Badan Nasional
Sertifikasi Profesi
Skema sertfikasi KKNI Level II pada KompetensI Keahlian Keperawatan Hewan merupakan skema
sertifikasi KKNI yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi BNSP bersama Direktorat
Pemblnaan SMK. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan
berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2013 Tentang SKKNI Paramedik Veteriner dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No 318/MEN/Xil/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetenesi Kerja
Nasional Indonesia sector pertanlan subsektor peternakan, bidang Reproduksi Ternak Ruminansia
Besar menjadi SKKNI. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai acuan bagi LSP dan asesor kompetensi dalam
pelaksanaan sertifikasi Kompetensi Keahlian Keperawatan Hewan.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
R.I
II'bnsp
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI
JEND
—SfaiiiidlVluhammad mama'F.'Abdurrahman
Jsrj
Pendidikan Dasar asional Sertifikasi Profesi
~^ dan Menengah (BNSP)
3>7
2017
^'bnsp
BADAN NASIONAl SFRTIFIKASI PROFFSl
X BNSI
1. Asrizal Tatang
2. Inda Mapiliandari
3. Muhammad Najib :
4. Mulyanto
5. Hendra Pribadi
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II
1. LATAR BELAKANG
Pemberlakuan era persaingan bebas dalam pasar tunggal sekawasan Asia Tenggara atau
yang lebih dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah diberlakukan.
Perhimpunan masyarakat bangsa se Asia Tenggara atau Association of South East Asian Nation
(ASEAN) sepakat untuk memperkuat kawasan dengan membuka akses perekonomian lewat
pasar bebas yang dimulai sejak tahun 2016 ini. Beberapa sektor sudah disepakati terbuka untuk
menuju integrasi ekonomi Visi ASEAN tahun 2020. Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak hanya
membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga untuk tenaga ahli seperti pendidik dan
tenaga kependidikan. Oleh karena itu, MEA secara iangsung menuntut kualitas tenaga kerja di
Indonesia.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan kompetensi kerja KKNI Level II Kompetensi Keahlian Keperawatan Hewan
3.2. Sebagai acuan daiam melaksanakan assesmen oleh LSP SMK dan asesor kompetensi
4. ACUAN NORMATIF
4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Badan Nasional
Sertifikasi Profesi.
4.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional.
4.5 instruksl Presiden nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revltalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
4.6 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Sistem StandardisasI Kompetensi Kerja Nasional.
4.7 Peraturan Menterl Ketenagakerjaan Republik Republik Indonesia No. 3 Tahun 2016
Tentang Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
4.8 Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka KKNl
Nasional Indonesia
4.9 Keputusan Menterl Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 46 tahun
2013 tentang SKKNI Paramedik Veterlner
4.10 Keputusan Menterl Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor
318/MEN/XII/2011 tentang SKKNI Penetapan Rancangan Standar Kompetenesi Kerja
Nasional Indonesia sector pertanian susektor peternakan, bidang reproduksi Ternak
Ruminansia Besar menjadi SKKNI.
4.11 Peraturan Menterl Pendldikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
Tentang Kurlkulum 2013 SMK/MAK
4.12 Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendldikan Dasar dan Menengah No.
130/D/KEP/KR/2017 Tentang Struktur Kurikulum Pendldikan Menengah Kejuruan.
4.13 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/III/2014 Tentang Penllaian
Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.
4.14 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor; 2/BNSP/VIII/2017 tentang Pedoman
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi
4.15 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/II/2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sertifikasi Profesi bagi Lulusan SMK
5.1. DeskripsI
Jenis kemasan ini adalah kemasan KKNl yang merupakan KKNl kompetensi teknis dari
lulusan SMK 3 tahun. KKNl ini merefleksikan peran individu dalam melaksanakan satu
tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim'^"—
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II KEPERAWATAN HEWAN
dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan
langsung atasannya. Memiliki pengetahuan operasional dasardan pengetahuan faktual
bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul, Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab membimbing orang lain.
