Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RMK

BALANCE SCORECARD

NAMA/NPM : ANSGALINA MUTIARA SANIT/ 160423046

1. Pengertian Balance Scorecard

Kata Balance (berimbang): Adanya keseimbangan antara performance keuangan dan non keuangan,
performance jangka pendek dan jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan
eksternal.

Kata Scorecard (kartu skor): Kartu yang digunakan untuk mencatat skor kemampuan seseorang. Kartu
skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang ingin diwujudkan oleh seseorang di masa
depan.

Menurut Alex Miller , 1998: Kata “Balanced” (berimbang) berarti adanya keseimbangan diantara 4
perspektif dalam BSC yang mencakup:

1) Perspektif Keuangan (Financial)


2) Perspektif Pelanggan (Customer)
3) Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process )
4) Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)

Menurut Robert Kaplan dan David Norton : BSC adalah suatu sistem manajemen strategic yang
berbasis pengukuran (measurement), menetapkan aktivitas-aktivitas dalam suatu strategi, dan
memonitor kinerja strategi tersebut dalam mencapai tujuannya.

Menurut Jhon Marmer : BSC adalah alat manajemen, suatu system pengukuran dan sistem
manajemen kinerja, yang mampu membantu berbagai organisasi untuk merncanakan,
memfokuskan, dan mengelola strategi.

2. Sejarah Perkembangan Balanced Scorecard

• Balance Scorecard tradisional melengkapi ukuran keuangan tradisional dengan


kriteria yang selain mengukur kinerja dari pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan

• Balance Scorecard baru menerjemahkan misi dan strategi unit bisnis menjadi tujuan
dan ukuran yang nyata. Ukuran tersebut mewakili keseimbangan antara ukuran eksternal
untuk pemegang saham dan pelanggan, dan ukuran internal proses bisnis, inovasi, serta
pembelajaran dan pertumbuhan

4 Langkah Penerapan BSC :

1. Menentukan Strategi, BSC membuat suatu jaringan antara strategi dan operasional
2. Menentukan Ukuran Strategi, Mengembangkan ukuran-ukuran dalam mendukung
strategi yang telah ditarapkan
3. Menyatukan Sistem-system dalam Ukuran Manajemen, BSC harus disatukan
dengan struktur formal & informal organisasi
4. Menelaah Ukuran & Hasil, BSC berjalan maka secara konsisten harus ditelaah oleh
manajemen puncak

Konsep BSC :

1) Perspektif Keuangan: Perspektif keuangan menjadi perhatian dalam BSC karena


ukuran keuangan merupakan konsekuensi ekonomi yang terjadi akibat keputusan dan
kebijakan. Tujuan pencapaian kinerja keuangan yang baik merupakan fokus dari tujuan-
tujuan yang ada dalam tiga perspektif lainnya (Customer, Int.Bis.Process, Learning &
Growth). Sasaran2 perspektif keuangan dibedakan pada masing2 tahap dalam siklus bisnis
yaitu: Growth (tumbuh berkembang), Sustain (bertahan), Harvest (panen)
2) Perspektif Pelanggan:

• Variabel-variabel kunci yang berfokus pada pelanggan:

1. Pemesanan
2. Pesanan tertunda
3. Pangsa pasar
4. Pesanan dari pelanggan kunci
5. Kepuasan pelanggan
6. Retensi pelanggan
7. Loyalitas pelanggan

• Kelompok penunjang :

3) Perspektif Proses Bisnis Internal: Proses bisnis internal mempunyai nilai-nilai yang
diinginkan konsumen dan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan oleh para
pemegang saham yang meliputi inovasi, proses operasi, dan proses penyampaian produk
atau jasa pelanggan.

Variabel kunci yang berfokus pada proses bisnis internal:

1. Utilisasi Kapasitas
2. Pengiriman tepat waktu
3. Perputaran persediaan
4. Kualitas
5. Waktu siklus

4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan : Mengembangkan pengukuran dan


tujuan untuk mendorong organisasi agar berjalan dan tumbuh dengan tujuan menyediakan
infrastruktur untuk mendukung pencapaian ketiga perspektif lainnya, dengan
memperhatikan faktor:
a. Kepuasan karyawan : Keterlibatan dalam pengambilan keputusan, pengakuan, akses
untuk memperoleh informasi, dorongan untuk melakukan kreativitas dan inisiatif serta
dukungan dari atasan.
b. Kemampuan sistem informasi : informasi yang dibutuhkan mudah didapatkan, tepat
dan tidak memerlukan waktu lama untuk mendapat informasi tersebut.
Tips Membangun Balanced Scorecard

 Memiliki visi, strategi, dan misi yang jelas.

 Adanya komitmen tegas dari pimpinan

 Semua staf/lini dalam perusahaan terlibat

 Tidak menjadikan balance scorecard sebuah proyek namun kebiasaan

 Komitmen dalam menjalankan scorecard sehingga ada evaluasi, perbaikan, dan


perkembangan yang baik.

Kesulitan dalam pengimplementasi sistem pengukuran kinerja:

1. Korelasi yang buruk antara ukuran nonkeuangan dan hasilnya.

2. Terpaku pada hasil keuangan

3. Ukuran-ukuran tidak diperbaharui

4. Terlalu banyak pengukuran

5. Kesulitan dalam menetapkan trade-of

Faktor penyebabab kegagalan penerapan BSC:

1. Pandangan BSC adalah pendekatan yang eksklusif

2. Kekeliruan dalam penentuan variable dan tolok ukur BSC

3. Tujuan pengembangan manajerial dan bisnis tidak berdasarkan kebutuhan


stakeholder

4. Tidak ada sistem yang efektif yang dapat diandalkan yang dapat merinci sasaran-
sasaran pada top sampai dengan bottom level

5. Karyawan kurang mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan

Anda mungkin juga menyukai