Anda di halaman 1dari 3

Audit Energi : Jawaban Latihan Soal 1

1. Tujuan manajemen energi di dalam industri yaitu:


1. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya energi dan energi-
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya energi dan energi-
3. Pemanfaatan peluang untuk meningkatkan daya saing perusahaan
2. Fungsi manajerial yang terlibat dalam manajemen energi adalah:
1. Perencanaan.
Merencanakan program manajemen energi yang akan dilaksanakan nantinya kepada
perusahaan
2. Pengorganisasian
Dalam implementasi manajemen energi, tentu yang paling penting ialah komitmen
dari pemilik perusahaan dalam menjalankan programmnya. Menentukan satu tim
yang bertugas untuk mengatur bagian bagian dari perencanaan manajemen energi
juga penting untuk memudahkan jalannya rencana
3. Pengarahan
Pengarahan termasuk kepada sosialisasi kepada seluruh anggota yang terkait pada
program manajemen energi yg telah direncanakan. Training juga merupakan bagian
dari pengarahan
4. Pengawasan
Pengawasan dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang harus dievaluasi agar rencana
berjalan sempurna
3. Keahlian manajerial merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam manajemen
energi karena dalam aplikasinya, seluruh anggota yang terlibat harus dapat menjalankan
program sesuai dengan yang direncanakan. Jika keahlian manajerial tidak dimiliki dapat
terjadi kurang komunikasi yang menghambat keberhasilan program manajemen energi
4. Langkah langkah implementasi manajemen energi dalam sebuah organisasi:
1. Inventarisasi semua kebutuhan energi
Pendataan seluruh alat dan komponen yang membutuhkan energi.
2. Cari peluang sektor-sektor mana saja yang dapat dihemat
Tidak seluruh sektor dapat langsung dilakukan 'cut' energi untuk dapat melakukan
penghematan energi dan mempertahankan kenyamanan kondisi kerja
3. Hitung target efisiensi yang ingin dicapai
4. Rencana Aksi
Menjalankan langkah-langkah strategis yang harus dilakukan
5. Sosialisasi
Menjabarkan program dan perencanaan kepada seluruh pihak yang terkait dalam
organisasi, dari tingkatan yang teratas sampai yang terbawah
6. Monitoring
Pengawasan pada saat program berlangsung
7. Hitung pengamatan yang dicapai
Merupakan pembanding antara target yang diinginkan (no.3) dengan target yang
telah dicapai selama program berlangsung
8. Evaluasi
Penyempuranaan agar rencana terus berjalan hingga memenuhi target yang
direncanakan
5. Kebijakan energi pada industri kimia akan memberikan penghematan pada
kebutuhan utilitas seperti air dan bahan bakar, menaikkan citra perusahaan dan juga
menjaga lingkungan sekitar industri. Memiliki citra yang baik dan hemat dalam kebutuhan
utilitas akan memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan
6. Training dan kesadaran akan mempermudah program manajemen energi selain itu
menghemat waktu dalam pencapaian target penghematan energi dari perusahaan karena
seluruh komponen yang terlibat melakukan hal yang sama secara serempak
7. Audit energi merupakan pemeriksaan/pengkajian penggunaan energi untuk
mengetahui tingkat pemakaian energi dan dianalisa penghematan energi yang akan
berpengaruh pada analisa ekonomi dan teknis.
8. Biaya energi akan memberikan informasi mengenai hal-hal yang dapat dihemat dan
dipotong sehingga dapat menekan biaya pengeluaran
9. Benchmark konsumsi energi / Gambaran dasar konsumsi energi akan membantu
analisa mengenai penggunaan energi pada suatu industri. Apakah pengguanan energi
berlebihan, wajar, atau justru tidak perlu dilakukan penghematan.
10. Pertama, buat tabel untuk memudahkan perhitungan

LWBP = A + C = 9020 kWh + 1120 kWh = 10140 kWh


WBP = B = 3700 kWh
a. Biaya Seminggu:
o LWBP = 10140 kWh x Rp 600 /kWh = Rp 6084000,-
o WBP = 3700 kWh x Rp 900/kWh = Rp 3330000,-
o Total = LWBP + WBP = Rp 9414000,-/mingg
b. Penghematan: 15% selama 52 minggu, maka:
15% x Rp 9414000/minggu x 52 minggu
= Rp 73429200
11. Pay Back Period
0. Dengan Investasi langsung sebesar = Rp 24000000,-
1. Penghematan
= Efek penghematan x biaya x implementasi
= (5+11+7) x Rp 12000000/bulan x 90%
= Rp 2484000,-/bulan
2. Pay Back Period
= Investasi / Penghematan
= Rp 24000000/Rp2484000
= 9,6 bulan
1. Dengan investasi bertahap
Bulan ke-1 dimulai tanpa investasi, maka pemasukan awal :
= Efek penghematan pada no investment x biaya tagihan listrik x implementasi
penghematan
= 11% x Rp 12000000/bulan x 90% = Rp 1188000
Dari sini, kita buat cash flow untuk memudahkan perhitungan pendapatan dan
pengeluaran dana

Pada bulan ke-4 kita sudah mendapatkan uang untuk investasi small investment (Rp
4000000,-) dan bulan ke 5 bisa memulai small investment. Presentase peghematan
juga bertambah sebesar 11%, sehingga pemasukan dari penghematan:
= Efek penghematan x biaya tagihan listrik x implementasi penghematan
= (11% + 7% ) x Rp 12000000/bulan x 90% = Rp 1944000
Dari investasi tersebut, pemasukan per-bulan juga ikut bertambah

Pada cash flow, dapat dilihat bahwa mulai dari bulan ke-14 sudah dapat dilakukan
large investment (Rp 20000000), dan mulai dari bulan ke 15 sudah dapat mendapat
keuntungan.
Maka Pay back period yang dibuthkan sebesar 14 bulan
12. Cost Energy dan PBP
0. Cost Energy sebelum penghematan :
1. PLN :
4054 MWh = 4054000 kWh
4054000 kWh x Rp 1000/kWh = Rp 4054000000
2. Solar :
17200 Liter x Rp 6400/Liter = Rp 110080000
3. Solar boiler :
167000 Liter x Rp 6400/Liter = Rp 1068800000
4. Air :
2023 meter kubik x Rp 800/meter kubik = Rp 1618400
5. Pelumas : 120 Liter x 40000/Liter = Rp 4800000
6. Total cost energy sebelum penghematan : Rp 5239298400
1. Cost energy yang bisa dihemat :
= Implementasi x target penghematan x cost energi sebelum penghematan
= 85% x 25% x Rp5239298400
= Rp 1113350910
2. Pay Back Period = Total Investasi / Penghematan
PBP = Rp 3500000000/Rp 1113350910
PBP = 3,14 bulan

Anda mungkin juga menyukai