Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran (marketing) adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan
oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era
persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin
memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh
pada strategi pemasaran yang dijalankannya. Produk–produk yang dipasarkan dibuat
melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang
mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan
demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh
perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat
mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena
itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh
dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan
oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang
semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan
pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu marketing (pemasaran)?
2. Bagaimana sejarah pemasaran bermula?
3. Apa itu fungsi marketing (pemasaran)?
4. Apa konsep pemasaran ?
5. Bagaimana strategi pemasaran?

1
6. Apa itu riset pasar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi marketing (pemasaran).
2. Untuk mengetahui sejarah pemasaran.
3. Untuk mengetahui fungsi marketing.
4. Untuk mengetahui konsep pemsaran
5. Untuk mengetahui strategi pemasaran.
6. Untuk mengetahui apa itu riset pasar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemasaran (Marketing)


Pemasaran (marketing) adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses
menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang
bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.1 Hal tersebut disebabkan
karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran diartikan sebagai sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
Atau definisi marketing yaitu perpaduan antara aktivitas-aktivitas yang saling
berhubungan untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga
perusahaan dapat mengembangkan produk, harga, pelayanan dan melakukan promosi
supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta perusahaan mendapatkan
keuntungan. Itulah beberapa penjelasan mengenai marketing pilih yang mana saja
karena semua intinya sama.
Marketing memang sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan kita
sehari-hari sebab objeknya ialah Konsumen. Biasanaya kita sebagai konsumen sering
dihadapkan pada beberapa pilihan seperti memilih merek dari produk tertentu yang
hendak kita beli, dimana kita akan membelinya dan menentukan waktu maupun kualitas
saat melakukan pembelian. Jadi kita sebagai konsumen dapat dijadikan informasi yang
dibutuhkan oleh para Marketer dalam melakukan kegiatan marketing.
Selain itu ada pula beberapa pendapat tentang pemasaran (marketing) yaitu :
1) Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan
aliran barang dan jasa dari para produsen ke para konsumen. (The American
Marketing Association)2
2) Pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan kebutuhan pelanggan
yang menguntungkan. (Chartered Institute of Marketing Inggris)

1
American Marketing Association, "About AMA: Definition of Marketing,"
<https://www.ama.org/AboutAMA/Pages/Definition-of-Marketing.aspx>(dikutip 1 Maret 2018)
2
Phillip Kotler, Marketing Management 14th. Hal 5

3
3) Pemasaran adalah pengidentifikasian kebutuhan pelanggan,
mempertemukan kebutuhan itu yang berhubungan dengan pengembangan
produk, dan penyampaiannya kepada pelanggan secara efektif sehingga
anda dapat memuaskan kebutuhan mereka sesuai dengan harga, saluran
komunikasi yang tepat, pesan yang benar dan media yang tepat untuk pesan-
pesan tersebut. (Peter Liney, Marketing Manager, Concorde Supersonic
Jet)3
4) Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai di
dalam pasar. (Kotler 1997)
5) Pemasaran sebagai aliran barang dari produsen ke konsumen. (Soekarwati
1993)4

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut berarti pemasaran terdiri dari


tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang serta jasa
dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran meliputi aspek fisik
dan non fisik. Aspek fisik menyangkut perpindahan barang-barang ketempat dimana
mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek nonfisik dalam arti bahwa para penjual harus
mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli harus pula mengetahui
apa yang dijual.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang


menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya
memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran
dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak
konsumen yang dituju.

Dengan adanya marketing para konsumen tidak perlu memenuhi kebutuhannya


secara sendiri-sendiri. Karena dengan melakukan pertukaran dengan para pelaku

3
P.R Smith, Great Answer to Tough Marketing Quaetions (Jakarta : Erlangga, 2001), hlm. 10-11.
4
Modul Kewirausahaan. Hal 282

4
marketing, konsumen dapat memenuhi kebutuhan maupun kepuasannya dengan
mendapatkan produk ataupun jasa.

