hal

ini menunjukkan bahwa pengisian tanda tangan dan nama terang

sudah lengkap.

11) RM 22 menunjukkan menunjukkan dalam lembar formulir tidak

terdapat pengisian tanda tangan dan nama terang.


69

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketidak lengkapan

paling banyak pada review auntetifikasi terdapat pada RM 7.1 yaitu 43

lengkap (42%) dan 56 tidak lengkap (58%) ketidaklengkapan pada

pengisian nama dan tanda tangan perawat.

Grafik 4.4

Prosentase Analisa Kuantitatif Review Autentifikasi Pada masing-masing

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran

Tahun 2014.

Prosentase Analisa Kuantitatif


Review Autentifikasi
RM 1
-% 13% RM 2
0%
0% RM 4
30% RM 5
10%
RM 6
10% RM 7
RM 7.1
-% RM 8
58%
RM 10
37%
RM 12
46% RM 22
70

e. Hasil Analisa Kuantitatif Masing-Masing Review

Tabel 4.5

Hasil Analisa Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Periode

Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014

Review
Identifikasi Pelaporan Pencatatan Autentifikasi Total
L TL L TL L TL L TL L TL
59 40 47 52 49 50 38 61 1 98
60% 40% 47% 53% 49% 51% 39% 61% 1% 99%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan angka hasil keseluruhan DRM

sebanyak 99 DRM dengan analisa kuantitatif adalah 1 DRM lengkap dan

ketidaklengkapan sebanyak 98 DRM. Ketidaklengkapan dari ke 4 review

paling tinggi terdapat pada review Autentifikasi yaitu lengkap 38 DRM

prosentasenya (39%) dan tidak lengkap 61 DRM prosentasenya (61%).

f. Total Analisa Kuantitatif Masing-Masing Formulir

Tabel 4.6

Total Hasil Analisa Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014

Formulir Lengkap Tidak Lengkap


Rekam Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
Medis
RM 1 14 14% 85 86%
RM 2 41 40% 58 60%
RM 4 28 38% 71 72%
71

RM 5 58 60% 41 40%
RM 6 11 10% 88 90%
RM 7 11 10% 88 90%
RM 7.1 7 7% 92 93%
RM 8 11 10% 88 90%
RM 10 13 14% 86 86%
RM 12 99 100% 0 0%
RM 22 14 14% 85 85%

Berdasarkan tabel di atas ketidaklengkapan dari total analisa

kuantitatif pada masing – masing formulir yang paling tinggi terdapat

pada RM 7.1 yaitu lengkap 6 (7%) dan tidak lengkap 93 (93%).

Sedangkan kelengkapan tertinggi pada RM 12 yaitu lengkap 99

(100%) dan tidak lengkap 0 (0%).

2. Analisa Kualitatif

a. Review Kelengkapan dan Kekonsistenan Diagnosa

Tabel 4.7

Analisa Kelengkapan dan Kekonsistenan Diagnosa Pada masing-masing

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran

Tahun 2014

Review Kelengkpan dan Kekonsistenan Diagnosa


Konsisten Tidak Konsisten
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
70 70% 29 30%
72

Ketidaklengkapan dari review kelengkapan dan kekonsistenan

diagnosa pada tabel di atas disimpulkan bahwa dari 99 DRM terdapat

70 DRM yang konsisten (70%) dan 29 DRM yang tidak konsisten

(30%).

Grafik 4.7

Prosentase Analisa Kualitatif Review Kelengkapan dan Kekonsistenan

Diagnosa Pada masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode

Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014

Presentase Review Kelengkapan dan


Kekonsistenan Diagnosa

30%

Konsisten
Tidak Konsisten

70%

b. Review Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa

Table 4.8

Analisa Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa Pada masing-masing Formulir

Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014
73

Review Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa


Konsisten Tidak Konsisten
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
73 74% 26 26%

Ketidaklengkapan dari review kekonsistenan pencatatan diagnosa

pada tabel di atas disimpulkan bahwa dari 99 DRM terdapat 73 DRM

yang konsisten (74%) dan 26 DRM yang tidak konsisten (26%).

