J
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI KELURAHAN TALIA
KECAMATAN ABELI
KOTA KENDARI
O LE H
MEGA MUSTIKA
N201701248
CI LAHAN CI INSTITUSI
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keluarga adalah anggota
keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam keluarga yang berperan
dalam menentukan cara asuhan keperawatan yanga diperlukan oleh anggota
keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan dirumah sakit akan menjadi
sia-sia jika tidak menjadi tindak lanjut oleh keluaga dirumah. Secara empiris
dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan
sangat berhubungan atau sangagat signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat,
sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga perawat
mendapat dua keuntungan sekaligus, keuntungan pertama adalah memenuhi
kebutuhan idividu dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus
meperhatikan niali-niali dan budaya yang berlaku dalam masyarakat atau
keluarga.
Pelayanan keperawatan dirumah merupakan pelayanan kesehatan
yang diberikan ditempat tinggal klien dan keluaraga sehingga klien tetap
memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah
kesehatan. Perawat yang melakukan perawatan dirumah bertanggung jawab
untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan
pemeliharaan kesehatan. Namun di Indonesia belum ada lembaga atau
organisasi perawat yang mengatur pelayanan keperawatan dirumah secara
administratif. Perawatan yang diberikan dirumah-rumah khususnya oleh
perawat komunitas masih besifat sukarela belum ada pengaturan imbalan atau
jasa yang diberiakan. Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan
kepada mahasisiwa unutk memperoleh pengalaman nyata dalam asuhan
keperawatan keluarga terhadap keluarga yang mengalami masalah kesehatan
dengan penerapan berbagai macam konsep dan teori keperawatan keluarga
serta proses keperawatan sebagai pendekatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan yang
benar dan tepat pada keluarga dengan penderita Hipertensi melalui
pendekatan penerapan proses keperawatan sebagai metode pemecahan
masalah.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan askep keluarga ini diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian data yang benar dan tepat pada keluarga Tn
”M” dengan salah satu angota keluarga menderita Hipertensi.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang benar dan tepat pada
keluarga Tn ”M” dengan salah satu anggota keluarga menderita
Hipertensi.
c. Menyusun rencana keperawatan yang benar dan tepat pada keluarga
Tn ”M” dengan Hipertensi.
d. Melaksanakan asuhan kperawatan yang benar dan tepat pada keluarga
Tn ”M” dengan salah satu anggota keluarga menderita Hipertensi.
e. Mengevaluasi sejauh mana keberhasilan dari asuhan keperawatan yang
telah dilaksanakan / dilakukan pada kleuarga Tn ”M” dengan salah
satu anggota keluarga menderita Hipertensi.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara melakukan anamnesa langsung kepada
klien dan wawancara dengan keluarga Tn ”M” dan orang lain yang
mengetahui informasi tentang klien.
2. Observasi
Observasi ini dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan pengamatan
langsung pada keadaan umum klien, pemeriksaan fisik dilakukan dengan
melalui semua panca indra (head totoes) yaitu inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Catatan :
a) Jika penderita mempunyai tekanan sistolik dan diastolik yang tidak
termasuk dalam satu kriteria maka ia termasuk dalam kriteria yang
lebih tinggi. Misalnya mempunyai tekanan darah 180/120 mmHg
(dibaca sistolik 180 mmHg, diastolik 120 mmHg). Berdasarkan
ketentuan ini orang tersebut tergolong penderia hipertensi derajat 4
atau sangat berat.
b) Apabila penderita memiliki kerusakan atau resiko hipertensi, maka
resiko tersebut harus disebutkan. Misalnya hipertensi derajat 4 dengan
DM.
F. Tanda dan Gejala
Crowin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis
timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa : Nyeri kepala
saat terjaga kadang-kadang disertai mual muntah akibat tekanan darah
intrakranial :
1. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
2. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan-kerusakan
susunan saraf pusat
3. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan piltrasi
glomerolus
4. Oedema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan
kapiler dan Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita
hipertensi yaitu pusing, muka merah, keluar darah dari hidung secara
tiba-tiba, sakit kepala, tengkuk terasa pegal dan lain-lain.