B. Sejarah Pemasaran
Pemasaran pada praktiknya sudah ada sejak zaman peradaban kuno. Bangsa
Yunani kuno dan Romawi telah mempraktikan ilmu dagang dan secara aktif
berkomunikasi persuasif kepada konsumennya. Begitu pula di peradaban-peradaban
lain yang maju perdagangannya.
Namun, konsep pemasaran moderen yang dikenal saat ini baru muncul dan
berkembang pada masa Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-
19. Periode ini ditandai dengan munculnya perubahan-perubahan sosial yang didorong
oleh perkembangan teknologi dan inovasi ilmu pengetahuan. Salah satu perubahan
tersebut adalah munculnya industri-industri yang memproduksi barang konsumsi
secara massa. Hal ini didukung pula oleh perkembangan moda transportasi dan
munculnya media massa yang mengharuskan produsen menemukan cara mengelola
distribusi barang dan jasa.
Pada masa Revolusi Industri, barang-barang konsumsi masih tergolong langka
dan produsen bisa menjual hampir semua barang yang mereka produksi selama
konsumen mampu membelinya. Karena itu, mereka fokus ke arah pengembangan
produksi dan distribusi dengan berusaha menekan biaya sekecil-kecilnya. Ini juga
berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pemasaran kala itu, yang terkonsentrasi
pada efisiensi biaya distribusi dan pembukaan pasar baru.
Sejak awal abad ke-20 hingga beberapa tahun pasca Perang Dunia II, kompetisi
bisnis semakin meningkat dan fokus ilmu pemasaran mulai pindah dari fokus produksi
ke fokus penjualan. Ilmu komunikasi, periklanan, dan merek mulai menjadi penting
saat perusahaan berusaha menjual sebanyak-banyaknya barang di pasar yang sudah
semakin ramai.5

C. Fungsi Marketing (Pemasaran)


Secara teoritis pemasaran mempunyai sembilan fungsi, yang dapat diuraikan
sebagai berikut :

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran#Sejarah_pemasaran (diakses 1 maret 2018)

5
1. Fungsi perdagangan (merchendising)
Perencanaan yang berkenaan dengan pemasaran produk (barang dan / jasa)
yang tepat, dalam jumlah yang tepat, harga yang selaras, termasuk di
dalamnya faktor-faktor lain seperti bentuk, ukuran,kemasan dan sebagainya.
2. Fungsi Pembelian (buying)
Peranan perusahaan dalam pengadaan bahan sesuai dengan kebutuhannya.
Penjualan (selling) Meyakinkan orang untuk membeli suatu produk (barang
dan/ jasa) yang mempunyai arti komersial baginya.
3. Fungsi Transportasi (transportation)
Perencanaan, seleksi dan pengerahan semua alat pengangkutan untuk
memudahkan produk (barang dan/jasa) dalam proses pemasaran.
4. Fungsi Pergudangan (storage)
Menyimpan barang selama waktu produk tersebut dihasilkan dan dijual.
5. Fungsi Standarisasi (standardization)
Penetapan batas-batas elementer berupa perincian-perincian yang harus
dipenuhi oleh produk, termasuk di dalamnya grading, yakni memilih
kesatuan dari suatu produk yang dimasukkan ke dalam kelas-kelas dan
derajat-derajat yang sudah ditetapkan dengan standarisasi.
6. Fungsi Keuangan (financing)
Merupakan usaha untuk mencari dan mengurus modal dan kredit yang
langsung bersangkutan dengan transaksi dalam mengalirkan produk (barang
dan/atau jasa) dari produsen ke konsumen.
7. Fungsi Komunikasi (communication)
Segala sesuatu yang dapat memperlancar hubungan di dalam perusahaan
dan di luar perusahaan.
8. Fungsi Resiko (risk)
Fungsi untuk menangani atau menghadapi resiko kerugian karena
kerusakan, kehilangan atau anjloknya harga di pasaran. Sesuai dengan
fungsi sebagaimana telah diungkapkan, maka pemasaran memiliki 8
(delapan) tugas, yaitu:
1) Mengubah orang yang tidak suka terhadap suatu produk menjadi
suka (conversional marketing).
2) Mendorong kebutuhanorang yang tidak berminat atau mengetahui
(stimulational marketing).
6
3) Mengembangkan pemenuhan kebutuhan yang belum terpenuhi
(developmental marketing).
4) Mengaktifkan keinginan atas produk yang stabil atau permintaan
terhadap produk yang menurun (remarketing).
5) Menyelaraskan pola permintaan agar sesuai dengan pola penawaran
(synchromarketing).
6) Memelihara tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu
produk (maintnence marketing).
7) Mengurangi tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu
produk tertentu (demarketing).
8) Merintangi permintaan atau keinginan terhadap suatu produk
tertentu (counter marketing).
9. Informasi Pasar
Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting, karena fungsi
ini memberikan informasi tentang situasi perdagangan pada umumnya yang
berhubungan dengan produk, harga yang inginkan konsumen dan situasi
pasar secara menyeluruh. Menurut Sofjan Assauri (1987: 303) yang
dimaksudkan dengan informasi adalah keterangan baik berupa data atau
fakta maupun hasil analisa, pertimbangan atau pandangan dari yang
menyampaikan mengenai kondisi yang berkaitan dengan kebutuhan dalam
pengambilan keputusan.6