Grafik 4.8

Prosentase Analisa Kualitatif Review Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa

Pada masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I

di RSUD Ungaran Tahun 2014

Prosentase Review Kekonsistenan


Pencatatan Diagnosa

26%

Konsisten
Tidak Akurat

74%
74

c. Review adanya Informed Consent yang seharusnya ada

Table 4.9

Analisa adanya Informed Consent Pada masing-masing Formulir Rekam

Medis Rawat Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014

Review adanya Informed Consent


Konsisten Tidak Konsisten
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
95 96% 4 4%

Ketidaklengkapan dari review adanya Informed Consent pada tabel di

atas disimpulkan bahwa dari 99 DRM terdapat 95 DRM yang

konsisten (96%) dan 4 DRM yang tidak konsisten (4%).

Grafik 4.9

Prosentase Analisa Kualitatif Review adanya Informed Consent Pada

masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap Periode Triwulan I

di RSUD Ungaran Tahun 2014


75

Prosentase Review Adanya Informed


Consent
4%

Konsisten
Tidak Konsisten

96%

3. Total Hasil Analisa Kualitatif

Tabel 4.10

Total Hasil Analisa Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Periode

Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014

No Review L TL
1 Kelengkapan dan Kekonsistenan Diagnosa 70 29
2 Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa 73 26
3 Adanya Informed Consent yang seharusnya ada 95 4

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil analisa kualitatif pada

dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ungaran triwulan I tahun 2014

adalah :

Angka ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada review kelengkapan

dan kekonsistenan diagnosa. Sebagian dokumen rekam medis pasien tidak


76

konsisten dalam kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa, maka diperoleh

angka ketidaklengkapan tertinggi sebesar 29 dokumen dari 99 dokumen

yang diteliti. Dan angka ketidaklengkapan terendah adalah 4 pada review

adanya Informed Consent yang seharusnya ada.

4. Total Hasil Analisa Kuantitatif dan Kualitatif

Tabel 4.11

Total Hasil Analisa Kualitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat

Inap Periode Triwulan I di RSUD Ungaran Tahun 2014

Analisa Kuantitatif Analisa Kualitatif Total

L TL L TL L TL

1 98 52 47 1 98

1% 99% 52% 48% 1% 99%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil analisa kuantitatif dan

kualitatif didapatkan angka hasil keseluruhan DRM sebanyak 99 DRM

dengan analisa kuantitatif dan kualitatif adalah 1 DRM lengkap dan

ketidaklengkapan sebanyak 98 DRM.

5. DMR (Deliquent Medical Record)

Berdasarkan analisa kuantitatif dan kualitatif diatas yang didapat dari

hasil 99 dokumen rekam medis pasien yang diteliti terdapat 1 dokumen yang
77

lengkap dan 98 dokumen yang tidak lengkap, adapun perhitungan

prosentase tingkat kebandelan dokumen rekam medis rawat inap dengan

rumus DMR (Deliquent Medical Record).

DMR = 98,9%

Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa prosentase

dokumen rekam medis yang bandel sebesar 98,8%. Hal ini menunjukkan

masih banyak dokumen rekam medis yang tidak lengkap dalam

pengisiannya baik secara kuantitatif dan kualitatif.

C. Pembahasan

Berdasarkan pada penelitian analisa kuantitatif dan kualitatif kelengkapan

dokumen rekam medis rawat inap di RSUD Ungaran, maka dapat diketahui hasil

akhir review sebagai berikut :

1. Analisa Kuantitatif

a. Review Identifikasi

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review identifikasi dari

99 DRM yang diteliti ternyata untuk review identifikasi dokumen rekam

medis yang diamati terdapat data yang masih belum lengkap. Dari hasil

penelitian yang dilakukan ketidaklengkapan tertinggi pada RM 8 yaitu 32


78

lengkap (33%) dan 67 tidak lengkap (67%) ketidaklengkapan pada

pengisian jenis kelamin, alamat dan ruang.

Analisa kuantitatif dimulai dengan memeriksa setiap lembar RM

menurut Huffman K, bahwa identitas pasien paling tidak mempunyai

nama dan no rekam medis kalau halaman sudah tidak mempunyai

identitas maka harus direview untuk memastikan apakah lembar tesebut

milik pasien yang rekam medisnya sedang dianalisa atau bukan. Karena

kalau tidak tahu lembar tersebut milik siapa, maka menyebabkan

kepemilikan formulir sulit untuk diketahui dan kemungkinan kesalahan

diagnosa maupun pemberian obat sehingga harus direview untuk

memastikan formulir tersebut milik siapa.(3)

Unit pencatatan yang bertanggung jawab atas review identifikasi

yaitu khususnya pada RM 8 adalah perawat. Ketidaklengkapan identitas

dikarenakan perawat kurang melengkapi jenis kelamin, alamat dan ruang.

