Anda di halaman 1dari 2

Aku Ingin Cerdas dan Baik

Anita, Dicky, Dinah, Fuji, Ilah, Romansyah, Shelvina


Mahasiswa Semester I Prodi Akuntansi FE Unswagati Cirebon

Harapan untuk mengenyam pendidikan tinggi sudah menjadi keinginan


setiap orang. Bagi orang yang berkemampuan ekonomi cukup, harapan ini tidak
akan menjadi masalah. Namun, bagi orang yang kemampuan ekonominya lemah,
harapan untuk mengenyam pendidikan tinggi masih menjadi mimpi belaka sebab
itu, untuk menghindari kesenjangan pendidikan bagi setiap warga negara, maka
bagi pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas
pendidikan secara memadai.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sudah cukup baik terutama dari
tingkat SD sampai SMP karena terwujudnya pasal 31 ayat 2 yang menyatakan
bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya. Pasal tersebut terselenggara dengan adanya program wajib
sekolah minimal 9 tahun yang dalam pelaksanaannya di tunjang oleh program
dana BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ). Selain dengan adanya dana BOS
pemerintah telah menyelenggarakan beasiswa untuk siswa yang berprestasi
ataupun siswa yang keadaan perekonomiannya kurang mampu. Walaupun
semuanya belum berjalan sesuai rencana, dikarenakan maraknya oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan program tersebut tidak
berjalan dengan baik. Contohnya adalah tidak semua dana BOS tersalurkan dari
pemerintah kepada pihak yang ditujukan sehingga hak yang harusnya diperoleh
masyarakat belum maksimal.
Seiring berkembangnya zaman, fasilitas pendidikan di Indonesia
khususnya di wilayah perkotaan sudah lebih maju, baik dari sisi tenaga pengajar,
teknologi yang menunjang, gedung yang layak dan nyaman digunakan, serta akses
yang mudah untuk dijangkau, dengan demikian keadaan tersebut dapat membantu
terwujudnya generasi bangsa yang berkualitas yang mampu bersaing di dunia
internasional. Tetapi sangat disayangkan fasilitas-fasilitas yang seharusnya dapat
dinikmati oleh semua kalangan pelajar di Indonesia hanya bisa dirasakan oleh
segelintirnya saja. Fasilitas pendidikan yang menunjang tidak dapat dinikmati

1
oleh pelajar yang berada di wilayah pedalaman ataupun perbatasan Indonesia,
bahkan untuk akses ke sekolah saja, mereka harus bersusah payah melewati
sungai dengan berenang atau menaiki sampan karena tidak terdapatnya jembatan
sebagai sarana penghubung untuk mengakses satu tempat ke tempat lainnya, tentu
seharusnya hal seperti ini mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah. Bukan
hanya akses yang menjadi persoalan, bangunan sekolah di wilayah pedalaman
Indonesia cukup memprihatinkan, misalnya, atap sekolah yang sudah rapuh,
tembok yang sudah retak, bahkan ada beberapa bangunan sekolah yang hanya
beralaskan tanah. Bagaimana kegiatan belajar dapat berjalan dengan kondusif, bila
keadaan seperti ini masih banyak ditemui. Tenaga pengajar yang kurang memadai
di wilayah pedalaman Indonesia pun menjadi perosalan yang perlu disoroti oleh
pemerintah. Karena sudah seharusnya semua kalangan pelajar di Indonesia
mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan UUD1945 pasal 28H
ayat 2.
Persoalan-persoalan diatas merupakan kewajiban negara yang terdapat
dalam undang-undang dasar 1945 bahwa negara berkewajiban untuk membiayai,
memajukan sistem pendidikan, memprioritaskan anggaran pendidikan, dan
meningkatkan ketakwaan serta akhlak yang mulia sebagai upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa. Jika negara dapat melaksanakan kewajibannya, tentu semua
kalangan pelajar di wilayah Indonesia berpeluang besar untuk dapat berkontribusi
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Anda mungkin juga menyukai