D. Konsep Inti Pemasaran


Untuk memahami fungsi pemasaran, kita perlu memahami serangkaian konsep
inti berikut:
1. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara,
makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup.
Orang juga memiliki kebutuhan kuat akan rekreasi, pendidikan, dan
hiburan. Kita dapat membedakan lima tipe kebutuhan:
1) Kebutuhan yang dinyatakan.
2) Kebutuhan yang sebenarnya.
3) Kebutuhan yang tidak dinyatakan.

6
Modul Pembelajaran Kewirausahaan. Hal 213-214

7
4) Kebutuhan kesenangan.
5) Kebutuhan rahasia.
2. Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan
kepribadian individu. Dengan berkembangnya masyarakat menyebabkan
makin meluasnya keinginan masyarakat, karena masyarakat dihadapkan
pada objek yang semakin melimpah yang membangkitkan minat dan hasrat
mereka.
3. Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung
oleh kemampuan untuk membayar.7
Orientasi terhadap pasar berbeda-beda antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain. Tergantung konsep yang digunakan oleh perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan pemasarannya. Hal ini merupakan falsafah yang mendasari
usaha pemasaran perusahaan terkait dengan bobot relatif antara kepentingan
perusahaan sendiri, konsumen dan masyarakat umum. Kotler (1997) mengemukakan
bahwa terdapat 5 (lima konsep yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan pemasarannya, yaitu:
1. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen untuk
dimiliki, digunakan ataupun dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan
atau keinginan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik,
jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.
2. Produksi yang merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep
produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia di banyak tempat dan ditawarkan dengan harga yang murah.
Asumsi ini berlaku paling tidak dalam ua situasi. Pertama, jika
permintaan atas produk melebihi penawaran, dimana konsumen lebih
tertarik mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut.
Kedua, ketika biaya produk tinggi dan harus diturunkan untuk
memperluas pasar. Pusat perhatian perusahaan pada upaya untuk
mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.
3. Penjualan yang menyatakan bahwa konsumen jika diabaikan, biasanya
tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup.

7
P. Kotler, Kevin L. Kellen, Manajemen Pemasaran (Jakarta,Erlangga,2008) hal 12-13

8
Olehnya itu, perusahaan harus melakukan upaya penjualan dan promosi
yang agresif.
4. Pemasaran merupakan konsep yang menentang tiga konsep
sebelumnya. Konsep ini menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
perusahaan adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai pasar sasaran.8

E. Strategi Pemsaran
Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang
merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan yang menciptakan
suatau bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan sasaran pasar tersebut.
Dunia pemasaran diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen dan para
pedagang yang bergerak dalam komoditi yang sama maka perlu sekali diciptakan suatu
strategi pemasaran, agar dapat memenangkan peperangan tersebut.
Perusahaan perlu menetapkan strategi dasar atau disebut grand strategy atau
strategi inti. Jika grand strategy ini sudah benar maka diharapkan perusahaan akan berhasil
mencapai sasaran tersebut. Diharapkan perusahaan akan dapat menguasai market share
yang luas ataupun market position yang mantab. Market share atau pangsa pasar artinya
penguasaan luas pasar. Sedangkan market position ialah kedudukan yang kokoh dari suatu
produk pada suatu pasar. Misalnya mobil-mobil buatan Jepang memiliki pangsa pasar
yang luas sedangkan mobil-mobil buatan Jerman memiliki market position yang tidak
tergoyahkan.
Dalam menyusun strategi pemasaran ada dua variabelutama yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:
1. Variabel yang Dapat Dikontrol.
2. Variabel yang Tidak Dapat Dikontrol oleh pengusaha adalah:9