Ketidaklengkapan identitas pasien dikarenakan perawat kurang teliti

dalam pengisian identitas pasien dan belum mengerti pentingnya

kelengkapan isi DRM.

b. Review Pelaporan

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pelaporan dari

99 DRM yang diteliti ternyata untuk review pelaporan dokumen rekam

medis yang diamati terdapat data yang masih belum lengkap. Dari hasil

penelitian yang dilakukan ketidaklengkapan tertinggi pada RM 1 yaitu 42


79

lengkap (42%) dan 57 tidak lengkap (58%) ketidaklengkapan pada

pengisian diagnosa masuk, diagnosa utama dan tindakan.

Menurut Huffman K, review pelaporan merupakan prosedur analisa

kuantitatif harus menegaskan laporan mana yang akan dilakukan, kapan

dan keadaan yang bagaimana karena jika sewaktu - waktu ada pasien

yang merasa telah di malpraktek pihak rumah sakit bisa menunjukan

DRM yang merupakan bukti tindakan apa saja yang dilakukan dan

merupakan bukti hukum.(3)

Unit pencatatan yang bertanggung jawab atas review pelaporan

yaitu khususnya pada RM 1 adalah dokter. Ketidaklengkapan pelaporan

dikarenakan dokter kurang teliti dalam melengkapi diagnosa masuk,

diagnosa utama dan tindakan, seharusnya dokter wajib melengkapi

pelaporan pada RM 1 lembar masuk dan keluar pasien supaya lebih

mudah mengetahui perkembangan penyakit pasien.

c. Review Pencatatan

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pencatatan dari

99 DRM yang diteliti ternyata untuk review pencatatan dokumen rekam

medis yang diamati terdapat data yang masih belum lengkap. Dari hasil

penelitian yang dilakukan ketidaklengkapan tertinggi pada RM 7 yaitu 29

lengkap (30%) dan 70 tidak lengkap (70%) ketidaklengkapan pada

pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti dan pengunaan istilah/singkatan.


80

Berdasarkan pengamatan pada review pencatatan

ketidaklengkapan pada item tidak dapat dibaca/dimengerti dan

pengunaan istillah/singkatan sangat penting sekali karena untuk

mengetahui catatan tindakan yang diberikan kepada pasien sehingga

data atau informasi yang dihasilkan tidak berkesinambungan. Sedangkan

analisa kuantitatif yang dimulai dengan memeriksa setiap lembar RM

menurut huffman K, dalam pencatatan atau penulisan rekam medis, bisa

dikatakan baik apabila pada item semua terisi, tulisan bisa terbaca, tidak

ada tip-X, tidak ada coretan dan cara pembetulan harus dicatat, ditanda

tangani dan menambahkan catatan. yang menjelaskan kesalahan

tersebut untuk menunjukan mana yang diganti.(3)

Unit yang bertanggung jawab pada review pencatatan

ketidaklengkapan yaitu perawat. Ketidaklengkapan dalam pencatatan

disebabkan karena perawat kurang teliti dan harus lebih mengetahui

bahwa cara pengisian formulir rekam medis yang benar.

d. Review Autentifikasi

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review autentifikasi dari

99 DRM yang diteliti ternyata untuk review autentifikasi dokumen rekam

medis yang diamati terdapat data yang masih belum lengkap. Dari hasil

penelitian yang dilakukan ketidaklengkapan tertinggi pada RM 7.1 yaitu

43 lengkap (42%) dan 56 tidak lengkap (58%) ketidaklengkapan pada

pengisian nama dan tanda tangan perawat.


81

Berdasarkan hasil dari pengamatan pada review autentifikasi

ketidak lengkapan terdapat pada tanda tangan perawat dan nama

perawat. Tetapi pada tanda tangan perawat dan nama perawat itu sangat

penting sekali untuk mengetahui perawat siapa yang memberikan

tindakan dan bertanggung jawab. Sedangkan kalau tanda tangan

perawat dan nama perawat tidak diisi maka tidak tahu siapa perawat

yang memberikan tindakan dan yang bertanggung jawab. Dan menurut

huffman K, analisa kuantitatif yang dimulai dengan memeriksa setiap

lembar RM dan autentifikasi bisa tanda tangan,stempel karet yang hanya

dipegang oleh pemiliknya, inisial (singkatan nama).3)

Unit pencatatan yang bertanggung jawab atas review autentifikasi

adalah perawat. Ketidaklengkapan tanda tangan perawat dan nama

perawat dikarenakan tidak diberikannya tanda tangan dan nama terang

perawat pada formulir tersebut, maka perawat harus lebih teliti dalam

melengkapi lembar formulir tersebut.