G. Komplikasi
Komplikasi umumnya terjadi pada hipertensi berat yaitu apabila
tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 130 mmHg atau kenaikan
darah yang mendadak tinggi diantaranya :
1. Stroke
2. Kerusakan pada jantung, ginjal dan mata.
H. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Kadar ureum dan kadar kretinin untuk mengenali fungsi ginjal, kadar
kretinin lebih berarti dibandingkan dengan ureum sebagai modikator
laju filtrasi glomerulus (GFR) yang menunjukkan derajat fungsi ginjal.
Kalium, pemeriksaan kalium dapat membantu menyingkirkan
alduteronisme primer pada pasien hipertensi. Glukosa, oleh karena
hipertensi sering dijumpai pada pasien Diabetes Militus,kadar glukosa
perlu diperiksa yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan kadar glukosa
2 jam setelah makan.
2. EKG dan rontgen dada
Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran apakah hipertensi telah
berlangsung lama. Pemeriksaan ventrikel kiri dan gabungan
kardiomegali di deteksi dengan pemeiksaan tersebut.
I. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non farmakologis atau perubahan perilaku dan gaya
hidup. Penatalaksanaan non farmatologis dapat berupa penurunan berat
badan, pengurangan penggunaan garam , menghindari faktor resiko
seperti merokok.
2. Penatalaksanaan parmakologis Pengobatan hipertensi berlandaskan
pada beberapa prinsip, pengobatan hipertensi sekunder lebih
mengutamakan pengobatan kasual, pengobatan hipertensi primer lebih
dari tujuh bulan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan
memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi. Upaya
menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti
hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan
kemungkinan besar untuk seumur hidup. Obat yang dapat diberikan
diantaraanya:
a. Deuritik
Tiazid 25 – 50 mg 1 – 2 kali sehari, aldakton 50 – 100 mg setiap
pagi, furosemid 40 mg tiap hari, trim toven 50 – 100 mg dua kali
tiap hari.
b. Golongan penghambat simpatetik
Metodopa 200 mg 2 -3 kali tiap hari
c. Pengelat beta
Propanolol 10 mg 1 kali sehari, pindolol 1mg setiap hari,
acebutolol 0,3 mg setiap hari.
d. Vasobilator
Hidrolizin 10 -25 mg tiap hari, monoksida 2,5 -5 mg setiap hari,
poksalzosin 1 – 4 mg setiap hari.
e. Penghambat enzim komfersi engiostensin.
Caprtropril 12,5 mg 2 kali sehari, obat lain seperti lisinopril,
fosionopril, kunopril, dan delapril.
f. Entagonis calsium
Obat golongan ini adalah diltiazin 30 diberikan tiga kali sehari,
nifedipin dan veratamil.
A. Pengkajian
Nama Kepala Keluarga : Tn. J
Usia : 50 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kelurahan Talia, RW 1 RT 2
Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2019
Jarak Ke Puskesmas : 3 Km
Dicapai dengan : Kendaraan Pribadi
1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. J merupakan tipe keluarga inti (nuclear Family) dimana
dalam keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
2. Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga Tn. J berada pada tahap perkembangan anak pada usia
dewasa, dimana anak pertama keluarga Tn. J yaitu Tn. F berumur 22
tahun.
