Anda di halaman 1dari 2

1. Periksa ukuran dan komposisi Dewan Pengurus dari Liang Beng.

Sejauh mana perusahaan telah


mematuhi kode tata kelola perusahaan di Singapura ?
Board of Directors dari Perusahaan terdiri dari enam anggota sebagai berikut :
Executive Directors
Mr Ong Pang Aik PBM (Chairman and Managing Director)
Mr Tan Swee Hong
Ms Ong Lay Huan
Ms Ong Lay Koon
Independent Directors
Dr Wan Soon Bee
Mr Sitoh Yih Pin

Perusahaan telah mematuhi kode tata kelola perusahaan di Singapura mengenai, beberapa
diantaranya :
a. Perusahaan dipimpin oleh Dewan yang efektif yang mana bertanggung jawab secara
kolektif dan bekerja dengan manajemen untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan.
b. Dewan terdiri dari tingkatan yang sesuai mengenai keindependenan dan keberagaman
pemikiran dan latar belakang dalam susunannya untuk memungkinkan pembuatan
keputusan yang terbaik bagi perusahaan.
c. Terdapat pertanggung jawaan yang jelas antara pemimpin Dewan dan Manajemen dan
tidak ada individu yang memiliki kekuatan tidak terkekang mengenai pembuatan keputusan.
Dsb.
2. Apa saja potensi konflik kepentingan yang ada di dewan Lian Beng ? Diskusikan kesulitan yang
dihadapi oleh para direktur independen mengingat komposisi dewan saat ini.
Potensi konflik kepentingan yang ada di dewan Liang Beng adalah Perbedaan mengenai kinerja
bonus yang diterima oleh Eksekutif Direktur perusahaan.
Alasan awal yang dinyatakan oleh Sitoh dan Dr Wan atas pengunduran diri mereka dari
perusahaan adalah “ Perbedaan pendapat dengan manajemen mengenai urusan perusahaan
tertentu”. Dibawah pengawasan SGX, pengunduran diri para Direktur Independen dari
perusahaan dikarenakan perbedaan pendapat mengenai perhitungan bonus yang diterima oleh
Eksekutif Direktur Perusahaan.
Para Direktur Independen telah meminta pada perusahaan untuk melakukan perhitungan ulang
kinerja bonus dari Direktur Eksekutif mulai dari tahun 1999 ketika perusahaan telah terdaftar,
berdasarkan “after minority interest” basis. Namun, Ong dan Saudara perempuannya bersikeras
bahwa kinerja bonus harus dihitung berdasarkan “before minority interest”, mengingat
perusahaan secara konsisten bergantung pada dasar ini untuk perhitungan kinerja bonus
mereka.
Ksulitan yang mungkin akan dihadapi para direktur independen mengingat kompoisi dewan saai
ini adalah akan sama dengan perasalahan yang terjadi saat ini yaitu megenai perhitungan dari
bonus kinerja dan beberapa hal lain seperti yang dinyatakn para ahli berikut, Pernyataan dari Dr
wan mengenai ketidakadilan pada perhitungan bonus kinerja dan seharusnya berdasarkan pada
“apa yang diperoleh perusahaan”, namun menurut Jon Robinson, menyatakan bahwa
menggunakan rumus berdasarkan profit untuk menghitung bonus bukanlah cara terbaik dari
perspektif tata kelola perusahaan, dan persetujuan bonus harus diubah berdasarkan model
bisnis perusahaan, dan Ia menambahkan bahwa remunerasi komite harus ditentukan setiap
tahun atau tiga tahun sekali berdasarkan imbalan yang pantas untuk para direktur dan secara
teratur mereview peraturan mengenai bonus dalam kontrak layanan terlepas dari norma industri
atau norma perusahaan ketika kontrak tersebut ditanda tangani.
Dr Mak Yuen Teen, Asosiasi Profesor Akuntansi dan mantan Wakil Dekan National University of
Singapore Business School, menambahkan berdasar pandangannya, Ia menekankan bahwa
pentingnya memiliki definisi yang jelas mengenai peraturan layanan, kontrak pekerja dan
perencanaan bonus dan setuju dengan kebutuhan untuk mereviewnya secara periodik dan
memperbaharui nya jika dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai