Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PLENO SKENARIO 3

BLOK HEMATOIMUNOLOGI

Oleh
Kelompok 20

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
Anggota Kelompok:

1. Alfiah Yusi Permata 1718011136

2. Alvinasyrah 1718011016

3. Clara Firhan Asifa 1718011013

4. Fasya Azzahra 1718011015

5. Dicky Ardian Saputra 1718011099

6. Dima Fitri Hayuningrum 1758011030

7. Jihan Azita Maharani 1718011138

8. M. Dwiky Tantona 1718011084

9. Tasya Hani Fatwa 1718011138

10. Sisy Rizkia 1758011031

11. Smith Imanuel Saputra 1758011054


SKENARIO 3

STEP 1

• LED = laju endap darah (laki-laki= 0-10, perempuan= 0-20)

• Ht = hematokrit  perbandingan sel eritrosit dengan plasma (satuan


persen (%))

• Hb = hemoglobin  heme dan globin, komponen terbesar dari RBC


berfungsi untuk mengangkut O2
STEP 2

1. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari Tn. Davi?

2. Etiologi

3. Patofisiologi, patogenesis

4. Manifestasi klinis

5. Pemeriksaan penunjang

6. Tatalaksana

STEP 3

1. Apa diagnosis dari Tn. Davi?

Diagnosis = HIV/AIDS, Diagnosis banding = Tb, hepatitis B

2. Etiologi

HIV = Virus ribonucleic acid atau RNA yang termasuk dalam


famili retrovirus subfamili lentrivrus. Berdasarkan struktur ada 2 HIV 1
(seluruh dunia) HIV 2 (hanya di Afrika Barat, sulit menyebar, dan susah
berkembang menjadi AIDS). Sumber penularan kontak seksual, darah
(transfusi), ibu ke bayi (melalui ASI, perinatal)

3. Patofisiologi, patogenesis

(Patogenesis)

Sel tubuh ada reseptor CD4+ ada di makrofag, T helper, akan


berikatan dengan virus HIV virus HIV yang menempel GP120virus nya
belum bisa masuk ke dalam sel jika Cuma berikatan, jadi harus berikatan
dengan sel tubuh dan CXCR4 atau CCR5.
GP120 dan CXCR4 atau CCR 5 akan membentuk difusi, terdapat
enzim reverse transkriptase mengubah SSRNA menjadi CDNA, masih
didalam sitoplasma ada enzim integrase sitoplasma akan dibawa ke inti sel
host, akan terjadi fase laten, tidak ada gejala. Sampai tubuh limfokin,
mempercepat defisiensi dari CD4.

(Patofisiologi)

Dendritik berfungsi membawa antigen dari epitel ke KGB, dari


KGB virus akan disampaikan ke sel T, akan terjadi viremia, virus meningkat,
virus bereplikasi, timbul gejala demam, limfadenopati, gatal-gatal, juga fase
asimtomatik, jumlah sel T akan turun 500-200 sel/mm3. setelah progresif
masuk ke fase letal jadi AIDS, destruksi jaringan limfoid sudah parah
sehingga sel T kurang dari 200, berkurangnya sel T dapat menyebabkan
rentan terhadap penyakit infeksi lain.

4. Manifestasi klinis
Umum :
• Lelah lesu
• BB turun drastis
• Demam sering
• Keringat malam
• Mencret dan kurang nafsu makan
• Bercak putih di lidah dan dalam mulut
• Pembengkakan di leher dan di lipatan paha
• Radang paru
• Kanker kulit

• Stadium 1: asimtomatis atau limfadenopati general

• Stadium 2: BB turun <10%, manifestasi mukokutaneus minor


(dermatitis, erupsi papular proritik), infeksi herpes zoster 5 tahun
terakhir, ISPA berulang, otitis media
• Stadium 3: BB turun >10%, diare lebih dari 1 bln, kandidiasis oral
persisten, anemia Hb <8, pneumonia, TB paru

• Stadium 4: pneumonia akut, herpes simpleks lebih dari 1 bulan,


karsinoma serviks, tuberkulosis, ekstrapulmonal

5. Pemeriksaan penunjang
• Darah rutin
 Hb turun
 Leukosit turun
 Ht turun
 Trombosit normal
 LED meningkat
• Fase serokonversi (pakai antigen P24, masa puncak sampai 6 bulan,
setelah 12 bulan tidak bisa dipakai, mendeteksi antigen yang ada di inti
virus)
• Antibodi HIV ada 3 surveilans, diagnosis. Surveilans menggunakan yang
cepat, 2 lain yang diulang beberapa kali untuk dapat hasilnya.
• Metode western blot mengkonfirmasi HIV lebih sensitif. Interpretasi pita
ada 2-3 positif, pita 1-2 meragukan, tidak ada pita negatif.
• Pemeriksaan CD4 = rata-rata penurunan CD4+ 70-100/mm3 per tahun
dengan peningkatan setelah pemberian ARV antara 50-100 sel per tahun
• Uji virologi dengan PCR
 Kualitatif = DNA HIV (ibu dan bayi) menghitung jumlah virus
tersebut
 Kuantitatif= RNA kuantitatif
Pasien TB, pekerja seks, waria, LGBT, pasien hepatitis, ibu hamil
yang berada di daerah endemis, semua yang datang di yankes daerah
endemis, transfusi darah, jarum suntik

• Pemberian antigen
 Strategi 1= A1 (jika reaktif lanjut ke strategi 2)
 Strategi 2= A1 dan A2 (jika reaktif lanjut ke strategi 3, A1+ A2-
lakukan pengulangan)
 Strategi 3= A1, A2, A3 (tiga-tiganya negatif, namun jika ada pasangan
HIV diulang, tiga-tiganya reaktif berarti HIV, jika salah satu negatif
pemeriksaan ulang)  intermediet

STEP 4

Etiologi

Pemeriksaan
Tatalaksana Penunjang

HIV/AIDS

Patofisiologi Diagnosis
Banding
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai