Anda di halaman 1dari 7

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GERAK

Oleh :
Dr. Hidayat Humaid, M.Pd

PELATIHAN PELATIH DAN INSTRUKTUR OLAHRAGA


LEMBAGA PUSAT STUDI DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS GARUT
TAHUN 2018
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GERAK

Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda, namun tidak


dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Pertumbuhan lebih ke arah proses kuantitatif
yang memperlihatkan perubahan yang dapat diamati secara fisik misalnya dengan penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan dan lain-lain. Sedangkan perkembangan merupakan
proses kualitatif yang menyebabkan bertambahnya kemampuan (keterampilan) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan berkaitan dengan keseluruhan
kepribadian individu karena kepribadian individu membentuk suatu kesatuan yang terintegrasi.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak berlangsung secara teratur, pertumbuhan
anak dapat dibagi menjadi empat periode, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat
dan dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang lambat. Selama pralahir dan 6 bulan setelah
lahir mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Setelah itu pertumbuhan yang dialami sedikit
lambat, dan stabil hingga anak menginjak masa remaja (8 sampai 12 tahun).

Ukuran Tubuh
Faktor keturunan dan lingkungan dapat berpengaruh terhadap perkembangan ukuran
tubuh anak, Jika lingkungan tidak menghambat maka perkembangan fisik akan mengikuti pola
yang normal. Sebagai contoh lingkungan di mana seorang anak dipaksa untuk memakai sepatu
yang kecil selama bertahun tahun maka akan menghambat pertumbuhan kaki nya dan
berpengaruh terus sampai anak dewasa

Tinggi Tubuh
Pada anak-anak usia sebaya memperlihatkan tinggi tubuh yang berbeda beda, anak
perempuan yang memasuki tahap masa sekolah dasar akan mengalami pertumbuhan tinggi
badan yang lebih cepat. Pada anak laki-laki memulai tahap remajanya setahun lebih lambat dari
pada anak perempuan sehingga terkesan tinggi badannya lebih pendek.
Berat Tubuh
Peningkatan berat tubuh pada umumnya terlihat sama bagi semua bayi. Pada usia empat
bulan berat bayi sudah dua kali lipat dan pada akhir tahun pertama akan mencapai tiga kali lipat.
Setelah itu berat tubuh tidak lagi bertambah cepat, bahkan cenderung perlahan sampai saatnya
nanti memasuki masa remaja.

Proporsi Tubuh
Proporsi tubuh atau perbandingan besar kecilnya anggota badan secara keseluruhan
pada bayi akan berbeda dengan proporsi orang dewasa. Oleh karena itu pertumbuhan tidak
hanya berarti penambahan ukuran tubuh seseorang, tetapi membentuk proporsi tubuh yang
serasi. Meskipun tidak seluruh bagian tubuh dapat mencapai proporsi kematangan yang
bersamaan, namun semua ini serempak berubah.
Walaupun tampak adanya keteraturan pertumbuhan dan perkembangan tetapi pola
perubahan itu memperlihatkan keanekaragaman. Inilah yang mengakibatkan pertumbuhan
tubuh anak-anak tampak berbeda satu sama lain. Meskipun terdapat perbedaan namun tetap
dapat digolongkan dalam tiga bentuk tubuh yang berdasarkan atas bangunan tubuh dan proporsi
anggota tubuhnya. Ketiga bentuk tubuh tersebut adalah endomorf yang cenderung menjadi
gemuk, ektomorf yang cenderung kurus dan tulang panjang, dan mesomorf yang cenderung
menjadi kekar, berat dan segitiga. Sewaktu masih kanak-kanak bentuk tubuh mereka tidak begitu
terlihat, namun pada masa akhir kanak-kanak mulai memasuki masa remaja perbedaan tubuh
antara laki-laki dan perempuan mulai kelihatan. Laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh
mesomarf dan perempuan cenderung menuju bentuk tubuh endomorf atau ektomorf.

Tulang
Perkembangan tulang yang terjadi pada setiap manusia mencakup ukuran dan komposisi
tulang sejalan dengan kecenderungan pertumbuhan lainnya. Osifikasi atau pengerasan tulang
terjadi setelah orang dilahirkan, dan akan berlangsung terus sampai masa remaja dan pada masa
akhir remaja pengerasan tulang mencapai kesempurnaan. Setelah pengerasan terjadi sempurna,
maka setiap tulang akan mempunyai ciri tersendiri dengan bentuknya masing-masing.
Otot dan Lemak
Berat tubuh seseorang ditentukan oleh otot dan lapisan lemak. Pada tahun-tahun
pertama lapisan lemak berkembang lebih cepat daripada otot. Pada usia 12 sampai 15 tahun
untuk anak perempuan dan 15 sampai 16 tahun untuk anak laki-laki tampak jelas adanya
pertumbuhan otot. Pada saat dilahirkan anak sudah mempunyai otot, tetapi masih belum
berkembang. Kemudian akan berubah ukuran, bentuk, dan komposisinya. Memasuki usia
dewasa otot telah berkembang sebanyak lima kali dari saat dia dilahirkan.

KETERAMPILAN
Keterampilan dibagi menjadi dua yaitu keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan
keterampilan motorik halus ( fine motor skill).
Keterampilan Motorik Kasar (gross motor skill)
Keterampilan motorik kasar (gross motor skill) merupakan keterampilan gerak yang
menggunakan otot-otot besar. Motorik kasar meliputi melompat, memelempar, berjalan,
meloncat dan sebagainya.

Keterampilan Motorik Halus (fine motor skill)


Keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan keterampilan yang memerlukan
kontrol dari otot kecil dari tubuh untuk mencapi tujuan dari keterampilan. Secara umum
keterampilan motorik halus meliputi koordinasi mata dan tangan, keterampilan ini
membutuhkan kecermatan yang tinggi. Sebagai contoh motorik halus adalah: melukis, menjahit,
mengancingkan baju dan lain lain.
Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya keterampilan
tersebut, baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan motorik halus. Perkembangan
motorik ini antara lain dapat dilihat dari perubahan kemampuan atau fungsi fisik untuk
melakukan gerakan-gerakan tertentu. Misalnya seorang anak yang berusia sekitar tiga tahun
sudah dapat berjalan dengan baik, dan sekitar usia empat tahun anak hampir menguasai cara
berjalan orang dewasa. Ketika kurang lebih telah berusia lima tahun anak sudah terampil
menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju mundur, jalan cepat,
dan pelan-pelan, melompat, berjingkrak, dan sebagainya yang semua dilakukan dengan lebih
baik, halus, dan bervariasi.

Fase Perkembangan Gerak


Urutan dari klasifikasi perkembangan gerak menurut Santrock (1993) adalah sebagai
beriku:
a. Fase sebelum lahir (Prenatal)
Fase sebelum lahir adalah fase perkembangan selama masih dalam kandungan. Lama
kandungan normal adalah 9 bulan 10 hari.
b. Fase Bayi (Infant)
Fase bayi adalah fase perkembangan saat mulai dilahirkan sampai berumur 1-2 tahun.
Perkembangan gerak mengikuti pola gerakan dimana semakin bertambah usia, maka
gerakan akan semakin sempurna, akan terlihat ada koordinasi gerakan yang memerlukan
otot-otot besar hingga otot-otot halus.
c. Fase Anak-Anak (Childhood)
Fase anak-anak atau masa kanak-kanak adalah fase perkembangan mulai umur 1-2 tahun
hingga 10-12 tahun. Fase anak-anak diklasifikasikan menjadi 2 fase yaitu: 1) fase anak
kecil (early childhood) antara usia 1-6 tahun; 2) fase anak besar (latter childhood) antara
6-12 tahun. Pada fase anak kecil ini, ada peningkatan kualitas penguasaan pola gerak yang
telah bisa dilakukan pada masa bayi, serta variasi berbagai macam pola gerak. Fase ini
disebut juga masa prasekolah. Sedangkan pada fase anak besar antara usia 6-12 tahun,
aspek yang menonjol adalah perkembangan sosial dan intelegensi. Perkembangan
kemampuan fisik yang tampak pada anak besar, selain muncul kekuatan juga mulai
menguasai apa yang disebut fleksibilitas dan keseimbangan. Perkembangan kekuatan
sendiri merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mengangkat,
menjinjing, menahan, mendorong atau menarik beban.
d. Fase Remaja (Adolescence)
Fase remaja adalah fase dari anak menuju dewasa, antara perempuan dan laki-laki
dimulai dan diakhiri pada umur yang berbeda. Pada perempuan dimulai umur 10 tahun
dan diakhiri pada umur 18 tahun, sedangkan pada laki-laki dimulai umur 12 tahun dan
diakhiri pada umur 20 tahun. Peningkatan kemampun gerak pada fase remaja bisa
diidentifikasikan dalam bentuk:
1. Gerakan dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efesien.
2. Gerakan dilakukan dengan semakin lancar dan terkontrol.
3. Pola atau bentuk gerakan semakin bervariasi.
4. Gerakan semakin bertenaga.
e. Fase Dewasa (Adult)
Fase ini dimulai sejak usia 20 tahun hingga usia kira-kira 40 tahun. Pada masa ini
seseorang semakin matang dalam memasuki tahap-tahap pembelajaran motorik. Pada fase
dewasa, seseorang bisa dengan baik melakukan hampir semua gerak motorik, bahkan hingga
yang paling sulit dan rumit sekalipun. Dalam fase ini, seseorang bisa dengan baik
menggunakan otot-otot besar hingga otot halus, dari motorik halus hingga motorik kasar.
f. Fase Tua (Old)
Fase ini terjadi sejak usia 40 hingga seterusnya. Pada fase ini fungsi tubuh mulai
mengalami penurunan karena seseorang telah masuk masa tua. Implikasinya, kemampuan
motorik seseorang mulai menurun drastis dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik


1. Perkembangan Sistem Saraf
Sistem saraf sangat berpengaruh dalam perkembangan motorik karena sistem saraf akan
mengontrol aktivitas motorik pada tubuh manusia.
2. Kondisi Fisik
Perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik, jika kondisi fisiknya
baik maka tentu saja perkembangan motorik nya pun akan baik pula.
3. Lingkungan
Perkembangan motorik seseorang bisa berjalan optimal jika orang tersebut berada dalam
lingkungan yang mendukung (kondusif). Lingkungan disini bisa berarti fasilitas/peralatan,
sarana dan prasarana, budaya setempat, serta sumber daya manusia setempat.
4. Jenis Kelamin
Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap keterampilan motorik seseorang. Pengaruh ini
erat kaitannya dengan perbedaan kemampuan biomotorik antara laki laki dan
perempuan.
5. Bakat dan Potensi
Pada akhirnya, Bakat dan potensilah yang akan membedakan keterampilan motorik
seseorang

Anda mungkin juga menyukai