8
Ibid. hal 19-20
9 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2013). hal. 195.

9
1) Variabel yang dapat dikontrol oleh pengusaha adalah:
a. Market Segmentation
Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dari
pemasarannya. Apakah sasaran pemasarannya ditijukan ke seluruh
lapisan masyarakat konsumen, atau hanya menetapkan segmen pasar
tertentu saja.
Kedua strategi ini mempunyai kebaikan dan kelemahan.
Pengusaha yang menguasai seluruh segmen pasar, jika berhasil tentu
akan memperoleh keuntungan besar. Namun sekarang ini para
produsen sudah mulai memilih segmen tertentu, yang sifatnya lebih
khusus. Misalnya pada gigi, sudah mulai diarahkan apakah konsumen
tingkat tinggi, dengan harga mahal, atau odol untuk seluruh lapisan
masyarakat. Jika pasta gigi dipasarkan untuk seluruh lapisan
masyarakat, maka diadakan klasifikasi berdasarkan besarnya, misalnya
pada pasta gigi ukuran kecil, sedang, dan besar atau family size. Juga
ada segmen pasta gigi yang mengutamakan gigi putih, gigi linu, gigi
berdarah dan sebagainya, yang pemakaiannya kadang-kadang
dianjurkan oleh dokter gigi.
Alasan mengapa harus diadakan market segmentation ini
dinyatakan oleh Philip Kotler, (1997:250).
A company that practices segment marketing reconizes that
buyrs differ in their wants, purchasing power, geographical locations,
buying and tudes, and buying habits. (Artinya sebuah perusahaan
melaksanakan market segmentation karena adanya perbedaan
keinginan, daya beli, lokasi, sikap, dan kebiasaan pembeli. Jadi dalam
hal ini perusahaan tidak mau melayani semua konsumen dalam bentuk
mass marketing atau melayani individu dalam bentuk individual
marketing).
Mass marketing artinya produsen membuat produk secara
massal, distribusi secara massal dan juga promosi besar-besaran dari
satu jenis produk untuk semua orang sedangkan individual marketing
berarti pemasaran yang melayani orang perorangan.
Ada berbagai cara untuk menyusun segmen pasar, yaitu:

10
a) Berdasarkan geografis
Dalam hal ini pasar dapat dipilah-pilah berdasarkan
kebangsaan, propinsi, kota, dan sebagainya. Untuk mencapai
sasaran geografis maka disusunlah iklan, promosi, dan usaha
penjualan lainnya yang mengarah kepada lokalisasi tertentu.
b) Berdasarkan demografis
Dalam hal ini padar dibagi atas variabel-variabeljenis
kelamin, umur, jumlah anggota keluarga, pendapatan, jabatan,
pendidikan, agama, suku, dan sebagainya. Faktor ini sangat
banyak digunakan dalam menyusun segmentasi pasar. Karena
kebutuhan dan keinginan konsumen sangat erat hubungannya
dengan demografis.
c) Berdasarkan psikografis
Dalam hal ini pasar dipilah-pilah berdasarkan kelompok-
kelompok kelas soaial, gaya hidup, kepribadian. Kelas sosial
membuat adanya konsumen yang kuat dan lemah. Konsumen
yang kuat akan berbeda dalam pemilihan mobil, pakaian, prabot,
kegiatan mengisi waktu senggang, kebiasaan membaca, dan
tempat berbelanja.
Jadi istilah psikologis memusatkan perhatian terhadap
gejala kegiatan (perilaku), minat dan opini konsumen, ini
terkenal dengan AIO.
Contoh komoditi yang memiliki psikografis ialah
makanan-fast food, franchise dari amerika seperti Mc Donald,
Wendy, Kentucky, pakaian jeans, dan sebagainya.
d) Berdasarkan perilaku
Segmentasi ini berdasarkan atas pengetahuan, sikap,
pemakaian atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk untuk
membentuk segmentasi perilaku ini maka dipertimbangkan faktor-
faktor berikut:
1 Kejadian
Maksudnya kapan terjadi permintaan terhadap sesuatu.
2 Manfaat

11
Segmentasi dibuat berdasarkan suatu penelitian tentang
manfaat masyarakat membeli suatu produk.
3 Status pemakai
Segmentasi dibuat berdasarkan pemakai pertama kali,
pemakai tetap atau pemakai dari suatu produk.
4 Tingkat pemakaian
Dalam hal ini pasar disegmentasi menjadi kelompok pemakai
ringan, sedang, dan pemakai berat.
5 Kesetiaan
Pasar dapat disegmentasi menurut kesetiaan kelompok
masyarakat tertentu terhadap merek tertentu.10
b. Market Budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing
sangat mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Pada umumnya bila
dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah penjualan
meningkat. Namun tidak selalu demikian, bahwa peningkatan dana
kegiatan marketing tidak otomatis akan meningkatkan jumlah
penjualan. Jika demikian halnya, maka seluruh produsen akan sukses,
semua barang akan laku, hanya dengan menambah anggaran belanja
marketing.
Berapa besarnya jumlah anggaran marketing, sangat tergantung
pada banrang yang dipasarkan, dan sesuai pula dengan pengalaman
pengusaha. Umumnya untuk barang-barang lux akan lebih banyak
anggaran belanja pemasaran, dibandingkan dengan barang kebutuhan
sehari-hari seperti beras, ikan, daging, dan sebagainya. Barang-barang
lux membutuhkan banyak biaya marketing, untuk biaya promosi,
berupa iklan di surat kabar, radio, spanduk, poster, hadiah, dan
sebagainya. Juga biaya personal selling untuk melayani konsumen
yang besarnya dapat mencapai 50-60% dari harga jual.
c. Timing
Di sini pengusaha harus benar-benar bisa mengatur waktu,
kapan ia harus mulai melancarkan pemasaran barang-barangnya, atau