3. Tugas Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga pada tahap perkembangan anak usia
dewasa
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu orang tua memasuki masa tua
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
Tugas keluarga yang belum terpenuhi yaitu memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar dan membantu anak untuk mandiri di masyarakat
4. Pengkajian Biologis
a) Keadaan Kesehatan
Keluarga Tn. J khususnya Ny. T saat ini sedang menderita hipertensi.
b) Kebersihan Keluarga
Keluarga Tn. J mengatakan mandi 1-2x sehari, keramas 3x seminggu,
sikat gigi sebelum dan setelah tidur, mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan.
c) Penyakit yang Sering Diderita
Keluaraga Tn. J khususnya Ny. T sering menderita hipertensi
sedangkan anggota keluarga yang lain biasanya sering menderita
demam dan batuk.
d) Penyakit Kronis/Menular
Ny. T menderita hipertensi sejak 1 tahun yang lalu. Tidak ada anggota
keluarga yang menderita penyakit menular.
e) Kecacatan Anggota Keluarga
Tidak anggota keluarga Tn. J yang cacat
f) Pola Makan
Keluarga Tn. J mengatakan 3x sehari, ketika ingin makan keluarga
makan sendiri-sendiri, keluarga jarang berkumpul bersama saat makan.
g) Pola Istirahat
- Siang: keluarga mengatakan tidur siang selama 1 jam (14.00-
15.00)
- Malam: keluarga mengatakan tidur siang selama 8 jam (22.00-
05.00)
h) Reproduksi/Akseptor KB
Ny. T saat ini tidak program KB
i) Psikologis Keluarga
- Keadaan Emosional/Mental
Ny. T sering marah-marah tidak jelas.
j) Koping Keluarga
Keluarga khususnya Ny. T mengatakan stress/banyak pikiran.
k) Kebiasaan Buruk
Keluarga Tn. J sering mengkonsumsi makanan yaitu ikan laut yang
digoreng setiap harinya.
l) Rekreasi
Keluarga mengatakan jarang berekreasi meskipun dekat dengan pantai
karena mereka sibuk bekerja, tetapi di waktu senggang keluarga
sering berkumpul bersama atau main kerumah tetangga.
m) Pola Komunikasi Keluarga
Hubungan Tn. J dengan anggota keluarga sangat harmonis, anggota
keluarga cukup menjadi pendengar yang baik untuk Tn. J
n) Pengambilan Keputusan
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. J, keputusan diambil
berdasarkan diskusi bersama.
o) Peran Informal
Tn. J sebagai pencari nafkah dalam keluarga, Ny. T sebagai IRT.
p) Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan keluarga dengan anggota keluarga lain maupun tetangga
baik, setiap kegiatan atau pertemuan di desa keluarga selalu
menghadiri.
q) Kegiatan Organisasi Sosial
Anggota keluarga tidak ada yang aktif di organisasi.
r) Keadaan Ekonomi
Keluarga mengatakan penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
s) Spiritual Kultural Keluarga
- Ketaatan Ibadah
Keluarga Tn. J rutin melaksanakan ibadahnya, meskipun sibuk
bekerja seharian, Tn. J dan keluarganya tidak lupa shalat lima
waktu.
- Keyakinan tentang Kesehatan
Keluarga Tn. J mengatakan kesehatan adalah kebutuhan utama
yang tidak ternilai harganya, sehinggaketika sakit langsung berobat
ke Puskesmas.
- Nilai dan Norma
Nilai dan norma yang dianut adalah budaya Muna. Tidak ada
kegemaran yang menonjol dalam keluarga. Nilai-nilai yang ada di
komunitas tidak mempengaruhi yang ada pada keluarga.
- Adat yang Mempengaruhi Kesehatan
Keluarga mengatakan tidak ada kebiasaan adat yang
mempengaruhi kesehatan.
t) Lingkungan Rumah
- Kebersihan dan Kerapihan
Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. J tampak bersih.
- Penerangan
Pagi hari: sinar matahari
Pada siang hari: sinar matahari
Pada malam hari: lampu listrik
- Ventilasi
Rumah keluarga Tn. J memiliki ventilasi yang cukup, setiap
ruangan terdapat jendela, setiap pagi jendela selalu dibuka.
- Jamban
Keluarga menggunakan jamban cemplung.
- Sumber Air Minum
Sumber air minum keluarga diambil dari sumur gali atau galon.
- Pemanfaatan Halaman
Digunakan untuk menanam bunga.
- Pembuangan Air Kotor
Limbah/air kotor dibuang di selokan
- Pembuangan Sampah
Sampah rumah tangga dibuang disekitar rumah.
