PENDAHULUAN
Sediaan farmasi tidak hanya sebatas sediaan padat, semi padat, dan cair.
Selain itu, terdapat juga sediaan galenik dan sediaan steril. Sediaan steril ini terdiri
dari obat tetes matsa (guttae ophthalmic), obat tetes telinga (guttaea uricause),
obat tetes hidung (guttae nasales), tetes mulut (guttae oris).
Kita semua telah mengetahui bahwa alam indonesia memang terkenal dengan
kekayaan hayati dan hewaninya yang sangat memungkinnya sebagai bahan dasar
obat alami . Banyak tanaman obat yang hidup liar di hutan dan di lautan belum di
jamah oleh tangan manusia demi kesejahteraan bangsa. Sebagian memang telah di
manfaatkan dan di budidayakan serta diteliti secara mendalam oleh para ilmuwan.
Namun banyak dari kita, orang indonesia yang tidak tahu bagaimana cara
mengolah kekayaan hayati dan hewani tersebut menjadi suatu bahan obat yang
bisa memberi manfaat yang sangat baik dalam menyembuhkan penyakit bahkan
khasiatnya mungkin lebih baik dibandingkan obat dari bahan kimia. Oleh karena
itu perlu kita ketahui tentang suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara
pengolahan baha- bahan alami tersebut menjadi suatu sediaan obat, yang kita
kenal dengan ilmu galenika. Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan sediaan
(preparat) obat dengan cara sederhana dan dibuat dari alam (tumbuhan dan
hewan).
I. 3 Prinsip Percobaan
Adapun prinsip kerja dari percobaan ini yaitu mengetahui cara pembuatan
aqua aromatika dari peppermint dengan cara mencampurkan oleum peppermint
dengan etanol 5ml dan aquadest 10ml.
Air Aromatik (Aqua Aromatica) Adalah larutan jenuh minyak atsiri atau zat-
zat yang beraroma dalam air. Diantara air aromatika ada yang mempunyai daya
terapi yang lemah, tetapi terutama digunakan untuk memberi aroma pada obat-
obat atau sebagai pengawet.
Menurut FI IV,kecuali dinyatakan lain, air aromatic adalah larutan jernih dan
jenuh dalam air dari minyak mudah menguap atau senyawa aromatic atau bahan
mudah menguap lain. Bau dan rasanya mirip dengan obat atau senyawa mudah
menguap yang ditambahkan,dan bebas dari bau empirematik dan bau asing
lainnya. Air aromatic dapat dibuat secara destilasi atau dibuat dari larutan
senyawa aromatic,dengan atau tanpa menggunakan bahan pendispersi. Air
aromatic perlu disimpan terlindung cahaya dan panas berlebih.
Menurut literatur yang lain, air aromatic harus mempunyai bau dan rasa yang
menyerupai bahan asal, bebas bau empirematik atau bau lainnya, tidak berwarna,
dan tidak berlendir. Air aromatika harus mempunyai bau dan rasa yang
menyerupai bahan asal, bebas bau empirematic atau bau lain, tidak berwarna
dan tidak berlendir.
Cara pembuatan :
Selain cara melarutkan seperti yang tertera di atas, buku lain juga
mencantumkan aqua aromatik adalah hasil samping dari pembuatan olea volatilia
secara penyulingan sesudah diambil minyak atsirinya.
Pemerian aqua aromatika : cairan jernih, atau agak keruh, bau dan rasa tidak boleh
menyimpang dari bau dan rasa minyak atsiri asal.
Syarat untuk resep : jika air aromatik keruh, kocok kuat-kuat sebelum digunakan.
1. Aqua Foeniculi, adalah larutan jenuh minyak adas dalam air. Aqua foeniculi
dibuat dengan melarutkan 4g oleum foeniculi dalam 60 ml etanol 90%,
tambahkan air sampai 100 ml sambil dikocok kuat-kuat, tambahkan 500 mg
talc, kocok, diamkan, saring. Encerkan 1 bagian filtrat dalam 39 bagian air.
Pemerian, penyimpanan sama seperti aqua aromatik.
Syarat untuk resep : seperti aqua aromatik dan sebelum digunakan harus
disaring lebih dahulu.
2. Aqua Menthae Piperitae = air permen, adalah larutan jenuh minyak permen
dalam air.
Khusus untuk aqua foeniculi jangan disimpan di tempat sejuk karena etanol
akan menghablur. Oleh karena itu, aqua foeniculiharus disimpan pada suhu
kamar. jika keruh kocok dulu sebelum digunakan. aqua foeniculi jika menghablur
harus dipanaskan pada suhu 25c dan kemudian dikocok kuat-kuat, sebelum
digunakan harus disaring.
Rumus struktur : H H
| |
H–C–C–O–H
| |
H H
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, mudah
bergerak, bau khas,rasa panas, mudah terbakar dengan
memberikan warna biru yang tidak berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, kloroform P, dan eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, jauh
dari nyala api.
Kegunaan : Zat tambahan.
A. Waktu Praktikum
Hari : ???
Pukul : ???
Tanggal : ???
B. Tempat Praktikum
Laboratorium SMK Nusantara Palu.
3. Gelas ukur
5. Gelas kimia
III.2.2 Bahan
1. Oleum peppermint
3. Aquadest
III.4 Anggaran
III.5 Kemasan
PENGGUNAAN
Oleskan pada bagian yang
membutuhkan
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan.
???
V.2 Saran
???
1. http://lembaranmakarakur.blogspot.com/2018/05/laboratorium-farmasetika-dasar-
program.html
2. file:///C:/Users/User/Downloads/339026624-Air-Aromatik.pdf
3. https://ulyadays.com/kandungan-manfaat-dan-klasifikasi-daun-mint/
4. http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-daun-mint-mentha-piperita/
5. https://shareeverythingwithme.wordpress.com/2014/03/29/klasifikasi-dan-khasiat-
daun-mint/
6. Farmakope Indonesia III
Halaman 65 (Alkohol)
Halaman 96 (Aquadest)
Halaman 458 (Oleum Menthae)