10 Ibid, hal. 195-198.

12
kapan sebuah toko atau restoran harus dibuka. Dengan menjaga waktu
ini, maka perusahaan akan mendapat keuntungan berlipat ganda, di
samping keuntungan berupa materi, juga keuntungan berupa
pengalaman, dan cepat dikenal konsumen. Jika sudah mulai kita tidak
boleh lengah terhadap kemungkinan masuknya sangan baru, dengan
cara selalu menjaga mutu barang, pelayanan, dan sebagainya.
d. Marketing Mix
Marketing mix berarti bauran pemasaran yaitu kegiatan
mengkombinasikan berbagai kegiatan marketing agar dicapai
kombinasi maksimal dan hasil yang paling memuaskan ada empat
elemen yang tercakup dalam bauran pemasaran ini yang dikenal
dengan elemen 4P:
P1= Product P3= Place
P2= Price P4= Promotion
2) Variabel yang tidak dapat dikontrol oleh pengusaha adalah:
a. Keadaan persaingan
Keadaan persaingan adalah sulit bagi seorang pengusaha
meramalkan kapan akan muncul saingan baru dalam produk yang
sama. Oleh sebab itu pengusaha tidak boleh lengah dan harus selalu
berusaha memperbaiki produk atau pelayanan uasahanya agar tidak
tersingkir oleh sangan baru.
b. Perkembangan teknologi
Kapan akan muncul teknologi baru yang membuat proses
produksi lebih efisien dan lebih bagus juga sulit diduga. Untuk
mengatasi hal ini pengusaha harus mencoba menggunakan teknologi
baru lebih cepat dari saingannya.
c. Perubahan demografi
Kecenderungan perubahan penduduk juga sulit diantisipasi
karena data perubahan penduduk ini sulit diperoleh. Walaupun
sebenarnya untuk generasi yang akan dating bisa juga dilihat
kecenderungan perkembangannya berdasarkan usia generasi anak-
anak sekarang ini.

13
d. Kebijaksanaan politik dan ekonomi pemerintah
Perubahan-perubahan peraturan pemerintah juga sulit untuk
diantisipasi oleh para pengusaha. Terutama yang menyangkut masalah
kredit bank naik turunnya suku bunga perubahan politik luar negeri,
penggantian pejabat dan sebagainya.
e. Sumber daya alam
Sumber daya alam adalah sulit meramalkan kapan sumber daya
alam akan habis atau kapan ditemukan sumber daya alam yang baru. 11

F. Riset Pasar
Menurut Edward W. Clindift Cs. Riset pemasaran adalah pengumpulan,
pencatatan dan penganalisaan sistematis akan data-data mengenai masalah-masalah
pemasaran guna memudahkan pengambilan keputusan.
Menurut J. Supranto MA. Riset pemasaran adalah suatu kegiatan pengumpulan
(collecting) pengolahan (processing) serta analisa (analizing) daripada seluruh fakta
atau data yang menyangkut persoalan yang berhubungan dengan pemindahan dan
penjualan (transfer and sales) daripada barang dan jasa (good and service) dari
produsen ke konsumen (producer to consume).
Menurut Philip Kotler riset pemasaran adalah suatu perancangan, pengumpulan
dan pelaporan data secara sistematis dan menemukan data yang relevan dengan suatu
situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.12
Jadi riset pemasaran adalah suatu kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan serta penganalisaan data-data mengenai masalah pemasaran guna
menemukan data yang relevan dan memudahkan mengambil keputusan.
Ada dua cara untuk melaksanakan riset pemasaran, yaitu :
a. Mendesain dan melaksanakan sendiri program riset pemasaran.
b. Menggunakan jasa perusahaan lain yang berpengalaman di bidang riset
pemasaran secara internasional.13
1. Peranan dan Pentingnya Riset Pemasaran
Kebutuhan atas data dan informasi pemasaran diterima melalui Riset
Pemasaran memiliki peranan utama dan peranan khusus yaitu mengurangi

11
Ibid, hal. 200-201.
12
Marius P. Angipora, Dasar-Dasar Pemasaraan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm 248-249.
13
Faisal Afiff, Menuju Pemasaran Global, (Bandung: PT Eresco, 1994), hlm 85.