2. Analisa Kualitatif

a. Review Kelengkapan dan Kekonsistenan Diagnosa

Dari hasil pengamatan menunjukkan review kelengkapan dan

kekonsistenan diagnosa dari 99 DRM yang diteliti pada dokumen rekam

medis rawat inap terdapat 70 yang konsisten (70%) dan 29 yang tidak

konsisten (30%). Ketidaklengkapan terdapat pada penulisan diagnosa

dan kode diagnosa yang tidak konsisten yang dikode hanya diagnosa
82

utamanya saja dan dokter sering menyingkat penulisan diagnosa dan

tidak sesuai dengan ICD.

Konsistensi merupakan suatu penyesuaian/kecocokan antara 1

bagian dengan bagian lain dan dengan seluruh bagian, dimana diagnosa

dari awal sampai akhir harus konsisten, 3 hal yang harus konsisten yaitu

catatan perkembangan, intruksi dokter, dan catatan obat. Sebagai contoh

untuk catatan perkembangan tertulis bahwa pasien menderita DM tipe 2,

sedangkan dokter hanya menulis DM. Perbedaan tersebut

mendatangkan pertanyaan dalam evaluasi dokter dan diputuskan untuk

tidak dilakukan tindakan. Jika salah satu lembar RM yang terdapat

diagnosa dan ternyata ada salah satu yang diagnosanya berbeda, hal

tersebut menunjukkan bahwa diagnosa penyakit dari awal pasien masuk

sampai akhir pasien pulang, diagnosa tersebut tidak konsisten.

Kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa sangat penting untuk proses

klaim jika pasien berasuransi, selain itu jika dalam satu dokumen rekam

medis pada bagian diagnosa lengkap dan konsisten maka bisa menjadi

informasi yang akurat. Yang bertanggung jawab atas penulisan diagnosa

adalah dokter yang memeriksa pasien.(16)

b. Review Kekonsistenan Pencatatan diagnosa

Dari hasil pengamatan menunjukkan review kelengkapan

pencatatan diagnosa dari 99 DRM yang diteliti pada dokumen rekam

medis rawat inap terdapat 73 yang konsisten (74%) dan 26 yang tidak
83

konsisten (26%). Hal ini menunjukkan bahwa Ketidaklengkapan terdapat

pada pencatatan diagnosa masuk sering tidak terisi.

Kekonsistenan dan kelengkapan pencatatan diagnosa pasien

dalam satu lembar DRM tentu sangat penting. Yang perlu diperhatikan

adalah kolom diagnosa masuk, diagnosa utama, diagnosa komplikasi (

jika ada ), diagnosa tindakan ( jika ada ), jika dalam 1 lembar DRM misal

RM 1 bagian diagnosa masuk tidak terisi maka lembar tersebut dikatakan

tidak lengkap untuk pencatatan diagnosa. Lengkapnya pencatatan

diagnosa memudahkan dokter untuk memberikan tindakan dan

pengobatan selanjutnya.(16)

c. Review Adanya Informed Consent Yang Seharusnya Ada

Dari hasil pengamatan menunjukkan review adanya informed

consent dari 99 DRM yang diteliti pada dokumen rekam medis rawat inap

terdapat 95 yang konsisten (95%) dan 4 yang tidak konsisten (5%). Jika

dalam DRM rawat inap pasien tidak terdapat informed consent, maka

dokter tidak punya bukti hukum yang sah atas tindakan yang telah

diberikan kepada pasien.

Pada komponen ini merupakan hal terpenting yang berkaitan

dengan bukti hukum jika ada pasien yang minta tuntutan atas tindakan

malpraktek yang dokter atau tenaga medis lakukan, karena informed

consent merupakan surat persetujuan tindakan saat pasien menjalani

rawat inap , maka pasien akan di infus dan akan ada beberapa tindakan
84

yang dilakukan dokter berkaitan dengan penyakit dan pengobatan

pasien. Selain itu cara penulisan dan pencatatan surat persetujuan dari

pasien apakah sudah diisi dengan benar dan lengkap sesuai dengan

prosedur dan peraturan yang dibuat atau belum. Pengisian informed

consent harus benar dan ditandatangani oleh keluarga pasien atau

pasien langsung sebagai persetujuan dilakukannya tindakan.(16)

3. DMR (Deliquent Medical Records)

Berdasarkan analisa kuantitatif dan kualitatif diatas yaitu review

identifikasi, pelaporan, pencatatan, autentifikasi, kelengkapan dan

kekonsistenan diagnosa, kelengkapan pencatatan diagnosa, adanya

informed consent, yang didapat dari hasil 99 dokumen rekam medis pasien

yang diteliti terdapat 1 (1%) dokumen yang lengkap dan 98 (99%) dokumen

yang tidak lengkap. Hal ini menunjukkan kelengkapan pengisian pada DRM

rawat inap masih banyak tingkat kebandelannya.