- Sumber Pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran dilingkungan tempat tinggal
keluarga Tn. J
- Type Rumah
Rumah keluarga Tn. J terbuat dari batu dan semen atau permanen
- Status Kepemilikan
Keluarga tinggal di rumah pribadi.
b. Pengkajian Keluarga
No Data Tn. J Ny. T Tn.F Nn.D Nn.Fi
1 Keadaan
umum:
- Penampilan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
- BB 60 kg 55 kg - - -
- TB 165 cm 155 cm - - -
2 TTV
- TD 150/80 160/100 120/70 110/70 110/80
- Nadi 84 88 76 68 80
- Respirasi 20 22 20 20 20
- Suhu 36,7 36,8 36,3 36,6 36,0
3 Kepala:
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Rambut Hitam Hitam Hitam Hitam Hitam
- Kulit lurus lurus lurus lurus lurus
Kepala Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
4 Mata:
- Sclera Putih Putih Putih Putih Putih
- Kongjungti Merah Merah Merah Merah Merah
va muda muda muda muda muda
- Palpebra Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
bengkak bengkak bengkak bengkak bengkak
- Fungsi Baik Baik Baik Baik Baik
5 Telinga :
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
- Fungsi Baik Baik Baik Baik Baik
6 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
- Fungsi Baik Baik Baik Baik Baik
7 Mulut:
- Gigi Tidak ada caries Tidak Tidak ada caries
- caries ada caries
- Fungsi Baik Baik caries Baik
Menelan Baik Baik
8 Leher
- Pening- Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak ada
katan JVP ada
9 Dada:
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Suara paru Vesikuler Vesikuler Vesikule Vesikuler Vesikuler
- Respirasi Sesak (-) Sesak (-) Sesak (-) Sesak (-) Sesak (-)
- Bunyi Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal
jantung reguler reguler reguler reguler reguler
10 Abdomen:
- Bentuk Datar Datar Datar Datar Datar
- Nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak ada
Tekan ada
11 Ekstremitas
- Oedema Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
- Kotrak-tur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
- Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas
Integumen:
- Turgor Elastis Elastis Elastis Elastis Elastis
- Keadaan Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab
- Kuku syanosis(-) syanosis(-) syanosis(-) syanosis(-) syanosis(-)
= Laki _laki
= Perempuan
= Meningal
√
√ = Klien
= Tingal
Serumah
= Hubungan
Keluarga
d. Denah Rumah
Dapur 1. U
B T
Gudang
Kamar
S
Kamar
Ruang Tamu
&
Ruang TV
Keterangan:
= Pintu
Kamar
= Jendela
1. Analisa Data
2 DS :
- Klien mengeluh pusing Ketidak mampuan Gangguan rasa
- Keluarga mengatakan tidak keluarga merawat nyaman (pusing)
memahami sifat dan luasnya Anggota keluarga yang
masalah yang dialami klien. sakit
- Keluarga sering. Terjadi
ketidak cocokan pendapat
dari anggota keluarga
sehingga pengobatan klien
tertunda.
- Keluarga mengatakan tidak
mengetahui tentang
perawatan penyakit
hipertensi.
DO :
- TD 170/100 mmHg,
nadi 88 x/menit
3 DS:
- Mengatakan jarang Ketidak mampuan Resiko terjadinya
memeriksa tekanan darahnya keluarga dalam merawat komplikasi.
- Mengatakan belum paham anggota keluarga yang
tentang cara-cara sakit
pencegahan hipertensi
- Mengatakan menderita
hipertensi ± 3 thn yang lalu.
