I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : An”M ”
Umur : 11 tahun
Ttl : 27-01-2005
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Endrekang
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswi
Suku/ Bangsa : Bugis/ Indonesia
Tgl.Masuk RS : 27–09 -2016
Tanggal Pengkajian : 25–10-2016
No.RM : 766467
Diagnosa Medik : Luka bakar Derajat III
Penanggung Jawab
Nama : Tn.”N”
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Makassar
Hub. Dengan pasien : Orang tua
B. Keluhan Utama : Nyeri pada luka bakar
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pasien dengan riwayat luka bakar bola api pada saat bermain bulan yang lalu
saat ini pasien masuk ruma sakit Wahidin untuk melalukan Debridemen pada
kedua kakinya. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka bakar pada saat dia
gerakakn kakinya.
Page | 1
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami luka bakar seperti
yang dialaminya
Genogram Generasi III
Keterangan Genogram :
a. Laki-laki / Perempuan :
b. Meninggal :
c. Garis perkawinan :
d. Garis keturunan :
e. Tinggal serumah :
f. Klien :
a. Genogram I : kakek dan nenek klien dari pihak ayah dan ibu sudah meninggal
b. Genogram II :
c. Genogram III :
- Klien dan saudaranya
D. Riwayat Psikososial
1. Pola Konsep Diri :
Page | 2
a. Citra tubuh : Semua bagian tubuh klien adalah makhluk Tuhan yang mulai.
Klien mempunyai anggota tubuh yang mulai. Klien mempunyai anggota tubuh
yang lengkap
b. Identitas diri : Klien menerima dirinya sebagai laki-laki
c. Peran diri : Klien untuk sementara tidak dapat melakukan perannya sebagai
anak sekolah
d. Harga diri : Klien ingin dihargai sebagai manusia walaupun dalam keadaan
lemah
2. Pola Kognitif :
Klien mengerti hal-hal yang ditanyakan
3. Pola Interaksi :
- Bicara klien jelas
- Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Endrekang
-
E. Riwayat Spritual
1. Ketaatan klien beribadah : klien taat dalam beribadah
2. Dukungan Keluarga Klien : Keluarga klien selalu memberikan semangat kepada
ada polip, tidak ada secret dan epistaksis, warnah mukosa merah muda, tidak ada
nyeri tekan
b. Leher
Tidak terdapat luka bakar
c. Dada
Page | 3
Tidak ada luka bakar, tidak ada otot bantu pernapasan, tidak ada nyeri tekan,
tekan.
c. Telinga
Simetris kiri dan kanan, serumen sedikit, tidak ada secret keluar dari membrane
7. Sistem Saraf
a. Fungsi Serebral
- Status mental: klien dapat mengetahui hari ini (kamis), klien dapat
membedakan orang, klien dapat mengetahui bahwa ia berada di rumah
sakit, klien dapat mengingat masa lalu.
- Kesadaran composmentis, GCS: 15 (E=4 , M =6, V =5)
- Bicara jelas
b. Fungsi Cranial
1) Nervus I: Fungsi penghidu klien baik, klien dapat membedakan bau
2) Nervus II: Visus (tidak ada kartu snellen), lapang pandang 1800
3) Nervus III, IV, VI: Gerakan bola mata 6 arah,refleks pupil
4) Nervus V: Sensorik : dapat merasakan adanya sentuhan pada kulit wajah
Motorik : klien dapat mengunyah dengan baik
Page | 4
5) Nervus VII:
- Sensorik : klien dapat merasakan rasa asin dan manis pada 2/3 anterior
lidah
- Otonom : Ada lakrimasi dan salivasi bila di rangsang
- Motorik : klien dapat tersenyum, mengangkat alis,menutup dan membuka
mata
6) Nervus VIII :
Pendengaran : fungsi pendengaran baik
7) Nervus IX:
lidah.
8) Nervus X:
9) Nervus XI:
- Motorik : Posisi lidah simetris,tidak ada deviasi gerakan lidah. Lidah dapat
nyeri).