14
ketidakpastian atau mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan
atau dengan perkataan lain tujuan utama dari riset pemasaran adalah
membantu manajer pemasaran dengan keputusan yang diambil dalam bidang
tanggung jawabnya.
Dalam kaitan dengan proses keputusan pemasaran, maka riset
pemasaran dipergunakan untuk perencanaan, pengendalian dan pemecahan
masalah. Dan jika dipergunakan dalam hubungan dengan pengendalian,
maka riset pemasaran membantu manajemen untuk mendeteksi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dan memantau operasi yang sedang berjalan.14
Disamping peranan utama di atas dikenal pula beberapa peranan
khusus dari riset pemasaran, seperti:
a. Membantu dalam perumusan masalah secara lebih akurat.
b. Memberikan prediksi yang dapat diandalkan.
c. Memberikan keunggulan bersaing.
d. Membantu dalam kecepatan bereaksi dalam situasi pengambilan
keputusan yang kompleks.
e. Membantu dalam pengeluaran dana sehingga lebih efisien.
f. Menemukan peluang bisnis baru.15

G. Melakukan Riset Pasar


Riset pasar dipakai untuk mengembangkan strategi yang efektif, menimbang
keputusan pro dan kontra, menentukan tujuan bisnis untuk masa depan, dan banyak lagi
lainnya. Cara-cara dalam melakukan riset pasar perlu memperhatikan hal sebagai
berikut.

1. Merencanakan riset pasar, yang meliputi:


1. Tujuan riset. Sebelum memulai, penting untuk mendefinisikan dengan benar
apa yang ingin ditemukan melalui riset pasar. Apakah ada kebutuhan di pasar
yang dapat diisi oleh perusahaan saya, Apakah produk dan pelayanan saya
sesuai dengan kebutuhan pelanggan saya, dan Apakah saya memberikan
harga dan pelayanan yang terjangkau?
2. Mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi dengan efisien.
Bagaimanapun juga, mengatur tujuan tanpa memiliki ide apapun tentang
bagaimana meraihnya tidak pernah menjadi ide yang bagus untuk melakukan
riset pasar. Hal ini untuk menjawab pertanyaan Akankah saya butuh untuk

14
Marius P. Angipora, Dasar-Dasar Pemasaraan, hlm 250
15
Ibid, hlm 251.

15
menemukan data pasar yang luas? dan Akankah saya butuh melakukan riset
secara independen?.
3. Mempresentasikan temuan dan untuk memutuskan tindakan apa yang
dilakukan. Tujuan riset pasar adalah untuk memiliki efek dari keputusan nyata
dari perusahaan sehingga mampu menjawab pertanyaan Apa prediksi saya
tentang riset yang harus saya ungkapkan, Apa yang akan saya lakukan jika
asumsi saya terbukti benar, serta Apa yang akan saya lakukan jika asumsi saya
terbukti salah?.
2. Memperoleh data yang berguna, yaitu dengan cara:
1. Gunakan sumber data industri dari pemerintah. Munculnya era informasi
menjadi lebih mudah dibandingkan sebelumnya bagi pebisnis untuk
mengakses jumlah data yang besar, bahkan data dari pemerintah.
2. Gunakan data dari asosisasi perdagangan. Asosiasi perdagangan merupakan
asosiasi yang dibentuk oleh sekelompok pebisnis dengan aktivitas dan minat
yang sama untuk tujuan kolaboratif. Selain terlibat dalam kegiatan lobi,
penjangkauan masyarakat, dan periklanan, asosiasi perdagangan juga sering
berpartisipasi dalam riset pasar. Data dari riset digunakan untuk meningkatkan
daya saing dan keuntungan bagi industri. Beberapa data tersedia secara bebas,
sementara beberapa hanya tersedia bagi anggota.
3. Gunakan data dari publikasi perdagangan. Data mentah dari riset pasar mungkin
tersedia untuk anggota non-industri dalam derajat yang beragam.
Bagaimanapun, hampir semua publikasi perdagangan minimal akan
menawarkan beberapa pilihan artikel daring yang menawarkan saran tentang
strategi atau analisis tren pasar.
4. Gunakan data dari institusi akademik. Banyak universitas dan institusi akademis
(khususnya sekolah bisnis) secara rutin mempublikasikan hasil riset yang
berdasarkan riset pasar secara keseluruhan atau gabungan dari beberapa riset
pasar. Riset tersedia dalam publikasi akademis atau dari universitas secara
langsung. Bagaimanapun juga, perlu dicatat bahwa sebagian besar riset
akademis dilindungi, sehingga untuk mengaksesnya, membutuhkan
pembayaran iuran, berlangganan publikasi tertentu, dan sebagainya.
5. Gunakan data dari sumber ketiga. Karena pemahaman yang baik tentang pangsa
pasar dapat meningkatkan atau merusak bisnis, industri pihak ketiga sebagai
analis, perusahaan, dan pelayanan meingkat dengan spesifik untuk membantu
pebisnis dan pengusaha dengan tugas kompleks dari riset pasar.

