Makalah Hak Paten
Makalah Hak Paten
“HAK PATEN”
Disusn oleh
Kelompok IV A
Segala puji kepada Allah Besar Tuhan, karena hanya dengan izin-Nya lah, Penyusun
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “HAK PATEN” dapat terselesaikan dengan baik
Makalah ini telah Penulis kerjakan dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ini. Akhirnya, Penyusun hanya dapat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan terkhusus bagi mahasiswa hukum maupun pada bidang ilmu lainnya yang berkaitan
dengan makalah ini, dan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era modern saat ini, pembangunan berbasis pada teknologi, sehingga
pembangunan tersebut mutlak diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan pada
sektor ekonomi.
Dari data yang ada. Jumlah permintaan pendaftaran paten dan paten sederhanayang
diterima kantor Paten, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri sejakdiberlakukannya
UUP yaitu periode 1 Agustus 1991 sampai dengan 31 Desember 1995, sebanyak 12. 936 buah
yang dapat diperinci menjadi 12 536 buah permintaan patendan 373 buah permintaan paten
sederhana.
Namun, seiring berjalannya kasus ternyata banyak terjadi pelanggaran paten, misalnya
pada bidang industri. Hal tersebut disebabkan karena banyak sekali produk-produk yang
beredar bebas dan sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga ada upaya peniruan oleh pihak lain
untuk memperoleh posisi pasar yang sama dengan produk aslinya, dan tentu untuk memperoleh
hasil penjualan yang baik atas produknya.
Oleh karena itu, penulis kemudian tertarik mengkaji membuat sebuah makalah yang
secara umum membahas tentang Paten beserta contoh kasus terhadap masalah paten tersebut.
B. Maksud dan Tujuan
2. Memberikan penjelasan tentang apa saja yang menjadi unsur-unsur yang harus
3. Memberikan penjelasan tentang tata cara permohonan dan pendaftaran hak paten; dan
ISI
Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakan invensinya. Menurut UU hak paten No. 14 Tahun 2001 (UU hak paten 2001),
Pengertian Hak Paten adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi, di mana untuk selama jangka waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Pengertian Invensi ialah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu
kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau
proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. Hak paten diberikan
untuk invensi yang memenuhi syarat kebaruan, mengandung langkah inventif & dapat
diterapkan dalam industri selama 20 tahun. Hal ini pun diatur di dalam undang-undang.
Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun sejak tanggal penerimaan
permohonan Paten. Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal
Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan mengisi
selaku kuasa;
surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak lain yang bukan
inventor;
bidang teknik invensi, memuat secara umum dimana invensi ini termasuk di dalam
latar belakang invensi, harus dikemukakan teknologi yang telah ada sebelumnya dan
ringkasan invensi, memuat ciri teknis dari pokok invensi yang diungkapkan dalam
klaim;
uraian singkat gambar (bila disertakan gambar), memuat keterangan gambar secara
singkat;
klaim (dibuat pada halaman terpisah), memuat pokok invensi dan tidak boleh
berisikan gambar atau grafik tetapi dapat memuat tabel rumus matematika atau reaksi
kimia;
abstrak (dibuat pada halaman terpisah), berisi ringkasan dari uraian lengkap invensi
Penulisan deskripsi, klaim, abstrak dan gambar sebagaimana dimaksud dalam butir 2
setiap lembar kertas hanya salah satu mukanya yang boleh dipergunakan untuk
deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam kertas HVS atau yang sejenis dan terpisah,
batas atas: 2 cm
batas bawah: 2 cm
batas kanan: 2 cm
kertas A4 tersebut harus berwarna putih, rata tidak mengkilap dan pemakaiannya
dilakukan dengan menempatkan sisinya yang pendek di bagian atas dan bawah
setiap lembar deskripsi, klaim dan gambar diberi nomor urut angka Arab pada bagian