Page | 5
8. Sistem Muskulosletal
c. Kaki:pada kaki kiri dan kanan terdapat luka bakar dengan luas luka bakar 18
d. Lutut: tidak ada bengkak, tidak dapat ditekuk pada kaki kiri dan kaki kanan
9. Sistem Integumen
merata.
Page | 6
Page | 7
Page | 8
G. Pemeriksaan Diagnostik
Page | 9
- Ceftriaxone 1 gram/intravena/12 jam
- Ranitidine 50 gram/intravena/8 jam
- Ketorolac 50 gram/intravena/8 jam
Analisa Data
Nama : An”M”
Umur : 11 Tahun
No Rekam Medik : 766467
mengalami luka
bakar yaitu pada Mencapai thalamus
kaki kanan dan
kaki kiri Cortex cerebri
- Klien
mengatakan Nyeri di persepsikan
nyeri bertambah
pada saat
bergerak
DO:
- Klien tampak
meringis
- Klien tampak
berbaring lemah
- Tampak luka
bakar pada kaki
kanan dan kaki
Page | 10
kiri
- Skala nyeri 4
(Ringan)
DS : Kerusakan jaringan Hambatan mobilitas
- Klien
fisik
Keterbatasan dalam bergerak
mengatakan
semua Hambatan mobilitas fisik
aktivitasnya
dibantu oleh
orangtua
- Klien
mengatakan
kakinya tidak
dapat digerakan
DO :
- Klien tampak
terbaring di
tempat tidur
- Klien dibantu
jika ingin
bangun, makan,
dan BAB
- Kedua kaki
klien terdapat
luka bakar dan
tidak dapat
bergerak
Page | 11
DO :
Port do butry
- Terdapat luka
bakar Resiko infeksi
- Kerusakan
jaringan
- Peningkatan
paparan
lingkungan
1. Nyeri akut berhubungan dengan saraf yang terbuka, kesembuhan luka dan penanganan
luka bakar
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan dalam bergerak
3. Resiko infeksi berhubungan dengan hilangnya barier kulit dan terganggunya respos imun
Page | 13
secara teratur
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
- Berikan analgesic
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
2. Hambatan mobilitas fisik NOC NIC
Defenisi : Keterbatasan pada Kriteria hasil : - Monitor vital sign
pergerakan fisik tubuh atau Klien meningkat dalam sebelum dan sesudah
satu atau lebih ekstremitas aktivitas latihan
Mengerti tujuan dari - Kaji kemampuan
secara mandiri dan terarah
peningkatan mobilitas pasien dalam
Batasan karakteristik :
Memverbalisasikan
mobilisasi
Penurunan waktu reaksi perasaan dalam - Latih pasien dalam
Kesulitan membolak-balik
meningkatkan kekuatan pemenuhan ADLS
posisi
Melakukan aktivitas lain dan kemampuan secara mandiri sesuai
sebagai pengganti berpindah kemampuan
Bantu untuk mobilisasi - Dampingi dan bantu
pergerakan
Keterbatasan kemampuan pasien saat mobilisasi
Page | 14
Penurunan kendali otot
Penurunan massa otot
Malnutrisi
Gangguan neuromskular
Penurunan kekuatan otot
Ketidaknyamanan
3. Resiko infeksi NOC NIC
Defenisi : Mengalami Kriteria hasil : - Batasi pengunjung bila
peningkatan resiko terserang Klien bebas dari tanda perlu
- Instruksikan pada
oeganisme patogenik dan gejala infeksi
Mendeskripsikan proses pengunjung untuk
Faktor-faktor resiko:
penularan penyakit, mencuci tangan saat
Pengetahuan yang tidak
faktor yang berkunjung dan setelah
cukup untuk menghindari
mempengaruhi berkunjung
pemajanan pathogen
Pertahanan tubuh primer penularan serta meninggalkn pasien
- Cuci tangan setiap
yang tidak adekuat penatalaksanaannya
- Kerusakan integritas kulit Menunjukan sebelum dan sesudah
- Trauma jaringan kemampuan untuk tindakan keperawatan
Ketidak adekuatan - Pertahankan
mencegah timbulnya
pertahanan sekunder lingkungan aseptic
- Penurunan hemoglobin infeksi
- Imunosupresi (imunitas Jumlah leukosit dalam selama pemasangan
didapat tidak adekuat) batas normal alat
Pemajanan terhadap Menunjukan perilaku - Tingkatkan intake
Page | 15
menjaga keberhasilan
- Pemberian antibiotik
sesuai resep
- Monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik
dan local
19.00
lahan
- Mengatur posisi klien
senyaman mungkin
Hasil : klien mengambil posisi
baring terlentang
Page | 16
Hambatan 26/10 21.26 - Mengkaji keterbatasan klien S : klien mengatakan tidak
/16
mobilitas fisik dalam melakukan aktivitas dapat menggerakan kaki
Hasil : klien mengatakan semua
O : semua aktivitas dibantu
aktivitas klien dibantu oleh istri
oleh istri
- Mengobservasi vital sign
05.37 Hasil : TD : 130/70mmhg A : intoleransi aktivitas
N : 86x/menit
P : Lanjutkan intervensi
S : 36,40C
P : 18x/menit
- Membantu dan mendampingi
klien saat mobilisasi
05.55 Hasil : klien bangun dan duduk
- Mengajarkan klien dan keluarga
bagaimana merubah posisi
Hasil : klien tidak dapat
09.00 menggerakan kakinya
- Membantu memandikan klien
Hasil : klien telah dicuci
rambutnya serta dimandikan
08.10
14.00
Resiko infeksi 23/10 12.00 - Mengkaji tingkat nyeri S : klien mengatakan nyeri
/16 Hasil : klien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang
skala 3(0-10) di daerah luka
timbul, klien mengatakan
bakar pada tangan kanan dan
nyeri yang dirasakan
kaki kiri
bertambah jika dilakukan
- Mengobservasi vital sign
07.35 Hasil : TD : 100/80mmhg perawatan luka
N : 100x/menit
O : ekspresi klien meringis
S : 36,10C
P : 18x/menit A : nyeri skla 4 (0-10)
- Mengajarkan teknik relaksasi
P : lanjutkan intervensi
dan distraksi
Hasil : klien mampu melakukan
nafas dalam secara perlahan-
Page | 17
lahan
- Mengatur posisi klien
senyaman mungkin
Hasil : klien mengambil posisi
10.16 baring terlentang
11.45
- Mengkaji keterbatasan klien S : klien mengatakan tidak
dalam melakukan aktivitas dapat menggerakan kaki
Hasil : klien mengatakan semua
O : semua aktivitas dibantu
aktivitas klien dibantu oleh istri
oleh istri
- Mengobservasi vital sign
Hasil : TD : 100/70mmhg A : intoleransi aktivitas
N : 100x/menit
P : Lanjutkan intervensi
S : 36,40C
P : 18x/menit
- Membantu dan mendampingi
klien saat mobilisasi
Hasil : klien bangun dan duduk
- Mengajarkan klien dan keluarga
bagaimana merubah posisi
Hasil : klien tidak dapat
menggerakan kakinya
- Membantu memandikan klien
Hasil : klien telah dicuci
rambutnya serta dimandikan
Page | 18
Hasil: luka dirawat dengan - Luka dirawat dengan
menggunakan alat-alat steril teknik aseptic
- Menganjurkan keluarga klien - TD : 100/80mmhg
N : 100x/menit
untuk mempertahankan balutan
S : 36,10C
tetap kering P : 22x/menit
Hasil : keluarga klien menerima
A : resiko infeksi
anjuran untuk menjaga balutan
P : Pertahankan intervensi
tetap kering
- Menganjurkan keluarga klien
untuk memberikan makanan
dengan nutrisi yang baik
(sayur,ikan/telur,buah-
buahan,minum yang cukup)
Hasil : keluarga klien menerima
- Penatalaksanaan dalam
pemberian antibiotic
Hasil : Ceftazidine
1grm/intravena
Page | 19