16
6. Hindari layanan riset pasar yang eksploitatif. karena kompleksitas riset pasar,
beberapa agensi pihak ketiga akan berusaha mengambil keuntungan dari
pebisnis tanpa pengalaman dengan mengenakan tariff yang tinggi untuk
informasi yang dapat diperoleh di tempat lain atau tanpa harus mengeluarkan
biaya.
3. Melakukan riset sendiri, dengan cara:
1. Gunakan data yang tersedia untuk menentukan kondisi permintaan pada pasar.
2. Lakukan survei.
3. Lakukan diskusi kelompok. Salah satu cara untuk menentukan bagaimana
pelanggan bereaksi terhadap strategi yang diusulkan adalah dengan
mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
4. Lakukan wawancara satu per satu. Untuk data riset pasar kualitatif yang lebih
intim, wawancara satu per satu dengan pelanggan dapat berguna. Wawancara
individual tidak menyediakan data kuantitatif yang luas, yang diperoleh dari
survei, tetapi sebaliknya mereka memungkinkan Anda untuk menggali lebih
“mendalam” dalam pencarian informasi.
5. Lakukan pengetesan produk/pelayanan.
4. Analisis hasil riset, setidaknya hasil riset mampu menjawab hal-hal berikut.
1. Menjawab pertanyaan awal penelitian.
2. Lakukan analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan dari Strengths,
Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Penggunaan yang umum dilakukan
dalam riset pasar adalah untuk menentukan aspek tersebut dalam bisnis. Jika
ini berlaku, data yang diperoleh dari proyek riset pasar dapat digunakan untuk
menilai kesehatan perusahaan secara keseluruhan dengan melihat kekuatan,
kelemahan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan pada riset awal.
3. Temukan tujuan pasar yang baru. Dalam istilah yang mudah, tujuan pasar
adalah kelompok individu yang memeroleh promosi, iklan bisnis, dan akhirnya
mencoba untuk menjual produk atau pelayanan tersebut kepada kelompok
tersebut. Data dari proyek riset pasar menunjukkan bahwa beberapa individu
tertentu yang bereaksi dengan istimewa terhadap bisnis yang dapat digunakan
untuk memfokuskan diri pada sumber daya bisnis terhadap orang tertentu,
memaksimalkan daya saing dan keuntungan.

17
4. Mengidentifikasi topik riset selanjutnya. Riset pasar sering melahirkan riset
pasar lainnya. Setelah Anda menjawab satu pertanyaan, pertanyaan baru dapat
muncul atau pertanyaan lama dapat tetap tidak terjawab. Ini membutuhkan
riset selanjutnya atau pendekatan metodologi yang berbeda untuk memeroleh
jawaban yang memuaskan.