1 NO : KODEUNIT lUDULUNIT
KOMPETENSi lNTa
1 M.O/SOOO.OOl.01 I Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Keria
2 M.O75QOO.QO2.01 Mengorganisasikan Pekerjaan
3 M.Q75000.003.Q1 Melakukan Komunlkasi
4 M.075000.0Q4.Q1 Membangun Jejaring Kerja
5 M.075000.005.01 Memeriksa Dokumen
6 M.075000.006.01 Mempersiapkan Rencana Keria
7 M.075000.007.01 Memeriksa Fisik Hewan
8 M.07500Q.010.Q1 Membuat Rekam Medik
9 M.075000.012.01 Melakukan Isolasi Hewan
10 M.075000.014.01 Melakukan Penanganan Alat Pengujian
11 M.075000.015.01 Melakukan Pengambilan Sampel
12 M.075000.016.01 Melakukan Pengujian Secara Organoleptik
13 M,075000.022.01 Memelihara Biakan Mikroorganisme
14 M.075000.023.01 Melakukan Desinfeksi
15 M.075000.024.01 Melakukar Penanganan Produk rc-.vai
5.7.1. KLASTER 1
5.7.2. KLASTER2
10 I KODE UNIT
1 M.075000.002.01 Mengorganisasikan Pekerjaan
I M.07500Q.014.Q1 Melakukan Penanganan Alat Pengujian
3 M.075000.015.01 Melakukan Penqambilan Sampel
4 M.075000.016.01 Melakukan Pengujian Secara Organoleptik
5 M.Q75000.Q22.01 Memelihara Biakan Mikroorganisme
3 NAK,TU.02,008.01 Memindahkan, menghitung dan memberikan pakan ungqas
5.7.3. KLASTER3
6.1. Peserta didik pada SMK bidang Kompetensi Keahlian Keperawatan Hewan yang telah
menyelesaikan seluruh mata pelajaran
6.2. Telah memiliki sertifikat atau surat keterangan telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
6.3. Memiliki nilal rapot pada kompetensi terkait
7.1. HakPemohon
7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema
sertlfikasl.
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1 Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber
dana lainnya.
8.2 Biaya uji terdiri dari biaya pendaftaran peserta, penerbitan sertifikat, honor asesor,
penggandaan materi, biaya akomodasi dan transpor asesor yang diperhitungkan sesuai
kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen.
9. PROSES SERTIFIKASI
9.1.1 Pemohon memahami proses Asesmen (Skema Sertifikasi Keperawatan Hewan) ini
yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi. penjeiasan proses
penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat.
9.1.2 Pemohon mengisi formuiir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang diiengkapi
dengan bukti :
a. CopyKartuPeiajar/NISN
b. Bukti dari persyaratan klausul 6
c. Surat Rekomendasi dari Ketua Program Keahiian.
d. Pas foto terbaru 4x6 sebanyak 2 lembar (background warna merah).
9.1.3 Peserta mengisi formuiir Asesmen Mandiri (APL 02) dan diiengkapi dengan bukti-
bukti pendukung.
9.1.4 Peserta menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan
memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk peniiaian.
9.1.5 LSP meneiaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa peserta sertifikasi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
SKEMA SERTIFIKASI KKNl LEVEL II
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian KKNl Level II Kompetensi
Keahlian Keperawatan Hewan diverifikasi.
SKEMA SERTIFIKASl KKNl LEVEL II
9.3.4 Proses Uji kompetensi dapat dilakukan dengan cara dicicil per unit kompetensi per
unit kompetensi atau kelompok unit kompetensi.
9.3.5 Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk memastikan bahwa
bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan
kompetensi telah memenuhi aturan bukti VATM.
9.3.6 Hasii proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan "Kompeten" dan yang beium memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan "Beium Kompeten".
9.3.7 Assesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasii uji kompetensi kepada
9.9 Banding
9.9.1 LSP menetapkan prosedur untuk menerima, meiakukan kajian, dan membuat
keputusan terhadap banding,
9.9.2 LSP menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara
konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3 LSP menyampaikan penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat
diketahui publik tanpa diminta.
9.9.4 LSP memberitahukan secara resmi kepada pemohon tentang hasii proses banding.