Prosedur mengenai analisa kuantitatif di RSUD Ungaran masih belum

baik karena tingkat kebandelan DRM adalah 98,9%. Angka kebandelan

tersebut cukup tinggi, hal ini disebabkan karena masih banyak bagian-bagian

formulir yang tidak terisi atau masih kosong, pengisian tanda tangan dan

nama dokter/perawat masih banyak yang tidak diisi. Padahal poin-poin

tersebut merupaka salah satu syarat kelengkapan suatu dokumen rekam

medis pasien.
85

Kelengkapan data dalam dokumen rekam medis suatu pasien

merupakan syarat mutlak apabila dokumen rekam medis tersebut digunakan

sebagai bahan bukti hukum. Tertulis juga dalam UU Praktik Kedokteran

pasal 46 ayat (1) Bahwa dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis

dalam menjalankan praktik kedokteran setelah memberikan pelayanan

segera melengkapi rekam medis. Hal tersebut berarti dengan jelas

dinyatakan bahwa tidak ada alasan apapun bagi dokter untuk melengkapi

dokumen rekam medis pasien, karena hal tersebut merupakan gambaran

atau cerminan dari mutu pelayanan suatu Rumah Sakit.(16)


86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulannya

sebagai berikut :

1. Review Identifikasi

Dari 99 dokumen rekam medis rawat inap yang diteliti angka

ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis paling tinggi terdapat

pada RM 8 yaitu 32 DRM (33%) lengkap dan 67 DRM (67%) tidak lengkap

pada pengisian jenis kelamin, alamat dan ruang. Dan angka identifikasi

terkecil pada RM 12 yaitu 99 DRM (100%) lengkap dan 0 DRM (0%) tidak

lengkap menunjukkan bahwa pengisian identitas pasien sudah lengkap.

2. Review Pelaporan

Dari 99 dokumen rekam medis rawat inap yang diteliti angka

ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis paling tinggi terdapat

pada RM 1 yaitu 42 lengkap (42%) dan 57 tidak lengkap (58%) pada

pengisian diagnosa masuk, diagnosa utama dan tindakan. Dan angka

pelaporan terkecil pada RM 6 yaitu 80 DRM (80%) lengkap dan 19 DRM

(20%) tidak lengkap pada pengisian data, tindakan dan respon.


87

3. Review Pencatatan

Dari 99 dokumen rekam medis rawat inap yang diteliti angka

ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis paling tinggi terdapat

pada RM 7 yaitu 29 DRM (30%) lengkap dan 70 DRM (70%) tidak lengkap

pada pengisian tidak dapat dibaca/dimengerti dan pengunaan

istilah/singkatan. Dan angka pencatatan terkecil pada RM 12 yaitu 99 DRM

(100%) lengkap dan 0 DRM (0%) tidak lengkap menunjukkan bahwa

pengisian dalam pencatatan sudah lengkap..

4. Review Autentifikasi

Dari 99 dokumen rekam medis rawat inap yang diteliti angka

ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis paling tinggi terdapat

pada RM 7.1 yaitu 42 DRM (42%) lengkap dan 57 DRM (58%) tidak lengkap

pada pengisian nama dan tanda tangan perawat. Dan angka autentifikasi

terkecil pada RM 12 yaitu 99 DRM (100%) lengkap dan 0 DRM (0%) tidak

lengkap menunjukkan bahwa pengisian tanda tangan dan nama terang

sudah lengkap.

5. Review Kelengkapan dan Kekonsistenan Diagnosa

Dari hasil pengamatan menunjukkan review kelengkapan dan

kekonsistenan diagnosa dari 99 DRM yang diteliti pada dokumen rekam

medis rawat inap terdapat 70 yang konsisten dan 29 yang tidak konsisten.
88

6. Review Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa

Dari hasil pengamatan menunjukkan review kekonsistenan

pencatatan diagnosa dari 99 DRM yang diteliti pada dokumen rekam medis

rawat inap terdapat 73 yang konsisten dan 26 yang tidak konsisten.