H. Proses Riset Pasar


1. Menetapkan masalah dan tujuan riset. Manajer harus pandai mengatur agar masalah
yang dirumuskan tidak terlalu uas dan juga tidak terlalu sempit. Terdapat ratusan
hal yang dapat diteliti dalam setiap masalah, apabila masalah tidak dirumuskan
dengan baik maka biaya pengumpulan informasi dapat melebihi nilai dari
penemuannya nanti.
2. Mengembangkan perencanaan riset. Langkah kedua adalah menyusun rencana yang
paling efisien untuk menghimpun informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran
harus meminta kepada peneliti pemasaran untuk memperkirakan biaya rencana riset
sebelum menyetujuinya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko dan
meningkatkan laba.
3. Sumber data. Data dapat dihimpun dari data sekunder, data primer, atau keduanya.
Data sekunder merupakan titik awal dimulainya riset dan ternyata membawa
manfaat dari segi biaya serta cepatnya tersedia. Sebaliknya apabila data yang
dibutuhkan peneliti tidak ada, atau data yang ada sudah kadaluarsa, tidak lengkap
atau tidak dapat diandalkan, maka peneliti harus menghimpun data primer yang
jelas akan membutuhkan biaya lebih besar.
4. Pendekatan riset. Terdapat empat metode pokok dalam menghimpun data primer
yaitu observasi, kelompok fokus, survei dan eksperimen. Riset dengan observasi
salah satu cara untuk mencari data segar adalah mengamati pelaku dan
lingkungannya. Riset kelompok fokus biasanya terdiri dari beberapa orang
pewawancara yang mewawancara seorang ahli atau pakar atau organisasi yang
kredibel di bidangnya. Riset dengan survei dilakukan dengan observasi deskriptif
yang biasanya digunakan perusahaan untuk mempelajari pengetahuan,
kepercayaan, pemilihan, kepuasan orang dan sebagainya, serta mengukur besaran-
besarannya dalam populasi. Riset eksperimental merupakan bentuk paling formal.
Riset ini meliputi kegiatan memilih kelompok tertentu yang sepadan,
memperlakukannya dengan cara berbeda, mengendalikan variabel-variabel yang

18
tidak tergantung dan memeriksa apakah perbedaan yang timbul benar-benar berarti
secara statistik.
5. Perangkat riset. Terdapat dua jenis perangkat riset utama pemasaran yaitu kuesioner
dan peralatan mekanis. Kuesioner merupakan alat yang paling umum digunakan
untuk mengumpulkan data primer. Pada umumnya suatu kuesioner berisi
sekumpulan pertanyaan yang diajukan responden untuk dijawab. Karena ada
banyak cara mengajukan pertanyaan, maka kuesioner ini bersifat fleksibel. Dalam
mempersiapkan suatu kuesioner peneliti sebaiknya hati-hati dalam memilih jenis
pertanyaan, bentuk pertanyaan, pemilihan kata-kata dan juga urutan.
6. Rencana sampling. Langkah berikutnya dalam rencana riset adalah rencana
sampling yang menyangkut tiga keputusan yaitu:
a. Unit sampling. Akan menjawab pertanyaan Siapakah yang akan diteliti?
b. Besarnya sampel. Akan menjawab pertanyaan Berapa banyak orang yang
akan di sampel?
c. Prosedur sampling. Akan menjawab pertanyaan Bagaimana seharusnya
responden dipilih?
7. Metode kontak. Langkah terakhir ini dalam rencana riset akan menjawab
pertanyaan Bagaimana caranya subyek dihubungi?. Pesatnya tekhnologi saat ini
memungkinkan peneliti memilih metode dalam menghimpun informasi seperti
melalui telepon, melalui surat, email, aplikasi, atau wawancara langsung. 16

16
https://id.wikihow.com/Melakukan-Riset-Pasar (diakses 3 Maret 2018)

19
BAB III

PENUTUP

A. Pemasaran merupakan proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang
diinginkan kepada pelanggan dan meliputi kegiatan yang berkatian dengan
memenangkan dan mempertahankan pelanggan agar setia. Salah satu dari langkah
pertama dalam menyusun rencana pemasaran adalah mengidentifikasi pasar sasaran.
Pasar sasaran atau target market yang dimaksud adalah kelompok pelanggan tertentu
yang terhadapnya perusahaan mengarahkan barang dan jasanya. Semakin banyak
perusahaan mempelajari pasar lokalnya, pelanggannya, serta kebiasaan, semakin tepat
perusahaan tersebut memfokuskan usaha pemasarannya pada kelompok calon
pelanggan yang telah ada yang kemungkinan besar akan membeli produk dan jasanya.
Unsur utama dalam strategi pemasaran adalah 4P yaitu product, place, price, dan
promotion. Keempat faktor ini saling memperkuat dan jika terkoordinasi dengan baik
akan meningkatkan daya tarik penjualan suatu produk dan jasa.

20
DAFTAR PUSTAKA

P.R Smith. 2001. Great Answer to Tough Marketing Questions. Jakarta: Erlangga.
Phillip Kotler, Kevin L Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Marius P. Angipora. 1999. Dasar-Dasar Pemasaraan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Faisal Afiff. 1994. Menuju Pemasaran Global. Bandung: PT Eresco.
Buchari Alma. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Modul Pembelajaran Kewirausahaan. 2013. Jakarta.
https://id.wikihow.com/Melakukan-Riset-Pasar
https://id.wikipedia.org/wiki/Riset_pasar

21

Anda mungkin juga menyukai