DO :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/menit
RR: 20 x/menit
Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1
- Akan mengakibatkan stroke,
gagal jantung.
masalah: Masalah
berat harus segera
ditangani
Total score 3 1/3
Nama KK ; Tn. J
Umur : 50 Thn
Nama; Tn J
Umur : 50 Thn
No Hari/ Dx Implementasi Evaluasi
Tgl Kep
1 Senin, I 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang S:Keluarga Tn “J” mengatakan sudah
1 Juli hipertensi (Pengertian hipertensi, bisa mengenal masalah kesehatan
2019 Penyebab hipertensi, Tanda dan gejala terutama tentang hipertensi
hipertensi, Pencegahan hipertensi, O:Keluarga Tn “J” mampu
Komplikasi hipertensi. menyebutkan tentang :
Dengan hasil ; - Pengertian Hipertensi
Keluarga Tn “J” kurang memahami - Penyebab Hipertensi
tentang penyakit hipertensi dan tidak - Tanda dan gejala Hipertensi
bisa menyebutkan, Pengertian - Pencegahan hipertensi
hipertensi, Tanda dan gejala hipertensi, - Komplikasi hipertensi
Pencegahan hipertensi, Komplikasi A : Masalah teratasi
hipertensi. P : Intervensi dihentikan
2. Mendiskusikan adanya tanda dan gejala
serta faktor yang memperburuk kondisi.
Dengan Hasil;
Tn. J” mengatakan sering pusing tetapi
tidak mengetahui bahwa tanda dan
gejala tersebut adalah tanda dan gejala
dari hipertensi.
3. Membimbing keluarga untuk
mengulangi apa yang telah diajarkan
Dengan Hasil ;
Keluarga Tn “J” masih belum lancar
menyebtkan/ mengulangi apa yang telah
diajarkan.
4. Menjelaskan akibat lanjut dari penyakit
hipertensi jika tidak segara ditangani.
Dengan Hasil ;
Tn. J” mengatakan tidak mengetahui
akibat lanjut dari hipertensi
5. Membimbing keluarga untuk
mengulangi apa yang telah diajarkan
Dengan Hasil ;
Keluarga Tn “j” sanggup untuk
mengikuti pengarahan dan bimbingan
setelah kontrak waktu dengan perawat.
6. Menjelaskan petunjuk perawatan
hipertensi dengan melakukan control
secara rutin.
Dengan Hasil ;
Tn. J” sanggup melakukan kontrol
secara rutin ke PKM jika obat yang
diberikan habis
7. Menganjurkan klien untuk menghidari
stress
Dengan Hasil
Keluarga Tn “J” sanggup untuk
menghindari Tn. J” dari stres
8. Mengajarkan klien cara menata stress.
Dengan Hasil;
Tn. J” mau mengikuti cara menata stess
yang di ajarkan oleh perawat.
9. Menjelaskan pada keluarga dan klen
pelayanan dan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Dengan Hasil:P
Keluarga Tn “J” mengatakan sudah
mengetahui pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan.
2 Senin, II 1. Mengkaji pengetahuan keluarga Tn “J” S:Keluarga mengatakan sudah bisa
1 Juli untuk mengatasi penyakit Hipertensi mengambil keputusan yang tepat
2019 Dengan Hasil; untuk mengatasi penyakit klien.
Keluarga Tn “M” tidak mengetahui O:Keluarga sepakat untuk selalu
tentang cara mengatrasi penyakit membawa klien ke puskesmas
hipertensi. untuk mengotrol tekanan darahnya
2. Memberikan kesempatan pada Ny S” A:Masalah teratasi
untuk menanyakan hal-hal yang kurang P : Intervensi dihentikan.
di mengerti untuk mengatsai penyakit
hipertensi
Dengan Hasil;
Keluarga Tn “J” akitif bertanya tentang
cara mengatasi penyakit hipertensi
3. Mengevakuasi secara singkat terhadap
topik yang disampaikan pada keluarga
Tn “J”
Dengan Hasil;
Keluarga Tn “J” masih belum lancar
menyebutkan apa yang telah
disampaikan tadi oleh perawat
4. Mendiskusikan dengan keluarga Tn “J”
bagaimana cara mengambil keputusan
yang tepat bagi Ny “T”
Dengan Hasil;
Keluarga Tn “J” bingung mengambil
keputusan yang tepat untuk Tn “J”