Anda di halaman 1dari 2

Jenis-jenis Format Gambar untuk Website

Terdapat berbagai macam format gambar untuk website. Di bawah ini, kami
membahas macam-macam format gambar yang banyak digunakan di
website.

1. Vektor

Vektor adalah jenis grafis yang dibuat dari sambungan garis atau kurva.
Sambungan ini kemudian membentuk berbagai bentuk seperti poligon atau
bangun segi-n.

Jenis gambar yang satu ini sangat fleksibel. Ia tidak akan kehilangan kualitas
dan ketajaman gambar, meskipun diperbesar sekian kali lipat. Vektor juga
sangat mudah diedit dan memiliki ukuran file yang cukup kecil. Hal ini tentu
sangat menguntungkan bagi grafik desainer.

Meski begitu, vektor tidak bisa digunakan langsung di web. Hal ini karena
format vektor tidak mampu menjaga konsistensinya di berbagai jenis mesin
pencari. Untuk dapat digunakan, grafik vektor perlu diubah dalam format
raster.

2. Raster

Raster adalah grafik yang dibuat dari kumpulan kotak membentuk pixel.
Berbeda dengan vektor, raster cukup konsisten dilihat dari berbagai mesin
pencarian. Itu mengapa Anda pasti familiar dengan turunan dari format
gambar ini.

Meski konsisten dilihat, gambar raster perlu dioptimasi untuk web. Ini karena
gambar raster cenderung memiliki ukuran file yang besar. Sesuatu hal yang
perlu dihindari jika tak ingin performa website menurun.

Berikut adalah macam-macam format turunan dari raster.


3. GIF

Graphic Interchange Format atau GIF (baca: JIF) adalah format gambar yang
cukup populer. Format ini terdiri dari 8-bit per pixel atau terbatas pada 256
warna dalam satu gambar. Dengan warna yang terbatas, format ini kurang
cocok untuk menampilkan visual yang detail. Sebagai gantinya, format ini
sering dipakai memunculkan animasi singkat di website.
4. JPEG / JPG
JPEG atau Joint Photographic Experts Group adalah format yang paling
umum dipakai. Gambar berformat JPEG dipakai oleh 72,5% website di
seluruh dunia. Format gambar ini mampu menampilkan berbagai warna dan
gradient. Bisa dikatakan format ini mampu menampilkan ilustrasi visual
dengan cukup detail.

Selain itu, format JPEG cukup terkenal karena dapat dikompresi. Cara ini
digunakan untuk mengecilkan ukuran file dengan sedikit mempengaruhi
kualitas gambar. Meski begitu, disarankan untuk tidak menggunakan format
JPEG untuk gambar yang sangat detail seperti desain tipografi. Karena
kemungkinan besar detail tersebut akan menjadi blur.

Kekurangan lain dari JPEG adalah tidak mampu memuat latar belakang
transparan.
5. PNG

PNG atau Portable Network Graphics adalah yang memiliki lossless


compression. Artinya, meski gambar dikompresi, kualitasnya tetap
mendekati gambar sebelum dikompresi. Karenanya format ini cocok
dimanfaatkan untuk menampilkan gambar yang detail seperti logo, tipografi,
screenshot tulisan, dan sebagainya.

Format gambar PNG juga mendukung latar belakang transparan. Hal ini
cocok dimanfaatkan untuk membuat logo.

Anda mungkin juga menyukai