7. Review Adanya Informed Consent Yang Seharusnya Ada

Dari hasil pengamatan menunjukkan review adanya informed consent

dari 99 DRM yang diteliti pada dokumen rekam medis rawat inap 95 yang

konsisten dan 4 yang tidak konsisten.

8. DMR ( Deliquent Medical Record )

Hasil akhir dari analisa Kuantitatif rawat inap berdasarkan review

identifikasi, pelaporan, pencatatan, dan autentifikasi serta analisa Kualitatif

rawat inap berdasarkan review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa,

review kekonsistenan pencatatan diagnosa, review adanya informed consent

dari 99 dokumen rekam medis yang diteliti terdapat 98 dokumen yang tidak

lengkap sehingga ditemukan DMR ( Deliquent Medical Record ) sebesar

98,9%.
89

B. Saran

Beberapa saran yang bisa diterapkan guna meningkatkan mutu pelayanan

rekam medis khususnya pada kelengkapan isi DRM adalah sebagai berikut :

1. Bagi Manajemen Rumah Sakit

a. Mensosialisasikan kepada dokter dan tenaga medis lainnya agar

melengkapai dokumen rekam medis secara lengkap dan benar setelah

melakukan tindakan atau pemeriksaan.

b. Pembuatan prosedur tetap mengenai kelengkapan pengisian dokumen

rekam medis yang lebih jelas mengenai item apa saja yang harus

lengkap pada setiap dokumen rekam medis agar lebih jelas

pengisiannya.

2. Bagi Unit Rekam Medis

a. Bagian rekam medis harus lebih tegas lagi dalam mengingatkan dokter

atau tenaga medis lainnya untuk segera mungkin melengkapi dokumen

rekam medis pasien.

b. Untuk pengisian review identifikasi perlu diperhatikan kelengkapannya

karena untuk mengidentifikasi milik siapa dokumen tersebut apabila nanti

ada dokumen yang tercecer atau hilang.

c. Pada review pelaporan sebaiknya diisi dengan lengkap mengenai

kegiatan yang dilakukan setiap petugas medis dengan jelas agar dapat

informasi yang berkesinambungan serta dapat dipertanggung jawabkan.


90

d. Pada review pencatatan sebaiknya tulisan yang bagus agar dapat dibaca

dan dimengerti, dan pembetulan tulisan yang salah harus sesuai

prosedur tetap rumah sakit yang bersangkutan.

e. Pada review autentifikasi harus diisi dengan lengkap yang berisikan

tanda tangan dan nama dokter yang bertanggungjawab dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, sebagai bukti

pertanggung jawaban apabila sewaktu-waktu diminta sebagai bukti

hukum.
91

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes

No.269/MENKES/PER/III. 2008.

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pelayanan

Medis, Petunjuk Tehnik Penyelenggaraan Rekam Medis / Medical Record

Rumah Sakit Jakarta 1993.

3. Huffman, Enda. K. Health Information Manajemen 1999.

4. Hatta, G. 2008. Pedoman Manajemen Kesehatan di Sarana Pelayanan

Kesehatan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

5. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang

Rekam Medis.

6. Departemen Kesehatan RI,1994, Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit

(Rekam Medis & Medical Record).

7. Departemen Kesehatan RI Drijen pelayanan medic, petunjuk teknis

penyelenggaraan rekam medis/medical record rumah sakit, refisi I, Jakarta

1993.

8. Menurut huffman EK, 1992. Rekam Medis.

9. Shofari, Bambang, dr. MMR, 2008. Sistem Rekam Medis di Pelayanan

Kesehatan. Semarang. (tidak dipublikasikan)

10. Djoko Wijono. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Vol 1. Jakarta 1997.

11. Menurut Gryna (1988), Quality Assurance

12. Widjaja, Lily. AnalisisKualitatif. 2012


92

13. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor:

749a/menkes/SK/XII/1989 tentang pengelolaan rekam medis/medical record

rumah sakit.

14. Shofari, Bambang, dr. MMR, 2008. Sistem Rekam Medis di pelayanan

Kesehatan. Semarang. (tidak dipublikasikan).

15. Budiarto, Eko. Metodologi Penelitian Kedokteran. Buku Kedokteran EGC.


Cetakan I. Jakarta. 2004.

16. Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta. 2010


93

Anda mungkin juga menyukai