Setiap makhluk hidup mempunyai siklus dalam hidupnya. Siklus sel adalah kegiatan
yang terjadi dari satu pembelahan sel kepembelahan berikutnya. Siklus sel sendiri meliputi
pertambahan massa, duplikasi bahn genetis yang dikenal sebagai interfase dan pembelahan sel.
Apabila sel sedang tidak dalam proses membelah diri, kromosom-kromosom tidak tampak
dengan bantuan mikroskop cahaya (Sumadi dan Aditya, 2007).
Tanaman bawang merupakan tanaman semusim berbentuk rumpun yang tumbuh tegak
dengan ketinggian mencapai 15 ~ 50 cm dan berakar serabut. Bentuk daun bulat kecil dan
memanjang, serta ujung meruncing. Sedangkan bagian pangkal melebar dan membengkak. Letak
daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Warna daun hijau. Tanaman ini
memiliki akar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada
kedalaman antara 15 ~ 30 cm di dalam tanah. Batang tanaman bawang merupakan batang sejati
atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat
melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh). Di atas diskus terdapat batang semu yang terdiri
dari kumpulan pelepah-pelepah daun (Kimball, 1998).
Pada banyak sel, termasuk bawang, satu atau lebih dari kromosom itu mempunyai
nukleolus. Hal ini dapat diamati dengan mikroskop biasa. Keadaan yang amat lembut ini pada
kromosom selama masa antara pembelahan sel tidak seharusnya menggambarkannya. Mereka
justru aktif dalam sintesis RNA dan sejenak sebelum pembelahan sel berikutnya, juga sistesis
DNA. Sebenarnya kandungan DNA menjadi dua kali diantara pembelahan-pembelahan sel.
(John W. Kimball, 1998)
Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang dikenal sebagai
interfase dan pembelahan sel. Interfase meliputi 3 tahap, yaitu G1 (periode pertumbuhan), S
(sintesis), dan G2 (persiapan pembelahan). Sedangkan pembelahan sel sendiri terdiri dari dua
tahap, yaitu mitosis dan kariokinesis. Tahap kariokinesis disebut juga siklus kromosom dan
sitokinesis disebut juga siklus sitoplasma (Sumadi dan Aditya, 2007).
Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya.
Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan
telofase, seperti tampak pada gambar berikut :
Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin
yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual karena
belum terkondensas (Campbell, 2010:248).
Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah
kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai
kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin
(kohesi kromatid saudara) (Campbell,2010: 248).
Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai
tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.
Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20
menit (Campbell,2008: 249).
Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah
terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula.
Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.
Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa
menit (Campbell.2008: 249).
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel
yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel
induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-
masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.
Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah
dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Selaput
gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi
menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis
ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249).
ANALISIS DATA
Pada saat pengamatan jam 03.00 subuh kami menemukan 4 fase, pada preparat 1
ditemukan fase mitosis yang ditandai dengan kromosom seperti terbelah menjadi dua dan
berkumpul di masing-masing sisi dengan sekat yang belum sempurna. Kami menduga fase
tersebut adalah fase telofase.
Selain itu kami juga menemukan fase mitosis yang ditandai dengan benang-benang
spindel memendek. Kromatid menuju kutub yang berlawanan dan membrane sel melekuk. Kami
menduga fase tersebut adalah fase anafase.
Pada saat pengamatan jam 03.00 subuh pada preparat 2 ditemukan fase mitosis yang
ditandai dengan membran nukleus menghilang dan kromosom terlihat. Kromosom terlihat
berkumpul di tengah. Kami menduga bahwa fase tersebut adalah fase profase pada mitosis.
Selain itu kami juga menemukan fase mitosis yang ditandai dengan benang-benang
spindel terlihat jelas. Benang-benang tersebut mengikat sentromer dari setiap kromosom.
Kromosom berada di bidang ekuator dan kromosom paling jelas. Kami menduga fase tersebut
adalah fase metafase.
Pada saat pengamatan jam 24.00, kami menemukan 4 fase, pada preparat 1 ditemukan
fase mitosis yang ditandai dengan inti terlihat sangat jelas ditengah dan mbran inti belum
menghilang. Kami menduga fase tersebut adalah fase interfase
Selain itu kami juga menemukan fase mitosis yang ditandai dengan membran nukleus
menghilang dan kromosom terlihat. Kromosom terlihat berkumpul di tengah. Kami menduga
bahwa fase tersebut adalah fase profase pada mitosis.
Pada saat pengamatan jam 24.00, kami menemukan pada preparat 2 ditemukan fase
mitosis yang ditandai dengan benang-benang spindel memendek. Kromatid menuju kutub yang
berlawanan dan membrane sel melekuk. Kami menduga fase tersebut adalah fase anafase.
Selain itu kami juga menemukan fase mitosis yang ditandai dengan kromosom seperti
terbelah menjadi dua dan berkumpul di masing-masing sisi dengan sekat yang belum sempurna.
Kami menduga fase tersebut adalah fase telofase.
Pada saat pengamatan jam 21.00, kami menemukan 4 fase, pada preparat 1 ditemukan
fase mitosis yang ditandai dengan membran nukleus menghilang dan kromosom terlihat.
Kromosom terlihat berkumpul di tengah. Kami menduga bahwa fase tersebut adalah fase profase
pada mitosis.
Selain itu kami juga menemukan fase mitosis yang ditandai dengan benang-benang
spindel memendek. Kromatid menuju kutub yang berlawanan dan membrane sel melekuk. Kami
menduga fase tersebut adalah fase anafase.
Pada saat pengamatan jam 21.00, kami menemukan pada preparat 2 ditemukan fase
mitosis yang ditandai dengan kromosom seperti terbelah menjadi dua dan berkumpul di masing-
masing sisi dengan sekat yang belum sempurna. Kami menduga fase tersebut adalah fase
telofase.
Selain itu kami juga menemukan fase mitosis yang ditandai dengan inti terlihat sangat
jelas ditengah dan mbran inti belum menghilang. Kami menduga fase tersebut adalah fase
interfase
DAFTAR PUSTAKA
Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu
Campbell, N. A., Reece, J. B dan Mitchel. L. G. 2008. Biologi Edisi Kedelapan-Jilid I. Jakarta :
Erlangga
Campbell, Neil. A and Reece, Jane. B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan jilid 3(Terjemahan Oleh
Damaring Tyas Wulandari).Jakarta: Erlangga
DATA HASIL PENGAMATAN
21:00
21:00
21:00
21:00
24:00 Fase interfase a. Fase interfase
Karena pada fase ini terdapat
dimana inti sel nampak keruh
dan nampak benang-benang
kromatin yang halus,
kromosom yang diduplikasi
a
pada fase S belum terlihat
secara individual karena
belum terkondensasi