tengah atas dan tidak pada batas sebagaimana yang dimaksud pada butir 3 huruf b (1);
pada setiap lima baris pengetikan baris uraian dan klaim, harus diberi nomor baris dan
setiap halaman baru merupakan permulaan (awal) nomor dan ditempatkan di sebelah
kiri uraian atau klaim serta tidak pada batas sebagaimana yang dimaksud pada butir 3
huruf b (3);
pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan tinta (toner) warna hitam, dengan
ukuran spasi 1,5 dan huruf tegak berukuran tinggi huruf minimum 0,21 cm;
tanda-tanda dengan garis, rumus kimia, dan tanda-tanda tertentu dapat ditulis dengan
tangan;
gambar harus menggunakan tinta cina hitam pada kertas gambar putih ukuran A4
dengan berat minimum 100 gram yang tidak mengkilap dengan batas sebagai berikut:
batas bawah: 1 cm
seluruh dokumen Paten yang diajukan harus dalam lembar-lembar kertas utuh, tidak
boleh dalam keadaan tersobek, terlipat, rusak atau gambar yang ditempelkan;
setiap istilah yang dipergunakan dalam deskripsi, klaim, abstrak dan gambar harus
Pemilik karya intelektual disebut dengan istilah inventor. Inventor bisa dilakukan
secara individu maupun kelompok. Inventor lebih mudah mendapatkan hak paten atas
hasil penemuan karya intelektual mereka. Sedangkan untuk diluar inventor terlebih
Apabila pihak lain yang memperoleh pengalihan hak dari inventor akan memiliki hak
paten Selama 20 tahun dari hari pertama tanggal penerimaan. Sisanya, setelah 20
tahun hak ekslusif tersebut akan menjadi public domain. Public domain diperuntukan
untuk masyarakat umum, tentu saja tetap melakukan proses ijin pada pemegang hak
paten.
Hak paten dalam HaKI berprinsip territorial. Prinsip territorial dalam hal ini hak paten
hanya berlaku di negara inventor mengajukan permohonan paten dan diberi. Pengajuan
Intelektual (DJHKI). Apabila inventor memperoleh hak paten di Indonesia, misalnya, maka
hak paten yang diperoleh tidak berlaku atau tidak memiliki hak paten di negara lain.
Kewajiban inventor yang memperoleh hak paten HaKI berhak membayar biaya
tahunan. Biaya tersebut bagian dari biaya pemeliharaan paten sampai dengan tahun terakhir
masa perlindungan. Hak paten akan hilang secara hukum apabila tidak dibayar selama tiga
tahun berturut-turut. Besar biaya pemeliharaan hak paten di tetapkan oleh PNBP Penerimaan
Biaya pembiayaan terdiri dari biaya pokok dan biaya per klaim. Periode pembayaran
setiap satu tahun sekali, berdasarkan tanggal yang sama dengan pemberian pengajuan paten
pertama kali. Dengan kata lain, batas akhir pembayaran jatuh pada tanggal yang sama saat
pengajuan.
Hak paten diberikan pada inventor pertama kali yang mengajukan permohonan paten.
Waktu pengajuan permohonan bersifat krusial dan bersifat time-sensitive. Dengan kata lain,
apabila ada dua inventor yang memiliki karya intelektual yang sama persis, maka yang diakui
adalah inventor yang lebih dulu mengajukan permohonan. Alaxander Graham Bell dinobatkan
sebagai penemu telepon karena selangkah lebih cepat mendaftarkan hak patennya daripada
Hak paten dalam HaKI bagi mereka yang sudah tahu, berbondong-bondong
mengajukan permohonan. Biaya permohonan hak paten sebesar Rp. 750.000,00. Sekalipun
mereka sebenarnya masih ragu untuk memastikannya. Menariknya, ada sebagian yang tidak
mempedulikan biaya pendaftaran paten untuk karya intelektual yang tidak komersial. Mereka
tetap tidak merasa rugi, karena memperoleh hak paten lebih penting dari sekedar keuntungan
secara ekonomi. Mengingat, hak paten tidak dapat dipatenkan lagi apabila sudah
dipublikasikan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pengertian Paten dapat ditinjau dalam beberapa aspek baik berdasarkan Undang-Undang
Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi sebuah objek yang paten yang akan diberikan
hak paten baik itu berupa objek paten sederhana maupun paten biasa.
Untuk memperoleh Sebuah paten, Objek tersebut harus dimohonkan dan didaftaarkan
terlebih dahulu kepada pejabat yang berwenang yakni Ditjend HKI sebagaimana yang telah